Messages In This Digest (8 Messages)
- 1.
- Terima kasih. From: Elisa Koraag
- 2a.
- Re: [ Keluarga] Menyegarkan Cinta From: Novi Khansa
- 3.
- Bls: [sekolah-kehidupan] Terima kasih. From: Siwi LH
- 4a.
- [Buku] Rich Mom Poor Mom From: ukhti hazimah
- 4b.
- Re: [Buku] Rich Mom Poor Mom From: Siwi LH
- 5a.
- Re: Anagram: Cerdas Bermain Kata-Kata From: Bang Aswi
- 6a.
- [Fabel] Macan vs Beruang Madu From: Bang Aswi
- 6b.
- Re: [Fabel] Macan vs Beruang Madu From: Siwi LH
Messages
- 1.
-
Terima kasih.
Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com elisa201165
Fri May 21, 2010 3:30 am (PDT)
Dear Siwi
Saya senang sempat mengunjungi rumahmu Januari lalu.
kapan kamu mampir ke rumahku?
Kamu terlalu menyanjung, saya bukan guru.
Saya cuma kebetulan terlahir duluan dari kamu.
Tulisan kamu menyegarkan cinta justru sangat manis.
Itu yang tengah aku lakukan setelah 14 tahun bersama (Juli 2010 pas 14 th)
Anak-anak berlibur di tempat nenknya di Bogor.
Kami mencoba menikmati waktu berdua.
Bukan cuma di rumah, di ranjang tapi juga di mobil diperjalanan.
Terlalu lama cinta ini dibiarkan berjalan sendiri.
Padahal HP saja perlu di charge. rasanya cinta kamipun demikian.
Tapi baru semalam saja kami berdua. Rindu tawa ceria anak-anak.
Malam ini kami niatkan menjemput mereka agar week end ini bisa kami nikmati berempat.
Semalam saja berdua, cukup mengembalikan rasa itu. kami masih bersama.
Icha
- 2a.
-
Re: [ Keluarga] Menyegarkan Cinta
Posted by: "Novi Khansa" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Fri May 21, 2010 7:52 am (PDT)
TFS mbak Siwi ^_^
Hmmm, jadi pelajaran berharga kelak, nih
hehe
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Siwi LH <siuhik@...> wrote:com
>
> Menyegarkan Cinta
>
> Musuh utama cinta bukanlah selingkuh, uang, atau yang lainnya, namun sang waktulah yang akan menjadi kendala utama. Menaklukkan cinta seseorang yang diidamkan tentulah sebuah gengsi tersendiri, sebuah prestasi yang tak kecil, namun pencapaian itu masih terasa biasa karena ada yang lebih berat yaitu melawan sang waktu untuk mempertahankan cinta tetap indah seperti sedia kala.
> Maaf bila konteks pasangan disini adalah mereka yang telah menikah. Walaupun tak menutup kemungkinan bagi yang masih penjajakan. Namun biasanya masa penjajakan jarang muncul problem âwaktuâ karena masa itu masih dipenuhi aroma keindahan. Segala yang dilihat masih sempurna. Itulah kenapa pernikahan dianggap sebagai penyempurnaan separuh agama. Karena dalam pernikahan seluruh topeng yang melekat pada diri kita runtuh. Diri kita tampil murni, apa adanya. Polos.
> Ketika gerbang pernikahan dilalui, pasangan kitalah yang paling tahu borok maupun wanginya kita. Kebiasaan ngorok waktu tidur, ternyata rada jorok, suka ngupil, ga bisa masak, nyuci baju masih belepotan, setrikaan jauh dari rapi yang ada malah ancur, dan sebagainya. Dan proses itu membutuhkan energi cinta yang tak kecil. Bahkan terkadang proses itu mampu mengikis cinta kita.
> Masa itu menjadi batu sandungan pertama atas nama cinta. Pernikahan adalah deal untuk mencapai kompromi. Bila pernikahan dilandasi komitmen kuat, tak sekedar bersatunya dua raga dimalam pertama, namun juga bersatunya dua nyawa dan jiwa, maka jalan kompromi menjadi salah satu cara untuk bertahan. Tak perlu memperbesar hal-hal kecil selama tak menyentuh wilayah prinsip. Maka seberapa cerdas kita mengakomodasi berbagai macam kepentingan untuk bermuara dalam kenyamanan berdua, akan menentukan kualitas hubungan kita. Bagaimana meleburkan dua nyawa, dua kepala, dua jiwa menjadi selaras dan seirama. Tergantung fokus mana yang akan kita pilih.
> Bila hanya berkutat, cemberut dan gondok dengan perbedaan, âih ternyata dia jorokâ, ih ternyata panuanâ, âih ternyata suka ngupil,â, âih ternyata ⦠ih ternyataâ¦. Itu masih yang menyentuh wilayah badaniah, belum urusan yang prinsip, âdeuh capek ternyata pelitnya minta ampunâ,'sholatnya molor-molorâ, ngajinya nggak pinterâ, ya ampun istriku boros banget, nggak tau apa cari duit susah setengah mati, dia enak aja main buang!â n so on, yang saya yakin akan sangat menguras tabungan energi positif kita. Belum permasalahan berdua yang harus ditangani, kontrakan rumah, cicilan kendaraan, bayar telepon, bayar listrik, bayar air, masak, n so on, eneg deh pokoknya!. Segala keindahan masa penjajakan menjadi perlahan lurus grafiknya, bahkan kalau parah bisa jadi terjun bebas tanpa ampun!
> Inilah masa rawan pernikahan yang sebenarnya masih kecil, bila dibanding yang ada dibelakangnya. Nah bila ujian pertama bisa lulus kita lampaui, jangan leha-leha duluâ¦!
> Ketika ujian pertama menjadikan kita pasangan yang lebih solid, lebih dewasa, lebih matang, maka ujian kedua telah menunggu. Kekompakan, keserasian, keharmonisan, dan kematangan tadi akan teruji oleh sang waktu, apakah hal itu akan menjadi sesuatu yang langgeng atau akan terkikis habis seiring berjalannya masa.
> Dulu jamannya saya masih gadis *tsahhâ¦gadis* sering bengong-bengong mendengar komentar bapak-bapak sekantor yang bilang âkalau udah menikah lama-lama akan jadi seperti temenâ. Gyaa⦠terus apa asiknya menikah? âYa, itu sebuah proses yang normal ajaâ, kata mereka. Waktu itu yang ada di benak saya adalah betapa gamangnya saya dengan sebuah pernikahan, lha coba bayangin kalau cuma endingnya jadi temenan dimana asiknya menikah? Ya mending temenan aja, biar ga ribet?
> Namun ternyata saya menikah juga, dengan segala romantikanya dan seiring perjalanannya bahwa menikah mau tidak mau adalah sebuah fitrah, sebuah perjalanan manusia, sebuah pilihan manusia untuk hidup didunia ini. Menikah dengan segala keribetannya tetaplah menjadi pilihan yang asyik. Tergantung sudut pandang mana yang akan kita jadikan fokus. Keasyikannya atau keribetannya?.
> Lalu bagaimana menaklukkan sang waktu agar tak menjadi momok dalam perjalanan cinta kita? Kalau aplikatifnya sih bila sekedar jemu, monoton, bete, boring, kenapa tak sesekali memberikan jeda waktu atas rutinitas yang mencetak kita bak robot tanpa hati? Banyak cara sederhana jamaah sholat Dhuha, menonton, hanging out berdua (baca jalan pagi), nongkrong minum STMJ (depan SPBU Biliton :D), makan berdua yang tak harus candle light dinner, karena makan nasi pecel pinggir jalan lebih terasa nikmatnya karena dalam perjalanan kedua tangan saling menggenggam. Menonton bisa jadi jeda yang asik bila saat masuk ke studio berjalan bergandengan sesekali merengkuh pinggang sang istri, merentangkan tangan dibahu sang istri selama pertunjukkan, menggenggam penuh percaya diri saat menyeberang jalan, itu sudah lebih dari cukup dari sekedar mulut mengatakan cinta hingga berbusa. Bisa jadi akan merekatkan simpul cinta yang perlahan kendor, urat-urat tegang karena
> perselisihan kecil, dsb.
> Kepada mereka yg sudah mempunyai anak-anak, cobalah sedikit tega untuk meninggalkan mereka sejenak, saya pikir itu bukan dosa! Karena dengan mencharge cinta berdua dengan pasangan pastinya berimbas pula kepada anak-anak. Sehingga apa yang mengalir pada merekapun energi yang diudarai oleh cinta kita. Saya yakin anak-anak yang tumbuh dari bahan bakar cinta yang murni, tulus dan penuh akan melahirkan generasi yang berintegritas. Insyaallah!
> Aplikasi diatas tentunya tak sekedar keluar berdua, tak sekedar menonton, tak sekedar bergenggaman tangan, karena haruslah ada bobot rasa yang mengiringinya. Dengan selalu melibatkan hati, saya yakin perjalanan kita seolah menjadi punya panduan. Bahwa hati hanyalah penerima sinyal dari yang Maha mempunyai hati, Arrahman Arrahim. Bahwa cinta pada akhirnya adalah manifestasi dari persembahan kita kepada yang Maha Segalanya. Ketika kita memberi kenyamanan, kebahagiaan dan cinta kepada pasangan kita maka sejatinya kita tengah mempersembahkan yang terbaik dari kita untukNya.
> Maka ketika segala keribetan pernikahan bermuara pada kedalaman sang Maha Mencintai, waktu akan terlipat, menjadi sebuah energi maha dahsyat sebagai amunisi menggempur sang waktu. Waktu akan menjadi jalan surga, waktu akan menjadi lorong bahagia, waktu akan bertabur dengan keberkahan.
> Adakah yang mampu melampui derajat keberkahan dalam hubungan pernikahan kita?
> ***Betapa rindunya saya dengan kehangatan rumah ini.....:) Mari kita merusuh lagi :P
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
- 3.
-
Bls: [sekolah-kehidupan] Terima kasih.
Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhik
Fri May 21, 2010 3:16 pm (PDT)
wow 14 tahun? saya mah kagak ada apa2nya Bund, hah jd malu dgn tulisan yg itu.
Bunda betul, pas liburan juli lalu anak2 minta ke rumah eyang, eh bukan mereka yg kangen kita, malah saya n suami yg bingung meminta mereka pulang hehehe dunia mmg terasa sepi tanpa anak2 Bund, salam buat yg dirumah ya...
Pada Jum, 21 Mei 2010 17:30 ICT Elisa Koraag menulis:
>Dear Siwi
>Saya senang sempat mengunjungi rumahmu Januari lalu.
>kapan kamu mampir ke rumahku?
>
>Kamu terlalu menyanjung, saya bukan guru.
>Saya cuma kebetulan terlahir duluan dari kamu.
>
>Tulisan kamu menyegarkan cinta justru sangat manis.
>Itu yang tengah aku lakukan setelah 14 tahun bersama (Juli 2010 pas 14 th)
>Anak-anak berlibur di tempat nenknya di Bogor.
>Kami mencoba menikmati waktu berdua.
>Bukan cuma di rumah, di ranjang tapi juga di mobil diperjalanan.
>Terlalu lama cinta ini dibiarkan berjalan sendiri.
>
>Padahal HP saja perlu di charge. rasanya cinta kamipun demikian.
>Tapi baru semalam saja kami berdua. Rindu tawa ceria anak-anak.
>Malam ini kami niatkan menjemput mereka agar week end ini bisa kami nikmati berempat.
>Semalam saja berdua, cukup mengembalikan rasa itu. kami masih bersama.
>
>Icha
>
>
>
>
>
>
- 4a.
-
[Buku] Rich Mom Poor Mom
Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Fri May 21, 2010 4:23 pm (PDT)
Rich Mom Poor Mom
Oleh: Sinta Nisfuanna
Judul
: Rich Mom Poor Mom
Penulis : Syasya
Azisya
Penyunting : Wijdan Al-Jufry
Penerbit : Etera
Tahun :
Januari 2010
Genre : Motivasi
Tebal : 308 halaman
Harga : Rp.
52.000,-
ISBN : 978-979-19622-4-7
Membaca judul buku ini pasti akan membuat kita teringat buku dari Robert
Kiyosaki, Rich Dad Poor Dad. Pada buku yang ditulis oleh pria yang
pernah masuk korps militer sebagai pilot pesawat tempur ini, akan
mengajak kita untuk memiliki passive income berupa investasi
dengan menggenggam prinsip, "kita ini bekerja bukan untuk uang, namun
uanglah yang berkerja untuk kita". Dengan demikian, kita akan meraih
kekayaan tanpa harus peras-otot-banting-otak. Seperti halnya R. Kiyosaki
yang memiliki teknik passive income andalan, Syasya Azisya
juga mempunyai 'passive income' sendiri untuk mendapatkan sebuah
kekayaan.
"...pengertian passive income di sini berbeda dengan pengertian
passive income dari Robert Kiyosaki. Kalau passive income menurutnya
adalah sebuah usaha atau investasi yang mampu menghasilkan tanpa kita
bekerja, maka "passive income" yang saya maksud adalah berupa amalan
yang mampu menghasilkan pahala meski kita sudah tiada." [kata
pengantar]
Terlihat dari cuplikan kata pengantar yang diuraikan
penulis, 'passive income' lebih ditujukan untuk meraih kekayaan
dunia-akhirat. Ya, berbeda dengan Kiyosaki yang âmendewakanâ uang,
Syasya Azisya lebih mengajak para Bunda untuk memahami kekayaan yang
tidak sekadar masalah duit.
Perspektif setiap orang tentang Ibu
Kaya Ibu Miskin berbeda, begitu juga dengan anak-anak, seperti yang
dituturkan Fadli, remaja berusia 16 tahun, "Bagi saya ibu kaya adalah yang memiliki kesabaran, tidak galak
dan nggak pernah memaki anaknya sendiri serta mampu menjadi teman atau
sahabat bagi anak-anaknya. Sedangkan ibu miskin adalah seorang ibu yang
tidak sabar, galak, dan kasar pada anaknya sendiri." Kasus ibu
yang kasar kepada anaknya sangat mudah dijumpai. Tidak jarang terlihat
ibu yang suka memutus keingin-tahuan anaknya, dengan cara memarahi saat
si anak berkali-kali menanyakan sesuatu. Atau kasus tentang ibu yang
kerap menyumpah-serapahi anaknya setiap kali marah, padahal semua pasti
tahu bagaimana bertuahnya ucapan seorang ibu. Ngeri? Sangat! Seperti
melihat masa depan yang suram, setiap muncul kejadian seperti itu.
Disini tidak hanya anak yang diminta untuk patuh, tetapi ibu juga
dituntut memiliki pengendalian emosi yang bijak.
"Al Ummu madrasatul 'ula", sebaik-baik
madrasah adalah ibu. Melihat peran penting seorang ibu di dalam
keluarga, maka sangat dibutuhkan sosok teladan yang memiliki kekayaan
sejati. Tidak sekadar uang, tetapi juga hati. Seperti yang dikutip buku
ini, yang kemudian diuraikan oleh penulis, menurut Dr. John F. Demartini
[h.62] setiap manusia memiliki tujuh anugerah rahasia untuk mewujudkan
kebahagiaan. Salah satu poinnya yang dirasa sangat penting untuk
dioptimalkan oleh para ibu, yaitu anugerah mental. Melihat perjuangan
seorang ibu yang pastinya begitu berat, akan sangat membutuhkan mental
yang tahan banting dengan berbagai kondisi yang bisa terjadi di
lingkungan diri maupun keluarga. Salah satu hal yang membutuhkan mental
kuat, adalah sifat pantang menyerah seorang ibu untuk terus belajar
kreatif dalam membimbing putranya menggali potensi.
"Jika anak Adam meninggal, maka amalnya
terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang
bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.â (HR Muslim).
Tak
dipungkiri bahwa anak adalah salah satu 'passive income' orang tua
[ibu] untuk bekal di akhirat. Maka dari hadist inilah, seharusnya memicu
para ibu untuk berlomba-lomba menuntun putra-putrinya dengan ikhlas
mencapai akhlak yang mulia, bukan sekadar menyeret-nyeret putra-putrinya
untuk menjadi sosok idola atau artis, sehingga kelak akan mengalirlah
doa yang tak pernah putus dari anak soleh/ solehah, saat kita berada di
alam kubur. Amin Ya Robbal'alamin.
Dalam menekuni sosok ibu kaya
dan ibu miskin, penulis yang memiliki nama asli Syafaatus Syarifah juga
memberikan kisah-kisah hidup para ibu dengan suka-duka, keseharian,
bahkan kesuksesannya. Selain itu juga dituturkan tentang realita-realita
seorang ibu ketika berhadapan dengan anaknya, seperti ketika menghadapi
pertanyaan anak-anak yang sering di luar batas nalar orang dewasa.
Hanya saja, dari sekian banyak 'studi lapangan', penulis lebih banyak
mengambil contoh interaksi ibu dan anak kecil, padahal kasus-kasus
antara ibu dan anak yang telah menginjak masa remaja, sangat perlu juga
dikemukakan, karena masa-masa tersebut sangat rawan terjadi konflik yang
lebih kompleks. Juga yang dirasa perlu untuk ditambahkan adalah
kisah-kisah kehidupan seorang ibu yang diambil dari sudut pandang
anak-anak, sehingga para ibu bisa mengetahui bagaimana sebenarnya sosok
ibu yang didambakan oleh mereka.
Walaupun seorang ibu dituntut
untuk kaya hati, tetapi bukan tidak boleh jika seorang ibu memiliki
kekayaan finansial dari pendapatan sendiri. Masih ingat dengan rumus
kaya dari Ustadz Yusuf Mansyur, dimana 10-1 = 19, 10-5= 55, 10-10=100,
.... rumus ini didapat dari keyakinannya terhadap surat al-Anâam 160
yang berbunyi, "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka
baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang
membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan
seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan)â. Memberi lebih baik dari meminta, pepatah yang satu
ini juga sangat tepat, karena dengan memberi sebenarnya kita semakin
kaya lahir-batin, dengan memberi kita memiliki 'passive income' yang
nantinya akan menjadi kekayaan, baik di dunia atau di akhirat. Selain,
rumus Ustadz Yusuf Mansyur, penulis juga mengadaptasi sekaligus
memaparkan konsep GIGIH+H yang diterapkan Aa' Gym dalam bukunya yang
berjudul 'Saya
Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya', dimana seorang ibu
insyaALLAH bisa menjadi kaya harta jika memiliki kaya ghirah [semangat],
ilmu, gagasan, ibadah dan hati.
Seperti yang dipaparkan dalam
bab Faktor Penyebab Gagalnya Menjadi Rich Mom, bahwa menjadi ibu juga
tidak luput dari kesalahan dan kegagalan. Oleh karena itu, penulis yang
baru-baru ini menelorkan buku berjudul âThe Power of Readingâ ini,
menyampaikan poin-poin yang juga perlu diantisipasi. Dengan demikian,
sosok ibu kaya memang tidaklah mudah, tetapi juga bukan berarti hal itu
mustahil untuk meraih.
Ibu
adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Penuh cinta dan kedamaian
~ Khalil Gibran
NB: Untuk pembelian buku dengan harga khusus bisa dilihat di http://www.facebook.com/home. !/photo.php?php?sk=lf# pid=4101997& id=556633797
:sinta:
"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia. blogspot. comhttp:/ /wisata-buku. comhttp:/ /sinthionk. multiply. com
YM : SINTHIONK
- 4b.
-
Re: [Buku] Rich Mom Poor Mom
Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhik
Fri May 21, 2010 11:49 pm (PDT)
wow mbak Syasya ! keren bukunya dah terbit, selamat ya? eska memang luarbiasa! dan sptnya hrs beli nih! kl beli di Sinta ada diskon khusus gak ya? hehehe ...
- 5a.
-
Re: Anagram: Cerdas Bermain Kata-Kata
Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com bangaswi
Fri May 21, 2010 10:44 pm (PDT)
Iya, Mbak ... baru tahu ya ^_^
Sent from my BikeBerry® smartride from Dengkul Bagus GR, Gowes Teruuusss...!
Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog: http://bangaswi.com
YM: bangaswi
Hotline: 081394725394
--- On Fri, 5/21/10, Siwi LH <siuhik@yahoo.com > wrote:
From: Siwi LH <siuhik@yahoo.com >
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Anagram: Cerdas Bermain Kata-Kata
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Friday, May 21, 2010, 1:37 AM
wah sufi ternyata.... ....:P
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik
From: Bang Aswi <bangaswi@yahoo. com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com; indonesiamembaca@ yahoogroups. com
Sent: Wed, May 19, 2010 4:58:50 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Anagram: Cerdas Bermain Kata-Kata
- 6a.
-
[Fabel] Macan vs Beruang Madu
Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com bangaswi
Fri May 21, 2010 10:47 pm (PDT)
Dua ekor tupai melompat cepat. Berlari dengan lincah di atas dahan,
lalu melompat begitu saja ke dahan lainnya. Entah sudah berapa pohon
yang telah mereka lewati. Sambil berlari, mereka berdua membawa
setangkai ranting dengan daun lebar di ujungnya: bertuliskan Macan atau
Mati.
âCepat! Nanti kita ketinggalan!â teriak tupai yang paling depan. âYa,
pertarungan ini tak boleh dilewatkan begitu saja. Buah kenari bisa
menunggu,â sahut Tupai Kedua mencoba menyusul. âJika berhasil
mengalahkan Beruang Madu, kemampuan Macan sudah tidak perlu diragukan
lagi meski tak diakui sebagai jawara hutan,â toleh Tupai Pertama
tersenyum.
Sampai di suatu tempat, keduanya berhenti. Bola mata mereka hampir
saja keluar saat mengetahui tanah lapang di hadapan mereka lengang.
Keduanya pun saling memandang. Nafas mereka yang tadi sengal, kini raib.
âPertarungannya dibatalkan,â kata Ulat Bulu sambil asyik mengunyah
daun tepat di atas kedua tupai tersebut. Mereka berdua mendongak.
âKenapa dibatalkan?â tanya Tupai Pertama. âItulah,â jawab Ulat Bulu
santai, âBeberapa anak macan membuat ulah lagi. Mereka telah merusak
ladang-ladang manusia di tepi hutan. Tak ayal lagi, raja hutan pun
melarang pertarungan ini demi keselamatan seluruh warga hutan.â
Kedua tupai saling memandang, lalu menunduk berkabut. Tanpa sadar,
tangkai daun yang mereka bawa pun jatuh melayang. Angin pun mengabarkan
bahwa yang sedang berkabut bukan hanya mereka berdua saja, tapi hampir
seluruh warga hutan.[]
NB: Polisi
tidak mengizinkan pertandingan Persib Bandung vs Persiba Balikpapan pada
26 Mei 2010 nanti di Stadion Siliwangi, Bandung. Penyebab utamanya
adalah adanya oknum bobotoh yang telah meresahkan warga Bandung dengan
merusak puluhan rumah di sepanjang Jl. Cikudapateuh setelah Persib
menang 1-0 melawan Sriwijaya FC pada 17 Mei 2010
Sent from my BikeBerry® smartride from Dengkul Bagus GR, Gowes Teruuusss...!
Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog: http://bangaswi.com
YM: bangaswi
Hotline: 081394725394
- 6b.
-
Re: [Fabel] Macan vs Beruang Madu
Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhik
Fri May 21, 2010 11:39 pm (PDT)
belum lagi yg rame di fb krn memasang status rasis itu ya bang, wah anggota viking nih! :D yah sementara qt mmg hrs puas dgn kondisi sepakbola kita spt ini *sedih
eh td siang tim mas gangga menang lomba futsal juara satu trus nganuhhh... dia kipernya, gyahahaha *congkak!* [-(
maaf kl komen gaje :D
On Sat May 22nd, 2010 6:17 AM ICT Bang Aswi wrote:
>Dua ekor tupai melompat cepat. Berlari dengan lincah di atas dahan,
>lalu melompat begitu saja ke dahan lainnya. Entah sudah berapa pohon
>yang telah mereka lewati. Sambil berlari, mereka berdua membawa
>setangkai ranting dengan daun lebar di ujungnya: bertuliskan Macan atau
>Mati.
>
>âCepat! Nanti kita ketinggalan!â teriak tupai yang paling depan. âYa,
> pertarungan ini tak boleh dilewatkan begitu saja. Buah kenari bisa
>menunggu,â sahut Tupai Kedua mencoba menyusul. âJika berhasil
>mengalahkan Beruang Madu, kemampuan Macan sudah tidak perlu diragukan
>lagi meski tak diakui sebagai jawara hutan,â toleh Tupai Pertama
>tersenyum.
>
>Sampai di suatu tempat, keduanya berhenti. Bola mata mereka hampir
>saja keluar saat mengetahui tanah lapang di hadapan mereka lengang.
>Keduanya pun saling memandang. Nafas mereka yang tadi sengal, kini raib.
>
>âPertarungannya dibatalkan,â kata Ulat Bulu sambil asyik mengunyah
>daun tepat di atas kedua tupai tersebut. Mereka berdua mendongak.
>âKenapa dibatalkan?â tanya Tupai Pertama. âItulah,â jawab Ulat Bulu
>santai, âBeberapa anak macan membuat ulah lagi. Mereka telah merusak
>ladang-ladang manusia di tepi hutan. Tak ayal lagi, raja hutan pun
>melarang pertarungan ini demi keselamatan seluruh warga hutan.â
>
>Kedua tupai saling memandang, lalu menunduk berkabut. Tanpa sadar,
>tangkai daun yang mereka bawa pun jatuh melayang. Angin pun mengabarkan
>bahwa yang sedang berkabut bukan hanya mereka berdua saja, tapi hampir
>seluruh warga hutan.[]
>
>NB: Polisi
>tidak mengizinkan pertandingan Persib Bandung vs Persiba Balikpapan pada
> 26 Mei 2010 nanti di Stadion Siliwangi, Bandung. Penyebab utamanya
>adalah adanya oknum bobotoh yang telah meresahkan warga Bandung dengan
>merusak puluhan rumah di sepanjang Jl. Cikudapateuh setelah Persib
>menang 1-0 melawan Sriwijaya FC pada 17 Mei 2010
>Sent from my BikeBerry® smartride from Dengkul Bagus GR, Gowes Teruuusss...!
>Bang Aswi - Pekerja Buku
>Blog: http://bangaswi.com
>YM: bangaswi
>Hotline: 081394725394
>
>
>
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar