Senin, 07 Juni 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3091

Messages In This Digest (14 Messages)

Messages

1a.

Buku Baru: ORDINARY MOM. Diskon 10%.

Posted by: "indriast_03@yahoo.co.id" indriast_03@yahoo.co.id   indriast_03

Sun Jun 6, 2010 10:54 pm (PDT)



Mau..mau..
Kerasa bgt..being mom is hard work to do.. Smoga bukunya bermanfaat..
Salam kenal ya
Powered by Telkomsel BlackBerry®
2a.

(CATCIL) REUNI DI MUSIM KEMARAU YANG BASAH

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Sun Jun 6, 2010 11:27 pm (PDT)




REUNI DI MUSIM KEMARAU YANG BASAH

Pagi yang dingin, tanah masih basah sisa hujan semalam. Jalan aspal  menyisakan genangan air dan jejak lumpur sisa roda-roda melintas.

Hari minggu yang agak melow menurutku. Hari libur yang rencananya diisi dengan liburan bersama keluarga kakak dan adik biologisku terpaksa tanpa diriku . Rencana kami mengunjungi Monas (Monumen Nasional dengan emas kebanggan bertengger diatasnya). Keinginan kami melihat Monas seperti melihat piala kebanggaan...piala kemenangan...serasa menjadi juara. Rasa juara memang beda. 

Aku lebih memilih agenda reuni keluarga yang sudah lama tidak jumpa di restoran pulau dua.  Aku pikir monas tidak akan masih ditempatnya, lain waktu aku masih bisa melihatnya lagi. Pagi itu aku beranjak menuju senayan. Resto yang bersebelahan dengan gedung wakil rakyat ternyata indah juga.  Danau buatan yang hijau airnya, rumpun bambu yang rimbun ditepian serta sisa-sisa kabut pagi mebuat suasana jadi eksotis juga romantis.

Begitulah pertemuan dengan keluargaku yang lain (yang  masih keturunan Bapak Adam dan Ibu Hawa) berlangsung ditempat yang indah.  Hampir setahun sudah tak bersua..terlalu lama rasanya tak bersua serasa ada rindu dan kangen yang mengganjel. Terbukti saat bertemu langsung isi hati, uneg-uneg dan ganjelan yang mengganjel  di curahkan tumplek blek seperti asinan dan minumnya cendol. Curhat gitu deh bahasa gaulnya.

Menu masakan yang nikmat susana yang santai oke banget tentunya. Udara yang sejuk, juga pemandangan yang indah serta wajah-wajah sumringah mebangkitkan energi dan harapan baru.  Seperti para pengantin baru yang turut hadir juga mereka yang memiliki momongan baru. Hidup serasa lebih hidup dan masa depan sepertinya tampak cerah.

Hati riang, sungguh senang dan perut kenyang  bankitkan semangat baru... semangat untuk berusaha bangkit lagi, berlatih lagi dan jadi pemenang lagi.

Akhir acara semua menjadi pemenang dan didokumentasikan dalam bingkai foto bersama. ya satu...dua...tiga...jepret.

Selamat kepada para pemenang :-)

Foto para juara dan bakal juara.

Foto yang akan menjadi kenangan yang inspiratif dan menarik minat dan bikin penasaran. 

Foto yang akan selalu terekan dalam hati dan sanu bari yang terdalam dan aku juga ingin jadi pemenang :-)

==============

Jakarta, 7 Juni 2010

Mengenang reuni di resto Pulau Dua Senayan

Yudhi M

2b.

Re: (CATCIL) REUNI DI MUSIM KEMARAU YANG BASAH

Posted by: "catatankecil" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Jun 7, 2010 12:21 am (PDT)



Kikikikik,
tulisan khas, Pak Yudi :D
mellow-mellow jayus :p

Keren, Pak. Minggu depan deh reunian
sama keluarganya ya. Hehehe.
Kemaren jadi bungkus plecing kangkung ga? :D

Dani

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, yudhi mulianto <yudhi_sipdeh@...> wrote:
>
>
> REUNI DI MUSIM KEMARAU YANG BASAH
>
>
> Pagi yang dingin, tanah masih basah sisa hujan semalam. Jalan aspal  menyisakan genangan air dan jejak lumpur sisa roda-roda melintas.

3a.

Re: [reportase] Kopdar Pra Milad SK: Berkumpulnya Kembali Sebuah Kel

Posted by: "catatankecil" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Jun 7, 2010 12:07 am (PDT)



Wowowowow...
senang rasanya membaca tulisan, Mbak Lia kembali:)
Seandainya tulisan ini adalah indomie rebus, tentu
ini masuk paket indomie rebus super komplit. Maknyus!:)
Ga salah berinisiatif jadi notulen di acara kemaren.
Hehehe. Terimakasih, untuk ulasan lengkapnya, Mbak Lia
jadi joblist baru yang akan sama-sama dirumuskan oleh
semua sahabat SK. :)

Nuhun,

Dani

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Lia Octavia <liaoctavia@...> wrote:
>
> Kopdar Pra Milad SK: Berkumpulnya Kembali Sebuah Keluarga
>
> Oleh Lia Octavia
>
> (Sekum SK Pusat)
>
>

3b.

Re: [reportase] Kopdar Pra Milad SK: Berkumpulnya Kembali Sebuah Kel

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Mon Jun 7, 2010 1:23 am (PDT)



Wah ngga sangka lho mba Lia.

Kirain mba lagi ayik ngobrol..ternyata mba menyimak dengat serius ya he..he..he...
Ulasan mba membuat hati saya terbuka. Ternyata apa yang terlihat kadang tidak sama dengan yang sesungguhnya:-)

siiip mba Lia...moga tambah sukses ya

--- On Sun, 6/6/10, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com> wrote:

From: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [reportase] Kopdar Pra Milad SK: Berkumpulnya Kembali Sebuah Keluarga
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "SK Kabinet" <kabinet-eska@yahoogroups.com>
Date: Sunday, June 6, 2010, 10:49 PM

 

Kopdar Pra Milad SK: Berkumpulnya Kembali Sebuah Keluarga

Oleh Lia Octavia

(Sekum SK Pusat)

 

Jakarta-Minggu, 6 Juni 2010

 

SK bukan hanya sebuah milis. SK
adalah Sekolah Kehidupan dan SK merupakan satu keluarga. Demikian ungkap Sinang
Bulawan yang menjadi benang merah kopi darat (kopdar) pra milad SK yang
diadakan di Rumah Makan Pulau Dua, Senayan, Jakarta.

 

Siang itu, kopdar yang
sepenuhnya digagas dan ditanggung oleh Pendiri SK tersebut dihadiri oleh
sekitar 24 anggota SK menjadi ajang temu kangen para anggota SK yang sebagian
besar bergabung sejak SK pertama kali didirikan. Tampak hadir antara lain
Indarwati yang tengah menantikan putra ketiganya dan memboyong seluruh
keluarganya, Lia Octavia, Galih, Fiyan Arjun, Yon’s Achmad, Yudhi Mulianto,
Ketua SK Pusat Dani Ardiansyah beserta keluarga, Hadian Febrianto yang menjadi
koordinator kopdar ini juga hadir beserta rombongan dari Bandung: Teha Sugiyo,
Asma Sembiring. Juga hadir Diah yang bertugas sebagai EO pada kopdar ini,
Divin Nahb, Mimin HW, Dyah Zakiati, Novi Khansa, Raul Widhi, Dewi, Nia Robie’.
Bu Has dan putranya, Taufiq dan istri, Ketua SK Pusat periode 2007-2008
Nursalam AR dan keluarga, dan Diaz R beserta keluarga.

 

Acara dimulai dengan perayaan
tiup lilin oleh Pak Teha yang sedang merayakan hari jadinya yang ke-60 diiringi
oleh nyanyian “Selamat Ulang Tahun” oleh seluruh hadirin. Kemudian dilanjutkan
dengan sambutan dari Pak Sinang diikuti oleh doa yang dipimpin oleh Galih.
Makan siang yang telah terhidang segera disantap oleh para hadirin sementara
Mbak Divin berkeliling menanyakan siapa saja yang ingin ikut milad SK ke-4 di
Surabaya. Kehadiran mereka yang telah mencatatkan namanya ini sangat ditekankan
oleh Pak Sinang mengingat respon yang minim di milis mengenai peringatan hari
jadi SK yang akan diadakan pada 31 Juli â€" 1 Agustus 2010 tersebut. Berikut
nama-nama yang sudah berkomitmen untuk hadir pada milad SK yang ke-4:

-        
Mimin

-        
Asma Sembiring

-        
Novi Khansa

-        
Dyah Zakiati

-        
Nia Robie’

-        
Dani Ardiansyah

-        
Hadian

-        
Teha Sugiyo

-        
Diaz & kel

-        
Nursalam & kel

-        
Yon’s Achmad

-        
Fiyan Arjun

-        
Divin Nahb

 

Setelah makan siang, acara
dilanjutkan dengan kesan pesan oleh setiap hadirin,  yang lebih tepatnya disebut  sebagai “pertobatan massal” oleh Mas Nursalam
ini â€" mengingat semakin jarangnya postingan di milis oleh para anggota aktif SK
dan nyaris tidak ada kegiatan offline selama hampir tujuh bulan belakangan ini.

 

Dimulai dengan Mbak Indar yang
mengusulkan milad SK diadakan di Jakarta
(mengingat kondisi beliau yang sedang hamil tua) agar lebih mudah mengatur
waktu dan pesertanya. Kemudian ia juga mengharapkan milis SK dapat aktif
seperti dulu. Ia menyayangkan fenomena fb, twitter dll yang mungkin membuat
teman-teman jarang posting tulisan di milis, termasuk dirinya sendiri.

 

Mbak Asma Sembiring yang baru
tiba dari Taiwan
ini mennyebut adanya hibernasi di milis SK, namun banyak juga buku-buku baru
& karya teman-teman yang muncul di media. Ia mengusulkan agar diadakan
lomba menulis lagi di milis agar teman-teman kembali aktif menulis di milis,
termasuk dirinya sendiri, paling tidak dua bulan sekali.

 

Mas Yon menyarankan agar
memanfaatkan media lain seperti fb, twitter, sehingga memosting tulisan tidak
hanya di milis agar lebih interaktif dan mengajak orang lain untuk bergabung.

 

Mas Fiyan Arjun yang kini
tengah kembali ke bangku kuliah itu mengusulkan agar memperbaiki sistem yang
ada di SK, misalnya pembagian kelas-kelas, seperti pada kepengurusan yang
pertama. Dan tugas moderator untuk mengingatkan mereka yang kebagian tugas
menulis.

 

Kang Galih mengharapkan agar
aktifitas di dunia maya juga diimbangi dengan aktifitas di dunia nyata, seperti
kopdar, walau tidak bisa dipungkiri teman-teman semua punya agenda kegiatan
masing-masing, termasuk dirinya sendiri. Ia sangat menghimbau untuk
mengaktifkan kembali aktifitas dunia nyata (kegiatan offline).

 

Kang Dani Ardiansyah juga
mengungkapkan kesan pesan yang cukup panjang. Diantaranya bahwa SK membutuhkan
power, bukan struktur, sementara power ada pada Pak Sinang. Karena misalnya
kalau kopdar diusulkan oleh dirinya sendiri, belum tentu teman-teman yang lain
akan hadir. Ia juga menghimbau agar mencari solusi dari permasalahan yang ada,
rapatkan barisan, agar ke depannya SK bisa berjalan lancer dengan atau tanpa
struktur. Ia juga ingin menyederhanakan ekspektasi, membangun komitmen. Harapan
yang sederhana serta komitmen yang kuat agar SK bisa bangkit lagi. Dan dicatat
pula olehnya, moderator teraktif saat ini adalah Mbak Anty yang bermukim di Medan.

 

Mbak Novi Khansa menjabarkan
bahwa kegiatan SK sudah berjalan terutama dari departemen yang dikoordinir
olehnya (Deppenpus) dan lomba-lomba menulis sudah beberapa kali diadakan
(diantaranya adalah lomba “Amazing Moms” â€" penulis). Ia juga menyarankan agar
sharing di SK tetap dipertahankan, mengaktifkan kembali pengumpulan buku-buku
bekas yang selama ini telah disalurkan ke beberapa tempat.

 

Pak Yudhi menggarisbawahi
adanya hambatan sumber dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan dan sulit mencari
sponsor. Ia memberi contoh dari milis lain yang bisa menggalang banyak dana
walau jarang kopdar. Pada kesempatan ini, ia juga memberikan satu bundel
hardcopy contoh penggalangan dana yang disebutkannya pada Pak Sinang.

 

 Pak Diaz yang sering aktif pada
kegiatan-kegiatan offline menyebutkan bahwa perubahan media saat ini haruslah
ditindaklanjuti. Misalnya merubah tampilan website sehingga orang lain dapat
langsung memosting tulisan dan mendorong yang lainnya untuk menulis. Selain itu
beliau juga menambahkan perlunya komitmen terutama untuk kegiatan-kegiatan
offline dan dalam hal ini ia telah berkomitmen untuk membantu.

 

Mbak Dyah Zakiati juga
menyadari jarangnya postingan di milis akhir-akhir ini, termasuk dirinya
sendiri. Ia berharap postingan tulisan bisa kembali aktif dan mudah-mudahan
saat ini adalah moment kebangkitan SK.

 

Mbak Diah Utami mengungkapkan
bahwa ia bergabung dengan SK karena ada lomba. Ia senang bergabung di SK karena
dinamis dan tambah ilmu.

 

Kang Hadian juga mengakui
jarangnya ia memosting tulisan di milis karena mood yang jarang datang sehingga
ia lebih suka aktif di dunia nyata. Ia mengusulkan untuk mengaktifkan kembali
kopdar, chatting conference via YM. Terkait tentang milad SK ke-4, ia mengakui
bahwa jarangnya komunikasi dengan penitia di Jatim mengenai persiapan milad
sehingga milad terpaksa diundur. Karena itu, ia sangat mengharapkan komunikasi antar
anggota digiatkan kembali terutama dalam menanggapi issue tentang milad.

 

Pak Teha dengan ringkas
mengharapkan adanya kelangsungan SK yaitu bagaimana upaya untuk mencari dana,
realisasi usulan-usulan yang dulu eprnah dibicarakan (seperti yayasan), mensukseskan
milad SK, dan beliau juga mengajak kita semua bermimpi untuk mencapai yang
terbaik melalui discovery, design, dan perencanaan sehingga dapat menjadi
komunitas yang solid di dunia nyata & maya. 
            

 

Kang Taufiq yang siang itu
mengenakan kaus oranye mengatakan bahwa respon salam kenal bagi mereka yang
baru bergabung sangatlah penting. Juga termasuk mengomentari tulisan-tulisan
yang diposting di milis.

 

Mas Nursalam memulai kesan
pesannya dengan menyebut kopdar kali ini adalah pertobatan massal karena
sebagian besar yang hadir mengakui bahwa mereka jarang menulis dan posting
tulisan di milis. Ia mengakui banyak hal yang telah berubah dan ada yang hilang
di SK. Ketika pertama kali ia bergabung, SK merupakan milis curhat dan berbagi.
Dan berkat itulah ia menulis tulisan bertema “how to” untuk pertama kalinya. Ia
juga mengungkapkan ada banyak harapan di SK yang membuat pundak ketua SK terasa
berat. Dan dengan sedikit menerawang ke belakang, ia juga mengatakan bahwa SK
hadir dan menemani momen-momen penting dalam hidupnya. Oleh sebab itu ia
mengajak teman-teman semua memaknai ulang SK, bukan hanya struktur tapi juga
power. Terutama harus ada kesepakatan tentang diperlukan atau tidak AD/ART. Ia
juga meminta untuk fokus ke milis sebagai komunitas online.

 

Mas Widhi mengatakan bahwa
milis SK beda dengan milis yang lain dan ia sangat merindukan
aktifitas-aktifitas offline. Karena itu ia berharap SK bisa lebih aktif di
jejaring lain seperti fb. Ia juga merasakan kehangatan teman-teman yang
berkurang. Kalau dulu banyak yang menyapa dan koment tulisan, sekarang semakin
jarang. Termasuk dirinya sendiri.

 

Bu Has yang membawa serta
putranya pada kopdar kali ini mengatakan bahwa anggota SK begitu banyak dan
beragam serta bercampur baur. Setahun belakangan ini pengalaman yang di-sharing
juga jarang diposting di milis walau ia juga mengakui bahwa ia lebih senang
membaca tulisan orang lain daripada menulis. Beliau juga merindukan
tulisan-tulisan yang dulu membumi tentang kehidupan dan berharap SK tetap eksis
dan banyak tulisan diposting kembali di milis.

 

Lia Octavia yang bertugas
mencatat notulensi kopdar kali ini memilih tidak berbicara di bagian awal. Ia
mengatakan bahwa perubahan pasti terjadi dan kita semua pasti berubah dan
perubahan itulah yang mungkin membuat teman-teman jarang posting tulisan di
milis termasuk dirinya sendiri walau ia sendiri yakin bahwa meskipun tidak
memosting tulisan, kita semua saat ini sedang belajar tentang kehidupan itu
sendiri melalui kegiatan kiat masing-masing. Dalam hal ini ia juga menegaskan
bahwa SK bukan terdiri dari beberapa orang saja yang bertugas untuk mengadakan
kegiatan online dan offline melainkan milik seluruh anggota SK. Sehingga bila
orang-orang yang semula aktif kemudian karena satu dan lain hal menjadi kurang
aktif, tidak membuat kegiatan SK terhenti. 
Dan justru hal-hal yang terjadi “behind the scene” pada setiap kegiatan
offline menjadi pengalaman yang sangat berharga seperti padatnya kegiatan
offline SK sepanjang tahun 2008-2009 yang lalu.

 

Mbak Nia Robie’ mengakui ia
juga jarang memosting tulisan karena ia sibuk berjualan dan sekarang sedang
konsen menulis puisi.

 

Mbak Mimin juga menyebutkan
hendaknya kegiatan online dan offline di SK seimbang dan harus ada kekuatan
yang mendorong orang lain menulis dan memosting tulisan di milis.

 

Mbak Divin yang siang itu juga
mengenakan baju oranye mengakui bahwa ia lebih aktif pada kegiatan offline
ketimbang di milis. Ia mengharapkan adanya pertemuan paling tidak sebulan
sekali untuk menumbuhkembangkan solidaritas karena tidak semua orang focus
dengan milis.

 

Kesan pesan ini ditutup oleh
beberapa kesimpulan dan keputusan dari Pak Sinang bahwa kita tidak hanya hidup
di milis. SK adalah Sekolah Kehidupan dan merupakan satu keluarga. Beliau
sangat mengharapkan ke depannya SK tetap eksis sebagai satu keluarga sebagai
tempat berbagi di luar rutinitas sehari-hari. Beliau juga menegaskan SK
merupakan media pembelajaran tentang hikmah-hikmah kehidupan â€" bukan tempat
untuk belajar menulis. 

 

·       
Mengenai kepengurusan SK yang baru: perlunya dibentuk
bagaimana estafet dari generasi yang satu ke generasi yang lain. Pengurus yang
lama tidak lagi duduk dalam kepengurusan baru.

 

·       
Mengenai keuangan: beliau mengakui bahwa dana
merupakan kelemahan semua organisasi. Solusinya bisa dengan menarik orang-orang
yang biasa membuat proposal atau EO untuk menjadi anggota.

 

·       
Mengenai lomba: lomba diperlukan untuk
merangsang teman-teman menulis baik di dalam maupun di luar SK. Untuk
kedepannya kepengurusan dibatasi setahun saja, itu pun kalau teman-teman masih
membutuhkan kepengurusan.

 

·       
Mengenai postingan: how to back to basic karena
kehilangan kehangatan di milis.

 

·       
Mengenai komtimen: beliau menghimbau agar semua
anggota berjanji pada diri sendiri untuk kembali mengaktifkan milis.

 

·       
Mempertahankan kopdar, milad, kegiatan-kegiatan
offline dan lomba-lomba

 

·       
Beliau tidak menyalahkan pengurus bila saat ini
milis & kegiatan offline sedang tidak aktif

 

·       
Mengenai akses internet beberapa anggota yang
mungkin tidak lancar, beliau menghimbau agar paling tidak memosting tulisan seminggu
atau sebulan sekali di milis.

 

·       
Tugas untuk pengurus yang baru: update database
anggota termasuk nomor yang bisa dihubungi

 

·       
Website sekolahkehidupan. com telah aktif
kembali. Untuk website SK yang dibuat Kang Dani merupakan website untuk SK
Jakarta

 

·       
Updating website SK

 

·       
Beliau mengingatkan 15 orang yang telah
berkomitmen untuk hadir pada milad ke-4 di Surabaya

 

·       
Beliau akan mempekerjakan seorang tenaga honorer
untuk mengurus website dan fb SK.

 

·       
Tentang penerbitan buku-buku baru dapat
dipikirkan solusinya oleh pengurus yang baru

 

Acara diakhiri dengan berfoto
bersama dan semoga seiring dengan postingan tulisan saya ini yang pertama
kali  setelah hibernasi beberapa bulan
terakhir, merupakan awal aktifnya kembali postingan sarat hikmah di milis dan
kehangatan keluarga besar SK kembali merengkuh semua anggotanya, serta mengukir
sejarah dalam prasasti kehidupan kita semua.  Semoga. Dan sampai jumpa kembali di acara
milad SK ke-4 di Surabaya pada 31 Juli â€" 1 Agustus 2010 mendatang.

 

Salam kehidupan!

 

*******

    

 

  

 

4a.

Re: (Catcil) Menyegarkan Sekolah Kehidupan

Posted by: "catatankecil" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Jun 7, 2010 12:09 am (PDT)



Heuheuheu.. ga tahan untuk ga koment :D
padahal mo tetep jaim sampe milad ke-4

top markotop, gud marsogud, brow.
ulasan yang cerdas dari seorang Yons :p
yuk, ah. Sederhanakan ekspektasi,
satukan langkah, perkuat ukhuwah,
Semoga komitmen yang --pernah-- ada,
kambali tergugah. Tsaaaah...

Dani

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Yons Achmad <kolumnis@...> wrote:
>
> *Menyegarkan Sekolah Kehidupan*
>
> :yons achmad*
>
>
>
> *Dipinggir danau Senayan...*
>
> * *
>
> Kita kembali berkumpul. Bukan politik praktis yang kita bicarakan. Tapi
> lebih besar dari itu, tentang kehidupan itu sendiri. Kita adalah satu
> keluarga, keluarga yang sedang rindu bertemu, keluarga yang sedang kangen
> berjumpa. Sebuah keluarga yang bernama Komunitas "Sekolah Kehidupan".

4b.

Re: (Catcil) Menyegarkan Sekolah Kehidupan

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Mon Jun 7, 2010 1:17 am (PDT)



he..he..he... membaca tulisan mas yon..memang beda.

Segar rasanya :-)

--- On Sun, 6/6/10, Yons Achmad <kolumnis@gmail.com> wrote:

From: Yons Achmad <kolumnis@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Menyegarkan Sekolah Kehidupan
To: "sekolah penulis" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Sunday, June 6, 2010, 9:38 PM

 

Menyegarkan Sekolah
Kehidupan

:yons achmad*

 

Dipinggir danau Senayan...

 

Kita kembali berkumpul. Bukan politik praktis yang
kita bicarakan. Tapi lebih besar dari itu, tentang kehidupan itu sendiri. Kita adalah
satu keluarga, keluarga yang sedang rindu bertemu, keluarga yang sedang kangen
berjumpa. Sebuah keluarga yang bernama Komunitas “Sekolah Kehidupan”.

 

Keluarga ini akan merayakan hari jadinya yang ke-4
di Surabaya nanti. Pertemuan di Danau Senayan ini semacam ngobrol bareng,
kumpul berbagi ide dan tentu saja diakhiri dengan makan bersama. Digagas dan
dimotori sepenuhnya oleh Bapak Sinang Bulawan. Bapak kita, sekaligus Owner  Komunitas “Sekolah Kehidupan”.

 

Kehangatan, keramahan, rasa cinta, ketulusan dan
tentu saja senyuman mewarnai pertemuan di pagi sampai siang yang penuh canda,
keriangan dan menyenangkan itu. Walau ada pengakuan bersama bahwa acara itu
semacam “Pertobatan Massal” Kenapa?

 

Salah satunya karena fakta yang menjadikan warga
Eska, sahabat Eska, keluarga Eska sudah jarang sekali berbagi cerita kehidupan
dalam milis tercinta, milis Sekolah Kehidupan ini. Semua menyadari, sampai
kemudian diam-diam kami sepakat untuk kembali berbagi cerita lagi, kembali
menulis tentang kisah-kisah kehidupan yang (semoga saja), dan harapannya memang
begitu, bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan membaca kisah
dari teman-teman, kelak akan membuat orang yang membacanya menjadi meningkat
kualitas hidup mereka.

 

Tapi, ada satu point mendasar yang perlu diingat,
“Sekolah Kehidupan” bukan milis kepenulisan. SALAH BESAR, kalau menganggap
seperti itu. Sekolah Kehidupan adalah sebuah keluarga. Keluarga yang senang
berbagi kisah kehidupan masing-masing, kisah tentang kehidupan mereka alami,
menuliskannya, menceritakannya sehingga mempunyai kemanfaatan bagi orang lain.
Jadi, semangat  Komunitas Sekolah
Kehidupan pada awalnya adalah berbagi. Ini satu hal mendasar yang saya tangkap
dari penegasan pendiri Sekolah Kehidupan.

 

Milis sendiri hanyalah sarana saja. Inti besarnya
kami satu keluarga yang senang berbagi. Lalu, dari perbincangan yang ada,
kelak, Komunitas Sekolah Kehidupan  akan
tanggap pada perkembangan jaman. Khususnya, perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang semakin pesat ini.

 

Langkah nyatanya. Situs, Sekolahkehidupan. com,
dihidupkan lagi. Kemudian, Sekolah Kehidupan juga akan merambah khalayak ramai,
akan menyapa teman-teman yang saat ini sedang begitu riuh di jejaring sosial. Di
situs jejaring sosial semacam facebook, twitter, koprol dll.

 

Disanalah kita nanti akan saling sapa, saling
berbagi cerita, saling berbagi canda, pengalaman, ilmu dsb. Tentu saja, tak
hanya di dunia maya kita nanti akan bertemu. Kita juga akan kopdar (kopi darat)
untuk semakin mendekatkan persahabatan kita. Itulah sebagian rencana matang,
yang saat ini  pelan-pelan tapi pasti
sedang dipraktekkan.

 

Terakhir. Ada pesan menarik dari perbincangan  dan kumpul bareng itu. Bagi  warga Sekolah Kehidupan yang sudah lama
absen, tidak ketahuan kemana, duduk malu-mau di bangku belakang, atau sering
ketiduran sewaktu pelajaran berlangsung. Bum..bum...bum. Ayo, semangatkan lagi
kelas kita. Kita bisa jadi kelas nomer satu seperti kelasnya Ikal dalam “Laskar
Pelangi”

 

Kita bangkitkan kembali Eska, kita segarkan lagi
Eska. Bergandengan tangan, mempererat kembali persahabatan, tanpa membedakan
warga lama atau warga baru. Berbagi, bercanda, tertawa. Keluarga Eska selalu
bersama,
Keluarga Eska BISA :-). []

 

Sekolah-kehidupan( at)yahoogroups. com

 

Rumah Ilalang :  7 Juni 20010

 

*Murid Eska.
Penyuka secangkir teh, bau pagi dan biola.

NB= Ngeliat poto-poto kemarin dimana ya " ^_^

--
==========
Yons Achmad
Kanetwork Corp
(Riset & Konsultan Media)
Jl Cipinang No 7 Makasar Jakarta Timur
Email : Kanetwork(at)gmail.com

Phone: 081586549725

5a.

Re: [Catcil] Ada Cinta di Pulau Dua

Posted by: "catatankecil" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Jun 7, 2010 12:37 am (PDT)



Ya ampuuuun.. ternyatah :D
setelah kopdar lanjut belanja
to ibu2? :D
hehehehe, seru ya? ga sekalian
review makan2 di blok m-nya, Mie? :p

Hehehe. Sip2, nais ripyu :p

Dani

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Mimin <minehaway@...> wrote:
>
> Alarm agenda kopdar SK (Sekolah Kehidupan) Jakarta dan Bandung berbunyi
> tepat pukul 09.00 WIB. Aku segera siap-siap. Tak terasa satu jam sudah

5b.

Re: [Catcil] Ada Cinta di Pulau Dua

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Mon Jun 7, 2010 1:17 am (PDT)



2010/6/7 catatankecil <fil_ardy@yahoo.com>

>
>
> Ya ampuuuun.. ternyatah :D
> setelah kopdar lanjut belanja
> to ibu2? :D
> hehehehe, seru ya? ga sekalian
> review makan2 di blok m-nya, Mie? :p
>
> Hehehe. Sip2, nais ripyu :p
>
*Bayangin Kang Dani bilang ya ampyuuum :D
Yang belanja cuman Mbak Lia, ane ma Bangfy pan cuman nemenin hihi...
Ya seru aja...ngobrol ngalor ngidul

Nti kalau review makan di Foodcourt malah bikin cacing-cacing kalian teriak

@ Bangfy : Lha sampeyan kapan taubatnya haha..
Dari kemarin temanya taubat mulu.

*ane taubat milisan dulu ah...:)
--
http://minehaway.com
http://minesweet.blogspot.com
6a.

Re: Inspirasi: Back2Basic

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Mon Jun 7, 2010 1:17 am (PDT)



Wah lama tidak baca tulisan Om Teha yang penuh semangat..akhirnya hari ini bisa muncul lagi dengan semangat yang Masih tetap sama seperti dulu.

Benar-benar memotivasi untuk lebih baik lagi :-)

Semoga Om awet muda ya.

--- On Sun, 6/6/10, Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id> wrote:

From: Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id>
Subject: [sekolah-kehidupan] Inspirasi: Back2Basic
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 6, 2010, 9:46 PM

 

Inspirasi

BACK
TO BASIC
Oleh Teha
Sugiyo

Sewaktu
kita menetapkan niat untuk menjadi salah satu bagian dari sebuah
komunitas, seperrtinya kita mengadakan perjanjian dengan diri
sendiri. Bahwa kita akan membangun kinerja kita dengan
sebaik-baiknya: jujur, setia, rendah hati, sopan, tahan banting,
tidak gampang menyerah/mengeluh, gigih, teguh, tegar, inovatif dan
kreatif. Kita berusaha menaati segala peraturan, perundang-undangan
dan hukum yang berlaku dalam komunitas. Kita berusaha menjadi bagian
yang senantiasa menjunjung tinggi etika dan bersedia membangun
kebersamaan dan menginspirasi sebanyak mungkin orang.
Pada
saat kita mengawali usaha kita, kita mulai dengan membaca doa, bahkan
ada diantara kita yang melakukannya dengan upacara ritual, kenduri,
selamatan, mengundang relasi dan rekanan bahkan dengan publikasi
segala. Semua itu dilakukan dengan niatan baik supaya hasilnya pun
akan menjadi baik. Ada janji, ada harapan, ada komitmen.
Pada
hari-hari awal kita menjadi bagian dari suatu komunitas, biasanya
kita menampilkan kinerja dengan giat, gigih, rajin, jujur, tak pernah
mangkir dan semangat empat lima. Ada banyak pengalaman dalam
mengawali usaha ini. Ada yang bernasib baik, segala sesuatunya
berjalan dengan lancar dan baik-baik saja. Pelahan tapi pasti.
Perkembangannya dapat diprediksi. Dengan demikian usaha menjadi
semakin bergairah, kerja menjadi semakin berarti. Semangat terus
menyala tak kunjung henti, seolah gas ditancapkan dan terus menerus
oper gigi, melaju, berkembang, mencapai harapan dan cita-cita. Ada
banyak juga yang harus mengalami babak belur, jatuh bangun, terpaan
dan hinaan, pelecehan dan sakit hati, bahkan sampai jungkir
jumpalitan, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, terus berjuang, dan
toh tak kunjung berhasil. Sampai ludes semua kemampuan, sampai habis
segala daya, bahkan sampai hampir tidak tersisa lagi tenaga dan
harapan.... nyaris putus asa...
Ketika
hari-hari awal berlalu, dan kita menginjak pada bulan-bulan atau
tahun-tahun berikutnya, yang
penuh kesulitan dan tantangan, gairah dan semangat kerja kita mulai
luntur. Kita bahkan sering malas, mangkir atau mencari-cari
kesempatan untuk dapat melanggar aturan dan tata tertib sekecil apa
pun yang pernah kita komitmenkan Apalagi dengan situasi yang banyak
mengalami perubahan, yang namanya krisis : krisis kepercayaan, krisis
kepemimpinan, krisis semangat atau krisis total. Atau dalih-dalih
yang lain. Pertanyaan yang dapat kita ajukan adalah, “Ke mana lagi
komitmen yang dulu pernah kita ucapkan? Apakah komitmen yang dulu
pernah kita tancapkan dalam hati itu, masih kita lakukan? Sejauh mana
kesetiaan kita pada janji atau komitmen yang dulu pernah kita ucapkan
dalam hati itu?”
Terus
terang, jika kita berani jujur, di tengah banyaknya kesulitan,
halangan, tantangan dan perubahan, banyak di antara kita yang sudah
meninggalkan komitmen itu. Banyak yang telah tidak setia, dan
melanggar janji-janji sendiri yang dulu pernah terpateri. Alasan
klise yang sering kita dengar: LUPA!
Nah,
pada kesempatan ini kita disadarkan, kita diingatkan, agar komitmen
itu kita gelar kembali, kita hidupkan lagi. Banyak diantara kita yang
telah anjlok semangatnya, bahkan mungkin ada yang sampai demotivasi
dan tak lagi bergairah untuk memulai lagi dari awal, bekerja secara
baik dan lebih terencana.

Bukan
Beban, tapi Kewajiban
Bekerja
dengan baik bukanlah suatu beban, tetapi kewajiban kita. Boleh
dikatakan begini. Kita punya potensi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Katakan nilainya rata-rata 100, sedangkan yang kita gunakan saat ini
hanya 60 saja. Jika kita sudah berkomitmen untuk memenuhi kemampuan
rata-rata kita yang 100 itu, maka hal ini bukanlah suatu tuntutan,
juga bukan merupakan beban bagi kita, tetapi sudah menjadi kewajiban
kita. Jadi, dengan bekerja secara baik, memberikan layanan secara
prima, berelasi dengan oke, bukanlah suatu tuntutan yang menjadi
beban kita, melainkan sudah menjadi keharusan dan kewajiban kita
untuk melakukannya. Jika saat ini kita diingatkan kembali untuk
memberikan layanan secara baik, berbagi pengalaman dengan tulus,
bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas, ini berarti suatu
kesempatan bagi kita untuk meningkatkan kualitas pribadi dan diri
kita.
Dengan
demikian, jika ada pertanyaan, “Kalau sudah bekerja dengan baik,
penghargaan apa yang bakal kita terima? What
in it for me? Apa
untungnya bagi saya? Apakah kita akan mendapatkan insentif tambahan
atau kenaikan penghasilan?” Jika kita menyadari hakikat dari
potensi yang kita milki, dan yang seharusnya kita berikan kepada
janji/komitmen kita, maka pertanyaan semacam itu tentunya tidak perlu
lagi kita ajukan.

Emas
itu Bisa Mengkilat karena Ditempa
Sebongkah
emas berasal dari daerah pertambangan. Pada awal jadinya emas itu
bersatu dengan tanah, pasir, bahkan sampah yang jelek, kotor, bau dan
belum berbentuk. Emas itu digali oleh kaum penambang emas, lalu
diayak dalam ayakan, irikan, yang khusus dibuat untuk itu.
Butir-butir emas itu kemudian nampak beda dengan pasir-pasir biasa.
Laksana butiran beras yang memang sudah berwarna kekuningan,
butir-butir itu dipisahkan. Untuk memudahkan pemisahan, konon kaum
pendulang emas itu menggunakan air raksa, karena berat
jenis emas lebih
kecil dari berat jenis air raksa, sehingga emas itu akan mengapung
pada air raksa. Proses selanjutnya emas dimasukkan ke dalam suatu
wadah, lalu dibakar dengan panas ribuan derajat dalam dapur api. Jika
emas telah meleleh, mencair, maka mulailah dibentuk, ditempa,
dipukul, digosok-digosok, dihaluskan. Ada yang dibentuk dengan
cetakan tertentu menjadi cincin, gelang, kalung, dan
perhiasan-perhiasan lainnya. Bahkan
ada pula yang ditambah dengan batu-batu mulia lain, seperti, intan,
permata, dan lainnya. Jika proses sudah selesai, maka emas tadi mulai
ditempatkan dalam sebuah
showcase atau
fitrin, dan
dipasang label harga yang cukup mahal. Berapa harga 1 gram emas saat
ini? Seandainya dalam proses pengolahan emas menjadi perhiasan, emas
tadi memiliki jiwa dan perasaan, apa yang terjadi? Mungkin dia akan
menjerit-jerit kesakitan, mengaduh dan melolong-lolong pada saat
dirinya dibakar, ditempa, dipuku-pukul dan dicetak/dibentuk ...
Parabel
tentang emas itu tak beda dengan diri kita. Saat kita mengawali karya
dalam suatu komunitas, kita sudah disaring, seperti emas yang diayak
tadi. Kita dipisahkan, lalu ketika kita mengucapkan janji atau
komitmen untuk mengawali karya kita, kita mulai dibentuk. Kita
mengikuti pelatihan, kita ditempa, kita dimasukkan ke dalam “kawah
candradimuka” untuk menjadi berkualitas. Potensi yang ada pada diri
kita itu laksana emas. Potensi tu perlu diasah, digosok, ditempa,
dibakar, dibentuk, sehingga berkembang. Kadang memang menyakitkan,
kadang membuat kita sedih, kecewa, frustrasi dan putus asa, patah
semangat. Tetapi ingat: Semakin banyak kita ditempa, semakin banyak
kita mengalami pencobaan, semakin berkualitaslah diri kita. Di mana
kita dibentuk, ditempa? Di sebuah universitas atau sekolah yang tak
kunjung usai, namanya: universitas atau sekolah KEHIDUPAN! Ya,
termasuk dalam pekerjaan kita, dalam masyarakat keseharian kita.
Semakin banyak kehidupan menempa diri kita dengan pengalaman yang
aneka rupa, semakin tahan banting dan tetap tegar kita, semakin
tinggi nilai jual diri kita. Pepatah mengatakan, “Kemenangan
yang mudah itu murah. Kemenangan yang berharga untuk diraih hanyalah
datang sebagai hasil perjuangan keras”.

Orang
Lain akan Memetik Hasilnya
Bekerja
dengan baik merupakan upaya menggosok dan menempa emas potensi kita.
Emas itu akan bercahaya dan bahkan masih juga nampak sampai ke tempat
yang jauh. Orang-orang pun akan tertarik dan bahkan ingin
memilikinya. Demikian pula tentang diri pribadi kita. Jika kita
bekerja dengan baik, dan mengembangkan seluruh potensi yang ada pada
diri kita, maka kualitas diri pribadi kita akan meningkat. Seperti
emas tadi, kita memiliki “nilai jual” yang tinggi. Jika hal ini
diketahui oleh pasar
kita, maka apa pun produk yang kita lempar ke pasar, maka pasar akan
mempertimbangkannya . Tapi jika produk karya yang kita hasilkan tidak
memiliki nilai jual, ketika kita melempar ke pasar, maka pasar pun
akan dengan cepat mengabaikan bahkan menolaknya.
Jika
produk kita memiliki “nilai jual” tinggi, dan pasar di tempat
kita tidak menghargai kualitas yang kita miliki, maka pasar atau
orang lain yang akan memberikan penghargaan kepada kita. Mau tahu
buktinya? Ingat, berapa banyak produk teman kita yang kualitasnya
baik, lalu “dibajak” oleh komunitas/perusahaa n lain dengan
penghargaan yang lebih tinggi ketimbang yang diterima di sini. Jadi
dengan kata lain, jika kita bekerja dengan kualitas baik, produk yang
kita hasilkan juga berkualitas baik, itu bukan hanya menguntungkan
komunitas saja, tetapi lebih-lebih menguntungkan orang lain, diri
kita sendiri, masa depan kita, untuk perbaikan dan peningkatan nasib
kita. Oke?

Jadilah
Proaktif, Jadilah Tokoh Transisi
Membaca
situasi dan tanda-tanda
zaman di saat ini, mengantarkan kita untuk memiliki suatu cara
pandang baru terhadap kondisi dan situasi yang kita hadapi. Zaman
perubahan dan kemajuan tekonologi informasi mengajarkan kepada kita
untuk melihat segala sesuatunya secara bening, jernih dan terbuka.
Ada klarifikasi yang dapat kita pakai sebagai pegangan. Salah satu
pegangan dalam memandang segala sesuatu yang kita hadapi adalah
dengan sikap proaktif. Sikap
ini berbeda dengan sikap kebanyakan orang dalam menghadapi suatu
masalah.
Sikap
proaktif adalah sikap yang berpikir dulu baru bertindak. Sikap
reaktif adalah bertindak dulu baru berpikir. Cara pertama, yaitu
proaktif, adalah cara yang senantiasa menghargai karunia Tuhan yang
berupa akal budi kita untuk kita budidayakan secara maksimal. Sikap
proaktif adalah sikap yang membawa kita untuk menentukan, mengatur
dan membuat situasi seperti yang kita kehendaki. Kita yang menentukan
situasi, kita yang mengatur lingkungan, kita yang menjadi pemimpin
diri kita. Sikap reaktif adalah kebalikannya. Kita ditentukan oleh
situasi, kita diatur oleh lingkungan, sehingga kita tidak memiliki
pemikiran dan tenggelam dalam masalah, bukannya mengatasi masalah.
Contoh
yang jelas begini. Pagi ini hujan deras sekali. Kita mau berangkat ke
tempat kerja dengan angkutan umum. Seorang yang reaktif akan
mengatakan, “Buat apa susah-susah masuk kerja, kita tunggu saja
sampai hujan reda, sebab kalau kita nekat, kita pasti basah kuyup,
dan repot di kantor.” - Ia DITENTUKAN oleh SITUASI.
Orang
yang proaktif akan mengatakan begini, “Baik, pagi ini hujan, saya
tetap harus ke tempat kerja. Tak peduli mau hujan atau panas, yang
jelas ini kewajiban saya untuk datang ke tempat kerja, tanpa
terlambat.” - Ia MENENTUKAN SITUASI.

Orang yang reaktif ditentukan, diatur dan dibelenggu oleh situasi.
Orang proaktif, menentukan, mengatur dan mengatasi situasi.
Lalu
bagaimana dengan konsep tokoh transisi?
Orang
proaktif menentukan dunianya sendiri. Ia memiliki wawasan, tujuan dan
arah yang jelas. Ia yang mengarahkan hidupnya, nasibnya. Akan menjadi
manusia macam apakah dirinya, ia sudah punya gambaran yang jelas. Ia
tidak terpengaruh oleh kesulitan dan halangan. Ia terus mencoba untuk
mengatasi dan menghadapi rintangan/halangan itu. Dengan kata lain ia
punya prinsip yang jelas.
Karena
ia memiliki prinsip yang jelas, dan ia tidak terpengaruh pada apa pun
yang ada di luar tujuan hidupnya, maka ia dengan bebas menentukan
pilihannya dan sekaligus bertanggung jawab terhadap pilihannya itu.
Karena ia telah menentukan pilihannya dan bertanggung jawab terhadap
pilihannya, maka ia menjadi seorang tokoh yang menghentikan segala
virus negatif yang menggerogoti hidupnya. Ia akan menjadi tokoh yang
bertindak positif, proaktif dan bertanggung jawab terhadap hidupnya.
Dengan demikian ia menghentikan pengaruh-pengaruh negatif terhadap
orang lain. Ia mencoba memberikan pengaruh-pengaruh positif kepada
orang lain sehingga orang lain akan menjadi positif dan proaktif
seperti dirinya. Ia akan menjadi pioner, pelopor, pendahulu untuk
bertindak. Sebagai manusia, ia menghentikan segala
perbuatan-perbuatan buruk dan menggantikannya dengan
kebiasaan-kebiasaan baik. Ia tokoh yang tidak jahat lagi, karena ia
telah mem-phk
semua kegiatan jahat yang bercokol dalam hatinya.
Ia
adalah tokoh yang beda dengan kebanyakan orang. Karena beda dengan
kebanyakan maka disebut transisi,
senantiasa berubah, berubah ke arah yang lebih baik... lebih baik
lagi.

Catatan:

Tulisan
senada juga saya posting ke www.perrytristianto .com
Jika
mungkin tulisan ini sudah pernah saya posting di milis SK, mohon
maaf. Namun ada beberapa perbaikan dan relevansinya masih hangat
sampai kini.

7a.

Re: Terima Kasih Teman - Teman Sekolah Kehidupan

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Mon Jun 7, 2010 1:59 am (PDT)



wa alaikum salam mba Ghea
Selamat atas beasiswanya...ditunggu lho tulisan-tulisannya :-)

--- On Sat, 6/5/10, Angghea <angghea_rachmiawaty@yahoo.com> wrote:

From: Angghea <angghea_rachmiawaty@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Terima Kasih Teman - Teman Sekolah Kehidupan
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 5, 2010, 8:56 AM

 

Assalamu'alaikum

sahabat eska,

sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu, nama saya ghea, domisili di bandung ;), sebenarnya sudah cukup lama saya mengikuti milis SK, senang membaca tulisan teman - teman di milis ini, inspiratif dan informatif, tapi saya jarang berkomentar, karena kadang suka bingung mo ngomentarin apa ;p, hehehee

Melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan terimakasih, tadi pagi saya mengikuti pelatihan menulis yang diselenggarakan ole Jonru. Saya mendapat informasi pelatihan tersebut dari milis ini. Saya jadikan pelatihan ini sebagai salah satu agenda liburan saya dari kegiatan perkuliahan. Alhamdulillah, melalui pelatihan ini makin dimantapkan niat saya untuk menjadi jurnalis kesehatan, dan saya harus memulai itu dari awal, semoga Allah memudahkannya...

Alhamdulillah (tak hentinya saya bersyukur untuk hari ini), saya mendapat beasiswa penuh dari sekolahmenulisonline.com, untuk mengikuti kegiatannya. Saya berharap dan berdoa, semoga awal yang baik ini menjaga konsistensi saya untuk menulis yang fluktuatif ini, hehehe xp.

Oh yah ini alamat blog saya, semoga bisa bermanfaat...

http://angghearachmiawaty.wordpress.com/

sekali lagi terimakasi, semoga terus saling berbagi ceita hidup. Semangaat menulis temaaan \(^0^)/.

Wa'alaikumsalam wrwb

8.

'ORANG PINTAR' ATAU POLISI

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Mon Jun 7, 2010 2:12 am (PDT)





Seorang sahabat kecil
mengalami musibah. Dilihat dari tubuh, memang dia bertubuh kecil. Namun dari
segi usia, mungkin usianya sudah mencapai tingkatan SMA. Dia bekerja sebagai
penjaga warnet.

Kemarin, saya menerima kabar
bahwa warnet tempatnya bekerja kecurian. Beberapa CPU dan monitor ikut laip,
hilang seperti ditiup angin. Memang tidak semua yang hilang, tapi tetap menjadi
masalah.

Katakan saja namanya Burhan.
Burhan pun diinterogasi. Dia ditanya, apakah warnet dikunci atau tidak? Kapan
terakhir dia meninggalkan warnet?

Burhan menceritakan
semuanya. Pukul 02.30, dia masih berada di warnet. Menurut kesaksian temannya,
Burhan masih on line sekitar jam segitu.

Selain diinterogasi polisi,
Burhan juga diinterogasi pemilik warnet. Seharian, dia diinterogasi. Bahkan
semalam dia harus tidur di rumah pemilik warnet. Karena takut Burhan melarikan
diri.

Sejauh ini, Burhan bertahan
dengan sikap bahwa dia telah mengunci pintu warnet. Dia tidak ada sekongkol
dengan pencuri mana pun.

Pagi tadi, dia kembali diinterogasi
polisi.

Ada satu cerita yang
menarik, ketika dia diinterogasi pemilik warnet. Ketika menginterogasi, pemilik
warnet melontarkan sebuah ancaman, “Ayo Burhan, kamu mengaku saja. Yang gentle
sebagai seorang laki-laki. Daripada kamu malu setelah ketahun ‘orang pintar’”

‘Orang pintar’ yang pemilik
warnet maksud adalah dukun. Dalam masyarakat kita, apabila ada barang yang
hilang, langsung yang menjadi referensi adalah ‘orang pintar’ alias dukun.
Karena menurut mereka, dukun mampu ‘melihat’ siapa yang telah melakukan
pencurian?

Dulu, saya juga pernah
mendengar kata-kata sejenis. Ketika di rumah kecurian, seorang tetangga
mengusulkan untuk menanyakan pada ‘orang pintar’. Kemanakah harta orang tua saya
yang telah dicuri? Tawaran itu langsung ditolak oleh ayah.

Begitulah masyarakat kita.
Masih percaya dukun, hal-hal yang berbau mistik. Kalau para pembaca melihat
film-film Indonesia, sepertinya tidak pernah sepi dari film berbau mistik. Baik
dulu maupun kini.

Dulu, film-film horror banyak
dibintangi oleh Suzanna. Alur cerita sekitar, Suzanna dibunuh dan lanjutan
ceritanya, roh Suzanna gentayangan dan menuntut balas.

Mengapa masyarakat seperti
itu?

Mengapa cara berpikirnya
tidak seperti Detektif Conan?

Bukankah Burhan bisa
ditanya, apakah dia punya musuh? Bagaimana suara saksi orang-orang yang ada di
TKP? Adakah diantara pengunjung yang mencurigakan? Misalnya menanyakan kapan
warnet tutup? Siapakah kira-kira yang dicurigai? Jika A dicurigai Burhan,
dimanakah A antara pukul sekian hingga pukul sekian?

Mengapa masyarakat seperti
itu?

Apakah masyarakat lebih
percaya pada ‘orang pintar’ daripada polisi? Sudah sedemikian parahkah derajat
polisi di mata masyarakat, sehingga mereka enggan melapor dan mencari tahu
melalui polisi?

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

9.

(Artikel): Rumah dan Arti Keberadaan Keluarga Kita

Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com   pandika_sampurna

Mon Jun 7, 2010 3:24 am (PDT)





Rumah Dan Arti Keberadaan Keluarga Kita
Oleh; Sinang Bulawan
 
Rumah dua tingkat itu dari kejauhan masih kelihatan utuh, megah, mempesona dengan pagar rapat memanjang, dan tinggi dua meter. Dari luar semua masih seperti dulu, tidak banyak berubah. Di kiri dan kanan jalan, berbaris rumah-rumah lain yang masih seperti dulu juga. Rumah-rumah tetangga, semua saya kenal tetapi hampir setahun ini sudah jarang bertemu. Kepindahan saya ke rumah lain merupakan satu alasan, sehingga sudah kurang banyak tahu tentang kehidupan tetangga lama saya.
 
Hari menjelang magrib, matahari sudah condong ke Barat hampir merapat ke garis horizon. Bayangan rumah tingkat itu semakin jelas ketika saya memarkir mobil di depan pintu garasi. Saya sendirian, dan memang ingin sendirian datang, melihat, dan mengecek rumah yang sudah cukup lama saya tinggalkan.
 
Gerakan kunci membuka gembok pintu pagar terasa terganjal sesuatu. Saya coba berulang-ulang, akhirnya bisa. Ada tetesan sisa air hujan menetes di celana krem saya. Tetesan air bewarna kecoklatan masih sedikit keluar dari gembok yang saya pegang. Inilah penyebabnya, ternyata gemboknya sudah sedikit berkarat, sehingga sulit dibuka. Padahal baru satu bulan kemarin sejak kunjungan terakhir saya dan isteri, gembok sudah berubah bentuk, berkarat, basah karena air curahan hujan.
 
Pintu pagar berderit ketika saya dorong, aroma pengap mulai tercium.
Di sudut-sudut lantai carport, daun kering berserakan, bertumbuk, berkelompok-kelompok karena bekas ditiup angin.
Lantainya kotor, berdebu. Warnanya juga sedikit kusam.
Sudah lama berarti tidak dipel pembantu.
 
Entah kemana pembantu saya dulu yang rajin pagi dan sore mengepel lantai ini. Bayangan dia menyiram air, dan bunyi air siraman itu masih terngiang di kepala saya. Jarang sekali lantai tempat parkiran kotor dan berdebu sekarang. Mana lagi senyum si pembantu membuat kerinduan akan kehadirannya. Tapi itu dulu, sekarang sangat beda.
 
Ada sedih mencruat di hati, ketika kaki melangkah ke pekarangan depan rumah. Pot-pot kembang juga kering, sebagian dari yang tumbuh sudah layu, ada juga yang sudah hampir mati. Bunga-bunga ini juga rupanya butuh makan dan air. Tapi siapa yang akan menyiramnya? Rumah ini sudah kosong dan tanpa pembantu. Kalaupun saya datang saat ini, saya sendiri tidak tahu apa yang akan saya lakukan. Mau menyiram? Rasanya tidak mungkin karena selangnya sudah tidak ada. Saya tahu karena saya sendiri yang membawanya ke rumah yang baru. Dengan ember berangkali? Tidak. Tidak juga karena air dari kran yang saya buka tidak mengalir. Saya baru ingat kalau isteri saya mengatakan sebulan yang lewat kalau jet pumpnya sedang rusak.
 
Belum masuk rumah, saya coba duduk di teras depan. Di kursi rotan.
Kotor lagi. Saya cepat berdiri, mengibas-ibaskan bagian belakang celana. Bersamaan dengan itu seekor kucing putih kurus melompat dari bawah meja. Lari kencang keluar rumah melalui celah pintu pagar yang terbuka sedikit.
"Masya Allah! Itu kan kucing saya dulu. Kok jadi kurus begitu? Bahkan dia lari seperti sudah tidak mengenal mantan majikannya," suara hati saya berbisik.
 
Lama saya tercenung, berdiri tanpa ekspresi berarti.
Langit-langit teras rumah yang kecoklatan tanda ada kebocoran akhirnya menyadarkan saya.
Rumah ini dari jauh memang masih utuh, tapi dari dekat ternyata sesuatu sudah berubah.
Sebagian, itu baru dari luar.
 
Gelap gulita itu sedikit terang ketika pintu ruang tamu saya buka perlahan.
Ada bunyi dari satu barang yang jatuh. Saya mencoba melihat.
Gagang pintu bagian dalam tergeletak di lantai. Ini penyebabnya. Bautnya sudah kendor dan copot. Suasana hatipun tambah kesal.
 
Saya hidupkan lampu tamu. Sekarang semua terang. Jelas seluruh penampakan isi rumah. Namun ada yang hilang. Suasana sepi itu tidak terusik dengan bunyi adzan magrib dari mesjid di komplek perumahan.
Rindu itu muncul begitu datarnya. Terbayang saya pulang kerja setiap mendekati adzan mesjdi, di meja ruang tamu atau di ruang keluarga secangkir kopi hangat sudah terhidang. Ada senyum indah Sang isteri yang menyambut. Celoteh anak-anak di ruang sebelah, di kamar mereka. TV yang menyala dengan suara adzan magrib.
Sekarang sepi. Tidak ada kopi. Tidak ada senyum isteri bergincu merah.
 
Rasa sepi juga muncul lagi ketika pintu kamar anak-anak terbuka. Hanya kertas hias bulan sabit tertempel di dinding mengingatkan kalau mereka dulu pernah di sini. Gembira dengan ponten tujuh hasil prakarya, dan kekaguman dari saya sehingga membuat si kecil bangga untuk menempelkannya di dinding.
 
Di dapur, kompor gas tidak menyala. Tidak ada panji yang terjerang, berarti tidak ada yang bakal dihidangkan. Susunan lemari di bagian atas dan bawah kichen set juga kosong melompong. Padahal dulu siang dan malam dapur ini riuh rendah dengan percakapan isteri dan pembantu saya. Di tengah malam lemari ini siap menyediakan indomie untuk direbus, hanya bila saya merasa lapar.
 
Semuanya hilang. Semuanya tak berbekas.
 
Hanya sepiring buah salak kering dan nyaris busuk tersedia di meja makan. Inipun bekas kunjungan kami yang terakhir. Kursi-kursi itu masih berjajar di tempatnya semula. Ada tempat duduk saya yang  berseberangan dengan isteri, anak saya yang tua di sebelah kiri, dan anak saya yang perempuan di seblah kanan. Si bungsu di sebelah ibunya, dan yang nomor dua seringkali absen.
 
Inilah tradisi makan keluarga pada saat duduk bersama menghadapi hidangan. Walau itu dulu, deretan kursi itu mengingatkan saya akan semuanya. Pindang ikan, lalapan, sayur bening, gorengan ikan mas atau lele, semua seperti nampak jelas di meja makan. 
 
Tapi tidak sekarang, itu dulu.
 
Sekarang saya sadar sesadar-sadarnya.
Tidak hanya di luar rumah, tetapi juga di dalam rumah, semuanya sudah berubah.
Enam belas tahun hidup damai, tenang, bahagia, dan semuanya mengalir begitu indahnya. Sekarang, hanya dalam tempo waktu tidak sampai satu tahun, berubah seketika.
 
Rumah ini sudah kehilangan energinya. Energi yang datang dari langkah, gerak, perbuatan, cakap, celoteh, dan jeritan si penghuninya.
 
Dimanakah mereka?
 
Mulut saya yang kering, dan merasa belum sholat magrib, membuat saya cepat-cepat menutup kembali pintu depan dan pintu garasi. Bergegas mengejar sisa waktu untuk sholat di rumah yang sebenarnya.
 
Si gadis kecil anak saya yang bungsu, tergopoh-gopoh membukan pintu garasi.
Suara sumbang yang keluar dari mulut isteri yang mengomel terasa merdu.
Bunyi denting piring Si Mbok yang sedang mencuci piring di dapur seperti lagu-lagu indah.
Gonggongan anjing di tetangga sebelah pun membuat saya senang.
 
Di sinilah energi itu berada.
Di sinilah ada kehidupan yang sebenarnya.
Semua sangat berarti bagi saya.
Semua sangat berarti bagi kita semua
 
Dari sini jugalah, kita harusnya menyadari bahwa keberadaan suatu rumah akan tiada  berarti tanpa adanya penghuni dan akitifitas di dalamnya. 
Dari sini jugalah, sekolah kehidupan mengajarkan bahwa keberadaan keluarga  merupakan bagian terpenting untuk menjaga keutuhan dan kelanggengan rumah dan kelengkapan isinya.      
 
 
 

10.

Buku Baru: TITIK BALIK, Menerjang Rintangan, Menggapai Masa Depan

Posted by: "triani retno" retno_teera@yahoo.com

Mon Jun 7, 2010 3:26 am (PDT)



Judul : TITIK BALIK,
Menerjang Rintangan Menggapai Masa Depan
Penulis : 18 Pemenang Lomba Cipta Karya Inspiratif
Penerbit: Leutika, Mei 2010.
Kategori: Nonfiksi - Motivasi
Harga : Rp 38.000,-

Pernahkah mengalami masa-masa berat hingga berada di titik nadir?
Terjatuh,
terpuruk, dan gagal adalah biasa dalam kehidupan. Yang luar biasa
adalah bila dapat bangkit dari keterpurukan dan kegagalan itu.

TITIK
BALIK memuat pengalaman hidup yang patut dibagi bersama. Dari cerita
seperti inilah seeorang sering menemukan pijar motivasi untuk menjalani
hidup. Tak perlu mengalami kegagalan itu sendiri bila kita bisa belajar
dari kegagalan orang lain.

TAK CUKUP DENGAN AIR MATA adalah kisahku yang terpillih menjadi Pemenang I dalam lomba ini.

17
penulis lain yang tergabung dalam buku ini adalah: Dian Nafi Awaliyah,
Tri Nursanti, R. Rudi Agung P, Rizha Krisna Wardhani, Suguh Kurniawan,
ME Chitra Eka Dewi, Yuli Misgiyati, Kurniadi, Tia Setiawati, Agus M.
Irkham, Haya Aliya Zaki, Prakoso Bhairawa Putera, Ari Sandi, Sri Hindiyastuti, Alfi Zamilah, Dira Ernawati, dan Yuventia Tunda Reka Anggita.

Dapatkan diskon 10% dengan pemesanan langsung padaku melalui email: retno_teera@yahoo.com

Dapatkan juga buku-buku lainnya:
1. Business Moms: 15 IRT Berbagi Tips Sukses Menjadi Pengusaha (Gramedia)
2. Ordinary Mom (Luxima).
3. 25 Curhat Calon Penulis Beken (Gramedia).
dll (bisa dilihat di www.terasretno.multiply.com)

Terima kasih.
Retno

Recent Activity
Visit Your Group
Stay on top

of your group

activity with

Yahoo! Toolbar

Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

Tidak ada komentar: