Nafsu-Diri Penggersang Perasaan Hati
Dibentang alam, penuh kesetimbangan
Tempat mengembara insan dalam pengabdian
Pengabdian murni temukan haqeqat kehidupan
Kehidupan sejati, tegakkan keadilan
Menangis bumi, berat menggendong manusia
Manusia sombong, dengan perbuatan dosanya
Tak menyadari kelak perut bumi menjadi rumahnya
Balasan kesombongan berjalan di muka bumi seenaknya
Wahai Allah wahai Robbi Dzat pendidik hamba
Teguh mengabdi, azas hidup hamba
Belumlah lurus sempurna, kami melaksanakannya
Adakalanya terbelokkan, halus tidak terasa
Bila ini terjadi, ampunan-Mu obat satu-satunya
Wahai Allah wahai Robbi pengarah jalan diri
Benahilah kami, selalu membuat ketimpangan diri
Sulit berlaku adil, hanya dapat menganiaya diri
Zhalim dan zhalim itulah kerja kami setiap hari
Laras lurus, jalan hidup melaju
Isyarat qolbu selaku rambu-rambu
Rindu redam, hati berpacu laju
Bersama-Mu meniti hidup lewat wahyu
Damai di hati, bahagia selalu
Alam digelar, kehidupan berkembang
Tirai dibuka, layar terkembang
Gambaran hidup orang per orang
antara setimbang dan timpang
Tindas menindas, perang berperang
Antara ruh dan nafsu binatang
Isyarat ruh janjikan hidup menang
Ingatlah diri kembali ke dalam liang.
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar