Rabu, 01 Desember 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3258

Messages In This Digest (2 Messages)

Messages

1.

Fwd: Where Have All The Fathers Gone?

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Nov 30, 2010 6:50 pm (PST)



Dear all,

Moga artikel terusan ini bermanfaat untuk semua. Bukan hanya untuk para ayah
dan calon ayah, tapi juga untuk pendamping ayah dan calon pendamping ayah:).

Tabik,

Nursalam AR
- yang tergugah dan tersindir membaca artikel ini -

---------- Forwarded message ----------
From: Nuklindana Darma <nuklindana.darma@tokiomarine.co.id>
Date: 2010/12/1
Subject: [keadilan4all] Where Have All The Fathers Gone?
To: keadilan4all@yahoogroups.com

Fyi.
from #milis sehat

WHERE HAVE ALL THE FATHERS GONE?

Bill Cosby memang berharga. Ketika beberapa tahun silam, anaknya Bill
Cosby Jr diterjang peluru, hampir sebagian warga dunia berguncang. Seorang
ayah 'ideal' kehilangan anaknya. Puluhan pertanyaan berhamburan dibalik
kejadian itu. Orang-orang tidak membayangkan Bill Cosby Jr punya masalah
dengan bandit-bandit pengedar obat terlarang. Bukankah Bill Cosby seorang
ayah ideal, humoris, sabar, pengertian, enak dan perlu.

Tidaklah berlebihan, kalau Alvin F. Poussaint M.D, seorang Asisten
Profesor dari Harvard MedicalSchool, membutuhkan 10 halaman untuk
menjelaskan kehebatan sang tokoh. Namun ada satu pertanyaan inti yang
tidak mampu dijawab secara transparan oleh Bill.yaitu, "Where has Bill
gone?".

Kemanakah Bill pergi selama ini. Apakah yang ia lakukan sepanjang hari
dengan anaknya. Kenapa, Bill tidak mengetahui sedikitpun tentang sepak
terjang anaknya?

Malam, ketika tulisan ini sedang dirampungkan, telpon rumah saya
berdering. Interlokal dari kampung saya disebuah dusun pedalaman Sumatra.
Suara gagap dan ragu-ragu kakak perempuan saya mengabarkan, dua orang
keponakan kami masuk penjara. Satu orang tertangkap sebagai pengedar
Narkoba dan satu lagi sebagai pemakai Narkoba kronis. Sama seperti Bill
Cosby, tiba-tiba puluhan pertanyaan menyergap dan mengepung ruang dalam
otak kanan saya. Semua pertanyaan itu berputar-putar dan akhirnya berpilin
pada sebuah pertanyaan...

"Where has their father gone ?"

Kemanakah ayah mereka pergi selama ini ?

Sehari sebelum saya terima kabar dari kampung, dalam sebuah dialog antara
pemerhati pecandu Narkoba, seorang ibu bercerita. Katanya, tak ada
kesakitan yang lebih mencekam ketimbang cengkraman Narkoba pada anaknya.
Dengan menahan tangis dan sedikit dendam, ia mengatakan anaknya adalah
korban dari hilangnya lelaki dewasa (ayah) dalam putaran kehidupan rumah
tangganya.

"Where has the father gone ?"

Dimana sih ayah-ayah mereka?

Anak-anak yang ditakdirkan menjadi pelaku sejarah diatas hanyalah sebagian
kecil di antara berjuta anak yang sebenarnya tidak membutuhkan konseling
psikologi.

Apa yang mereka butuhkan namun seringkali tidak mereka miliki- adalah ayah
yang peduli padanya dan punya waktu untuk bersama. Anak-anak itu tidak
butuh tenaga psikiater tapi dia butuh seseorang yang bisa dipercaya. Lalu
dimanakah ayah-ayah mereka? Ada dua jawaban.

Pertama, ayah yang ada tapi suka membolos. Tipe ini kita temukan
dimana-mana. Di lapangan golf, tenis, bulu tangkis, kantor dan tempat
lainnya.

Ada ayah yang dinas luar (tugas kantor atau dakwah) ke daerah-daerah
hampir setiap bulan.

Ada ayah yang bekerja, berangkat sesudah subuh dan pulang larut malam.

Ada juga ayah yang nongkrong, tidur-tiduran ditempat tertentu hanya untuk
melegitimasi bahwa ia sibuk sepanjang hari. Sehingga seolah-olah hanya ada
waktu sisa buat anak-anaknya.

Kesimpulannya, ayah-ayah ini ada di mana-mana, tapi mereka sering membolos
dari waktu bersama anaknya. Mereka (ayah-ayah ini) sulit ditemukan di
rapat-rapat POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru), karena ada
peninggalan purba yang menyatakan bahwa urusan sekolah adalah hak mutlak
sang ibu semata .

Kita jarang menemukan ayah di tempat praktek dokter menggendong anaknya
yang sakit.

Kita juga tidak melihatnya di kantor kepolisian mengurus anaknya yang
melakukan tindakan kriminal.Ayah-ayah ini apabila ditanyakan pada
mereka:apakah yang penting dalam hidupmu ? Biasanya mereka
menjawab:keluarga dan
anak-anak. Naifnya, jawaban ini sering tidak tercermin dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya bagaimana mereka mengatur waktu dan tenaga mereka
sehari-hari antara pekerjaan dan anak. Simaklah dialog berikut ini:

Sang Anak : "Ayah, Yah main bola yuk!"

Sang Ayah : "O, ya. Ayah baca koran dulu!"

"O, ya. Ayah nonton berita dulu !"

"O, ya. Ayah janji main bola hari Sabtu!"

"O, ya. Ayah ada acara nih"

"O, ya. Ayah lagi cape ? "

"O, ya. Ayah lagi banyak kerjaan"

"O, ya. Ayah mau tapi ? "

Mungkin ayah seperti inilah yang dimaksudkan oleh hasil need assesment
dari Lembaga Demografi salah satu universitas negeri di Jakarta. Jajak
pendapat itu menerangkan empat ciri menonjol ayah tipe Pertama ini. Cepat
marah, jarang ada waktu ngobrol dengan anak, ditakuti anak dan selalu
menakar seluruh pekerjaan dengan uang.

Kedua, ayah yang ada (fisik) dan rajin tapi tidak tahu harus berbuat
apa.Kita menemukan ayah-ayah ini sering berada di rumah. Mereka
mengerjakan banyak hal, tapi tidak terlalu mengerti apa yang
dikerjakannya. Sebuah gelombang rutinitas menjebak dan membawanya
berputar-putar ke dalam pekerjaan yang memiliki kualitas rendah.

Anak-anak menjumpai tokoh ini sepanjang waktu di rumah, namun sayangnya
lambat laun sang tokoh menjadi tidak berarti dalam kehidupan mereka. Tidak
ada lagi kejutan-kejutan psikologis yang biasa ditunggu-tunggu anak dari
seorang ayah yang normal. Ritme komunikasi berjalan tanpa greget dan
hambar.

Sebagian besar korban Narkoba dan pelecehan seksual di kalangan remaja
memiliki ayah tipe kedua ini.

Bukan Superman tapi Superstar. Benar, ayah bukanlah superman, tapi ia
adalah superstar.

Ia bintang di tengah keluarga. Ia pembawa dan penentu model sekaligus agen
sosial. Lewat aksi panggungnya yang memikat, ia menggemuruhkan keceriaan
keluarga. Tapi, sebagai seorang bintang, ia tidak lahir dengan sendirinya.
Ia membutuhkan dukungan, karena bagi lelaki peran ayah bukanlah peran
instingtif.

Peran ini lebih membutuhkan bimbingan sosial dari pada wanita dengan
perannya sebagai ibu. Sebelum dukungan datang dari luar, maka sang ayah
harus mencari dukungan dari dirinya sendiri. Mereka haruslah secara
kontinyu merangsang dialog dengan hati nurani secara intens dan
apresiatif.

Dialog-dialog ini harus mampu meyakinkan bahwa ia tidaklah satu-satunya
ayah yang sedang belajar menjadi superstar. Bahwa anak-anak membutuhkan
cinta, dukungan, dorongan dan perlindungannya. Bahwa melalui anak-anak
para orang tua diajarkan makna hidup, cinta, kesucian, kesabaran dan
sebagainya. Bahwa anak-anak melihat dunia luar dengan perantara jendela
sang superstar.

Dukungan dalam diri tidak akan berarti tanpa tekun dan sabar berlatih.
Sampai suatu saat hilangnya kekakuan dalam berhadapan dengan anak-anak.
Muncullah ayah yang dengan ikhlas membantu anaknya mengerjakan PR,
memandikan anak, mencuci baju dan belanja. Ayah yang membacakan buku
cerita untuk anaknya, mengantar anak les komputer.

Ayah-ayah inilah yang akan membuat dunia ini berputar dan menjawab
pertanyaan : "Where have all the fathers gone?" dengan "Here I am. Now and
forever!"
----------------------------------------------------------
This message contains confidential information and is intended only for
the addressee named. If you are not the named addressee (or authorised to
receive for the addressee), you must not disseminate, distribute or copy
this email.Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system
----------------------------------------------------------
This message contains confidential information and is intended only for
the addressee named. If you are not the named addressee (or authorised to
receive for the addressee), you must not disseminate, distribute or copy
this email.Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system

[Non-text portions of this message have been removed]

--
*- Nursalam AR -
****
www.kintaka.wordpress.com*
*http://twitter.com/aryamatoa
"If you don't know where you are going, any road will get you there." (Mark
Twain)
*
*
*
2.

[Catcil-Merapi] Sedikit-Banyak Curcol :P

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Nov 30, 2010 9:07 pm (PST)




Lika-Liku mau Berangkat ~_~ Sejak
ke Yogya 28-29 Oktober lalu, aku udah punya keinginan untuk balik lagi
bakda ujian kuliah. Ditetapkan kira-kira tanggal 13 November karena
dari 15-21 aku libur kuliah ;) Insya Allah, ibu dan kedua kakak
mendukung 100 % apa pun kegiatan yang aku lakukan kalau itu membawa
manfaat. Yang penting itu jaga kesehatan ^_^

 Entah kenapa, angin dari mana, ibu mencabut izin keberangkatanku sebelum ujian kelar ...alias beberapa hari sebelum berangkat :(Entah kenapa juga, kok ya aku juga ragu melangkah.. apalagi lari :P. Maksudnya, ragu nekat jalan tanpa izin ortu. Long story...bolak-balik ngerayu, request masih
ditolak juga... Ibu malah nawarin aku berangkat awal desember sekalian
barengin ibu nengok mbah di kampung.Itu mah mudik, bu ~_~ Sampai
pada akhirnya, Allah yang maha membolak-balikan hati :) negosiasi
berjalan lancar... horeee, dapat izin berangkat, walau jadinya mundur 2
hari, jadi 15 November :D... tentunya dengan beberapa persyaratan, hehe
:P Karena
sempat batal, banyak barang-barang yang belum disiapkan. Ada, sih
tinggal nyabut, rumput kali, hehe.. Maksudnya, tinggal ambil karena
benda-benda itu ada dalam satu tas atau dalam lemari yang sama. Kayak
alat tulis, buku panduan games, hehe, kartu-kartu games, dan lain-lain. Baju dan printilan
lain juga siap dibawa. Hmm, tapi karena gambar untuk mewarnai tinggal
beberapa lembar, aku pun hunting sebanyak-banyaknya gambar lucu di
internet. Ada aja yang ditemuin via internet pas hunting gambar.Lumayan buat bahan main buat adek-adek di sana ;) Eh, ya...sebelum berangkat, ada games-games tertentu
yang juga aku praktekin ke ponakan-ponakanku, lho, hehe. Jadi ini
jaminan mutu karena sudah melewati percobaan :D *apa coba Sebelum berangkat di hari H, aku jalan buat cari plastik item buat melapisi tas transparan isi bola-bola itu.Sempet juga meng-copy kertas untuk diwarnai dan tanpa disadari sudah pukul setengah 12 siang.. @_@ Sampe rumah, makin sadar dengan bawaan yang banyak banget.... Bukan kayak orang mau pergi seminggu, tapi sebulan kayaknya ~_~tas bawaan sempet ganti karena terlalu banyak barang, terus ganti lagi...Ada donasi bola, boneka tangan, boneka jari dan gantungan, 1 kardus buku... ~_~huaaaaaa, kayaknya ini kelamaan packing-nya, deh :D Akhirnya, donasi buku masuk ke dalam tas baju...aku bawa tas ransel Palestina isi laptop dan 1 karung hitam isi 40 bola dan 12 boneka tangan. Naik apa ayoooooo?Awalnya, mau naik ojek biar lancar jaya... Janjiannya kan nggak jauh, tuh di Tamini.Tapi,
bagaimana mungkin? bawaan segambreng gini... itu pun udah dikurangin
boneka upin-ipin yang awalnya jadi peraga dan ada juga barang yang
ketinggalan, hehe.  Akhirnya, ibu meminta si mbak memanggil becak di depan kompleks.Sang sopir becak diberi pesan agar aku diantar di tempat taksi mangkal ~_~Nggak mungkin banget, kan si becak sampai ke Tamini.. bisa gempor abangnya :PDi sini, ibu tampak khawatir aku telat... huhuhuhu, masih aja jadi anak yang ngerepotin semuanya :D Eeh, kok pas bangetjalan raya depan kompleks rumah kakakku itu lagi buka-tutup. Jadi, gantian gitu antara yang lajur kanan dan yang kiri.Hiks, mau buru-buru, tapi kok ya begini...Lama menanti giliran antrian sampai akhirnya roda-roda-roda (roda becak ada 3 :P) menggelinding di jalan raya... :Dtapi, ya karena cukup macet, aku cuma bisa pasrah, hiks hiks... moga ga telat... ya Allah... Eh, delalahnya, tiba-tiba di hadapanku mobil pick-up dengan nopol AD... Eh, aku udah sampe, nih? :D Sampe ke Hongkong... Alhamdulillah, akhirnya sampai juga tempat mangkal taksi.Tapi, ke mana taksinya? Biasanya banyak.. dari yang burung biru
sampai yang mirip doank...Fuuuh *ngelap keringet...Udah buru-buru, ada aja ujiannya...Taksi tak juga muncul. Sang tukang becak masih menemani sambil turut prihatin *halah :P Sampai
tiba-tiba, ada sopir mikrolet M 28 yang kosong menawari aku nyarter
mikrolet itu... Aku ragu karena sempat melihat taksi di kejauhan, tapi
raib *mungkin sudah lari ke mana :(. Ngejar waktu, akhirnya aku terima
rayuan eh tawaran si sopir mikrolet. Tentunya setelah nego harga... Aku
pun duduk tidak di samping pak kusir, tapi tidak juga di samping pak
supir, tapi di kursi penumpang bersama tas baju dan sekarung hitam isi
bola-bola. :D Dalam
perjalanan, sempet-sempetnya ngobrol sambil mikir kenapa aku ga duduk
depan aja, tapi... kemudian aku syukuri itu begitu melihat tato dan
gayanya itu ~_~

Bayangkan teman-teman.. dia mencari kesempatan dengan mengangkut penumpang... Grrr, seandainya di ga ke-gap
temen-temennya, rasanya dia tetep angkut penumpang. Penumpang yang
diangkut pun jadinya naik-turun karena itu. Makanya, bang... sesuai
perjanjian, kalau udah di-carter, mbok ya.. jangan cari-cari penumpang
lagi...fuuuh... Aku udah ngomel-ngomel, tapi tetep sadar kalau liat
tatonya, takut juga. hiyaa.Alhamdulillah,
aku sampai di Tamini sebelum mobil yang akan mengantar ke bandara
datang :D. Jadi, ga perlu pakai acara diketawain... Segitunya ya gw
sama angkot, sampai udah niat naik taksi aja, yang ngangkut angkot juga
:P   Segini dulu, deh curcolnya :Dsegini juga udah banyak, ya :D

***

"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
(Syekh Muhammad Al Ghazali)

***

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Cat Group

Join a group for

people who love cats

Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Be a homeroom hero! Help Yahoo! donate up to $350K to classrooms!

Tidak ada komentar: