Messages In This Digest (5 Messages)
- 1a.
- [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pria Bersenjata From: Nia Robie'
- 1b.
- Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pri From: Andri Pranolo
- 1c.
- Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pri From: Nia Robie'
- 1d.
- Re: [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pria Bersenjata From: asma_h_1999
- 1e.
- Re: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' From: Nia Robie'
Messages
- 1a.
-
[Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pria Bersenjata
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sat Jan 8, 2011 9:37 pm (PST)
Rasa-rasanya kepala masih sedikit pusing dikarenakan tidur semalam tidak
begitu nyenyak. Hampir jam 2.30 WIT saya dikejutkan dengan suara melenguh
sebanyak 2 kali, entah itu apa atau siapa yang bunyinya berasal dari
pekarangan rumah. Ditambah dengan mimpi buruk yang menghinggapi tidur saya.
Tempat tidur di sebelah saya pun kosong, teman sekamar saya sedang cuti,
benar-benar malam yang sepi dan sempurna membuat bulu kuduk berdiri (hihi
bilang aja takut :P).
Pukul 05.00 WIT, alarm hp berbunyi mengingatkan ada janji olahraga pagi
dengan anak-anak murid saya hari ini. Pukul 05.30, suara mereka terdengar
berbisik-bisik di pagar besi rumah kontrakan. Langit masih sempurna kelam.
"Yang lain mana?"
"Belum datang ibu guru.."
Hampir jam 6 pagi akhirnya saya dan beberapa murid lainnya pergi menuju
tempat yang bernama "Batas Kota". Batas Kota merupakan jalan raya penghubung
antara Buli dan Maba Pura. Batas Kota merupakan sebuah bukit yang apabila
kita telah sampai di atasnya terlihat Pulau Gee dari kejauhan, pulau kecil
itu terletak di tengah pantai, jika beruntung dan cuaca tidak tertutup awan
tebal, dari bukit itu bisa terlihat matahari menguning beranjak perlahan, di
antara perairan berkilauan. Kanan kiri bukit itu tentulah pohon-pohon dan
semak belukar yang menghijau.
matahari di batas kota :)
Untuk mencapai batas kota itu, kami harus melewati jalan raya yang ukurannya
tidak terlalu besar. Kanan dan kiri banyak sekali pohon-pohon kelapa yang
menjulang, tak jarang kami juga menemui ilalang-ilalang yang tingginya sudah
jauh melebihi tinggi saya. Jam 6 di daerah kami, masih sempurna gelap,
ditambah dengan cuaca yang agak mendung pagi ini. Masih kelam dan banyak
yang kami lihat benar-benar hitam.
"ada potong-potong kapala di jembatan besar ibu guru!", beberapa dari mereka
bercerita serius. Saya hanya tersenyum, saya tahu itu cuma isu, terlebih
hidup di Timur Indonesia, berbicara tentang konflik dan kekerasan begitu
sensitif sekali.
Sempat terbayang di fikiran saya saat itu tentang film Criminal Mind, film
yang bercerita tentang team b.a.u (behavioral analysis unit) milik FBI yang
tugasnya menyelidiki motif dan mencari pelaku pembunuhan berantai. salah
satu adegan yang pernah saya tonton adalah pada saat korban sedang lari pagi
dan si pelaku membunuh korban itu lalu menjadikan mata indah korban itu
sebagai mata hewan-hewan pajangan yang ternyata pelakunya adalah penjual
hewan-hewan pajangan. Menurut beberapa sumber, film ini yang dijadikan
'tontonan wajib' mahasiswa jurusan psikologi. Entah.
Setelah mencapai jalan yang tidak ada sama sekali penduduk, dan begitu
gelapnya. Ada sesuatu di semak, hitam, Nampak seperti anjing yang kami
sering temui di jalan yang biasa kami lewati. Tapi tunggu dulu, sesuatu itu
berdiri, sesuatu itu berjalan perlahan. Sesuatu itu manusia. Dari atas
sampai bawah nampak hitam. Manusia itu membawa senjata, manusia itu
menghampiri kami. Ia menyebrang menghampiri dan terus menghampiri kami, dia
nampak membawa parang.
"lari, paraaaaang!!!" teriak anak-anak. Ya laki-laki berpakaian gelap itu
benar-benar nampak membawa parang.
Begitulah yang saya dengar, kondisi sangat kacau, 3 orang gadis yang tidak
saya kenal yang sedang olahraga pagi, saya, 1 murid perempuan dan anak murid
laki-laki yang jumlahnya tidak melebihi sepuluh pun akhirnya berlarian
berhamburan. Saya pun berlari jauh di belakang mereka. Nampaknya, kalaupun
tertangkap, mungkin saya yang lebih dulu jadi korban, batin saya. (gendut
sih hihi)
Tidak, laki-laki itu bukan membawa parang, tapi senapan! Ya senapan!
Laki-laki itu semakin mendekat. Masih tak terlihat wajah dan pakaian apa
yang ia kenakan. Adrenalin pun melaksanakan fungsinya dengan lebih kuat.
Jantung saya berdegub kencang, bukan hanya memikirkan keselamatan saya tapi
juga keselamatan murid-murid saya dikarenakan saya guru mereka, juga orang
yang bertanggungjawab menemani mereka pagi itu.
Anak-anak itu ada yang berlarian sambil membawa batu-batu di kepalan
tangannya, ada juga yang sudah bersiap-siap mengepal pisau yang kebetulan
dibawa karena hari ini rencananya kami akan mencari ranting pohon untuk
dijadikan ketapel sebagai tugas mata pelajaran IPA yang membahas tentang
gaya.
"hei ade! Jangan balari. Sa hanya lari pagi. Lari ka muka sudah!!
hahahahaha" laki-laki itu tertawa dengan keras, kenyataannya, laki-laki itu
adalah : salah satu anggota brimob.
"BWAHAHAHA.." saya dan mereka tertawa sejadi-jadinya, termasuk 3 gadis yang
sedang jalan pagi tadi.
batas kota (pulau Gee)
Setelah sampai di batas kota dan melihat pulau Gee dari kejauhan, saya
bertanya.
"kalau seandainya orang tadi menangkap ibu apa yang kalian lakukan?"
"sa kembali lagi menolong ibu.." kebanyakan dari mereka berujar seperti itu.
"sa pigi panggil dorang di kampung"
Lalu seseorang angkat bicara
"saya lari meninggalkan ibu", bocah laki-laki itu berkata dengan malu-malu
dan penuh kepolosan.
Selalu saja ada cerita unik yang saya dapatkan di sini bersama mereka.
Hahaha, Hidup :)
hijaunya timur Indonesia
Buli Karya, 09 Januari 2011
(mereka pun fasih berucap 'aya-aya wae' :D)
- 1b.
-
Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pri
Posted by: "Andri Pranolo" apranolo@gmail.com and_pci
Sun Jan 9, 2011 1:02 am (PST)
heu heu yang menarik dari cerite ini... "gendut sih hi hi"... :-)
nice story lah...
apranolo
2011/1/9 Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
>
>
- 1c.
-
Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pri
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun Jan 9, 2011 1:51 am (PST)
yey! ahaha :p gpp yg penting manis :p apaan sih :p
inga2 maret insyaAllah aku ke jogja ;)
On 1/9/11, Andri Pranolo <apranolo@gmail.com > wrote:
> heu heu yang menarik dari cerite ini... "gendut sih hi hi"... :-)
>
> nice story lah...
>
> apranolo
>
> 2011/1/9 Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
>
>>
>>
>
- 1d.
-
Re: [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban' Pria Bersenjata
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Sun Jan 9, 2011 2:04 am (PST)
'saya lari meninggalkan ibu' hahahaha..kayake itu hal paling rasional yang dilakukan nihaw... kalo yang jawab "sa kembali lagi menolong ibu.." sama "sa pigi panggil dorang di kampung", gimana kalo pas mereka kembali menolong dirimu, dirimu sudah dibawa kabur oleh penculiknya, hahahahaha....(just kidding nihaw).
Salam dari lembang
wassalam
asma
>
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nia Robie'" <musimbunga@com ...> wrote:
>
> Rasa-rasanya kepala masih sedikit pusing dikarenakan tidur semalam tidak
> begitu nyenyak. Hampir jam 2.30 WIT saya dikejutkan dengan suara melenguh
> sebanyak 2 kali, entah itu apa atau siapa yang bunyinya berasal dari
> pekarangan rumah. Ditambah dengan mimpi buruk yang menghinggapi tidur saya.
> Tempat tidur di sebelah saya pun kosong, teman sekamar saya sedang cuti,
> benar-benar malam yang sepi dan sempurna membuat bulu kuduk berdiri (hihi
> bilang aja takut :P).
>
>
>
> Pukul 05.00 WIT, alarm hp berbunyi mengingatkan ada janji olahraga pagi
> dengan anak-anak murid saya hari ini. Pukul 05.30, suara mereka terdengar
> berbisik-bisik di pagar besi rumah kontrakan. Langit masih sempurna kelam.
>
> "Yang lain mana?"
>
> "Belum datang ibu guru.."
>
>
>
> Hampir jam 6 pagi akhirnya saya dan beberapa murid lainnya pergi menuju
> tempat yang bernama "Batas Kota". Batas Kota merupakan jalan raya penghubung
> antara Buli dan Maba Pura. Batas Kota merupakan sebuah bukit yang apabila
> kita telah sampai di atasnya terlihat Pulau Gee dari kejauhan, pulau kecil
> itu terletak di tengah pantai, jika beruntung dan cuaca tidak tertutup awan
> tebal, dari bukit itu bisa terlihat matahari menguning beranjak perlahan, di
> antara perairan berkilauan. Kanan kiri bukit itu tentulah pohon-pohon dan
> semak belukar yang menghijau.
> matahari di batas kota :)
>
> Untuk mencapai batas kota itu, kami harus melewati jalan raya yang ukurannya
> tidak terlalu besar. Kanan dan kiri banyak sekali pohon-pohon kelapa yang
> menjulang, tak jarang kami juga menemui ilalang-ilalang yang tingginya sudah
> jauh melebihi tinggi saya. Jam 6 di daerah kami, masih sempurna gelap,
> ditambah dengan cuaca yang agak mendung pagi ini. Masih kelam dan banyak
> yang kami lihat benar-benar hitam.
>
>
>
> "ada potong-potong kapala di jembatan besar ibu guru!", beberapa dari mereka
> bercerita serius. Saya hanya tersenyum, saya tahu itu cuma isu, terlebih
> hidup di Timur Indonesia, berbicara tentang konflik dan kekerasan begitu
> sensitif sekali.
>
>
>
> Sempat terbayang di fikiran saya saat itu tentang film Criminal Mind, film
> yang bercerita tentang team b.a.u (behavioral analysis unit) milik FBI yang
> tugasnya menyelidiki motif dan mencari pelaku pembunuhan berantai. salah
> satu adegan yang pernah saya tonton adalah pada saat korban sedang lari pagi
> dan si pelaku membunuh korban itu lalu menjadikan mata indah korban itu
> sebagai mata hewan-hewan pajangan yang ternyata pelakunya adalah penjual
> hewan-hewan pajangan. Menurut beberapa sumber, film ini yang dijadikan
> `tontonan wajib' mahasiswa jurusan psikologi. Entah.
>
>
>
> Setelah mencapai jalan yang tidak ada sama sekali penduduk, dan begitu
> gelapnya. Ada sesuatu di semak, hitam, Nampak seperti anjing yang kami
> sering temui di jalan yang biasa kami lewati. Tapi tunggu dulu, sesuatu itu
> berdiri, sesuatu itu berjalan perlahan. Sesuatu itu manusia. Dari atas
> sampai bawah nampak hitam. Manusia itu membawa senjata, manusia itu
> menghampiri kami. Ia menyebrang menghampiri dan terus menghampiri kami, dia
> nampak membawa parang.
>
>
>
> "lari, paraaaaang!!!" teriak anak-anak. Ya laki-laki berpakaian gelap itu
> benar-benar nampak membawa parang.
>
> Begitulah yang saya dengar, kondisi sangat kacau, 3 orang gadis yang tidak
> saya kenal yang sedang olahraga pagi, saya, 1 murid perempuan dan anak murid
> laki-laki yang jumlahnya tidak melebihi sepuluh pun akhirnya berlarian
> berhamburan. Saya pun berlari jauh di belakang mereka. Nampaknya, kalaupun
> tertangkap, mungkin saya yang lebih dulu jadi korban, batin saya. (gendut
> sih hihi)
>
>
>
> Tidak, laki-laki itu bukan membawa parang, tapi senapan! Ya senapan!
>
> Laki-laki itu semakin mendekat. Masih tak terlihat wajah dan pakaian apa
> yang ia kenakan. Adrenalin pun melaksanakan fungsinya dengan lebih kuat.
> Jantung saya berdegub kencang, bukan hanya memikirkan keselamatan saya tapi
> juga keselamatan murid-murid saya dikarenakan saya guru mereka, juga orang
> yang bertanggungjawab menemani mereka pagi itu.
>
>
>
> Anak-anak itu ada yang berlarian sambil membawa batu-batu di kepalan
> tangannya, ada juga yang sudah bersiap-siap mengepal pisau yang kebetulan
> dibawa karena hari ini rencananya kami akan mencari ranting pohon untuk
> dijadikan ketapel sebagai tugas mata pelajaran IPA yang membahas tentang
> gaya.
>
> "hei ade! Jangan balari. Sa hanya lari pagi. Lari ka muka sudah!!
> hahahahaha" laki-laki itu tertawa dengan keras, kenyataannya, laki-laki itu
> adalah : salah satu anggota brimob.
>
>
>
> "BWAHAHAHA.." saya dan mereka tertawa sejadi-jadinya, termasuk 3 gadis yang
> sedang jalan pagi tadi.
> batas kota (pulau Gee)
>
>
>
> Setelah sampai di batas kota dan melihat pulau Gee dari kejauhan, saya
> bertanya.
>
>
>
> "kalau seandainya orang tadi menangkap ibu apa yang kalian lakukan?"
>
> "sa kembali lagi menolong ibu.." kebanyakan dari mereka berujar seperti itu.
>
> "sa pigi panggil dorang di kampung"
>
>
>
> Lalu seseorang angkat bicara
>
> "saya lari meninggalkan ibu", bocah laki-laki itu berkata dengan malu-malu
> dan penuh kepolosan.
>
>
>
> Selalu saja ada cerita unik yang saya dapatkan di sini bersama mereka.
> Hahaha, Hidup :)
>
>
> hijaunya timur Indonesia
>
>
>
> Buli Karya, 09 Januari 2011
>
> (mereka pun fasih berucap `aya-aya wae' :D)
>
- 1e.
-
Re: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Hampir Menjadi 'Korban'
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun Jan 9, 2011 2:09 am (PST)
ahahaha.. justru karena itu aku gak marah uni.. ditambah muka polosnya
bocah itu ;))
kangen sama uni ih :)
On 1/9/11, asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com > wrote:
> 'saya lari meninggalkan ibu' hahahaha..kayake itu hal paling rasional yang
> dilakukan nihaw... kalo yang jawab "sa kembali lagi menolong ibu.." sama "sa
> pigi panggil dorang di kampung", gimana kalo pas mereka kembali menolong
> dirimu, dirimu sudah dibawa kabur oleh penculiknya, hahahahaha....(just
> kidding nihaw).
>
> Salam dari lembang
>
> wassalam
> asma
>
>>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nia Robie'" <musimbunga@com ...>
> wrote:
>>
>> Rasa-rasanya kepala masih sedikit pusing dikarenakan tidur semalam tidak
>> begitu nyenyak. Hampir jam 2.30 WIT saya dikejutkan dengan suara melenguh
>> sebanyak 2 kali, entah itu apa atau siapa yang bunyinya berasal dari
>> pekarangan rumah. Ditambah dengan mimpi buruk yang menghinggapi tidur
>> saya.
>> Tempat tidur di sebelah saya pun kosong, teman sekamar saya sedang cuti,
>> benar-benar malam yang sepi dan sempurna membuat bulu kuduk berdiri (hihi
>> bilang aja takut :P).
>>
>>
>>
>> Pukul 05.00 WIT, alarm hp berbunyi mengingatkan ada janji olahraga pagi
>> dengan anak-anak murid saya hari ini. Pukul 05.30, suara mereka terdengar
>> berbisik-bisik di pagar besi rumah kontrakan. Langit masih sempurna kelam.
>>
>> "Yang lain mana?"
>>
>> "Belum datang ibu guru.."
>>
>>
>>
>> Hampir jam 6 pagi akhirnya saya dan beberapa murid lainnya pergi menuju
>> tempat yang bernama "Batas Kota". Batas Kota merupakan jalan raya
>> penghubung
>> antara Buli dan Maba Pura. Batas Kota merupakan sebuah bukit yang apabila
>> kita telah sampai di atasnya terlihat Pulau Gee dari kejauhan, pulau kecil
>> itu terletak di tengah pantai, jika beruntung dan cuaca tidak tertutup
>> awan
>> tebal, dari bukit itu bisa terlihat matahari menguning beranjak perlahan,
>> di
>> antara perairan berkilauan. Kanan kiri bukit itu tentulah pohon-pohon dan
>> semak belukar yang menghijau.
>> matahari di batas kota :)
>>
>> Untuk mencapai batas kota itu, kami harus melewati jalan raya yang
>> ukurannya
>> tidak terlalu besar. Kanan dan kiri banyak sekali pohon-pohon kelapa yang
>> menjulang, tak jarang kami juga menemui ilalang-ilalang yang tingginya
>> sudah
>> jauh melebihi tinggi saya. Jam 6 di daerah kami, masih sempurna gelap,
>> ditambah dengan cuaca yang agak mendung pagi ini. Masih kelam dan banyak
>> yang kami lihat benar-benar hitam.
>>
>>
>>
>> "ada potong-potong kapala di jembatan besar ibu guru!", beberapa dari
>> mereka
>> bercerita serius. Saya hanya tersenyum, saya tahu itu cuma isu, terlebih
>> hidup di Timur Indonesia, berbicara tentang konflik dan kekerasan begitu
>> sensitif sekali.
>>
>>
>>
>> Sempat terbayang di fikiran saya saat itu tentang film Criminal Mind, film
>> yang bercerita tentang team b.a.u (behavioral analysis unit) milik FBI
>> yang
>> tugasnya menyelidiki motif dan mencari pelaku pembunuhan berantai. salah
>> satu adegan yang pernah saya tonton adalah pada saat korban sedang lari
>> pagi
>> dan si pelaku membunuh korban itu lalu menjadikan mata indah korban itu
>> sebagai mata hewan-hewan pajangan yang ternyata pelakunya adalah penjual
>> hewan-hewan pajangan. Menurut beberapa sumber, film ini yang dijadikan
>> `tontonan wajib' mahasiswa jurusan psikologi. Entah.
>>
>>
>>
>> Setelah mencapai jalan yang tidak ada sama sekali penduduk, dan begitu
>> gelapnya. Ada sesuatu di semak, hitam, Nampak seperti anjing yang kami
>> sering temui di jalan yang biasa kami lewati. Tapi tunggu dulu, sesuatu
>> itu
>> berdiri, sesuatu itu berjalan perlahan. Sesuatu itu manusia. Dari atas
>> sampai bawah nampak hitam. Manusia itu membawa senjata, manusia itu
>> menghampiri kami. Ia menyebrang menghampiri dan terus menghampiri kami,
>> dia
>> nampak membawa parang.
>>
>>
>>
>> "lari, paraaaaang!!!" teriak anak-anak. Ya laki-laki berpakaian gelap itu
>> benar-benar nampak membawa parang.
>>
>> Begitulah yang saya dengar, kondisi sangat kacau, 3 orang gadis yang tidak
>> saya kenal yang sedang olahraga pagi, saya, 1 murid perempuan dan anak
>> murid
>> laki-laki yang jumlahnya tidak melebihi sepuluh pun akhirnya berlarian
>> berhamburan. Saya pun berlari jauh di belakang mereka. Nampaknya, kalaupun
>> tertangkap, mungkin saya yang lebih dulu jadi korban, batin saya. (gendut
>> sih hihi)
>>
>>
>>
>> Tidak, laki-laki itu bukan membawa parang, tapi senapan! Ya senapan!
>>
>> Laki-laki itu semakin mendekat. Masih tak terlihat wajah dan pakaian apa
>> yang ia kenakan. Adrenalin pun melaksanakan fungsinya dengan lebih kuat.
>> Jantung saya berdegub kencang, bukan hanya memikirkan keselamatan saya
>> tapi
>> juga keselamatan murid-murid saya dikarenakan saya guru mereka, juga
>> orang
>> yang bertanggungjawab menemani mereka pagi itu.
>>
>>
>>
>> Anak-anak itu ada yang berlarian sambil membawa batu-batu di kepalan
>> tangannya, ada juga yang sudah bersiap-siap mengepal pisau yang kebetulan
>> dibawa karena hari ini rencananya kami akan mencari ranting pohon untuk
>> dijadikan ketapel sebagai tugas mata pelajaran IPA yang membahas tentang
>> gaya.
>>
>> "hei ade! Jangan balari. Sa hanya lari pagi. Lari ka muka sudah!!
>> hahahahaha" laki-laki itu tertawa dengan keras, kenyataannya, laki-laki
>> itu
>> adalah : salah satu anggota brimob.
>>
>>
>>
>> "BWAHAHAHA.." saya dan mereka tertawa sejadi-jadinya, termasuk 3 gadis
>> yang
>> sedang jalan pagi tadi.
>> batas kota (pulau Gee)
>>
>>
>>
>> Setelah sampai di batas kota dan melihat pulau Gee dari kejauhan, saya
>> bertanya.
>>
>>
>>
>> "kalau seandainya orang tadi menangkap ibu apa yang kalian lakukan?"
>>
>> "sa kembali lagi menolong ibu.." kebanyakan dari mereka berujar seperti
>> itu.
>>
>> "sa pigi panggil dorang di kampung"
>>
>>
>>
>> Lalu seseorang angkat bicara
>>
>> "saya lari meninggalkan ibu", bocah laki-laki itu berkata dengan malu-malu
>> dan penuh kepolosan.
>>
>>
>>
>> Selalu saja ada cerita unik yang saya dapatkan di sini bersama mereka.
>> Hahaha, Hidup :)
>>
>>
>> hijaunya timur Indonesia
>>
>>
>>
>> Buli Karya, 09 Januari 2011
>>
>> (mereka pun fasih berucap `aya-aya wae' :D)
>>
>
>
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar