Messages In This Digest (3 Messages)
- 1.1.
- File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
- 2a.
- Re: [Catper] Kesan Pertama Begitu Menggoda (Edisi Snorkeling) From: asma_h_1999
- 2b.
- Re: [Catper] Kesan Pertama Begitu Menggoda (Edisi Snorkeling) From: musimbunga@gmail.com
Messages
- 1.1.
-
File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sun Jul 10, 2011 3:26 am (PDT)
(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
Salam Hormat,
Moderator Bersama
- 2a.
-
Re: [Catper] Kesan Pertama Begitu Menggoda (Edisi Snorkeling)
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Sun Jul 10, 2011 6:26 pm (PDT)
asyik banget pengalamannya nihaw, aku jadi ke pengen. Cuma aku juga tidak bisa berenang seperti dirimu, kumaha dunk, kudu pake ring juga yee?
wassalam
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nia Robie'" <musimbunga@com ...> wrote:
>
> Ada seorang Indonesia yang sering melanglang buana ke negera-negara asing,
> mencari keindahan alam negera yang ia datangi. Suatu saat di suatu tempat
> ia bertemu dengan seseorang, "dari mana Anda berasal?", Ia bertanya.
>
> "Hawai"(*), orang asing itu menjawab.
>
> "wow, tempat yang sangat indah."
>
> "Anda berasal dari mana?"
>
> "Indonesia"
>
> "wah, Anda salah, justru Indonesia adalah negera yang indah, terutama taman
> dasar laut".
>
>
> Cerita di atas adalah cerita yang sebenernya tidak terlalu sama persis
> dengan kejadian sebenarnya, ini adalah cerita seorang teman perjalan yang
> menceritakan ulang cerita yang didengarnya, ketika kami sama-sama
> `mbolangan' ke Morotai, Halmahera Utara untuk mencari sisa-sisa peninggalan
> perang dunia ke-2(**).
>
>
> "Nia.. gue curiga, harta karun bawah laut ada di Indonesia.", teman satu
> perjalan itu menambahkan.
>
> Entah kenapa, setelah itu rasa penasaran saya bertambah untuk mengetahui
> lebih banyak tentang alam Indonesia, tak terkecuali laut dan perairan
> lainnya. Padahal sebelumnya saya begitu takut dengan yang namanya perairan
> luas ditambah kurangnya kemampuan berenang, apalagi tekhnik menyelam.
>
>
> 11 12 Juni 2011, saya memberanikan diri mengikuti trip Petualangan Kita,
> agenda utama dari trip itu adalah snorkeling di beberapa tempat di sekitaran
> pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
>
>
> Setelah kurang lebih 7 tahun, akhirnya saya kembali lagi ke Kepulauan
> Seribu. 7 tahun yang lalu, untuk urusan penilitian akademis saya pernah
> singgah di Pulau Rambut memperhatikan populasi berbagai jenis burung yang
> mendiami pulau itu, walaupun saya harus rela pulangnya diberi oleh-oleh
> kotoran burung yang sedang berlalu di atas saya.
>
>
> 11 Juni 2011, kami memulai perjalanan dengan menaiki kapal penumpang dari
> Muara Angke. Bau menusuk hidung, ditambah dengan tanah pasar yang becek dan
> air tergenang. Orang-orang berlalu lalang, muda-mudi pun berjumlah banyak,
> mereka dan juga kami merencanakan trip yang berbeda, walaupun di satu gugus
> kepualauan seribu juga.
>
>
> Kami ber-10, satu diantaranya adalah seorang pemandu dari Petualangan Kita,
> Hedra Akhari. Pagi itu, ombak cukup tenang, selama menunggu saya juga
> mendengarkan pengalaman Icad (keturunan JAPA "jawa Papua") tentang
> pengalaman serunya lomba berenang Surabaya Madura, membuat saya
> geleng-geleng dibuatnya. setelah 2 jam perjalanan akhirnya sampai juga kami
> ke penginapan.
>
>
> Istirahat sejenak kami langsung pergi ke Pulau Semak Daun. Pulau kecil
> cukup asri dan berpasir putih. Di pulau ini kami memulai latihan dasar
> snorkeling, banyak di antara kami yang sebelumnya belum pernah snorkeling.
> Dengan bantuan mas Agus, yang berasal dari pulau Pramuka, kami diajarkan
> bagaimana berjalan menggunakan fin, bernapas dengan snorkel dan beberapa
> tekhnik dasar lainnya. Saya tanpa malu-malu berkata bahwa saya tidak bisa
> berenang.
>
>
> Teringat beberapa hari sebelumnya, ketika saya latihan renang, keponakan
> saya, Pasha, yang masih TK pernah komentar tentang kemampuan renang saya
> yang baru 2 meteran udah megap-megap nafasnya, "tante cuma bisa berenang 2
> meter? Pasha 500 meter", si bocah kecil ini memang sudah terbiasa dengan
> berenang, tidak takut air seperti tantenya :D, kemampuan bernafasnya juga
> terlatih karena 2 kali seminggu anak TK ini rutin kursus berenang.
>
>
> Walaupun, kemampuan tekhnik pernafasan saya dalam air belum begitu baik,
> namun dengan peralatan snorkel sangat membantu banyak dalam ketahanan
> bernafas saya dalam air. Walaupun begitu beberapa kali saya tersedak, karena
> lupa bahwa ketika menggunakan snorkel saya harus bernafas dengan mulut bukan
> dengan hidung.
>
>
> Setelah cukup latihan dasar di pinggir pantai pulau semak daun, akhirnya
> kami melanjutkan kembali ke perairan luas. Awalnya susah sekali untuk
> menceburkan diri ke dalam laut, kaki kaku, muka gugup, padahal sudah
> menggunakan alat yang cukup lengkap termasuk life jacket (sayang waktu itu
> gak ada yang moto :P).
>
>
> Byuuuur sempat gelagapan sebentar, pemandu memberikan saya Ring, agar saya
> tidak khawatir terbawa arus. Ring itu diberi tali, memudahkan pemandu (mas
> agus dan Hedra) menyeret-nyeret saya :D. Hanya saya yang mengunakan ring,
> yang lain hanya dengan life jacket, malah ada di antaranya yang tidak
> menggunakan life jacket sama sekali. Saya lihat, adik bungsu saya pun lincah
> bersnorkeling riya. (gak kaya kakaknya yang takutan macam begini hihi).
>
>
> Benar kata Hedra, rasa takut snorkeling pertama kali adalah kewajaran, dan
> setelah melihat taman bawah laut maka akan lupa.
>
> Saya benamkan wajah saya ke dalam air, terlihat berbagai jenis terumbu
> karang. Bahkan di antaranya ada yang berbentuk seperti otak-otak besar yang
> tertanam dalam lautan. Menakjubkan,untuk pengalaman pertama saya. Beberapa
> jenis ikan berenang di dasar laut. Setelah puas snorkeling, kami istirahat
> sejenak di Pulau Air, pulau yang cukup luas yang dimiliki oleh satu
> pengusaha Indonesia. Orang-orang asing ramai bermain olahraga air. Setelah
> itu melihat beberapa jenis hiu di keramba apung.
>
>
> Keesokan harinya, ada dua tempat tujuan kami snorkeling. Pertama, di
> sekitaran pulau air, namun saya memilih untuk berdiam diri di atas perahu.
> Sambil menunggu, saya mengobrol dengan pemilik perahu yang bercerita banyak
> tentang pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Bapak pemilik perahu itu juga
> menjelaskan, bahwa, beberapa pulau di kepulauan seribu banyak yang sudah
> menjadi milik pribadi, beberapa di antaranya malah dimiliki oleh orang-orang
> asing. Miris mendengarnya. Beberapa pulau itu dibeli dengan harga ber-M-M.
> (ada yang mau nabung buat beli Pulau? Hehe)
>
>
> Selain itu, ia juga bercerita bahwa beberapa pulau yang kami lalui di
> antaranya pulau buatan. Perairan yang cukup dangkal lalu ditimbuni pasir
> putih, setelah itu pohon-pohon dan tumbuhan liar tumbuh sendiri, entah
> karena penyerbukan lewat udara atau terbawa air. Sehingga pulau-pulau
> buatan itu, seperti pulau-pulau yang berdiri secara alami.
>
>
> Beberapa jam setelahnya, teman-teman kembali ke perahu, bercerita banyak,
> membuat saya sedikit menyesal tidak ikut `nyebur'. Kata mereka terumbu
> karangnya lebih bagus dari pada yang pertama, lalu banyak ikan-ikan yang
> mengikuti mereka. Menurut salah satu pemandu, kebiasaan ikan-ikan berenang
> di sekitar mereka dikarenakan sebelumnya banyak penyelam yang memberikan
> mereka makan (roti dsb).
>
>
> Tempat kedua `soft coral', tidak begitu jauh dari pulau pramuka. Saya
> memberanikan diri lagi untuk menceburkan diri, walaupun belum berani dengan
> tekhnik menceburkan diri dengan berdiri di perahu, kaki kanan dimajukan ,
> tangan kanan memegang google dan kaki kiri di belakang, seperti beberapa
> teman yang lain (saya masih nyebur dengan `duduk' sodara-sodara.. hehe
> cupu).
>
> Tempat ini, punya terumbu karang lebih beraneka dibanding tempat pertama
> saya menceburkan diri. Lebih dalam dan binatang-binatang laut pun lebih
> beraneka. Tumbuhan dan binatang lautnya lebih berwarna. Ubur-ubur bertebaran
> di mana-mana.
>
> Menghampiri kami yang sedang berenang, jadi teringat salah satu adegan di
> film layar lebar "Avatar". Membuat saya sedikit sibuk agar ubur-ubur itu tak
> menciumi pipi saya :P.
>
>
> Setelah itu kami harus bersiap-siap pulang, agar tak tertinggal kapal
> penumpang yang terjadwal pukul satu siang. Namun, ombak yang menerjang cukup
> keras, perahu yang penuh muatan penumpang itu menghadang gelombang naik
> turun, teringat wahana Kora-kora di Dunia Fantasi, membuat beberapa
> penumpang memuntahkan isi perutnya.
>
> Setelah 2 jam, akhirnya kami tiba di Muara Angke dengan selamat. Air laut
> yang semula biru, berubah menjadi keruh dan bau. Tentu sudah faham,
> pencemaran air merupakan jawabannya.
>
>
> Lelah kami bawa, tapi bersyukur untuk pengalaman pertama bersnorkeling yang
> saya alami. Mengobati ketraumaan saya terhadap perairan luas. Ditambah
> dengan teman-teman baru yang ramah, dengan berbagai pengalaman yang mereka
> punya (beberapa di antaranya tak asing dengan wilayah timur Indonesia). Dan
> juga untuk Petualangan Kita, Hedra, mas Agus sebagai pemandunya, yang
> bersedia menyeret2 saya dengan tali ring (nyeretnya pake kelingking lho..
> hihi merhatiin kelingking si Hedra nyeret2 tali ring dalam air). Terima
> kasih untuk semua (momik, Evi, Icad, Fanny, Dely, Rhonald, Yudi, mba Andi,
> Hedra, mas Agus).. terima kasih untuk seafood-nya :) cuminya mantap sudah!
> :D
>
>
>
> Catatan kaki :
>
> (*) Hawai berasal dari kata Javaii, pada saat itu penjelajah salah mengira,
> dikiranya hawai merupakan pulau Jawa. (baca di buku sejarah melayu lama)
>
> (**) Peninggalan perang dunia ke dua banyak di sekitar Morotai, dan Pulau
> Zumzum bisa dilihat di notes :
> http://www.facebook.com/note. php?note_ id=478319383919
>
- 2b.
-
Re: [Catper] Kesan Pertama Begitu Menggoda (Edisi Snorkeling)
Posted by: "musimbunga@gmail.com" musimbunga@gmail.com
Sun Jul 10, 2011 8:07 pm (PDT)
Aku baru bisa renang 2 meter trus megap2 hihi. Gpp mba snorkeling gk mesti bisa renang, kan pake life jacket ;)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "asma_h_1999" <asma_h_1999@yahoo.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Mon, 11 Jul 2011 01:26:17
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Catper] Kesan Pertama Begitu Menggoda (Edisi Snorkeling)
asyik banget pengalamannya nihaw, aku jadi ke pengen. Cuma aku juga tidak bisa berenang seperti dirimu, kumaha dunk, kudu pake ring juga yee?
wassalam
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nia Robie'" <musimbunga@com ...> wrote:
>
> Ada seorang Indonesia yang sering melanglang buana ke negera-negara asing,
> mencari keindahan alam negera yang ia datangi. Suatu saat di suatu tempat
> ia bertemu dengan seseorang, "dari mana Anda berasal?", Ia bertanya.
>
> "Hawai"(*), orang asing itu menjawab.
>
> "wow, tempat yang sangat indah."
>
> "Anda berasal dari mana?"
>
> "Indonesia"
>
> "wah, Anda salah, justru Indonesia adalah negera yang indah, terutama taman
> dasar laut".
>
>
> Cerita di atas adalah cerita yang sebenernya tidak terlalu sama persis
> dengan kejadian sebenarnya, ini adalah cerita seorang teman perjalan yang
> menceritakan ulang cerita yang didengarnya, ketika kami sama-sama
> `mbolangan' ke Morotai, Halmahera Utara untuk mencari sisa-sisa peninggalan
> perang dunia ke-2(**).
>
>
> "Nia.. gue curiga, harta karun bawah laut ada di Indonesia.", teman satu
> perjalan itu menambahkan.
>
> Entah kenapa, setelah itu rasa penasaran saya bertambah untuk mengetahui
> lebih banyak tentang alam Indonesia, tak terkecuali laut dan perairan
> lainnya. Padahal sebelumnya saya begitu takut dengan yang namanya perairan
> luas ditambah kurangnya kemampuan berenang, apalagi tekhnik menyelam.
>
>
> 11 12 Juni 2011, saya memberanikan diri mengikuti trip Petualangan Kita,
> agenda utama dari trip itu adalah snorkeling di beberapa tempat di sekitaran
> pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
>
>
> Setelah kurang lebih 7 tahun, akhirnya saya kembali lagi ke Kepulauan
> Seribu. 7 tahun yang lalu, untuk urusan penilitian akademis saya pernah
> singgah di Pulau Rambut memperhatikan populasi berbagai jenis burung yang
> mendiami pulau itu, walaupun saya harus rela pulangnya diberi oleh-oleh
> kotoran burung yang sedang berlalu di atas saya.
>
>
> 11 Juni 2011, kami memulai perjalanan dengan menaiki kapal penumpang dari
> Muara Angke. Bau menusuk hidung, ditambah dengan tanah pasar yang becek dan
> air tergenang. Orang-orang berlalu lalang, muda-mudi pun berjumlah banyak,
> mereka dan juga kami merencanakan trip yang berbeda, walaupun di satu gugus
> kepualauan seribu juga.
>
>
> Kami ber-10, satu diantaranya adalah seorang pemandu dari Petualangan Kita,
> Hedra Akhari. Pagi itu, ombak cukup tenang, selama menunggu saya juga
> mendengarkan pengalaman Icad (keturunan JAPA "jawa Papua") tentang
> pengalaman serunya lomba berenang Surabaya Madura, membuat saya
> geleng-geleng dibuatnya. setelah 2 jam perjalanan akhirnya sampai juga kami
> ke penginapan.
>
>
> Istirahat sejenak kami langsung pergi ke Pulau Semak Daun. Pulau kecil
> cukup asri dan berpasir putih. Di pulau ini kami memulai latihan dasar
> snorkeling, banyak di antara kami yang sebelumnya belum pernah snorkeling.
> Dengan bantuan mas Agus, yang berasal dari pulau Pramuka, kami diajarkan
> bagaimana berjalan menggunakan fin, bernapas dengan snorkel dan beberapa
> tekhnik dasar lainnya. Saya tanpa malu-malu berkata bahwa saya tidak bisa
> berenang.
>
>
> Teringat beberapa hari sebelumnya, ketika saya latihan renang, keponakan
> saya, Pasha, yang masih TK pernah komentar tentang kemampuan renang saya
> yang baru 2 meteran udah megap-megap nafasnya, "tante cuma bisa berenang 2
> meter? Pasha 500 meter", si bocah kecil ini memang sudah terbiasa dengan
> berenang, tidak takut air seperti tantenya :D, kemampuan bernafasnya juga
> terlatih karena 2 kali seminggu anak TK ini rutin kursus berenang.
>
>
> Walaupun, kemampuan tekhnik pernafasan saya dalam air belum begitu baik,
> namun dengan peralatan snorkel sangat membantu banyak dalam ketahanan
> bernafas saya dalam air. Walaupun begitu beberapa kali saya tersedak, karena
> lupa bahwa ketika menggunakan snorkel saya harus bernafas dengan mulut bukan
> dengan hidung.
>
>
> Setelah cukup latihan dasar di pinggir pantai pulau semak daun, akhirnya
> kami melanjutkan kembali ke perairan luas. Awalnya susah sekali untuk
> menceburkan diri ke dalam laut, kaki kaku, muka gugup, padahal sudah
> menggunakan alat yang cukup lengkap termasuk life jacket (sayang waktu itu
> gak ada yang moto :P).
>
>
> Byuuuur sempat gelagapan sebentar, pemandu memberikan saya Ring, agar saya
> tidak khawatir terbawa arus. Ring itu diberi tali, memudahkan pemandu (mas
> agus dan Hedra) menyeret-nyeret saya :D. Hanya saya yang mengunakan ring,
> yang lain hanya dengan life jacket, malah ada di antaranya yang tidak
> menggunakan life jacket sama sekali. Saya lihat, adik bungsu saya pun lincah
> bersnorkeling riya. (gak kaya kakaknya yang takutan macam begini hihi).
>
>
> Benar kata Hedra, rasa takut snorkeling pertama kali adalah kewajaran, dan
> setelah melihat taman bawah laut maka akan lupa.
>
> Saya benamkan wajah saya ke dalam air, terlihat berbagai jenis terumbu
> karang. Bahkan di antaranya ada yang berbentuk seperti otak-otak besar yang
> tertanam dalam lautan. Menakjubkan,untuk pengalaman pertama saya. Beberapa
> jenis ikan berenang di dasar laut. Setelah puas snorkeling, kami istirahat
> sejenak di Pulau Air, pulau yang cukup luas yang dimiliki oleh satu
> pengusaha Indonesia. Orang-orang asing ramai bermain olahraga air. Setelah
> itu melihat beberapa jenis hiu di keramba apung.
>
>
> Keesokan harinya, ada dua tempat tujuan kami snorkeling. Pertama, di
> sekitaran pulau air, namun saya memilih untuk berdiam diri di atas perahu.
> Sambil menunggu, saya mengobrol dengan pemilik perahu yang bercerita banyak
> tentang pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Bapak pemilik perahu itu juga
> menjelaskan, bahwa, beberapa pulau di kepulauan seribu banyak yang sudah
> menjadi milik pribadi, beberapa di antaranya malah dimiliki oleh orang-orang
> asing. Miris mendengarnya. Beberapa pulau itu dibeli dengan harga ber-M-M.
> (ada yang mau nabung buat beli Pulau? Hehe)
>
>
> Selain itu, ia juga bercerita bahwa beberapa pulau yang kami lalui di
> antaranya pulau buatan. Perairan yang cukup dangkal lalu ditimbuni pasir
> putih, setelah itu pohon-pohon dan tumbuhan liar tumbuh sendiri, entah
> karena penyerbukan lewat udara atau terbawa air. Sehingga pulau-pulau
> buatan itu, seperti pulau-pulau yang berdiri secara alami.
>
>
> Beberapa jam setelahnya, teman-teman kembali ke perahu, bercerita banyak,
> membuat saya sedikit menyesal tidak ikut `nyebur'. Kata mereka terumbu
> karangnya lebih bagus dari pada yang pertama, lalu banyak ikan-ikan yang
> mengikuti mereka. Menurut salah satu pemandu, kebiasaan ikan-ikan berenang
> di sekitar mereka dikarenakan sebelumnya banyak penyelam yang memberikan
> mereka makan (roti dsb).
>
>
> Tempat kedua `soft coral', tidak begitu jauh dari pulau pramuka. Saya
> memberanikan diri lagi untuk menceburkan diri, walaupun belum berani dengan
> tekhnik menceburkan diri dengan berdiri di perahu, kaki kanan dimajukan ,
> tangan kanan memegang google dan kaki kiri di belakang, seperti beberapa
> teman yang lain (saya masih nyebur dengan `duduk' sodara-sodara.. hehe
> cupu).
>
> Tempat ini, punya terumbu karang lebih beraneka dibanding tempat pertama
> saya menceburkan diri. Lebih dalam dan binatang-binatang laut pun lebih
> beraneka. Tumbuhan dan binatang lautnya lebih berwarna. Ubur-ubur bertebaran
> di mana-mana.
>
> Menghampiri kami yang sedang berenang, jadi teringat salah satu adegan di
> film layar lebar "Avatar". Membuat saya sedikit sibuk agar ubur-ubur itu tak
> menciumi pipi saya :P.
>
>
> Setelah itu kami harus bersiap-siap pulang, agar tak tertinggal kapal
> penumpang yang terjadwal pukul satu siang. Namun, ombak yang menerjang cukup
> keras, perahu yang penuh muatan penumpang itu menghadang gelombang naik
> turun, teringat wahana Kora-kora di Dunia Fantasi, membuat beberapa
> penumpang memuntahkan isi perutnya.
>
> Setelah 2 jam, akhirnya kami tiba di Muara Angke dengan selamat. Air laut
> yang semula biru, berubah menjadi keruh dan bau. Tentu sudah faham,
> pencemaran air merupakan jawabannya.
>
>
> Lelah kami bawa, tapi bersyukur untuk pengalaman pertama bersnorkeling yang
> saya alami. Mengobati ketraumaan saya terhadap perairan luas. Ditambah
> dengan teman-teman baru yang ramah, dengan berbagai pengalaman yang mereka
> punya (beberapa di antaranya tak asing dengan wilayah timur Indonesia). Dan
> juga untuk Petualangan Kita, Hedra, mas Agus sebagai pemandunya, yang
> bersedia menyeret2 saya dengan tali ring (nyeretnya pake kelingking lho..
> hihi merhatiin kelingking si Hedra nyeret2 tali ring dalam air). Terima
> kasih untuk semua (momik, Evi, Icad, Fanny, Dely, Rhonald, Yudi, mba Andi,
> Hedra, mas Agus).. terima kasih untuk seafood-nya :) cuminya mantap sudah!
> :D
>
>
>
> Catatan kaki :
>
> (*) Hawai berasal dari kata Javaii, pada saat itu penjelajah salah mengira,
> dikiranya hawai merupakan pulau Jawa. (baca di buku sejarah melayu lama)
>
> (**) Peninggalan perang dunia ke dua banyak di sekitar Morotai, dan Pulau
> Zumzum bisa dilihat di notes :
> http://www.facebook.com/note. php?note_ id=478319383919
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar