Selasa, 23 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Era Badai Fitnah Ancaman Dosa Riddah (oleh Ihsan Tandjung)

Era Badai Fitnah Ancaman Dosa Riddah (oleh Ihsan Tandjung)


<http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/cetak/era-badai-fitnah-ancaman-dosa-riddah>

Dalam sebuah hadits shahih Nabi Muhammad Õáì Çááå Úáíå æ Óáã menggambarkan
bakal tibanya suatu masa di Akhir Zaman dimana fitnah datang secara massif
sehingga dunia digambarkan menjadi laksana malam yang gelap gulita.
Selanjutnya Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã menerangkan betapa di masa itu jenis
pelanggaran yang dilakukan kaum muslimin tidak lagi dapat digolongkan
sebagai dosa kecil, bahkan tidak juga dosa besar. Sebab betapapun besarnya
dosa seseorang, namun jika ia masih memiliki iman-tauhid yang benar dan ia
bertaubat dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì akan
mengampuninya. Di era badai fitnah, kata Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã , ancaman
terbesar ialah kaum muslimin bakal melakukan pelanggaran yang tergolong
nawaqidh al-iman (pembatal keislaman) alias terjangkiti virus MTS (Murtad
Tanpa Sadar).

Pagi hari seorang lelaki masih beriman, tiba-tiba sore harinya ia telah
menjadi kafir. Atau sore hari seseorang masih beriman, tiba-tiba pagi
harinya ia telah menjadi kafir. Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã tidak mengatakan
"seseorang di pagi hari berbuat kebaikan, lalu di sore harinya berbuat
kejahatan". Tidak..! Tapi secara eksplisit Nabi Õáì Çááå Úáíå æ
Óáãmengatakan "pagi beriman, sore kafir." Perbandingannya bukan antara
berbuat
baik dengan berbuat jahat, tetapi antara beriman dan kafir.

ÈóÇÏöÑõæÇ ÈöÇáúÃóÚúãóÇáö ÝöÊóäðÇ ßóÞöØóÚö Çááóøíúáö ÇáúãõÙúáöãö íõÕúÈöÍõ
ÇáÑóøÌõáõ ãõÄúãöäðÇ æóíõãúÓöí ßóÇÝöÑðÇ Ãóæú íõãúÓöí ãõÄúãöäðÇ æóíõÕúÈöÍõ
ßóÇÝöÑðÇ íóÈöíÚõ Ïöíäóåõ ÈöÚóÑóÖò ãöäú ÇáÏõøäúíóÇ

Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã bersabda: "Segeralah beramal sebelum datangnya
rangkaian fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang
laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari
seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia
menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (Hadits Shahih Riwayat
Muslim No. 169)

Jelas Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã memperingatkan bahwa ketika dunia diwarnai
oleh badai fitnah, maka ancaman yang muncul bukanlah sekedar keterlibatan
dalam dosa-dosa kecil, bahkan tidak pula dosa-dosa yang besar, melainkan
munculnya gejala riddah (kemurtadan). Bila seseorang telah terlibat dalam
dosa kemurtadan, berarti ia telah kehilangan iman-tauhidnya. Ia telah
kehilangan barang paling berharga dalam hidupnya. Ia telah kehilangan miftah
al-jannah (kunci pembuka pintu surga). Sehingga bila ia sibuk mengerjakan
berbagai amal seperti sholat, puasa di bulan Ramadhan, sedekah, umrah dan
lain sebagainya, maka semua perbuatan itu menjadi sia-sia. Sebab tanpa iman
segala amal kebaikan seseorang menjadi tidak bernilai di mata Allah ÓÈÍÇäå æ
ÊÚÇáì .

æóÇáóøÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ÃóÚúãóÇáõåõãú ßóÓóÑóÇÈò ÈöÞöíÚóÉò íóÍúÓóÈõåõ ÇáÙóøãúÂäõ
ãóÇÁð ÍóÊóøì ÅöÐóÇ ÌóÇÁóåõ áóãú íóÌöÏúåõ ÔóíúÆðÇ

"Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi
bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun." (QS.
An-Nur [24] : 39)

Orang yang asalnya beriman (muslim) lalu terjangkiti virus kemurtadan, maka
ia tidak ada bedanya dengan orang yang kafir. Amal apapun yang ia kerjakan
menjadi laksana fatamorgana, terhapus tanpa bekas dan penilaian di sisi
Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì .

æóãóäú íóÑúÊóÏöÏú ãöäúßõãú Úóäú Ïöíäöåö ÝóíóãõÊú æóåõæó ßóÇÝöÑñ ÝóÃõæáóÆößó
ÍóÈöØóÊú ÃóÚúãóÇáõåõãú Ýöí ÇáÏõøäúíóÇ æóÇáÂÎöÑóÉö æóÃõæáóÆößó ÃóÕúÍóÇÈõ
ÇáäóøÇÑö åõãú ÝöíåóÇ ÎóÇáöÏõæäó

"Barang siapa yang murtad di antara kamu dari dien-nya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS.
Al-Baqarah [2] : 217)

Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi muslim yang sadar bahwa ia
sedang hidup di era badai fitnah untuk mempelajari apa saja perkara yang
termasuk nawaqidh al-iman (pembatal keislaman) agar ia dapat menghindarkan
dirinya dari terjangkit virus MTS alias gejala kemurtadan. Dan perlu
diketahui bahwa era badai fitnah ini merupakan pra-kondisi menjelang
hadirnya puncak fitnah. Sebab seluruh fitnah yang terjadi di dunia pada
hakikatnya adalah dalam rangka menyongsong kehadiran puncak fitnah alias
fitnah paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah Ad-Dajjal. Dan menjelang
kehadiran puncak fitnah dunia akan menyaksikan aneka fitnah bermunculan dan
kian mewabah sampai hadirnya puncak fitnah. Demikian pula, karena Ad-Dajjal
merupakan puncak fitnah, maka ia akan menjadi puncak *thaghut* penguasa
zalim. Dan sebelum kehadiran Ad-Dajjal sebagai puncak *thaghut* penguasa
zalim, maka dunia bakal diramaikan oleh hadirnya aneka *thaghut* penguasa
zalim dalam rangka menyongsong puncak *thaghut* penguasa zalim yang mereka
nantikan kehadirannya itu. Inilah yang disebut oleh Nabi Muhammad Õáì Çááå
Úáíå æ Óáã di dalam haditsnya mengenai periodisasi perjalanan sejarah ummat
Islam sebagai babak keempat, yaitu babak kepemimpinan para Mulkan Jabriyyan
(para penguasa yang memaksakan kehendak). Inilah babak yang sedang dijalani
ummat Islam dewasa ini. *The darkest ages of the Islamic history* (era
paling kelam dalam sejarah Islam).

ÐõßöÑó ÇáÏóøÌóøÇáõ ÚöäúÏó ÑóÓõæáö Çááóøåö Õóáóøì Çááóøåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó
ÝóÞóÇáó áóÃóäóÇ áóÝöÊúäóÉõ ÈóÚúÖößõãú ÃóÎúæóÝõ ÚöäúÏöí ãöäú ÝöÊúäóÉö
ÇáÏóøÌóøÇáö æóáóäú íóäúÌõæó ÃóÍóÏñ ãöãóøÇ ÞóÈúáóåóÇ ÅöáóøÇ äóÌóÇ ãöäúåóÇ
æóãóÇ ÕõäöÚóÊú ÝöÊúäóÉñ ãõäúÐõ ßóÇäóÊú ÇáÏõøäúíóÇ ÕóÛöíÑóÉñ æóáóÇ ßóÈöíÑóÉñ
ÅöáóøÇ áöÝöÊúäóÉö ÇáÏóøÌóøÇáö

Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah Õáì Çááå Úáíå æ Óáã lalu beliau
bersabda, "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari
fitnahnya Ad-Dajjal dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah
sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah
Dajjal) sesudahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini
—baik kecil ataupun besar— kecuali untuk (menjemput) fitnah Ad-Dajjal."
(Hadits Shahih Riwayat Ahmad No. 22215)

Artinya, barangsiapa yang mengaku muslim dan sanggup menyelamatkan dirinya
menghadapi aneka fitnah sebelum Ad-Dajjal keluar, maka Nabi Õáì Çááå Úáíå æ
Óáã menjamin bahwa muslim tersebut bakal selamat menghadapi puncak fitnah,
yaitu Ad-Dajjal ketika ia keluar. Barangsiapa yang mengaku muslim sanggup
menyelamatkan diri menghadapi aneka *thaghut* penguasa zalim yang ada
sebelum keluarnya Ad-Dajjal, maka Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã menjamin bahwa
muslim tersebut bakal selamat menghadapi puncak *thaghut* penguasa zalim
Ad-Dajjal saat ia keluar. Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì menggambarkan seorang
muslim-muwahhid sejati ialah yang secara istiqomah beriman kepada Allah ÓÈÍÇäå
æ ÊÚÇáì seraya mengingkari *thaghut*.

Ýóãóäú íóßúÝõÑú ÈöÇáØóøÇÛõæÊö æóíõÄúãöäú ÈöÇááóøåö ÝóÞóÏö ÇÓúÊóãúÓóßó
ÈöÇáúÚõÑúæóÉö ÇáúæõËúÞóì áÇ ÇäúÝöÕóÇãó áóåóÇ æóÇááóøåõ ÓóãöíÚñ Úóáöíãñ

"Karena itu barang siapa yang ingkar kepada *Thaghut* dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
(La ilaha illa Allah) yang tidak akan putus." (QS. Al-Baqarah [2] : 256)

Bagaimana seorang muslim dikatakan sebagai muwahhid (ahli tauhid) sejati
bila ia hanya beriman kepada Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì namun tidak siap dan rela
mengingkari *thaghut*? Apalagi saat menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini
sedang didominasi oleh para *Mulkan Jabriyyan* berupa *thaghut* penguasa
zalim yang menjadi pra-kondisi menjelang keluarnya puncak *thaghut* penguasa
zalim Ad-Dajjal. Tidak sah, bukan tidak sempurna, tauhid seorang muslim bila
ia sibuk menghamba kepada Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì namun ia tidak mau menjauhi
dan mengingkari *thaghut*. Sikap separuh-separuh dalam ber-tauhid, sangat
potensial menyebabkan seseorang terjangkit virus MTS alias dosa riddah...!
Sebab ber-tauhid dengan dua sisi (beribadah kepada Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì dan
menjauhi *thaghut*) merupakan pesan abadi para Rasul utusan Allah ÓÈÍÇäå æ
ÊÚÇáì sepanjang masa:

æóáóÞóÏú ÈóÚóËúäóÇ Ýöí ßõáöø ÃõãóøÉò ÑóÓõæáÇ Ãóäö ÇÚúÈõÏõæÇ Çááóøåó
æóÇÌúÊóäöÈõæÇ ÇáØóøÇÛõæÊó

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah *Thaghut* itu." (QS.
An-Nahl [16] : 36)

Nabi Õáì Çááå Úáíå æ Óáã memperingatkan kita bahwa pada saat Ad-Dajjal kelak
keluar, maka Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì akan izinkan setiap orang yang
iman-tauhidnya benar sanggup mendeteksi dan membaca tulisan "kafir' di dahi
Ad-Dajjal.

æóÅöäóø ÇáÏóøÌóøÇáó ãóãúÓõæÍõ ÇáúÚóíúäö ÚóáóíúåóÇ ÙóÝóÑóÉñ ÛóáöíÙóÉñ
ãóßúÊõæÈñ Èóíúäó Úóíúäóíúåö ßóÇÝöÑñ íóÞúÑóÄõåõ ßõáõø ãõÄúãöäò ßóÇÊöÈò
æóÛóíúÑö ßóÇÊöÈò

"Sesungguhnya Ad-Dajjal buta (sebelah) matanya, di atas matanya ada kulit
tebal, diantara kedua matanya tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh setiap
mu`min yang bisa baca tulis atau pun tidak." (Hadits Shahih Riwayat Muslim
No. 5223)

Artinya, barangsiapa yang sebelum keluarnya Ad-Dajjal sudah terkena aneka
fitnah yang menyebabkan ancaman dosa riddah, maka jangan harap ia akan
diizinkan Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì sanggup mendeteksi dan membaca tulisan kafir
di dahi Ad-Dajjal. Malah karena ia tidak sanggup membacanya akibat raibnya
iman-tauhid, maka besar kemungkinan iapun akan mengagumi Ad-Dajjal
sebagaimana kaum kuffar akan mengaguminya. Jadi alih-alih ia sanggup
menjauhi dan mengingkari puncak *thaghut* penguasa zalim Ad-Dajjal
sebagaimana diperintahkan Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì , malah ia segera menyambut,
bekerja-sama, mematuhi, mentaati bahkan menghamba kepada Ad-Dajjal.
Na'udzubillahi min dzaalika...!

Semoga Allah ÓÈÍÇäå æ ÊÚÇáì memelihara dan memantapkan iman-tauhid kita di
era badai fitnah menjelang keluarnya puncak fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.

Çááåã Åäí ÃÚæÐÈß Èößó ãöäú ÚóÐóÇÈö Ìóåóäóøãó æóãöäú ÚóÐóÇÈö ÇáúÞóÈúÑö æóãöäú
ÝöÊúäóÉö ÇáúãóÍúíóÇ æóÇáúãóãóÇÊö æóãöäú ÔóÑöø ÝöÊúäóÉö ÇáúãóÓöíÍö
ÇáÏóøÌóøÇáö

"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab jahannam, azab kubur, fitnah
kehidupan dan kematian dan dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." (HR.
Muslim No. 923)

http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/era-badai-fitnah-ancaman-dosa-riddah.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: