Jumat, 19 Agustus 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3467

Messages In This Digest (3 Messages)

1.
Fw: OOT SEMINAR OTAK KANAN From: Reva Benjamin
2.
Menembak Mata Burung From: x_mc6
3.
Artikel: Peran Pribadi Di Dunia Kecil Kita From: Dadang Kadarusman

Messages

1.

Fw: OOT SEMINAR OTAK KANAN

Posted by: "Reva Benjamin" r.benjamin@petrochina.co.id

Thu Aug 18, 2011 11:10 pm (PDT)





>
>> Hadiri Seminar OTAK KANAN
>>
>> " MILLIONAIRE BRAIN & HEALING POWER
>>
>> Untuk semua kalangan,agama,suku,dsb.
>>
>> Ajak Saudara,Kerabat untuk menyongsong perubahan kehidupan di pertengahan
>> tahun 2011 ini.
>>
>> Seminar Berkelas International Ramadhon Berkah Berlimpah.
>> --------------------------
>> Membongkar Rahasia Menjadi MANUSIA yang SUKSES,SEHAT & UNTUNG BERUNTUNG.
>> --------------------------
>> Kolaborasi DUET Pembicara International Indo-Malay-Singapore.
>> KAPTEN SAR (Navigator Otak Kanan) dan Master REVA
>> S.B --------------------------- GuestSpeaker:
> Master SA'AD SISWO. (Master EFT).
> 2. Abdul Aziz (dlm konfirmasi). (Multi Millionaire di
> Usia 35 tahun, pemilik 25 perusahaan & 7 diantaranya 7 stasiun
> TV ---------------------------------------
>> Hari/Tgl. : Minggu / 21 Agust 2011
>> Pukul. : 09.00-18.00. (Buka puasa bersama)
>> Lokasi. : BPPT lantai 3.Thamrin
>> Biaya. : Rp. 100.000 Saja Bila ber 2 dng teman cukup : Rp 150.000
>> ---------------------------
>> TEMPAT TERBATAS
>> Pembayaran via transfer ke: BCA:50 150 105 31, An: Srie
>> Rachmijuliati
>> Setelah transfer kirim sms dg format (Nama) (Bank) (Tgl transfer+jam)
>> (jumlah transfer) ke 0818123866 (Hendra)
>> ---------------------------------------------- Mau SEDEKAH
>> mudah dan insyaAllah dibalas berlipat ganda? Broadcast pesan ini ke
>> sahabat2 Anda yang lain utk perubahan dahyat diri n keluarganya! Salam
>>
> More info Reva Sjarif 0857 80 47 48 98
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> "Save a Tree" – Please consider the environment before printing this
>> email.
>>
>



"Save a Tree" – Please consider the environment before printing this email.
2.

Menembak Mata Burung

Posted by: "x_mc6" andretupang.inspirasi@blogger.com   x_mc6

Thu Aug 18, 2011 11:11 pm (PDT)



Seorang India kuno bijak adalah mengajar murid-muridnya seni memanah. Dia meletakkan burung kayu sebagai sasaran dan meminta mereka untuk Memanah tujuan di mata burung. Murid pertama diminta untuk menggambarkan apa yang dilihatnya. Dia berkata, "Saya melihat pohon, cabang, daun, langit, burung dan mata nya."

orang bijaksana itu meminta murid ini untuk menunggu. Lalu ia bertanya murid kedua pertanyaan yang sama dan ia menjawab,"Saya hanya melihat mata burung."

orang bijaksana mengatakan,"Sangat baik, Tembaklah." Anak panah langsung melayang dan mengenai mata burung .

Kecuali kita fokus, kita tidak dapat mencapai tujuan kami. Sulit untuk fokus dan berkonsentrasi, tetapi merupakan keterampilan yang dapat dipelajari.

3.

Artikel: Peran Pribadi Di Dunia Kecil Kita

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Aug 18, 2011 11:13 pm (PDT)



Artikel:
Peran Pribadi Di Dunia Kecil Kita  
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
                                                                                              
Dunia kita terbilang besar.
Buktinya, tak seorangpun pernah menginjakkan kakinya di setiap jengkal tanah.
Dunia kita juga kecil. Buktinya, kita lebih banyak menghabiskan waktu di tempat
atau lingkungan yang itu-itu saja. Di awal milenium ketiga, kita menyebut dunia
sudah menjadi datar. Mungkin, hari ini kita boleh mengatakan jika dunia sudah
mengkerut. Betapa tidak? Jarak sudah tidak lagi relevan dizaman ini. Pengaruh
tindakan kita bisa secepat kilat menyebar ke seluruh dunia. Gagasan yang
dilontarkan seseorang di New York City, bisa sampai ke Jakarta dalam
sepersekian detik. Sebaliknya, gagasan yang kita bagikan di Jakarta, bisa memasuki
setiap lorong jembatan komunikasi di seluruh dunia dalam sekejap mata. Kecilnya
dunia, tidak hanya berupa kiasan. Tetapi juga bermakna sebenarnya. Lingkungan
yang kita tinggali, adalah dunia kecil yang sesungguhnya. Sudahkah kita
memainkan peran pribadi untuk menjadikan dunia kecil kita lebih baik dari hari
ke hari?
 
Sudah lama saya tidak
menggunakan jembatan yang menghubungkan Polda Metro Jaya dan Plaza Semanggi. Ketika
kesana kemarin, suasananya berbeda sekali. Sejak menginjak tangga pertama, saya
tidak melihat sampah atau debu yang biasanya menumpuk. Begitu tiba diatas, saya
mengerti; mengapa jembatan itu sedemikian bersihnya. Ada seorang pribadi istimewa
yang beringsut-ingsut menyapunya. Mengapa dia istimewa? Karena tubuhnya tidak
sesempurna kebanyakan orang. Namun, dengan tangan yang hanya sebelah itu, dia
melakukan sesuatu yang membuat lingkungannya menjadi bersih. Dalam keadaan yang
serba terbatas itu, dia telah memainkan peran penting untuk menjadikan dunia
kecilnya indah. Bagaimana dengan kita? Bagi Anda yang tertarik untuk menemani
saya belajar mengambil peran pribadi dalam dunia kecil yang kita huni, saya
ajak untuk memulainya dengan mempraktekkan 5 pemahaman Natural Intellligence berikut
ini:
 
1.      Pilihlah peranmu sendiri. Ada yang berperan sebagai
pengemis, pedagang, pejalan kaki, pembuang sampah, bahkan mungkin juga disana
ada pencoleng. Tetapi,
Bapak yang tubuhnya tidak sesempurna kita itu memilih perannya sendiri. Peran
yang sungguh membuat dunia kecil itu begitu indah. Semua jembatan penyeberangan
membutuhkan orang yang mau memilih peran positif seperti beliau. Dunia kecil
yang kita tinggali juga sama. Dunia kecil kita, bisa saja berupa ruang kantor
yang yang kita datangi setiap hari. Komplek perumahan yang kita tinggali. Atau
komunitas dunia maya dimana kita bergabung didalamnya. Didalam dunia kecil
kita, setiap orang mengambil perannya sendiri-sendiri. Pribadi istimewa itu menunjukkan
bahwa dimanapun kita berada, hendaknya kita memilih peran kita sendiri. Beliau
memberi contoh agar kita mengambil peran yang bernilai dan memberi dampak
positif bagi dunia kecil kita. Beliau tidak memiliki kesempurnaan fisik. Namun
jiwanya begitu sempurna. Pakaian yang beliau kenakan dipenuhi dengan debu.
Namun, hati beliau berkilau dengan cahaya. Melihat beliau, seolah sedang
menyeru sebuah kalimat indah; "Wahai pribadi-pribadi yang fisiknya sempurna,
sudahkah engkau memilih peran untuk memperindah dunia kecilmu?"
 
2.      Mainkanlah peran pilihanmu sendiri. Secara struktural, Dinas
Kebersihan DKI bertanggungjawab untuk memastikan semua jembatan penyeberangan
dan fasilitas umum di Jakarta tetap bersih. Tetapi, menumpahkan semua
tanggungjawab itu kepundak petugas kebersihan sungguh tidak realistis. Pribadi
istimewa itu, memainkan perannya dengan piawai tanpa banyak bicara, karena
beliau faham benar bahwa perannya memang bukan sebagai 'pembicara'. Beliau
sadar bahwa tempat para pembicara adalah di ruang-ruang meeting dan forum
ilmiah. Bukan didunia kecil yang dihuninya. Tidak cocok jika dia berbicara
ditempat itu. Di kantor atau di lingkungan rumah kita juga sama. Setiap orang memiliki
perannya masing-masing untuk memperindah dunia kecil itu. Sayangnya kita masih
sering menggerutu. Pak RT dan Pak managernya kurang perhatian. Pak direkturnya sibuk
sendiri. Pak Presidennya kurang tegas mengambil keputusan. Barangkali, memang
itulah peran yang mereka pilih untuk dunianya. Namun, pribadi istimewa di
jembatan penyeberangan itu, tidak tertarik untuk menghakimi peran orang lain. Dia
memilih untuk memainkan peran penting yang dipilihnya sendiri; menjadikan dunia
kecilnya indah. Sudahkah kita memainkan peran yang kita pilih?
 
3.      Jauhilah sifat pamrih kepada manusia. Pribadi istimewa itu
memiliki begitu banyak pilihan untuk meminta imbalan. Bahkan imbalan untuk
sekedar duduk disana. Dia
bisa saja mengemis seperti 'penghuni' lainnya. Tetapi tidak melakukannya. Dia
bisa saja meminta upah atas pekerjaan pembersihan yang dilakukannya. Tetapi, dia
juga tidak lakukan. Jika Anda melintas di jembatan itu, tataplah wajahnya. Anda
tidak akan melihat isyarat meminta imbalan kepada Anda yang melintasi jembatan
yang dibersihkannya. Jelas sekali jika beliau tidak memiliki pamrih kepada
manusia. Jadi, siapa yang membalas jasanya? Kita yang bertubuh sempurna ini
sering menuntut imbalan dimuka. 'What in it for me?' begitulah bahasa kerennya.
Kalau tidak ada imbalannya, ngapain saya melakukannya? Tuhan menggerakkan hati
orang-orang baik untuk berbagi rezeki dengan pribadi istimewa yang telah
berbuat baik dalam dunia kecilnya itu. Semoga Tuhan pun berkenan untuk
menjamin kecukupan dan berkah nafkah orang-orang yang tanpa pamrih memainkan
peran positif bagi dunia kecilnya masing-masing.
 
4.      Hunilah dunia kecil yang sudah kita benahi. Hitungan
matematis kita sering mengkalkulasi untung dan rugi. Rasanya rugi sekali jika
kita melakukan tindakan baik tetapi orang lain yang menikmatinya. Enak di elo,
susah di gue!  Apalagi jika manfaat tindakan
baik yang kita lakukan itu didapatkan oleh orang-orang yang tidak kita kenali. Pribadi
istimewa itu tidak mengenal saya. Tidak juga mengenal orang lainnya yang
berjalan hilir mudik. Tapi saya percaya sepenuhnya bahwa setiap orang yang
melintas disana merasakan nyamannya berjalan dijembatan penyeberangan yang
bersih lagi rapi. Berbeda 180 derajat dengan kebanyakan jembatan penyeberangan
lainnya yang penuh sampah, bahkan kadang berbau pesing. Orang itu melakukan
sesuatu untuk orang-orang yang tidak dikenalnya. Tetapi lebih dari itu, beliau
sendiripun turut merasakan kebersihan yang diciptakannya sendiri. Jika kita
bersedia untuk melakukan sesuatu bagi keindahan dunia kecil kita, maka bukan
hanya orang lain yang bisa memetik manfaatnya. Kita sendiripun bisa merasakannya.
Bahkan boleh jadi, kepuasan didalam hati kita melampaui kenikmatan fisikal yang
kita dapatkan. Maka benahilah dunia kecilmu. Dengan begitu, engkau akan
menghuni tempat yang lebih indah untuk dirimu.
 
5.      Rancanglah dunia kecil masa depanmu.Iman kita memberitakan
tentang sebuah tempat yang menjadi asal muasal diri kita. Semua orang
berusaha untuk bisa kembali lagi ketempat itu. Tempat dimana manusia pertama
yang menjadi nenek moyang sejati kita tinggal. Kita menyebutnya surga. Guru
kehidupan saya menceritakan bahwa surga itu sebuah tempat hunian indah nan asri.
Setiap rumah dibangun dengan rancangan arsitektur yang berbeda-beda. Setiap
orang memiliki rumah dengan model dan disainnya sendiri-sendiri. Siapakah
arsitek yang sedemikian piawainya membuat disain yang bervariasi? Malaikatkah?
Bukan. Tuhankah? Bukan. Lantas siapa? Arsiteknya adalah penghuninya sendiri. Lantas,
bagaimana orang awam bisa membuat arsitektur hunian yang sedemikian indahnya?
Beliau bilang;"Setiap perbuatan baik seseorang, menghasilkan sebuah goresan
garis rancangan." Maka setiap gerakan sapu dari tangan pribadi istimewa di
jembatan penyeberangan itu, menghasilkan satu garis indah dalam rancangan arsitektur
rumah surganya. Perbanyaklah perbuatan baik, agar disain rancangan rumah
surgamu menjadi semakin sempurna. Karena kesempurnaan rancangan hunian abadi kita,
ditentukan oleh kesempurnaan amak baik yang kita lakukan untuk dunia kecil kita.    
 
Dunia
yang kita huni adalah cermin yang memantulkan perilaku kita apa adanya. Selama
masih ada orang yang peduli untuk selalu membuatnya menjadi indah, maka dia
akan selalu memperlihatkan pantulan indah. Tetapi jika tak seorangpun peduli,
dunia kecil ini pun akan memperlihatkan citra ketidakpedulian penghuninya. Jika
kita masih sering merasakan dunia kecil kita tidak nyaman untuk dihuni, mungkin
karena tak seorangpun bersedia untuk membenahinya. Jika kita tidak melakukannya
dengan tangan kita sendiri, mungkin ada orang lain yang akan melakukannya.
Mungkin juga tidak. Tetapi jika kita bersedia melakukannya dengan tangan kita
sendiri, mungkin kita bisa membuat sebuah perbedaan kecil, namun cukup bermakna.
Dunia seperti apakah yang ingin Anda huni?
 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman  - 19 Agustus 2011
2 HOURS AT YOUR
BUDGET™  Since 17 August 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman.com
 
Catatan Kaki:
Ketika
kita sibuk mempermasalahkan ketidaknyamanan lingkungan kita, seseorang yang
tubuhnya tidak sempurna sibuk memperindah dunia kecil yang kita tinggali.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman
Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE
From a bad 598 to 830 best, where's your score? freecreditscore.com.

Tidak ada komentar: