Sabtu, 20 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] Catatan Ramadhan 6 : Kemuliaan dari Sandal Jepit Dekil

 


Catatan Ramadhan 6 : Kemuliaan dari Sandal Jepit Dekil
 
Indra tengah asik merapikan puluhan pasang sandal dekil
dan berdebu di teras rumahnya, tak terlihat sedikitpun perasaan risih atau
jijik meski tangannya kotor oleh debu dan juga kotoran lainnya yang menempel di
bawah sandal-sandal itu. Satu persatu ia menyusunnya dengan baik dan rapih agar
nanti begitu para pemiliknya keluar rumah, mereka bisa menemukan dan memakainya
dengan mudah tanpa sulit mencari atau bahkan tertukar. Saat masuk beberapa saat
lalu, para pemilik sandal itu tak mempedulikan letak sandalnya, ada yang
terpisah kanan dan kirinya, banyak yang menumpuk dan sudah pasti tak beraturan.
 
"Tumben Ayah mau pegang-pegang sandal kotor begitu…"
suara isterinya memecah keasikannya bercengkerama dengan sandal-sandal berdebu.
Sebagian besar bentuknya sudah jauh dari aslinya. Ada yang sudah hampir putus,
bahkan ada yang sudah putus namun disambung tali rapiah. Ada yang saking
seringnya dipakai sehingga sudah super tipis nyaris bolong. Hampir semua sandal
warnanya sudah pudar dan tak jelas lagi warna aslinya. Setelah dihitung, jumlah
sandal yang ada tak sama dengan jumlah anak yang masuk ke dalam rumahnya. Hmm,
berarti ada yang tak pakai sandal …
 
"Ooh, ya ampun karpet kita kotor donk yah …" lagi-lagi
suara isterinya yang khawatir begitu tahu ada anak-anak yang tak memakai alas
kaki masuk ke dalam rumahnya. Belum sempat isterinya beranjak mencari tahu
anak-anak yang tak memakai sandal, Indra menangkap lengan isterinya, "Biar
saja, jangan ganggu keceriaan mereka."
 
Biasanya, Indra memang terkenal resik dan enggan melihat
sandal kotor berada di halaman atau lingkungan rumahnya yang mewah. Ia tak
mengizinkan siapapun, termasuk para pembantunya memarkir sandal yang sudah usang
di area tempat tinggalnya. Lebih baik ia memberi uang agar pembantunya membeli
yang baru dan meminta ia membuang sandal usangnya. Tetapi kali ini berbeda,
puluhan sandal jepit dekil, kumal dan berdebu disentuhnya tanpa ragu.
 
"Sandal-sandal dekil ini mungkin yang akan memberikan
kemuliaan kepada kita di akhirat nanti," jelas Indra kepada isterinya. Indra
mengerti betul bahwa memuliakan anak yatim, menghadirkan anak-anak yatim di
rumahnya akan memberikan kemuliaan pada dirinya kelak. Ia ingin berdampingan
bersama Rasulullah SAW di surga nanti seperti dua jari, begitu dekat, sangat
dekat.
 
"Anak-anak yatim dengan pakaian usang, rambut yang bau matahari,
kaki tak beralas kaki dan mungkin aroma tubuh yang tak sesedap anak-anak kita,
akan membuat seketika rumah kita tak nyaman. Karpet kita jadi kotor, halaman
rumah kita berdebu. Tetapi kehadiran merekalah yang insya Allah memberikan kita
tempat ternyaman di surga nanti," kali ini isterinya menganggu tersenyum.
 
Memang hari itu hanyalah satu kesempatan memberi santuan
dan berbuka puasa bersama puluhan anak-anak yatim di rumahnya. Berharap tak
hanya hari itu saja ia dan keluarganya bisa memuliakan anak-anak kunci surga
itu. Tak hanya makanan berbuka, santunan uang, pakaian untuk berlebaran pun
disiapkan, termasuk puluhan sandal baru untuk mereka tanpa bermaksud meminta
mereka "membuang" sandal-sandal dekilnya.
 
Selama bulan Ramadhan ini, banyak terlihat sandal-sandal
dekil berdebu masuk dan parkir di rumah mewah, di gedung perkantoran yang
biasanya hanya dihiasi sepatu-sepatu mengkilap, di hotel-hotel yang hanya
menerima tamu-tamu terhormat. Indahnya Ramadhan, memberikan kesempatan
tempat-tempat yang tak biasa disinggahi anak-anak yatim untuk menebarkan
kemuliaannya. Semoga terus seperti itu anak-anak yatim dimuliakan, tak hanya di
bulan Ramadhan. Karena merekalah kunci surga buat kita, merekalah yang kelak memberi
kesaksian di hadapan Allah saat kita tak tahu lagi amal shalih yang mana yang
bisa menyelamatkan kita dari api neraka. Boleh jadi, sandal-sandal dekil yang
pernah mampir di halaman rumah kita itulah yang kelak memuluskan jalan masuk
kita ke surga. Semoga (Gaw)
 
Dedicated for
seluruh relawan SAHABAT PEDULI yang akan kembali menggelar program "Lebaran
Bareng Anak Yatim" 2011.  
Bayu Gawtama

LifeSharer
SOL - School of Life

085219068581 - 087878771961

twitter:
@bayugawtama

@schoolof_life

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A better credit score can save you thousands. See yours at freecreditscore.com.
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: