Messages In This Digest (23 Messages)
- 1a.
- Sharing: Tentang "KENTANG" From: arifin yoshodharmo
- 1b.
- Re: Sharing: Tentang "KENTANG" From: Sismanto
- 2.
- PROSES KEMATIAN From: Dewo
- 3.
- Pengumuman: Tarip 'BARU' Seminar Dadang Kadarusman From: Dadang Kadarusman
- 4.
- DAHSYATNYA PAHALA MEMBERI MAKAN BERBUKA PUASA From: Miftah Lmi madiun
- 5a.
- (Tanya) Rezaervani.com From: agus_salims
- 5b.
- Re: (Tanya) Rezaervani.com From: Sismanto
- 6.
- (Reminder) Genre Sastra From: t.wfarida
- 7.
- Artikel: Memudahkan Urusan Orang Lain From: Dadang Kadarusman
- 8.
- Artikel: Bersaing Dengan Teman Secara Sportif From: Dadang Kadarusman
- 9a.
- PAHALA ANDA MENGALIR TIADA AKHIR From: Miftahurrohman Madiun
- 10.
- Artikel: Pengacara Dalam Persidangan Setiap Orang From: Dadang Kadarusman
- 11.
- (Corat-Coret) Bantal Guling dalam Genggaman From: + Made Teddy Artiana +
- 12.
- Artikel: Bayarlah Hutangmu, Atau Korbankanlah Akhiratmu From: Dadang Kadarusman
- 13.
- (sajak) Kenapa Benderaku Merah Putih, Yah? : teruntuk Indonesia Raya From: fiyan arjun
- 14.
- Artikel: Menyambut Kedatangan Si Kembar From: Dadang Kadarusman
- 15.
- Alhamdulillah, buku terbaru saya sudah selesai dicetak From: Dadang Kadarusman
- 16.
- Si Kenthir From: + Made Teddy Artiana +
- 17.
- Maximize Your Children Potential with LOOK : Penawaran Kerjasama From: Mega Bukit
- 18.
- catatan penulis) Dari Menulis Kini Menjadi Guru From: bujang kumbang
- 19.
- Artikel: Mengapa Sebelum Bekerja Kita Perlu Berdoa? From: Dadang Kadarusman
- 20.
- Perpustakaan Temanggung Lengkapi Buku Braile From: t.wfarida
- 21.
- Letakkan Sejenak Gelas di Tanganmu From: + Made Teddy Artiana +
Messages
- 1a.
-
Sharing: Tentang "KENTANG"
Posted by: "arifin yoshodharmo" arifiny2567@yahoo.com arifiny2567
Wed Aug 17, 2011 11:16 pm (PDT)
Dear All...
Sekedar Forward....
Semoga Meng-Inpirasi...
_____________________ _________ __
----- Pesan Diteruskan ----
Dari: "saga.martin@yahoo.com " <saga.martin@yahoo.com >
Kepada: kkmkkaj@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 4 Agustus, 2011 09:36:58
Judul: [kkmkkaj] Renungan
"Kentang" ( di baca yah :) )
Seorg Ibu Guru TK mengadakan "permainan"
Ibu Guru menyuruh ǎиǎǩ" murid'nya membawa kantong plastik transparan 1buah &
kentang.
Masing" kentang tsb diberi nama berdasarkan nama org yg dibenci. Sehingga jmlh
kentang'nya tdk ditentukan brp, tergantung jumlah org yg dibenci.
Pd hari yg disepakati masing" murid membawa kentang dlm kantong plastik. Ada yg
berjmlh 2, ada yg 3 bahkan ada yg 5.
Murid" hrs membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka
pergi, bahkan ke toilet sekalipun,
selama 1 minggu.
Hari berganti hari, kentang2pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh, apalagi
yg membawa 5bh kentang, selain berat baunya juga tdk sedap.
Stlh 1minggu murid" TK tersebut merasa lega krn penderitaan mereka akan segera
berakhir.
Ibu Guru:"Bgmn rasanya membawa kentang selama 1minggu ǎиǎǩ2 ?"
Keluarlah keluhan dari murid2 TK tersebut, pd umumnya mereka tdk merasa nyaman
hrs membawa kentang2 busuk tsb kemanapun mereka pergi.
Gurupun menjelaskan apa arti dari "Permainan" yang mereka lakukan.
Ibu Guru:
"Seperti itulah kebencian yg selalu kita bawa2 apabila kita tdk bisa memaafkan
orang lain.!"
Sungguh sangat tdk menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi.
Itu hanya 1minggu, bgmn jk kita membawa kebencian itu seumur hiϑųp..?"
Alangkah tidak nyamannya..
Krn itu, lepaskanlah pengampunan kpd orang yang Anda benci.
Krn ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sdng memegang bola berduri.
Semakin anda tdk mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yg akan merasakan
sakit.
krΩ itu tdk ada jln lain kecuali melepaskan pengampunan..
Mari berbagi dan melayani dengan hati..
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
- 1b.
-
Re: Sharing: Tentang "KENTANG"
Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com siril_wafa
Wed Aug 17, 2011 11:56 pm (PDT)
Makasih renungannya mas, cukup jd penghibur di tengah kesepian . .
Salam, sis
On 8/6/11, arifin yoshodharmo <arifiny2567@yahoo.com > wrote:
> Dear All...
> Sekedar Forward....
> Semoga Meng-Inpirasi...
>
> _____________________ _________ __
>
> ----- Pesan Diteruskan ----
> Dari: "saga.martin@yahoo.com " <saga.martin@yahoo.com >
> Kepada: kkmkkaj@yahoogroups.com
> Terkirim: Kam, 4 Agustus, 2011 09:36:58
> Judul: [kkmkkaj] Renungan
>
>
>
> "Kentang" ( di baca yah :) )
>
> Seorg Ibu Guru TK mengadakan "permainan"
> Ibu Guru menyuruh ǎиǎǩ" murid'nya membawa kantong plastik transparan 1buah &
> kentang.
>
>
> Masing" kentang tsb diberi nama berdasarkan nama org yg dibenci. Sehingga
> jmlh
> kentang'nya tdk ditentukan brp, tergantung jumlah org yg dibenci.
>
>
> Pd hari yg disepakati masing" murid membawa kentang dlm kantong plastik. Ada
> yg
> berjmlh 2, ada yg 3 bahkan ada yg 5.
>
>
> Murid" hrs membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja
> mereka
> pergi, bahkan ke toilet sekalipun,
>
> selama 1 minggu.
>
> Hari berganti hari, kentang2pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh,
> apalagi
> yg membawa 5bh kentang, selain berat baunya juga tdk sedap.
>
>
> Stlh 1minggu murid" TK tersebut merasa lega krn penderitaan mereka akan
> segera
> berakhir.
>
>
> Ibu Guru:"Bgmn rasanya membawa kentang selama 1minggu ǎиǎǩ2 ?"
>
> Keluarlah keluhan dari murid2 TK tersebut, pd umumnya mereka tdk merasa
> nyaman
> hrs membawa kentang2 busuk tsb kemanapun mereka pergi.
>
>
> Gurupun menjelaskan apa arti dari "Permainan" yang mereka lakukan.
>
> Ibu Guru:
>
> "Seperti itulah kebencian yg selalu kita bawa2 apabila kita tdk bisa
> memaafkan
> orang lain.!"
>
>
> Sungguh sangat tdk menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi.
>
> Itu hanya 1minggu, bgmn jk kita membawa kebencian itu seumur hiϑųp..?"
>
> Alangkah tidak nyamannya..
>
> Krn itu, lepaskanlah pengampunan kpd orang yang Anda benci.
>
> Krn ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sdng memegang bola
> berduri.
>
> Semakin anda tdk mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yg akan
> merasakan
> sakit.
>
>
> krΩ itu tdk ada jln lain kecuali melepaskan pengampunan..
>
> Mari berbagi dan melayani dengan hati..
>
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
- 2.
-
PROSES KEMATIAN
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Wed Aug 17, 2011 11:21 pm (PDT)
(Sumber: tulisan di milis sebelah, barakallah fiikum)
Inilah Proses Kematian dan Hancurnya Tubuh Kita !
Sesaat sebelum mati, Anda akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan n badan bergetar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam n tenggorokan berkontraksi.
0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.
1 Menit
Darah berubah warna n otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
3 Menit
Sel-sel otak tewas secara massal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.
4 � 5 Menit
Pupil mata membesar n berselaput. Bola mata mengkerut krn kehilangan tekanan darah.
7 � 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.
1 � 4 Jam
Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku n rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.
4 � 6 Jam
Rigor Mortis terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.
6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.
24 � 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.
36 � 48 Jam
Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.
3 � 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
8 � 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
Beberapa Minggu
Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas.
Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair.
Satu Tahun
Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yang menyedihkan. Jadi, apa lagi yg mau disombongkan org sebenarnya ??
Pramono Dewo
- 3.
-
Pengumuman: Tarip 'BARU' Seminar Dadang Kadarusman
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:22 pm (PDT)
Pengumuman:
Tarip 'BARU' Seminar Dadang Kadarusman
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Yth. Moderator Milist. Mohon
ijin untuk menyampaikan pengumuman ini. Jika isinya tidak sejalan dengan misi
milist, mohon dengan hormat untuk tidak ditampilkan di milist. Terimakasih.
Hari ini, posting saya khusus
sehubungan dengan tarip baru seminar 2 jam yang saya selenggarakan. Bersama ini
kami umumkan bahwa efektif mulai tanggal 17 Agustus 2011 bertepatan dengan
tanggal 17 Ramadhan 1432H, tarip seminar 2 jam yang dibawakan langsung oleh
Dadang Kadarusman adalah "SEIKHLASNYA".
Dadang Kadarusman mempunyai variasi
program pelatihan Natural Intelligence sbb: Seminar 2 jam, Pelatihan 1hari, 2hari,
dan 3hari. Mulai tanggal 17 Agustus 2011 (17 Ramadhan 1432H) Dadang berkomitmen
untuk menggunakan 30 hari waktu dalam sebulan dengan rumus 17:9:4. Dengan rumus
itu Dadang siap menggunakan 17 hari setiap bulan untuk melayani permintaan
seminar 2 jam dengan tarip SEIKHLASNYA, Mengalokasikan 9 hari untuk
menyelenggarakan training regular 1, 2, dan 3 hari dengan tarip normal, sedangkan
4 hari lainnya untuk istirahat bersama keluarganya. Total 30 hari.
Bagi Anda yang tertarik
mengetahui lebih lanjut tentang tarip SEIKHLASNYA untuk seminar 2 jam Natural
Intelligence langsung oleh Dadang Kadarusman; saya ajak untuk terlebih dahulu menyimak
5 catatan berikut ini:
1. Siapa saja yang berhak mendapatkan
pelayanan seminar 2 jam dengan tarip seikhlasnya?Lembaga-lembaga
baik swasta maupun pemerintah, profit, non profit, PMA dan PMDN. Program seminar
2 jam ini terbuka untuk semua kalangan.
2. Dimanakah lokasi seminar 2 jam bisa dilakukan? Jabodetabek
dan Ibu kota provinsi seluruh Indonesia. Mohon maaf untuk sementara ini kami
tidak melayani acara di daerah yang sulit dijangkau karena pertimbangan efektivitas
waktu dan energy.
3. Berapakah jumlah MINIMAL peserta seminar? Sampai saat ini
kami tidak menentukan jumlah minimal peserta. Tetapi untuk efektivitas dan
dampak yang optimal; kami menganjurkan agar peserta diupayakan bisa mencapai
sekurang-kurangnya 100 orang. Jika jumlah karyawan di perusahaan Anda tidak
sampai 100 orang misalnya, Anda bisa berkolaborasi dengan perusahaan lain, dan
mengorganisir acara ini bersama-sama. Selain bisa saling berbagi semangat, kita
juga bisa bersilaturahindengan lebih banyak orang dan menjadikan mereka
saudara.
4. Topik apa yang dibawakan? Dadang telah mengembangkan konsep
Natural Intelligence modern. Apakah itu Natural Intelligence? Bagaimana
aplikasinya untuk meningkatkan efektivitas pribadi, atau membangun keunggulan dalam
karir dan pekerjaan, serta aspek-aspek kehidupan lainnya? Untuk mendapatkan
gambaran umum tentang Natural Intelligence silakan menyimak artikel-artikel
yang ditulis oleh Dadang di www.dadangkadarusman.com atau melalui buku-buku karya Dadang yang sudah diterbitkan. (catatan: Dadang
tidak melayani permintaan berbicara dengan topik 'agama' karena bukan merupakan
bidang keahliannya).
5. Tentang Dadang Kadarusman. Lahir dan besar di Bandung. Lulus
dari Institut Teknologi Bandung (Angkatan 1989). Berpengalaman kerja selama
belasan tahun sebagai eksekutif profesional di perusahaan multinasional.
Penerima William E. Upjohn Award, USA tahun 2004. Sejak tahun 1999 mengikuti
berbagai pelatihan untuk menjadi trainer profesional di dalam dan luar negeri. Mengundurkan
diri sebagai pekerja professional bulan Januari 2009, kemudian beralih profesi
menjadi trainer dan pembicara publik. Dinobatkan sebagai The Best Performer
Trainer dalam event Trainer BootCamp & Contest - February 2011, oleh
Indonesia Inspiring Movement (I2Move). Menulis buku-buku inspiratif. Mengembangkan
konsep Natural Intelligence modern.
Tidak
perlu khawatir lagi dengan budget Anda. Bagi perusahaan-perusahaan atau lembaga
pemerintah maupun swasta yang tertarik untuk menyelenggarakan program seminar 2
jam Natural Intelligence langsung dari Dadang Kadarusman dengan tarip
SEIKHLASNYA dapat menghubungi kami melalui website kami: www.dadangkadarusman.com di bagian 'hubungi kami'.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 8 Agustus 2011
Natural
Intelligence Learning Facilitator
Website: http://www.dadangkadarusman. com
Catatan Kaki:
Mohon
doa dari teman-teman semua semoga Dadang bisa melayani lebih baik, mendapatkan
nafkah lebih berkah, dan membangun keluarga yang tambah sakinah.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai
bermanfaat bagi yang lain.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 4.
-
DAHSYATNYA PAHALA MEMBERI MAKAN BERBUKA PUASA
Posted by: "Miftah Lmi madiun" miftahlmimadiun@yahoo.co.id miftahlmimadiun
Wed Aug 17, 2011 11:22 pm (PDT)
DAHSYATNYA PAHALA MEMBERI MAKAN BERBUKA
PUASA
Bulan Ramadhan benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan
Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa
dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi
sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun
bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak
terlewatkan.
Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebutkan, "Siapa memberi
makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa
tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."
Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh
jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka
bisa pula dengan seteguk air.
Sungguh luar biasa pahala yang diiming-imingi.
Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah
keutamaan yang diraih dari do'a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika
orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu
adalah do'a yang terkabulkan. Karena memang do'a orang yang berbuka puasa
adalah do'a yang mustajab.
Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo'akan sebagaimana do'a yang
Nabi shallallahu 'alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita
keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
"Allahumma ath'im man ath'amanii wa asqi man asqoonii" Ya Allah, berilah ganti
makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada
orang yang memberi minuman kepadaku
Tak lupa pula, ketika kita memberi makan berbuka, hendaklah memilih orang yang
terbaik atau orang yang sholih. Carilah orang-orang yang sholih yang bisa
mendo'akan kita ketika mereka berbuka. Karena ingatlah harta terbaik adalah di
sisi orang yang sholih. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengatakan
pada 'Amru bin Al 'Ash, "Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta di
tangan hamba yang Shalih."
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa
itulah jalan menuju surga. Dari 'Ali, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana
bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari
bagian luarnya." Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata,
"Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?"
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Untuk orang yang berkata
benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam
hari di waktu manusia pada tidur."
Seorang yang semangat dalam kebaikan pun berujar, "Seandainya saya memiliki
kelebihan rizki, di samping puasa, saya pun akan memberi makan berbuka. Saya
tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Sungguh pahala melimpah seperti ini
tidak akan saya sia-siakan. Mudah-mudahan Allah pun memudahkan hal ini."
Lalu bagaimanakah dengan Anda?
Bergabunglah dengan Program Berbagi Buka Puasa LMI Madiun.
NAMA PROGRAM:
Berbagi Buka Puasa
MENU BUKA:
Ta'jil (kolak / Es Buah) Nasi Putih, Ayam / ikan , Tumis Sayur, Buah, Air
Mineral
PENERIMA:
Anak Yatim dan Dhuafa
HARGA PAKET:
Rp. 20.000 / per porsi
Paket Buka Puasa bias ditransfer ke rekening:
1. BCA: 1771064766 an. Miftahurrohman
2. BNI: 9545951-0 an. Miftahurrohman
3. BRI: 0045-01-025609-50-2 an. Miftahurrohman
4. Mandiri: 144-00-1189170-9 an. Lembaga Manajemen Infaq Ukkhuwah
5. BMI: 742.00037.22 an. LMI cabang madiun
6. BSM: 0640006667 an. LMI cabang Madiun
7. BII: 1051231127 an. Oki surendro
8. Bank Jatim: 0052765897 an. Miftahurrohman
Setelah mentransfer, silakan melakukan konfirmasi ke Nomor:
085 645 200 200
083 872 200 200
081 234 200 200
Sumber: http://lmimadiun.blogspot. com/2011/ 08/dahsyatnya- pahala-memberi- makan-berbuka. html
- 5a.
-
(Tanya) Rezaervani.com
Posted by: "agus_salims" agus_salims@yahoo.com agus_salims
Wed Aug 17, 2011 11:23 pm (PDT)
hmmm, dulu sering aku suka nyimak rezaervani.com. Tapi sampe skarang dah
lama gak nengok n barusan googling kok nggak nemu yah. Ada yang tahu kah
kemanakah gerangan rezaervani.com? atau mungkin pindah alamatkah?
makasih sebelumnya atas bantuannya
salam
agus
- 5b.
-
Re: (Tanya) Rezaervani.com
Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com siril_wafa
Thu Aug 18, 2011 12:04 am (PDT)
Coba tanyakan langsung ke empunya reza ervani 0227 6612427
On 8/8/11, agus_salims <agus_salims@yahoo.com > wrote:
> hmmm, dulu sering aku suka nyimak rezaervani.com. Tapi sampe skarang dah
> lama gak nengok n barusan googling kok nggak nemu yah. Ada yang tahu kah
> kemanakah gerangan rezaervani.com? atau mungkin pindah alamatkah?
>
> makasih sebelumnya atas bantuannya
>
> salam
>
>
> agus
>
>
>
- 6.
-
(Reminder) Genre Sastra
Posted by: "t.wfarida" t.wfarida@yahoo.com t.wfarida
Wed Aug 17, 2011 11:23 pm (PDT)
Genre Sastra <http://degoblog.wordpress. >com/2011/ 02/15/genre- sastra/
Sastra Imajinatif
http://degoblog.wordpress. com/2011/ 02/15/genre- sastra/
<http://degoblog.wordpress. >com/2011/ 02/15/genre- sastra/
Sastra imajinatif adalah sastra yang berupaya untuk menerangkan,
menjelaskan, memahami, membuka pandangan baru, dan memberikan makna
realitas kehidupan agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang
semestinya terhadap realitas kehidupan. Dengan kata lain, sastra
imajinatif berupaya menyempurnakan realitas kehidupan walaupun
sebenarnya fakta atau realitas kehidupan sehari-hari tidak begitu
penting dalam sastra imajinatif.
Jenis-jenis tersebut antara lain puisi, fiksi atau prosa naratif, dan
drama. Puisi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni puisi epik, puisi
lirik, dan puisi dramatik. Fiksi atau prosa naratif terbagi atas tiga
genre, yakni novel atau roman, cerita pendek (cerpen), dan novelet
(novel "pendek"). Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan
cerita melalui dialog-dialog para tokohnya
Pada akhirnya, semua pembahasan mengenai sastra imajinatif ini harus
bermuara pada bagaimana cara memahami ketiga jenis sastra imajinatif
tersebut secara komprehensif. Tanpa adanya pemahaman ini, apa yang
dipelajari dalam hakikat dan jenis sastra imajinatif ini hanya sekadar
hiasan ilmu yang akan cepat pudar.
Sastra Non-imajinatif
Sastra non-imajinatif memiliki beberapa ciri yang mudah membedakannya
dengan sastra imajinatif. Setidaknya terdapat dua ciri yang berkenaan
dengan sastra tersebut. Pertama, dalam karya sastra tersebut unsur
faktualnya lebih menonjol daripada khayalinya. Kedua, bahasa yang
digunakan cenderung denotatif dan kalaupun muncul konotatif,
kekonotatifan tersebut amat bergantung pada gaya penulisan yang dimiliki
pengarang. Persamaannya, baik sastra imajinatif maupun non-imajinatif,
keduanya sama-sama memenuhi estetika seni (unity = keutuhan, balance =
keseimbangan, harmony = keselarasan, dan right emphasis = pusat
penekanan suatu unsur). Sastra non-imajinatif itu sendiri merupakan
sastra yang lebih menonjolkan unsur kefaktualan daripada daya khayalnya
dan ditopang dengan penggunaan bahasa yang cenderung denotatif. Dalam
prakteknya jenis sastra non-imajinatif ini terdiri atas karya-karya yang
berbentuk esai, kritik, biografi, autobiografi, memoar, catatan harian,
dan surat-surat.
berbagai sumber
- 7.
-
Artikel: Memudahkan Urusan Orang Lain
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:25 pm (PDT)
Artikel:
Memudahkan Urusan Orang Lain
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Ini adalah salah satu kalimat
paling popular diantara kita;"Jika bisa di bikin sulit, mengapa dibuat mudah…?"
Awalnya kita hanya menganggap itu sebagai sindiran. Lalu berubah menjadi
guyonan. Kemudian berevolusi menjadi kebiasaan yang menggoda kita untuk
melakukannya juga. Maka tidak heran jika semakin hari, semakin jarang kita
temukan orang-orang yang melayani dengan semangat untuk memudahkan urusan orang
lain. Cobalah ingat-ingat kembali, mana yang lebih banyak Anda rasakan;
pelayanan yang memudahkan urusan Anda atau sebaliknya?
Istri saya memiliki
pengalaman menarik. Suatu ketika dia menemani ibunya untuk kebutuhan pelayanan
kesehatan di tempat yang jauh. Dia sudah membawa ibu kami ke berbagai tempat,
sehingga mempunyai referensi pelayanan dari pengalaman sebelumnya. Di tempat
terakhir ini, dia mendapatkan pengalaman berbeda. Sebagai orang baru dia tidak
mengenal budaya setempat. Bukan itu saja, beberapa kelengkapan administrasi
tidak terbawa pula. Apa yang terjadi? Dia diminta untuk duduk di ruang tunggu, sedangkan
'semua urusan' ditangani oleh seseorang yang melayaninya di tempat itu. "Kenapa
sih tempat kita sendiri aku tidak menemukan pelayanan seperti ini?" begitulah
kalimat yang dilontarkannya. Jawabannya sederhana saja; kita tidak terbiasa
untuk memudahkan urusan orang lain. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya
belajar memudahkan urusan orang lain, saya ajak untuk memulainya dengan
menerapkan 5 prinsip Natural Intellligence berikut ini:
1. Mulailah dengan tujuan yang tepat dalam
bekerja.Apa tujuan Anda bekerja?.
Uang? Bagus. Namun berhati-hati dengan efek sampingnya. Misalnya, meminta
imbalan yang tidak seharusnya Anda terima. Terimalah hanya uang yang memang
sudah menjadi hak Anda. Uang sering menjadi ukuran 'seberapa bersedianya kita memudahkan
urusan orang lain". Maka bekerja dengan tujuan uang, bisa menjadikan kita orang
yang benar atau salah. Bagaimana kalau kita mengganti tujuan bekerja itu dari
sekedar uang, menjadi 'ibadah'? Dengan niat itu Anda sudah pasti mendapatkan
uang yang menjadi hak Anda sepenuhnya. Tidak akan dikurangi. Dan dengan niat
ibadah itu, kita bisa memposisikan diri untuk melayani. Maka bagi orang yang
niatnya bekerja adalah ibadah, sangat mudah untuk memudahkan urusan orang lain.
Karena dalam ibadah, kinerja kita tercermin dari kemudahan yang dirasakan oleh
orang-orang yang kita layani. Jika didalam hati kita masih ada bisikan untuk 'melambat-lambatkan'
yang bisa cepat, mungkin niat bekerja kita belum tepat. Jika dalam bekerja kita
'mengabaikan kepentingan orang lain', mungkin niat kita masih salah. Jika kita hanya
mau memudahkan urusan orang lain jika dan hanya jika mereka memberi 'imbalan'
tambahan diluar hak kita; maka boleh jadi; tujuan kita dalam bekerja belum
diubah menjadi 'ibadah'.
2. Bangunlah reputasi yang baik untuk diri sendiri. Mari kita
coba perhatikan semua orang atau semua departemen di kantor kita. Ada
departemen yang mudah untuk diajak bekerja sama. Ada juga departemen yang semua
orang juga tahu betapa sulitnya untuk bekerjasama dengan mereka.Kita juga bisa melihat hal
itu di tingkat individu. Ada orang-orang yang kita semua kenal dia sebagai
pribadi yang senang sekali menolong orang lain. Ada yang dikenal sebagai orang
usil. Ada yang pemarah. Rajin. Malas. Dan ada pula orang-orang yang dikenal
sebagai orang yang paling gemar menyusahkan orang lain. Kata 'dikenal' yang
saya sebut berulang-ulang itu mengindikasikan reputasi. Sebab reputasi merujuk
kepada "bagaimana kualitas pribadi seseorang 'dikenal' oleh orang lain". Selalu
bersedia memudahkan urusan orang lain adalah salah satu kualitas yang mutlak
harus dimiliki oleh siapa pun yang ingin memiliki reputasi yang baik. Mengapa?
Karena reputasi kita dinilai oleh orang lain, bukan kita sendiri yang mengklaimnya.
Apakah Anda ingin memiliki reputasi pribadi yang baik? Jika ya, maka mulailah
dengan membiasakan diri untuk memudahkan urusan orang lain.
3. Tetaplah menegakkan prosedur dan kedisiplinan. Kadang-kadang
kita suka menjerumuskan diri kedalam sudut pandang negatif. "Kalau kita
memudahkan urusan orang lain berarti kita melanggar prosedur," kita bilang. Kita
berpikir begitu, mungkin karena kita belum bisa keluar dari kebiasaan buruk
untuk melanggar prosedur. Padahal, memudahkan urusan orang lain tidak selalu
harus melanggar prosedur. Justru untuk memudahkan urusan orang lain, kita harus
menegakkan prosedur; baik yang tertulis maupun yang sudah menjadi norma umum.
Misalnya, first come, first serve. Yang pertama datang, itulah yang dilayani.
Atau mengacu kepada KPI. Misalnya, dokumen di meja kita harus segera keluar
paling lambat dalam 1 hari. Semua permintaan disposisi dari departemen lain
harus sudah selesai selambat-lambat dalam 3 hari. Justru dengan mengikuti
prosedur itu kita bisa memudahkan urusan orang lain, karena prosedur dibuat
untuk memudahkan urusan semua orang. Jika
ada orang yang menegur Anda karena menegakkan prosedur, Anda tidak akan pernah
dipersalahkan.
4. Gunakan judgement profesional dan buatlah pengecualian. Prosedur
di perusahaan tidak selalu bisa mengakomodasi situasi khusus. Orang-orang yang
tugasnya berhubungan dengan pihak luar tahu benar tentang hal ini. Sayangnya,
seringkali tidak dimengerti oleh orang-orang supporting function. Makanya, orang
yang berhubungan dengan pihak luar sering tergencet diantara kewajiban untuk
melayani pihak luar dengan kengototan membabi buta orang dalam. Jika Anda yang
orang dalam itu, maka saya ingin mengajak untuk belajar menggunakan judgment
profesional Anda. Kita bukanlah robot yang bekerja sesuai dengan 'setelan'
program. Kita adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk menilai dan
mengambil keputusan. Perhatikanlah jika teman Anda didepartemen lain meminta
pengecualian pada kondisi khusus. Janganlah bersembunyi dibalik kata 'prosedur'.
Justru kengototan kita bisa merusak reputasi perusahaan. "Maaf Bung,
prosedurnya 14 hari kerja," misalnya. Gunakan kemampuan berpikir dan
pengambilan keputusan Anda, maka Anda akan tahu bahwa; menyelesaikannya dengan lebih
cepat menjaga reputasi perusahaan dimata pihak luar yang menjadi mitra bisnis atau
pelanggan Anda. Lagipula, logika umum mengatakan bahwa dalam hal melayani
berlaku hukum;"lebih cepat, lebih baik'. Maka gunakanlah judgment profesional
Anda.
5. Balaslah keburukan dengan kebaikan. Ada juga orang yang menyulitkan
orang lain karena mereka merasa kesal kepada orang itu. Misalnya, "orangnya
jutek, ngapain saya mudahin!" Lho, yang jutek salah satu atau keduanya ya? Ada
juga yang bilang;"Dia kebiasaannya mau cepat melulu, biar kita lambatin aja
sekalian…" Ada lho orang yang berprinsip demikian. Mereka hanya memikirkan
untuk 'membalas' orang yang tidak 'cocok' dengannya tanpa mempertimbangkan
dampaknya bagi orang-orang lain yang tidak kelihatan. Ketika kita membuat susah
satu orang dikantor, mungkin efeknya terbawa ke rumah. Disana mungkin ada istri
yang sedang hamil. Atau anaknya yang demam. Balita yang membutuhkan susu. Atau,
mungkin ada anak yatim yang menantikan sesuatu. Kita tidak pernah tahu. Maka perlakuan
buruk kita kepada orang yang tidak kita sukai itu telah salah sasaran. Dan kita
jadi berdosa kepada mereka. "Tapi, saya tidak suka dengan cara orang itu
menyuruh-nyuruh saya. Bos saya juga nggak gitu-gitu amat!" Apakah Anda pernah
mendengar kalimat itu? Sounds familiar, ya. Hey, ingatlah bahwa kita hidup
bukan untuk saling berbalas keburukan. Anda adalah orang baik. Maka janganlah
ikut terseret untuk meninggalkan sikap dan perilaku baik. Bahkan jika orang
lain melakukan keburukan kepada Anda. Balaslah keburukan mereka dengan
kebaikan. Mengapa? Karena Anda adalah orang baik.
Memang
tidak mudah untuk memudahkan urusan orang lain. Khususnya memudahkan mereka
yang menurut penilaian kita sering menyulitkan kita. Sulit juga untuk
memudahkan urusan orang yang suka meminta kita cepat-cepat. Tetapi, bukankah
nilai diri kita meningkat semakin tinggi justru ketika kita bisa membuat mudah
urusan mereka? Jika hati Anda masih terganjal oleh kedongkolan atas perilaku
mereka yang hendak Anda mudahkan urusannya itu, barangkali nasihat dari guru
kehidupan saya bisa menjadi bahan renungan. Beliau mengatakan;"Siapa saja yang selama
hidupnya gemar memudahkan urusan orang lain, Maka Allah akan memudahkan segala
urusannya di dunia dan diakhirat." Oh, siapakah gerangan yang bisa memudahkan
urusan kita secara sempurna selain Dia Yang Maha Kuasa? Maukah Anda dimudahkan
urusannya oleh Tuhan? Jika demikian, belajarlah untuk memudahkan urusan orang
lain.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 9 Agustus 2011
Natural
Intelligence Learning Facilitator
Website: http://www.dadangkadarusman. com
Buktikan "SEIKHLASNYA"; mulai 17 Agustus 2011
Catatan Kaki:
Keikhlasan
seseorang dalam melayani tercermin dari usahanya untuk memudahkan urusan
orang-orang yang dilayaninya.
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 8.
-
Artikel: Bersaing Dengan Teman Secara Sportif
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:28 pm (PDT)
Artikel:
Bersaing Dengan Teman Secara Sportif
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
"Sesama bis kota dilarang
saling mendahului," dulu dikaca belakang bis umum selalu ada tulisan seperti
itu. Saya selalu tergelitik setiap kali ingat kalimat itu. Mengapa 'sesama bis
kota', ya? Tapi benar juga, soalnya bis kota kan tidak mungkin saling
mendahului dengan kereta api. Apalagi dengan pesawat terbang. Meski sekarang
sudah tidak ada lagi tulisan seperti itu, tetapi tidak berarti kalimat itu
tidak relevan lagi. Khususnya bagi kita yang bukan pengemudi bis kota. Lho, kok
kita? Iya, karena perilaku 'mengemudi' ugal-ugalan yang kita lakukan dalam
mengarungi roda kehidupan sering jauh lebih parah dari persaingan antar bis
kota. Persis seperti bis kota yang bersaing dengan sesama bis kota, kita hanya
bersaing dengan sesama kita juga. Dan, persaingan kita sering dikasih bonus
berupa rasa iri didalam hati.
Persaingan terjadi
dimana-mana. Di panggung politik. Di lingkungan tempat tinggal. Di kantor.
Dimana saja. Zaman sekarang, kita sudah jarang melihat persaingan yang sportif.
Contoh tidak sportif yang paling buruk ada di panggung politik yang penuh
dengan intrik. Disusul oleh persaingan dikantor yang sering dicederai oleh manuver-manuver
kotor. Di lapangan olah raga, sesekali kita juga melihat ada noda. Mungkin
sudah saatnya kita galakan lagi semangat bersaing secara sportif. Bagi
kebanyakan orang sportivitas itu bukan dalam konteks panggung politik atau
lapangan olah raga, melainkan dalam persaingan dengan teman di kantor. Bagi Anda
yang tertarik untuk menemani saya belajar bersaing dengan teman di kantor
secara sportif, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural
Intellligence berikut ini:
1. Mencari kelebihan sang pesaing. Dalam bersaing, kebanyakan
orang gemar mencari-cari kesalahan orang lain. Padahal, kesalahan orang lain sama sekali tidak memberi energy
positif bagi diri kita. Belajarlah untuk mencari kelebihan dan keunggulan orang
lain. Dengan begitu kita akan semakin termotivasi untuk terus meningkatkan
diri. Inti dari sebuah persaingan bukan sekedar bisa 'meraih' sesuatu yang
diperebutkan, melainkan 'bisa melakukan apa' dengan sesuatu yang kita raih itu.
Setelah meraihnya, kita bisa apa. Salah satu sumber kekecewaan kita kepada para
'juara' adalah ketika kita tahu bahwa setelah memenangkan persaingan itu,
ternyata sang juara tidak bisa melakukan sesuatu yang kita harapkan. Maka
ketika kita yang menjadi juaranya, orang lain juga memiliki tuntutan yang sama
kepada kita. Hanya jika kita benar-benar 'mampu' saja orang lain akan
menghargai 'kemenangan' kita. Jika tidak? Mereka akan berpaling kepada orang
lain sekalian berharap kita segera tergantikan. Maka carilah kelebihan yang
dimiliki oleh orang lain. Dan jadikan hal itu motivasi untuk terus meningkatkan
kualitas diri.
2. Menggandeng tangan sang pesaing. Dijalan-jalan, sekarang
kita sudah mulai melihat banyak bis gandengan. Ada 2 bis yang berjalan
bersama-sama. Dengan bis gandeng itu, lebih banyak penumpang yang bisa diangkut
dalam satu waktu. Lebih sedikit bahan bakar yang dihabiskan. Dan lebih efisien
tenaga sopir yang dikeluarkan. Ini adalah symbol indahnya sinergi yang bisa
kita bangun dengan sesama pesaing kita. Mari kita tengok teman-teman yang
menjadi pesaing terkuat di kantor. Bagaimana kalau kita konversi saja energy untuk
saling menyalip itu dengan kesediaan untuk berkolaborasi. Dijamin, manfaat yang
bisa kita kontribusikan kepada perusahaan akan jauh lebih baik dibandingkan
dengan ketika kita sama-sama ngotot untuk saling sikut. Tapi kan jabatan yang
diperebutkan hanya ada satu. Yang diperlukan oleh perusahaan bukanlah sekedar
kemampuan untuk mengalahkan pesaing. Tetapi ada soft skill yang jarang dimiliki
orang namun sangat penting, yaitu; 'mengelola kekuatan orang lain'. Ketika Anda
mendemonstrasikan kemauan dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan pesaing
terkuat Anda; maka Anda sudah menunjukkan kemampuan langka itu.
3. Berikan pujian yang tulus kepada pesaing. Saat bersaing,
kita sering enggan untuk memberi pujian kepada lawan. Padahal, pujian
memberikan efek energy positif bagi kedua belah pihak. Lebih dari itu, pujian
tulus yang kita lontarkan bagi orang lain mengundang simpati pihak-pihak yang
tidak memiliki hubungan secara langsung. Jika saya memuji Anda dengan tulus
hati, maka bukan hanya Anda yang bisa merasakan ketulusan saya. Orang-orang
lain yang melihat saya memuji Anda pun merasakan hal yang sama. Sebagai bonusnya,
orang lain itu mempunyai kesan yang positif terhadap saya. Sama halnya jika
pujian atau kredit poin tulus itu Anda yang memberikan kepada pesaing Anda. Dan
biarkan orang lain mengetahui Anda melakukan itu. Maka selain Anda bisa
membangun hubungan emosi positif dengan pesaing Anda, maka orang-orang lain
yang 'berada di luar arena' akan memberikan simpatinya kepada Anda. Bagaimana
jika pujian itu malah membuat pesaing Anda semakin besar kepala? Bagus. Karena
semua orang akan semakin tahu kualitas yang sesungguhnya. Bukankah orang
menyukai sifat sportif dan ketulusan?
4. Menyokong kemajuan pesaing. Menjegal langkah orang lain? Ah,
itu sudah terlampau biasa kita temukan. Selain bukan perilaku bermartabat, itu
juga tidak menunjukkan keunggulan apa-apa. Kualitas kepemimpinan seseorang
justru terlihat dari kemampuannya untuk menyokong kemajuan orang lain. Mengapa harus
begitu? Karena menjadi pemimpin adalah tentang bagaimana membantu orang-orang
yang kita pimpin maju lebih pesat dan mengembangkan dirinya lebih cepat.
Mengapa banyak pemimpin yang tidak mampu untuk mengembangkan bawahannya? Karena
sebelum menjadi pemimpin mereka tidak belajar menyokong kemajuan orang lain.
Maka jadikanlah pesaing terdekat Anda sebagai 'murid' yang bisa Anda gunakan
untuk berlatih mengembangkan orang lain. Jika memang dia pesaing hebat, tentu
dia punya bakat. Sehingga Anda dijamin akan berhasil mengembangkannya. Dan itu
adalah prestasi kepemimpinan yang layak Anda rayakan. Lalu Anda pikirkan lagi, "aspek
apa lagi yang bisa Anda kembangkan dari pesaing yang satu ini?" Secara tidak
langsung, Anda telah menempa diri sendiri menjadi seorang pemimpin sejati.
5. Adopsi kualitas yang mutlak harus
dimiliki seorang pemimpin.Ada satu hal yang sulit untuk
dipahami, namun harus kita terima dengan lapang dada. Apakah itu? Itu adalah
fakta bahwa yang mendapatkan promosi di kantor, tidak selalu merupakan orang
yang paling terampil. Tidak juga selalu orang yang pencapaian kerjanya paling
tinggi. Misalnya, orang yang menjadi Sales Manager tidaklah selalu orang yang
persentase pencapaian salesnya paling tinggi. Mungkin hanya 101% saja. Fakta
ini sering membuat mereka yang meraih sales 110% uring-uringan. Mengapa? Karena
mereka tidak faham bahwa untuk memimpin, dibutuhkan banyak aspek. Bukan sekedar
angka-angka diatas kertas. Lihatlah point 1,2,3 dan 4 yang baru kita bahas. Itu
adalah aspek-aspek lain yang mutlak dibutuhkan dari seorang pemimpin. Karena kepemimpinan
bukanlah soal penguasaan aspek-aspek teknis belaka. Melainkan sebuah seni
mengelola orang lain, mengenali potensi-potensi mereka, dan menggunakannya
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tanpa
disadari, kita sering menganggap teman sebagai ancaman. Ambisi-ambisi pribadi
kita sering membisikan jika mereka bisa menjadi penghalang atas apa yang kita
inginkan. Mulai sekarang, mari kita ubah cara pandang terhadap para pesaing.
Bantulah mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tolonglah mereka untuk bisa
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Doronglah mereka untuk terus
berprestasi. Kembangkanlah mereka, karena itulah hakekat kemimpinan yang harus
Anda miliki didalam diri Anda.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 10 Agustus 2011
Natural
Intelligence Learning Facilitator
Website: http://www.dadangkadarusman. com
Buktikan "SEIKHLASNYA"; mulai 17 Agustus 2011
Catatan Kaki:
Sangat
mudah untuk menemukan orang-orang yang siap bersaing, namun sangat sedikit
orang yang bisa bersaing secara sportif.
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 9a.
-
PAHALA ANDA MENGALIR TIADA AKHIR
Posted by: "Miftahurrohman Madiun" miftahurrohmanmadiun@yahoo.co.id miftahurrohmanmadiun
Wed Aug 17, 2011 11:29 pm (PDT)
PAHALA ANDA MENGALIR TIADA AKHIR
Amazing
atau menakjubkan, adalah kata yang pas bagi syanat yang dibuat oleh Allah SWT,
salah satunya adalah wakaf. Wakaf begitu menakjubkan seperti dalam sebuah hadis
Rasulullah saw, dikatakan sebagai sedekah janyah yang pahalanya mengalir tiada
akhir Pahala amalan wakaf melampaui usia hidup yang mengamalkannya.
Wakaf adalah ibadah
sosial, dengan wakaf berbagai fasilitas umum untuk kesejahteraanmasyarakat bisa
dibangun, seperti wakaf sumur dan sumber mata air. Ini masih bisa dijumpai
sampai sekarang di tepi-tepi jalan yang biasa dijadikan lalu lintas jamaah haji
yang datang dari Irak, Syam, Mesir, dan Yaman, serta kafilah yang berpergian
menuju India dan Afrika.
Di antara
sumur-sumur itu, terdapat wakaf sumur Zubaidah, isteri Harun al-Rasyid,
khalifah pemerintahan Abbasiyah yang dibangun di abad ke-2 H.
"Amazing" 1200 tahun lebih, pahalanya terus mengalir. Termasuk dalam
bentuk ini adalah wakaf jalan, jembatan, sarana pembangkit listrik, dan
sebagainya.
Semua amal manusia akan
terputus kecuali tiga perkara, yaitu : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya""
Dalam ajaran Islam,
wakaf merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim
sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah SWT. Wakaf
secara harfiah bermakna "pembatasan" atau "larangan".
Sementara berdasarkan terjemahan bebas Ensiklopedi Tematis Dunia Islam terbitan
Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH), wakaf adalah menahan suatu benda yang kekal
zatnya, dapat diambil manfaatnya, dan dipergunakan pada jalan kebaikan.
Karena itu, ibadah dalam bentuk mewakafkan harta tertentu tidak sama seperti
derma atau sedekah biasa. Wakaf lebih besar pahala dan manfaatnya bagi diri
orang yang memberikan wakaf, karena pahala wakaf itu terus-menerus mengalir
kepada orang yang berwakaf selama harta yang diwakafkan itu masih bermanfaat
dan dimanfaatkan orang.
Berbeda dengan zakat, ibadah wakaf hukumnya sunah, berpahala bagi yang
melakukannya dan tidak berdosa bagi yang tidak melakukannya. Di antara
ayat-ayat Alquran
yang mendasari ibadah wakaf adalah surat Ali Imran ayat 92 yang artinya: "Kalian sekali-kali tidak sampai pada
kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya."
Lalu sejak kapan ibadah
wakaf ini sudah dilaksanakan? John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford: Dunia
Islam Modern menyebutkan bahwa ide wakaf sama tuanya dengan usia manusia. Para
ahli hukum Islam, menurut Esposito, menyatakan bahwa wakaf yang pertama kali
adalah bangunan suci Ka'bah di Makkah, yang disebut dalam Alquran surat Ali
Imran ayat 96 sebagai rumah ibadah pertama yang dibangun oleh umat manusia.
Dalam praktiknya, ide
wakaf ini telah dikenal di masa sebelum datangnya Islam. Selama beberapa abad,
kuil, gereja dan bentuk bangunan lainnya didirikan dan diperuntukkan bagi
tempat ibadah. Lebih dari itu, para penguasa Mesir Kuno menetapkan tanah untuk
dimanfaatkan oleh para rahib. Sedangkan orang-orang Yunani dan Romawi Kuno
menyumbangkan harta benda mereka untuk perpustakaan dan pendidikan.
Pahalanya tak akan pernah
berhenti mengalir....
tak akan
pernah berhenti mengalir....
tak akan
pernah berhenti mengalir....
tak akan
pernah berhenti mengalir....
Berapapun wakaf
Anda.... KLIK
SEKARANGInternet Banking Anda dan transfer ke rekening:
1. BCA: 1771064766 an. Miftahurrohman
2. BNI: 9545951-0 an. Miftahurrohman
3. BRI: 0045-01-025609-50-2 an. Miftahurrohman
4. Mandiri: 144-00-1189170-9 an. Lembaga Manajemen
Infaq Ukkhuwah
5. BMI: 742.00037.22 an. LMI cabang madiun
6. BSM: 0640006667 an. LMI cabang Madiun
7. BII: 1051231127 an. Oki surendro
8. Bank Jatim: 0052765897 an. Miftahurrohman
Setelah mentransfer, silakan melakukan
konfirmasi ke Nomor:
085 645 200 200
083 872 200 200
081 234 200 200
Sumber: http://lmimadiun.blogspot. com/2011/ 08/pahala- anda-mengalir- tiada-akhir. html
- 10.
-
Artikel: Pengacara Dalam Persidangan Setiap Orang
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:29 pm (PDT)
Artikel:
Pengacara Dalam Persidangan Setiap Orang
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Salah satu hal yang ingin
saya hindari dalam hidup adalah; terlibat masalah hukum. Saya ingin terhindar
dari urusan seperti itu karena jika menyimak kasus-kasus hukum yang terjadi di
sekitar kita, kelihatannya sungguh sangat menyulitkan. Sidang bolak-balik.
Masuk bui. Kehilangan harga diri, serta sejumlah konsekuensi lainnya. Setiap
orang yang menghadapi masalah hukum harus didampingi oleh pengacara. Makanya
pengacara menjadi salah satu profesi yang paling bergengsi sekaligus paling
menghasilkan di seluruh dunia. Namun ada satu jenis persidangan dimana
pengacara paling kondang sekalipun tidak akan sanggup untuk memberikan
pembelaan. Jangankan membela orang lain. Membela dirinya sendiri pun belum
tentu berhasil. Ingatkah Anda persidangan apakah gerangan itu?
Dalam sebuah majlis ilmu
seorang pengacara kawakan berkata begini;"Di dunia Anda bisa menyewa pengacara seperti
saya. Di akhirat, Anda harus bisa membela diri Anda sendiri." Saya sungguh tergelitik dengan pernyataan
beliau. Kalimat itu meluncur dari mulut seorang ahli hukum yang profesinya
adalah mendampingi orang-orang yang sedang berperkara di persidangan. Maka
bobot perkataannya sungguh sangat tinggi. Oleh karenanya, setiap pribadi wajib
mempersiapkan diri menghadapi persidangan yang harus kita hadapi sendiri itu. Bagi
Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar mempersiapkan diri menghadapi majlis
persidangan Tuhan, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 prinsip
Natural Intellligence berikut ini:
1. Mempersiapkan saksi-saksi kita. Dalam setiap persidangan
selalu ada saksi.
Perannya sangat krusial dalam menentukan keputusan hakim. Maka mempersiapkan
saksi menjadi bagian yang sangat penting untuk memenangkan sebuah perkara dalam
persidangan. Kita sering mendengar pernyataan yang berbeda 180 derajat dari
saksi-saksi di persidangan. Padahal, sebelum bersaksi mereka terlebih dahulu bersumpah.
Jika untuk satu perkara ada 2 pernyataan yang bertolak belakang, ada kemungkinan
salah satunya berisi kebohongan. Dalam syairnya yang dipopulerkan oleh Chrisye,
Pak Taufik Ismail menyatakan jika akan datang hari ketika mulut dikunci, dan
kata tak ada lagi. Akan tiba masa dimana tak ada suara dari mulut kita. Berkata
tangan kita, tentang apa yang dilakukannya. Berkata kaki kita, kemana saja
melangkah. Bersama anggota badan lainnya mereka akan menjadi saksi bagi kita.
Oleh sebab itu, kita perlu mempersiapkan saksi-saksi itu untuk memberikan
pembelaan kepada diri kita. Karena kesaksian mereka akan menentukan keputusan
sidang Tuhan yang akan kita terima.
2. Memperbanyak amal-amal kita. Salah satu kabar tak sedap yang
melanda dunia peradilan kita adalah kentalnya peran uang dalam sebuah
persidangan. Ruang sidang seolah sudah menjadi milik mereka yang banyak uang.
Di persidangan Tuhan juga demikian. Bedanya, yang berperan disana bukan uang,
melainkan amal saleh yang pernah kita lakukan. Setiap kebaikan yang kita
kerjakan dengan tulus ikhlas hendaknya disertai dengan pengharapan balasan
Tuhan. Semakin lurus niat kita, semakin murni pahala yang kita terima. Itulah
yang akan menjadi tabungan akhirat kita. Amal saleh tidak harus selalu
dilakukan dengan sokongan materi. Tidak mesti menjadi orang kaya untuk berbuat
baik. Tidak perlu menunggu hingga mempunyai banyak uang untuk melakukan
kebaikan. Tanpa uang pun kita bisa mengambil peran. Amal saleh juga tidak
selalu harus berupa tindakan besar. Hal-hal kecil pun tetap dihitung. Bahkan
sekedar menyingkirkan paku yang kita temukan di jalan. Karena dimata Tuhan,
bahkan amalan sekecil biji sawi ada hitungannya. Maka perbanyaklah amal saleh.
Karena amal-amal itulah yang bisa menentukan kemenangan dalam persidangan.
3. Menghindari perbuatan-perbuatan tercela. Berapa banyak
kesaksian di ruang pengadilan yang dibalas oleh teriakan; bohong!. Mungkin kita
ingin sekali meneriakan kata yang sama ketika sekujur tubuh kita memberikan
kesaksian yang memberatkan. Percuma. Tidak ada kesaksian palsu dalam sidang
Tuhan. Maka hanya ada satu cara untuk bisa mencegah kesaksian memberatkan,
yaitu; menghindari perbuatan yang tidak disukai oleh Tuhan. Berhentilah berbuat
dosa-dosa yang disengaja. Apa saja dosa yang disengaja itu? Hanya Anda sendiri
yang mengetahuinya. Memang berat menghentikan sebuah kebiasaan yang memberikan
rasa nikmat. Meski kita sadar bahwa kenikmatan itu berselumur dosa. Namun
sungguh, setiap anggota tubuh kita yang terlibat dalam perbuatan itu akan
memberikan kesaksian yang memberatkan bagi kita. Yuk, kita hentikan semua
perbuatan dosa itu. Lalu sama-sama berkomiten untuk menghindari perbuatan
tercela lainnya.
4. Banyak-banyaklah meminta maaf. Perilaku terdakwa selama
menjalani persidangan juga merupakan faktor penting. Mereka yang kooperatif,
tidak berbelit-belit, serta menunjukkan penyesalan biasanya mendapatkan penilaian
positif dari hakim. Itu dalam persidangan manusia. Di persidangan Tuhan tidak
demikian. Mengapa? Karena sejak di dunia Tuhan sudah tahu perilaku buruknya,
dan Dia telah menyerunya untuk berhenti. Namun, orang tidak menggubris peringatan itu. Pantas jika Tuhan marrrrahh. Penyesalan
sudah tidak memiliki makna lagi, karena tempat menyesal itu adalah dunia. Jika
sungguh menyesali perbuatan-perbuatan nista, maka tunjukkanlah sejak kita masih
punya kesempatan di dunia. Minta maaflah sebanyak-banyaknya kepada sesama
manusia. Ikutilah permintaan maaf itu sengan insyaf. Dan tinggalkanlah semua
perilaku keliru yang pernah kita terjadi. Hanya itu cara satu-satunya untuk
menunjukkan kesungguhan dan kerjasama kita dengan majlis hakim di sidang Tuhan.
Kita harus melakukannya sebelum memasuki ruang sidang, sebab setelah berada
didalamnya; tidak berlaku lagi kata taubat. Maka bertaubatlah secara
sungguh-sungguh. Kemudian, katakanlah dengan sepenuh ketulusan "Tuhan,
terimalah taubatku."
5. Memilih pembela terbaik.Sang
pengacara benar ketika mengatakan bahwa diakhirat kita harus bisa membela diri
kita sendiri. Tetapi guru kehidupan saya pernah menjelaskan bahwa didalam
pengadilan akhirat kelak ada satu orang manusia istimewa yang bersedia membela
kita. Siapakah gerangan orang itu? Dia adalah Nabimu. Utusan yang engkau taati
seruannya dalam iman. Maka penting bagi setiap orang untuk menentukan siapa
Nabi bagi dirinya dan benar-benar mengikuti ajarannya. Saya tidak tertarik
untuk mengajak Anda agar mengimani Nabi yang saya yakini. Karena mengimani para
Rasul suci utusan Tuhan adalah bagian dari keimanan yang diajarkan oleh Nabi
yang saya imani. Saya lebih tertarik untuk mengajak Anda bersama-sama
mengimani mereka dengan sungguh dan utuh, karena hanya dengan kepatuhan itu
saja kita berharap Sang Nabi berkenan menjadi pembela kita dihadapan Tuhan.
Jika kita tidak patuh kepada ajarannya, mengapa pribadi suci itu harus
memberikan pembelaan? Maka, patuhilah Nabi-mu dan murnikanlah kepatuhan pada
ajarannya. Karena dia adalah satu-satunya orang yang bisa menjadi pembela bagi
kita.
Setiap
orang perlu memiliki kemampuan untuk membela diri. Latihlah kemampuan membela
dirimu. Karena hal itu akan sangat diperlukan ketika kita menghadapi pengadilan
Tuhan. Caranya, bukan dengan sekolah di fakultas hukum. Bukan pula ikut kelas
kursus debat. Melainkan dengan menggunakan seluruh bagian tubuh kita untuk
belajar melakukan kebaikan-kebaikan. Karena dalam sidang Tuhan; tangan, kaki,
telinga, mulut, kulit dan seluruh bagian dalam tubuh kita memiliki argumennya
sendiri-sendiri ketika mengatakan apa yang sudah kita lakukan semasa hidup.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 11 Agustus 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman. com
Buktikan "SEIKHLASNYA"; mulai 17 Agustus 2011
Catatan Kaki:
Cara
terbaik melatih diri sendiri untuk menjadi pembela dalam sidang Tuhan adalah;
menggunakan seluruh anggota tubuh kita untuk melakukan sebanyak mungkin
kebaikan.
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 11.
-
(Corat-Coret) Bantal Guling dalam Genggaman
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Wed Aug 17, 2011 11:29 pm (PDT)
*Bantal Guling dalam Genggaman*
oleh : Made Teddy Artiana
*(fotografer, penulis, event organizer)*
Kejadian ini terjadi beberapa hari yang lalu�lucu-lucu sedih.
�Pak�, sapa ku kepada salah satu *kenek* (pembantu tukang) yang sedang
merenovasi rumah kami,�Bapak mau bantal guling gak ? ada dua nih gak
kepake..�
�Gak�, jawab Pak Dono tanpa menoleh.
Oh mungkin dia gak denger jelas, bathinku.
�Woooi Pak !�, panggilku setengah berteriak,�Mau guling gak !??�
�Enggak Massss !! Matur nuwun sangeett�, jawabnya kali ini nyengir kuda.
�Sebenarnya, kalo Bapak mau..ambil aja..beneran gak perlu bayar..ambil aja
Pak�, ujarku masih tak menyerah, �daripada��
�Mass..Masssssss,,,wong rumah aja gak punya..kok malah dikasih guling ! Iki
piyee..hahahahaha�, potongnya sambil menggaruk-garuk kepala dan tertawa.
Saat itu reaksiku adalah tertawa sekeras-kerasnya. Demi TUHAN aku tidak
bermaksud menghinanya, ini hanya reaksi spontanitas. Aku pikir jawaban yang
diberikan oleh Pak Dono, sangat menggelikan : *�rumah aja gak punya kok
malah dikasih bantal guling� !�*
Sebelum akhirnya aku terdiam. Iya juga ya..mereka-mereka ini, tukang dan
kuli bangunan, sudah puluhan tahun bekerja membangun rumah orang lain,
sementara mereka sendiri tidur, tinggal�seadanya. Tapi toh mereka bisa
bersenda gurau bersama teman-teman, tertawa dengan tanpa terlalu disusahkan
oleh hal-hal yang belum mereka miliki.
Sementara kita, seringkali begitu meributkan dekorasi, warna cat tembok,
model gorden dan segala macam tetek-bengek dalam rumah, sementara orang yang
tidak memiliki rumah bisa terlihat demikian bahagia jauh lebih bahagia dari
kita yang tinggal aman dirumah sendiri, berAC dan berkasur King Koil,
berbantal Latex.
Tak jarang kita juga meributkan tentang makanan yang kurang ini itu, terlalu
asin, terlalu pedas, kurang manis, terlalu gurih dan lain
sebagainya..sampai-sampai kita lupa banyak diluar sana orang-orang
berkeliaran mencari nasi untuk dimakan hari ini, sementara besok�belum tahu
harus makan apa dan mencari dimana.
Atau yang paling sering terjadi, meributkan persaingan di kantor, membawa
dampak negatif dari politiking kantor ke dalam rumah. Sehingga rumah yang
tadinya �rumah� pun, berubah jadi �kantor polisi� !
Masih banyak yang lain. Mobil, anak, istri, tas baru, HP terbaru..dan lain
sebagainya�
Yang lebih sering kita dudukkan sebagai �permasalahan� dan bukan sebuah
anugrah, walaupun kadang memiliki cacat disana-sini.
Ini mengingatkanku akan cerita Anthony Robbin, pada saat ia begitu
mempermasalahkan sepatu barunya, hingga suatu saat ia bertemu dengan orang
yang tidak memiliki kaki, sebatangpun !
Agaknya memang diperlukan ketrampilan tersendiri, untuk menikmati apa yang
ada dan sama sekali tidak terganggu dengan apa yang belum ada.
Sama halnya diperlukan �kesaktian khusus� untuk mencari dan menemukan sisi
yang menyenangkan dari apa yang sudah kita miliki, dan tidak bertindak
sebagai kritikus, yang terlanjur biasa ..sekali lagi..terlanjur biasa�untuk
mengkritisi apapun yang ada disekitar kita, sampai-sampai kita lupa untuk
menikmatinya. Bahkan lebih parah lagi, terjebak dalam perasaan yang tidak
menyenangkan di segala waktu dan di segala tempat. Dan lebih gila dari
itu..mengganggap keterjebakan itu sebagai sebuah kecerdasan !!
Hanya karena syarat-yarat kita untuk bahagia terlalu tinggi, terlalu *strict
*, terlalu ngejlimet� dan susah dijangkau oleh apa yang sudah diberikan
TUHAN dalam genggaman tangan ini (*)
--
*What a wonderful world ! What an exciting journey !!
**
Made Teddy Artiana, S. Kom*
http://semarbagongpetrukgareng. blogspot. com
*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply .com
http://fromBaliWithLove.multiply. com
http://LawangSewuKotaTua.multiply. com
http://TriptoPulauPramuka.multiply. com
http://HongkongMacauShenzen. multiply. com
[ My Photography PORTFOLIO ]
# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply. com
http://withbobsadino.multiply. com
# Wedding Special Photography #
Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
http://nurkamnaridewi.multiply. com
# Prewedding Photography #
http://theanonymouslove.multiply. com/
http://loveforallseasons.multiply. com/
http://outdoorprewedding.multiply. com
http://prewedding.multiply. com
http://prewedding1.multiply. com
http://prewedding2.multiply. com
http://prewedding3.multiply. com
# Wedding Photography #
http://candidwedding.multiply. com
http://weddingcandid.multiply. com
- 12.
-
Artikel: Bayarlah Hutangmu, Atau Korbankanlah Akhiratmu
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:30 pm (PDT)
Artikel:
Bayarlah Hutangmu, Atau Korbankanlah Akhiratmu
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Saya tidak akan bertanya
apakah Anda mempunyai hutang atau tidak. Selain karena itu adalah hal yang sensitif,
kita juga sudah sama-sama mafhum jika berhutang sudah menjadi bagian dari kisah
hidup manusia modern. Rumah saya, juga dibeli dengan hutang ke bank. Belanja
bulanan saya, dibayar dengan uang plastik alias kartu hutang. Begitulah fakta
hidup kita. Tetapi, berhutang pun tidak masalah, selama kita bersedia dan mampu
untuk membayarnya. Mengapa? Karena hutang yang tidak terbayarkan bukanlah
sekedar urusan dunia, melainkan juga akan menjadi beban di akhirat. Jika kita
tidak mau membayar hutang, maka akhirat kita yang dikorbankan.
Sabtu tanggal 13 Agustus 2011
tukang pos datang membawa sepucuk surat. Amplopnya berlogo sebuah perusahaan
yang cukup terkenal. "Wah, ada order training dari perusahaan besar nih," saya
langsung ke-GR-an. Bukan GR, tapi berbaik sangka saja. Ketika dibuka, ternyata
surat itu dari Kantor Akuntan Publik atas nama perusahaan besar tersebut. Dalam
suratnya, dituliskan bahwa auditor mereka menemukan catatan hutang saya kepada
perusahaan itu sebesar Rp. 140,000,000.- (seratus empat puluh juta rupiah).
Saya tersenyum membaca surat itu. Bagaimana sampai ada hutang itu tidak
dijelaskan. Kalau mengutang barang membeli apa; kalau pinjam, ya pinjamnya
kapan, kepada siapa, dan buktinya apa? Karena saya tidak pernah belanja atau
meminjam uang ke perusahaan itu, maka saya menganggapnya sebagai intermezzo
saja. Orang yang mengemplang hutang, pasti terkena laknat. Dan orang yang
menuduh orang lain berhutang tanpa kebenaran pasti juga akan menanggung
akibatnya. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar tata karma berhutang,
saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural
Intellligence berikut ini:
1. Akuilah hutang-hutangmu. Zaman sekarang nyaris menjadi
kelaziman untuk melakukan penyangkalan terhadap hutang. Bahkan ada orang yang balik marah hanya karena diingatkan tentang
hutangnya. Padahal, ketika seseorang berhutang sesungguhnya dia berkomitmen
untuk membayarnya. Kalau sewaktu meminjam itu tidak berniat untuk membayar ya
sebaiknya 'minta' saja. Karena hukum meminta berbeda dengan berhutang. Selain mengundang penyangkalan, hutang juga bisa
menjadikan kita seorang pembohong. Hutang pun sering mendorong kita memberikan
janji-janji palsu. Kapan akan dibayar? 'Minggu depan,' tapi dalam hati kita
tidak sungguh-sungguh ingin membayarnya minggu depan. Seseorang yang menyangkal
hutang tidak memiliki motivasi yang kuat untuk membayarnya. Makanya dia akan
selalu menunda-nunda pembayarannya. Bahkan sekalipun sebenarnya dia memiliki
cukup uang untuk mencicilnya. Maka mengakui hutang-hutang kita, adalah langkah
paling penting yang harus kita lakukan.
2. Bayarlah hutang-hutangmu. Ada sebuah kalimat yang selalu
diucapkan seseorang dalam
setiap upacara pemakaman. Kalimat itu berbunyi begini,"Kalau ada dosa almarhum
mohon dimaafkan, dan kalau ada urusan hutang piutang dengan almarhum silakan
menghubungi kami sebagai keluarga dan ahli warisnya." Hal ini menunjukkan bahwa
kita semua sadar jika hutang itu bukan urusan sepele. Maka membayar hutang
semasa hidup menjadi penting artinya bagi siapapun yang berhutang. Jika keburu
meninggal, akibatnya bisa sangat fatal. Guru kehidupan saya menceritakan betapa
Rasulullah sangat memperhatikan urusan hutang. Sebagai seorang kepada Negara,
beliau tidak hidup bermewah-mewah. Kemana harta beliau? Antara lain, digunakan
untuk membayarkan hutang-hutang umatnya yang sudah wafat. Sekarang, kita tidak
punya pemimpin mulai seperti Rasulullah. Maka bertekadlah untuk membayar
sendiri hutang-hutang kita sebelum meninggal. Sekalipun kita baru bisa
mencicilnya.
3. Batasilah jumlah hutangmu. Zaman ini sudah sangat aneh.
Nyaris setiap saat kita disodori oleh tawaran untuk berhutang. Lewat surat,
telepon, ataupun SMS. Jerat hutang terpasang disetiap jalan yang hendak kita
lalui. Tanpa saya ketahui, limit kartu kredit saya sudah menjadi 50 juta. Hah? Memangnya
saya bisa belanja sebanyak itu setiap bulannya? Kalau pun bisa belanjanya,
apakah saya mampu membayarnya? Kita sering terjebak untuk mengabaikan kemampuan
membayar. Sedangkan para pemilik modal terus membombardir kita dengan rayuan
berutang yang semakin menjadi-jadi. Disaat semakin banyaknya pihak yang membuka
jurang hutang, maka satu-satunya yang bisa membatasi hutang adalah diri kita
sendiri. Tak seorang pun peduli apakah kita bisa membayar hutang atau tidak.
Tak seorang pun bersedia untuk menebus hutang-hutang kita. Dan tak seorang pun
sanggup mendampingi kita menghadapi sidang Tuhan setelah kita mati kelak. Hanya
kita sendiri yang bisa. Maka mari, batasilah jumlah hutang kita. Jangan sampai melampaui
kemampuan kita sendiri.
4. Terbukalah dengan keadaan keuanganmu.Ada kalanya
keadaan kita memang sedang tidak memungkinkan untuk membayar hutang. Tapi
kita sering gengsi mengakuinya. Meski begitu, mengelak dan menyangkal hutang
bukanlah jalan keluar yang tepat. Penyangkalan hanya akan menimbulkan kemarahan
pemilik piutang. Jauh lebih baik untuk mengakui saja jika kita memang sedang
tidak mampu untuk membayar hutang. Terbukalah kepada pemilik piutang, dan
mintalah penjadwalan ulang. Bagaimana jika mereka menyita barang-barang kita? Itu
memang berat. Tetapi jika tidak memiliki solusi yang lebih baik dari itu,
mengapa harus sembunyi dibalik gengsi? Percayalah, jikapun terjadi penyitaan,
itu jauh lebih baik daripada berhadapan dengan penyiksaan. Banyak bukti kesadisan
yang sudah kita saksikan. Bahkan ada yang tak segan sampai menghabisi nyawa
seseorang. Itu didunia. Bagaimana dengan diakhirat? Jadi, tak ada gunanya menyangkal.
Tak ada artinya melarikan diri. Dan tidak ada manfaatnya untuk berdiri diatas
ego bernama gengsi. Terbukalah kepada pemilik piutang tentang kondisi keuangan
kita. Lalu bicarakanlah jalan keluar yang terbaik bagi kedua belah pihak.
5. Bersihkanlah harta kekayaanmu dari unsur hutang. Cicilan
yang kita bayarkan untuk rumah, kendaraan, kartu kredit dan lain-lainnya adalah
bukti komitmen kita untuk selalu membersihkan diri dari hutang. Kepatuhan kita
dalam membayar hutang sesuai jadwal adalah sifat terpuji yang perlu kita rawat.
Namun, kita kadang tergoda untuk mencicil hutang sesedikit mungkin hanya karena
ingin melihat sejumlah dana dalam buku tabungan kita. Maka meski punya uang,
kita cenderung untuk membayar tagihan kartu kredit seminimalnya saja.
Percayalah, Anda rugi jika demikian. Uang yang kita simpan di bank hanya
menghasilkan pemandangan indah sementara pada buku tabungan. Tidak lebih dari
itu, karena bunganya tidak seberapa. Tetapi hutang yang ditunda-tunda
pembayaranya menggerogoti harta kita dengan sedemikian rakusnya. Maka jika
masih ada harta yang tersisa, dahulukan kewajiban membayar hutang. Dengan
begitu, harta kita akan semakin bersih dari hutang. Kalau harta kita juga ikut 'bersih'
hingga tidak bersisa? Maka kita punya jiwa yang bersih dari hutang. Dan kita
bisa mulai dari awal lagi. Bukankah itu jauh lebih mulia?
Dizaman
modern seperti saat ini, sungguh tidak mudah untuk bisa membebaskan diri dari
hutang. Sekalipun begitu, mari kita saling mendoakan agar kita semua diberi
kekuatan untuk mengelola hutang dengan sebaik-baiknya, tanpa harus mengorbankan
harga diri kita. Ada sebuah doa yang diajarkan oleh guru kehidupan saya. Doa
itu berbunyi seperti ini; "Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan yang
halal dari-Mu. Cukupkanlah aku dengan karunia-Mu. Hingga aku tidak butuh lagi kepada
siapapun selain Engkau…." Kata
beliau, ini adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada seseorang yang
mengadukan tentang beban hutang yang sedang menderanya. Semoga, doa ini menjadi
kekuatan bagi kita semua untuk menghadapi zaman yang penuh dengan godaan untuk
berhutang. Beruntung,
jika kita bisa terlepas dari hutang.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 15 Agustus 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman. com
2 JAM SEIKLASNYA™ Since 17 August 2011
Catatan Kaki:
Hutang
sudah mulai bergeser dari sekedar sebuah kebutuhan menjadi gaya hidup. Maka berhati-hatilah
dengan gaya hidup. Karena gaya hidup, menentukan gaya mati kita.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai
bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 13.
-
(sajak) Kenapa Benderaku Merah Putih, Yah? : teruntuk Indonesia Raya
Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com
Wed Aug 17, 2011 11:31 pm (PDT)
(sajak) Kenapa Benderaku Merah Putih, Yah? : teruntuk Indonesia Raya
oleh Fiyan Arjun <http://www.facebook.com/zubeir. > pada 16 Agustuselawwabi
2011 jam 6:26
*Kenapa Benderaku Merah Putih, Yah?*
*: teruntuk Indonesia Raya*
kenapa benderaku merah putih, Yah?
kuberanikan bertanya saat ayah sedang memasang
bendera merah putih di teras depan rumah
�karena inilah kita bisa merdeka!� ucapnya
kulihat bendera itu berkibar di angkasa menandakan
Indonesia merdeka
sayang aku tak tahu artinya merdeka!
kenapa benderaku merah putih, Yah?
kutanyakan kembali sepulang dari sekolah di saat
ayah sedang membolak-balikan koran pagi
�ya, karena inilah kita makmur!� sambil menunjukan gambar rakyat Indonesia
sedang mengantri mendapatkan sembako murah
namun aku tak tahu apa itu makmur!
kenapa benderaku merah putih, Yah?
kuberondong kembali saat ayah sedang menonton televisi di depan
ruang tamu
lalu kuserahkan gambar bendera hasil tanganku sendiri
kepadanya
�lho, kok bendera kamu warnanya terbalik?� ucapnya
dan aku hanya tersenyum
�karena inilah benderaku!�
dan aku ingin rakyat Indonesia harus bersih dari korupsi, suap dan
manipulasi
sesuai warna benderaku
: putih lebih dahulu ketimbang merah!
*Kamar Inspirasi, 16 Agustus 2011*
Selamat HUT Indonesia yang ke:66. Maju Terus Indonesiaku
- 14.
-
Artikel: Menyambut Kedatangan Si Kembar
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:31 pm (PDT)
Artikel:
Menyambut Kedatangan Si Kembar
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Saya tidak tahu apa yang
dirasakan oleh orang tua yang mempunyai anak kembar. Tapi setiap kali melihat
anak kembar, saya selalu tekagum-kagum. Ada 'nilai lebih' pada segala sesuatu yang
kembar. Makanya si kembar selalu mampu menarik perhatian. Pada 17 Agustus 2011
kita kedatangan si kembar. Satunya adalah peringatan hari kemerdekaan Republik
Indonesia, dan satu lagi adalah peringatan turunnya kitab suci Al-Qur'an yang
bertepatan dengan 17 Ramadhan 1432H. Jika bukan pemeluk Islam, mungkin Anda
tidak merasa berkepentingan. Tetapi, mengapa tidak kita gunakan momentum ini
untuk sama-sama menilai kembali pemahaman kita terhadap kitab suci
masing-masing?
Saya bertanya kepada
teman-teman di facebook; apa hikmah kembaran hari kemerdekaan dengan hari
turunnya Al-Quran? Teman saya menjawab begini; kalau ingin merdeka, maka
bacalah kitab sucimu. Sungguh, hal itu merupakan sebuah jawaban yang memiliki
begitu banyak makna. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar menemukan
makna apa saja yang bisa kita dapatkan dari fenomena kembaran itu, saya ajak
untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intellligence berikut
ini:
1. Bacalah kitab sucimu. Sudah bukan rahasia lagi jika kitab
suci dirumah-rumah sering menjadi mahluk yang kesepian. Karena jarang disentuh
oleh pemiliknya, kitab suci juga menderita penyakit jablay. The Book of Eli
adalah sebuah film futuristik yang menceritakan tentang zaman dimana manusia
kehilangan pegangan. Perang nuklir menyebabkan segala sesuatu di muka bumi musnah
kecuali sedikit orang yang sempat bersembunyi di bunker perlindungan. Setelah
itu, manusia harus berjuang untuk mengumpulkan sisa-sisa peradaban. Hampir
semua faktor penting berhasil ditemukan. Namun ada satu buku yang masih hilang.
Buku apakah itu? Holy book alias kitab suci. Tanpa kitab suci, ternyata manusia
tidak bisa merekonstruksi kehidupannya. Mengapa? Karena hanya kitab suci yang
bisa membimbing kita menuju peradaban yang sebenarnya. Film itu mengingatkan
kita; jangan menunggu bumi hancur dulu baru mau membaca kitab suci. Bacalah
sekarang, karena hanya kitab suci yang bisa menjadikan hidupmu bermakna. Maka,
bacalah kitab sucimu.
2. Berdayakanlah dirimu. Apalah artinya kemerdekaan jika kita
masih terbelenggu dalam ketidakberdayaan. Jika segala sesuatunya masih
bergantung kepada orang lain, kita belum benar-benar merdeka. Lho, bukankah
sebagai mahluk sosial kita ini saling membutuhkan? Iya, tapi derajatnya setara.
Kita membutuhkan orang lain, dan orang lain membutuhkan kita juga. Artinya, ada
sesuatu yang bisa kita lakukan sehingga bisa memberi nilai tambah bagi
kehidupan orang lain. Jangan pernah mau menjadi benalu yang hanya bisa menerima
tetapi tidak bisa memberi. Mengapa? Karena ketika kita tidak bisa memberi, maka
itu berarti kita menyerahkan nasib kepada orang lain. Ketika orang lain menilai
tidak ada lagi gunanya kita, maka pasti kita akan dicampakkan juga. Orang lain
hanya akan mau menerima kita, jika dan hanya jika kita cukup berharga. Jadi, berdayakanlah
dirimu. Karena harga
diri kita, ditentukan oleh daya diri kita.
3. Berikanlah kontribusimu. Salah satu ciri manusia merdeka
adalah; bersedia melakukan sesuatu bagi orang lain tanpa takut akan menjadi
miskin. Saat saya mencanangkan program 2 JAM SEIKLASNYA™ Since 17 August 2011,ada angin sepoi berkata;"Seperti
pembicara murahan." Kan hanya 'seperti', bukan murahan beneran. Itulah respon
saya. Profesi saya adalah penulis dan pembicara publik. Untuk ikut berkontribusi,
saya baru bisa menggunakan lidah dan jari jemari. Belum bisa dengan uang atau
pengaruh, apalagi kekuasaan. Kalau biasanya saya pasang tarip untuk bicara 2
jam, sekarang saya tidak mau begitu lagi. Harapannya, perusahaan atau lembaga
yang ingin 'nanggap' saya tidak lagi terjajah oleh tarip yang belum tentu cocok
dengan budget mereka. Sejak dulu pun saya bertekad untuk melakukan itu,
tapi 'nanti' kalau saya sudah kaya. Sekarang
saya belum kaya, tapi sudah merdeka. Maka saya mempercepat keputusan untuk
tidak menetapkan tarip bukan 'nanti', tapi sejak hari kemerdekaan ini. Saya
menyediakan diri untuk berkontribusi. Sekarang, apa yang akan Anda kontribusikan
bagi bangsa ini? Devisa, hasil karya,
lapangan kerja, pemikiran, gagasan, atau apa saja. Rakyat berterimakasih kepada
Anda.
4. Hargailah pendahulumu. Ini bukan soal senioritas. Tetapi soal
fakta bahwa kemerdekaan ini tidak didapatkan dengan penjuangan kita. Sudah kesiangan
untuk menjadi pahlawan. Lagipula, kita tidak bisa melepaskan diri dari masa
lalu yang sudah susah payah dibangun oleh para pendahulu kita. Salah satu hal
yang telah secara gamblang kita sepelekan adalah bagaimana para founding
fathers kita meletakkan dasar-dasar kenegaraan. Bahkan kita masih sering
mentertawakan Dasar Negara Pancasila. Kritik kita begitu pedasnya. Padahal kita
pun belum tentu sanggup merancang pengganti yang sepadan apalagi lebih baik
darinya. Sudah cukup mengobrak-abrik fondasi bangsa kita. Kalau mau berdebat,
tidak perlu menjadikan Pancasila sebagai sasaran. Fokuslah kepada apa yang
benar-benar bisa kita lakukan untuk bangsa ini. Berhentilah menggugat para
pendahulu kita. Perjuangan mereka, sudah nyata hasilnya. Sekarang, giliran kita
untuk meneruskan. Jika ada yang harus diperbaiki dari kiprah mereka, lakukan
saja tanpa harus mencederai nama baik dan jasa-jasanya.
5. Merdekakanlah dirimu dari sifat
penjarah.Kita
sudah lama tidak lagi berhadapan dengan penjajah. Sebagai gantinya, kita
dipusingkan oleh para penjarah. Ironisnya, sang penjarah bisa jadi sebelumnya
adalah orang yang paling lantang suaranya ketika berdiri diatas mimbar orasi
demokrasi. Benar, kita memang punya sifat menghujat orang lain. Tetapi, begitu
mencicipi nikmatnya keju yang dipercayakan untuk kita jaga, kita tergoda oleh
aromanya yang menggiurkan. Setelah menduduki kursi empuk, janganlah
sampai ikut-ikutan menjadi tikus yang sama rakusnya dengan tikus-tikus yang sebelumnya
kita berangus. Hati-hati dengan tikus, karena wajahnya mirip kelelawar. Hati-hati
dengan kelelawar, karena dia dia temannya vampire. Hati-hati dengan vampire karena
gigitannya menyebabkan virus para tikus menular. Nah. Kalau sudah tertulas virus
tikus itu, biasanya kita berubah dari pejuang demokrasi menjadi tikus yang
lebih rakus lagi. Maka masa penjajahan yang sudah lewat, digantikan oleh masa
penjarahan yang sulit dihentikan. Jadi, merdekakanlah dirimu dari sifat penjarah.
Merdeka!
Itu tidak berarti hidup tanpa aturan hingga boleh melakukan apa saja sesuka
hati kita. Merdeka! Itu adalah isyarat untuk secara leluasa mengekspresikan
nilai tertinggi kita sebagai manusia. Peringatan hari kemerdekaan kita tahun
ini diiringi oleh peringatan turunnya kitab suci. Bukankah ini isyarat dari
langit agar kita bisa mau kembali membaca kitab suci? Jika mau menjadi pemimpin
Negara yang baik, bacalah kitab suci. Jika ingin menjadi warga Negara yang
baik, bacalah kitab suci.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 16 Agustus 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman. com
2 JAM SEIKLASNYA™ Since 17 August 2011
Catatan Kaki:
Kemerdekaan
paling tinggi adalah ketika kita tidak lagi membiarkan diri sendiri dijajah
oleh hawa nafsu untuk melakukan tindakan yang tidak disukai oleh Tuhan.
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 15.
-
Alhamdulillah, buku terbaru saya sudah selesai dicetak
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:31 pm (PDT)
Alhamdulillah,
buku terbaru saya sudah selesai dicetak
Dear
teman-teman,
Alhamdulillah
naskah buku terbaru yang bulan lalu saya mintakan doa dari teman-teman sudah
selesai dicetak. Insya Allah pekan ini sudah mulai memasuki toko buku secara
bertahap. Judul buku kali ini adalah; "Tuhan, Terimalah Taubatku."
Didalamnya saya tidak berteori tentang bagaimana caranya bertaubat. Justru saya
membeberkan dosa-dosa yang dimasa lalu pernah saya perbuat. Dosa kepada orang
tua, dosa kepada mertua, dosa kepada istri, dosa kepada anak, dosa kepada
tetangga, dosa kepada atasan, dosa kepada bawahan, dosa kepada orang-orang yang
saya kenal, dan dosa kepada orang-orang yang tidak saya kenal. Juga, dosa saya
kepada Tuhan.
Melalui
buku itu, saya tidak sedang menelanjangi diri sendiri. Atau menggurui orang
lain. Justru saya ingin mengajak pembaca untuk menemani saya bertaubat. Khusus
bagi orang-orang yang pernah saya sakiti, buku itu adalah pengakuan dosa saya.
Semoga berkenan memaafkan saya.
Salam,
Dadang Kadarusman - 15
Agustus 2011
Penulis buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman. com
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 16.
-
Si Kenthir
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Wed Aug 17, 2011 11:31 pm (PDT)
*Si Kenthir*
oleh : Made Teddy Artiana
Selain Pak RW, Pak RT dan aku, Gimin juga termasuk ngetop di komplek kami.
Jika dua orang pejabat teras itu memang seharusnya ngetop, maka aku dan
Gimin sedikit beda. Aku ngetop, karena memang jarang sekali terlihat di
arisan bapak-bapak apalagi ibu-ibu. Dengan alasan klise : motret ! Tapi
Gimin, dia memang lain dari kami bertiga. Gimin ngetop gara-gara sering
tidur di teras sekretariat RT, kadang pos hansip, kadang juga di halte depan
komplek. Dia selalu beredar. Orang selalu menemuinya dimana-mana,
seakan-akan Gimin kembar lima ! Tidak selalu ia bernyanyi dan bersiul,
kadang ia juga menangis. Tetapi hampir selalu ia seorang diri. Ya..Gimin itu
gila. Tapi bagiku pribadi, ia terlalu bersih untuk jadi orang gila. Ia masih
punya rumah, masih punya ayah-ibu bahkan saudara. Ia jarang muncul tanpa
garis-garis sisir di rambutnya, bahkan hampir tidak pernah berbau asam, jika
kami berpapasan. Karena itulah aku lebih sering menjulukinya : Kenthir !
Seluruh warga komplek tidak begitu tertarik pada sosok Gimin, jadi ia sudah
terlanjur bebas untuk melakukan apa saja yang ia suka. Mereka terlanjur
menganggapnya : Bukan Siapa-Siapa ! Namun, sekali lagi...tidak demikian
halnya denganku. Bagiku, seorang Gimin, cukup mampu menyita perhatianku.
Meskipun tidak dapat dikatakan sama menariknya dengan Dian Sastro, ketika
sedang tidak hamil.
Caranya berjalan, bernyanyi, bahkan tidur tak pernah lepas dari pandanganku.
Jelas aku tidak mengintainya, tapi setiap berpapasan, atau melihat sosok
Gimin muncul, aku pasti akan menoleh lebih dari dua-tiga kali. Yang kutahu
dia selalu asyik dengan dunianya. Mendengar apa yang tidak kami dengar.
Melihat apa yang tidak kami lihat.
Ia tidak pernah terkesima oleh Fortuner baru tetanggaku. Ataupun terhenyak
karena bau parfum menyengat janda pirang sebelah rumah. Ia juga tidak nampak
bereaksi pada berita-berita Nazaruddin vs SBY, kisruh PSSI, apalagi
perceraian Titi DJ dan suami ke...sekiannya itu. Ia selalu tampak cool dan
�terjaga kebahagiaannya�. Gimin memilih dunianya sendiri.
Mungkin itulah kelebihan Gimin dibanding kami. Ia bisa memilih, sedangkan
kami tidak. Dalam hal yang satu itu, yakni : pilihan, kadang-kadang aku iri
padanya. Tapi benarkah demikian ? Paling tidak sebagian besar orang
menganggapnya demikian. Manusia tidak terlalu diberikan pilihan oleh Sang
Pencipta.
Dari Gimin, aku kemudian mengamati berbagai jenis orang-orang yang dianggap
waras oleh peradaban. Orang sukses, orang gagal. Orang lemah, orang kuat.
Pintar-bodoh. Disukai-tidak disukai. Percaya diri-minderan...dan lain
sebagainya.
Ternyata mereka sama dalam satu hal : mereka suka memasukkan sesuatu ke
dalam pikiran mereka. Sesuatu yang sama dan itu-itu saja.
Orang yang percaya diri misalnya selalu memasukkan kepercayaan diri ke dalam
pikirannya. Begitu pula orang minderan, juga sering memasukkan bahan baku
yang itu-itu saja ke dalam pikirannya. Hal yang sama berlaku untuk jenis
orang yang lain. Ternyata, kita semua bisa memilih apa yang ingin kita
masukkan ke dalam pikiran kita. Sesuatu itu kemudian bertumpuk, lalu
membentuk kita seperti sekarang ini. Lebih jauh lagi, tumpukan yang meninggi
itu kemudian mulai menarik realita-realita pembuktiannya masing-masing,
sehingga tumpukan itu berubah jadi batu karang yang demikian solid yang kita
percaya sebagai sebuah kebenaran.
Si percaya diri, akan selalu berkata : �Tuh khan bener, gw bisa!!!�,
sementara yang minderan hampir selalu dapat dipastikan berkata: �Apa saya
bilang..saya itu gak bakat�. Yang kaya berjingkrak merayakan kemenangan,
sementara si miskin makin merangkak ditindas pikirannya sendiri. Yang pandai
bertambah pandai, sementara yang menganggap dirinya bloon...makin dipojokkan
oleh keyakinannya sendiri.
Tampaknya kita masing-masing..punya pilihan. Persis seperti Gimin, Si
Kenthir !
Mungkin benar kita beranjak dari dunia yang berbeda-beda. Lahir dengan
kondisi yang berbeda, suku tak sama, agama berlainan, paradigma yang tidak
dapat dikatakan mirip. Tetapi ketika kita mulai memilih, maka kita akan
mulai bergerak ke kuadran yang berbeda sesuai pilihan kita masing-masing.
Jika ini benar, berarti kita jauh melebihi Si Kenthir. Kita begitu mirip
dengan Sang Pencipta. Kita bisa menciptakan realitas kita sendiri-sendiri.
Tidak heran jika seringkali manusia dijuluki sebagai �anak-anak� TUHAN.
Karena sebagai �anak� ternyata kita memiliki beberapa sifat-sifat yang
dimiliki oleh bapak. Mungkin analisa ini terlalu naif sekaligus berani.
Tetapi paling tidak ada baiknya mulai mencoba, untuk selalu memilih apa yang
hendak kita masukkan ke dalam pikiran dan menyortir apa yang hendak kita
tumpuk, kemudian �batukan� di dalam hati ini. Siapa tahu dunia baru akan
tercipta setelahnya. Setidaknya kitab suci pernah lebih dari sekali
menegaskan prinsip : �Jadilah kepadamu menurut imanmu !�. *You wanna try it
? cause we never know, until we try ;)*
* *
kunjungi galery foto terbaru saya di* http://myindonesiaraya.multiply. com*
*What an exciting journey !!
**
Made Teddy Artiana*
fotografer, penulis & event organizer
0813 178 227 20
*[ My Photography PORTFOLIO ] *
# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply. com
http://withbobsadino.multiply. com
# Wedding Special Photography #
Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
http://nurkamnaridewi.multiply. com
# Prewedding Photography #
http://theanonymouslove.multiply. com/
http://loveforallseasons.multiply. com/
http://outdoorprewedding.multiply. com
http://prewedding.multiply. com
http://prewedding1.multiply. com
http://prewedding2.multiply. com
http://prewedding3.multiply. com
# Wedding Photography #
http://candidwedding.multiply. com
http://weddingcandid.multiply. com
*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply <http://thebeautyofb.com elitung.multiply >.com/
http://fromBaliWithLove.multiply. <http://frombaliwithcom love.multiply. >com/
http://LawangSewuKotaTua.multiply. <http://lawangsewukocom tatua.multiply. >com/
http://TriptoPulauPramuka.multiply. <http://triptopulaupcom ramuka.multiply. >com/
http://HongkongMacauShenzen. <http://hongkongmacamultiply. com ushenzen. >multiply. com/
- 17.
-
Maximize Your Children Potential with LOOK : Penawaran Kerjasama
Posted by: "Mega Bukit" mega.bukit@yahoo.com mega.bukit
Wed Aug 17, 2011 11:32 pm (PDT)
Kepada Yth,
Bapak/IbuKepala Sekolah,Direktur, Pimpinan Perusahaan,HRD & GA Manager,
Sekretaris Perusahaan dan rekan-rekan sekalian
Beberapa testimony dari anak-anak yang pernah ikut program LOOK Youth
Camp:
Ikutan LOOK Youth Camp ini melatih aku supaya bisa berteman dengan siapa
saja, mandiri, berani berbuat salah. Semoga pelajaran ini bisa untuk aku
bawa pulang.
Carmaynita Kernegie, 9 th, SD Tarakanita
LOOK Youth Camp is one on the most fun residential camp I have ever been
too. We had lots of fun and I made friends. A lot of funny things
happen. This camp was really great and we had good couselors (coach)
too.
Samuel Sianturi, 13 th, ICSB, Budapest, Hungary
Camp ini sangat menarik, saya bisa mendapatkan teman teman baru
dan mempelajari hal hal baru dengan cara yang menarik bersama
teman teman. Saya juga bisa mendapatkan liburan yang sangat
UNFORGETABLE.
Nadia Delarosa, 16 th, SMA Tarakanita I
Dengan ikut Camp ini, saya juga bisa mengetahui minat dan cara belajar
saya. Dikegiatan ini saya dapat belajar banyak hal, mendapat teman baru,
dan menambah pengalaman.
Marsha Putri Magdalena, 16 th,SMA Tarakanita I
Seru dan menyenangkan. Setelah ikut ini juga jadi banyak teman dan semua
kegiatan sangat menarik dan lucu.
Hans Krishandi,13 th,Sekolah Ricci 2, Bintaro
Perlu disadari bahwa membaca, matematika dan sains adalah dasar siswa
untuk mencapai kesuksesan. Tetapi untuk dapat berkompetisi dan berhasil
dalam menghadapi ekonomi global maka siswa sekarang yang nantinya akan
menjadi pemimpin di masa mendatang membutuhkan satu set pengetahuan dan
keahlian yang lain. Yaitu keahlian 21st century yang mencakup
perkembangan dari global awareness dan kemampuan untuk berkolaborasi dan
komunikasi, menganalisa dan mengerti masalah. Dan anak-anak juga
membutuhkan kemampuan critical thinking, dan problem solving untuk
menciptakan solusi yang inovatif dalam menghadapi isu-isu dunia. Setiap
anak harus memiliki kesempatan untuk menjadi master dalam skill-skill
tersebut
Perkenalkan kami adalah LOOK Indonesian Children Towards 21st Century,
suatu lembaga pendidikan non formal yang mengkhususkan diri dalam
applied and life skills program untuk anak usia 8 18th dan juga
guru-guru di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.
Melihat kebutuhan tersebut di atas kami hendak menawarkan kerjasama
membantu pihak sekolah dan perusahaan yang concern terhadap perkembangan
anak-anak untuk turut ambil bagian dengan kami membantu anak-anak kita
menjadi master terhadap skill-skill tersebut.
Kami akan membantu memberi bekal kepada anak-anak yang kita kasihi
dalam berbagai keterampilan non akademis melalui program melalui
beberapa program yang kami tawarkan di bawah ini yaitu:
1. Untuk Sekolah:
- Ekstrakurikuler
- In-House Camp
- Program persiapan karir (untuk anak SMA)
- teacher training/workshop/camp yang berguna sebagai bekal
guru guru di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin mengenai kebutuhan
belajar dan mengajar di abad ke- 21.
2. Untuk Perusahaan:
- Program anak-anak di acara family gathering perusahaan
- Mengadakan camp pada saat anak-anak karyawan di
perusahaan Bapak/Ibu sedang libur sekolah
- Bekerjasama mengadakan CSR perusahaan
Bila Bapak/Ibu tertarik akan program kami ini, segera hubungi kapan saja
dan kami akan mengirimkan proposal program kami.
Demikian penawaran ini kami sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangan
kerjasama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Biuty Dolores
LOOK Indonesian Children Towards 21st Century
www.look21st.com
email: info.look21@gmail.com
(0813.8389.7663)
(0812.812. 4442)
(021.7110.2237)
- 18.
-
catatan penulis) Dari Menulis Kini Menjadi Guru
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Wed Aug 17, 2011 11:34 pm (PDT)
(catatan penulis) Dari Menulis Kini Menjadi Guru Posting : 16 Agt 2011 WIB >> Oleh : annida >> Kategori : Dapur Penulis >> Dibaca : 53 kali
Dimuat
di majalah web Annida Online. Cekidot link ini:
http://www.annida-online.com/ artikel-3799- dari-menulis- kini-menjadi- guru.html
Jika
ada yang bertanya: kapan saya menyukai dunia tulis menulis? Maka saya
akan menjawab: sangat panjang ceritanya! Tapi jika ingin mengetahui
awal sekali saya menyukai dunia ini—yang begitu sangat saya cintai dan
saya geluti hingga sekarang, baiklah saya ceritakan agar tidak menjadi
penasaran. Dan inilah ceritanya…
Cerita ini
berawal sejak saya masih duduk di bangku SD. Dulu, saya biasa disuruh
ibu membelikan bumbu dapur atau apa saja di warung, jika ibu sedang
kekurangan bahan untuk mengolah masakan saat itu. "Tolong belikan cabe
di warung. Kurang terasi dan bawang putih nih, tolong belikan lagi,
ya," begitulah kira-kira kalimat yang disampaikan oleh ibu. Dan di
balik itu semua, saya mendapatkan hikmah yang dampaknya masih berbekas
hingga saat ini.
Saat
saya membelikan bahan dapur yang disuruh ibu, saat itulah saya selalu
memanfaatkan wadah kertas pembungkusnya untuk bahan bacaan. Bagi
saya, koran sisa pembungkus bak "harta karun". Saya baca pembungkus
bumbu itu dengan seksama dan penuh semangat, yang kemudian saya tulis
kembali di buku tulis. Bila ada kata-kata yang bagus dan bemanfaat,
saya baca berulang-ulang. Seringkali ada kata dalam bahasa Inggris
yang tidak saya pahami, di sinilah faktor peran tetangga yang sangat
membantu. Dia yang saat itu sudah kuliah, dengan senang hati dan
telaten mengajari saya memahami bahasa asing dan menjawab berbagai
pertanyaan dari seorang anak kecil seperti saya. Hanya dari sisa
bungkus bumbu dapur itu saya belajar menulis dan memenangkan berbagai
lomba penulisan. Boleh dikatakan, peran tetangga kala itu cukup besar
mengantarkan saya untuk bisa menjadi penulis.
Alhamdulillah,
tulisan saya berupa curhatan itu akhirnya dipublish/dimuat di majalah
Tarbawi edisi: 201 Th.10, Rabiul Akhir 1430, 16 April 2009 dengan
judul: "Tetanggaku Guru Menulisku" di Rubrik KIAT. Dan itulah cerita
awal sekali saya menyukai dunia ini
Balik lagi ke awal,
jika ditanya kapan saya benar-benar berkecimpung (serius) menjadi
penulis. Baiklah, lagi-lagi saya akan menceritakannya kembali dengan
sejelas-jelasnya. Syukur-syukur bila saya mengingatnya hingga detail,
jadi tak terbuang sia-sia saya menulisnya. Hehe
Ya,
semua itu berawal dari ketidaksengajaan saya bertemu dengan majalah
Annida—yang saat itu masih berbentuk majalah—dan juga pemimpin redaksi (pemred)
yang saat itu adalah Mbak Dian Yasmina Fajri. Hingga akhirnya saya
benar-benar jatuh cinta dengan dunia ini. Saking cintanya, saya sampai
tak bisa mengutarakannya seakan-akan mulut ini terkunci dan tak bisa
berkata-kata. Nggak lebay, kan?Hehe
Tahun 2004,
tepatnya di medio Juni-lah saya bertemu dengan majalah Annida—dan
akhirnya saya pun serius terjun di dunia ini. Dunia yang sudah
membesarkan nama saya juga kayaknya, sih. Hehe. Dan seiring waktu berjalan pulalah cita-cita ini yang membentuk diri saya: menjadi seorang penulis.
Saya
dipertemukan oleh majalah Annida. Walau sebenarnya dari awal saya tak
tahu majalah Annida itu apa, bentuknya seperti apa, saya benar-benar
tak tahu. Apalagi isi dari majalah tersebut, sama sekali saya buta!
Namun, di saat majalah internal organisasi kepemudaan yang saya ikuti,
YISC (Youth Islami Study Club), mengadakan kunjungan ke majalah Annida, saya pun akhirnya mengenal majalah ini.
Lagi-lagi,
dengan cara ketidaksengajaan pulalah—seusai berkunjung dari tempat
itu (baca: kantor redaksi majalah Annida), saya ditawarkan untuk
bergabung mengikuti pelatihan menulis fiksi dalam event BCN
aka. Bengkel Cerpen Nida (kalau tidak salah, saya adalah BCN angkatan 2
di tahun 2004). Bukan itu saja, saya juga sempat membuat komunitasnya
segala hingga sampai berkunjung ke Rumah Dunia (kalau tidak salah
juga, pada tahun 2007. Namun sayang, komunitas ini redup dengan
sendirinya dikarenakan kesibukan para anggotanya.
Jadi,
saya memaklumi jika Annida-Online sekarang ini, awak redakturnya belum
kenal banget dengan saya. Hehe. Kecuali dengan Bang Yus, yang wah,
saya seperti berhadapan dengan dosen saya sendiri! Sering mendapatkan
curahan tentang apa saja. Lebih tepatnya mendapatkan support dan
spirit agar tetap semangat dan tetap eksis di dunia ini. Berkarya,
berkara dan berkarya. Menulis, menulis dan menulis. Tidak dimuat di
media yang satu ya kirim lagi ke media yang lain. Kan media bukan
itu-itu aja, masih ada puluhan, baik di Jakarta maupun di daerah
(lokal). Dan juga jangan pantang menyerah. Apalagi patah arang untuk
menghasilkan sebuah karya tulis! Nasehat dan saran itu masih saya
ingat hingga kini.
Oiya, ngomong-ngomong tentang BCN,
alumninya banyak yang sudah merajai surat kabar darah dan tingkat
nasional, lho! Mau tahu siapa orangnya? Siapa lagi kalau bukan sahabat
baik saya, Guntur Alam!
Bukan itu saja, ada juga sahabat
baik saya yang masih tetap berkarya. Ada Asqarini. Lalu ada Sad
Purnadi yang eksis di skenario TV-nya—walau berapa kali saya
ditawarkan untuk menulis skenario, tapi saya tak sempat. Ada pula
Babel Publika yang sukses menjadi novelis. Serta Aria Sardjono, seorang
pendidik khusus untuk anak-anak istimewa. Dan masih banyak lagi.
Bersyukur saya bisa merasakan hasil setelah bergabung dan mengikuti
event BCN.
Ya, hasilnya sekarang saya bisa menulis dan
mengeluarkan beberapa karya. Walau dulunya saya tidak pede dan merasa
kurang yakin bahwa saya bisa menjadi penulis. Tapi karena banyak baca
dan dapat masukan dari sahabat-sahabat baik, saya jadi tahu bahwa
bakat hanya beberapa persen saja. Kemauan-lah yang membentuk saya
untuk bisa maju dan tetap berkarya. Semua itu terbukti dengan telah
lahirnya sekitar 15-an buku antologi hingga kini, beberapa tulisan
saya sudah tembus di surat kabar (majalah dan koran), dan buku solo
saya yang nantinya akan terbit ba'da lebaran tahun ini atau tepatnya
di medio September. Diantaranya; kumpulan puisi solo saya berjudul;
"Matikan Saja Aku, Tuhan!" (terbitan Leutika Prio, 2011) dan juga
kumpulan cerpen solo berjudul; "Neraka di Mulut" (terbitan Leutika
Prio,2011). Walau saya tahu, kedua karya saya itu berasal dari
penerbit indie, tapi tak apalah! Toh, bagi saya pribadi,
berkarya tak selalu melihat tempat. Asal karya itu mampu disenangi dan
disukai pembaca, kenapa tidak! Lagi pula, tidak selamanya pembaca
melihat karya-karya penulis dari penerbitnya, melainkan karyanya. Pun
begitu dengan karya-karya saya. Semoga saja karya-karya saya bisa
memberikan wawasan serta memberikan inspirasi, agar pembaca bisa
berkontemplasi di dalam kehidupan sehari-hari.
Oiya, itu semua berasal dari mana? Ya, itu semua hasil saya mendapatkan ilmu kepenulisan di BCN)!
Lalu,
apakah hasilnya sampai di situ? No! Saya mendapatkan anugerah
terindah dengan menjadi guru ekskul Jurnalistik Cilik (Writing Club)
di sebuah sekolah dasar dari berbasis IMTAQ dan IMTEQ di bilangan
Tangerang: SDIT Baitul Maal. Sudah satu tahun lebih saya mengajar di
sana.
Bukan itu saja, di tempat itu pula saya bisa
mengamalkan ilmu-ilmu yang saya miliki. Saya sebagai guru ekskul
mengajarkan anak-anak didik yang masih berusia sangat belia (kelas 4
dan 5).
Bagaimana membedakan antara mengarang dan
menulis, membuat reportase hasil wawancara, serta mendongeng pun tak
luput saya lakukan. Semua saya tumpahkan kepada anak-anak didik saya.
Betapa bahagia dan terharunya saya saat melakukan hal itu. Lagi-lagi,
itu semua karena saya mengikuti event pelatiham menulis fiksi di
majalah Annida saat itu—dalam event BCN. Dan saya pun membuktikannya
saat ini: Menjadipenulis sekaligus guru! []
Kamar Inspirasi, Ulujami, Agustus 2011 Email:fiyanarjun@gmail.comFB :bujangkumbang@yahoo.co. Twitter:@fiyanarjunid 1
- 19.
-
Artikel: Mengapa Sebelum Bekerja Kita Perlu Berdoa?
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Wed Aug 17, 2011 11:35 pm (PDT)
Artikel:
Mengapa Sebalum Bekerja Kita Perlu Berdoa?
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Diantara semua hal baik yang
pernah diajarkan oleh orang tua, pasti terselip tentang doa. Semua orang tua
pasti mengajari anak-anaknya untuk berdoa. Mungkin kita jarang berdoa, tetapi;
kita pun ingin agar anak-anak kita belajar berdoa. Minimal, kita pun berdoa
pada saat sembahyang. Atau, paling tidak; kita pasti berdoa saat sedang
menghadapi kesulitan. Anda, mungkin termasuk orang yang rajin berdoa setiap
hari. Mungkin juga tidak. Apapun itu, tidak menjadi masalah bagi saya. Tetapi sekarang,
izinkan saya untuk mengajak Anda berdoa setiap kali hendak berangkat ke tempat
kerja.
Mungkin Anda pernah mendengar
istilah 'Ulil Albab. Itu adalah gelar yang diberikan Tuhan kepada orang-orang
yang sudah mampu mencapai derajat tertentu dalam kualitas kepribadiannya. Kualitas
Ulil Albab itu antara lain adalah selalu mengingat Tuhannya dalam keadaan papapun;
pada saat berdiri, waktu duduk, dan ketika berbaring. Wah, benar-benar kelas berat
nih. Mana bisa hal itu dilakukan oleh manusia biasa, ya? Eit, tunggu dulu. Ada
sebuah resep yang diajarkan para guru kehidupan agar kita bisa melakukannya.
Resep itu berbunyi; "Awali dan akhiri segala aktivitas kerja kita dengan doa." Itu
saja? "Dan, pastikan bahwa selama mengerjakannya kita mencurahkan yang terbaik
untuk pekerjaan kita." Maka doa menjadi salah satu kunci menuju kualitas
pribadi yang mumpuni. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar menemukan
makna dibalik doa yang kita ucapkan sebelum bekerja, saya ajak untuk memulainya
dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intellligence berikut ini:
1. Doa mencerminkan rasa syukur pada pekerjaan. Pekerjaan yang
kita miliki adalah anugerah. Namun, kita sering tidak menyadarinya. Nikmat
pekerjaan sering terhalang oleh kurangnya pendapatan, perlakuan buruk dari
atasan, omelan menyakitkan dari pelanggan, kemacetan di jalan dan berbagai
macam hal lainnya. Tidak heran jika setiap kali pergi ke kantor, berasa berat
hati kita. Kita lupa, bahwa pekerjaan ini adalah anugerah yang tiada tara.
Sekarang, cobalah bayangkan; bagaimana seandainya kita tidak memiliki pekerjaan
itu. Apakah sudah ada alternatif lain yang bisa menjadi sumber penghasilan?
Pekerjaan kita ini bukan sekedar bisa memberi penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan fisik belaka. Penghasilan itu juga sangat menentukan 'harga diri kita'.
Bukankah orang-orang yang tidak punya penghasilan sering disepelekan oleh
lingkungan? Ternyata, pekerjaan ini bukan sekedar memberi kita pemenuhan
kebutuhan materi, melainkan juga menjaga harga diri kita. Maka patutlah jika
kita mensyukurinya. Doa itulah ungkapan rasa syukur kita. Mulai sekarang,
sebelum pergi ke kantor, biasakanlah untuk berdoa, dan katakanlah;"Tuhan,
terimakasih telah Engkau berikan anugerah pekerjaan ini kepadaku. Izinkan hamba
untuk merengkuh hidup dan meraih nafkahmu melalui pekerjaan hari ini."
2. Doa melindungi kita dari rasa kecewa. Ketika berdoa, kita
menyerahkan segala urusan kepada Sang Maha Pengurus. Itu berarti kita berkomitmen untuk menerima apapun yang
diputuskan olehNya untuk diri kita. Maka jika selama bekerja hari itu, ada
sesuatu yang mengecewakan hati, kita akan tetap menerimanya dengan ikhlas dan
lapang dada. Meski atasan Anda marah-marah. Walau bawahan Anda mengesalkan.
Biarpun pelanggan Anda memaki-maki. Namun, doa yang tadi pagi Anda panjatkan
melindungi hati Anda dari rasa kecewa. Jika tadi pagi Anda belum sempat berdoa,
sekarang berdoalah. Dan buktikan sendiri, bahwa dengan doa itu hati Anda akan
semakin lapang. Mengapa demikian? Karena saya telah membuktikannya sendiri.
Namun, saya tidak menyetahui hal itu dari hasil penelusuran sendiri. Guru
kehidupan saya yang mengajarkannya pertama kali. Beliau mengajarkan tentang
firman Tuhan yang mengatakan bahwa; "hanya dengan mengingat Allah saja hati
bisa tenteram." Tidak ada cara lain untuk membuat hati tenteram, kecuali dengan
selalu mengingatNya. Melalui doa itu, kita menunjukkan kepada Tuhan bahwa kita
selalu mengingatNya. Dan dengan doa itu, hati kita terlindung dari rasa kecewa.
3. Doa menumbuhkan semangat untuk melayani. Tidak masalah jenis
pekerjaan apapun yang Anda tangani. Sales, finance, HR, manufacturing,
marketing, legal, apapun. Semua pekerjaan yang berbeda-beda itu mempunyai inti
fungsi yang sama, yaitu; melayani. Pekerjaan kita adalah melayani orang lain.
Coba perhatikan, apakah yang saya katakan itu benar? Anda bertugas untuk
melayani orang lain, bukan? Bahkan sekalipun setiap hari Anda selalu berkutat
dengan benda mati; komputer, mesin, kertas-kertas. Tetapi, Anda melakukan semua
itu untuk menghasil sebuah produk atas jasa yang bisa melayani orang lain.
Mungkin ada yang melayani orang lain di luar kantor, ada juga yang melayani
orang di dalam perusahaan. Makanya kita mengenal external maupun internal
customer. Bahkan sekalipun Anda sudah menjadi manager dan direktur, tugas Anda
tetap melayani orang lain. Doa yang kita panjatkan tadi itu, merupakan komitmen
kepada Tuhan bahwa kita akan mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Artinya, kita bertekad untuk melayani orang lain dengan sebaik-baiknya. Maka
pada hari ini, Anda pasti memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya.
Mengapa? Karena Anda sudah berkomitmen kepada Tuhan, untuk memperlakukan mereka
sebaik mungkin. Maka pantas, jika Tuhan pun memperlakukan Anda dengan
sebaik-baiknya.
4. Doa menghalangi kita dari perbuatan tercela. Tidak masalah,
apapun keyakinan atau agama Anda. Satu hal yang saya percaya; Tuhan kita adalah
sama. Karena tidak ada Tuhan lain selain Dia. Tuhan yang kita yakini ini tidak
pernah menyukai perbuatan tercela. Justru Dia memerintahkan untuk
menghindarinya. Bahkan, kepada orang-orang yang berhasil menjaga dirinya dari
perbuatan tercela Tuhan memberikan reward yang tidak ternilai harhanya, yaitu;
menjadikan dia pribadi yang mulia. Bayangkan, kita dijadikan oleh Tuhan sebagai
pribadi yang mulia hanya karena kita menghindari perbuatan tercela. Tengoklah,
fakta hidup disekitar kita. Tidak peduli setinggi apapun jabatannya, seseorang
yang melakukan perbuatan tercela pasti hina dihadapan orang lain. Kita tidak
pernah menaruh respek kepada pejabat tinggi yang perilakunya tidak senonoh,
bukan? Semua perilaku buruk kita di tempat kerja bukan seluruhnya datang dari
dalam diri kita, melainkan dikompori oleh syetan. Hanya ada satu cara untuk
selamat dari godaannya, yaitu berlindung kepada Tuhan. Doa yang pagi tadi kita
panjatkan, menghalangi kita dari perbuatan tercela. Mengapa? Karena kita akan
merasa malu jika menodai niat baik untuk bekerja dihadapan Tuhan itu, dengan perilaku
buruk ditempat kerja. Atau perbuatan-perbuatan nista lainnya di di jam kerja.
5. Doa menjadikan pekerjaan kita bernilai
ibadah.Berapa
banyak gaji yang Anda terima? Tidak peduli sebanyak apapun itu, tapi
belum tentu sepadan dengan pengorbanan yang Anda berikan. Waktu Anda yang
tersita. Kepentingan keluarga Anda yang dinomorduakan. Perasaan dan gengsi Anda
yang dikorbankan. Bahkan sampai resiko kematian. Semua sudah Anda pertaruhkan. Di
beberapa lokasi kerja, kita menemukan orang yang cedera, bahkan sampai
kehilangan nyawa. Santunan miliaranpun belum tentu sepadan dengan pengorbanan
kita. Maka dari itu, kita harus berani 'menaikkan' imbalan itu tanpa harus
bergantung kepada persetujuan managemen. Apa ada imbalan yang dinaikkan tanpa
tergantung pada managemen? Ada. Yaitu imbalan yang Anda minta dari Tuhan. Guru
kehidupan saya mengajarkan nasihat Rasulullah bahwa orang yang bekerja dengan
ikhlas dan meniatkannya untuk beribadah pada hakekatnya sedang berjihad di
jalan Allah. Bahkan jika sampai mereka meninggal karena bekerja, mereka dijamin
mendapatkan pahala terbaik disisiNya. Sungguh, doa yang kita panjatkan setiap
pagi sebelum berangkat bekerja menjadikan segala sesuatunya bernilai ibadah.
Doa
itu sangat sederhana. Tetapi implikasinya sarat dengan makna. Orang yang
mengawali kerjanya dengan doa, tidak pelit untuk mengerahkan semua daya
dirinya. Orang yang berdoa sebelum bekerja berani menunjukkan yang terbaik dari
dirinya. Mereka melakukan itu bukan hanya sekedar menyenangkan para
stakehordernya; melainkan dia sedang menyenangkan Tuhannya. Maka, mari dari
sekarang kita belajar memulai pekerjaan dengan doa. Sebelum melangkahkan kaki
ke tempat kerja, berdoalah. Maka pekerjaan kita hari itu, akan bernilai ibadah.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman - 18 Agustus 2011
2 HOURS AT YOUR
BUDGET™ Since 17 August 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman. com
Catatan Kaki:
Doa
itu adalah investasi murah yang pasti menghasilkan laba yang melimpah ruah.
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 20.
-
Perpustakaan Temanggung Lengkapi Buku Braile
Posted by: "t.wfarida" t.wfarida@yahoo.com t.wfarida
Wed Aug 17, 2011 11:35 pm (PDT)
TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Perpustakaan Daerah Temanggung yang baru
diresmikan Bupati Hasyim Affandi menyediakan koleksi buku dan komputer
braile sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakay yang berkebutuhan
khusus seperti tuna netra.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Arsip, Perpustakaan dan
Dokumentasi Kabupaten Temanggung, Bambang Edhi Hartono, Jumat (10/6).
Menurutya, perpustakaan ini juga menyediakan koleksi buku dan
pembelajaran untuk anak hingga multimedia. Bahkan, layanan
dikoordinasikan dengan layananan keliling, bimbingan, konsulasi dan
praktek kerja lapangan.
Bambang menjelaskan saat ini perpustakaan daerah memiliki koleksi 32.715
eksemplar buku dan majalah dengan anggota mencapai 8.700 orang.
Sedangkan jumlah peminjam buku rata - rata 72 orang atau 800 eksemplar
per bulan dengan pengunjung 125 orang per orang.
Pemimbing dari Panti Tunanetra dan Tunarungi Wicara Penganthi Kabupaten
Temanggung, Sugiarti menyambut baik keberadaan koleksi buku braile
sehingga mendapay pengetahuan baru dari perpustakaan sekaligus bertemu
banyak orang. (Mud)
- 21.
-
Letakkan Sejenak Gelas di Tanganmu
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Wed Aug 17, 2011 11:38 pm (PDT)
*Letakkan Sejenak Gelas di Tanganmu*
Oleh : Made Teddy Artiana
Lelaki itu mengangkat gelas berisi air di tangannya. Mengambang di udara.
Sementara, sekian banyak orang di hadapannya tampak mengisyaratkan
ketidakmengertian. Para pendengar memilih untuk bersabar. Menunggu dalam
diam. Tidak ada yang terjadi, selain gelas yang terangkat dan mata yang
tertuju ke gelas itu. Namun, beberapa saat kemudian sesuatu mulai terjadi.
Kepalan tangan laki-laki itu tampak semakin menguat. Gelas dan air mulai
bergetar. Perlahan tapi pasti, getarannya bertambah kuat. Urat tangan kian
terlihat jelas bermunculan. Gelas itu bergunjang hebat dan air yang
mengisinya mulai tumpah. Hingga kemudian...prang!! Gelas pecah, lepas dari
genggaman. �Beban seringan apapun, jika terus-menerus dipegang, akan menjadi
beban yang tidak sanggup kita tanggung�, ujar laki-laki bijak itu dengan
tenang namun sangat serius. Stephen Covey, sang pencetus �Seven Habits�
sedang ingin mengajarkan tentang sesuatu.
Jeffrey Rahmat, seorang pembicara dan pengajar dalam hal-hal praktis dan
bisnis dari sudut rohani kristen, pernah berkata kepadaku. �Segala sesuatu
mempunyai kapasitasnya sendiri-sendiri. Dan apapun, yang digunakan melewati
kapasitasnya akan macet, tidak berjalan dan rusak�. Ia mengambil lift
sebagai salah satu contoh. Dalam setiap lift tentu kita menjumpai sebuah
petunjuk tentang seberapa �kuat� benda itu mampu mengangkat beban. Jika
overweigth, maka dapat dipastikan ia tidak akan beroperasi, rusak bahkan
bukan tidak mungkin, putus dan hancur.
Jamil Azzaini, sahabat, guru dan panutan bagi banyak orang. Salah seorang
yang kuanggap sebagai penterjemahku dalam memahami dunia islam yang mulia,
mengatakannya dengan cara lain. �Hidup dan pengejaran kita terhadap
cita-cita dan sukses mulia, kadang terasa bagai arena balapan mobil. Dimana
disalah satu kesempatan, semua itu mengharuskan kita untuk memasuki sesuatu
bernama Pitstop. Sebuah fase dimana mobil, �beristirahat sesaat� lalu dicek
segala sesuatunya, sebelum kemudian digunakan kembali.
Lalu Gede Prama, seorang Rsi di dunia modern, mengajarkan tentang �memberi
kesempatan untuk bercakap-cakap dengan Sang Diri�. Menemukan dan menikmati
hidup yang sesungguhnya dalam alam, diri dan TUHAN.
Keempat orang bijak itu tengah berbicara hal yang sama : Hukum Kapasitas.
Bahwa segala sesuatu memiliki kapasitasnya sendiri-sendiri, tak terkecuali
manusia. Hati, pikiran dan tubuh kita memiliki kapasitas. Dan pengejaran
kita �entah terpaksa untuk sekedar bertahan hidup atau memang disengaja,
karena sebuah cita-cita- membuat kita seperti berada dalam sebuah arena
balap. Semuanya tak jarang membuat manusia termuati melebihi kapasitas yang
seharusnya. Uniknya, tidak banyak dari kita sadar akan hal itu. Kita sibuk
dan disibukkan oleh sekitar. Hingga tidak tersisa waktu, untuk sekedar
bercakap-cakap dengan diri sendiri, apalagi Sang Pencipta. Kontemplasi yang
adalah kebutuhan dianggap aneh dan hanya porsi para Rsi.
Kita terlalu takut untuk meletakkan sejenak gelas di tangan kita. Mungkin
kita kuatir ada seseorang yang akan menyambar gelas itu, begitu diletakkan.
Mungkin kita merasa segala kesibukan itu demikian berarti hidup-mati,
sorga-neraka buat kita. Atau bisa jadi kita mengganggap tidak cukup waktu
untuk melakukan hal-hal yang tampak remeh, untuk me-refresh diri. Tidak ada
yang tahu pasti tentang keadaan kita masing-masing. Mungkin hanya TUHAN,
Malaikat dan Setan yang tahu, sementara kita sendiripun tidak mengetahuinya.
Satu hal yang pasti : gelas itu, jika tidak diletakkan pasti akan jatuh dan
hancur berkeping-keping. *Happy weekend guys...*(*)
* *
kunjungi galery foto terbaru saya di* http://myindonesiaraya.multiply. com*
*What an exciting journey !!
**
Made Teddy Artiana*
fotografer, penulis & event organizer
0813 178 227 20
*[ My Photography PORTFOLIO ] *
# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply. com
http://withbobsadino.multiply. com
# Wedding Special Photography #
Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
http://nurkamnaridewi.multiply. com
# Prewedding Photography #
http://theanonymouslove.multiply. com/
http://loveforallseasons.multiply. com/
http://outdoorprewedding.multiply. com
http://prewedding.multiply. com
http://prewedding1.multiply. com
http://prewedding2.multiply. com
http://prewedding3.multiply. com
# Wedding Photography #
http://candidwedding.multiply. com
http://weddingcandid.multiply. com
*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply <http://thebeautyofb.com elitung.multiply >.com/
http://fromBaliWithLove.multiply. <http://frombaliwithcom love.multiply. >com/
http://LawangSewuKotaTua.multiply. <http://lawangsewukocom tatua.multiply. >com/
http://TriptoPulauPramuka.multiply. <http://triptopulaupcom ramuka.multiply. >com/
http://HongkongMacauShenzen. <http://hongkongmacamultiply. com ushenzen. >multiply. com/
--
*What a wonderfull world ! What an exciting journey !!
*
*
Made Teddy Artiana, S. Kom
*
fotografer, penulis & event organizer
http://semarbagongpetrukgareng. blogspot. com
*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply .com
http://fromBaliWithLove.multiply. com
http://LawangSewuKotaTua.multiply. com
http://TriptoPulauPramuka.multiply. com
http://HongkongMacauShenzen. multiply. com
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar