Kamis, 18 Agustus 2011

[daarut-tauhiid] terima kasih cinta

 

Terima Kasih Cinta

----------------------------

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah

istri mu yang sedang terbaring letih menemani bayi Antum

Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian

ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap,

Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari,barangkali sisa-sisa
kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Antum sudah bisa
merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri kita barangkali

belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar

lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan
tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis.

Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri kita

pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang kita pikirkan tentang dia? Masihkah
diri ini memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara
lembut kepada

anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang
sama Anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun

dalam bicara, tulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani

tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya

bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah kita sampai hati mendambakan tentang seorang
perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu

saja saya tidak tengah mengajak Antum semua membiarkan istri kita
membentak anak-anak dengan mata rnembelalak. Tidak. Saya hanya ingin
mengajak Antum

melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah
menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. Begitu pula
manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk
tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak.

Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita rnenjerit karena cubitannva yanq bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh
bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi
istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan.

Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada kita suaminya.

Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang
mau mendengar.

Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya

berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah kita akui
keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali
dirimu

sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan istri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi

yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena
Nabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api

kecemburuan. Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi 'Aisyah yang
sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang

dipecahkan.

Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita
menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka
bukan

hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada
kehangatanyang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi
beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari.

Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap
menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan
kasih-sayang.

Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap

memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut.

Karenanya, marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika
perjalanan waktu telah melewati tengah malam, pandanglah istri kita
yang terbaring letih itu.

lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar

Untuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang?

Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata.

Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah

bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat
yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.

Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman

hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa kita lakukan.

Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak,
mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita.
Kalau kita

terlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak, atau menyuapi si
mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly;

tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang kila lakukan.

Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.
Alaakullihal, apa yang ingin Antum lakukan, terserah Antum.

Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan

yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kita

untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari
kedua kelopaknya. Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga

baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas
bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian
yang

kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita
sebagaimana Bunda
'Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,

Rasulullah Saw., "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih,
sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia

sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin

bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.

Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak

lekang oleh perubahan, Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia,

sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.
Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu.

Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri kita. "Wahai

manusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana

kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,"kata Rasulullah Saw.
melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan

kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah. Takutlah kepada
Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk
selalu berbuat baik. "

Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah.
Kelak kita harus melaporkan kepada Allah Taala bagaimana kita menunaikan amanah

dari-Nya, apakah kita mengabaikannya sehingga gurat-gurat an dengan cepat

rnenggerogoti wajahnya, jauh lebih awal dari usia yang sebenarnya?

Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri ?

Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai
suami Saya Hamzah AL Mubarok sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada
sedikit pun kebaikan saya di mata istri.

Saya hanya berharap istri saya benar-banar memaafkan kekurangan saya sebagai suami.
Indahya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya
-------sumber : ayonikah.net
**SURYATI**
Gd. Pascasarjana FEUI
Pascasarjana Ilmu Ekonomi Lt. 2
Kampus UI
Depok

Telp : 78849152-53
Fax : 78849154
Pin BB : 27782D20
Email : y4t12002@yahoo.com, suryati06@ui.ac.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE
A bad score is 598. A good idea is checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: