Ya
Allah, susah betul menjadi orang paham yang yakin bahwa keburukan akan
menghasilkan keburukan,dan kezaliman akan berpulang kezaliman kepada si
pelakunya sendiri. Ya Allah,kenapa juga hamba tidak bisa sempurna berpikir bahwa
membuat orang sakit itu akan menyakiti diri hamba sendiri. Mungkin iman hamba
kurang, mungkin keyakinan hamba bohong, baru sebatas lisan. Hamba tahu bahwa
berbohong itu tidak berguna karena kebohongan pasti akan ketahuan juga, tapi
hamba tetap berbohong. Hamba tahu hasil keburukan itu tidak akan menjadi daging,
sebab tidak akan bermanfaat untuk jangka waktu yang panjang, tapi hamba sering
tidak ambil pusing, hamba tetap berbuat buruk dengan tenang, hamba tetap
berbuat buruk dengan gagah.
Akhirnya
terjadilah apa yang seharusnya terjadi. Kuburan kesusahan hamba gali sendiri,
kuburan penderitaan hamba buat sendiri, lalu hamba berteriak-teriak kesusahan
memohon ampunan-Mu, supaya kesusahan dan penderitaan itu hilang.
Ya
Allah, andai Engkau memiliki kesabaran yang terbatas, tentulah Engkau sudah
benamkan diri hamba kepada lautan penderitaan dan kehinaan dan tak bisa hamba
menyelamatkan diri lagi.Tapi Engkau adalah Allah, Tuhan hamba yang luar biasa
kebijaksanaan-Nya. Hanya hamba yang belum memanfaatkan keluasan ampunan-Mu,
keluasan maaf-Mu dengan baik.
Tulisan ini dikutip dari :
WISATA HATI : Kehidupan Yang Rapuh,
ditulis oleh Ustadz YUSUF MANSUR
Artikel ini dipersembahkan oleh :
http://souldiaryofislam.blogspot.com
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar