Jumat, 30 Desember 2011

[daarut-tauhiid] Berilah Kesempatan Orang Lain untuk Maju

 


Suatu hari saya pernah terjebak kemacetan yang panjang. Saya yakin tidak sedikit orang yang pernah mengalami hal seperti ini, kendaraan seolah parkir di tengah jalan tak bergerak sedikitpun. Hampir satu jam menunggu, namun keadaan tak berubah. Saya mulai "tak sabar" hanya diam dan menunggu tanpa melakukan apapun. Meski sebetulnya, godaan untuk berbuat "curang" selalu ada, yakni dengan mengikuti cara para supir angkot, menyalip lewat jalur yang berlawanan arah. Namun saya mengurungkan keinginan itu. Saya sendiri yang sering "ngomel" kalau ada supir angkot ambil jalan seenaknya, kok malah sekarang mau mengikuti ulahnya. 

 

Lagi pula, kalaupun saya benar-benar mengikuti cara para supir angkot itu, memang benar saya akan sedikit lebih maju. tapi pada akhirnya justru akan mentok di ujung kemacetan. Alih-alih ingin mendapatkan kelancaran, malah ikut ambil bagian dari penyebab kemacetan bertambah parah.
 

Akhirnya saya turun dari mobil dan berjalan ke arah sumber kemacetan tak kurang dari seratus meter di depan. Ternyata, penyebabnya satu saja, traffict light tak berfungsi sehingga semua kendaraan maju bersamaan tanpa peraturan. Semua mau maju tanpa memberi kesempatan yang lain untuk lebih dulu melintas. Sebenarnya ada yang cukup sabar untuk menahan diri, namun kendaraan di belakangnya terus menerus mengklakson alias memaksanya untuk maju. Akhirnya seperti yang terjadi saat itu, macet total tak bergerak. 
 

Saya lihat sudah ada beberapa orang yang berusaha mengatur jalan dan mencoba melerai kemacetan. Namun rasanya mereka saja masih kurang. Berbekal pengalaman "mantan preman" turunlah si pahlawan kesiangan ini ikut berusaha memecahkan kebuntuan. Sambil sedikit mata mendelik dan gertakan yang sebenarnya tak terlalu keras, akhirnya sedikit demi sedikit terlerailah keruwetan di perempatan jalan itu. 
 

Satu demi satu kendaraan melaju dan terbebas dari kemacetan, tentu bukan karena jasa si pahlawan kesiangan ini, melainkan karena pada akhirnya banyak yang menyadari kepentingan bersama untuk mendapatkan kelancaran jalan. Ada yang akhirnya mau mengalah meski harus digertak dulu, walaupun tetap ada yang merasa lebih berhak lebih dulu maju. Tapi, intinya selama masih ada yang mau menahan diri untuk bersabar, memberi kesempatan kepada pengendara lain untuk maju, maka situasi seperti itu tidak akan terjadi. Pun sudah terjadi, harus ada yang mau berhenti sebentar, turun dari kendaraan, selesaikan masalah bersama hingga akhirnya semua bisa maju. 
 

Sobat,  untuk meraih sukses dan maju kadang kita harus sejenak berhenti untuk memberi kesempatan orang lain maju lebih dulu. Godaan untuk bermain "curang" dalam meraih sukses selalu ada, namun sekali saja kita ambil kesempatan "curang" itu, yang kita temui adalah kebuntuan yang semakin parah. 
 
Gaw, Life-Sharer 
 

  
Bayu Gawtama

LifeSharer
SOL - School of Life

085219068581 - 087878771961

twitter:
@bayugawtama

@schoolof_life

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: