Rabu, 01 Februari 2012

[daarut-tauhiid] Tabarruk Yang Syar’i

 

Tabarruk Yang Syar'i
 
Para pembaca -rahimakumullah- tidak jarang
kita mendengar kata "barokah"
dan "tabarruk". Pun kita sering
mendengar seseorang atau kita sendiri mendoakan kepada yang lain atau bahkan
kita sendiri didoakan oleh orang lain dengan ucapan doa "Semoga anda
diberkahi", atau ucapan-ucapan semakna yang intinya mendoakan orang tersebut
agar mendapatkan barokah (atau berkat). Demikian pula banyak kita dapatkan
sabda-sabda Nabi kita Muhammad Shalallahu
'alaihi wa Sallam yang menggunakan kata-kata barokah.
 
Lalu apa sebenarnya
makna kata "Barokah" itu
sendiri?
 
Barokah, secara
etimologi (bahasa) dalam bahasa arab, diambil dari kata البركة (baca:
al-birkah) yaitu tempat berkumpulnya air. Tentunya, air yang berada pada tempat
tersebut banyak karena air tersebut diam dan tidak mengalir. Berangkat dari
makna ini, kata barokah, secara istilah, dimaknai suatu kebaikan yang banyak
dan selalu terus-menerus ada. Oleh karenanya, doa "Semoga anda diberkahi"
bermakna "Semoga anda mendapatkan kebaikan yang banyak dan tetap."
 
Sehingga semua yang
mengandung kebaikan yang banyak dan tetap adalah termasuk barokah. Walaupun
tidak secara langsung disebutkan dengan kata (lafazh) "barokah".
 
Adapun istilah
"Tabarruk", yang juga sering kita dengar, bermakna meminta barokah.
 
Para pembaca -rahimakumullah- tabarruk dengan
perkara yang syar'i memiliki beberapa jenis, diantaranya:
 
Tabarruk dengan ucapan,
perbuatan, dan suatu bentuk keadaan.
 
Ada beberapa ucapan,
perbuatan dan suatu bentuk keadaan yang jika diamalkan dengan niat mengharapkan
barokah dan kebaikan, dilakukan dengan ikhlas, sesuai dengan bimbingan sunnah,
serta tidak adanya penghalang terkabulnya harapan tersebut, maka akan
didapatkan sesuai dengan yang dimaukan.
 
1. Tabarruk dengan ucapan (amalan lisan)
 
a. Dzikrullah
Diantara
bentuk ucapan yang ber-barokah adalah dzikrullah (berdzikir kepada
Allah), sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah yang
diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berkeliling di
jalan-jalan mencari ahlu dzikir (orang-orang yang berdzikir-red)."
dan di akhir hadits,
tersebut firman Allah Allah Subhanallahu
wa Ta'ala (artinya):
"Maka Aku menjadikan kalian {para malaikat} sebagai saksi bahwa Aku
mengampuni mereka {para ahlu dzikir}."
 
b. Membaca Al-Qur`an
 
Demikian juga
tabarruk dengan membaca Al-Qur`an, sebagaimana tersebut dalam hadits Abu Umamah
Al-Bahili radliyallahu 'anhu yang
diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim rahimahullah,
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
Sallam bersabda:
 
"Bacalah Al-Qur`an karena sesungguhnya ia akan datang nanti pada hari
kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya."
 
Demikian juga
tersebut dalam firman Allah Allah Subhanallahu
wa Ta'ala(artinya):
 
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi obat dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman…" [Q.S. Al Isra`: 82]
 
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadaMu yang dibarokahi…" [Q.S. Shaad:
29]
 
2. Tabarruk dengan perbuatan (amalan anggota badan)
 
a. Tholabul ilmi
 
Adapun
bentuk perbuatan yang bisa mendatangkan barokah diantaranya
adalah tholabul ilmi {mencari
dan mempelajari ilmu agama}, sebagaimana tersebut dalam hadits Abu
Hurairah radliyallahu 'anhu yang
diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Barangsiapa yang menempuh sebuah jalan dalam rangka menuntut ilmu
agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Al-Jannah (surga)."
 
Demikian juga firman
Allah (artinya):
 
"…Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara
kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…" [Q.S. Al
Mujadilah: 11]
 
b. Melaksanakan shalat berjama'ah
 
Demikian pula
seseorang yang berwudhu dengan sempurna kemudian shalat. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Tidaklah seseorang berwudhu, kemudian menyempurnakan wudhunya,
kemudian shalat, kecuali Allah akan mengampuni dosanya sejak dia shalat sampai
shalat berikutnya." [H.R. Muslim dari sahabat 'Utsman Ibn 'Affanradliyallahu 'anhu]
 
3. Tabarruk dengan keadaan
 
Makan secara berjama'ah
 
Adapun
bentuk keadaan yang bisa mendatangkan barokah diantaranya adalah
makan bersama dalam satu tempat, mengambil makanan dari pinggir tempat makan
{seperti piring dan yang semisalnya}, dan menjilat jari-jemari setelah makan.
Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dan hadits ini
dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani, dari Wahsyi bin Harbradliyallahu 'anhu dari ayahnya
dari kakeknya bahwasanya para shahabat radliyallahu
'anhum mengadu kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam. Mereka berkata: "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya kami makan tapi tidak kenyang." Beliau Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Mungkin kalian makan dalam keadaan
terpencar-pencar?" Mereka menjawab: "Iya, benar."  Maka beliau
bersabda:
"Makanlah secara berjama'ah, dan ucapkanlah 'bismillah', maka kalian
akan diberkati dengannya."
 
Demikian pula dari
sahabat Abdullah Ibn Abbas radliyallahu
'anhuma, dan hadits ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Barokah itu turun di tengah makanan, maka makanlah dari pinggir, dan
jangan makan dari tengah!"
 
Juga hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dari shahabat Jabir Ibn Abdillah radliyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Jika salah seorang dari kalian telah memakan makanan, maka janganlah
ia mengusap {membersihkan} tangannya dengan sapu tangan sampai ia menjilat
tangannya tersebut, karena ia tidak tahu dimana adanya barokah makanan yang ia
makan tersebut."
 
4. Tabarruk dengan makanan tertentu
 
a. Minyak Zaitun
 
Dan
diantara makanan yang dengannya bisa mendapatkan barokah adalah
minyak zaitun. Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Makanlah zaitun dan berminyaklah dengannya karena ia merupakan salah
satu dari pohon yang diberkahi." [H.R. Ahmad dan Al Hakim, serta dishahihkan
olehnya, dari sahabat Usaid Ibn Tsabit radliyallahu 'anhu]
 
Demikian pula susu,
habbatus sauda' (jinten hitam, nigella
sativa), dan pohon kurma.
 
b. Susu
 
'Aisyah radliyallahu 'anha pernah
bercerita bahwa tatkala dihidangkan susu kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam, beliau
bersabda:
 
"Di dalam rumah ada sebuah barokah atau dua barokah." [H.R. Ahmad]
 
c. Habbatus Sauda`
 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Sesungguhnya pada habbatus sauda' itu ada obat untuk segala penyakit,
kecuali kematian." [H.R. Muslim dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu]
 
d. Kurma
 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Sesungguhnya pada sebuah pohon {yakni pohon kurma} terkandung barokah
seperti barokahnya seorang muslim." [H.R. Al Bukhari dari sahabat Abdullah ibn Umar radliyallahu 'anhuma]
 
5. Tabarruk dengan
tempat-tempat tertentu.
 
Disana ada
tempat-tempat mengandung barokah yang jika seorang muslim beramal di tempat
tersebut ia akan mendapatkan barokah.
 
a. Semua Masjid
 
b. Masjidil Haram
 
Diantara
tempat-tempat tersebut adalah Masjidil
Haram yang pahala bagi seorang muslim yang shalat di dalamnya
mencapai seratus ribu.
 
c. Masjid Nabawi
 
Demikian pula Masjid Nabawi yang pahalanya
dihitung seribu shalat.
 
d. Masjidil Aqsha
 
Masjid Al-Aqsha yang mencapai lima ratus shalat. Bahkan RasulullahShalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, An-Nasa'i dan Ibn
Majah, dan hadits ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani, dari sahabat Sahl
bin Hanif radliyallahu 'anhuma dari
ayahnya dengan lafazh:
 
"Barangsiapa yang ber-thaharah (bersuci-red) di rumahnya, kemudian
mendatangi Masjid Quba`, kemudian ia shalat di dalamnya, maka baginya pahala
sebagaimana pahala umrah."
 
e. Kota Makkah (Mekah)
dan Madinah
 
Demikian pula kota
Madinah, Makkah dan Syam. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan Mekkah dan mendoakan
penduduknya. Dan sesungguhnya aku mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim
mengharamkan Mekkah. Dan aku berdoa di setiap sha' dan mud Madinah semisal apa yang
telah Ibrahim doakan untuk penduduk Mekkah." [H.R. Muslim dari sahabat
Abdullah Ibn Zaid Ibn 'Ashim radliyallahu
'anhu]
 
Dari sahabat Abu
Hurairah radliyallahu 'anhu,
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
Sallam bersabda:
 
"Barangsiapa yang menginginkan kejelekan bagi penduduk Madinah, maka
Allah akan melelehkannya sebagaimana melelehnya garam di dalam air." [H.R. Muslim]
 
f. Negeri Syam (Syiria, Palestina)
 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam juga
bersabda:
 
"Beruntunglah negeri Syam." Para sahabat bertanya: "Bagaimana bisa yang demikian itu?"
Rasulullah bersabda: "Yang demikian
itu dikarenakan malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atas negeri Syam." [H.R.
Ahmad dan Al-Hakim dari sahabat Zaid Ibn Tsabit radliyallahu 'anhu dan
dishahihkan oleh Al-Hakim rahimahullah]
 
Oleh karena itu,
barangsiapa tinggal di Mekkah, Madinah, atau Syam dalam rangka mencari barokah
sebagaimana yang Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa Sallam sebutkan, maka sungguh ia telah mendapatkan
taufik yang banyak. Berbeda halnya dengan orang-orang yang mencari barokah di
negeri-negeri tersebut dengan cara-cara yang menyelisihi syariat, seperi
ber-tabarruk dengan mengambil sebagian tanah atau pepohonan yang ada di sana
atau yang lainnya yang tidak ada bimbingannya dalam syariat. Maka hal-hal
seperti ini tidak akan bisa mendatangkan barokah, bahkan bisa terjatuh dalam
perbuatan bid'ah, bahkan syirik.
 
6. Tabarruk dengan
waktu-waktu tertentu.
 
Ada beberapa waktu
yang Allah Allah Subhanallahu wa
Ta'ala jadikan pada waktu-waktu tersebut sebagai waktu menuai
barokah. Diantaranya adalah bulan Ramadhan yang didalamnya penuh dengan
barokah, ampunan, serta rahmat dari Allah Subhanallahu wa Ta'ala.
 
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
 
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan dengan penuh
harapan untuk mendapatkan pahala maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." [H.R.
Muslim dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu]
 
Demikian juga
malam Lailatul Qadar.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
Sallambersabda:

"Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar dengan penuh
keimanan dan dengan penuh harapan untuk mendapatkan pahala, maka dosanya yang
telah lalu akan diampuni." [H.R. Muslim dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu]
 
Begitu pula
waktu-waktu yang lainnya, seperti hari Jum'at, sepertiga malam yang akhir,
sepuluh hari yang awal pada bulan Dzul Hijjah dan yang semisalnya.
 
Para pembaca -rahimakumullah- inilah beberapa hal
yang berkaitan dengan penjelasan dan beberapa rangkaian didapatkannya barokah.
Yang perlu untuk diingat adalah bahwa barokah tersebut tidak akan dapat diraih
seorang muslim, kecuali jika ia mengamalkan dan menjalankan amalan-amalan yang
bisa mendatangkan barokah tersebut dengan penuh keikhlasan, mencontoh apa yang
telah dibimbingkan oleh Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa Sallam, serta menghilangkan penghalang-penghalang yang
menyebabkan barokah itu tidak datang. Tidak sampai berlebih-lebihan atau
bermudah-mudahan sehingga melewati batasan-batasan yang ada. Dikhawatirkan
bukannya kebaikan yang akan datang, namun kejelekan yang akan diterima.
 
Kita berdoa kepada
Allah Allah Subhanallahu wa
Ta'ala agar terus diberi hidayah dan kelapangan hati untuk bisa
menerima kebenaran, serta beramal dengan apa yang telah kita ketahui. Dan kita
berharap hidup kita selama di dunia dibarokahi oleh-Nya.
 
7. Doa Barokah Untuk
Kedua Mempelai
 
"Semoga Allah memberkahimu dan melimpahkan berkah atasmu, dan mengumpulkan
kalian berdua dalam kebaikan."
 
[H.R. Abu Dawud,
At-Tirmidzi, An-Nasa`i (dalam "'Amal
Al-Yaum wa Al-Lailah"), Ibnu Majah, Ahmad, dan yang selainnya]
 
Sumber: http://www.buletin-alilmu.com/?p=527

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: