By : Alihozi
Perjalanan saya pertama kali ke kota Batam di bulan Januari 2011 merupakan salah satu peristiwa yang tidak akan terlupakan dalam hidup saya sebagai s...eorang bankir bank syariah. Meninjau project salah satu nasabah yaitu penyediaan tenaga kerja (Man Power Suply) untuk pembuatan kapal penangkapan ikan berukuran sangat besar di sana. Kota Batam merupakan kota industri yang maju dengan segala kelengkapan infrastrukturnya yang sengaja dibangun pemerintah untuk menarik investor asing menanamkan modalnya di Indonesia.
Nasabah kami, panggil saja ia Pak Haji AH mendapatkan project Man Power Suply di kota Batam dari salah satu perusahaan asing pembuatan kapal laut berukuran besar. Sepanjang perjalanan menuju lokasi project banyak sekali yang kami bicarakan khususnya sejarah perkembangan kota Batam dan pembahasan mengenai pembiayaan di Bank Syariah. Pak Haji AH mulai bertanya kepada saya,
" Pak Ali, Apa yang menjadi keuntungan atau benefit bagi perusahaan kami apabila pengajuan pembiayaan kami disetujui Bank Syariah tempat Pak Ali , dibandingkan dengan kami mengajukan kredit di Bank Konvensional, karena setelah kami pelajari ternyata tingkat bagi hasil yang kami bayarkan kepada Bank Syariah ternyata lebih mahal 2% dibandingkan dengan Bank Konvensional ? " ucap Pak Haji AH sambil menatap saya dengan tersenyum.
Saya berfikir sejenak, bagaimana menjawab pertanyaan tsb karena saya menyadari kalau Pak Haji ini merupakan nasabah yang sangat rasional profit oriented bukan nasabah emosional religius yaitu nasabah yang tidak terlalu memperhatikan keharaman bunga bank tetapi ia lebih mengutamakan keuntungan (profit) bagi perusahaannya . Lalu saya menjawab,
"Pak Haji Maaf sebelumnya, Keuntungan Pertama : "Pada konsep pembiayaan Bank Syariah itu sangat berbeda jauh dengan kredit Bank Konvensional. Kalau Pak Haji mengajukan pembiayaan di Bank Syariah akan mendapatkan keuntungan berupa stabilnya tingkat pembayaran bagi hasil ke Bank Syariah sedangkan kalau Pak Haji membayar bunga ke Bank Konvensional memang awalnya murah tapi Pak Haji suatu saat nanti bisa mengalami kerugian karena adanya perubahan tingkat suku bunga yang tinggi secara tiba-tiba."
Saya terus menjelaskan pentingnya Konsep Stabilitas Pembiayaan Bank Syariah,
"Pak Haji, Sesuatu yang stabil tentunya tak banyak bergoyang, maksudnya bergoyang dalam dunia ekonomi berarti selisih pembayaran angsuran hutang setiap bulannya/tahunnya adalah kecil , tidak besar. Kestabilan amat dibutuhkan apabila kita mengharapkan kepastian terutama kita berniat mengambil utang untuk perusahaan ataupun untuk pribadi. Tentunya kita tidak mau dicap gagal bayar dan masuk dalam catatan buruk di perbankan bukan? Dalam kondisi semacam itu, kita akan memilih jenis utang yang pembayarannya stabil tidak bergejolak .
"Jenis utang yang pembayarannya stabil tidak bergejolak tentu saja utang yang tidak terpengaruh dengan fluktuasi system bunga yaitu jenis utang yang memakai konsep pembiayaan bank syariah. Dengan konsep pembiayaan bank syariah stabilitas pengembalian utang akan lebih terjaga karena dengan konsep pembiayaan bank syariah , suatu bank syariah tidak diperkenankan merubah tingkat bagi hasil atau pricing yang sudah disepakati pada saat akad s/d akad tsb selesai walaupun fluktuasi tingkat suku bunga sedang tinggi misalnya karena krisis ekonomi."
"Keuntungan Yang Kedua bila Pak Haji mengajukan pembiayaan di Bank Syariah tempat saya adalah InsyaAllah saya akan memberikan pelayanan yang cepat dan akan membantu memberikan masukan atau solusi-solusi atas masalah manajemen keuangan untuk perusahaan Pak Haji."
Pak Haji tersenyum sangat indah seindah pantai di Jembatan Balerang kota Batam, mendengarkan penjelasan saya mengenai Konsep Stabilitas Pembiayaan Pada Bank Syariah.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah,SWT karena pertolongan-Nya saya kembali bisa mengajak salah satu pengusaha kota Jakarta bergabung dengan Bank Syariah dan saat ini merupakan nasabah yang loyal baik untuk pembiayaan maupun untuk pendanaan.
Sebagai catatan akhir pada tulisan ini kita harus mengingat bahwa Tiada manusia yang sempurna, sehebat apapun perencanaan keuangan kita termasuk dengan dibantu ekonom ternamapun, pasti ada saja variable-variabel yang benar-benar tak terduga yang mempengaruhi perencanaan keuangan pribadi atau perusahaan kita . Contoh variabel tidak terduga adalah krisis ekonomi yang berpengaruh pada fluktuasi tingkat suku bunga seperti krisis ekonomi tahun 1997-1998 dan krisis ekonomi global tahun 2008-2009.
Ahli keuangan dan perbankan dari Columbia Univesity , Prof.Frederic S.Mishkin. Dalam bukunya yang berjudul " The Economics of Money, Banking and Financial Markets " pada Bab tentang Perilaku Suku Bunga , Ia menjelaskan bahwa suku bunga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan obligasi negara/swasta dan juga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan uang dalam system perekonomian.
Ia juga mengakui bahwa tingkat suku bunga sangat berfluktuasi tajam dan sangat sulit diprediksikan kapan naik dan turunnya, seringkali para ahli yang paling top sekalipun meleset dalam meramal tingkat suku bunga."
Tangerang, 05 April 2012
Alihozi (Prkatisi Bank Syariah)
http://www.facebook.com/SejutaSenyumDenganBankirBankSyariah
http://alihozi77.blogspot.com
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar