Messages In This Digest (25 Messages)
- 1.1.
- File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
- 2a.
- Bls: [sekolah-kehidupan] Aceh Vs Halmahera Vs Bogor Coret (tak ada y From: CaturCatriks
- 3a.
- Re: Aceh Vs Halmahera Vs Bogor Coret (tak ada yang slah kan jikalau From: lellynoviarti@yahoo.com
- 4.
- LOLONG : Sebuah Rekam Jejak Sejarah di Satu Sudut Pantura From: shinta arDjahrie
- 5.
- CANTIK From: Dewo
- 6.
- JIKA From: Dewo
- 7.
- Art-Living Sos 2012 (A-2 TALENAN From: Ietje Guntur
- 8.
- 3 KALENG COCA-COLA From: Dewo
- 9.
- Artikel – Euforia Coaching & Counseling From: Dadang Kadarusman
- 10.
- Artikel – Memaknai Setiap Detik Dalam Hari-hari Kita From: Dadang Kadarusman
- 11a.
- Salam utk semua From: william tham
- 11b.
- Re: Salam utk semua From: siril_wafa
- 12.
- Artikel – Mengintip Job Description Atasan From: Dadang Kadarusman
- 13.
- (inspirasi kecil) Tanah Kusir vs Pondok Indah From: + Made Teddy Artiana +
- 14.
- Art-Living Sos 2012 (A-12 TIRAI MELAMBAI From: Ietje Guntur
- 15.
- Artikel – Nakoda Kapal Kepemimpinan Anda From: Dadang Kadarusman
- 16.1.
- Re: File - Moderator Sekolah Kehidupan From: tabitaparompuan
- 17.
- "DI SINI JUAL IKAN SEGAR" From: Dewo
- 18.
- Mau Istri yang Bodoh atau Cerdas? From: + Made Teddy Artiana +
- 19.
- YOU ARE EVERYTHING TO SOMEBODY From: Dewo
- 20.
- (Inspirasi Kecil) Masih Bisa Orgasme ?? From: + Made Teddy Artiana +
- 21.
- Lomba Pidato Bahasa Jepang Berhadiah 2 Tiket Ke Jepang From: Nusantara Indonesia
- 22.
- (Catatan Kecil) Teori Relativitas Kesulitan From: + Made Teddy Artiana +
- 23.
- "ANAK KEPADA ORANG TUA NYA" From: Dewo
- 24.
- Natin Nggak Masuk Kantor From: Dadang Kadarusman
Messages
- 1.1.
-
File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sun Apr 1, 2012 3:03 am (PDT)
(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
Salam Hormat,
Moderator Bersama
- 2a.
-
Bls: [sekolah-kehidupan] Aceh Vs Halmahera Vs Bogor Coret (tak ada y
Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id akil_catur
Sun Apr 1, 2012 8:13 pm (PDT)
Selamat ya Mpok, smoga jadi keluarga baru yg selalu dberkahi.
Ikut berbahagia membacanya
dan, jdi, kamu akan pindah hidup di aceh?
Halaman Moeka Production:
Penerbit dan Jasa Penerbitan Buku I Toko Buku Online
http://halamanmoeka.blogspot. com
http://halamanmoeka.com
_____________________ _________ __
Dari: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
Kepada: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Dikirim: Minggu, 22 Januari 2012 22:51
Judul: [sekolah-kehidupan] Aceh Vs Halmahera Vs Bogor Coret (tak ada yang slah kan jikalau perempuan gemuk menikah? :P)
Hahaha… (ketawa dulu)
Udah lama rasanya gak nulis sesuatu setelah beberapa hari yang lalu
disibukkan dengan printilan persiapan pernikahan yang menguras
keringat, isi dompet, dan air matah (wakakak). Tapi setelah akad plong
rasanya.
Banyak yang bertanya-tanya perihal pertemuan kami. Yang secara
geografis aktivitas kami bisa dibilang berjauhan. Malah banyak yang
mengira kami bertemu di Halmahera.
Ia seorang laki-laki keturunan asli serambi mekah, Sigli NAD, namun
terbiasa merantau semenjak bangku SMA. Saat ini aktivitasnya banyak
berkutat di Banda Aceh. Saya? Berdarah sunda lahir dan besar di kota
sejuta angkot, Bogor. Sedangkan komunikasi pertama yang kami bangun
ada pada saat saya merantau di timur Indonesia, Halmahera Timur lebih
tepatnya.
Saya pada akhirnya mempercayai betul pepatah yang berbunyi "asam di
gunung, garam di laut akhirnya bertemu di belanga".
Pak Comblang
Sepertinya sudah digariskan, jikalau saya pada akhirnya berteman
dengan seorang pemuda tampan (harus memuji pak comblang dalam hal ini)
sekitar lebih dari dua tahun yang lalu kami memulai pertemanan. Kami
saling mengenal di milis Sekolah Kehidupan. Singkatnya kami sering
berdiskusi di ym, email, atau sesekali ia menelpon berbincang mulai
dari aktivitas kami, lagu-lagu jadul (dan pemuda Aceh lebih sering
bilang lagu zaman hehe), sampai kegiatan tulis menulis, usia kami pun
tidak berbeda jauh. Saya sering menyebutnya beruang India. Pemuda
ganteng ini memnag berbadan tinggi besar. Haha. Tapi sangat baik hati.
Ia mendapatkan beasiswa di negeri paman syam. Sampai saya menuliskan
ini pun, saya belum pernah bertemu dengannya.
Karena saat itu saya keranjingan tulis menulis, begitupun ia yang
sepertinya mulai jatuh cinta dengan puisi dan sebangsanya, jadilah
kami sering tag-tag-an di jejaring sosial. Buku muka.
Dari tag-tag-an saya biasa mendapat teman baru. Yang beberapa di
antaranya dikarenakan dengan tulisan saya. Dan begitulah dengan suami
saya (dulu sih belom hehe). Kami memulai pertemanan pada tahun 2010,
tapi tdk ada kontak apa-apa sampai di Mei 2011. Setelah kontak pertama
dalam banyak hal kami merasa banyak kecocokkan. Komunikasi pertama
dimulai dari dunia maya saja. Dan entah mengapa saya merasa dia datang
pada saat yang tepat.
Keseriusan
Dalam urusan ini sepertinya ia pun tidak bisa lama-lama berbasa-basi,
mengingat keingingannya untuk menikah ia pada akhirnya mengutarakan
keseriusannya. Belajar dari pengalaman yang lalu-lalu. keseriusan itu
menjadi mutlak bagi saya. Saya menantangnya. "kalau mau serius datang
dan bilang ke ibu saya", begitu kira-kira yang saya ucapkan kepadanya.
And he did it. Sambil menunggu moment itu tentulah saya tak ingin
bodoh seperti dulu. Saya ingin dikenalkan dengan sahabat-sahabatnya,
terlebih saudara-saudaranya yang mengerti banyak tentang ia. Terlebih
saya banyak bertanya kepada bang Iqbal (beruang india yang tampan
adalah sahabatnya di sma dulu) dan juga menelpon kakak-kakak
kandungnya. Saya tak ingin seperti dulu , menjalin hubungan hampir
satu tahun, karena juga mungkin kebodohan saya, pada akhirnya saya
ditipu.. 'mengaku bujangan kepada setiap wanita.. ternyata anaknya
udah dua ' hehe.
Angka 10
Tentulah saya sudah dikenal teman-teman saya sebagai sosok gadis
tinggi besar, gemuk, nan lucu (maksa) bahkan di beberapa teman saya
biasa disebut angka 0. Sedangkan ia sosok yang tinggi dan langsing.
Sebelum ia datang menemui saya. Ia menyerahkan sedikit biodata saya
kepada Umminya. Terlampir juga foto saya. Ia pun bilang kepada ummi
"nia itu gemuk" ah leganya hati saya ketika ummi berkata yang jika
diartikan dalam bahasa Indonesia "tidak apa-apa, kan kamunya kurus,
jadi seimbang" ah, bukan kah raport zaman SD dulu bilang bahwa 10
angka sempurna? :D
Beberapa saat setelah itu, kakak saya berkata usil "kok bisa ya si Nia
gendut-gendut ada yang ngelamar?" keknya, dia belom tau bahkan
penyanyi seterkenal Mica pun pernah menuliskan "big girl you are
beautiful" yang terinspirasi dari perempuan-perempuan bertubuh gemuk.
Punya Emak yang To the Point
Ketika saya mendpaatkan jatah cuti, ia pun rela menyebrang pulau. Hari
pertama ia datang menemui ibu saya di ruang tamu. Lelah terlehat di
mukanya sekaligus dibumbui dengan gugup. Ibu saya malah memanggil
kakak lelaki paling tua dii keluarga kami. Suasana cukup hening
bercamp[ur tegang. Mereka to the point langsung bertanya. "jadi maksud
kedatangannya ke sini itu kalau boleh tau dalam rangka apa ya?"
jleger. Mimik muka ia dan saya pun berubah. Tapi bagaimana pun saya
amat suka cara emak dan aa saya bertanya seperti itu. Karena meraka
sayang saya hihi :) mereka pun tau tentang orang di masa lalu saya,
jadi saya pun mengerti kenapa mereka to the point bertanya itu.
Keesokan harinya. Di siang yang cukup hangat. Di teras rumah di antara
obrolan yang santai dan saya menguping di ruang tamu (kikikik), ia pun
menyelipkan satu kalimat. "bu, saya serius sama Nia". Dan saya
tersenyum mendengarnya.
Berkenalan dengan Aceh
Setelah ia datang ke rumah, dan menceritakan beberapa hal ke ummi.
Umii menelpon saya dari aceh dan dengan suara yang terdengar begitu
hangat ia bertanya "jadi nia kapan ke Aceh ketemu Ummi?"
Pertengahan bulan romadhon, saya mengepak barang dan terbang ke Aceh.
Ada banyak hal yang saya pelajari di sana. Dan saya merasa, sepertinya
tidak akan sulit bagi saya untuk menetap dan tinggal di sana.
Terlebih, keluarga besar Ummi sangat hangat menyambut kedatangan saya.
Saya mantap ke jenjang selanjutnya.
Mungkin
Jauh sebelum pertemuan kami ibu saya pernah meminta saya untuk
menyelesaikan kontrak satu tahun di Halmahera lalu berhenti. Mata saya
sempat terbelalak. Kenapa? Nikah suruhnya. Di saat tak ada kandidat
yang saya ajukan ke ibu saya.
Awal 2011 pun saya ingat sekali pernah saya nytatus "2011 gue nikah"
begitu kira-kira. Lagi-lagi, saat saya masih celingak-celinguk gak tau
siapa yang akan menempel dan ditempeli hati saya (Jiahaha bahasanya).
Tapi ternyata, jangan main-main dengan apa yang baru diucapkan, itu
bisa saja terjadi. Mungkin alam bawah sadar kita pada akhirnya
mensugestikan do'a dari apa yang kita ucapkan. Rencana awal kami akan
menikah di 31 Desember 2011, penghujung tahun. Rencana bulat, tapi
mengingat di NAD masih suasana ujian. Jadilah kami mengundurnya.
8 Januari 2012, dua buah keluarga besar beda pulau akhirnya disatukan
dalam ikatan sacral.
Nb : maap gak semuanya ke tag. Silahken baca, :) cerecauan sayah hehe
22 jan 2012 (menghitung sepekan lagi sebelum merantau menyebrang pulau) :D
--------------------- --------- ------
Yahoo! Groups Links
http://docs.yahoo.com/ info/terms/
- 3a.
-
Re: Aceh Vs Halmahera Vs Bogor Coret (tak ada yang slah kan jikalau
Posted by: "lellynoviarti@yahoo.com" lellynoviarti@yahoo.com lellynoviarti
Sun Apr 1, 2012 8:16 pm (PDT)
Setuju deh sama peribahasanya. Emang kalau jodoh gak akan kemana. Apalagi kalau disatukannya dengan seseorang yang ternaung dalam satu hobby yg Sama. Pasti lebih menyenangkan rasanya.
Selamat untk mbak Nia Ўªªªª¨.... Semoga pernikahan langgeng sampai ajal memisahkan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "Nia Robie'" <musimbunga@gmail.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sun, 22 Jan 2012 23:51:02
To: sekolah kehidupan<sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: [sekolah-kehidupan] Aceh Vs Halmahera Vs Bogor Coret (tak ada yang slah kan jikalau
perempuan gemuk menikah? :P)
Hahaha… (ketawa dulu)
Udah lama rasanya gak nulis sesuatu setelah beberapa hari yang lalu
disibukkan dengan printilan persiapan pernikahan yang menguras
keringat, isi dompet, dan air matah (wakakak). Tapi setelah akad plong
rasanya.
Banyak yang bertanya-tanya perihal pertemuan kami. Yang secara
geografis aktivitas kami bisa dibilang berjauhan. Malah banyak yang
mengira kami bertemu di Halmahera.
Ia seorang laki-laki keturunan asli serambi mekah, Sigli NAD, namun
terbiasa merantau semenjak bangku SMA. Saat ini aktivitasnya banyak
berkutat di Banda Aceh. Saya? Berdarah sunda lahir dan besar di kota
sejuta angkot, Bogor. Sedangkan komunikasi pertama yang kami bangun
ada pada saat saya merantau di timur Indonesia, Halmahera Timur lebih
tepatnya.
Saya pada akhirnya mempercayai betul pepatah yang berbunyi "asam di
gunung, garam di laut akhirnya bertemu di belanga".
Pak Comblang
Sepertinya sudah digariskan, jikalau saya pada akhirnya berteman
dengan seorang pemuda tampan (harus memuji pak comblang dalam hal ini)
sekitar lebih dari dua tahun yang lalu kami memulai pertemanan. Kami
saling mengenal di milis Sekolah Kehidupan. Singkatnya kami sering
berdiskusi di ym, email, atau sesekali ia menelpon berbincang mulai
dari aktivitas kami, lagu-lagu jadul (dan pemuda Aceh lebih sering
bilang lagu zaman hehe), sampai kegiatan tulis menulis, usia kami pun
tidak berbeda jauh. Saya sering menyebutnya beruang India. Pemuda
ganteng ini memnag berbadan tinggi besar. Haha. Tapi sangat baik hati.
Ia mendapatkan beasiswa di negeri paman syam. Sampai saya menuliskan
ini pun, saya belum pernah bertemu dengannya.
Karena saat itu saya keranjingan tulis menulis, begitupun ia yang
sepertinya mulai jatuh cinta dengan puisi dan sebangsanya, jadilah
kami sering tag-tag-an di jejaring sosial. Buku muka.
Dari tag-tag-an saya biasa mendapat teman baru. Yang beberapa di
antaranya dikarenakan dengan tulisan saya. Dan begitulah dengan suami
saya (dulu sih belom hehe). Kami memulai pertemanan pada tahun 2010,
tapi tdk ada kontak apa-apa sampai di Mei 2011. Setelah kontak pertama
dalam banyak hal kami merasa banyak kecocokkan. Komunikasi pertama
dimulai dari dunia maya saja. Dan entah mengapa saya merasa dia datang
pada saat yang tepat.
Keseriusan
Dalam urusan ini sepertinya ia pun tidak bisa lama-lama berbasa-basi,
mengingat keingingannya untuk menikah ia pada akhirnya mengutarakan
keseriusannya. Belajar dari pengalaman yang lalu-lalu. keseriusan itu
menjadi mutlak bagi saya. Saya menantangnya. "kalau mau serius datang
dan bilang ke ibu saya", begitu kira-kira yang saya ucapkan kepadanya.
And he did it. Sambil menunggu moment itu tentulah saya tak ingin
bodoh seperti dulu. Saya ingin dikenalkan dengan sahabat-sahabatnya,
terlebih saudara-saudaranya yang mengerti banyak tentang ia. Terlebih
saya banyak bertanya kepada bang Iqbal (beruang india yang tampan
adalah sahabatnya di sma dulu) dan juga menelpon kakak-kakak
kandungnya. Saya tak ingin seperti dulu , menjalin hubungan hampir
satu tahun, karena juga mungkin kebodohan saya, pada akhirnya saya
ditipu.. 'mengaku bujangan kepada setiap wanita.. ternyata anaknya
udah dua ' hehe.
Angka 10
Tentulah saya sudah dikenal teman-teman saya sebagai sosok gadis
tinggi besar, gemuk, nan lucu (maksa) bahkan di beberapa teman saya
biasa disebut angka 0. Sedangkan ia sosok yang tinggi dan langsing.
Sebelum ia datang menemui saya. Ia menyerahkan sedikit biodata saya
kepada Umminya. Terlampir juga foto saya. Ia pun bilang kepada ummi
"nia itu gemuk" ah leganya hati saya ketika ummi berkata yang jika
diartikan dalam bahasa Indonesia "tidak apa-apa, kan kamunya kurus,
jadi seimbang" ah, bukan kah raport zaman SD dulu bilang bahwa 10
angka sempurna? :D
Beberapa saat setelah itu, kakak saya berkata usil "kok bisa ya si Nia
gendut-gendut ada yang ngelamar?" keknya, dia belom tau bahkan
penyanyi seterkenal Mica pun pernah menuliskan "big girl you are
beautiful" yang terinspirasi dari perempuan-perempuan bertubuh gemuk.
Punya Emak yang To the Point
Ketika saya mendpaatkan jatah cuti, ia pun rela menyebrang pulau. Hari
pertama ia datang menemui ibu saya di ruang tamu. Lelah terlehat di
mukanya sekaligus dibumbui dengan gugup. Ibu saya malah memanggil
kakak lelaki paling tua dii keluarga kami. Suasana cukup hening
bercamp[ur tegang. Mereka to the point langsung bertanya. "jadi maksud
kedatangannya ke sini itu kalau boleh tau dalam rangka apa ya?"
jleger. Mimik muka ia dan saya pun berubah. Tapi bagaimana pun saya
amat suka cara emak dan aa saya bertanya seperti itu. Karena meraka
sayang saya hihi :) mereka pun tau tentang orang di masa lalu saya,
jadi saya pun mengerti kenapa mereka to the point bertanya itu.
Keesokan harinya. Di siang yang cukup hangat. Di teras rumah di antara
obrolan yang santai dan saya menguping di ruang tamu (kikikik), ia pun
menyelipkan satu kalimat. "bu, saya serius sama Nia". Dan saya
tersenyum mendengarnya.
Berkenalan dengan Aceh
Setelah ia datang ke rumah, dan menceritakan beberapa hal ke ummi.
Umii menelpon saya dari aceh dan dengan suara yang terdengar begitu
hangat ia bertanya "jadi nia kapan ke Aceh ketemu Ummi?"
Pertengahan bulan romadhon, saya mengepak barang dan terbang ke Aceh.
Ada banyak hal yang saya pelajari di sana. Dan saya merasa, sepertinya
tidak akan sulit bagi saya untuk menetap dan tinggal di sana.
Terlebih, keluarga besar Ummi sangat hangat menyambut kedatangan saya.
Saya mantap ke jenjang selanjutnya.
Mungkin
Jauh sebelum pertemuan kami ibu saya pernah meminta saya untuk
menyelesaikan kontrak satu tahun di Halmahera lalu berhenti. Mata saya
sempat terbelalak. Kenapa? Nikah suruhnya. Di saat tak ada kandidat
yang saya ajukan ke ibu saya.
Awal 2011 pun saya ingat sekali pernah saya nytatus "2011 gue nikah"
begitu kira-kira. Lagi-lagi, saat saya masih celingak-celinguk gak tau
siapa yang akan menempel dan ditempeli hati saya (Jiahaha bahasanya).
Tapi ternyata, jangan main-main dengan apa yang baru diucapkan, itu
bisa saja terjadi. Mungkin alam bawah sadar kita pada akhirnya
mensugestikan do'a dari apa yang kita ucapkan. Rencana awal kami akan
menikah di 31 Desember 2011, penghujung tahun. Rencana bulat, tapi
mengingat di NAD masih suasana ujian. Jadilah kami mengundurnya.
8 Januari 2012, dua buah keluarga besar beda pulau akhirnya disatukan
dalam ikatan sacral.
Nb : maap gak semuanya ke tag. Silahken baca, :) cerecauan sayah hehe
22 jan 2012 (menghitung sepekan lagi sebelum merantau menyebrang pulau) :D
--------------------- --------- ------
Yahoo! Groups Links
- 4.
-
LOLONG : Sebuah Rekam Jejak Sejarah di Satu Sudut Pantura
Posted by: "shinta arDjahrie" shinta_smansa@yahoo.com shinta_smansa
Sun Apr 1, 2012 8:16 pm (PDT)
LOLONG : Sebuah Rekam Jejak Sejarah di Satu
Sudut Pantura
*buku terbaru dari SN Ratmana
Agresi militer Belanda 1 tahun 1947 menyisakan
banyak kisah yang terekam dalam pada setiap jengkal bumi pertiwi. Dari segala
kisah yang ada diharapkan dapat menjadi pelajaran bahwa penjajahan itu hanya
memberikan kesengsaraan.
LOLONG memang bukan sebuah kisah tokoh
pahlawan terkenal atau yang tercatat dalam daftar pahlawan nasional. Ini adalah kisah sederhana
mengenai keluarga seorang gerilyawan. Kisah tentang perjuangan sebuah keluarga
yang menjalani masa-masa sulit, yang melakukan perjalanan dari Wonosobo hingga
Pekalongan. Rekam jejak yang cukup menyentuh dan menyadarkan kita akan makna
"pahlawan" yang sebenarnya.
LOLONG adalah sebuah Novelet yang terangkum
dalam buku : "Lolong, Lelaki Lansia", karya terbaru dari SN Ratmana. Berisi
satu novelet dan sepuluh cerpen terpilih. SN Ratmana adalah novelis dan
cerpenis senior yang karya-karyanya sudah beberapa kali diterbitkan. Dalam
khazanah kesussastraan Indonesia, SN Ratmana digolongkan sebagai sastrawan
angkatan 66. Pada tahun 1975, nama SN Ratmana mulai dikenal masyarakat luas
karena cerpennya yang berjudul "Kerisik Daun-Daun Mangga" berhasil memenangi
Sayembara Kincir Emas yang diadakan Radio Nederland. Karya-karya yang sudah
diterbitkan antara lain : dari Jodoh sampai Supiah (Kumpulan cerpen, Jakarta :
Djambatan, 1975) ; Sungai, Suara, dan Luka (Kumpulan cerpen, Jakarta : Sinar
Harapan, 1981) ; Asap itu Masih Mengepul (Kumpulan Cerpen , Jakarta : Balai
Pustaka, 1997); Ketika Tembok Runtuh dan Bedil Berbicara (1966-1998), Novel,
Jakarta : Indonesia Tera, 2002 ; Sedimen Senja (Novel, jakarta : Kompas, 2006).
Kini SN Ratmana kembali menghadirkan karya
terbarunya : "Lolong, Lelaki Lansia", sebuah novelet dan sepuluh cerpen
pilihan. Launching akan diselenggarakan pada tanggal 12 Februari 2012 di
pendopo Sebayu Tegal dengan dihadiri oleh Prof.Abu Su'ud dan cerpenis Kurnia
Effendi. Penerbit membuka layanan
pre-order hingga tanggal 10 Februari 2012. Pemesanan pada pre-order akan
mendapatkan diskon 30% + tandatangan penulis. Info pemesanan, harga, serta
ongkos kirim bisa langsung hubungi nomor kontak : 0856 856 5875 atau via email
di penategal@yahoo.com . Persediaan
terbatas.
Informasi buku
Judul buku :
Lolong, Lelaki Lansia
Penulis :
SN Ratmana
Penyunting bahasa : Mastris Radyamas
ISBN :
978-602-8277-55-6
Penerbit :
flpTegal self publishing
Jumlah halaman :
239
Harga :
Rp 40.000,-
http://shintaardjahrie.blogspot. com/2012/ 01/lolong- sebuah-rekam- jejak-sejarah- di.html
- 5.
-
CANTIK
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Sun Apr 1, 2012 8:17 pm (PDT)
CANTIK
Untuk Bibir yg Menarik, Ucapkanlah Perkataan yang baik.
Untuk Pipi yang Lesung, Tebarkanlah Senyum Ikhlas mu di muka bumi.
Untuk Mata Indah Menawan, Lihatlah selalu Kebaikan orang lain.
Untuk Tubuh yang Langsing, Sisihkan Makanan mu bagi fakir miskin.
Untuk Jemari Tangan yang Lentik Menawan, Hitunglah Dosa dan Pujianmu untuk-Nya.
Untuk Wajah Putih Bercahaya, Basuhlah Muka dgn air yang suci dan bersih, air Wudhu.
Kecantikan FISIK pasti akan segera pudar oleh waktu, tetapi kecantikan PERILAKU TIDAK akan pudar, meskipun oleh kematian..
Pramono Dewo
- 6.
-
JIKA
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Sun Apr 1, 2012 8:17 pm (PDT)
"JIKA"
Jika ada orang bicara mengenai kita di belakang, itu adalah tanda bahwa kita sudah ada DI DEPAN...
Saat orang bicara merendahkan diri kita,
itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yg LEBIH TINGGI...
Dan saat orang bicara dengan nada iri mengenai kita, itu adalah tanda bahwa kita sudah jauh LEBIH BAIK dari mereka...
Bukankah saat orang bicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya LEBIH INDAH dari mereka? :)
Pramono Dewo
- 7.
-
Art-Living Sos 2012 (A-2 TALENAN
Posted by: "Ietje Guntur" ietje_gun76@yahoo.com ietje_gun76
Sun Apr 1, 2012 8:18 pm (PDT)
Dear Allz…
Apakabaaaarrr
??? Waaadooohhh…lama nian ya, saya tidak
muncul dan tidak menyapa teman-teman dan sahabatku sekalian. Semoga dalam
rentang waktu kita tidak saling menyapa, atau saling tidak berjumpa, kita tetap
dikaruniai kesehatan dan keceriaan…amiin…
Sebetulnya
siiichh…kalau mau dikatakan kangen, saya kangen dan rindu berat kepada
teman-teman dan sahabat tersayang. Kangen ingin berkicau dan berceloteh riang.
Kangen ingin mencurahkan ide-ide yang berseliweran di dalam kepala…tapi entah
kenapa, seperti mesin yang butuh istirahat, maka saya pun mendadak jadi seperti
kue yang terlalu lama disimpan di dalam stoples…agak melempen…hahahaha….
Namun
untunglah…kerinduan dan dukungan teman serta sahabat tersayang membuat saya
tergugah lagi. Lalu saya bongkar-bongkar catatan ide yang sempat berhamburan di
berbagai tempat…dan muncullah ide sederhana yang ingin saya bagikan kepada
teman-teman dan sahabat semua.
Ceritanya seputar
dapur…mengenai Talenan. Eeh, ini bukan uang talen, atau setali alias 25 sen jaman
dahulu kala, ya. Ini cerita tentang talenan dari kayu, yang menemani hari-hari
kita tanpa kita sadari. Apa saja sih pengalaman kita dengan talenan ?
Yuuukk…kita berbagi cerita….
Boleh saya mulai
dulu dengan secuplik kisah Talenan ? Kalau boleh…saya masuk duluan
yaaa….Selamat menikmati…semoga inspirasinya menjadi warna hidup kita hari ini…
Uhuuuyyyy….cemangaaattsss….
Jakarta, 7
Februari 2012
Salam sayang,
Ietje S. Guntur
♥♥♥
Art-Living Sos 2012 (A-2
Tuesday, February 07, 2012
Start : 2/7/2012 10:17:23
AM
Finish : 2/7/2012 11:30:19
AM
T.A.L.E.N.A.N
Hari libur. Hari keluarga. Saat yang
sudah saya tunggu hampir seminggu penuh, untuk unjuk kebolehan…hehehe…Maklum,
namanya Emak-emak karir, tidak bisa sepenuhnya hanya memikirkan urusan
pekerjaan dan urusan kantor. Naluri untuk berkutat di dapur tetap menyala,
walaupun kadang on-off…hiiikss…Jadi deeh…mulai tengah minggu sudah ada beberapa
rencana untuk memasak makanan yang istimewa. Resep-resep andalan dari berbagai
majalah dan tabloid sudah siap di dapur. Dicatat dengan baik, dan
dihafal…Uuuh…rasanya tiap akhir pekan seperti mau ujian …hahahaha…
Resep sudah. Ada masakan pesanan si
Cantiq-anak semata wayang saya, dan ada masakan pesanan Pangeran Remote Control-Sang
Suami Tercinta . Dua orang, dengan kesukaan yang saling
bertolakbelakang....hehe…Kebayang kalau sekeluarga anaknya setengah lusin,
dengan selusin selera yang berbeda…ohlalaaa…
Jadi deh, di pagi hari yang ceria ini
saya siap-siap dengan bahan yang sudah dibeli di Pasar Bidadari. Ada ikan
segar, udang, ayam kampung, dan ikan pindang tongkol – special niiih…kesukaan
Pangeranku. Sayuran pun sudah setumpuk. Siap untuk membuat sup campur, dan
sayur ca. Halaah…sama-sama sayuran tapi beda aliran. Untuk saya sendiri,
yaaaa…ikut sajalah dengan selera kiri-kanan anggota lain…hmmh…
Pisau dapur khusus, yang biasa saya
pergunakan sudah tersedia. Piring-piring alas dan wadah sudah siap. Wajan,
panci berbagai ukuran, centong, sutil…sudah berbaris rapi di meja dapur.
Naaah…sekarang siap kerja. Eeeh…mana nih talenannya ? Biasanya sih talenan ada
di rak piring. Lho…kok menghilang ?
Setelah dicari di sana sini, ternyata
talenan saya sedang dijemur agar kering dan bebas jamur…ohoooyy…Untunglah !
Mana bisa saya bekerja, mempersiapkan dan memotong bahan tanpa bantuan talenan.
Saya mengambil talenan kayu yang agak lebar, lalu mulai beraksi dengan pisau
kesayangan. Gress…gresshh…Bahan
terpotong rapi, lalu dibariskan sesuai dengan peruntukannya. Sebagian
ditempatkan di piring, sebagian tetap berada di talenan, agar nanti mudah
dicemplungkan ke dalam panci.
♥
Ngomong-ngomong soal
talenan…hmmh…kayaknya semua dapur dan semua ahli masak punya satu talenan
kesayangan yang biasa dipergunakan untuk persiapan memasak. Saya punya tiga
talenan. Dua terbuat dari kayu, dan satu dari plastik. Yang dari kayu, satu
agak besar, dan satu agak kecil. Masing-masing ada fungsinya sendiri. Yang
besar itu biasanya untuk alas kalau memotong sayur, daging, ikan, dan bahan
yang agak besar. Sedangkan yang kecil biasanya untuk memotong bawang, tomat dan
bahan-bahan atau bumbu yang lebih mungil bentuknya.
Yang plastik ? Itu jarang saya
pergunakan. Paling untuk memotong bahan basah seperti tahu atau tempe. Tapi itu
pun tidak mesti. Saya kurang suka memakai talenan bahan plastik, karena bila
dicuci masih meninggalkan bekas dan agak bau apa gitu deh…Nggak enak.
Barangkali ada yang Tanya : kenapa beli kalau jarang dipakai ? hehehe…ada 102
alasan ! Tapi yang jelas, talenan plastik ini bisa dibawa kemana-mana, kalau
ingin masak di luar. Sedangkan si Talenan kayu, adalah properti rumah yang tidak
boleh keluar dari area dapur.
Kalau cerita soal talenan, eeehh…apa,
ya bahasa lainnya ? Ya, talenan deh…! Ibu saya adalah orang yang sangat fanatik
terhadap talenannya. Ibu sayalah yang mengajarkan, bahwa setiap orang yang
bekerja di dapur harus punya paling tidak dua buah talenan. Ya, itu tadi
alasannya. Tapi ibu saya memang luar biasa. Selain talenan standar yang dua
model tadi, beliau juga punya talenan yang besaaaaar sekali. Dibuat dari bahan
kayu nangka yang bulat, tebalnya sekitar 10-15 cm, dan kalau menimpa kaki bisa
gepeng seketika… hihihiiii…
Talenan super besar dan super tebal
ini biasanya dipergunakan ibu saya untuk menjadi alas pemotong daging atau
tulang-tulang. Dengan pisau besar seperti kampak, maka bekerja di talenan besar
ini menjadi mudah dan cepat. Mirip deh dengan talenan penjual daging di pasar,
atau penjual ayam yang memotong-motong dagingnya dengan tenaga dalam.
Selain itu ibu saya juga punya talenan
super mini, dengan kaki penyangga. Modelnya hampir segitiga, dan kaki
penyangganya juga tiga. Kalau saya bilang, ini talenan keramat milik ibu saya.
Entah dibuat dari kayu apa, tapi kelihatannya kuat dan praktis. Dengan kaki
penyangga itu, ibu saya bisa membawa talenan kemana-mana, bahkan sambil
memotong sayuran di depan televisi pun bisa…hahaha…Saya pernah iseng meminta
talenan ini, tapi dengan serta merta ibu saya mendelikkan matanya. Beliau
bilang, lebih baik dia membelikan saya talenan baru di pasar, daripada talenan
kaki tiga ini diberikan kepada orang lain…halaaah…!!!
Masih ada lagi. Tapi ini memang tidak
umum. Yaitu talenan terbuat dari lempengan marmer. Betuuuulll…dari batu marmer
yang biasanya untuk lantai rumah ! Ibu saya punya sekeping talenan marmer yang
tebalnya kurang lebih satu inchi. Ini memang khusus untuk membuat roti dan
tingting kacang. Jangan ditanya beratnya seperti apa. Dan saya tidak mau
mencoba untuk menimpakannya ke atas kaki saya…uuuhh…
Berhubung saya tidak terlalu sering
turun ke dapur, dan saya juga kurang ahli membuat roti ( baca : belum bisa
bikin roti…hehehehe…), maka urusan pertalenan itu bagi saya cukup dengan tiga
ukuran dan bahan saja. Bagi saya, perangkat kerja itu sudah sangat membantu .
Apalagi kalau kadang-kadang saya masak di luar bersama teman-teman dan
keluarga, salah satu talenan saya pasti ikut menemani. Itu semacam paspor juga
untuk masuk ke dapur. Rasanya memang lebih nyaman menggunakan pisau kerja dan
talenan sendiri, sehingga sudah hafal dengan lekuk-lekuk dan karakter bahannya.
♥
Sekarang semua bahan sudah siap
dipotong. Panci sudah dijerang di atas kompor. Wajan sudah siap sedia menerima
bahan yang akan dimasak.
Dengan kelincahan tersendiri, saya
mengayunkan talenan di atas panci, menggeser bahan-bahan di atasnya hingga
masuk dengan pas ke dalam air yang sudah mendidih. Bawang putih yang tadi
digeprek di atas talenan juga sudah ikut nyemplung ke dalam wajan yang telah
diisi minyak, dan sekarang menebarkan aroma wangi yang menggelitik hidung.
Tidak lama. Hanya kurang lebih satu
jam saja…* kok kayak lagu, ya ? *…semua masakan sudah selesai dan matang.
Tinggal ditata di dalam mangkuk dan piring saji. Lalu dihidangkan….hmmh…Hari
keluarga yang ditunggu seminggu pun sukses dengan cerah ceria…ahaaayyy…
Lalu…semua peralatan dibersihkan.
Talenan dicuci bersih. Diangin-anginkan, dan dijemur sebentar. Agar tidak
tumbuh jamur di permukaannya. Talenan bersih akan menjamin makanan sehat.
Talenan kotor, menjadi sumber penyakit . Hmmh…siapa bilang talenan tidak harus
mendapat perhatian khusus ?
♥
Melihat dapur yang sudah bersih, dan
talenan yang sudah berbaris rapi di rak piring saya tersenyum.
Berkat talenan, kerja saya menjadi
cepat dan mudah. Padahal kalau dipikir-pikir, apa sih talenan itu ? Hanya
sebilah papan, atau sepotong kayu. Tapi tanpa dukungannya, maka urusan
persiapan makanan akan terganggu dan barangkali menjadi repot.
Di dalam hidup kita ini pun,
kadang-kadang ada orang yang hanya berfungsi seperti talenan. Menjadi alas bagi
aktivitas orang lain . Ia hanya pendukung sebuah proses. Tapi tanpa
dukungannya, proses tidak akan berjalan lancar.
Kita pun seandainya bisa memilih,
lebih baik menjadi seseorang yang berada di depan atau di atas. Namun, bila
semua orang menjadi yang di atas, siapa yang akan mendukungnya ? Menjadi
talenan bukanlah pilihan yang terakhir. Ia sama mulianya dengan pilihan lain.
Yang penting, walaupun hanya menjadi talenan, ia tetap memiliki integritas di
dalam menjalani hidup ini…
Semoga kita dapat belajar dari sebilah
kayu yang bernama talenan…
Jakarta, 7 Februari 2012
Salam hangat,
Ietje S. Guntur
Special
note :
Terima kasih untuk Ma tersayang…begitu
banyak ilmu dan cinta yang Mama berikan dalam hidup ini…I loveeeeee U
…muuaachh…J
♥
- 8.
-
3 KALENG COCA-COLA
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Sun Apr 1, 2012 8:18 pm (PDT)
3 KALENG COCA-COLA
Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama.
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.
Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.!!....Lingkungan anda, adalah ANDA.
(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA..!!
Barakallah fiikum...
Pramono Dewo
- 9.
-
Artikel – Euforia Coaching & Counseling
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Apr 1, 2012 8:18 pm (PDT)
Artikel – Euforia Coaching & Counseling
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Catatan Kepala:"Semangat dan tindakan yang didasari dengan ilmu jauh lebih berdampak daripada sekedar melakukan sesuatu karena euforia belaka."
Akhir-akhir ini kita sering mendengar orang berbicara tentang Coaching & Counseling. Ada bagusnya juga sih. Namun, kadang agak janggal juga ketika pembicaraan itu berlangsung pada pada konteks yang tidak tepat. Bahkan, banyak juga orang yang ternyata tidak benar-benar memahami kosa kata yang digunakannya. Misalnya, ketika ditanya: "APA SIH BEDANYA COACHING DENGAN COUNSELING?" Masih banyak yang bingung. Padahal, keliru memahaminya bisa menyebabkan keliru juga melakukannya. Tidak heran jika proses Coaching & Counseling sering tidak berhasil mencapai tujuannya masing-masing. Karena tanpa ilmu, sesuatu yang kita lakukan tidak bisa memberikan hasil optimal. Apakah Anda pernah melakukan Coaching dan atau Counseling?
Salah satu resiko kekeliruan dalam menerapkan prinsip Coaching & Counseling adalah ketika kita tidak bisa mengenali batas-batasnya. Sesuatu yang seharusnya kita tangani dengan teknik Counseling – misalnya – secara keliru kita hadapi dengan teknik Coaching. Maka hal itu bisa menimbulkan kebergantungan bawahan kepada kita. Bukan hanya itu, kita bisa terbawa kedalam arus pusaran masalahnya. Apa lagi jika antara kita dengan bawahan itu berjenis kelamin berbeda. Kita bisa saja menyelesaikan masalah semula, namun menghasilkan masalah yang baru antara kita dengan bawahan yang kita bimbing. Segala sesuatu memang ada ilmunya. Bukan sekedar mengikuti euphoria yang sedang berkembang di lingkungan kita. Semangat dan tindakan yang didasari dengan ilmu jauh lebih berdampak daripada sekedar melakukan sesuatu karena euforia belaka. Maka mempelajari dengan baik teknik Coaching & Counseling merupakan sebuah kebutuhan bagi para leader, supaya dalam melakukannya kita
tidak sekedar meraba-raba. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memahami lebih dalam Coaching & Counseling, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
1. Pahami perbedaan fungsi dan tekniknya. Sama seperti kita menggunakan kunci pas. Setiap kunci ada ukurannya masing-masing. Kita tidak bisa menggunakan kunci pas ukuran 15 untuk memutar baut seukuran 13, misalnya. Begitu pula halnya dengan Coaching & Counseling. Tanpa pemahaman itu, kita tidak bisa memposisikan diri dengan benar ketika berhadapan dengan bawahan yang membutuhkan bantuan kita. Dengan kata lain, kita tidak akan tahu persis apa sih fungsi kita ketika memainkan peran sebagai seorang Coach, dan apa fungsi kita ketika berperan sebagai seorang Counselor. Ingatlah bahwa seorang Coach mempunyai fungsi yang berbeda dengan Counselor. Begitu pula teknik dalam melaksanakan tugasnya. So, pahamilah perbedaan fungsi dan teknik diantara keduanya. Sehingga ketika Anda menerapkannya bersama anak buah, maka Anda akan bisa melakukannya dengan sebaik mungkin.
2. Pahami dan patuhi batasan-batasannya. Bayangkan kalau seorang striker tidak memahami batasan-batasan atau perbedaan mendasar antara kewenangan striker dengan goal keeper. Bisa-bisa dia menangkap bola dengan tangannya di depan gawangnya sendiri bukan? Jika itu terjadi, dia bisa menyebabkan hukuman tendangan penalty yang merugikan teamnya. Begitu pula dengan Coach atau Counselor yang tidak mengenal batasan-batasan tugas, tanggungjawab dan kewenangan yang dimilikinya. Jika Anda pernah mendengar kasus dukun cabul, itu adalah salah satu contoh buruk yang terjadi ketika seseorang datang kepada orang yang dianggap bisa memberikan solusi bagi masalah pribadinya. Haaaa, kita kan bukan dukun. Anda mungkin berkilah demikian. Benar. Tetapi, bukan hanya dukun lho: 'psikolog' atau bahkan 'guru BP' pun bisa tergelincir jika dia tidak memahami dan tidak mematuhi batasan-batasannya. Bagaimana dengan kita bersama bawahan yang kita bimbing? Sama
saja. Jika tidak pernah mendengar potret buruk kesalahkaprahan coaching dan counseling antara atasan dan bawahan ini di koran merah, itu tidak berarti tidak pernah terjadi. Tidak terekspose saja. Namun semua ekses itu tidak perlu terjadi jika kita memahami dan mematuhi batasan-batasannya.
3. Pelajari seni kombinasinya. Dalam prakteknya, seorang leader kadang dihadapkan pada kasus-kasus yang tidak bisa diselesaikan dengan teknik Coaching saja. Atau Counseling saja. Pada tahapan masalah yang kronik, dampaknya bisa berefek kemana-mana. Maka ada situasi dimana sebagai leader kita dituntut untuk mampu mengkombinasikan teknik Coaching dengan Counseling secara simultan. Ini memang sudah termasuk kemampuan advance. Sebaiknya dilakukan oleh orang yang benar-benar terlatih. Apakah tanpa latihan kita bisa melakukannya? Tidak. Sekalipun Anda benar-benar memiliki bakat alam yang kuat. Latihan? Mutlak untuk dilakukan. Dalam konteks ini, hal yang perlu kita latih ada dua, yaitu: (1) Teknik kombinasinya dan (2) pengendalian diri. Mengapa pengendalian diri? Karena tantangan paling besar yang dihadapi oleh seorang Coach atau Counselor bukanlah yang datang dari seseorang yang sedang dibimbingnya. Melainkan dari dalam dirinya sendiri. Hanya jika
mampu menguasai kedua aspek itu saja, kita bisa menguasai seni kombinasinya. Tidak bisa tidak. Karena kedua hal itu, mutlak perlunya.
4. Ikuti perkembangan ilmunya. Sepanjang waktu, ilmu terus berkembang. Maka barangsiapa yang enggan untuk mengikuti perkembangan tumbuh kembangnya ilmu, hampir bisa dipastikan akan ketinggalan zaman. Dia mungkin tidak menyadarinya. Namun orang lain yang mengerti tahu betul jika teori dan tekniknya sudah usang. Masak sih kalau gadget komunikator selalu kita ikuti perkembangannya dari waktu ke waktu, sedangkan ilmu yang sangat menunjang kualitas kepemimpinan itu kita biarkan ketinggalan? Dulu, kita hanya berbicara tentang Coaching saja. Atau Counseling saja. Kemudian secara salah kaprah kita menyebutnya Coaching & Counseling. Sekarang, Coaching & Counseling pun masih berkembang lagi dengan kehadiran konsep Mentoring. Makanya dalam sebuah program pelatihan "Coaching – Counseling – Mentoring" yang saya fasilitasi saya sering dihadapkan pada pertanyaan klasik: Coaching – Counseling – Mentoring? Apaan lagi tuch? Kalau ditanya gadget
terbaru, kita langsung nyamber. Faham betul feature-featurenya. Apakah kita juga mempunyai ketertarikan yang sama tingginya terhadap perkembangan ilmu Coaching-Counseling-Mentoring? Nah, ini challenge tambahan untuk seorang leader nih.
5. Temukan guru pembimbing yang tepat. Salah satu kriteria orang yang tepat bagi kita untuk berguru adalah "mempunyai landasan ilmu yang mumpuni DAN pengalaman praktis dalam pekerjaannya". Bagus saja jika kita belajar para orang yang rajin membaca textbook. Kita bisa menimba banyak pengetahuan. Namun, tanpa pengalaman empiris, ilmu yang kita dapat hanya sebatas teori belaka. Bagus juga jika kita belajar kepada orang yang terampil dari pengalaman. Kita bisa tahu trik-triknya. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya tanpa sokongan teknik atau ilmu yang memadai. Jadi, lebih baik jika kita bisa menemukan guru atau pembimbing yang memiliki ilmunya sekaligus berpengalaman dalam dunia nyata untuk mempraktekkannya. Jarang? Memang. Namun begitu kita menemukan orang seperti ini, kita bisa mendapatkan keduanya. Orang yang memiliki kedalam ilmu dan keluasan pengalaman seperti ini biasanya tidak takut dihadapkan pada kasus-kasus aktual yang kita
hadapi di lapangan. Mereka bukan tipe membuat scenario dirumah, lalu latihan sebelum tampil, kemudian mendemonstrasikannya di depan kelas. Orang yang memiliki ilmu dan pengalaman ini membuka dirinya untuk mendengar langsung dari Anda; "kasus pelik apa yang sedang Anda hadapi?" Lalu bersama Anda, dia mencari solusinya. Mencontohkan. Dan melatih Anda melakukan tahapan-tahapan prosesnya. Ingin belajar Coaching-Counseling -Mentoring? Temukan guru pembimbing yang seperti itu.
Untuk menjadi pemimpin yang lebih baik, kita perlu terus menerus mengasah kemampuan mengelola orang-orang yang kita pimpin. Apakah untuk tujuan memenuhi target-target kinerja, memecahkan masalah, ataupun untuk mengembangkan mereka. Agar mampu memainkan peran itu, kita perlu membekali diri dengan teknik dan keterampilan yang memadai. Diantara keterampilan-keterampilan yang perlu kita pertajam itu tentu saja Coaching-Counseling -Mentoring harus ada dalam daftar ceklis. Makanya, yuk kita sama-sama memperdalam ketiga skill itu lagi. Agar kualitas kepemimpinan kita, semakin hari menjadi semakin baik.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman – 13 Februari 2012
Trainer, & Public Speaker of Natural Intelligence
Catatan Kaki:
Pengetahuan kita tentang Coaching-Counseling-Mentoring perlu dikonversi menjadi 'keterampilan' dalam melakukannya.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
Sudah baca buku Natural Intelligence Leadership saya? Cek Disini atau Di Toko Buku
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman – GREATIST! – silakan kirim email dengan subyek 'YES Inspirational Articles' ke dkadarusman@yahoo.com
Tentang Dadang Kadarusman
~ Spesialisasi training di bidang: NATURAL INTELLIGENCE dan penerapannya dalam LEADERSHIP, PERSONNEL DEVELOPMENT dan PERSONAL EXCELLENCE ~ (Phone: 0812 19899 737 – www.dadangkadarusman.com )
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman - 0812 19899 737
Trainer & Public Speaker of Natural Intelligence
Dare to invite Dadang? Call Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
- 10.
-
Artikel – Memaknai Setiap Detik Dalam Hari-hari Kita
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Apr 1, 2012 8:19 pm (PDT)
Artikel – Memaknai Setiap Detik Dalam Hari-hari Kita
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Catatan Kepala:"Dampak dari apa yang kita lakukan hari ini akan terus lengket melekat erat dalam diri kita hingga akhir hayat."
Pertanyaannya sama; 'hari apakah ini?'. Tapi jawabannya bisa berbeda-beda. Mungkin ada yang menjawab; 'ini hari valentin'. Ada yang bilang 'hari selasa'. Atau bagi sebagian orang lainnya, 'Ini adalah hari istimewa peringatan ulang tahun Mama, Bundaku Tercinta'. Harinya sama. Hari ini. Namun nilainya berbeda-beda. Lantas, apakah yang menyebabkan perbedaan nilai itu? Jawabannya adalah; makna yang kita sendiri berikan kepada hari ini. Tidak ada hari buruk. Tidak ada hari bagus. Yang ada adalah perilaku baik atau kelakuan buruk yang memaknai hadirnya hari-hari itu dalam hidup kita. Lantas, makna apa yang hendak Anda berikan kepada hari-hari Anda?
Dikantor yang sama, pada hari yang sama. Ada karyawan yang mukanya suram. Ada juga yang wajahnya berbinar cerah. Di rumah juga begitu. Ada orang-orang yang manyun sajah. Dan ada yang tersenyum indah. Tidak perlu bertanya; 'bagaimana harimu?' karena kita bisa menebaknya dari pancaran cahaya diwajah mereka. Juga dari sikap dan perilakunya. Ditempat lain, ada orang yang terkurung dalam ruang sempit berjeruji. Atau mengucilkan diri dari lingkungannya karena harus mempertanggungjawabkan apa yang pernah dilakukannya di masa lalu. Ditempat lainnya lagi ada orang-orang yang sedang menikmati hasil dari jerih payah dan perilaku baiknya dimasa silam. Kita memiliki 7 hari yang sama dalam seminggu. Mempunyai 24 jam yang sama dalam satu hari. Mendapatkan 60 menit yang sama dalam setiap jam. Serta 60 detik yang sama untuk setiap menit yang kita dapatkan. Tetapi, mengapa hasil akhirnya berbeda sama sekali? Nyata sekali jika dampak dari apa yang kita lakukan hari ini
akan terus lengket melekat erat dalam diri kita hingga akhir hayat. Karena setiap hari yang kita lalui, merupakan mata rantai dari rangkaian hari-hari yang kita lalui seumur hidup. Jadi apa yang menentukan akhir dari hidup kita? Jawabnya adalah; apa yang kita lakukan hari ini.Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar memaknai hari-hari kita, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
1. Siklus hari saling terikat satu sama lainnya. Mana yang benar dari dua pernyataan ini: "hari senin mempengaruhi hari selasa" atau "hari selasa yang mempengaruhi hari senin"?. Pernyataan pertama yang benar dong ya teman-teman. Hari senin yang mempengaruhi selasa, bukan sebaliknya. Apa yang kita lakukan di hari senin, berpengaruh terhadap apa yang kita dapatkan di hari selasa. Dan apa kita lakukan di hari selasa, akan berdampak kepada hari rabu kita. Kelihatannya pernyataan saya ini benar. Padahal, tidak tepat seperti itu. Mengapa? Karena garis waktu hari-hari kita tidak terletak pada bidang datar atau garis lurus. Garis waktu kita berada dalam lingkaran sebuah siklus multi dimensi. Jika Anda melakukan sesuatu di hari selasa, boleh jadi dampaknya justru akan Anda rasakan di hari senin. Bukan di hari rabu. Lho, bukankah senin sudah berlalu? Benar. Tetapi kita masih memiliki senin-senin lainnya dalam hidup kita, bukan? Fakta ini
menunjukkan bahwa apapun yang kita lakukan pada hari ini – apakah perilaku baik atau perilaku buruk – sangat berpengaruh terhadap seluruh hari-hari dalam hidup kita. Maka berhati-hatilah dalam setiap hari yang kita lalui. Karena dampak dari perilaku kita pada salah satu hari itu, mungkin sangat menentukan sisa-sisa hari yang masih kita miliki.
2. Waktu memiliki bobotnya sendiri-sendiri. Semua hari dalam hidup kita sama-sama terdiri dari 24 jam. Maka mestinya, kita bisa mengganti hari apapun dengan jumlah waktu yang sama. Misalnya, jika saya melakukan kesalahan selama 1 jam kepada Anda, maka sebaiknya Anda hanya menghukum saya atas kesalahan itu selama 1 jam juga dong. Tetapi nyatanya tidak demikian. Jika saya melakukan sesuatu yang sedemikian buruknya kepada Anda. Misalnya menyakiti Anda selama satu jam. Lalu Anda membawa saya ke pengadilan, Anda meminta hakim untuk memenjarakan saya selama 15 tahun. Betul demikian? Sebaliknya. Ada orang-orang yang bekerja keras selama 5 tahun. Berjuang menghadapi setiap cobaan, rintangan dan tantangan hidup. Pedih dan perih dijalaninya selama masa-masa sulit itu. Namun, setelah semua usahannya menampakkan hasil, orang itu bisa menikmati hasilnya selama puluhan tahun hidupnya kemudian bahkan bisa diwariskan. Perhatikanlah sekali lagi. Ternyata,
waktu memiliki bobotnya masing-masing. Lantas, apakah gerangan yang menentukan bobot itu? Satu hal saja. Yaitu; apa yang kita lakukan untuk mengisi waktu-waktu itu. Jadi, Apa yang akan Anda lakukan hari ini? Sesuatu yang menyebabkan Anda menderita atau menanggung malu selama puluhan tahun yang akan datang? Ataukah, melakukan tindakan-tindakan yang memungkinkan Anda untuk menjadi pribadi yang mulia, terhormat, dan tentram hati kelak ketika memasuki saat-saat terakhir dalam hidup kita. Hmmmmh… silakan tentukan sendiri.
3. Waktu mematangkan segala sesuatu. Jika Anda menanak nasi, tentu Anda perlu energy panas dari api atau listrik. Tanpa itu, beras tidak akan berubah menjadi nasi. Namun, ada 'energy' lain yang harus ada selain panas itu. Tahukah Anda apakah itu? Waktu. Nyalakan kompor Anda, satu detik. Maka beras tidak akan tanak. Waktulah yang sangat berpengaruh untuk mematangkan sesuatu. Tanpa waktu, kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Indah pada waktunya, jika Anda lebih suka menyebutnya demikian. Bagaimana dengan kita? Kita selalu ingin segala sesuatu memberikan hasil secara instan. Sekarang berusaha, sekarang ada hasilnya. Itu jika kita melakukan kebaikan. Saya juga sering ingin demikian. Sebaliknya. Jika kita melakukan keburukan, kita ingin agar waktu terus diulur-ulur agar jangan sampai konsekuensi atau perilaku dan tindakan buruk itu mendatangi kita. Padahal, waktu tidak pernah bisa dihentikan. Maka ketika kita berbuat kebaikan.
Berikhtiar. Berusaha mendapatkan penghidupan. Mencari nafkah. Mengejar berkah. Bersabarlah, bila hasilnya belum seperti yang kita harapkan. Dan teruslah berjuang. Sebaliknya. Ketika kita berbuat keburukan. Tidak perlu pergi terlalu jauh. Karena kemanapun kita berlari. Dimanapun kita sembunyi. Waktu akan menentukan kapan kita harus memberikan pertanggungjawabannya. Segala sesuatu, indah pada waktunya. Karena waktu, mematangkan segalanya.
4. Waktu melacak setiap jejak. Lihatlah struk belanja kartu kredit Anda. Tanggal berapa dicetaknya? Tetera disana. Periksalah pesawat yang Anda tumpangi, jam berapa take off dari runway? Ada jadwalnya. Telitilah, layar monitor gadget komunikator Anda, berapa menit atau detikkah percakapan yang Anda buat bersama seseorang nun jauh disana? Jam berapa Anda tidur. Jam berapa Anda bangun. Jam berapa Anda masuk ke kantor. Jam berapa blablablabla. Semuanya terekam oleh waktu. Sekarang. Mari. Kita. Renungkan. Lagi. Apakah setiap tindakan dan perilaku kita juga terlacak jejaknya disana?Jika demikian, maka ketika kita menggunakan jemari tangan ini untuk menuliskan kalimat-kalimat hujatan kepada orang lain. Mencaci maki. Mencerca. Semuanya terekam dengan sempurna. Begitu pula ketika kita menggunakannya untuk menyemangati sesama. Mengajak mereka kepada kebaikan. Dan menyerukan perdamaian. Semua tercatat tanpa cacat. Itu baru jemari tangan. Bagaimanakah
gerangan dengan lidah kita. Tangan kita. Kaki kita. Otot-otot dalam tubuh kita. Setiap sel dalam otak kita. Seluruhnya. Pada setiap jam, menit, dan detik yang dilaluinya ada jejak yang ditinggalkannya. Jejak seperti apakah yang kita ingin waktu melacak dan mencatatnya?
5. Bahkan Tuhan pun bersumpah dengan waktu. Dalam kitab suci, kita membaca dengan jelas dan tegas; "Demi waktu!" demikian Tuhan bersumpah. Oh, sedemikian pentingnyakah waktu dimata Tuhan? Sesunggungnya manusia itu berada dalam kerugian loh. Tahu kenapa? Karena kita sering lalai dengan detak detik jam di tembok yang terus berjalan. Kita tidak tahu sampai kapan masih punya waktu. Tetapi kita selalu tergoda untuk memubadzirkannya. Atau mengisi detik demi detik dalam hidup kita dengan sesuatu yang tidak berguna. Bahkan, mungkin juga kita pakai waktu yang ada untuk menyakiti perasaan orang lain. Menghujat orang-orang yang bahkan tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri kita. Apa sih yang kita lakukan dengan detik-detik yang dimata Tuhan sedemikian berharganya ini? Rugi, manusia itu. Bukan kata saya. Tapi menurut firman yang dibawa oleh Nabi suci. "Kecuali," lanjut firman itu. "Orang-orang yang meyakini keberadaan Tuhannya." Itu yang
pertama. "Dan orang yang melakukan tindakan dan perilaku baik." Itu yang kedua. "Dan saling menasihati dalam kebenaran." Itu yang ketiga. "Dan saling menasihati dalam kesabaran." Dan itulah yang keempat. Dari miliaran manusia, hanya ada 4 jenis orang yang tidak rugi selama menjalani setiap detik dalam hari-harinya. Adakah kita termasuk kedalam jenis orang-orang itu?
Bayangkan ketika Anda berada dalam sebuah ruangan yang memiliki fasilitas cctv. Setiap gerak gerik Anda, detik demi detik direkam. Esok harinya, seseorang memutar video rekaman itu sehingga dia tahu persis apa yang Anda lakukan selama berada di ruangan yang diawasi itu. Ketika Anda ditanya atau dikonfirmasi tentang sesuatu mungkin Anda berkata; "Yang mana ya?" Atau, "Nggaaaak, saya nggak melakukannya koook. Sumpah!" Anda mengelak. Mungkin karena Anda lupa. Atau berpura-pura tidak mengingatnya. Tetapi, ketika kepada Anda disodorkan rekaman cctv itu, apakah gerangan yang bisa Anda sangkal lagi? Sekarang, bagaimana seandainya kepada kita diberitahukan bahwa di sebelah kiri dan kanan kita ada 2 kamera tak kelihatan yang merekam setiap perbuatan kita sepanjang hayat. Hasil rekaman kamera itu akan diputar pada suatu hari ketika semua jiwa dikumpulkan. Dipertontonkan pada hari ketika setiap amal perbuatan dikalkulasi dan dipertanggungjawabkan.
Kira-kira, wajah kita akan berubah menjadi hitam kelam dipenuhi kemuraman? Atauhkah berpendar indah dipenuhi oleh cahaya yang cerah? Oh. Betapa teka-teki ini tidak mudah untuk dicarikan jawabannya.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman – 14 Februari 2012
Trainer, & Public Speaker of Natural Intelligence
Catatan Kaki:
Lakukanlah yang terbaik hari ini, karena hasilnya; mungkin akan mempengaruhi seluruh sisa hidup kita.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
Sudah baca buku Natural Intelligence Leadership saya? Beli Disini atau Di Toko Buku
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman – GREATIST! – silakan kirim email dengan subyek 'YES Inspirational Articles' ke dkadarusman@yahoo.com
Tentang Dadang Kadarusman
~ Spesialisasi training di bidang: NATURAL INTELLIGENCE dan penerapannya dalam LEADERSHIP, PERSONNEL DEVELOPMENT dan PERSONAL EXCELLENCE ~ (Phone: 0812 19899 737 – www.dadangkadarusman.com )
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman - 0812 19899 737
Trainer & Public Speaker of Natural Intelligence
Dare to invite Dadang? Call Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
- 11a.
-
Salam utk semua
Posted by: "william tham" tham.william@yahoo.co.id tham.william
Sun Apr 1, 2012 8:19 pm (PDT)
Apakah milis ini masih aktif?
Thanks
- 11b.
-
Re: Salam utk semua
Posted by: "siril_wafa" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Apr 1, 2012 8:20 pm (PDT)
Salam,
Bapak william milis ini masih aktif. mari kita ramaikan bersama-sama.
Salam,
Sis
- 12.
-
Artikel – Mengintip Job Description Atasan
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Apr 1, 2012 8:20 pm (PDT)
Artikel – Mengintip Job Description Atasan
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Catatan Kepala:"Seseorang yang memfokuskan diri kepada standar kinerja tinggi, berpeluang untuk melampaui tuntutan-tuntutan kolektif. Sehingga, dia bisa dengan mudah mengungguli orang lain di dalam kelompoknya."
Mengintip itu adalah perbuatan tidak terpuji, kan ya? Tetapi kali ini saya memang ingin mengajak Anda untuk mengintip. Tetapi, yang kita intip bukanlah aurat atau kegiatan orang lain. Saya mengajak Anda untuk mengintip Job Description atasan Anda. Tujuannya, bukan untuk menelisik apakah atasan kita sudah bekerja sesuai dengan jobdesknya atau belum. Bukan tugas kita untuk melakukan hal itu. Melainkan menggunakan pengetahuan kita terhadap jobdesc atasan untuk meningkatkan kualitas diri kita hingga benar-benar bisa sesuai dengan jobdesc itu. 'Halah, ini mah nambah kerjaan kita saja dong!' Mungkin ada yang berpikiran demikian. 'Ngurusin kerjaan sendiri aja udah pontang panting,' tambahnya. Lha, ngapain Anda ngurusin kerjaan Anda? Justru seharusnya kita 'nggemukin' pekerjaan kita biar hasilnya bisa lebih baik dan lebih banyak dari biasanya. Untungnya bukan untuk orang lain loh. Untuk diri kita sendiri. Mau?
Dalam sebuah wawancara televisi beberapa hari lalu seorang Jenderal bintang 4 ditanya: "Apa kiat sukses Anda sehingga bisa meraih prestasi cemerlang dan sedemikian menonjolnya dibandingkan dengan rekan-rekan Anda?" Sejauh yang diketahui khalayak, beliau memang dikenal dengan segudang prestasi dan reputasinya. Beliau menjawab: "Saya selalu berusaha untuk memahami Job description atasan saya. Sehingga saya bisa berupaya sekuat tenaga agar atasan saya benar-benar terbantu oleh keberadaan saya." Jika Anda pernah membaca buku saya "Belajar Sukses Kepada Alam" mungkin Anda masih ingat disana tertulis begini: "Seseorang yang memfokuskan diri kepada standar kinerja tinggi yang ditetapkannya sendiri, berpeluang untuk melampaui tuntutan-tuntutan kolektif. Sehingga, dia bisa dengan mudah mengungguli orang lain di dalam kelompoknya." Itulah yangterjadi pada diri sang Jenderal. Karena Job Desc atasannya, menuntutnya untuk menguras seluruh kemampuan
melampaui tuntutan kerjanya sendiri. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menerapkan standar kerja tinggi melalui pemahaman terhadap Jobdesc atasan, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
1. Kapasitas Anda melampaui pekerjaan Anda. Mari tengok pekerjaan yang Anda tangani sekarang. Apakah kemampuan diri Anda hanya sebatas melakukan pekerjaan itu? Saya yakin tidak. Kemampuan Anda jauh diatas tuntutan kerja yang selama ini Anda pikul. Hanya saja, Anda jarang tertarik untuk mengerjakan lebih dari itu. Tugas gue kan cuman gini doang, ya gue kerjain yang gini. Lah, emangnya gua dibayar berapa sih?. Dan beribu kalimat serupa lainnya. Perhatikanlah bahwa kita sudah sedemikian lama tidak mendayagunakan kapasitas diri kita yang sesungguhnya hanya karena kita terkungkung oleh penugasan yang kita terima. Oleh pendapatan yang kita bawa pulang. Oleh kondisi lingkungan yang membuat kita mengerut. Mengecil. Dan mengerdil. Padahal, kapasitas diri Anda melampaui pekerjaan yang saat ini Anda emban. Atau, apakah saya salah menilai Anda?
2. Energi keluar sesuai dengan tuntutan. Ingat lagi ketika seseorang mengatakan kepada Anda;"Waktu kamu tinggal 4 jam lagi. Selesaikan tugas itu, atau…..." Anda langsung terpacu untuk menyelesaikannya. Dan berhasil. Aneh. Padahal dua minggu lalu tugas itu sudah kita terima. Tapi mengapa energy kita baru muncul disaat-saat terakhir seperti ini? Itu karena kita tidak menuntut diri kita dengan sepatutnya. Kita, sering memanjakan diri dengan kalimat penghiburan keliru, "Ntar dulu. Ntar dulu." Tahukah dimana letak ke anehannya? Kata 'ntar' berkaitan dengan 'masa depan'. Sedangkan kata 'dulu' berhubungan dengan masa lalu. Lha, kalau 'Ntar Dulu'? Berarti kita membuat system regulasi didalam tubuh kita menjadi kacau balau. Maka tantanglah selalu diri Anda untuk melakukan yang sepatutnya Anda lakukan 'saat ini' juga. Harus semuanya dikerjakan sekarang? Bukan. Izinkan saya ulangi: tantanglah selalu diri Anda untuk
melakukan YANG SEPATUTNYA dilakukan saat ini. Maka sekarang Anda bisa mengukur, apakah saat ini Anda tengah melakukan yang sepatutnya atau tidak? Bahkan ketika Anda 'berdiam diri' karena merasa pekerjaan sudah selesaipun tidak termasuk melakukan yang patut. Sebab, nilai kepatutan setiap orang adalah; mengerjakan sesuatu hingga kepasitas dirinya benar-benar dioptimalkan. Hanya dengan cara menuntut diri setinggi itulah, energy sebenarnya didalam diri kita bisa didayagunakan.
3. Menerapkan standar yang tinggi. Untuk mendorong diri kita melakukan yang terbaik dari yang kita bisa, sebaiknya kita tidak terpaku kepada tuntutan kolektif seperti yang tertuang dalam job description jabatan kita. Jobdesc itu bukan untuk Anda. Melainkan untuk SEMUA orang dalam posisi yang sama dengan Anda. Faktanya, jobdesc Anda kan sama dengan kolega Anda. Padahal, kapasitas diri Anda bisa jadi lebih tinggi dari mereka. Ambisi Anda sudah jelas melampui ambisi mereka. Keinginan Anda jelas melebihi keinginan orang lain. Bukankah itu benar? Maka untuk mencapai semuanya, tidak mungkin jika kita hanya melakukan hal yang sama dengan yang orang lain lakukan. Jika Anda sama dengan mereka, maka bisa ditebak bila hasil yang Anda dapatkan pun akan sama juga. Apalagi dizaman yang serba kompetitif seperti saat ini. Kita bekerja lebih banyak pun belum tentu menghasilkan lebih banyak. Kita bekerja lebih cerdas? Iya, jika kita benar-benar lebih cerdas dari
orang lain. Lha, kalau orang lain lebih cerdas? Makanya, cara ampuh yang bisa kita tempuh adalah dengan melatih diri kita melalui standar tinggi yang kita terapkan sendiri. Sebab, jika kita terbiasa untuk mencapai kualitas standar pribadi yang tinggi melampui tuntutan kolektif kebanyakan orang lainnya, maka tidak diragukan lagi jika kita bisa menampilkan diri sebagai pribadi unggul.
4. Membantu menyelesaikan tugas atasan. Pertanyaannya: gimana caranya? Sederhana. Belajarlah untuk membantu menyelesaikan tugas atasan. Jika Anda bisa melakukannya, dijamin; Anda memetik hasil yang lebih memuaskan. Kenapa? Karena jika Anda bisa mengerjakan tugas-tugas atasan Anda, maka itu berarti bahwa Anda memiliki kualitas 'mendekati' kualitas atasan Anda. Halah, kerja gini atau gitu juga duwwwitnya sama saja. Hey, jika demikian Anda lupa bahwa dalam bekerja kita tidak semata-mata mendapatkan DU-IT. Sungguh, duit kita akan segera habis dalam beberapa hari setelah kita terima. Tetapi, ada hal lain yang kita terima dan abadi menjadi milik kita. Tahukah Anda apa itu? Itu adalah 'The knowledge and the ability to DO-IT'. Sekarang saya mau kasih Anda bonus. Jika Anda digaji dengan duit. Saya mau kasih Anda bonus berupa DO IT. Jika Anda hanya ingin duitnya saja, yo monggo. Namun jika kita bersedia untuk 'melakukan' atau membantu
menyelesaikan tugas-tugas atasan, maka secara tidak langsung kita menaikan nilai diri sendiri untuk setara dengan kapasitas atasan kita. Jika suatu saat nanti ada peluang di kantor kita; siapa yang kira-kira paling berkesempatan untuk mendapatkannya? Anda.
5. Memperlihatkan rasa terima kasih. Salah satu kegemaran anak-anak perempuan saya adalah mengoleksi tas-tas bergambar lucu. Kompak banget sama ibunya. Sampai saya bingung sendiri, itu lemari dan kardus isinya tas melulu. Akhirnya saya tidak lagi mengijinkan mereka membeli tas lagi. "Pakai tas yang sudah kamu punya dulu. Baru kamu beli lagi yang baru." Itulah keputusan akhir saya. Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mari renungkan lagi. Apakah kita sudah memakai semua daya diri yang sudah Tuhan berikan melalui kesempurnaan penciptaan diri kita? Hmmh…, jika kita belum melakukannya mungkin Tuhan kurang menyukai sikap kita. Sama seperti kita yang tidak suka pada anak-anak yang telah menyia-nyiakan pemberian kita. Boleh jadi, Tuhan menginginkan agar kita mengoptimalkan kemampuan diri kita sendiri terlebih dahulu. Nanti, setelah semua daya upaya dilakukan namun ternyata kita belum berhasil juga; barulah Tuhan menambahkan kemampuan lain yang lebih
tinggi lagi. Pantaslah jika keterampilan tinggi, hanya dimiliki oleh mereka yang terus menerus mengasah diri. Melalui pekerjaan dan penugasan yang menantang. Serta standar tinggi yang diterapkannya sendiri. Sungguh sebuah hadiah yang pantas untuk diberikan kepada pribadi-pribadi yang tahu terimakasih atas pemberian Tuhannya selama ini.
Sekarang ijinkan saya untuk membeberkan nama Jenderal yang diwawancara itu. Beliau adalah Jenderal Wiranto. Terlepas dari bagaimana Anda menilai beliau, namun hari ini kita bisa belajar meniru strategi yang dipakainya untuk meraih keberhasilan dalam karir, yaitu; mengintip job description atasan Anda. Lalu bantulah atasan Anda untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya melalui pemahaman Anda terhadap job descnya. Dan kesediaan Anda untuk meningkatkan kualitas pribadi Anda. Agar menjadi setara dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menduduki posisi setingkat atasan Anda. Maka, intiplah Job Desc atasan Anda. Lalu latihlah diri Anda sambil membantu atasan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Setelah itu, Anda temukan sendiri apa manfaatnya untuk diri Anda sendiri.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman – 16 Februari 2012
Trainer, & Public Speaker of Natural Intelligence
Catatan Kaki:
Kemampuan dan karir kita tidak akan berkembang, jika hanya mau mengerjakan tugas-tugas yang gampang.
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
Sudah baca buku Natural Intelligence Leadership saya? Cek Disini atau Di Toko Buku
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman – GREATIST! – silakan kirim email dengan subyek 'YES Inspirational Articles' ke dkadarusman@yahoo.com
Tentang Dadang Kadarusman
~ Spesialisasi training di bidang: NATURAL INTELLIGENCE dan penerapannya dalam LEADERSHIP, PERSONNEL DEVELOPMENT dan PERSONAL EXCELLENCE ~ (Phone: 0812 19899 737 – www.dadangkadarusman.com )
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman - 0812 19899 737
Trainer & Public Speaker of Natural Intelligence
Dare to invite Dadang? Call Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
- 13.
-
(inspirasi kecil) Tanah Kusir vs Pondok Indah
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Sun Apr 1, 2012 8:22 pm (PDT)
*Tanah Kusir vs Pondok Indah*
by Made Teddy Artiana, S. Kom
fotografer, penulis & event organizer
*�Luasnya kuburan di Tanah Kusir yang notabene hanya 1x2 meter, nilainya
jauh lebih mahal dari sebuah rumah paling mewah di Pondok Indah�.*
Ketika kembali membuka-buka bundel Majalah Marketing edisi Agustus 2011,
kalimat-kalimat tersebut melompat kembali kepermukaan. Kalimat yang ditulis
oleh Bpk. Mindiarto Djugorahardjo, seorang pakar Selling Theraphyst yang
telah dikenal luas dan merupakan salah satu kolumnis di Majalah Marketing,
dalam sebuah artikel berjudul �The Power of Trigger�. Menggugah kesadaran,
sarat makna. Beliau berbicara soal : manfaat yang kita hasilkan dan
wariskan bagi orang lain.
Tiba-tiba saja aku teringat seseorang di Bangladesh sana. Seseorang, yang
karena jasa-jasanya melawan kelaparan dan kemiskinan, kemudian mendapatkan
cinta dan penghormatan yang tulus dari berjuta-juta orang tidak hanya
dinegaranya, namun juga diseluruh dunia. Muhammad Yunus namanya. Pahlawan
yang memberantas kemiskinan dan kelaparan di negaranya. Pendiri Grameen
Bank (Bank for The Poor). Berkaca dari kehidupan beliau tampak jelas bahwa
beliau telah menggunakan pengetahuan dan hidupnya untuk mendatangkan
manfaat yang riil bagi orang banyak.
Lalu, bagaimana dengan kita? Harus jujur diakui, seringkali pertempuran
kita dalam hidup ini sebagian besar atas nama 2 hal. Untuk bertahan hidup
dan untuk mengejar kesuksesan. Sangat jarang ada tempat untuk �orang lain�
disana.
�Apa keuntunganku?�
�Apa yang aku dapatkan?�
�Apa yang menjadi bagianku?�
Karierku. Bisnisku. Keluargaku. Aku..aku..dan akuuuuu�.!
Tidak sepenuhnya salah.
Namun demikian, jika kita mau berhenti sebentar dan melakukan perenungan,
maka tidak sulit untuk menemukan bahwa : ternyata keadaan kita hari ini
tidak pernah terlepas dari �menikmati manfaat� dari mereka-mereka yang
telah memberikan sebagian waktu, harta, cinta dan hidup mereka untuk orang
lain.
Apakah kita ingin mengerdilkan kemuliaan kita dengan hanya ingin jadi
penikmat belaka? Saya percaya tidak.
Jika demikian tidak berlebihan jika satu jam kedepan kita belajar merelakan
ke-aku-an kita bagi kehidupan orang lain.
Sebarkan kebaikan kesegala penjuru..!
Tinggalkan jejak kebaikan dimanapun kita pernah melangkah..!
Usahakan manfaat tidak hanya bagi diri kita sendiri, namun juga bagi
sebanyak mungkin orang lain..!
Karena memberi manfaat adalah pondasi setiap kehidupan yang berkualitas.
Semoga kita sadar bahwa hidup ini adalah pemberian dan sama sekali bukan
milik kita. Semoga kita selalu sadar bahwa hidup ini pada ujungnya nanti,
di tempat sejenis Tanah Kusir, semuanya akan berakhir dan harus
dipertanggungjawabkan. Semoga kita belum terlambat. Semoga TUHAN masih
berbaik hati, memberikan kita waktu. Semoga. (*)
Penulis Novel Komedi Inspirasi
*"BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA (yang pernah bekerja di rumah kami)"*
telah beredar di Gramedia
- 14.
-
Art-Living Sos 2012 (A-12 TIRAI MELAMBAI
Posted by: "Ietje Guntur" ietje_gun76@yahoo.com ietje_gun76
Sun Apr 1, 2012 8:22 pm (PDT)
Dear Allz….
Hallllooooowww….!!
Lagi ngapain niiih, teman dan sahabat-sahabatku sekalian ? Sehat-sehat,
yaaaa….Semoga demikian deeeh…Soalnya sekarang musim cuaca tidak menentu. Tadi
pagi hujan…sekarang masih mendung…nggak tau deh nanti sore cuaca seperti apa.
Yang penting, dalam cuaca apa pun kita harus menjaga kesehatan…terutama
kesehatan jiwa…hehehe… mendung boleh bergelantungan di langit, tapi hati tetap
ceriaaaa….
Sahabat-sahabatku
tersayang…di hari ini…* saat ini pas hari Minggu *…adalah saatnya bebenah…baik
bebenah rumah, maupun bebenah batin…Hmmh…Setelah seminggu berpacu dengan
berbagai aktivitas rutin, saatnya hari ini istirahat…break time…dan merenungi
perjalanan selama seminggu yang lalu. Batin dibersihkan…rumah dibersihkan…Agar
minggu depan kita semangat lagi. Semua bersih dan kinclong…dan hati pun
berbunga riang…
Salah satu yang
perlu kita rapikan adalah pintu dan jendela. Melalui pintu dan jendela banyak
yang bisa masuk dan keluar. Namun, agar
terseleksi dengan optimal, kita perlu membuat sekat atau tirai pembatas…Jadi
yang di dalam terlindungi, dan yang di luar tidak sembarang melongok ke
dalam…hehehe…
Naaaah…mumpung
cerita tentang tirai…Saya jadi ingin berbagi cerita mengenai Tirai ini.
Barangkali ini pengalaman lama. Namun bisa saja terulang setiap saat. Entah
setiap minggu, atau setiap bulan.
Oke
dokeeeee….sambil selonjoran dan menikmati saat istirahat, saya bagikan
pengalaman ini untuk teman dan sahabatku semua….Semoga berkenan….Selamat
menikmati….
Jakarta, 19 Februari 2012
Salam sayang,
Ietje S. Guntur
♥♥
Art-Living Sos 2012 (A-2
Wednesday, February 08,
2012
Start : 2/8/2012 3:28:41 PM
Finish : 2/9/2012 8:00:31
PM
TIRAI MELAMBAI
Hari libur. Menjelang lebaran.
Naaah…ini saatnya berbenah rumah. Dengan waktu yang agak mepet…hehehe…( kapan
sih waktu nggak mepet ?) sedikit-sedikit bagian rumah yang berantakan
dirapikan. Ya, paling tidak tatanan kursi digeser sana sini, agar ada
pemandangan baru di hari yang istimewa nanti . Kenapa, ya mesti menunggu
lebaran, hari raya atau akhir tahun untuk berbenah ? Itulah…kalau hari-hari
biasa, hanya sebagian saja yang dirapikan sekedarnya…lalu berantakan
lagi…hiiikkks…hiiikks…
Kursi sudah. Lemari sudah ditata
ulang, dan perabotan yang penting dikeluarkan dari sarangnya, kotak-kotak dan kardus
yang mirip dengan peti keramat. Itulah saat semua properti rumah tangga
dikeluarkan, untuk mendukung acara kumpul keluarga dan silaturahmi setahun
sekali. Naaah…sekarang apa lagi, ya ?
Saya memandang berkeliling. Rasanya
semua sudah rapi. Bahkan lukisan-lukisan sudah diputar dan direlokasi. Yang
dari dalam ke luar, yang dari luar ke dalam…hahaa…padahal sih orang lain tidak
tahu kalau itu sudah bertukar tempat. Tapi biar ada kegiatan saja. Lalu, mata
saya memandang tirai-tirai jendela dan pintu yang mengayun ditiup angin.
Hadooohhh…ini dia !!
Ternyata ada tirai yang sudah agak
berubah warna karena sentuhan sinar matahari. Selama ini tirai itu hanya dicuci
dan disetrika saja. Ditukar tempatnya sekali-sekali. Kayaknya sih, sekali ini
harus ada pergantian. Hmmh….
Anak saya, si Cantiq, sudah beberapa
kali mengusulkan agar tirai jendela ruang depan diganti dengan tirai model
rumbai-rumbai. Saya yang lebih berpandangan praktis, hanya berpikir bahwa tirai
itu cukup menutupi jendela saja. Rumbai-rumbai malah membuat debu dan serangga
lebih mudah melekat. Tapi demi si Cantiq, dan demi penyegaran suasana, saya pun
menyetujui untuk mengganti tirai yang tadinya mirip tirai kantor yang serba
kaku dan formal , menjadi tirai yang agak berseni sedikit…hehehehe…
Akhirnya…urusan tirai jendela itu
merembet ke segenap penjuru rumah. Dari tirai jendela ruang depan, ke tirai
jendela ruang keluarga, merembet lagi ke tirai jendela kamar tidur. Halaaaah….
" Daripada satu persatu, mendingan
sekalian saja, Mak !" usul si Cantiq penuh harap. Dia pun sudah merancang model
tirai jendela kamar yang agak antiq dengan desain yang khusus. Rupanya dia
sudah bosan dengan tirai yang selama ini saya pasangkan di jendelanya. Maklum,
beda generasi beda selera juga…hahaha…
Saya pun mengalah. Jadi deeeeh…sekujur
rumah berdandan rapi, dengan tirai baru yang kali ini cukup serasi dari depan
sampai ke belakang…hmmh…
♥
Ngomong-ngomong soal tirai jendela dan
tirai pintu, atau ada juga yang menyebutnya gorden, gordijn, gordeng atau
hordeng….(lidah sampai kusut gara-gara istilah gorden )…sebetulnya ini bagian
yang penting di dalam tata rias ruangan. Bahasa kerennya interior ruangan gitu
deh. Kenapa menjadi bagian penting ?
Tirai atau gorden, terutama jendela,
tidak hanya untuk memperindah ruangan, namun fungsi yang lebih penting lagi
adalah menjadi penyekat atau penghalang antara dunia dalam rumah dengan dunia
di luarnya. Jadi orang dari luar tidak sembarang melirik atau melongok ke dalam
rumah kita, dan mengintai segala rahasia rumah tangga yang mungkin ingin
disembunyikan dari orang lain.
Sebaliknya, dari dalam tirai juga
untuk memperindah ruangan. Untuk menambah semarak suasana. Tirai itu juga
menghalangi atau menyekat sinar matahari, debu atau hal-hal lain dari dunia
luar agar tidak langsung menerobos masuk ke dalam rumah. Tirai membuat suasana
di dalam lebih sejuk dan mengurangi cahaya yang berlebihan.
♥
Cerita tentang tirai atau gorden
ternyata bukan hanya itu. Saya ingat, beberapa tahun lalu, di dalam sebuah
seminar Prof. Selo Sumardjan (alm) pernah mengungkapkan mengenai salah satu
hasil penelitiannya. Menurut beliau, tirai atau gorden di beberapa daerah merupakan
lambang status sosial juga. Beliau meneliti tirai jendela atau gorden di
asrama-asrama tentara dan polisi, serta di pemukiman-pemukiman di desa-desa.
Tirai yang menutupi sebagian ruang
jendela tampak berwarna-warni, menunjukkan selera dan tingkat sosial pemilik
rumahnya. Di asrama-asrama tentara, yang bentuk dan ukuran rumahnya sama,
fungsi tirai dapat meningkatkan status sosial dan derajad si pemilik rumah.
Diliputi rasa penasaran, saya pun
kemudian ikut-ikutan memperhatikan tirai dan gorden rumah-rumah penduduk di
daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ternyata memang ada bedanya. Di beberapa
daerah di kawasan Priangan, bahkan hingga ke atas gunung, terlihat tirai berwarna cerah dengan lapisan
vitrase putih transparan atau warna senada yang tampak mewah. Sedangkan di
daerah Jawa Tengah, khususnya di daerah pesisir selatan, umumnya tirai atau
gorden berwarna netral, krem , coklat, atau putih. Tanpa embel-embel atau
rumbai-rumbai untuk menambah semarak suasana.
Tentunya tirai atau gorden ini tidak
sekedar tren. Tapi juga menggambarkan kondisi sosial dan psikologis
penghuninya. Dari dua perbandingan di dua daerah ini saja, kita dapat melihat
bahwa orang Jawa Barat memang lebih terbuka dan ceria. Sementara orang di Jawa
Tengah, yang saya observasi, lebih kalem dan kurang suka dengan warna-warni
yang menyala. Namun beberapa tahun belakangan ini sudah tampak pergeseran mode.
Di banyak daerah yang saya kunjungi, urusan tirai jendela ini hampir sama di
berbagai tempat. Rupanya komunikasi yang lancar dan panduan dari
majalah-majalah membuat tren tirai dan gorden ini mewabah dari kota hingga ke
desa-desa di berbagai tempat dan pelosok.
♥
Urusan pertiraian alias gorden ini
memang bukan barang baru. Ketika saya mengamati foto-foto dan gambar lama dari
berbagai penjuru dunia, ternyata tirai ini sudah ada sejak jaman Mesir Kuno,
India Kuno dan China. Jadi gorden atau tirai tidak hanya ada di masa kini, tapi
sudah ada sejak beberapa abad sebelum masehi.
Tirai, seperti juga masa kini, menjadi
karya seni yang menunjukkan kemajuan dibidang tekstil dan tenunan. Tirai yang cantik
dan unik, kadang dengan simbol keluarga, tidak hanya untuk menyekat ruangan.
Namun menunjukkan martabat keluarga. Perdagangan antar Negara, seperti di jalur
sutera juga membawa tirai-tirai dengan beraneka coraknya menjadi barang
dagangan yang mahal dan bernilai seni tinggi.
Belakangan corak-corak dan model tirai
ala Eropa, terutama Perancis pernah menjadi panutan di berbagai penjuru dunia.
Tirai yang dilengkapi dengan bandul-bandul logam aneka bentuk, memperindah
penampilan ruangan. Tidak sekedar tirai, tetapi ia juga menjadi bagian dari
kelengkapan ruangan yang ada di dalam rumah. Ibaratnya tidak ada rumah tanpa
tirai, yang menunjukkan siapa jati diri yang empunya rumah.
♥
Pengalaman saya dengan urusan tirai
ini, selain yang biasa-biasa, ada yang lucu juga. Entah dapat ide dari mana,
suatu ketika saya iseng membuat tirai kamar dari bahan seprai yang bergambar
tokoh-tokoh kartun dan bunga-bunga yang – kata anak saya, kekanak-kanakan.
Model tirai jendelanya juga seperti kamar anak-anak yang saya lihat di sebuah
majalah keluarga. Akhirnya setelah selesai saya jahit sendiri, tirai ajaib itu
pun saya pasang dengan gembira.
Anak saya dan Pangeran Remote Control
hanya pasrah melihat tirai ajaib yang tergantung di situ. Mungkin mereka
memaklumi obsesi saya tentang tirai kamar , yang sangat saya inginkan di masa
kanak-kanak saya. Tapi karena jaman dulu kamar saya harus bersatu dengan semua
adik-adik saya, dan selera ibu saya pasti tidak cocok dengan saya, maka
keinginan itu baru muncul setelah saya berumur…hahaha…
♥
Tirai saya masih melambai-lambai
ditiup angin. Ternyata keren juga…hmm… Saya tersenyum. Pilihan anak saya tidak
salah. Seleranya boleh juga.
Dalam hati saya merenung. Hanya urusan
tirai jendela, tapi begitu banyak yang tersembunyi sekaligus terungkap dari
sana. Tirai membatasi pandangan, sekaligus dapat menyembunyikan orang yang
mengintai dari dalam ke luar. Seseorang dapat bersembunyi di balik tirai,
berlindung untuk keamanannya.
Kadang hidup memang perlu tirai, perlu
penutup yang transparan ataupun yang pekat dan massif. Ada hal yang perlu kita
buka untuk diketahui oleh orang lain, tapi ada hal yang menjadi wilayah privasi
kita. Dan itu dapat terjadi karena adanya tirai.
Dunia membutuhkan tirai. Bahkan di
dalam kehidupan dan pekerjaan pun ada orang-orang yang berfungsi sebagai tirai.
Mereka menjadi barisan terdepan untuk menutup atau melindungi orang yang ada di
belakangnya. Tirai pun dapat menjadi semacam simbol status sosial atau gengsi.
Sehingga apa yang ada di baliknya akan ikut terangkat martabat dan derajatnya.
Kalau boleh memilih. Seandainya kita
hendak belajar. Barangkali tirai atau gorden juga bisa menjadi guru kehidupan
kita. Bagaimana kita memilih hidup, menjadi tirai, atau justru hendak
bersembunyi di balik tirai. Semoga saja…ada pembelajaran dari setiap sisi
kehidupan kita…
Jakarta, 9 Februari 2012
Salam hangat,
Ietje S. Guntur
Special
note :
Terima kasih untuk Ma dan anakku si Cantiq yang
menjadi inspirasi tulisan ini…Terima kasih telah menjadi tirai kehidupanku di
masa lalu dan hari ini…Selamanya ada cinta di balik tirai…
♥♥
- 15.
-
Artikel – Nakoda Kapal Kepemimpinan Anda
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Apr 1, 2012 8:22 pm (PDT)
Artikel – Nakoda Kapal Kepemimpinan Anda
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Catatan Kepala:"Seorang pemimpin mengutamakan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya sebelum memenuhi tuntutan pribadinya sendiri."
Kenapa yah begitu banyak orang yang ingin menjadi pemimpin? Pertanyaan itu jelas sekali naifnya. Semua orang juga tahu kalau jabatan tinggi sama artinya dengan penghasilan tinggi. Fasilitas kelas atas. Dan tentu saja, privilege alias keistimewaan yang tidak bisa diperoleh mereka yang tidak memiliki kedudukan. Kita memang dikendalikan oleh cara pandang seperti itu. Makanya, ketika berhasil naik tingkat menjadi 'pemimpin', kita menuntut orang-orang untuk melayani kita. Padahal, kualitas kepemimpinan kita diukur dari seberapa banyak hal yang bisa kita lakukan untuk orang-orang yang kita pimpin. Bukan malah sebaliknya. Anda sendiri bagaimana? Apakah lebih banyak berbuat untuk orang-orang yang Anda pimpin? Atau justru merekalah yang melayani Anda?
Pada tanggal 14 Januari 2012, kapal pesiar Costa Concordia tenggelam. Dalam peristiwa tenggelamnya kapal mewah berpenumpang 4,000 orang itu perhatian khalayak tertuju pada sebuah fakta yang sangat menarik, yaitu; Kapten kapal menyelamatkan dirinya sendiri sambil membiarkan para penumpang kalang kabut berjuang sendirian dalam kepanikan. Berbeda sekali dengan Kapten kapal Titanic yang tenggelam tanggal 14 April 1912. Sang kapten memilih untuk 'tinggal' didalam kapal bersama para penumpang yang tidak berhasil diselamatkannya. Kita, baru saja bercermin pada 2 pribadi yang memiliki posisi sama pentingnya sebagai pemimpin. Dan kita melihat 2 karakter yang bertolak belakang. Perusahaan atau team kerja yang kita pimpin, tidak ubahnya seperti sebuah kapal dimana kita adalah kaptennya. Ketika situasi perusahaan atau team kerja Anda sedang menghadapi tantangan besar, apa yang Anda lakukan? Tinggal dan berjuang bersama orang-orang yang Anda pimpin? Ataukah
cepat-cepat menyelamatkan diri sendiri? Sebelum menjawabnya, ada baiknya untuk selalu kita ingat bahwa; seorang pemimpin mengutamakan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya sebelum memenuhi tuntutan pribadinya sendiri. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar meningkatkan kualitas kepemimpinan, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
1. Kapalmu adalah hidup dan matimu. Terkesan agak vulgar, memang. Namun begitulah kenyataannya. Ditengah samudera raya, hidup kita benar-benar bergantung kepada kondisi kapal. Jika kapal bagus, maka peluang kita untuk bisa sampai di tujuan sangat besar. Sebaliknya jika kondisi kapal kita buruk. Mungkin kita akan tenggelam ditelan lautan. Team kerja kita, adalah hidup kita. Hanya jika berhasil membangun team yang solid dan berkinerja baik kita bisa menyelamatkan karir kita. Kualitas seluruh anggota team itulah yang membangun reputasi kita sebagai kapten kapal sebuah gugus tugas. Jika reputasi kekaptenan kita baik, maka baiklah pula masa depan kepemimpinan kita. Namun, jika untuk kapal yang saat ini kita pimpin saja kita tidak bisa menakodainya dengan baik; mengapa top management harus percaya bahwa kita mampu menjadi kapten bagi kapal yang lebih besar dari itu? Maka masa depan karir kepemimpinan kita sangat ditentukan oleh kemampuan kita
menakodai team yang 'saat ini' kita pimpin. Bukan oleh angan-angan kosong untuk memimpin team lain. So, fokuslah untuk membaguskan kepemimpinan kita di team ini. Karena team kerja yang kini kita pimpin itu adalah hidup dan mati kita sendiri.
2. Jika kapal bocor, perbaikilah. Jika kapal bocor, sebagian besar orang langsung berlari mencari-cari sekoci. Lalu berlompatan naik dan melarikan diri. Tak masalah jika orang lain berperilaku begitu. Kenapa? Karena mereka hanyalah penumpang di kapal kita. Pelanggan kita, misalnya. Jika memang kapal kita tidak bagus, mengapa mereka mesti bertahan bersama kita? Tetapi kita, adalah kaptennya. Percayalah, karir kapten kapal Costa Concordia itu akan berakhir tepat ketika pengadilan bisa membuktikan jika dia melarikan diri dari kapalnya yang tengah karam. Karir kepemimpinan Anda juga agar berakhir, begitu para pengambil keputusan mengetahui bahwa dimasa lalu; Anda pernah melarikan diri dari kapal bocor yang Anda nakodai. Kapal bocor tidak selalu harus berupa likuidasi, atau dibubarkannya sebuah team kerja. Kebocoran itu bisa berupa 'buruknya' kinerja team kita. Atau kacau balaunya kerjasama dan kekompakan diantara mereka. Atau, keberadaan
orang-orang yang susah diatur didalamnya. Sebagai pemimpin, kitalah yang bertanggungjawab untuk membereskannya. Ada banyak pemimpin yang gerah karena merasa tidak bisa mengatasi anak buahnya. Lalu meminta dipindahkan ke team lain yang dia kira akan lebih mudah menanganinya. Salah besar. Seorang kapten kapal yang pernah melarikan diri dari kapalnya, akan mengulangi perilakunya dikapal berikutnya. Dan seorang pemimpin yang pernah melarikan diri dari tanggungjawabnya, akan melakukan hal yang sama pada team lain yang dipimpinnya. Maka jika kapal Anda bocor, perbaikilah. Bukan mencari kapal lain untuk melarikan diri.
3. Menjaga keselamatan anak buah kapalmu. Izinkan saya bercerita tentang Kapten Billy Tyne yang menakodai kapal penangkap ikan Andrea Gail, dalam film The Perfect Storm. Bersama kru profesionalnya mereka bertekad untuk menjelajahi wilayah yang tidak pernah terjamah. Susah. Namun disana banyak sekali ikannya. Setelah kapal diisi penuh oleh hasil tangkapan yang melimpah, mereka terjebak dalam sebuah badai yang benar-benar 'sempurna'. Apa yang dilakukan kapten Billy Tyne? Sepanjang sisa waktu yang masih dimilikinya, dia berupaya keras untuk menyelamatkan anak buahnya. Kita masih sering mendengar atasan yang membiarkan anak buahnya terpuruk sendirian sementara mereka sendiri terus menerus membangun citra positif dihadapan atasannya yang lebih tinggi. Reputasi Billy Tine adalah seorang kapten kapal yang berdedikasi tinggi, bertanggungjawab dan piawai. Dia tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain untuk mengukuhkan kualitas kepemimpinannya. Dia
hanya butuh untuk terus membuktikan kepada dirinya sendiri dan orang-orang yang dipimpinnya bahwa; selama orang-orang itu menjadi tanggungjawabnya, dia bersedia melakukan apa saja untuk menjaga dan merawat serta menyelamatkan mereka. Jika kita masih mengkhawatirkan penilaian buruk dari orang lain atas kesalahan, kelemahan, atau kekurangan anak buah kita, maka mungkin kita tidak memiliki cukup reputasi atas kualitas kepemimpinan kita sendiri. Maka keberanian untuk menyelamatkan anak buah adalah salah satu indikasi kualitas kepemimpinan kita.
4. Mampukan anak buah kapalmu. Memang sudah menjadi tanggungjawab atasan untuk melindungi dan menjaga anak buahnya. Namun, tidak berarti bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh anak buah harus ditolelir. Lantas, dimana batasannya? Tanggungjawab. Itulah yang tidak bisa kita pindahtangankan kepada bawahan. Namun, keterampilan dan kemampuan menangani tugas-tugas sulit mesti berani kita wariskan kepada mereka. Kelihatannya masih banyak pemimpin yang ingin agar 'kesaktiannya' tetap menjadi rahasia pribadinya. Makanya, jarang ada pemimpin yang mau mengajari, mendidik, membimbing, dan mengembangkan bawahannya. Yang penting kerjaan beres. Bukan karena saya berprofesi sebagai seorang trainer sehingga saya berani menghimbau Anda untuk memberikan training-training berkualitas kepada anak buah Anda. Toh ketika posisi saya bukan trainer pun saya selalu berupaya untuk melakukannya. Jika Anda sanggup melakukannya sendiri, silakan lakukan. Atau
mendayagunakan staf senior dalam team. Atau latih mereka untuk bisa saling mengembangkan. Sebagai pemimpinnya, ada kalanya kita memang harus berani meminta pengambil keputusan menyediakan budget untuk training-training yang berkualitas. Namun, jika budget itu sudah Anda dapatkan; tanggungjawab Anda berikutnya adalah memilih jenis pelatihan dan trainernya yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, sebagai pemimpin Anda menjalankan tugas untuk memampukan orang-orang yang Anda pimpin.
5. Berlayarlah ke laut yang bergelombang. Sudah berapa kali orang bijak mengingatkan kita bahwa pelaut ulung tidak lahir di laut tenang? Janganlah kita berbangga hati dulu hanya karena selama memimpin tidak pernah mengalami masalah yang berat. Jika semuanya berjalan mulus dan baik-baik saja, belum tentu itu karena kita handal menjadi nakoda kapal kepemimpinan kita. Mungkin sebenarnya karena kita tidak pernah merasakan bagaimana mengarungi samudera yang bergelombang. Ketika anak buah kita menyulitkan. Ketika ada yang menentang kebijakan yang kita tentukan. Ketika ada yang memprotes nota kedisiplinan yang kita tegakkan. Ketika ada anak buah yang bertanya;"Siapa lu? Berani menyuruh gua yang sudah pengalaman puluhan tahun disini?" Ketika semua orang tidak lagi memiliki semangat juang karena sudah selama bertahun-tahun berada dalam keterpurukkan. Ketika ditantang bagaimana bisnis unit yang rugi terus ini bisa diperbaiki. Ketika anak buah Anda
mengadu kepada atasan yang lebih tinggi. Ketika berseliweran surat kaleng. Anda pernah mengalami hal-hal seperti itu? Jika belum, maka janganlah buru-buru memuji kehandalan diri sendiri dalam memimpin team. Karena pelaut ulung, tidak lahir di laut tenang. Jika Anda sedang menjalani ganasnya gelombang itu, maka teguhkan hatimu menjalaninya. Tahu kenapa? Karena tidak ada pemimpin ulung yang lahir dari kerumunan penurut atau masalah yang mudah diatasi.
Mungkin ada orang yang merasa jika artikel ini tidak cocok bagi dirinya karena saat membacanya, dia belum memiliki anak buah. Mungkin sekarang posisi Anda seperti anak buah kapal. Mengerjakan segala sesuatu, atas petunjuk atau perintah atasan. Keliru. Jika Anda mengira prinsip kepemimpinan ini hanya cocok untuk mereka yang sudah mempunyai anak buah. Kenapa? Karena seperti bait-bait kalimat yang bisa Anda baca dalam buku "Natural Intelligence Leadership" (NatIn™), kita tidak bisa lari dari fakta bahwa; setiap orang adalah pemimpin. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggunjawaban. Apakah dia memimpin dengan baik. Ataukah dia memimpin dengan buruk. Maka, kepada setiap pribadi, artikel ini kami dedikasikan….
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman – 20 Februari 2012
Author, Trainer, & Public Speaker of Natural Intelligence
Catatan Kaki:
Kepemimpinan itu tidak terkait langsung dengan jabatan. Faktanya, ada pejabat yang bukan pemimpin, dan ada pemimpin yang tidak menjabat, bukan?
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
Sudah baca buku Natural Intelligence Leadership saya?Cek Disini atau Di Toko Buku
Tentang Dadang Kadarusman
~ Spesialisasi training di bidang: NATURAL INTELLIGENCE dan penerapannya dalam LEADERSHIP, PERSONNEL DEVELOPMENT dan PERSONAL EXCELLENCE ~ (Phone: 0812 19899 737 – www.dadangkadarusman.com )
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman - 0812 19899 737
Author, Trainer & Public Speaker of Natural Intelligence
Dare to invite Dadang? Call Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
- 16.1.
-
Re: File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "tabitaparompuan" bettysinaga1951@gmail.com tabitaparompuan
Sun Apr 1, 2012 8:23 pm (PDT)
Terima kasih, Moderator!
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , sekolah-kehidupan@com yahoogroups. wrote:com
>
>
> (Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
>
>
> Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
>
> Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
>
> 1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
> Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
> Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
> Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
> Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
>
> 2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
> Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
> dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
> Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
> lama sampai yang terbaru.
> Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
> tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
> daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
>
> Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
>
> Salam Hormat,
> Moderator Bersama
>
- 17.
-
"DI SINI JUAL IKAN SEGAR"
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Sun Apr 1, 2012 8:24 pm (PDT)
Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar.
Ia memasang papan pengumuman bertuliskan� Disini Jual Ikan Segar�.
Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. �Mengapa kau tuliskan kata: DISINI?... Bukankah semua orang
sudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?�
�Benar juga!� pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata �DISINI�
dan tinggallah tulisan �JUAL IKAN SEGAR�.
Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
�Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?".
�Benar juga� pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata �SEGAR� dan tinggallah tulisan �JUAL IKAN�.
Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya: �Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah
semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?".
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL & tinggallah tulisan �IKAN�.
Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga menanyakan tulisannya: �Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?".
�Benar juga� pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu. & tidak ada papan pengumuman apapun...
Renungan:
Bila kita ingin MEMUASKAN SEMUA ORANG, kita tidak akan mendapatkan apa-apa, tidak akan kemana-mana..... Be yourself!... :)
Pramono Dewo
- 18.
-
Mau Istri yang Bodoh atau Cerdas?
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Sun Apr 1, 2012 8:25 pm (PDT)
*Mau Istri yang Bodoh atau Cerdas?*
by Made Teddy Artiana
Penulis novel komedi inspirasi base on true story
"*BALADA** **13** Pembantu Rumah Tangga*�
*(yang pernah bekerja di rumah kami**)*
Mendengarkan dua curhat yang sama-sama lucunya.
Seorang teman �sengaja� menikahi seorang wanita yang dianggapnya agak bodoh
dan miskin pengalaman dalam bercinta. Beberapa temannya bertanya-tanya tak
mengerti. Tetapi laki-laki ini punya alasan kuat : supaya mudah
diatur-atur dan dibohongi! Sebulan-dua bulan, tampaknya rencana gendheng
itu berjalan. Namun, beberapa bulan kemudian, ternyata skenario itu tak
lebih dari sebuah kecelakaan tragis. Mirip pemburu babi hutan yang terjebak
dalam jebakannya sendiri.. tunggu, ini belum selesai..lalu datanglah babi
hutan tersebut dan dengan leluasa menyiksa sang pemburu. Karena bodoh dan
miskin pengalaman, wanita yang dinikahinya itu cenderung menjadi pribadi
yang minder dan susah sekali beradaptasi dengan keluarga. Masalah mulai
muncul kepermukaan. Belum lagi, karena bodoh, laki-laki ini merasa demikian
frustasi untuk menasehati istrinya. Benar-benar keras kepala, keluhnya.
Sekarang masalah itupun bukan hanya muncul, namun sudah mulai membanjiri
sang sutradara. Bukan mustahil, jika laki-laki ini tidak bisa menanggulangi
istri pilihannya itu, tinggal tunggu waktu ia akan ditenggelamkan oleh
rekayasanya sendiri. Lucu-lucu sedih!
Seorang teman yang lain, punya cerita yang jauh berbeda. Ia menikahi
seorang wanita cerdas dikampusnya. Bagaikan memenangkan Grammy Award,
laki-laki ini merasa begitu bangga dan beruntung. Dan sang istri, seperti
layaknya gaya gravitasi Newton, apel yang jatuh selalu akan kebawah, maka
wanita cerdas dan ulet itupun �menjelma� menjadi seorang konsultan bisnis
yang piawai. Seorang owner perusahaan kemudian mendudukkannya menjadi CEO.
Seorang CEO dan konsultan beberapa perusahaan, demikian gelar wanita besi
yang adalah istri dari temanku itu. Apa konsekuensinya ? Jadwal yang sangat
padat, hanya salah satu yang kemudian jadi masalah. Quality time, hanya 1
jam sehari, itupun jika kebetulan bertemu. Pride yang demikian kuat dari
sang istri, masalah yang kedua. Lalu masalah klasik, penghasilan istri yang
jumlahnya nyaris tiga kali lipat dari suami. Tiga hal yang sering
mentrigger pasangan ini untuk demikian sering berbeda sudut pandang,
kemudian bertengkar. Sedih-sedih lucu!
Pertanyaannya : kemudian siapa yang salah? tidak ada yang salah tentunya ;)
Karena contoh kasus diatas sering terjadi juga pada *laki-laki bodoh*
dan *laki-laki
cerdas*!
Hidup memang unik. Setiap keputusan yang kita ambil, tentunya memiliki
konsekuensi sendiri-sendiri. Ini yang sering dilupakan oleh sebagian besar
kita. Ya, setiap keputusan yang kita ambil mendatangkan resikonya
masing-masing. Lucunya, yang kita inginkan hanya yang baik-baik saja
(sesuai khayalan kita), namun begitu konsekuensinya datang...kita kaget,
shock, menolak, menghujat, menyesal dsb.
Hidup benar atau tidak, memiliki upahnya sendiri-sendiri. Merawat diri atau
tidak, ada konsekuensinya. Menjadi enterpreneur atau karyawan, ada
konsekuensinya juga. Menikah dengan laki-laki tampan atau jelek, punya
resiko masing-masing. Juga hal-hal berikut : belajar atau malas belajar.
Mengendarai mobil atau motor. Setia atau selingkuh. Monogami atau poligami.
Punya rumah atau ngontrak. Rambut panjang atau cepak. Menikah atau tidak
menikah. Bergaul atau tidak bergaul. Berolah raga atau tidak berolah raga.
Merokok atau tidak merokok....dan sebagainya...dan seterusnya.
Segala keputusan dalam hidup ini punya konsekuensinya. Berani melangkah,
berani menanggungkonsekuensinya. Selamat memilih menu keputusan, pastikan
menu konsekuensi juga anda baca...hehehehe(*)
Warm regards,
*MTA*
*saya di Majalah SWA*
http://swa.co.id/?s=made+ teddy+artiana
*saya di Majalah Bahana*
http://www.ebahana.com/warta- 2162-Dari- Hobi-Datanglah- Rejeki.html
My Photography PORTFOLIO
*Commercial Photography*
http://companyprofile.multiply. com
http://withbobsadino.multiply. com
*Wedding Special Photography *
Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
http://nurkamnaridewi.multiply. com
*Prewedding Photography*
http://theanonymouslove.multiply. com/
http://loveforallseasons.multiply. com/
http://outdoorprewedding.multiply. com
*Wedding Photography*
http://candidwedding.multiply. com
http://weddingcandid.multiply. com
- 19.
-
YOU ARE EVERYTHING TO SOMEBODY
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Sun Apr 1, 2012 8:25 pm (PDT)
"YOU ARE EVERYTHING TO SOMEBODY"
Right now at this very minute...
Someone is very proud of you.
Someone is thinking of you.
Someone cares about you.
Someone misses you.
Someone wants to talk to you.
Someone wants to be with you.
Someone hopes you aren't in trouble.
Someone is thankful for the support you have provided.
Someone wants to hold your hand.
Someone hopes everything turns out all right.
Someone wants you to be happy.
Someone wants you to find them.
Someone is celebrating your successes.
Someone wants to give you a gift.
Someone think you ARE a gift !.
Someone hopes you are not too cold, or too hot.
Someone wants to hug you.
Someone loves you....
Someone wants to lavish you with small gifts.
Someone admires your strength.
Someone is thinking of you and smiling.
Someone wants to be your shoulder to cry on.
Someone wants to go out with you and have a lot of fun.
Someone thinks the world of you.
Someone wants to protect you.
Someone would do anything for you.
Someone wants to be forgiven.
Someone is grateful for your forgiveness.
Someone wants to laugh with you about old times.
Someone remembers you and wishes you were there.
Someone is praising Allah SWT for you.
Someone needs to know that your love is unconditional.
Somebody values your advice.
Someone wants to tell you how much they care.
Someone wants to stay up watching old movies with you.
Someone wants to share their dreams with you.
Someone wants to hold you in their arms.
Someone wants YOU to hold them in your arms.
Someone treasures your spirit.
Someone wishes they could STOP time because of you.
Someone praises Allah SWT for your friendship and love.
Someone can't wait to see you.
Someone wishes that things didn't have to change.
Someone loves you for who you are.
Someone loves the way you make them feel.
Someone wants to be with you.
Someone is hoping they can grow old with you.
Someone hears a song that reminds them of you.
Someone wants you to know they are there for you.
Someone is glad that you're their friend.
Someone wants to be your friend.
Someone stayed up all night thinking about you.
Someone is alive because of you.
Someone is remorseful after losing your friendship.
Someone is wishing that you would notice them.
Someone wants to get to know you better.
Someone believes that you ARE their soul mate.
Someone wants to be near you.
Someone misses your guidance and advice.
Someone values your guidance and advice.
Someone has faith in you.
Someone trusts you.
Someone needs you to send them this letter.
Someone needs your support.
Someone needs you to have faith in them.
Someone needs you to let them be your friend.
Someone will cry when they read this....
You....yes you, are always everything to somebody...
Pramono Dewo
- 20.
-
(Inspirasi Kecil) Masih Bisa Orgasme ??
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Sun Apr 1, 2012 8:33 pm (PDT)
*Masih Bisa Orgasme ?*
by Made Teddy Artiana, S. Kom
*penulis Novel Komedi Inspirasi (base on true story):*
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA (yang pernah bekerja di rumah kami)*
*-telah tersedia di Gramedia-*
* *
�Kamu itu harus bersyukur..masih bisa ngerasain orgasme!�, bisik-bisik
seorang wanita separuh baya pada seorang wanita muda. Adegan bisik-bisik
itu mirip *banget* dengan adegan gosip di sinetron-sinetron. Pemerannya
ibu-ibu pejabat (kaum *sosialite*) yang sedang arisan, lokasi setting :
rumah mewah dengan hidangan dan perhiasan dagangan di atas meja. Kerap kali
dialog itu dimulai dengan kalimat �Sssttt.. *Jeng*..tau gak..?�.
Celakanya, walaupun niat hati berbisik-bisik, namun pada saat mengucapkan
kata �orgasme� tekanannya sedemikian sehingga beberapa orang menoleh kearah
mereka. Kontan ini membuat membuat wajah si wanita muda memerah.
�Mamaa apaan *siiiyy*..!�, pekiknya tertahan sambil mencubit wanita yang
dipanggilnya �Mama� lalu segera menutup wajah yang pastilah memanas karena
malu.
Namun sang mama tampak tidak peduli, sambil membalas tatapan sekitar dengan
senyum dan anggukan singkat, ia meneruskan bisik-bisiknya.
Insiden diatas memang menggelikan, terutama jika kebetulan saat itu anda
berada disekitar mereka berdua..
Pikiranku segera saja melayang, semasa aku aku masih kuliah di Depok sana.
Tepatnya, ke seorang teman kosan-ku dulu yang bernama Jahmi. (Ia sama
sekali tidak ada hubungan dengan orgasme). Dengan melihat sekilas bentuk
kepala dan jidatnya, siapapun akan sepakat bahwa Jahmi adalah orang yang
cerdas. Dan memang demikianlah adanya. Waktu itu kami bercakap-cakap ngawur
di sebuah kosan cewek (hehehe). Topiknya ngawur juga..dari ekonom Sri
Mulyani hingga calon istri.
�Mengapa kau tidak berpacaran dengan calon dokter?�, tanyaku iseng.
�Alamak! Tidaklah..�, ujarnya dengan logat daerah yang kental
�Kenapa?�, tanyaku penasarn.
�Pikiran mereka terlalu bersih..�, ujar Jahmi serius,�mana nikmat pacaran
atau bersitrikan mereka. Apa-apa ilmiah, aku kuatir tak bisa
men-*trigger*mereka nantinya�
Akupun tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Jahmi.
Terus..apa hubungannya dengan orgasme???!! Oh ada dong..
Atas nama �pikiran bersih�.. aku pun memutuskan untuk mengambil pendekatan
yang dialergi oleh sahabatku diatas.
Kalo dipikir-pikir, kalimat bisik-bisik sang mama ada benarnya..orgasme
adalah sebuah kenikmatan yang harus disyukuri. Namun sangat jarang orang
bersyukur karena orgasme...! (tentu dilandasi hubungan suami-istri yang
resmi)
Aku jadi terprovokasi untuk mendata..apa-apa saja sih yang simple namun
jarang kita syukuri.
- Buang air besar dengan lancar
- Buang air kecil dengan merinding disco
- Buang angin dengan tenang (tanpa ada yang tahu)
- Bernafas (sepuas-puasnya)
- Punya rambut (dan membiarkannya jadi gondrong)
- Bertubuh lengkap (apalagi kalo banyak yang bilang : sexy)
- Punya wajah (apalagi kalo banyak yang bilang ganteng atau
cantik)
- Bisa melihat, bisa mencium, bisa berbicara
- Punya rumah, pekerjaan...
- Punya keluarga
- Punya teman
- Punya tabungan, mobil, rumah, harta (walaupun belum banyak)
- *Eh listnya kok jadi tambah banyak..*
Karena kalo dipikir-pikir gak semua orang memiliki hal-hal tersebut.
Contoh sederhana...temanku si Andri yang sempat punya penyakit kencing
batu. Andri hampir pasti akan menangis pada saat pipis di toilet.
Ekspresinya amat sangat mengenaskan. (kok tahu?) Oh iya bagi para cewek
yang tidak pernah memasuki toilet cowok, tempat pipis kami �kaum laki-laki-
sedikit unik, bentuknya berupa pispot yang berdampingan, berjejer-jejer.
Cukup nyaman untuk dipipisi walaupun sambil ngobrol santai. (tapi gak bisa
saling ngelirik!)
Contoh ke-2 : bernafas sepuasnya. Ini kami sadari ketika kami membesuk
seorang ibu yang memang dalam keadaan sakit parah yang bernafaspun harus
dibantu oleh alat pernafasan dan tabung oksigen.
Next..
Pada saat mengunjungi korban Gunung Merapi, dalam suasana gerimis menjelang
hari gelap, aku dan rombongan sempat bertemu seorang ibu, yang mengais
puing-puing rumahnya. Menyempatkan diri untuk turun dari mobil, untuk
bersimpati, akupun mendengar bahwa suami dan anak-anaknya telah tewas
karena angin panas Merapi. Mendengar cerita itu aku segera menoleh kearah
mobil yang parkir tidak jauh dari sana. Didalamnya ada keluarga dan family
yang aku cintai. Oh my God..!
Digabung menjadi satu rasa syukur konon bukan hanya menyegarkan jiwa, namun
juga memicu campur tangan ilahi untuk menyempurnakan apa yang telah IA
berikan kepada kita. Gak percaya? Monggo dicoba..(gratis ini).
Menutup tulisan orgasme ini..ada sebuah pengalaman unik dari penulis The
Power of Positive Thinking, (alm)Dr. Norman Vincent Peale. Seorang
bisnisman mendatanginya karena sedang frustasi berat dan nyaris bunuh diri.
�Semua sudah hancur! Saya sudah habis!!�, teriaknya ketika pertama kali
bertemu sang psikiater.
Oleh Dr. Peale ia segera diberi pena dan secarik kertas. Dan therapy
sederhanapun berlangsung*... *
*�Coba tulis diatas kertas* apa-apa yang masih Anda miliki..� (demikian
pertanyaan nya)
Semula bisnisman menolak, apa-apaan sih? *Kenapa tidak langsung di NLP?
Atau keluarkan bandul dan kain hitam penutup mata itu..mengapa hanya kertas
dan pena?? *Akan tetapi, karena berharap bertemu jalan keluar, toh akhirnya
ia menurut juga. Agak susah memulai sang bisnisman tampak berpikir demikian
keras..
�Saya bantu�, ujar Dr. Peale enteng. �*Anda cacat?�, tanyanya pula*.
�Cacat?!�, sergah bisnisman,�Saya kira *Dokter bisa melihatnya
sendiri..saya normal!!�*
*�ok..no.1 Anda tidak cacat�, kata Dr. Peale sambil tersenyum.*
* *
*Singkat cerita..proses itu berlangsung cukup lama dan list yang dihasilkan
cukup panjang.. beberapa item sebagai berikut*
1. * **Tidak cacat*
2. * **IQ diatas rata-rata*
3. * **Pendidikan Sarjana*
4. * **Masih memiliki rumah*
5. * **Masih memiliki mobil*
6. * **Memiliki istri yang setia dan anak-anak yang lucu*
7. * **Memiliki keluarga yang baik*
8. * **Memiliki banyak sahabat*
9. * **Masih memiliki nama baik*
10. * **...dsb..dst*
Akhirnya sang bisnisman sadar bahwa ternyata keadaan tidak �sehancur� dan
�sehabis� yang ia pikir...
Ternyata, dibeberapa hal...bersyukur juga membuat kita sadar..keadaan
ternyata tidak seburuk yang kita pikir. Bisa dipahami, karena seringkali
masalah mengocok-ngocok pikiran kita, sehingga menghasilkan busa-busa yang
membumbung tinggi sehingga kita merasa sudah habis tenggelam!
Nah, mari kita coba keajaiban bersyukur..ambil kertas dan pena..kita akan
mendata berkat-berkat atau nikmat-nikmat yang telah TUHAN berikan kepada
kita. Bagi yang sudah berumah tangga...supaya lebih seru..mari kita awali
item listdown kita yang pertama dan No. 1...dengan : *�Masih bisa
merasakan orgasme!�*
* *
*
*
Penulis berprofesi sebagai : fotografer, penulis & praktisi IT
* *
(*)
- 21.
-
Lomba Pidato Bahasa Jepang Berhadiah 2 Tiket Ke Jepang
Posted by: "Nusantara Indonesia" indonesia@cetak.com filateli
Sun Apr 1, 2012 8:35 pm (PDT)
http://edukasi.kompas.com/ read/2012/ 03/07/16092676/ Lomba.Pidato. Bahasa.Jepang. Berhadiah. 2.Tiket.Ke. Jepang
----
Lomba Pidato Bahasa Jepang Berhadiah 2 Tiket Ke Jepang
Ester Lince Napitupulu | Robert Adhi Ksp | Rabu, 7 Maret 2012 | 16:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah bahasa Jepang Pandan College menyelenggarakan
lomba pidato bahasa Jepang bagi anak muda Indonesia berusia sampai dengan 24
tahun. Lomba ini berhadiah tiket gratis pergi-pulang ke Jepang bagi dua orang.
Kami ingin semakin banyak generasi muda Indonesia yang mengenal bahkan mendalami
bahasa Jepang. Lomba pidato bahasa Jepang ini diharapkan dapat memberikan
motivasi bagi pelajar dan ank muda Indonesia untuk belajar lebih baik lagi
bahasa Jepang
"Kami ingin semakin banyak generasi muda Indonesia yang mengenal bahkan
mendalami bahasa Jepang. Lomba pidato bahasa Jepang ini diharapkan dapat
memberikan motivasi bagi pelajar dan ank muda Indonesia untuk belajar lebih baik
lagi mengenai bahasa Jepang," kata Richard Susilo, Komisaris Pandan College,
Rabu (7/3/2012).
Richard mengatakan dengan hadiah tiket gratis ke Jepang itu diharapkan mereka
lebih dekat lagi mengerti dan memahami Jepang, bukan hanya dari segi bahasa,
tetapi juga dari segi budayanya.
Itulah sebabnya program lomba pidato bahasa Jepang ini sebenarnya lebih kepada
program pertukaran budaya di mana anak Indonesia ke Jepang.
"Kita harapkan anak muda Jepang juga berbondong ke Indonesia untuk saling
mengenai satu sama lain. Apabila mereka saling kenal dan bahkan menjadi sahabat
satu sama lain, saya yakin masa depan hubungan kedua negara akan semakin indah
semakin kental semakin baik, bukan hanya antar manusia tetapi juga di segala
bidang kemasyarakatan, sosial, ekonomi dan politik, papar Richard.
Lomba ini yang kedua kali dilakukan Pandan College. Lomba pertama dilaksanakan
tahun 2008.
Dari segi tenaga kerja, pihak Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja Indonesia
tentu yang bisa berbahasa Jepang, karena citra tenaga kerja Indonesia sangat
baik di Jepang. Dari segi ekonomi, kini jauh semakin banyak perusahaan Jepang
datang dan berinvestasi ke Indonesia.
Kesempatan emas ini datang hanya sekali dan harus kita manfaatkan secepat dan
sebaik mungkin," tegas Richard.
Informasi mengenai lomba pidato bahasa Jpenag dapat dilihat informasi lengkap
pada web http://pandan.ac.id/lpbj.
- 22.
-
(Catatan Kecil) Teori Relativitas Kesulitan
Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com
Sun Apr 1, 2012 8:35 pm (PDT)
*Teori Relativitas Kesulitan*
by Made Teddy Artiana
Penulis Novel Komedi Inspirasi
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA*
(yang pernah bekerja di rumah kami)
-telah tersedia di Gramedia & Trimedia-
Bagiku, bergesernya urat yang membuatku seharian kesakitan adalah : sesuatu
yang mengerikan! Sedangkan bagi Tukang Urut : sepele! Hanya dalam waktu 5
menit, ia berhasil membuatku tersenyum, walaupun sebelumnya harus
berteriak-teriak histeris karena diurut.
Menurut Storm (salah seorang instruktur Yoga), gerakan-gerakan Yoga,
melipat, meliuk itu sederhana dan sangat simple. Menurut ku : minta
ampuuunn..!
Untuk orang yang baru belajar motret, mengatur kecepatan rana, diagfragma
dan membaca cahaya seringkali membuat puyeng, tapi buatku yang memang
berprofesi sebagai fotografer : sungguh mengasyikkan, bahkan menggairahkan,
bikin ketagihan!
Matematika, bagi sebagian besar orang : bikin muntah! Tapi bagi seorang Pak
Tantra (guru Matematika favorite kami ketika SMA) : sambil mereeeeemmm..!
Ternyata, bukan hanya waktu yang relatif. Sehingga Einstein memasukkannya
kedalam Relativity Theory. Kesulitan juga sangat relatif. Sulit bagi
seseorang, bukan mustahil mudah buat yang lain.
Jika demikian sangat mudah dipahami, bahkan sangat logis, jika seluruh
kesulitan dan masalah hidup yang terlihat bagai *gunung raksasa* untuk
kita, bagi TUHAN adalah *a piece of cake* alias�.*cemeeeennn*!!
Seperti kalimat bijak yang sering kita dengar�
* �Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat
berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, � maka gunung
ini akan pindah, dan tidak akan ada yang mustahil bagimu�*
I think..It�s time to walk on the water Guys..yihaaaaa ;)
(*)
- 23.
-
"ANAK KEPADA ORANG TUA NYA"
Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com pdewo
Sun Apr 1, 2012 8:36 pm (PDT)
"ANAK KEPADA ORANG TUA NYA"
1. Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ....
Sebagai balasannya .... Kau menangis sepanjang malam
2. Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan,
Sebagai balasannya .... Kamu kabur waktu dia memanggilmu
3. Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ....
Sebagai balasannya .... Kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
4. Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ....
Sebagai balasannya .... Kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
5. Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah ....
Sebagai balasannya .... Kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
6. Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ...
Sebagai balasannya .... Kamu berteriak " n ggak mau ....!"
7. Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ....
Sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
8. Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ....
Sebagai balasannya.... Kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
9. Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu,
Sebagai balasannya .... Kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar
10. Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun .....
Sebagai balasannya .... Kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam
11. Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu ke bioskop ....
Sebagai balasannya .... Kamu minta dia duduk di barisan lain
12. Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ....
Sebagai balasannya .... Kamu tunggu sampai dia keluar rumah
13. Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya,
Sebagai balasannya .... Kamu bilang dia tidak tahu mode
14. Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ....
Sebagai balasannya .... Kamu nggak pernah menelponnya
15. Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu .....
Sebagai balasannya .... Kamu kunci pintu kamarmu
16. Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ....
Sebagai balasannya .... Kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya
17. Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting....
Sebagai balasannya .... Kamu pakai telpon nonstop semalaman
18. Waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus sma ....
Sebagai balasannya .... Kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
19. Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama ....
Sebagai balasannya .... Kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen
20. Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?"....
Sebagai balasannya .... Kamu menjawab "ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang"
21. Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ....
Sebagai balasannya .... Kamu bilang "aku nggak mau seperti kamu"
22. Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ....
Sebagai balasanmu .... Kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
23. Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ....
Sebagai balasannya .... Kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
24. Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ....
Sebagai balasannya .... Kamu mengeluh "aduh gimana sih kok bertanya seperti itu"
25. Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu....
Sebagai balasannya .... Kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km
30. Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ....
Sebagai balasannya .... Kamu katakan "sekarang jamannya sudah beda"
40. Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ....
Sebagai balasannya kamu jawab "aku sibuk sekali, nggak ada waktu"
50. Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ....
Sebagai balasannya .... Kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang ....
Dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan ....
Dan itu (SEHARUSNYA) menghantam hatimu bagaikan pukulan godam ....
Berikan apapun yg diminta Orang Tua kita selagi mereka masih ada, dan selagi kita masih bisa...Apapun.
Robbighfirli wali walidayya, warhamhuma kama robbayani shoghiro...,
Ya Robbi ampunilah dosa2ku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku dimasa aku masih kecil.....
Aamiin
Pramono Dewo
- 24.
-
Natin Nggak Masuk Kantor
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Apr 1, 2012 8:36 pm (PDT)
Natin Nggak Masuk Kantor
Hari ini semua orang dikantor merasa ada yang kurang.
Apanya ya yang kurang? Nggak tahu. Nggak ada yang tahu. Bukan karena nggak pada mau tahu. Tapi masih banyak pekerjaan, jadi waktunya kurang kalau harus mencari tahu apanya yang kurang.
Hiiih, apanya yang kurang sih hari ini?
Semua berusaha untuk tidak mencari tahu apanya yang kurang. Dan berusaha fokus kepada pekerjaannya.
Aneh. Semakin fokus kepada pekerjaan. Malah semakin nyadar kalau hari ini dikantor benar-benar ada yang kurang.
Apa sih yang kurang!? Ajar? Nggak, kok. Nggak ada yang kurang ajar.
Makan siang? Tunjangan makan siang orang lapangan nggak dikurangi. Menu makan siang orang kantor pun nggak berubah. Itu lagi. Itu lagi. Berubah sih. Setiap hari emang berubah. Tapi minggu depan? Ya gitu lagi.
APA YANG KURANG!?
Semua orang kembali mengerjakan pekerjaannya sehari-hari.
Sekris sang sekretaris itu seperti biasanya berkeliling ke semua kubikal untuk sekedar melihat siapa yang telat datang. Ah, itu bukan maunya. Gadis cantik itu hanya menjalankan tugasnya. Meskipun merasa sebal kalau selalu diawasi begitu, kita nggak boleh menyalahkan dia.
"B360, banget ya dia..." begitu hampir setiap hari Opri yang operator telepon itu ngirim whatch up ke teman-temannya. "Mestinya kan dia bisa ngeliat data absensi yang disediakan orang IT."
Kalimat itu disambut cekikikan para pecentil lainnya.
"Nggak bakal gue kasih akses ke data itu!" tiba-tiba muncul ping dari Aiti yang memang kerjaannya sehari-hari ngurusi soal IT.
"Waha, untungnya doi kalau pergi keliling kayak gitu nggak butuh SPJ, hihi..." Fiancy yang ngurusin finance menimpali.
Nggak ada yang suka sama Sekris. Kasihan. Padahal dia hanya menjalankan tugas. Sama seperti teman-temannya yang lain.
Nggak ada yang kurang, kan?
Setiap hari Sekris muterin semua ruang kubikal satu persatu. Melihat ke kolong meja kalau dia rasa perlu.
Nggak ada yang kurang. Setiap hari juga semua orang pada ngomongin Sekris yang dari gayanya sih kadang ketahuan juga kalau dia itu risih melakukan pekerjaannya. Kasihan Sekris.
Oh. Nggak juga tuch. Semua orang juga sering merasa risih mengerjakan tugasnya masing-masing. Opri. Berapa kali kena marah pelanggan yang komplen. Aiti? Paling sebel kalau Pak Mergy yang udah jadi manager itu bolak-balik minta service laptopnya. Memang sih, laptop yang keseringan dipakai surfing situs-situs aneh biasanya sering banget kena virusnya. Kalau udah gitu, Aiti lagi deh yang kena sibuknya.
Tapi Pak Mergy kayaknya risih juga dengan kerjaannya. Semua tanggungjawab harus dipikulnya sendirian. Lah, gaji gede juga nggak sepadan dengan kerjaannya.
Nah, ketemu deh apa yang kurang hari ini. Banyak banget kurangnya kita ini. Kurang gaji. Kurang kreatif. Kurang kerjaan. Tapi pan semua kejadian itu sudah jadi pemandangan sehari-hari. Nape masih bikin kita merasa kurang juga ya. Berarti bukan itu dong yang kurang. Apa dong yang kurang woooy, apa?
Diujung lorong kubikal tiba-tiba Sekris teriak; "Ada yang tahu nggak, kenapa jam segini Natin belum datang?"
"Naahhhhh itu dia tuch yang kurang….." heleeeh, bukannya menjawab. Semua orang dikubikal itu malah berteriak nggak karuan seperti itu.
Sekarang mereka tahu, apa yang terasa kurang hari ini. Office boy itu belumdatang.
Sekris segera berlari melapor kepada manager. "Pak Mergy, Pak Mergy." Suaranya berkejaran dengan nafas yang terengah-engah. Getaran di lantai masih terasa akibat injakan kakinya yang sangat berbobot. "Natin belum masuk kantor!" katanya.
Kehebohannya membuat semua orang di kubikal berhenti ngapa-ngapain. Mereka diam aja seperti terkena sihir pembeku sekujur tubuh. Tapi kepala mereka masih bisa nongol sedikit diujung sekat pembatas meja kerja masing-masing.
Sekarang kantor itu seperti dipenuhi batok kepala, aih batok kelapa bekas yang bertengger diatas dinding sekat kubikal. Semua menahan nafas menantikan arahan manager.
Perlu waktu beberapa detik sebelum Pak Mergy mengambil keputusan. "Jadi Natin nggak masuk kantor ya…" gumamnya seolah sedang bicara pada dirinya sendiri. Beliau berjalan mondar-mandir. Sambil menggerak-gerakan telunjuknya mendekat ke jidat.
Nafas semua orang hampir habis. Untungnya pak Mergy sudah mendapatkan ide jitu tentang apa yang harus dikatakannya. Beliau pun berteriak tak kalah histerisnya: "Haaaah, Natin nggak masuk kantor hari ini?"
Orang-orang tak sabar menantikan kalimat berikutnya. Lantas Pak Mergy beteriak lagi. "Lantas, siapa yang menyapu kantor hari ini?"
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
Pantesan ada yang terasa kurang hari ini.
Natin nggak masuk kantor.
Tiba-tiba saja mereka menyadari jika kehadiran orang yang sering dianggap remeh itu sangat penting. Baru terasa jika dia tidak ada……..
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman – 14 Maret 2012
Author and Trainer of "Natural Intelligence Leadership"
Catatan Kaki:
Berhentilah untuk mengecilkan peran orang lain dalam kehidupan kerja kita. Karena sekecil apapun perannya, sangat berarti bagi kita.
PUBLIK TRAINING TGL 11 s/d 12 APRIL: Teman-teman, Training Natural Intelligence Leadership (NatIn™) dijadwalkan tanggal 11 s/d 12 April 2012 (direvisi dari semula tanggal 2 s/d 3 April 2012), di Jakarta. Saya mengundang Anda untuk mengikuti training tersebut. Pendaftaran:di 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@ yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman – GREATIST! – silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo. com/group/ naturalintellige nce/
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
Public Training "Natural Intelligence Leadership" 11 - 12 April
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar