Minggu, 02 Juni 2013

[daarut-tauhiid] Segarkan Keharmonisan dengan Mengajak Pasangan Shalat Malam

Segarkan Keharmonisan dengan Mengajak Pasangan Shalat Malam

Oleh: *Abu Hudzaifah
*

*ISLAM *sangat penekankan umatnya untuk saling tolong menolong dalam hal
kebajikan. Selain untuk mempererat hubungan sesema muslim, hal tersebut
juga mampu melahirkan kekuatan tersendiri di tengah-tengah umat. Allah l
berfirman;

æóáÇó ÊóÚóÇæóäõæÇú Úóáóì ÇáÅöËúãö æóÇáúÚõÏúæóÇäö æóÇÊøóÞõæÇú Çááøåó Åöäøó
Çááøåó ÔóÏöíÏõ ÇáúÚöÞóÇÈö

*"…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…"* (Al-Maidah [5]
: 2).

Sikap salaling menolong dalam hal kebajikan juga sangat diperlukan dalam
kehidupan rumah tangga. Sebab, di antara manfaat dari sikap saling menolong
antar anggota keluarga tersebut akan mampu melahirkan keharmonisan.
Terlebih, manakala saling kerja sama dan tolong menolong ini dalam urusan
ibadah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu 'alaihi
Wassalam bersabda, *"Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun
malam, lalu mengerjakan shalat malam, kemudian membangunkan istrinya lantas
ia ikut shalat bersamnya. Bila si istri enggan, maka ia memercikkan air di
wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam, lalu
mengerjakan shalat malam, kemudian membangunkan suaminya lantas ia ikut
shalat. Bila si istri enggan, maka ia memercikkan air di wajahnya."* (HR.
Abu Dawud).

Terasa beda antara keluarga yang kering dari ibadah malam dengan keluarga
yang senantiasa menghiasi rumah tangga dengan ibadah malam. Kenikmatan akan
dirasakan seluruh penghuni keluarga manakala ada nuansa ruhiyah di rumah
tersebut. Betapa mesranya bila ada suami-istri saling bahu-membahu dalam
mewujudkan sebuah kebaikan. Tak dielakkan lagi bahwa pilar kerja sama ini
akan menghantarkan sebuah rumah tangga pada keharmonisan dan kebahagian.
Terlebih lagi, bilamana Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kedua insan
yang yang tergerak hatinya untuk saling bergandeng tangan dalam mewujudkan
sebuah kebahagian lahir maupun batin. Pun demikian, berkaitan dengan
masalah ibadah. Seorang suami yang tergerak hatinya membangunkan istri di
malam hari tuk menunaikan sebuah amalan mulia di sisi Allah, bahkan
tergolong amalan yang jarang di lakukan oleh manusia.

*Duh, *alangkah romantisnya bila ada seorang suami yang sudi membangunkan
istrinya dengan dengan kelembutan untuk melaksanakan shalat malam. Demikian
pula sebaliknya, seorang istri yang tergerak hatinya untuk membangunkan
suaminya guna ikut serta dalam menikmati keheningan malan dengan bermunajat
kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Untuk mewujudkan amalan yang mulia,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam memperkenankan baginya untuk
memercikkan sedikit air ke wajah suami atau istri bilamana ia enggan untuk
bangun guna meraih kemuliaan malam.

Percikan air yang didasari kasih sayang dan keimanan akan menumbuhkan
semangat dalam meraih keridhaan Allah di saat-saat manusia terbuai dengan
mimpi-mimpi indahnya, terutama di awal-awal membangun rumah tangga, seperti
yang terjadi pada kisah berikut ini. Ketika Rayyah Al-Qassi menikahi
seorang wanita lalu ia berhubungan dengan istrinya, dan ketika pagi telah
menyingsing, istrinya baru bangun. Rayyah berkata, "Andaikan engkau ingin
melihat wanita yang kurang bagus maka sesungguhnya engkau sudah cukup
sebagai contoh." Maka istrinya berkata, "Tidak lain aku menikah dengan
Rayyah, si kasar ucapannya dan aku tidak menyangka menikah dengan seorang
yang kasar dan keras wataknya." Ketika malam tiba, Rayyah pura-pura tidur
untuk menguji istrinya. Maka di seperempat malam, si istri bangun lalu
memanggil, "Wahai Rayyah, bangunlah." Rayyah menjawab, "Aku akan bangun."
Namun, ia tidak bangun. Kemudian si istri bangun lagi pada waktu seperempat
yang lain dan berteriak, "Wahai Rayyah, bangunlah!" Rayyah menjawab, "Aku
akan bangun." Namun, ia tetap tidak bangun. Lalu, istrinya bangun pada
waktu seperempat yang lain lagi dan berteriak, "Wahai Rayyah, bangunlah!"
Rayyah menjawab, "Aku akan bangun." Istrinya berkata, "Malam telah lewat
dan orang-orang yang baik telah mengumpulkan bekal, sementara engkau masih
terlelap dalam tidur. Duh, celakanya aku karenamu wahai Rayyah. Engkau
telah menipuku." Lalu si istri bangun dan melaksanakan shalat pada
seperempat malam yang tersisa." (Shifatush Shafwah).

Tutur kata yang lembut saat membangunkan adalah faktor utama dalam
menumbuhkan semangat beribadah di malam hari. Karena, sangat sulit bagi
seseorang untuk bangun malam.

Hendaklah suami-istri memahami kondisi seperti ini sehingga keduanya mampu
mengambil sikap bijaksana saat mewujudkan 'bulan madu' di malam hari dengan
beribadah kepada Allah.

Jangan sampai semangatnya yang membara menjadikannya bersikap kasar dan
kaku, saat mendapati suami atau istrinya sulit bangun. Diceritakan
bahwasanya istri Habib Al-'Ajmi bin Muhammad terbangun pada suatu malam
ketika Habib masih terlelap tidur, sehingga Habib terbangun karenanya.
Maka, istrinya mengatakan, "Bangunlah wahai Habib, sungguh malam telah
pergi dan siang akan datang, sedang di depanmu terbentang jalan yang sangat
jauh, sementara bekalmu sangat sedikit. Rombongan orang-orang shalih telah
berlalu mendahuluimu, sementara kita masih tetap berada di tempat kita."

*Semoga keharmonisan keluarga tetap terpupuk dengan ibadah malam yang
dilakukan secara bersama-sama dengan anggota keluarga. Wallahul musta'an.*
*

*Penulis buku, tinggal di Solo, Jawa Tengah *
http://www.hidayatullah.com/read/28676/22/05/2013/segarkan-keharmonisan-dengan-mengajak-pasangan-shalat-malam.html
*
*


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: