Selasa, 18 Juni 2013

[daarut-tauhiid] Media Sekuler Telah Berdusta Terkait Berita Terbunuhnya Ahmad Nudin

Media Sekuler Telah Berdusta Terkait Berita Terbunuhnya Ahmad Nudin

*POSO (voa-islam.com) – *Masyarakat Poso* *menyayangkan pemberitaan di
media massa, baik cetak maupun elektronik yang tidak berimbang dan terlebih
tidak mendekati kebenaran terkait aksi demo warga Poso sesaat setelah Ahmad
Nudin dibunuh Densus 88 pada Senin (10/6/2013) sore di jalan Pulau Irian,
kota Poso, Sulawesi Tengah.

Sedangkan dari pihak keluarga, lebih sangat menyesalkan lagi. Pasalnya,
mereka yang merasakan secara langsung, betapa media massa tidak bisa
bersikap obyektif saat memberitakan kematian Ahmad Nudin. Mereka
menjelaskan bahwa masyarakat Poso, banyak sekali yang melihat langsung
peristiwa dibunuhnya Nudin oleh Densus 88.

Namun media massa sekuler kelihatannya lebih "asyik dan menguntungkan",
jika mengambil sumber berita yang terkait dengan kasus terorisme dari satu
pihak saja, yakni kepolisian. Warga dan keluarga pun menyeru masyarakat
untuk tidak percaya lagi terhadap media massa yang hanya menjadi corong
Densus 88.

...Itu media itu pak, jangan bapak percaya, yang bapak percaya (orang-orang
-red) di sini. Karena kita orang banyak informasi yang lihat dengan mata
kepala sendiri...

"Itu media itu pak, jangan bapak percaya, yang bapak percaya (orang-orang
-red) di sini. Karena kita orang banyak informasi yang lihat dengan mata
kepala sendiri," kata bu Zainab, *ibunda Ahmad
Nudin<http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/06/17/25288/ibunda-nudin-warga-poso-marah-karena-anak-saya-dibunuh-densus-88/>
* kepada voa-islam.com pada Jum'at (14/6/2013) di Poso.

Bu Zainab menegaskan jika media massa khususnya media televisi seperti TV
One dan Metro TV yang selama ini selalu setia mengabarkan setiap peristiwa
yang terkait terorisme secara live, tak lebih hanya sebagai media pendusta
saja.

Dan terkait berita kematian Ahmad Nudin yang dibunuh Densus 88, bu Zainab
mengatakan jika sumber yang lebih falid dan bisa dijadikan rujukan sumber
berita yang otentik lebih banyak, akan tetapi kenapa media massa tidak
mencari sumber berita tersebut?

...Nah itulah, media itu memang media pendusta semua itu. Ndak ada yang
dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga masyarakat
Poso -red) yang tau kejadian yang sesungguhnya di sini...

"Nah itulah, media itu memang media pendusta semua itu. Ndak ada yang
dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga *masyarakat
Poso -red) yang tau kejadian yang
sesungguhnya*<http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/06/16/25278/saatsaat-terakhir-ahmad-nudin-sebelum-dibunuh-densus-88-di-poso/>di
sini," jelasnya.

Ibu yang mempunyai lima orang anak dan dua diantara anaknya sudah meninggal
karena dibunuh Densus 88 inipun berpesan dan mengingatkan masyarakat
Indonesia agar tidak mempercayai media massa sekuler yang penuh dengan
kedustaan dalam mengabarkan berita-berita terkait kasus terorisme.

Media yang harusnya menjadi balance atau penyeimbang dalam sebuah peristiwa
yang terjadi, menurutnya sudah kehilangan kontrol sosialnya dan tak ada
gunanya lagi. Lebih dari itu, media massa yang sudah "berubah kelamin"
seperti itu menurut bu Zainab sudah tak pantas lagi disebut sebagai media
"terpercaya dan terdepan dalam mengabarkan".

...Makanya kalau ada kejadian (pembunuhan Densus 88 terhadap warga -red)
begitu, jangan percaya dengan media-media (sekuler -red) yang tidak
berguna, tidak berfungsi, tidak jelas seperti itu. Saya mohon sama bapak
dan warga masyarakat lainnya, jangan percaya itu...

"Makanya kalau ada kejadian (pembunuhan Densus 88 terhadap warga -red)
begitu, jangan percaya dengan media-media (sekuler -red) yang tidak
berguna, tidak berfungsi, tidak jelas seperti itu. Saya mohon sama bapak
dan warga masyarakat lainnya, jangan percaya itu," serunya.

Sedangkan Ummu Hasyim, istri dari Ahmad Nudin juga mengungkap hal yang
serupa. Perempuan yang sekarang menjadi janda dan mengasuh satu anak yatim
lantaran suaminya dibunuh Densus 88 ini menyatakan jika media massa,
khususnya media televisi telah berdusta semua terkait berita kematian
suaminya.

"Iya itu pak, saya tidak mau Densus di bilang menembak, dia (Densus 88
-red) itu pembunuh. Tolong ini berita di kabarkan pak. Pendusta semua media
(sekuler -red) itu yaa Allah," ujar Ummu Hasyim sambil menangis. *[UD]*

*
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/06/17/25314/media-sekuler-telah-berdusta-terkait-berita-terbunuhnya-ahmad-nudin/
*


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: