Selasa, 23 Desember 2008

[daarut-tauhiid] Kebutuhan Manusia terhadap Konseling Psikologi Islam

Kebutuhan Manusia terhadap Konseling Psikologi Islam

Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai 'abdullah  atau hamba Allah dan sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Predikat pertama menunjukkan kelemahan , kekecilan dean keterbatasan serta ketergantungan manusia kepada yang lain sehingga setiap manusia  potensil untuk mengidap masalah, sedangkan predikat kedua menunjukkan kebesaran manusia sekaligus besarnya tanggung jawab yang dipikul dalam kehidupannya di muka bumi.

Dari sudut pandang itu maka urgensi Bimbingan dan konseling bagi manusia merujuk kepada dua predikat tersebut.

1. Sebagai makhluk yang lemah ('abdun)  suatu ketika manusia tidak tahan menghadapi realita kehidupan yang pahit, sempit dan berat. Dalam kondisi fisik tak berdaya, orang membutuhkan bantuan orang lain, dokter misalnya- untuk memulihkan kesehatannya. Demikian pula dalam kondisi mental yang kacau (lihat bab jenis-jenis gangguan jiwa) seseorang membutuhkan bantuan kejiwaan, untuk memulihkan rasa percaya dirinya,  meluruskan cara berfikir, cara pandang dan cara merasanya sehingga ia kembali realistis, mampu melihat kenyataan yang sebenarnya dan mampu mengatasi problemanya dengan cara-cara yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Sebagai khalifah Allah, manusia dibebani tanggung jawab menyangkut kebaikan dirinya maupun untuk masyarakatnya. Setiap manusia diberi kebebasan untuk memutuskan sendiri  apa yang baik untuk dirinya, asal bukan perbuatan maksiat yang dilakukan secara terang-terangan. Sebagai khalifah Allah yang dibebani tanggung jawab untuk kemaslahatan masyarakatnya, maka seorang  muslim harus merasa terpanggil untuk me¬melihara ketertiban masyarakat. Oleh karena itu ia terpangil untuk meluruskan hal-hal yang menyimpang, menata hal-hal yang salah tempat, mendorong hal-hal yang mandeg  dan menghentikan  kekeliruan-kekeliruan  yang berlangsung. Dalam perspektip Bimbimbingan dan Konseling, seorang musim sebagai khalifah Allah terpanggil untuk membantu orang lain yang sedang mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan  orang itu tak mampu  mengatasi  tugas-tugasnya dalam kehidupan.     

Jadi secara kodrati manusia memang membutuhkan bantuan kejiwaan termasuk konseling agama, dan secara konsepsional harus ada orang yang menekuni bidang ini agar layanan konseling agama ini dapat diberikan secara profesional, sebagai perwujudan dari rasa tanggungjawab¬nya sebagai khalifah Allah.

Untuk mengetahui kedudukan Bimbingan dan Konseling Agama, dalam perspektip keilmuan maupun perspektip ajaran Islam, sekurangnya perlu diketahui lebih dahulu empat hal, yaitu:

1. Bahwa Kodrat kejiwaan manusia membutuhkan bantuan psikologis.

2. Gangguan kejiwaan yang berbeda-beda membutuhkan terapi yang tepat.

3. Meskipun  manusia memiliki  fitrah kejiwaan yang  cenderung kepada keadilan dan kebenaran, tetapi daya tarik kepada keburukan lebih banyak dan lebih kuat tarikannya sehingga motif kepada keburukan lebih cepat merespond stimulus keburukan, mendahului respond motif kepada kepada kebaikan atas stimulus kebaikan.

4. Keyakinan agama (keimanan) merupakan bagian dari struktur kepribadian, sehingga getar batin dapat dijadikan penggerak tingkah laku (motif) kepada kebaikan.

Sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Find helpful tips

for Moderators

on the Yahoo!

Groups team blog.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: