Assalamualaukim Wr. Wb
Dear all,
Saya adalah seorang istri yg telah dikarunia 2 pangeran kecil, dan saat ini saya dan suami saya sama2 pekerja.
Masalah yang saya hadapi adalah ,mengenai suami saya untuk saat 2 ini suami saya selalu hanya memikirkan dunia
sedangkan untuk masalah akhirat susah sekali sy tidak segan2nya mengingatkan untuk selalu melaksanakan kewajiban
sebagai seorang muslim (sholat 5 waktu) selama hampir 6 th pernikahan sy ,tapi itu hanya sesaat, karena dari dirinya sendiri tidak ada niat untuk melaksanakannya.
karena saya berpikir kalau suami saya adalah seorang Pemimpin dalam rumah tangga , sy khawatir ini berpengaruh
terhadap kedua anak saya nantinya, sy takut,sedih,
bahkan untuk mengajarkan anak2 sy mslh agamapun dia tidak pernah. Dia lebih suka bergaul untuk masalah2 politik
Mohon saran dan advicenya dari teman2 sekalian mengenai mslh sy ini.
Terimakasih sebelumnya
wati
_____
From: daarut-tauhiid@
Sent: 22 April 2009 21:28
To: daarut-tauhiid@
Subject: [daarut-tauhiid] Digest Number 2744
Milis <http://groups.
Messages In This Digest (16 Messages)
1.
TAWASSUL <> YANG DISYARIATKAN DAN YANG DILARANG From: Sumarna, Nana
2.
Tingkah laku yang Terkendali <> From: muhamad agus syafii
3.
PAKAIAN ANAK KITA <> From: Susiana
4.
Sabar Sebagai Penyembuh <> From: muhamad agus syafii
5.
Karena Sesungguhnya Kaum Muslimin Bersaudara.. <> From: andri satriawan
6.
Apa yang dibutuhkan Anak? <> From: muhamad agus syafii
7.
Berlindunglah pada Allah dari bisikan Syaitan <> From: saiful
8.
Banyak Shalat, Puasa dan Sedekah Hanya Untuk <> Memperlancar Rizki From: luqman.abdul.
9.
[INFO] Penerimaan Mahasantri Baru BEASISWA PENUH Ma'had 'Aly <> ArRaaya From: Wahyu Exano Abdillah
10.
Fw: Ada Apa dengan Nafsu Kita ? <> From: I B F
11.
Kajian Hadits dan Aqidah <> From: rico atmaka
12.
Fwd: Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah <> From: wawan wahyu
13.
Fujimura dikabarkan punya kekuatan gaib <> From: abuabdurrauf
14.
Resensi Buku "Inspiring Words" <> From: Rukiyah L
15.
Perjuangan Kartini Mendebat Para Sahabatnya <> From: Satriyo
16.
... Ringkasan Buku: Polemik Seputar Hukum Lagu dan Musik <> From: ... Chandraleka
View <http://groups.
Messages
1.
TAWASSUL <http://groups.
Posted by: "Sumarna, Nana" nsumarna@arutmin.
Tue Apr 21, 2009 10:44 am (PDT)
TAWASSUL YANG DISYARI'ATKAN
Allah berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah
jalan yang mendekatkan diri KepadaNya." (Al-Maa'idah: 35)
Qatadah berkata, "Dekatkanlah dirimu kepadaNya, dengan keta-'atan dan
amal yang membuatNya ridha."
Tawassul yang disyari'atkan adalah tawassul sebagaimana yang
diperintahkan oleh Al-Qur'an, diteladankan oleh Rasulullah dan
dipraktekkan oleh para sahabat.
Di antara tawassul yang disyari'atkan yaitu:
1. Tawassul dengan iman:
Seperti yang dikisahkan Allah dalam Al-Qur'an tentang hamba-Nya yang
ber-tawassul dengan iman mereka. Allah berfirman,
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada
iman (yaitu), 'Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu', maka kami pun beriman.
Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari
kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang
yang berbakti." (Ali Imran: 193)
2. Tawassul dengan mengesakan Allah:
Seperti do'a Nabi Yunus Alaihis Salam, ketika ditelan oleh ikan Nun.
Allah mengisahkan dalam firmanNya:
"Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, 'Bahwa tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zhalim. Maka Kami telah memperkenankan
do'anya, dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami
selamatkan orang-orang yang beriman." (Al-Anbiyaa'
3. Tawassul dengan Nama-nama Allah:
Sebagaimana tersebut dalam firmanNya,
"Hanya milik Allah Asma'ul Husna, maka mohonlah kepada-Nya dengan
menyebut Asma'ul Husna itu." (Al-A'raaf: 180)
Di antara do'a Rasulullah dengan Nama-namaNya yaitu:
"Aku memohon KepadaMu dengan segala nama yang Engkau miliki." (HR.
At-Tirmidzi, hadits hasan shahih)
4. Tawassul dengan Sifat-sifat Allah:
Sebagaimana do'a Rasulullah ,
"Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya)
dengan rahmatMu aku mohon pertolongan.
5. Tawassul dengan amal shalih:
Seperti shalat, berbakti kepada kedua orang tua, menjaga hak dan amanah,
bersedekah, dzikir, membaca Al-Qur'an, shalawat atas Nabi , kecintaan
kita kepada beliau dan kepada para sahabatnya, serta amal shalih
lainnya.
Dalam kitab Shahih Muslim terdapat riwayat yang mengisahkan tiga orang
yang terperangkap di dalam gua. Lalu masing-masing ber-tawassul dengan
amal shalihnya. Orang pertama ber-tawassul dengan amal shalihnya, berupa
memelihara hak buruh. Orang kedua dengan baktinya kepada kedua orang
tua. Orang yang ketiga ber-tawassul dengan takutnya kepada Allah,
sehingga menggagalkan perbuatan keji yang hendak ia lakukan. Akhirnya
Allah membukakan pintu gua itu dari batu besar yang menghalanginya,
sampai mereka semua selamat.
6. Tawassul dengan meninggalkan maksiat:
Misalnya dengan meninggalkan minum khamr (minum-minuman keras), berzina
dan sebagainya dari berbagai hal yang diharamkan. Salah seorang dari
mereka yang terperangkap dalam gua, juga ber-tawassul dengan
meninggalkan zina, sehingga Allah menghilangkan kesulitan yang
dihadapinya.
Adapun umat Islam sekarang, mereka meninggalkan amal shalih dan
bertawassul dengannya, lalu menyandarkan diri ber-tawassul dengan amal
shalih orang lain yang telah mati. Mereka melanggar petunjuk Rasulullah
dan para sahabatnya.
7. Tawassul dengan memohon do'a kepada para nabi dan orang-orang shalih
yang masih hidup.
Tersebutlah dalam riwayat, bahwa seorang buta datang kepada Nabi . Orang
itu berkata, "Ya Rasulullah, berdo'alah kepada Allah, agar Dia
menyembuhkanku (sehingga bisa melihat kembali)." Rasulullah menjawab,
"Jika engkau menghendaki, aku akan berdo'a untukmu, dan jika engkau
menghendaki, bersabar adalah lebih baik bagimu." Ia (tetap) berkata,
"Do'akanlah.
shalat dua rakaat, selanjutnya beliau menyuruhnya berdo'a dengan
mengatakan,
"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu, dan aku menghadap kepadaMu
dengan (perantara) NabiMu, seorang Nabi yang membawa rahmat. Wahai
Muhammad, sesungguhnya aku menghadap dengan (perantara)mu kepada Tuhanku
dalam hajatku ini, agar dipenuhiNya untukku. Ya Allah jadikanlah ia
pemberi syafa'at kepadaku, dan berilah aku syafa'at (perto-longan) di
dalamnya." la berkata, "Laki-laki itu kemudian mela-kukannya, sehingga
ia sembuh." (HR. Ahmad, hadits shahih)
Hadits di atas mengandung pengertian bahwa Rasulullah berdo'a untuk
laki-laki buta tersebut dalam keadaan beliau masih hidup. Maka Allah
mengabulkan do'anya.
Rasulullah memerintahkan orang tersebut agar berdo'a untuk dirinya.
Menghadap kepada Allah untuk meminta kepadaNya agar Dia menerima
syafa'at NabiNya . Maka Allah pun menerima do'anya.
Do'a ini khusus ketika Nabi masih hidup. Dan tidak mungkin berdo'a
dengannya setelah beliau wafat. Sebab para sahabat tidak melakukan hal
itu. Juga, orang-orang buta lainnya tidak ada yang mendapatkan manfa'at
dengan do'a itu, setelah terjadinya peristiwa tersebut.
TAWASSUL YANG DILARANG
Tawassul yang dilarang adalah tawassul yang tidak ada dasarnya dalam
agama Islam.
Di antara tawassul yang dilarang yaitu:
1. Tawassul dengan orang-orang mati, meminta hajat dan memo-hon
pertolongan kepada mereka, sebagaimana banyak kita saksikan pada saat
ini.
Mereka menamakan perbuatan tersebut sebagai tawassul, padahal sebenarnya
tidak demikian. Sebab tawassul adalah memohon kepada Allah dengan
perantara yang disyari'atkan. Seperti dengan perantara iman, amal
shalih, Asmaa'ul Husnaa dan sebagainya.
Berdo'a dan memohon kepada orang-orang mati adalah berpaling dari Allah.
Ia termasuk syirik besar. Allah berfirman,
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan
tidak (pula) memberi madharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu
berbuat (yang demikian) itu, maka se-sungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang zhalim". (Yunus: 106)
Orang-orang zhalim dalam ayat di atas berarti orang-orang musyrik.
2. Tawassul dengan kemuliaan Rasulullah . Seperti ucapan mereka, "Wahai
Tuhanku, dengan kemuliaan Muhammad, sembuhkanlah aku." Ini adalah
perbuatan bid'ah. Sebab para sahabat tidak melakukan hal tersebut.
Adapun tawassul yang dilakukan oleh Umar bin Khaththab dengan do'a paman
Rasulullah , Al-Abbas adalah semasa ia masih hidup. Dan Umar tidak
ber-tawassul dengan Rasulullah setelah beliau wafat.
Sedangkan hadits,
"Bertawassullah kalian dengan kemuliaanku.
Hadits tersebut sama sekali tidak ada sumber aslinya. Demikian menurut
Ibnu Taimiyah.
Tawassul bid'ah ini bisa menyebabkan pada kemusyrikan. Yaitu jika ia
mempercayai bahwa Allah membutuhkan perantara. Sebagai-mana seorang
pemimpin atau penguasa. Sebab dengan demikian ia menyamakan Tuhan dengan
makhlukNya.
Abu Hanifah berkata, "Aku benci memohon kepada Allah, dengan selain
Allah." Demikian seperti disebutkan dalam kitab Ad-Durrul Mukhtaar.
3. Meminta agar Rasulullah mendo'akan dirinya setelah be-liau wafat,
seperti ucapan mereka, "Ya Rasulullah do'akanlah aku", ini tidak
diperbolehkan. Sebab para sahabat tidak pernah melakukannya. Juga karena
Rasulullah bersabda,
"Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali
dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak
shalih yang mendo'akan kepada (orang tua)-nya." (HR. Muslim)
Jalan Golongan Yang Selamat : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Back to top <>
Reply <mailto:nsumarna@arutmin.
Messages <http://groups.
2.
Tingkah laku yang Terkendali <http://groups.
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.
Tue Apr 21, 2009 10:50 am (PDT)
Tingkah laku yang Terkendali
By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA
Surat al-Ra'd / 13:11 mengisyaratkan bahwa perbuatan manusia berhubungan erat dengan apa yang ada dalam nafs mereka. Di balik perbuatan seseorang atau suatu kaum ada sesuatu yang bersifat psikologis yang menentukan keberhasilan atau kegagalannya. Kualitas nilai dari perbuatan itu, apakah bernilai positif atau bernilai negatif juga ditentukan oleh sesuatu itu. Hadits Nabi juga menyatakan bahwa nilai suatu perbuatan bergantung kepada niatnya.€ ¦ Dengan demikian maka sesungguhnya manusia dapat menentukan sendiri apa harus diperbuatnya dan apa yang harus ditolaknya. Hati manusia dapat menolak sesuatu, seperti yang disebut dalam surat al-Tawbah / 9:8€ ¦ atau secara sengaja melakukan sesuatu seperti yang diisyaratkan surat al-Ahzab / 33:5.
Manusia memiliki kesadaran, akal budi dan kemampuan berkhayal. Dengan kesadaran diri manusia mampu mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya, untuk selanjutnya menggunakan kekuatannya unruk menutupi kelemahannya. Dengan akal budi manusia mampu memahami dan menguasai alam serta mengembangkan ilmu dan teknologi yang berguna bagi kemudahan-kemudahan hidupnya. Dengan khayalannya manusia mampu membebaskan diri dari ikatan waktu dan tempat untuk memikirkan masa depan atau membanyangkan hal-hal yang tidak terjangkau oleh panca inderanya. Dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya itulah manusia dapat menempatkan dirinya subyek dan obyek sekaligus, satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh hewan.
Perwujudan dari kemampuan dan watak individu yang dimiliki oleh manusia dalam proses adaptasinya dengan lingkungan itulah yang disebut kepribadian (personality)
Untuk menilai kualitas tingkah laku manusia, harus dibedakan apakah tingkah laku itu€ ¦ bersifat temperamental atau bersumber dari karakter kepribadiannya. Temperamen merupakan corak reaksi seseorang terhadap berbagai rangkasan yang datang dari lingkungan dan dari dalam dirinya sendiri. Temperamental berhubungan erat dengan kondisi biopsikologi seseorang, sehingga sulit untuk berubah. Temperamen bersifat netral terhadap penilaian baik buruk.
Adapun karakter, ia berkaitan erat dengan penilaian baik buruknya tingkah laku seseorang, yang didasari oleh bermacam-macam tolok ukur yang dianut masyarakatnya. Karakter terbentuk melalui perjalanan hidup seseorang, oleh karena itu ia dapat berubah, sejalan dengan bagaimana ia menilai pengalaman itu. Jika temperamen tidak mengandung implikasi etis, maka karakter justru selalu menjadi obyek penilaian etis. Seseorang boleh jadi memiliki temperamen yang berbeda dengan karakternya. Ada orang yang temperamennya buruk (negatif) tetapi karakternya baik, sebaliknya ada orang yang karakternya buruk, tetapi temperamennya baik. Seseorang yang karakternya buruk akan semakin buruk jika ia juga memiliki temperamen buruk. Sedangkan orang yang karakternya baik tetapi€ ¦ temperamennya buruk biasanya ia segera menyesali dan merasa malu atas tingkah laku buruknya, meskipun hal itu selalu terulang kembali.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian tingkah laku hanya dimungkinkan pada tingkah laku yang bersumber dari karakter, sedangkan tingakh laku yang bersumer dari temperamen pengendaliannya terbatas hanya pada meminimalkan, bukan pada perubahan. Tetapi yang pasti, manusia mempunyai kebebasan untuk memutuskan apakah ia beriman atau ingkar seperti dijelaskan dalam surat al-Kahfi / 18:29.
Ukuran kualitas tingkah laku mausia juga bisa dilihat dari apakah perbuatannya itu bersumber dari fitrahnya atau perbuatan yang sifatnya diusahakan (al-muktasab)
Dalam hal tingkah laku fitrah, manusia berbuat secara spontan tanpa mempertimbangkan untung rugi maupun tujuan. Meskipun manusia dilahirkan di tempat-tempat yang berjauhan dan berbeda zaman, tetapi tingkah laku fitrahnya sama karena fitrah itu berasal dari Allah SWT dan bersifat baku. Menurut al-Qur'an fitrah manusia itu bersifat menetap, seperti yang tertera dalam surat al-Rum / 30:30. Sedangkan tingkah laku yang diusahakan, al-muktasab, adalah perbuatan yang bersumber dari gabungan pengetahuan dan pengalaman yang dipenjara manusia sejak lahir dan kemudian dijadikan kebiasaan. Dalam melakukan perbuatan ini manusia memperhitungkan untung rugi, baik untung rugi yang bersifat dekat, duniawi, maupun untung rugi yang bersifat jauh ke belakang, ukhrawi, pahala dan dosa.
sumber, http://mubarok- <http://mubarok-
Wassalam,
agussyafii
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:agussyafii@yahoo.
Messages <http://groups.
3.
PAKAIAN ANAK KITA <http://groups.
Posted by: "Susiana" Susi@plant.tripolyt
Tue Apr 21, 2009 10:55 am (PDT)
BismillaaHir Rohmaanir Rohiim
Assalamu'alaykum wa RohmatulloHi wa BarokatuHu
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allohu Ta'ala. kita memujiNya meminta pertolongan kepadaNya dan memohon ampunanNya, serta berlindung kepada Alloh dari kejelekan diri diri kita dan dari kejahatan amalan amalan kita. Barangsiapa yang Alloh beri petunjuk padanya, maka tiada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Alloh sesatkan, maka tiada yang bisa menunjukkinya.
Dan aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allohu Ta'alaa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya.
Amma ba'du
PAKAIAN ANAK KITA
Penulis: Al-Ustadzah Ummu 'Abdirrahman Bintu 'Imran
Rasa sayang orangtua memang bisa
berbentuk apa saja. Termasuk dalam hal ini upaya "menjaga penampilan"
anak. Namun sebatas apakah hal itu boleh dilakukan?
Anak-anak dengan kekhasan dunia mereka
memang menarik untuk dicermati. Dunia anak bahkan tak luput menjadi
ajang komoditi bagi para produsen. Tak lepas pula produsen pakaian.
Berbagai macam mode dan gaya pakaian anak dilempar ke pasar, menarik
minat orangtua untuk mendandani anak-anaknya dengan gaya terkini.
Namun teramat disayangkan, banyak
orangtua dari kalangan muslimin yang masih terbawa arus ini, sehingga
pakaian anak-anak mereka pun jauh dari tuntunan agama yang mulia ini.
Anak-anak perempuan muslimah keluar
rumah tanpa menutup kepala dengan kerudung adalah pemandangan yang
masih terlalu banyak kita saksikan. Andai kita tanyakan hal ini kepada
orangtua mereka, meluncurlah berbagai alasan. Alasan si anak belum
dewasa sehingga belum wajib menutup aurat, mungkin hanya satu di antara
alasan yang ada. Yang lebih parah lagi, menganggap menutup aurat dan
mengenakan pakaian yang diatur oleh syariat merupakan satu bentuk
kemunduran.
Banyak anak perempuan yang "bergaya"
dengan celana jins dan kemeja atau T-shirt, amat mirip gaya anak
laki-laki. Ada yang sekadar mengenakan celana pendek dan baju kaos kala
bermain bersama teman-temannya. Atau berbagai macam gaya lainnya
seperti celana model stretch (ketat, yang mengecil ke bawah). Belum lagi kalau menghadiri acara khusus.
Anak laki-laki juga dengan gayanya
tersendiri. Celana panjang melebihi mata kaki, celana pendek, menjadi
pakaian keseharian. Ketika pesta, dasi pun kadang turut melengkapi
penampilan.
Rupanya kita perlu menyadari lebih
dalam, sebagai agama yang sempurna, Islam telah menerapkan berbagai
aturan dalam setiap hal. Tak satu sisi kehidupan pun yang lepas dari
aturan dan adab. Begitu pun dalam masalah pakaian, Islam memiliki
berbagai aturan. Semua itu Allah Subhanahu wa Ta'ala tetapkan semata-mata untuk kebaikan hamba-hamba-
Tidak dipungkiri, kewajiban-kewajiban
syariat dibebankan bagi setiap muslim yang mukallaf; telah dewasa dan
sempurna akalnya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan oleh 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu:
?????? ????????? ???? ?????????: ????
?????????? ?????? ????????????
?????? ????????????
"Diangkat pena dari tiga golongan:
orang yang tidur hingga dia terjaga, anak kecil hingga dia baligh, dan
orang gila sampai kembali akalnya." (HR. Abu Dawud no. 4403, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahuShahih Sunan Abi Dawud: shahih) dalam
Namun penunaian syariat perlu
pembiasaan sejak anak-anak belum beranjak dewasa. Hal ini agar mereka
tidak merasakan syariat sebagai beban berat. Oleh karena itu, kita
perlu mengajari mereka adab-adab berpakaian, sehingga pakaian yang
sesuai dengan syariat beserta seluruh adabnya merupakan sesuatu yang
telah menyatu dalam kehidupan mereka.
Hendaknya anak-anak diajari untuk memakai pakaian yang menutup auratnya dan tidak menampakkan lekuk badannya, karena mengenakan pakaian yang menampakkan aurat atau bentuk tubuh bisa menjadi pemicu terjadinya kejelekan dan kerusakan.
Sejak awal, anak-anak harus
dibiasakan pula mengenakan pakaian sesuai jenisnya; anak laki-laki
mengenakan pakaian laki-laki, anak perempuan mengenakan pakaian
perempuan.
Tentang tasyabbuh ini, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullahu mengatakan dalam fatwa beliau, "Tasyabbuh (penyerupaan) laki-laki dengan perempuan termasuk dosa besar. Demikian pula penyerupaan perempuan dengan laki-laki. Dalilnya:
?????? ??????? ????? ??? ???? ???? ????
????????????
???? ?????????? ????????????
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki."1
Juga karena penyerupaan seperti ini akan merusak sunnah Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap ciptaan-Nya, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala
telah menciptakan kekhususan tersendiri bagi wanita dan kekhususan
tersendiri pula bagi laki-laki. Jika wanita menyerupai laki-laki dan
laki-laki menyerupai perempuan, tentu sunnah yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala jadikan ini akan hilang dan sirna, sehingga terjadilah sesuatu yang bertentangan dengan penciptaan dan hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala." (Fatawa 'Ulama Al-Balad Al-Haram, hal. 1761-1762)
Begitu pula, anak-anak tidak boleh
dibiasakan memakai pakaian yang biasa dipakai orang-orang kafir atau
orang-orang fasik. Jas model tuxedo (jas yang bagian
belakangnya lebih panjang) misalnya, adalah pakaian yang biasa dipakai
oleh orang kafir atau para pesulap. Begitu pula pakaian-pakaian yang
membuka aurat sebagaimana jamak dipakai oleh wanita-wanita fasik.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
?????? ????????? ???????? ?????? ????????
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk kaum tersebut.." (HR. Abu Dawud no. 4031, dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud: hasan shahih)
Kita perlu memerhatikan pula agar anak laki-laki tidak mengenakan pakaian yang isbal2. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menyampaikan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
??? ???????? ???? ????????????
"Bagian yang di bawah mata kaki dari sarung, tempatnya di neraka." (HR. Al-Bukhari no. 5787)
Bukan berarti yang terlarang melebihi
mata kaki hanyalah sarung, namun ini mutlak pada semua jenis pakaian.
Demikian yang ditunjukkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam bab ( ??? ???????? ???? ????????????
Dalam hadits dari Jabir bin Sulaim radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
????????? ????????? ????? ??????
????????? ?????? ???????? ??????? ????????????
?????????? ?????????? ???? ????????????
????????????
"Angkatlah sarungmu hingga setengah
betis. Bila engkau enggan, maka hingga mata kaki. Jauhilah olehmu
memanjangkan sarung hingga melebihi mata kaki, karena hal ini termasuk
kesombongan, dan sesungguhnya Allah tidak menyukai kesombongan.
Hendaknya kita juga tidak memberikan
pakaian dari bahan sutera pada anak laki-laki, karena haram bagi mereka
mengenakannya, berdasarkan keumuman sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : sebagaimana dinukilkan oleh Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu
??????? ??????? ??????????? ??????????? ????? ???????? ???????? ????????? ????????????
"Diharamkan memakai sutera dan emas bagi kalangan laki-laki dari umatku dan dihalalkan bagi kalangan wanitanya." (HR. At-Tirmidzi no. 1720, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)
Bila keluar rumah, anak-anak perempuan
dibiasakan memakai pakaian yang menutup auratnya, panjang dan lapang,
disertai kerudung untuk menutup kepalanya. Memang, syariat ini
mewajibkan anak perempuan untuk mengenakan jilbab ketika mereka telah
mencapai usia baligh, sebagaimana berlakunya beban-beban syariat yang
lain. Namun pembiasaan hal ini sebelum mereka mencapai usia baligh,
akan memudahkan mereka melaksanakannya. Tidak selayaknya kita
pakaikan mereka pakaian yang pendek dan ketat. Hal ini pernah
dinasihatkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullahu:
"Aku berpendapat, tidak pantas seseorang memakaikan anak perempuannya pakaian seperti ini (pakaian yang pendek, pen.)
semasa kanak-kanak. Karena bila dia terbiasa, hal ini akan melekat dan
dianggap remeh olehnya. Bila yang seperti ini menjadi kebiasaannya,
keadaan ini akan terus terbawa hingga dia dewasa. Yang kunasihatkan
kepada saudara-saudaraku kaum muslimah, hendaknya mereka tinggalkan
busana wanita asing dari kalangan musuh-musuh agama ini, dan hendaknya
membiasakan anak-anak perempuan mereka untuk mengenakan pakaian yang
menutup aurat serta senantiasa merasa malu, karena malu itu termasuk
keimanan." (Fatawa Asy-Syaikh Muhammad Ash-Shalih Al-'Utsaimin, 2/845-846)
Yang banyak pula tersebar sekarang ini
adalah pakaian dan aksesori anak-anak bergambar karakter atau
tokoh-tokoh rekaan dari film kartun atau yang lainnya. Asy-Syaikh
Al-'Utsaimin rahimahullahuTidak boleh seseorang mengenakan pakaian yang bergambar hewan atau manusia. Tidak boleh pula memakai qutrah, syimagh, atau yang semacamnya yang bergambar manusia, hewan, dan semacamnya. Karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: mengatakan, "
??? ???????? ????????????
"Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada gambar makhluk bernyawa."3 (Fatawa 'Ulama Al-Balad Al-Haram, hal. 1217-1218)
Beliau juga mengatakan, "Ahlul ilmi
berpendapat, haram memakaikan anak-anak apa pun yang haram dipakai oleh
orang dewasa. Pakaian yang bergambar haram dipakai oleh orang dewasa,
maka haram pula dipakai oleh anak-anak. Yang semestinya dilakukan oleh
kaum muslimin adalah mencegah masuknya pakaian atau sepatu seperti ini,
sehingga orang-orang yang membawa kerusakan tidak dapat masuk pada kita
melalui jalan ini. Jika dicegah, mereka akan terhalang untuk memasok ke
negeri ini dan menjadikan perkara ini sebagai perkara yang dianggap
gampang oleh penduduk negeri ini." (Fatawa 'Ulama Al-Balad Al-Haram, hal.1228)
Selain memerhatikan pakaiannya, tentu
tak boleh kita lupakan adab yang lain; doa ketika mengenakan pakaian.
Kita ajari anak, bila mengenakan pakaian hendaknya memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala. Diriwayatkan oleh Sahl bin Mu'adz bin Anas, dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
?????? ?????? ??????? ???????: ?????????
????? ??????? ???????? ????? ????????? ????????????
?????? ?????? ????? ???????? ?????? ???? ??? ????????? ???? ????????
"Barangsiapa mengenakan pakaian,
lalu berdoa: 'Segala pujian hanya milik Allah yang telah memberiku
pakaian ini dan merizkikannya kepadaku tanpa usaha dan kekuatan dari
diriku', maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Abu Dawud no. 4023, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Begitu pula jika anak memiliki pakaian
baru, entah berupa baju, sarung, celana atau yang lainnya. Ketika
mengenakannya, kita ajari pula anak untuk memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala. Demikian yang biasa dilakukan oleh Rasulullah Shallall€ ¦âhu 'alaihi wa sallam. Diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu:
????? ??????? ????? ??? ???? ???? ????
????? ?????????? ??????? ???????? ?????????? ?????? ????????? ????
?????????? ????? ????????: ?????????? ???? ?????????? ??????
????????????
?????????? ???? ???? ??????? ??????? ??? ?????? ????
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bila memakai pakaian baru berupa jenis pakaian apa saja, baik
berupa gamis ataupun surban, beliau biasa mengucapkan, 'Ya Allah,
segala pujian hanyalah milik-Mu, Engkaulah yang memberiku pakaian ini,
aku memohon kebaikan pakaian ini dan kebaikan tujuan dibuatnya pakaian
ini, dan aku memohon perlindungan-
kejelekan tujuan dibuatnya pakaian ini." (HR. Abu Dawud no. 4020, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Inilah sebagian kecil di antara sekian
banyak adab dan aturan berpakaian dalam syariat Islam. Sepantasnya
semua ini diajarkan kepada anak-anak agar nampak pembeda antara kita
dengan orang-orang kafir, serta agar tegak pada diri mereka syiar kaum
muslimin. Wallahu a'lamu bish-shawab.
Footnote:
1 HR. Al-Bukhari no. 5885
2 Isbal yaitu memanjangkan pakaian hingga melebihi mata kaki.
3 HR. Al-Bukhari no. 3226 dan Muslim 2106
(Sumber: Majalah Asy Syariah, Vol.
IV/No. 39/1429H/2008, kategori: Permata Hati, hal. 80-82, 91. Dicopy
dari <http://www.asysyari <http://www.asysyari
Sumber : <http://almuslimah. <http://almuslimah.
Wassalamu'alaykum wa RohmatulloHi wa BarokatuHu
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:Susi@plant.tripolyt
Messages <http://groups.
4.
Sabar Sebagai Penyembuh <http://groups.
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.
Tue Apr 21, 2009 10:57 am (PDT)
Sabar Sebagai Penyembuh
By: agussyafii
La taghdob, Walakal jannah, jangan marah, maka engkau masuk surga. Kata hana sedang menghapalkan satu hadis. Jangan marah dan bersabar adalah penyembuh dari setiap sakit. Kata sabar itu mengingatkan pada seorang teman yaitu seorang ustadz yang saya kenal sangat santun dalam tindakan dan tutur katanya. Suatu sore ustadz muda datang ke Rumah Amalia.
Ustadz muda itu bertutur dirinya pernah menderita sakit keras. Seakan-akan sakitnya merupakan awal dari kematian. Pada waktu sholat jumat tiba, dirinya memaksakan untuk sholat jumat. ustadz muda itu mengatakan barangkali jumat itu adalah jumat terakhir dirinya.
Usai sholat jumat ketika hendak keluar dari masjid, istrinya mengabarkan salahsatu anak tetangganya butuh kendaraan untuk diantar untuk berobat. Disaat sang ustadz itu sedang sakit, dengan penuh kesabaran dia tergogoh-gopoh mengantar anak yang sedang sakit ke poliklinik 24 jam. Anehnya, selesai mengantarkan berobat, tiba-tiba sakit keras yang dideritanya hilang begitu saja.
"Rupanya Alloh SWT mengabulkan doa anak-anak yang sakit itu, ucapan terima kasihnya membuat saya menjadi sehat seperti sekarang ini. kata ustadz muda itu. Matanya berkaca-kaca, ucap puji syukur kehadirat Alloh SWT senantiasa diucapkan berkali-kali.
Wassalam,
agussyafii
--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii. <http://agussyafii.
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:agussyafii@yahoo.
Messages <http://groups.
5.
Karena Sesungguhnya Kaum Muslimin Bersaudara.. <http://groups.
Posted by: "andri satriawan" andri_satriawan@
Tue Apr 21, 2009 10:58 am (PDT)
Khalifah Umar bin Khaththab ra, seorang sahabat Rasulullah SAW,
adalah seorang pemimpin yang dikenal sangat adil, tegas, disiplin namun
sangat humanis di zamannya. Banyak orang yang mulanya menentang islam,
namun akhirnya tersadar dan insyaf karena kepemimpinan Sayyidina Umar
bin Khaththab.
Suatu hari, seseorang datang kepada khalifah umar seraya menyerahkan
diri untuk diadili karena telah membunuh sesama muslim. Pengadilan
pun digelar dan vonis pun dijatuhkan kepada orang tersebut berupa hukum
qisas. Namun, sebelum hukuman diberlakukan, khalifah Umar bin Khaththab
bertanya kepada terdakwa tentang permintaan terakhirnya. Si terdakwa
pun berkata, € ¢â' '¼Izinkan saya pulang ke kampung halaman untuk berpamitan
kepada sanak keluarga serta membayar hutang-hutang saya€ ¢â' '½. Khalifah umar
pun mengabulkan permintaan terakhir si terdakwa karena dinilai masuk
akal.
Namun, ada satu hal yang menjadi pertimbangan. Dikarenakan tempat
tinggal terdakwa terlalu jauh, maka sang Khalifah menginginkan adanya
seorang penjamin bagi terdakwa untuk di qisas jika sekiranya nanti si
terdakwa akan melarikan diri. Sesaat, si terdakwa menatap kerumunan
orang-orang yang tengah menyaksikan prosesi pengadilan dirinya, namun
ia akhirnya tertunduk sedih, karena mendapati bahwa ia tidak mempunyai
seorang keluarga pun di kota ini.
Sesaat suasana terlihat hening. Di tengah keheningan itu muncullah
sosok seorang pemuda paruh baya, yang tidak lain adalah Abu dzar al
Ghifari, seorang sahabat Rasulullah SAW, seraya berkata, € ¢â' '¼Saya yang
akan menjadi penjamin orang ini€ ¢â' '½. Lalu, Abu dzar pun menanda tangani
surat perjanjian penjamin dan si terdakwa diperbolehkan pulang ke
kampung halamannya selama tujuh hari.
Hari berganti hari hingga sampailah pada hari ketujuh kepulangan
terdakwa ke kampung halamannya. Namun begitu, tidak terlihat sedikitpun
tanda-tanda akan datangnya kembali si terdakwa untuk memenuhi
hukumannya. Orang-orang mulai panik melihat keadaan ini. Tidak sedikit
yang menangis karena melihat sahabat Abu dzar akan segera di eksekusi,
meski ia sedikitpun tidak bersalah dan hanya sebagai orang yang
menjamin terdakwa. Tidak sedikit pula yang kecewa terhadap terdakwa
yang dinilai tidak mempunyai harga diri.
Namun, tak lama kemudian terdengar suara dari kejauhan, dan terlihat
sosok seorang laki-laki yang tengah berjalan dalam keadaan sempoyongan.
Ternyata tidak lain orang itu adalah si terdakwa, yang terlihat lusuh
juga keletihan. Karena si terdakwa sudah hadir kembali, maka sahabat
Abu dzar pun dibebaskan. kemudian sang hakim bertanya kepada si
terdakwa, kenapa ia tidak memilih untuk kabur saja dan melarikan diri
dari jeratan hukuman, terlebih sudah ada orang yang menjaminnya.
Si terdakwa pun berkata, € ¢â' '¼Benar, saya bisa saja melarikan diri dari
hukuman ini, namun saya malu jika nanti di dalam sejarah islam terdapat
seorang muslim yang ingkar janji untuk kepentingan dirinya dan tidak
mau menjaga harga dirinya sebagai muslim yang bertanggung jawab€ ¢â' '½ jawab
si terdakwa. Saat pengakuan itu, ternyata 3 orang keluarga korban
menyaksikan dan mendengarkannya. Mereka merasakan kejujuran dan
ketulusan dari pengakuan si terdakwa.
Mereka yang pada awalnya berharap hukuman yang setimpal bagi si
terdakwa, malah berbalik mencabut tuntutannya dengan berkata, € ¢â' '¼Kami
dari keluarga korban telah memaafkan orang ini€ ¢â' '½ seraya menunjuk si
terdakwa. Si hakim pun lalu bertanya, € ¢â' '¼Mengapa kalian memaafkan orang
ini, sedangkan ia telah membunuh saudaramu?€ ¢â' '½ Para keluarga korban pun
menjawab, bahwa € ¢â' '¼Sebagai muslim, kami mempunyai harga diri. Kami malu,
sekiranya nanti di dalam sejarah terdapat ada seorang muslim yang tidak
mau memaafkan kesalahan saudaranya sesama muslim€ ¢â' '½.
Setelah mendengar pengakuan keluarga korban, sang hakim pun kemudian
bertanya kepada sahabat Abu dzar, kenapa ia sampai merelakan dirinya
untuk menjadi penjamin bagi si terdakwa, seorang yang tidak ia kenal
sama sekali. Sahabat Abu dzar pun menjawab, € ¢â' '¼Sebagai seorang muslim,
saya malu jika nanti sejarah islam mencatat, bahwa dahulu ada seorang
muslim yang sedang kesulitan dan meminta bantuan, namun tak ada seorang
pun yang bersedia untuk meringankan bebannya dan meolongnya€ ¢â' '½.
Subhanallah! Begitulah gambaran keindahan umat terdahulu. Begitu
terlihat bahwasanya kaum muslimin saling menyayangi satu sama lain.
Saling menutupi kesusahan, saling memaafkan, saling menutupi aib, dan
saling menjaga harga diri demi keyakinan yang dianutnya. Begitu besar
penjagaan mereka terhadap islam sebagai agamanya, hingga mereka menilai
harga diri itu bukan lagi dilihat dari pangkat dan jabatan, bukan dari
kesalahan-kesalahan saudaranya, namun mereka melihatnya dari rasa
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Semoga kita bisa menarik intisari hikmah dan pelajaran dari kisah
ini, untuk dapat kita teladani dan menjadi acuan dalam hidup dan
kehidupan. Karena sesungguhnya, kaum muslimin adalah bersaudara..
Wallahu a€ ¢â' '¹lam
(diperkaya dari buku € ¢â' '¼Di Hatinya Cuma Ada Cinta€ ¢â' '½ karya Saikhul Hadi)
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:andri_satriawan@
Messages <http://groups.
6.
Apa yang dibutuhkan Anak? <http://groups.
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.
Tue Apr 21, 2009 11:03 am (PDT)
Apa yang dibutuhkan Anak?
€ ¦
By: agussyafii
€ ¦
Pada satu hari dirumah Amalia kedatangan seorang ibu, ditengah kesibukannya masih menyempatkan untuk diskusi tentang Anak. Ibu mengalami kesulitan bagaimana mengurus anaknya. Saya bertanya pada sang ibu. 'Apa yang dibutuhkan oleh anak ibu?'
€ ¦
Ibu itu menjawab bahwa semua kebutuhan anaknya telah dipenuhinya. Saya katakan padanya anak membutuhkan kehadiran ibu dan ayahnya untuk memberikan rasa aman bagi anak. problem masyarakat perkotaan adalah ketika ayah dan ibunya bekerja untuk mencari nafkah, sementara anak bersama pembantu atau kerabatnya dirumah. Padahal sumber kekuatan dalam menghadapi tekanan hidup yaitu kehadiran orang tuanya.
€ ¦
Pada hari minggu sore kemaren Hana bermain bersama Hanif dan haikal. Ketika Hana bermain dilapangan bersama Hanif, kakinya Hana menginjak pecahan kaca, darahnya bercucuran. Istri saya berteriak. kami segera membawanya ke rumah sakit. Dirumah sakit malah terjadi adegan yang lucu. Saya disuruh keluar sama Hana. Hana bersama ibunya. Kaki Hana dijahit ada 6 jahitan. Itupun tidak ada teriakan Hana atau tangisan. Malah yang menangis saya sambil menunggu dipintu UGD.
€ ¦
Mengasuh anak buat saya sebuah bentuk cinta kasih tanpa syarat. Memberikan perhatian dalam kondisi apapun.€ ¦ Itulah yang dibutuhkan oleh seorang anak. Kehadiran orang tuanya sebuah kekuatan bagi sang anak. Dan saya menyaksikan sendiri bagaimana kuatnya Hana menahan rasa sakit dikakinya dengan enam jahit masih sempat bercanda sama mamahnya. Dipagi hari Hana terbagun, tiduran disamping saya sambil mengatakan, 'Hana sudah sembuh yah.' Tak kuasa air mata saya mengalir mendengar ucapan Hana.
€ ¦
---
Rasulullah pernah mengecup Hasan bin Ali (cucu beliau), sedangkan di sampingnya duduk Aqra' bin Habis at-Tamimi. Lalu Aqra' berkata, 'Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh anak, namun aku tidak pernah mengecup salah seorang pun dari mereka.' Kemudian Rasulullah€ ¦ memandang kepadanya seraya bersabda, 'Siapa yang tidak menyayangi,€ ¦ tidak akan disayangi.' (HR al-Bukhari dan Muslim).
€ ¦
Wassalam,
agussyafii
€ ¦
--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii. <http://agussyafii.
€ ¦
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:agussyafii@yahoo.
Messages <http://groups.
7.
Berlindunglah pada Allah dari bisikan Syaitan <http://groups.
Posted by: "saiful" saiful@katsushiro.
Tue Apr 21, 2009 11:06 am (PDT)
<http://tellafriend. <http://tellafriend.
Tell-a-FriendKontri
Monday, 20 April 2009
Berlindunglah pada Allah dari bisikan Syaitan
Senin, 13 April 2009
€ ����� € ������� € ������� € ������ € ������� € �������� € ��������� : € �������
€ ������������ € ���������� € ��������� € ���� € ������ € ����� € ���� € ������ € ����� € ������
€ ������� € ���� € ������ € ������� € ������� € �������� € �������������� € ���������
€ ������������ (€ ���� € �������
Sabda Rasulullah saw :
Bisa saja syaitan datang diantara kalian dan membisikkan : siapa yg mencipta
ini?, siapa yg mencipta itu?, hingga syaitan berkata : siapa yg mencipta
Tuhan Mu?. Jika sampai pada hal itu maka berlindunglah (Ta;awwudz) pada
Allah, dan hentikan pemikiran itu€ � (Shahih Bukhari)
ImageAssalamu€ �alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Membangun kerajaan alam semesta
dan menjadikan setiap hari bagaikan lorong € � lorong kehidupan yang terus
dilewati oleh hamba € � hambaNya, khususnya keturunan Adam yang terus tanpa
mereka bergerak pun usia mereka terus berjalan. Yang mereka tiada akan
pernah bisa kembali kepada detik atau menit yang lalu. Mereka selalu menuju
kepada akhir kehidupan, itulah tujuan semua kelahiran kepada satu tujuan
yaitu akhir dari dari kehidupannya. Kematian adalah akhir dari tujuan semua
kelahiran. Semua yang lahir bagaikan dijatuhkan diatas sungai yang mengalir
kepada satu arah yaitu sakaratul maut. Demikian semua yang hidup diatas alam
semesta yang Maha Dimiliki Allah, yang kerajaannya tunggal€ �, Allah.
Dan hadirin € � hadirat, ketika kita melewati dari sungai (alur kehidupan)
yang terus mengalir menuju kematian ini. Yang kalau usia kita 100 tahun
berarti hanya 36.500 hari dan setelah itu sampailah kepada ujung sungai yang
mengalir yaitu cengkraman sakaratul maut. Menceraikan ruh kita dengan jasad
kita, membelah dan memisahkan kita dengan semua yang kita lihat dan kita
dengar. Terpisahlah kita dari jasad, berhentilah lisan dari suara,
berhentilah mata dari melihat, berhentilah pendengaran dari mendengar. Dan
saat itu ruh pun berpisah dengan jasad, menanti waktu penantian dengan
Rabbul Alamin Jalla Wa Alla Swt.
Hadirin € � hadirat, didalam melewati samudera kehidupan yang terus mengalir
dan yang tidak pernah berhenti kehidupan usia kita dan tidak akan pernah
bisa mundur kepada yang lalu dan ini terus berjalan. Berapa tasbih, berapa
dzikir, berapa sujud, berapa taubat, berapa doa, berapa dosa, berapa caci € �
maki, berapa dusta, berapa kehinaan € � kehinaan dosa yang terus mengalir,
yang tidak akan mungkin kita kembali kepadanya untuk mengulang waktu itu
kembali. Namun Maha Raja langit dan bumi yang Maha Pemurah membukakan pintu
pengampunan dan itulah gerbang terluas yang melebihi semua gerbang yang ada.
Gerbang pengampunan Illahi memanggil para pendosa untuk lepas dari segala
dosa menuju kedekatan kehadirat Allah. Beruntunglah mereka yang terus
mengalir dalam keridhaan Illahi.
Adakah yang lebih aman? Mereka yang melintas di samudera yang mereka tidak
ketahui sebentar lagi apa dihadapannya? apakah jurang, apakah ombak, apakah
badai, apakah hewan atau binatang buas, hewan buas dari langit atau hewan
buas dari dasar laut atau makanan beracun atau lainnya. Mereka hanya terus
melintas mengikuti jalur air tanpa tahu kemana dan apa yang akan terjadi
esok? Apa yang mereka lakukan?
Tentunya adakah yang lebih aman daripada orang yang dicintai oleh Sang
Pemilik jalur air tersebut? Adakah yang lebih aman dari orang yang dicintai
Allah yang memiliki jalur itu? Yang menentukannya ke kanan, ke kiri, ke
musibah, ke Rahmat, kemudahan, kebaikan, yang paling dicintai oleh Allah,
yang dekat dengan Allah tentunya yang paling aman karena dia dekat dengan
Sang Pemilik jalur sungai air itu. Sang Pemilik tidak akan diam kalau
arahnya dia kepada jurang kecelakaan, Sang Pemilik akan menyelamatkannya
karena dia dicintai.
Hadirin € � hadirat dan Sang Pemilik telah berfirman didalam hadits qudsiy
€ �man ahabba liqa€ �i ahbabtu liqa€ �ah€ � barangsiapa yang rindu jumpa dengan-Ku,
Aku rindu jumpa dengannya. Tiadalah aku menyeru € �wahai Allah€ � kecuali Allah
menjawab € �ya abdiy inniy ana Allah € � wahai hamba-Ku ini Akulah Allah.
Maksudnya apa? Semuanya menyeru dan berdoa, ketika semua menyeru Nama Allah
berbeda dengan menyeru nama yang lain. Jika mereka menyeru nama yang lain
mungkin mereka dihardik karena dosanya atau kesalahan € � kesalahannya atau
pengkhianatannya atau kejahatannya atau tidak didengar karena yang diseru
sedang sibuk, atau sang penyeru tidak diperdulikan karena yang diseru ada
kesibukan yang lainnya. Beda dengan sang penyeru Allah, yang paling indah
dari semua yang diseru adalah Allah Allahu Allahu Allah Alllahu Allah.
Lewati aliran kehidupan ini dengan Cahaya Allah. Siapa Cahaya Allah? Sirajan
Muniraa, Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin € � hadirat, Sang Nabi saw mengajari kita lewat hadits ini. Syaitan
itu bisa datang berusaha untuk menipu kita, seakan € � akan bisikan yang baik
awalnya tapi akhirnya jahat. Syaitan berkata € �man khalaqa kadza?€ � siapa yang
membuat seperti ini? Jawaban kita € �Allah€ �. Siapa yang membuat siang bisa
terbit, bumi berputar? Jawaban kita € �Allah Allah Allah€ �. Terus syaitan
bertanya € �man khalaqa kadza?€ � siapa yang mencipta begini? € �man khalaqa
kadza?€ � siapa yang mencipta begitu? Siapa yang mencipta manusia dari sperma
menjadi manusia yang sempurna? Jawaban kita € �Allah Allah€ �.
Lalu syaitan menjebak kita dengan pertanyaan € �man khalaqa Rabb? Siapa yang
menciptakan Allah? Syaitan membenturkan logika kepada iman, ketika iman
dibenturkan kepada logika. Inilah jahatnya syaitan yang diperingatkan oleh
Sayyidina Muhammad Saw. Rasul saw sudah tahu ini tipuan syaitan yang akan
berbuat begitu. Jadi Rasul saw berkata € �kalau sampai ada dihatimu perkataan
€ �siapa yang menciptakan Tuhanmu?€ �, € �falyasta€ �idz billah walyantahi€ � maka
segeralah berlindung kepada Allah dan berhentilah dari pemikiranmu. Karena
pemikiranmu sudah dimasuki syaitan. Seperti ini kalau seandainya kita
berfikir € �koq disuruh jangan berfikir?€ � orang bertanya tentang Tuhanku?
€ �boleh boleh€ � tapi kalau sampai pada pertanyaan siapa yang mencipta Tuhanku?
Tidak boleh berfikir lagi, berhenti.
Kenapa tidak boleh memakai logikamu? Jawabannya kira € � kira begini. Hal
orang yang sudah ada yang lebih tahu padanya dan berpengalaman, jangan
sesekali kita melanggarnya kalau orang itu sangat kita percaya. Kita punya
teman, ini dari Sidney Australia Syekh Muhammad Abdullah. Misalnya kita
datang ke Sidney, kita tidak tahu ada 10 makanan mana yang halal tapi ada
satu yg haram, mana yang haram? Beliau berkata itu yang piringnya hijau
boleh, yang piringnya merah boleh, yang piringnya kuning boleh, itu yang
piringnya hitam jangan dimakan itu racun. Coba dengan logika kita, kita
makan atau tidak makan? Tidak makan karena kita percaya kepada orang yang
bicara. Yang mencobanya adalah orang yang bodoh dan orang yang mencobanya
adalah orang yang terjerumus ke dalam jahatnya racun tersebut.
Demikian pula yang percaya kepada Sayyidina Muhammad Saw. Rasul berkata
€ �kalau sudah alam pemikiranmu bertanya bagaimana penciptaan ini? bagaimana
penciptaan itu? terus ikuti, boleh dalami boleh pelajari sampai kepada
terbenturnya nanti syaitan berkata € �siapa yang mencipta Tuhanmu?€ � Berhenti,
kata Rasul. € �falyasta€ �idz billah walyantahi€ �. Minta perlindungan kepada
Allah, € �wahai Allah lindungi aku dari kejahatan tipuan syaitan, tipuan € �
tipuan logika yang menjerumuskan aku dari kejauhan tauhid€ �. Jauhilah
pemikiran - pemikiran itu, sebagaimana kita mendengar teman kita yang
mengatakan itu racun, jangan dicoba karena kita percaya kepada teman kita.
Dan orang yang paling berhak dipercaya adalah Sayyidina Muhammad Saw.
Sudah banyak bukti € � bukti bahwa sunnah beliau saw adalah ajaran yang paling
modern dari semua ajaran. Saya sudah banyak sampaikan kepada hadirin € �
hadirat yang dimuliakan Allah.
Hadirin € � hadirat, ketika para pendosa mencari lagi cara kembali kepada
pengampunan Illahi dan mereka dibentur oleh bisikan € � bisikan syaitan yang
mengatakan € �betapa api neraka menantimu dan orang € � orang sepertimu ini
memang pantasnya di neraka, jangan sekali € � kali berangan € � angan bisa
mencium bau surga€ �. Inilah bisikan € � bisikan syaitan, jauhi itu dari kita
karena kita pendosa. Beda kalau kita ini orang yang shalih, yang sudah siang
dan malam tak pernah terlintas berbuat dosa apalagi memperbuatnya. Boleh
berfikir € �jangan € � jangan amal pahalaku ini tidak diterima oleh Allah?€ �
karena sudah banyak beramal. Kalau belum ada amalnya berfikir demikian maka
ia menjatuhkan dirinya pada kehancuran. Beramal tidak, terus tenggelam dalam
dosa. Jadi ada hadits nabawiy dan ayat Alqur€ �an yang diperuntukkan bagi
orang € � orang yang sudah banyak sekali beramal. Ada tuntunan Illahiyah untuk
mereka, sudah terlalu banyak amalnya kalau tidak dibimbing kepada hal € � hal
yang membuat mereka risau akan azab Allah, mereka akan sombong sedangkan
mereka tidak akan bisa mencium surga adalah orang yang mempunyai sebutir
debu sifat sombong dalam hatinya. Siapa orang yang punya sifat sombong
dihadapan Allah? Orang yang merasa banyak beramal.
Hadirin € � hadirat, kalau orang yang tidak punya amal, kerjanya siang dan
malam adalah dosa, apa yang mau disombongkan dihadapan Allah Jalla Wa Alla?
Hadirin € � hadirat, Allah ingin menyelamatkan itu maka turunlah tandzir
(peringatan)
kemurkaan Allah, azab Allah, kemarahan Allah. Kenapa? karena mereka sudah
taat kepada Allah Swt, jangan sampai tergoda oleh syaitan. Kita orang yang
siang dan malam penuh dosa, lantas kita terus mempelajari hal € � hal seperti
ini. Yang ada kita akan keluar dari Islam karena bisikan syaitan. wal iyya
dzubillah. Daripada memilih agama model begini, lebih baik aku pilih agama
yang lain saja. Susah € � susah ibadah juga belum tentu diterima, susah € �
susah orang beramal pahala kalau ditakdirkan masuk neraka akan tetap masuk
neraka. Akhirnya beramal tidak, taubat tidak, dosa terus berjalan, semakin
jauh dari Islam dan inilah yang sangat dimurkai dan dirisaukan oleh
Sayyidina Muhammad Saw.
Oleh sebab itu muncul kelompok muslimin dimasa sekarang ini yang sedikit € �
sedikit orang berbuat dikatakan syirik. Memuliakan ulama syirik, memuliakan
shalihin syirik, ziarah syirik, terus muslimin ini bingung, harus berbuat
apa? Sudah dijawab oleh Nabi Muhammad Saw, riwayat Shahih Bukhari € �wallahi
inniy laa akhaafu an tusyrikuu ba€ �di € �� Demi Allah, aku tidak takut syirik
menimpa kalian kaum muslimin namun kekayaan yang membuat kalian berebutan.
Maksudnya bukan tidak ada, banyak orang muslim yang keluar dari Islam tapi
tidak dirisaukan oleh Sang Nabi saw. Yang dirisaukan adalah kekayaan yang
membuat kalian saling berebutan, saling hantam untuk memperebutkannya. Kita
lihat negara non muslim sekarang, yang paling kaya di dunia ini, berani
membayar puluhan ribu orang € � orang non muslim dari Amerika, dibayar untuk
memerangi saudara muslimnya sendiri. Demi apa? Demi uang dan harta. Ini yang
ditakutkan Sayyidina Muhammad Saw.
Hadirin € � hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu teruslah mengalir dalam keindahan Illahi. Rasul saw bersabda
mengenai kemuliaan para shalihin. Jika kalian bersama para shalihin,
perbanyak doa. Rasul saw bersabda diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam
kitabnya Adabul Mufrad € �alaa unabbi€ �ukum bi khiyarikum?€ � maukah kalian
kuberitahu orang yang paling baik diantara kalian? Siapa mereka ya
Rasulullah? Rasul berkata € �idza ru-uu dzukirallah€ � jika kalian lihat
wajahnya, membuat kalian asyik dan ingat kepada Allah. Buat kalian ingin
berbuat baik, wajah seperti itu, itulah orang € � orang yang paling baik dari
umatku, kata Rasul saw.
Diriwayatkan oleh atsar (perkataan sahabat) dan para tabi€ �in bahwa para
sahabat itu begitu wajahnya. Orang yang melihat wajah sahabat Rasul saw
sudah dapat membedakan, ini sahabatnya Rasulullah. Kenapa? ada cahaya sejuk
di wajahnya, ada cahaya khusyu€ � di wajahnya. Demikian hadirin € � hadirat,
dipajangnya foto € � foto para shalihin. Sebentar lagi Guru Mulia kita akan
datang, Guru Mulia kita Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz, beliau
adalah salah seorang shalihin yang saya sendiri dan ribuan orang yang
menyaksikannya siang dan malam beliau dipenuhi dengan sunnah Nabi Muhammad
Saw. Sampai kadang kalau kita mau cari sunnah yang tidak ditemukan di kitab,
lihat pada perbuatan beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz)
ada, berarti ada di kitab, cari ketemu. Hadirin € � hadirat, demikian indahnya
perbuatan beliau, siang dan malam beliau, semua gerak € � geriknya kalau kita
lihat ada di sunnah Rasul saw.
Saya pernah hadir, karena saya juga dulu pernah ragu. Mau punya guru, tidak
sembarang punya guru, sembarang ngikutin guru, tidak. Saya ingin punya guru
orang yang betul € � betul menjalankan sunnah Rasul saw. Orang € � orang yang
betul € � betul berpijak pada sunnah, maka saya lihat beberapa banyak jumpa
dengan beliau, saya jatuh cinta dengan beliau. Karena memang siang dan
malamnya adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. Pertama kali yang saya lihat
€ �beliau kalau minum duduk, tidak mau berdiri€ �. Lalu setelahi tu saya lihat
€ �jalannya cepat€ �. Saya belum pernah lihat orang jalannya cepat seperti ini,
yang saya tahu para shalihin jalannya tidak terlalu cepat dan yang saya tahu
ulama yang saya kenal jalannya santai saja. Yang jalan cepat seperti ini
saya belum lihat. Ternyata ada kitabnya bahwa Rasulullah itu kalau jalan
cepat seakan € � akan bumi itu digulung dari cepatnya jalan beliau saw. Gerak
€ � gerik beliau (Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz) adalah sunnah
Nabi Muhammad Saw. Apa yang belum kita temukan, kita lihat tingkah beliau,
kemudian cari di kitab, ketemu sunnah Rasul saw.
Hadirin € � hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari Rasul saw bersabda
bahwa € �malaikat itu tidak masuk ke rumah yang ada gambar dan ada anjingnya€ �.
Saya tidak berpanjang lebar karena waktunya sempit. Memperjelas dari hadits
ini dan banyak sekali pertanyaan yang masuk dan saya belum sempat
menjawabnya, baru sekarang punya kesempatan menjawab. Baru 3 yang mesti
dijawab malam ini tapi hanya 1 karena waktu kita sempit. 3 hal yang mesti
saya jawab.
Yang pertama masalah ini, mungkin masalah ini saja cukup. Bahwa para ulama
dan muhadditsin mengambil hal yang paling ringan daripada pelarangan atas
lukisan ini adalah lukisan orang € � orang atau makhluk yang bernyawa yang
dilukis secara sempurna dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kalau berupa
sketsa saja, tidak (tidak haram). Ada pendapat yang lebih ringan lagi, yaitu
apabila gambar € � gambar itu adalah gambar yang disembah itulah yang
diharamkan dan kalau tidak disembah hukumnya makruh. Kita mengambil pendapat
yang ini, cukup kuat tapi diperkuat oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani
didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari € �gambar yang tidak disembah
hukumnya makruh€ � bukan haram tapi makruh (dibenci). Dan disebutkan bahwa
malaikat tidak masuk kedalam rumah yang ada gambar dan ada anjingnya. Bicara
anjing kita singkirkan dulu, kita bicara gambar terlebih dulu. Masalah
gambar adalah gambar yang sempurna, hewan atau manusia. Dari ujung rambut
sampai ujung kakinya digambar dengan sempurna. Kalau setengah badan tidak.
Foto lepas dari gambar karena foto bukan gambar. Yang dimaksud adalah
lukisan tangan, guratan tangan dengan warna, yang dibuat oleh manusia, itu
yang disebut lukisan. Yang didalam syari€ �atul mutaharrah, demikian sebagian
ulama kita menjelaskan. Karena di zaman Rasul saw tidak ada foto, kamera
maka kamera menjadi ikhtilaf. Maka yang kita pegang adalah kamera bukan
hukumnya lukisan karena ia hanya merekam gambar semata dan merekam bayangan.
Bayangan yang direkam, bukan guratan tangan dengan warna kulit, dengan warna
mata, dengan warna bibir. In yang diharamkan tidak boleh dilakukan, yang
malaikat tidak masuk ke dalam rumah tsb.
Tapi Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani mengatakn malaikat tidak masuk itu
hukumnya makruh. Yang dimaksud malaikat tidak masuk adalah malaikat wahyu
yaitu malaikat JIbril as. Karena Imam Ibn Hajar berkata € �buktinya malaikat
Izrail masuk€ �. Kalau malaikat tidak boleh masuk rumah yang ada gambarnya,
orang tidak bisa mati. Buktinya malaikat Izrail tetep masuk, menunjukkan
malaikat masuk terkecuali malaikat wahyu yaitu malaikat Jbril as. Jadi
hukumnya makruh tapi ada sebagian yang mengharamkan. Sebagian memakruhkan,
tapi yang kita pegang hukumnya makruh. Sebaiknya gambar lukisan bukan foto
disingkirkan dari rumah kita dan kalaupun ada hukumnya makruh dan sebagian
mengatakannya haram. Mengenai anjing pun demikian. Pembahasannya insya Allah
malam selasa yang akan datang. Dan masih ada pertanyaan € � pertanyaan
lainnya.
Dan juga saya memperjelas ada pertanyaan yang masuk kenapa Majelis
Rasulullah Saw malam selasa kemarin, rencana dzikir 1000X ,didatangi para
parpol. Saya tidak undang mereka, kalau mereka mau datang siapa yang mau
melarangnya? Tapi mereka datang justru dengan kebaikan karena mereka adalah
tamu € � tamu Rasul saw. Saya tidak undang mereka, mereka datang. Alhamdulilah
Jazakumullah Khairal Jaza, kita doakan semua tamu yang datang pada kita.
Kalau mereka akan menjadi pejabat, syukur € � syukur mereka jadi pejabat.
Orang yang jadi pejabat orang yang sudah kenal majelis kita. Kan kira € � kira
begitu, sederhana saja pendapat saya. Bebas daripada segala macam politik,
tidak mengalir kepada 1 partai mana pun dan tidak mengalir kepada politik
manapun. Tetap yang kita perjuangkan adalah tegaknya sunnah Sayyidina
Muhammad Saw. Dan semakin cepatnya Jakarta ini menjadi bumi dan kota
Muhammad Rasulullah Saw. Kota yang paling banyak berdzikir, kotayang paling
banyak bershalawat, amin allahumma amin.
Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat, inilah harapan, inilah
permintaan, Wahai Yang Maha Mendengar, Wahai Yang Maha Melihat setiap jiwa,
Wahai Yang Maha Melihat setiap jumlah nafas kami, Wahai Yang Maha Melihat
dalam keadaan apakah kami akan mencapai sakaratul maut, Wahai Yang Maha Tahu
bagaimana nyawa kami tercabut kelak, Engkau wahai Rabb, Engkau wahai Rabb
Yang Maha Tahu dimana tubuh kami akan dimakamkan, siapa yang akan
menguburkan kami, dalam keadaan apa tubuh kami diturunkan ke bumi, tubuh
yang dimurkai dan penuh dosa atau tubuh yang diampuni dan dirindukan maka
kami memanggil Nama-Mu
Faquuluuu jamii€ �an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah.. Sucikan jiwa kami Ya Allah, hari € � hari kami Ya Allah,
Wahai Nama yang paling berhak diseru, Wahai Yang Maha Bercahaya, Wahai Yang
Maha Merindukan semua yang merindukan-Nya, Ya Allah Ya Allah Ya Allah,.Wahai
Yang Mengijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya
Allah,.kami mengenal Firman-Mu € �Aku bersama hamba-Ku jika hamba-Ku
mengingat-Ku dan bergetar bibirnya menyebut Nama-Ku€ � (Shahih Bukhari).
Rabbiy Kau ijinkan bibir kami bergetar menyebut Nama-Mu, maka terangi jiwa
kami dengan Nama-Mu, Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasululla
Ya Rahman Ya Rahim hapus seluruh dosa kami, pastikan semua hadirin ini
memandang indahnya Dzat-Mu yang Maha Indah.
Ya Rahman Ya Rahim, hadirin acara belum berakhir. Kita berdoa bersama
meminta kepada Allah pertolongan untuk muslimin € � muslimat sebagaimana sabda
Nabi kita Muhammad Saw riwayat Shahih Muslim € �barangsiapa yang mendoakan
saudara muslimnya maka malaikat berkata amin dan untukmu juga atas doa yang
kau mintakan untuk saudaramu€ �. Rabbiy kami mendoakan untuk muslimin dan
semoga Kau berikan seluruh anugerah kepada muslimin termasuk seluruh hajat
kami, semua daripada hajat tamu € � tamu kami, semua yang ada di dalam
sanubari kami, jawablah dengan Ijabah, balasan jawaban daripada doa. Doa
adalah pengampunan dan tambahkan lebih daripada apa yang kami minta. Ya
Dzaljalali wal ikram, Ya Dzaththauli wal in€ �am. Sekaligus kami meminta
meminta pemimpin yang baik, pemimpin yang membela kedamaian, pemimpin yang
membela Islam, pemimpin yang menegakkan kemuliaan, menindas kedhaliman,
membela hal € � hal yang lemah. Ya Rahman Ya Rahim, membawa kedamaian umat
beragama, membawa kedamaian bangsa negeri muslimin terbesar di dunia ini. Ya
Rahman, Ya Rahim, Ya Dzaljalali wal ikram. Hadirin € � hadirat, yang terakhir
saya ingin sampaikan adalah acara majelis kita tetap berlanjut karena
kunjungan Guru Mulia kita sebagian besar tidak di Jakarta. Jadi acara beliau
yang adalah tanggal 26 April 2009 saja, selain itu diluar Jakarta. Masuk
kejakarta untuk transit, jadi acara € � acara kita tetap berlanjut sebagaimana
jadwal. Demikian yang saya sampaikan.
Dan bagi saudara € � saudari kita yang akan melewati ujian, semoga diberi
kelulusan yang sempurna. Semua yang di SMA, yang di SMP dan yang sampai ke
sms lewat surat dan lainnya, semoga dalam harinya diberi kelulusan yang
sempurna. Yang berdagang dipermudah dengan dagangannya, yang bekerja
dipermudah dalam pekerjaannya, yang mencari pekerjaan diberi pekerjaan yang
baik, yang dalam rumah tangga diberi ketenangan dalam rumah tangganya, yang
dalam kesulitan dilimpahkan kemudahan dalam kesuliatannya, yang dalam
permasalahan diselesaikan permasalahannya. Ya Rahman Ya Rahim, yang sakit
hapus penyakitnya, sampai surat yang masuk, sms dan permintaan doa untuk
yang sakit semoga diangkat oleh Allah Swt. Digantikan dengan kesembuhan dan
wal afiah. Dan yang wafat semoga diterima ruhnyadi alam barzah. Wa illa
hadrotin Nabiy saw Alfatihah..
Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.
Wassalamu€ �alaikum warahmatullahi wabarakatuh
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:saiful@katsushiro.
Messages <http://groups.
8.
Banyak Shalat, Puasa dan Sedekah Hanya Untuk Memperlancar <http://groups.
Posted by: "luqman.abdul.
Tue Apr 21, 2009 11:08 am (PDT)
Banyak Shalat, Puasa dan Sedekah Hanya Untuk Memperlancar Rizki
oleh Muhammad Abduh Tuasikal
Alhamdullillahillad
yuhibbu Robbunaa wa yardho. Allahumma sholli € ¢â' '¸ala nabiyyina Muhammad wa
€ ¢â' '¸ala aalihi wa shohbihi wa sallam.
Itulah yang sering kita lihat pada umat Islam saat ini. Mereka memang
gemar melakukan puasa sunnah (yaitu puasa Senin-Kamis dan lainnya), namun
semata-mata hanya untuk menyehatkan badan sebagaimana saran dari beberapa
kalangan. Ada juga yang gemar sekali bersedekah, namun dengan tujuan untuk
memperlancar rizki dan karir. Begitu pula ada yang rajin bangun di tengah
malam untuk bertahajud, namun tujuannya hanyalah ingin menguatkan badan.
Semua yang dilakukan memang suatu amalan yang baik. Tetapi niat di dalam
hati senyatanya tidak ikhlash karena Allah, namun hanya ingin mendapatkan
tujuan-tujuan duniawi semata. Kalau memang demikian, mereka bisa termasuk
orang-orang yang tercela sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut.
Dengan Amalan Sholeh Hanya Mengharap Keuntungan Dunia, Sungguh Akan Sangat
Merugi
Allah Ta€ ¢â' '¹ala berfirman,
€ ¢â' '¼Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang
yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah
mereka kerjakan.€ ¢â' '½ (QS. Hud [11] : 15-16)
Yang dimaksud dengan € ¢â' '¼Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia€ ¢â' '½ yaitu
barangsiapa yang menginginkan kenikmatan dunia dengan melakukan amalan
akhirat. Yang dimaksud € ¢â' '¼perhiasan dunia€ ¢â' '½ adalah harta dan anak. Mereka
yang beramal seperti ini: € ¢â' '¼niscaya Kami berikan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak
akan dirugikan€ ¢â' '½. Maksudnya adalah mereka akan diberikan dunia yang mereka
inginkan. Ini semua diberikan bukan karena mereka telah berbuat baik,
namun semata-mata akan membuat terlena dan terjerumus dalam kebinasaan
karena rusaknya amalan mereka. Dan juga mereka tidak akan pernah
yubkhosuun, yaitu dunia yang diberikan kepada mereka tidak akan dikurangi.
Ini berarti mereka akan diberikan dunia yang mereka cari seutuhnya
(sempurna).
Dunia, mungkin saja mereka peroleh. Dengan banyak melakukan amalan sholeh,
boleh jadi seseorang akan bertambah sehat, rizki semakin lancar dan karir
terus meningkat. Dan itu senyatanya yang mereka peroleh dan Allah pun
tidak akan mengurangi hal tersebut sesuai yang Dia tetapkan. Namun apa
yang mereka peroleh di akhirat?
Lihatlah firman Allah selanjutnya (yang artinya), € ¢â' '¼Itulah orang-orang yang
tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka€ ¢â' '½. Inilah akibat orang yang
hanya beribadah untuk mendapat tujuan dunia saja. Mereka memang di dunia
akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Adapun di akhirat, mereka tidak
akan memperoleh pahala karena mereka dalam beramal tidak menginginkan
akhirat. Ingatlah, balasan akhirat hanya akan diperoleh oleh orang yang
mengharapkannya. Allah Ta€ ¢â' '¹ala berfirman,
€ ¢â' '¼Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah
itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu€ ¢â' '¹min, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.€ ¢â' '½ (QS. Al Israa€ ¢â' '¹: 19)
Orang-orang seperti ini juga dikatakan: € ¢â' '¼lenyaplah di akhirat itu apa yang
telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan€ ¢â' '½. Ini semua dikarenakan mereka dahulu di dunia beramal tidak
ikhlas untuk mengharapkan wajah Allah sehingga ketika di akhirat,
sia-sialah amalan mereka. (Lihat penjelasan ayat ini di I€ ¢â' '¹aanatul
Mustafid, 2/92-93)
Sungguh betapa banyak orang yang melaksanakan shalat malam, puasa sunnah
dan banyak sedekah, namun itu semua dilakukan hanya bertujuan untuk
menggapai kekayaan dunia, memperlancar rizki, umur panjang, dan lain
sebagainya.
Ibnu € ¢â' '¸Abbas € ¢â' '³radhiyallahu € ¢â' '¸anhu- menafsirkan surat Hud ayat 15-16. Beliau
€ ¢â' '³radhiyallahu € ¢â' '¸anhu- mengatakan,
€ ¢â' '¼Sesungguhnya orang yang riya€ ¢â' '¹, mereka hanya ingin memperoleh balasan
kebaikan yang telah mereka lakukan, namun mereka minta segera dibalas di
dunia.€ ¢â' '½
Ibnu € ¢â' '¸Abbas juga mengatakan,
€ ¢â' '¼Barangsiapa yang melakukan amalan puasa, shalat atau shalat malam namun
hanya ingin mengharapkan dunia, maka balasan dari Allah: € ¢â' '¼Allah akan
memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. Namun amalannya akan sia-sia
(lenyap) di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari dunia. Di
akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi€ ¢â' '½.€ ¢â' '½
Perkataan yang sama dengan Ibnu € ¢â' '¸Abbas ini juga dikatakan oleh Mujahid,
Adh Dhohak dan selainnya. Qotadah mengatakan,
€ ¢â' '¼Barangsiapa yang dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari
dengan amalan sholehnya, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di
dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa
sebagai balasan untuknya. Adapun seorang mukmin yang ikhlash dalam
beribadah (yang hanya ingin mengharapkan wajah Allah), dia akan
mendapatkan balasan di dunia juga dia akan mendapatkan balasan di
akhirat.€ ¢â' '½ (Lihat Tafsir Al Qur€ ¢â' '¹an Al € ¢â' '¸Azhim, tafsir surat Hud ayat 15-16)
Hanya Beramal Untuk Menggapai Dunia, Tidak Akan Dapat Satu Bagianpun Di
Akhirat
Kenapa seseorang beribadah dan beramal hanya ingin menggapai dunia? Jika
seseorang beramal untuk mencari dunia, maka dia memang akan diberi. Jika
shalat tahajud, puasa senin-kamis yang dia lakukan hanya ingin meraih
dunia, maka dunia memang akan dia peroleh dan tidak akan dikurangi. Namun
apa akibatnya di akhirat? Sungguh di akhirat dia akan sangat merugi. Dia
tidak akan memperoleh balasan di akhirat disebabkan amalannya yang hanya
ingin mencari-cari dunia.
Namun bagaimana dengan orang yang beramal dengan ikhlash, hanya ingin
mengharap wajah Allah? Di akhirat dia akan memperoleh pahala yang berlipat
ganda.
Allah Ta€ ¢â' '¹ala berfirman,
€ ¢â' '¼Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah
keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di
dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada
baginya suatu bahagianpun di akhirat.€ ¢â' '½ (QS. Asy Syuraa: 20)
Ibnu Katsir € ¢â' '³rahimahullah- menafsirkan ayat di atas,
€ ¢â' '¼Barangsiapa yang mencari keuntungan di akhirat, maka Kami akan
menambahkan keuntungan itu baginya, yaitu Kami akan kuatkan, beri nikmat
padanya karena tujuan akhirat yang dia harapkan. Kami pun akan menambahkan
nikmat padanya dengan Kami balas setiap kebaikan dengan sepuluh kebaikan
hingga 700 kali lipat hingga kelipatan yang begitu banyak sesuai dengan
kehendak Allah. € ¢â' ¦ Namun jika yang ingin dicapai adalah dunia dan dia tidak
punya keinginan menggapai akhirat sama sekali, maka balasan akhirat tidak
akan Allah beri dan dunia pun akan diberi sesuai dengan yang Allah
kehendaki. Dan jika Allah kehendaki, dunia dan akhirat sekaligus tidak
akan dia peroleh. Orang seperti ini hanya merasa senang dengan
keinginannya saja, namun barangkali akhirat dan dunia akan lenyap
seluruhnya dari dirinya.€ ¢â' '½
Ats Tsauri berkata, dari Mughiroh, dari Abul € ¢â' '¸Aliyah, dari Ubay bin Ka€ ¢â' '¹ab
-radhiyallahu € ¢â' '¸anhu-, beliau mengatakan,
€ ¢â' '¼Umat ini diberi kabar gembira dengan kemuliaan, kedudukan, agama dan
kekuatan di muka bumi. Barangsiapa dari umat ini yang melakukan amalan
akhirat untuk meraih dunia, maka di akhirat dia tidak mendapatkan satu
bagian pun.€ ¢â' '½ (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, Al Hakim dan
Al Baiaqi. Al Hakim mengatakan sanadnya shahih. Syaikh Al Albani
menshahihkan hadits ini dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib)
Terdapat pula riwayat dalam Al Baihaqi, Rasulullah shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa
sallam bersabda,
€ ¢â' '¼Umat ini diberi kabar gembira dengan kemudahan, kedudukan dan kemulian
dengan agama dan kekuatan di muka bumi, juga akan diberi pertolongan.
Barangsiapa yang melakukan amalan akhirat untuk mencari dunia, maka dia
tidak akan memperoleh satu bagian pun di akhirat. € ¢â' '½
Tanda Seseorang Beramal Untuk Tujuan Dunia
Al Bukhari membawakan hadits dalam Bab € ¢â' '¼Siapa yang menjaga diri dari
fitnah harta€ ¢â' '½.
Dari Abu Hurairah € ¢â' '³radhiyallahu € ¢â' '¸anhu-, Rasulullah shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa
sallam bersabda,
€ ¢â' '¼Celakalah hamba dinar, dirham, qothifah dan khomishoh. Jika diberi, dia
pun ridho. Namun jika tidak diberi, dia tidak ridho, dia akan celaka dan
akan kembali binasa.€ ¢â' '½ (HR. Bukhari). Qothifah adalah sejenis pakaian yang
memiliki beludru. Sedangkan khomishoh adalah pakaian yang berwarna hitam
dan memiliki bintik-bintik merah. (I€ ¢â' '¹aanatul Mustafid, 2/93)
Kenapa dinamakan hamba dinar, dirham dan pakaian yang mewah? Karena mereka
yang disebutkan dalam hadits tersebut beramal untuk menggapai harta-harta
tadi, bukan untuk mengharap wajah Allah. Demikianlah sehingga mereka
disebut hamba dinar, dirham dan seterusnya. Adapun orang yang beramal
karena ingin mengharap wajah Allah semata, mereka itulah yang disebut
hamba Allah (sejati).
Di antara tanda bahwa mereka beramal untuk menggapai harta-harta tadi atau
ingin menggapai dunia disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa
sallam selanjutnya: € ¢â' '¼Jika diberi, dia pun ridho. Namun jika tidak diberi,
dia pun tidak ridho (murka), dia akan celaka dan kembali binasa€ ¢â' '½. Hal ini
juga yang dikatakan kepada orang-orang munafik sebagaimana dalam firman
Allah,
€ ¢â' '¼Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat;
jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan
jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta
mereka menjadi marah.€ ¢â' '½ (QS. At Taubah: 58)
Itulah tanda seseorang dalam beramal hanya ingin menggapai tujuan dunia.
Jika dia diberi kenikmatan dunia, dia ridho. Namun, jika kenikmatan dunia
tersebut tidak kunjung datang, dia akan murka dan marah. Dalam hatinya
seraya berujar, € ¢â' '¼Sudah sebulan saya merutinkan shalat malam, namun rizki
dan usaha belum juga lancar.€ ¢â' '½ Inilah tanda orang yang selalu berharap
dunia dengan amalan sholehnya.
Adapun seorang mukmin, jika diberi nikmat, dia akan bersyukur. Sebaliknya,
jika tidak diberi, dia pun akan selalu sabar. Karena orang mukmin, dia
akan beramal bukan untuk mencapai tujuan dunia. Sebagian mereka bahkan
tidak menginginkan mendapatkan dunia sama sekali. Diceritakan bahwa
sebagian sahabat tidak ridho jika mendapatkan dunia sedikit pun. Mereka
pun tidak mencari-cari dunia karena yang selalu mereka harapkan adalah
negeri akhirat. Semua ini mereka lakukan untuk senantiasa komitmen dalam
amalan mereka, agar selalu timbul rasa harap pada kehidupan akhirat.
Mereka sama sekali tidak menyukai untuk disegerakan balasan terhadap
kebaikan yang mereka lakukan di dunia.
Akan tetapi, barangsiapa diberi dunia tanpa ada rasa keinginan sebelumnya
dan tanpa ada rasa tamak terhadap dunia, maka dia boleh mengambilnya.
Sebagaimana hal ini terdapat dalam hadits dari € ¢â' '¸Umar bin Khottob,
€ ¢â' '¼Rasulullah shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa sallam memberikan suatu pemberian
padaku.€ ¢â' '½ Umar lantas mengatakan, € ¢â' '¼Berikan saja pemberian tersebut pada
orang yang lebih butuh (lebih miskin) dariku. Sampai beberapa kali, beliau
tetap memberikan harta tersebut padaku.€ ¢â' '½ Umar pun tetap mengatakan,
€ ¢â' '¼Berikan saja pada orang yang lebih butuh (lebih miskin) dariku.€ ¢â' '½
Rasulullah shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa sallam pun bersabda, € ¢â' '¼Ambillah harta
tersebut dan harta yang semisal dengan ini di mana engkau tidak merasa
mulia dengannya dan sebelumnya engkau pun tidak meminta-mintanya. Ambillah
harta tersebut. Selain harta semacam itu (yang di mana engkau punya
keinginan sebelumnya padanya), maka biarkanlah dan janganlah hatimu
bergantung padanya.€ ¢â' '½ (HR. Bukhari dan Muslim).
Sekali lagi, begitulah orang beriman. Jika dia diberi nikmat atau pun
tidak, amalan sholehnya tidak akan pernah berkurang. Karena orang mukmin
sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya. Adapun orang yang selalu mengharap
dunia dengan amalan sholehnya, dia akan bersikap berbeda. Jika dia diberi
nikmat, baru dia ridho. Namun, jika dia tidak diberi, dia akan murka dan
marah. Dia ridho karena mendapat kenikmatan dunia. Sebaliknya, dia murka
karena kenikmatan dunia yang tidak kunjung menghampirinya padahal dia
sudah gemar melakukan amalan sholeh. Itulah sebabnya orang-orang seperti
ini disebut hamba dunia, hamba dinar, hamba dirham dan hamba pakaian.
Beragamnya Niat dan Amalan Untuk Menggapai Dunia
Niat seseorang ketika beramal ada beberapa macam:
[Pertama] Jika niatnya adalah murni untuk mendapatkan dunia ketika dia
beramal dan sama sekali tidak punya keinginan mengharap wajah Allah dan
kehidupan akhirat, maka orang semacam ini di akhirat tidak akan
mendapatkan satu bagian nikmat pun. Perlu diketahui pula bahwa amalan
semacam ini tidaklah muncul dari seorang mukmin. Orang mukmin walaupun
lemah imannya, dia pasti selalu mengharapkan wajah Allah dan negeri
akhirat.
[Kedua] Jika niat seseorang adalah untuk mengharap wajah Allah dan untuk
mendapatkan dunia sekaligus, entah niatnya untuk kedua-duanya sama atau
mendekati, maka semacam ini akan mengurangi tauhid dan keikhlasannya.
Amalannya dinilai memiliki kekurangan karena keikhlasannya tidak sempurna.
[Ketiga] Adapun jika seseorang telah beramal dengan ikhlash, hanya ingin
mengharap wajah Allah semata, akan tetapi di balik itu dia mendapatkan
upah atau hasil yang dia ambil untuk membantunya dalam beramal (semacam
mujahid yang berjihad lalu mendapatkan harta rampasan perang, para
pengajar dan pekerja yang menyokong agama yang mendapatkan upah dari
negara setiap bulannya), maka tidak mengapa mengambil upah tersebut. Hal
ini juga tidak mengurangi keimanan dan ketauhidannya, karena semula dia
tidak beramal untuk mendapatkan dunia. Sejak awal dia sudah berniat untuk
beramal sholeh dan menyokong agama ini, sedangkan upah yang dia dapatkan
adalah di balik itu semua yang nantinya akan menolong dia dalam beramal
dan beragama. (Lihat Al Qoulus Sadiid, 132-133)
Adapun amalan yang seseorang lakukan untuk mendapatkan balasan dunia ada
dua macam:
[Pertama] Amalan yang tidak disebutkan di dalamnya balasan dunia. Namun
seseorang melakukan amalan tersebut untuk mengharapkan balasan dunia, maka
semacam ini tidak diperbolehkan bahkan termasuk kesyirikan.
Misalnya: Seseorang melaksanakan shalat Tahajud. Dia berniat dalam hatinya
bahwa pasti dengan melakukan shalat malam ini, anaknya yang akan lahir
nanti adalah laki-laki. Ini tidak dibolehkan karena tidak ada satu dalil
pun yang menyebutkan bahwa dengan melakukan shalat Tahajud akan
mendapatkan anak laki-laki.
[Kedua] Amalan yang disebutkan di dalamnya balasan dunia. Contohnya adalah
silaturrahim dan berbakti kepada kedua orang tua. Semisal silaturrahim,
Nabi shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa sallam bersabda,
€ ¢â' '¼Barangsiapa senang untuk dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka
jalinlah tali silaturrahim (hubungan antar kerabat).€ ¢â' '½ (HR. Bukhari dan
Muslim)
Jika seseorang melakukan amalan semacam ini, namun hanya ingin
mengharapkan balasan dunia saja dan tidak mengharapkan balasan akhirat,
maka orang yang melakukannya telah terjatuh dalam kesyirikan. Namun, jika
dia melakukannya tetap mengharapkan balasan akhirat dan dunia sekaligus,
juga dia melakukannya dengan ikhlash, maka ini tidak mengapa dan balasan
dunia adalah sebagai tambahan nikmat untuknya karena syari€ ¢â' '¹at telah
menunjukkan adanya balasan dunia dalam amalan ini. (Lihat At Tamhid Li
Syarh Kitabit Tauhid)
Perbedaan dan Kesamaan Beramal untuk Meraih Dunia dengan Riya€ ¢â' '¹
Syaikh Muhammad At Tamimi € ¢â' '³rahimahullah- membawakan pembahasan ini dalam
Kitab Tauhid pada Bab € ¢â' '¼Termasuk kesyirikan, seseorang beribadah untuk
mencari dunia€ ¢â' '½. Beliau € ¢â' '³rahimahullah- membawakannya setelah membahas
riya€ ¢â' '¹. Kenapa demikian?
Riya€ ¢â' '¹ dan beribadah untuk mencari dunia, keduanya sama-sama adalah amalan
hati dan terlihat begitu samar karena tidak nampak di hadapan orang
banyak. Namun, Keduanya termasuk amalan kepada selain Allah Ta€ ¢â' '¹ala. Ini
berarti keduanya termasuk kesyirikan yaitu syirik khofi (syirik yang
samar). Keduanya memiliki peredaan. Riya€ ¢â' '¹ adalah beramal agar dilihat oleh
orang lain dan ingin tenar dengan amalannya. Sedangkan beramal untuk
tujuan dunia adalah banyak melakukan amalan seperti shalat, puasa, sedekah
dan amalan sholeh lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan balasan segera
di dunia semacam mendapat rizki yang lancar dan lainnya.
Tetapi perlu diketahui, para ulama mengatakan bahwa amalan seseorang untuk
mencari dunia lebih nampak hasilnya daripada riya€ ¢â' '¹. Alasannya, kalau
seseorang melakukan amalan dengan riya€ ¢â' '¹, maka jelas dia tidak mendapatkan
apa-apa. Namun, untuk amalan yang kedua, dia akan peroleh kemanfaatan di
dunia. Akan tetapi, keduanya tetap saja termasuk amalan yang membuat
seseorang merugi di hadapan Allah Ta€ ¢â' '¹ala. Keduanya sama-sama bernilai
syirik dalam niat maupun tujuan. Jadi kedua amalan ini memiliki kesamaan
dari satu sisi dan memiliki perbedaan dari sisi yang lain.
Kenapa Engkau Tidak Ikhlash Saja dalam Beramal?
Sebenarnya jika seseorang memurnikan amalannya hanya untuk mengharap wajah
Allah dan ikhlash kepada-Nya niscaya dunia pun akan menghampirinya tanpa
mesti dia cari-cari. Namun, jika seseorang mencari-cari dunia dan dunia
yang selalu menjadi tujuannya dalam beramal, memang benar dia akan
mendapatkan dunia tetapi sekadar yang Allah takdirkan saja. Ingatlah ini € ¢â' ¦
!!
Semoga sabda Nabi shallallahu € ¢â' '¸alaihi wa sallam bisa menjadi renungan bagi
kita semua,
€ ¢â' '¼Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan
memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang
tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya.
Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan
menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan
keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan
baginya.€ ¢â' '½ (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7/139)
Marilah € ¢â' '³saudaraku-, kita ikhlashkan selalu niat kita ketika kita beramal.
Murnikanlah semua amalan hanya untuk menggapai ridho Allah. Janganlah
niatkan setiap amalanmu hanya untuk meraih kenikmatan dunia semata.
Ikhlaskanlah amalan tersebut pada Allah, niscaya dunia juga akan engkau
raih. Yakinlah hal ini € ¢â' ¦!!
Semoga Allah selalu memperbaiki aqidah dan setiap amalan kaum muslimin.
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus.
Alhamdulillahilladz
nabiyyina Muhammad wa € ¢â' '¸ala wa alihi wa shohbihi wa sallam.
Rujukan:
1. Al Qoulus Sadiid Syarh Kitab At Tauhid, Syaikh € ¢â' '¸Abdurrahman bin Nashir
As Sa€ ¢â' '¹di, Wizarotusy syu€ ¢â' '¹un Al Islamiyyah wal Awqof wad Da€ ¢â' '¹wah wal
Irsyad-Al Mamlakah Al € ¢â' '¸Arobiyah As Su€ ¢â' '¹udiyah.
2. I€ ¢â' '¹aanatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid, Sholeh bin Fauzan bin
€ ¢â' '¸Abdillah Al Fauzan.
3. At Tamhid li Syarhi Kitabit Tauhid, Sholeh bin € ¢â' '¸Abdul Aziz Alu Syaikh,
Daar At Tauhid.
4. Tafsir Al Qur€ ¢â' '¹an Al € ¢â' '¸Azhim, Abul Fida€ ¢â' '¹ Isma€ ¢â' '¹il bin € ¢â' '¸Umar bin Katsir Al
Qurosyi Ad Dimasyqi, Tahqiq: Saami bin Muhammad Salamah, Dar Thobi€ ¢â' '¹ah Lin
Nasyr wat Tauzi€ ¢â' '¹.
5. Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jaami€ ¢â' '¹it Tirmidzi, Muhammad € ¢â' '¸Abdurrahman bin
€ ¢â' '¸Abdirrahim Al Mubarakfuriy Abul € ¢â' '¸Alaa, Darul Kutub Al € ¢â' '¸Ilmiyyah, Beirut.
Back to top <>
Reply <mailto:luqman.abdul.
Messages <http://groups.
9.
[INFO] Penerimaan Mahasantri Baru BEASISWA PENUH Ma'had 'Aly ArRaaya <http://groups.
Posted by: "Wahyu Exano Abdillah" exano_bookshoop@
Tue Apr 21, 2009 11:09 am (PDT)
INFO Penerimaan
Mahasantri Baruber-Beasiswa Penuh
Persyaratan
Persyaratan
Umum:
€ ¢Â· Usia tidak lebih dari 21 tahun.
€ ¢Â· Tamatan SMA sederajat dengan nilai
rata-rata 7,0 ke atas.
Persyaratan
Administrasi:
€ ¢Â· Foto kopi ijasah dan transkrip nilai
yang terlegalisir 1 lembar.
€ ¢Â· Foto kopi nilai rapor kelas III
terlegalisir 1 lembar.
€ ¢Â· Pas foto terbaru 3 x 4 = 4 lembar dan 2
x 3 = 2 lembar.
€ ¢Â· Foto kopi akte kelahiran 1 lembar.
€ ¢Â· Hasil medical check-up lengkap dari
RSUD setempat.
€ ¢Â· Surat ijin orang tua atau wali.
€ ¢Â· Menandatangani blangko pernyataan siap
belajar dan mentaati seluruh peraturan institusi yang berlaku.
Waktu Pendaftaran
€ ¢Â· Gelombang I : 1 April s/d 15 Mei 2009
€ ¢Â· Gelombang II: 16 Mei s/d 30 Juni 2009
Biaya
Mahasantri
Ma€ ¢â' '¹had € ¢â' '¸Aly Ar-Raayah tidak dipungut biaya apa pun.
Semua biaya yang dibutuhkan untuk proses belajar mengajar dan kehidupan
mahasantri ditanggung oleh Ma€ ¢â' '¹had dari sumbangan para dermawan, baik dari dalam
maupun luar negeri.
Formulir
Pendaftaran
Formulir
pendaftaran dapat didownload DI SINI.
Silahkan isi formulir dengan lengkap dan kirimkan ke alamat Ma'had 'Aly
Ar-Raayah. Adapun syarat-syarat pendapaftaran dapat diserahkan pada saat
muqabalah (audisi) yang waktu dan tempatnya diinformasikan kemudian.
Pendaftaran dan Seleksi Penerimaan
DPC
Wahdah Islamiyyah
Jl.Sadang
Sari no.2 Serang-Bandung
Hp.08121416557-
Profil
Ma€ ¢â' '¹had € ¢â' '¸Aly Ar-Raayah yang terletak di kabupaten Sukabumi
Jawa Barat merupakan institusi pendidikan berstatus mah€ ¢â' '¹ad € ¢â' '¸aly yang dirintis
atas prakarsa beberapa insan pendidikan dari Timur Tengah bekerjasama dengan
Pemerintah Daerah kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Sebagai lembaga pendidikan pesantren, Ma€ ¢â' '¹had € ¢â' '¸Aly Ar-Raayah memiliki berbagai
keunggulan, di antaranya:
€ ¢Â· Integrasi sistem dan kurikulum
pendidikan formal dengan pola pengkajian Islam ala klasik.
€ ¢Â· Lokasi kampus di kawasan pegunungan
yang sejuk, asri, dan bebas polusi.
€ ¢Â· Fasilitas belajar-mengajar yang
lengkap, ditunjang oleh media audio-visual dan perpustakaan dengan koleksi
referensi yang memadai.
€ ¢Â· Fasilitas pesantren yang lain seperti
masjid Jami€ ¢â' '¹ yang besar dan megah, asrama dengan sarana yang lengkap, kantin
mahasantri, lapangan olahraga, ruang aula serbaguna, poliklinik, dan sebagainya.
€ ¢Â· Tenaga pengajar yang berpengalaman dan
berkompeten di bidangnya. Pengajar bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman adalah
alumni perguruan tinggi terkemuka di Timur Tengah dan LIPIA Jakarta.
€ ¢Â· Bebas biaya pendidikan, buku, asrama,
dan makan.
€ ¢Â· Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam
dan mencakup pembinaan seluruh potensi mahasantri.
€ ¢Â· Para mahasantri merupakan perwakilan
dari berbagai wilayah Indonesia.
€ ¢Â· Selain sebagai bahasa wajib dalam
proses pembelajaran, bahasa Arab juga menjadi bahasa sehari-hari mahasiswa di
dalam kampus.
€ ¢Â· Letak dan suasana lingkungan pesantren
sangat kondusif untuk konsentrasi belajar, menghafal, dan mendalami ilmu
pengetahuan.
Visi
Misi Ma'had 'Aly Ar-Raayah
VISI
Menjadi institusi pengkaderan ulama dan da€ ¢â' '¹i yang berkualitas yang dapat menjadi unsur pencerahan dan pemberdayaan umat.
MISI
€ ¢Â· Menyebarkan ajaran Islam berdasarkan tuntunan al-Qur€ ¢â' '¹an dan
al-Sunnah sesuai dengan pemahaman al-Salaf al-Shaleh (ahlusunnah wal jama€ ¢â' '¹ah)
melalui gerakan dakwah yang dipelopori oleh orang-orang berilmu syar€ ¢â' '¹i dan
memiliki integritas yang tinggi.
€ ¢Â· Menyelenggarakan program pendidikan tinggi di bidang
pengkajian Islam dengan menjadikan kemampuan berbahasa Arab sebagai dasar utama
dalam memperoleh kompetensi keilmuan (pedagogik) dan kompetensi keahlian (skil)
sebagai kader ulama Islam, juru dakwah, dan pengajar Bahasa Arab dan ilmu-ilmu
Islam.
Membangun jaringan kerja sama dan interkoneksitas yang
relevan dalam rangka pengembangan institusi pada segala lini keberadaannya
menuju terwujudnya umat yang bertakwa, mandiri, dan berperadaban.
Tujuan Berdirinya Ma'had 'Aly Ar-Raayah
Ma'had 'Aly Ar-Raayah didirikan dengan
tujuan untuk:
€ ¢Â· Melahirkan kader ulama dan juru dakwah
(da€ ¢â' '¹i) yang memiliki bekal ilmu-ilmu keislaman yang cukup dan integritas
kepribadian yang kuat serta kesiapan untuk terjun berdakwah dan melakukan
perbaikan di tengah-tengah masyarakat.
€ ¢Â· Melakukan kajian dan penelitian ilmiah
dalam berbagai disiplin ilmu keislaman.
€ ¢Â· Mengadakan kerjasama di bidang ilmiah
dan dakwah serta bidang-bidang lainnya dalam rangka pelayanan (khidmah) kepada
Islam dan masyarakat luas.
Program
Ma€ ¢â' '¹had € ¢â' '¸Aly Ar-Raayah sementara ini
membuka satu program studi yaitu Program Pengajaran Bahasa Arab dan Agama Islam
(setara Diploma). Program studi ini ditempuh selama 3 tahun (6 semester).
Sistem Pendidikan
Proses
Pendidikan dilaksanakan dengan sistem level (mustawa). Satu level ditempuh
selama satu semester perkuliahan (21 pekan). Pada setiap level terdapat satu
paket mata kuliah yang harus diikuti dan diselesaikan secara keseluruhan oleh
setiap mahasantri.
Ketidakberhasilan
mahasantri dalam menyelesaikan seluruh mata kuliah pada level tertentu
mengakibatkan tidak berhaknya ia melanjutkan studi pada level yang lebih tinggi.
Dalam
program studi tersebut akan disajikan sejumlah mata kuliah keislaman dan bahasa
Arab, seperti Al-Qur€ ¢â' '¹an (hafalan dan tajwid), Tafsir, Hadits, Aqidah (Tauhid),
Fiqh, Sejarah Islam, Musthalah Hadits, Ushul Fiqh, Nahwu, Sharaf, Balaghah,
Ta€ ¢â' '¹bir wa Insya€ ¢â' '¹, dan sebagainya. Selain itu para mahasantri akan dibekali
dengan mata kuliah pengusaan dasar komputer dan pelajaran penunjang lainnya.
Bahasa
Arab menjadi bahasa pengantar dalam proses pembelajaran dan pembinaan
Ma'had 'Aly Ar-Raayah
Jl.Raya
Perintis Kemerdekaan
RT 01 RW 05
Kp.Cimenteng Ds Sukamulya
Kec.Cikembar
Kab.Sukabumi Jawa Barat 43161
Telp. (0266)
321568, Fax. (0266) 632 3744
Website: www.arraayah.
Email: info@arraayah. <mailto:info%
Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads. <http://downloads.
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:exano_bookshoop@
Messages <http://groups.
10.
Fw: Ada Apa dengan Nafsu Kita ? <http://groups.
Posted by: "I B F" ibnu_fadhil_
Tue Apr 21, 2009 11:15 am (PDT)
----- Original Message -----
From: Munawar
Ada Apa dengan Nafsu Kita ?
Written by Rahmat Arafah Al-Madany
Monday, 20 April 2009
www.nurulyaqin.
Salah satu kelebihan yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia adalah, adanya akal dan pikiran serta nafsu. Sehingga dengan demikian, manusialah yang mendapat dan sanggup mengemban amanah sebagai khalifah dimuka bumi ini ketika Adam diutus pertama kali.
Nafsu juga merupakan barometer untuk dapat mengetahui sejauh mana kefasikan dan kejahatan yang terdapat dalam diri seseorang. Sehingga nafsu dapat dikatakan sebagai ilham kefasikan dan kejahatan yang dilakukan oleh segenap manusia dimuka bumi ini. Allah -subhanahuwata'
"Dan nafsu serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada nafsu itu kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan nafsu itu."
Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa nafsu merupakan sumber dari segala sesuatu. Sehingga dengan demikian, apabila kita mampu mengolah besarnya godaan nafsu, maka kita akan selamat dari malapetaka. Akan tetapi seandianya kita kalah bertarung dalam mengelola nafsu, maka kita akan menjadi seseorang yang celaka; baik didunia maupun di akherat.
Dikarenakan nafsu memiliki dua dimensi yang sangat tajam, kita dituntut agar berhati-hati dalam mengendalikan diri dari segala macam bentuk nafsu, khususnya nafsu kejahatan. Maka kita harus benar-benar mampu memperhatikan. "lalu-lintas" nafsu. Jangan sampai kita hanya mengedepankan kepuasan semata tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari kepuasan sesaat tersebut. Nafsu itu bersifat sombong dan mementingkan diri sendiri; ia selalu ingin memuaskan kehendaknya dan kesombongannya. Ia hanya memperhatikan keperluannya sendiri, kepentingannya sendiri, dan hanya mencari kesenangan. Ia berusaha melakukan apa saja untuk memperdayakan manusia, Karena nafsu selalu tidak mungkin dapat memenuhi keinginannya melalui cara yang benar. Ucapan Nabi Yusuf menjelaskan keadaan ini dalam al-Qur'an surat Yusuf ayat 5, yang artinya:
"Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Dalam ayat tersebut dijelaskan nafsu seseorang merupakan "kendaraan" yang menyebabkan perbuatan fasik dan jahat. Sehingga nafsu merupakan rahasia penting yang diungkapkan hanya kepada orang-orang beriman serta takut kepada Allah. Dengan menelaah rahasia ini, kita akan dapat mengetahui bahwa nafsu tidak akan pernah berhenti menjalankan misinya, walaupun hanya dalam sedetik.
Melalui godaan dan tipudaya muslihat, nafsu selalu berusaha menjerumuskan manusia dari jalan Allah. Berdasarkan rahasia inilah, nafsu tidak akan pernah diam dan berhenti; ia akan selalu membenarkan perbuatannya dalam keadaan apa saja, ia akan selalu mencintai dirinya sendiri melebihi yang lain, ia semakin sombong, menginginkan benda apa saja dan menginginkan kenikmatan. Singkat kata, ia berusaha dengan cara apa saja agar seseorang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hal-hal yang diridhai Allah.
Sesungguhnya, perilaku dan perbuatan orang-orang kafir yang tidak sesuai dengan ajaran al-Qur'an sepenuhnya dibentuk oleh nafsu mereka. Karena tidak takut kepada Allah, orang-orang kafir tidak memiliki kehendak untuk mengikuti hati nurani mereka, tetapi lebih cenderung untuk mengikuti nafsu mereka. Percekcokan, konflik kepentingan, dan ketidakbahagiaan yang melanda masyarakat dan agama diabaikan, berakar dari individu-individu yang terjerat oleh nafsu mereka dan kepentingan diri mereka, sehingga akibatnya, mereka kehilangan sifat-sifat manusia seperti kasih sayang, saling menghormati, dan pengorbanan.
Namun, hal ini juga tidak sedikit kita temui menyerang kaum muslimin pada beberapa dekade belakangan ini. Kita selalu disibukkan memisahkan antara urusan agama dan urusan dunia. Sesungguhnya dalam kehidupun dan kebutuhan dunia serta akherat merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Sesungguhnya pangkal dasar dari ini semua, kita sebagai rakyat Indonesia masih berada dalam pengaruh dan kungkungan "penjajah dan penjahat" yang selalu siap melancarkan hegemoninya terhadap keberlangsungan kehidupan berwarga negara kita.
Itulah sebabnya mengapa rahasia yang diungkapkan oleh Allah ini sangat penting. Jika seseorang mencamkan rahasia ini dalam hatinya, ia dapat mewaspadai nafsu dan melakukan perbuatan yang benar. Nafsu dapat ditundukkan dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang diperintahkan. Misalnya, ketika nafsu memerintahkan untuk bermalas-malas, kita harus bekerja lebih keras. Ketika nafsu memerintahkan untuk mementingkan diri sendiri, kita harus lebih banyak berkorban. Ketika nafsu memerintahkan untuk berbuat kikir, kita harus menjadi lebih dermawan.
Di samping sisi nafsu yang jahat, dari surah asy-Syams kita mengetahui bahwa Allah juga mengilhamkan kepada nafsu hati nurani yang menjadikan seseorang dapat mengendalikan nafsunya agar tidak memuaskan keinginannya yang rendah. Yaitu, di samping nafsu itu mendordong kepada kefasikan, ia juga mendorong kepada kebajikan. Setiap orang mengetahui akan bisikan ini dan dapat mengenali perbuatan fasik dan perbuatan baik. Namun, hanya orang-orang yang takut kepada Allah yang dapat mengikuti hati nurani mereka.
Allah wa Rasuluh A'lam Bi Ash-Shawab
============
Rasulullah SAW bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku bermaksud hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyuruh
seseorang menyerukan adzan, lalu menyuruh seseorang pula untuk menjadi imam bagi orang banyak. Maka saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut berjama'ah,
lantas aku bakar rumah-rumah mereka." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA).
============
Salurkan Zakat, Infaq dan Sodaqoh (ZIS) anda ke Bank Syariah Mandiri, Capem Cikarang
Acc/No : 005-017-6791
Acc/Name : DKM Masjid NURUL YAQIN
Hotline Bendahara MJNY : 0816-1894727
Hotline Koord. Komitmen Bulanan : 021-70911172
Website : www.nurulyaqin.
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:ibnu_fadhil_
Messages <http://groups.
11.
Kajian Hadits dan Aqidah <http://groups.
Posted by: "rico atmaka" rico_atmaka@
Tue Apr 21, 2009 11:21 am (PDT)
Assalamu'alaikum,
Sahabat-sahabat, terkadang kita menganggap, ibadah yang kita lakukan, sudah benar. Parahnya lagi, kalau kita menganggap yang paling benar. Padahal, begitu kita tahu ilmunya, ternyata ibadah yang sudah kita lakukan selama ini, jauh dari apa yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.
Sahabat-sahabat, selama ini kita mengaku mencintai Rasulullah SAW. Tapi karena kekurangan ilmu, tanpa sadar kita telah menyakiti Rasulullah SAW. Karena itu, sediakan dan luangkan waktu untuk BERILMU! Karena beribadah tanpa Ilmu, kita bisa terherumus ke dalam lingkaran bid'ah yang sesat dan menyesatkan. Mari kita berhati-hati saudaraku.
Salah satu cara untuk berilmu adalah dengan menghadiri kajian ilmu. Silakan hadir di
Kajian Hadits bersama Ust. Miftahuddin setiap Rabu malam jam 18.30 - 21.00 WIB di Musholla Baiturahman, Jl. Bangka I, dekat gedung AKA, Tendean.
Kajian Aqidah bersama Ust. Ihsan Hakim setiap Kamis Malam jam 18.30 - 21.00 WIB di Mesjid Al-Bina, Gelora Bung Karno, Jl. Pintu Satu, Senayan dekat hotel Atlit Century.
Terus berilmu merupakan salah satu cara menggapai ridho Allah, agar kita punya bekal untuk terus berjuang menegakkan agama Allah.
Wassalamu'alaikum,
Rico Atmaka - 08158018156 / 021-50212373 / Rumah - 8412695
Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers. <http://id.answers.
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:rico_atmaka@
Messages <http://groups.
12.
Fwd: Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah <http://groups.
Posted by: "wawan wahyu" wawan.wahyu@
Tue Apr 21, 2009 11:25 am (PDT)
---------- Pesan terusan ----------
Dari: Adiguna Sinaga <adiguna.sinaga@ <mailto:adiguna.
Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah€ '´
Tuesday, 21 April 2009 09:12
Mengapa
setiap 21 April kita memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita
Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan? Baca Catatan Akhir Pekan
[CAP] Adian Husaini ke-269
Oleh: Adian Husaini
Ada yang menarik pada Jurnal Islamia (INSISTS-Republika) edisi 9 April 2009
lalu. Dari
empat halaman jurnal berbentuk koran yang membahas tema utama tentang
Kesetaraan Gender, ada tulisan sejarawan Persis Tiar Anwar Bahtiar
tentang Kartini. Judulnya: € '³Mengapa Harus Kartini?€ '´
Sejarawan yang menamatkan magister bidang sejarah di Universitas Indonesia
ini mempertanyakan: Mengapa
Harus Kartini? Mengapa setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati
Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak
ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?
Menyongsong
tanggal 21 April 2009 kali ini, sangatlah relevan untuk membaca dan
merenungkan artikel yang ditulis oleh Tiar Anwar Bahtiar tersebut.
Tentu saja, pertanyaan bernada gugatan seperti itu bukan pertama kali
dilontarkan sejarawan. Pada tahun 1970-an, di saat kuat-kuatnya
pemerintahan Orde Baru, guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr.
Harsja W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik
'pengkultusan' R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1990, cetakan ke-4), Harsja W. Bahtiar menulis sebuah artikel berjudul
€ '³Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita€ '´. Tulisan
ini bernada gugatan terhadap penokohan Kartini. € '³Kita mengambil alih
Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang
Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun
kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut,€ '´ tulis Harsja W.
Bachtiar, yang menamatkan doktor sosiologinya di Harvard University.
Harsja
juga menggugat dengan halus, mengapa harus Kartini yang dijadikan
sebagai simbol kemajuan wanita Indonesia. Ia menunjuk dua sosok wanita
yang hebat dalam sejarah Indonesia. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul
Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We
Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu
tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia
(Kowani). Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.
Padahal,
papar Harsja, kehebatan dua wanita itu sangat luar biasa. Sultanah
Safiatudin dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif
mengembangkan ilmu pengatetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia
menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa
pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah
lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan
Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk
menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh
monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah
memerintah Aceh cukup lama, yaitu 1644-1675. Ia dikenal sangat
memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita.
Tokoh wanita kedua yang disebut Harsja Bachriar adalah Siti Aisyah We
Tenriolle. Wanita
ini bukan hanya dikenal ahli dalam pemerintahan, tetapi juga mahir
dalam kesusastraan. B.F. Matthes, orang Belanda yang ahli sejarah
Sulawesi Selatan, mengaku mendapat manfaat besar dari sebuah epos La-Galigo,
yang mencakup lebih dari 7.000 halaman folio. Ikhtisar epos besar itu
dibuat sendiri oleh We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini
mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama
yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun untuk wanita.
Penelusuran
Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan
kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk
ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di
Indonesia. Mula-mula Kartini bergaul dengan Asisten-Residen Ovink suami
istri. Adalah Cristiaan Snouck Hurgronje, penasehat pemerintah Hindia
Belanda, yang mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan,
Agama dan Kerajinan, agar memberikan perhatian pada Kartini tiga
bersaudara.
Harsja menulis tentang kisah ini: € '³Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian
menjadi semacam sponsor
bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri
ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana Bogor, suatu
pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.€ '´
Ringkasnya, Kartini kemudian berkenalan dengan Estella Zeehandelaar, seorang
wanita aktivis gerakan Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP). Wanita
Belanda ini kemudian mengenalkan Kartini pada berbagai ide modern,
terutama mengenai perjuangan wanita dan sosialisme. Tokoh sosialisme
H.H. van Kol dan penganjur € '³Haluan Etika€ '´ C.Th. van Deventer adalah
orang-orang yang menampilkan Kartini sebagai pendekar wanita Indonesia.
Lebih dari enam tahun setelah Kartini wafat pada umur 25 tahun, pada tahun
1911, Abendanon menerbitkan kumpulan surat-surat Kartini dengan judul Door
Duisternis tot Lich. Kemudian terbit juga edisi bahasa Inggrisnya dengan
judul Letters of a Javaness Princess. Beberapa tahun kemudian, terbit
terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang:
Boeah Pikiran (1922).
Dua
tahun setelah penerbitan buku Kartini, Hilda de Booy-Boissevain
mengadakan prakarsa pengumpulan dana yang memungkinkan pembiayaan
sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Tanggal 27 Juni 1913, didirikan Komite
Kartini Fonds, yang diketuai C.Th. van Deventer. Usaha pengumpulan dana
ini lebih memperkenalkan nama Kartini, serta ide-idenya pada
orang-orang di Belanda. Harsja Bachtriar kemudian mencatat:
€ '³Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri,
dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin
tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak
menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan,
percakapan-percakap
Karena
itulah, simpul guru besar UI tersebut: € '³Kita mengambil alih Kartini
sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang
Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun
kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut.€ '´
Harsja
mengimbau agar informasi tentang wanita-wanita Indonesia yang
hebat-hebat dibuka seluas-luasnya, sehingga menjadi pengetahuan suri
tauladan banyak orang. Ia secara halus berusaha meruntuhkan mitos
Kartini: € '³Dan, bilamana ternyata bahwa dalam berbagai hal wanita-wanita
ini lebih mulia, lebih berjasa daripada R.A. Kartini, kita harus
berbangga bahwa wanita-wanita kita lebih hebat daripada dikira
sebelumnya, tanpa memperkecil penghargaan kita pada RA Kartini.€ '´
Dalam artikelnya di Jurnal Islamia (INSISTS-Republika, 9/4/2009), Tiar Anwar
Bahtiar juga menyebut
sejumlah sosok wanita yang sangat layak dimunculkan, seperti Dewi
Sartika di Bandung dan Rohana Kudus di Padang (kemudian pindah ke
Medan). Dua wanita ini pikiran-pikirannya memang tidak sengaja
dipublikasikan. Tapi yang mereka lakukan lebih dari yang dilakukan
Kartini. Berikut ini paparan tentang dua sosok wanita itu, sebagaimana
dikutip dari artikel Tiar Bahtiar.
Dewi
Sartika (1884-1947) bukan hanya berwacana tentang pendidikan kaum
wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan
Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di
Bandung dan luar Bandung. Rohana Kudus (1884-1972) melakukan hal yang
sama di kampung halamannya. Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal
Setia (1911) dan Rohana School (1916), Rohana Kudus bahkan menjadi
jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan. Ia
tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.
Kalau
Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat, mereka sudah lebih
jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini
dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya,
Rohana menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia
terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita
Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan).
Bahkan
kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia,
Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fatimah dari Aceh,
klaim-klaim keterbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini
hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat
yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan
Belanda. Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang
ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau
menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Bahkan
jauh-jauh hari sebelum era Cut Nyak Dien dan sebelum Belanda datang ke
Indonesia, Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita
pertama, yakni Malahayati.
Jadi,
ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa
Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien?
Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa
Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien
tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan
berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.
Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki
visi keislaman yang tegas. € '³Perputaran
zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita
tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus
berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakukan yang
lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan
berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan
terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan,€ '´ begitu kata Rohana Kudus.
Seperti
diungkapkan oleh Prof. Harsja W. Bachtiar dan Tiar Anwar Bahtiar,
penokohan Kartini tidak terlepas dari peran Belanda. Harsja W. Bachtiar
bahkan menyinggung nama Snouck Hurgronje dalam rangkaian penokohan
Kartini oleh Abendanon. Padahal, Snouck adalah seorang orientalis
Belanda yang memiliki kebijakan sistematis untuk meminggirkan Islam
dari bumi Nusantara. Pakar sejarah Melayu, Prof. Naquib al-Attas sudah
lama mengingatkan adanya upaya yang sistematis dari orientalis Belanda
untuk memperkecil peran Islam dalam sejarah Kepulauan Nusantara.
Dalam bukunya, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu ((Bandung: Mizan,
1990, cet. Ke-4), Prof. Naquib al-Attas menulis tentang masalah ini:
€ '³Kecenderungan
ke arah memperkecil peranan Islam dalam sejarah Kepulauan ini, sudah
nyata pula, misalnya dalam tulisan-tulisan Snouck Hurgronje pada akhir
abad yang lalu. Kemudian hampir semua sarjana-sarjana yang menulis
selepas Hurgronje telah terpengaruh kesan pemikirannya yang meluas dan
mendalam di kalangan mereka, sehingga tidak mengherankan sekiranya
pengaruh itu masih berlaku sampai dewasa ini.€ '´
Apa
hubungan Kartini dengan Snouck Hurgronje? Dalam sejumlah suratnya
kepada Ny. Abendanon, Kartini memang beberapa kali menyebut nama
Snouck. Tampaknya, Kartini memandang orientalis-kolonial
sebagai orang hebat yang sangat pakar dalam soal Islam. Dalam suratnya
kepada Ny. Abendanon tertanggal 18 Februari 1902, Kartini menulis:
€ '´Salam,
Bidadariku yang manis dan baik!... Masih ada lagi suatu permintaan
penting yang hendak saya ajukan kepada Nyonya. Apabila Nyonya bertemu
dengan teman Nyonya Dr. Snouck Hurgronje, sudikah Nyonya bertanya
kepada beliau tentang hal berikut: € '´Apakah dalam agama Islam juga ada
hukum akil balig seperti yang terdapat dalam undang-undang bangsa
Barat?€ '´ Ataukah sebaiknya saya memberanikan diri langsung bertanya
kepada beliau? Saya ingin sekali mengetahui sesuatu tentang hak dan
kewajiban perempuan Islam serta anak perempuannya.€ '´ (Lihat, buku Kartini:
Surat-surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya, (penerjemah:
Sulastin Sutrisno), (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2000), hal. 234-235).
Melalui bukunya, Snouck Hurgronje en Islam (Diindonesiakan oleh Girimukti
Pusaka, dengan judul Snouck Hurgronje dan Islam, tahun 1989), P.SJ<http://p.sj/>
.
Van Koningsveld memaparkan sosok dan kiprah Snouck Hurgronje dalam
upaya membantu penjajah Belanda untuk € '²menaklukkan Islam€ '². Mengikuti
jejak orientalis Yahudi, Ignaz Goldziher, yang menjadi murid para
Syaikh al-Azhar Kairo, Snouck sampai merasa perlu untuk menyatakan diri
sebagai seorang muslim (1885) dan mengganti nama menjadi Abdul Ghaffar.
Dengan itu dia bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Posisi
dan pengalaman ini nantinya memudahkan langkah Snouck dalam menembus
daerah-daerah Muslim di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut
Van Koningsveld, pemerintah kolonial mengerti benar sepak terjang
Snouck dalam € '²penyamarannya€ '² sebagai Muslim. Snouck dianggap oleh
banyak kaum Muslim di Nusantara ini sebagai € '²ulama€ '². Bahkan ada yang
menyebutnya sebagai € '´Mufti Hindia Belanda€ '². Juga ada yang memanggilnya
€ '´Syaikhul Islam Jawa€ '´. Padahal, Snouck sendiri menulis
tentang Islam: € '´Sesungguhnya agama ini meskipun cocok untuk membiasakan
ketertiban kepada orang-orang biadab, tetapi tidak dapat berdamai
dengan peradaban modern, kecuali dengan suatu perubahan radikal, namun
tidak sesuatu pun memberi kita hak untuk mengharapkannya.€ '´ (hal. 116).
Snouck Hurgronje (lahir: 1857) adalah adviseur pada Kantoor voor Inlandsche
zaken pada periode 1899-1906. Kantor inilah yang bertugas memberikan nasehat
kepada pemerintah kolonial dalam masalah pribumi. Dalam bukunya, Politik
Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES, 1985), Dr.
Aqib Suminto mengupas panjang lebar pemikiran dan nasehat-nasehat
Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial Belanda. Salah satu
strateginya, adalah melakukan € '±pembaratan€ '² kaum elite pribumi melalui
dunia pendidikan, sehingga mereka jauh dari Islam. Menurut Snouck,
lapisan pribumi yang berkebudayaan lebih tinggi relatif jauh dari
pengaruh Islam. Sedangkan pengaruh Barat yang mereka miliki akan
mempermudah mempertemukannya dengan pemerintahan Eropa. Snouck optimis,
rakyat banyak akan mengikuti jejak pemimpin tradisional mereka.
Menurutnya, Islam Indonesia akan mengalami kekalahan akhir melalui
asosiasi pemeluk agama ini ke dalam kebudayaan Belanda. Dalam
perlombaan bersaing melawan Islam bisa dipastikan bahwa asosiasi
kebudayaan yang ditopang oleh pendidikan Barat akan keluar sebagai
pemenangnya. Apalagi, jika didukung oleh kristenisasi dan pemanfaatan
adat. (hal. 43).
Aqib
Suminto mengupas beberapa strategi Snouck Hurgronje dalam menaklukkan
Islam di Indonesia: € '³Terhadap daerah yang Islamnya kuat semacam Aceh
misalnya, Snouck Hurgronje tidak merestui dilancarkan kristenisasi.
Untuk menghadapi Islam ia cenderung memilih jalan halus, yaitu dengan
menyalurkan semangat mereka kearah yang menjauhi agamanya (Islam)
melalui asosiasi kebudayaan.€ '´ (hal. 24).
Itulah
strategi dan taktik penjajah untuk menaklukkan Islam. Kita melihat,
strategi dan taktik itu pula yang sekarang masih banyak digunakan untuk
€ '±menaklukkan€ '² Islam. Bahkan, jika kita cermati, strategi itu kini
semakin canggih dilakukan. Kader-kader Snouck dari kalangan € '±pribumi
Muslim€ '² sudah berjubel. Biasanya, berawal dari perasaan € '±minder€ '²
sebagai Muslim dan silau dengan peradaban Barat, banyak € '±anak didik
Snouck€ '² € '¶ langsung atau pun tidak € '¶ yang sibuk menyeret Islam ke bawah
orbit peradaban Barat. Tentu, sangat ironis, jika ada yang tidak sadar,
bahwa yang mereka lakukan adalah merusak Islam, dan pada saat yang sama
tetap merasa telah berbuat kebaikan. [Depok, 20 April 2009/
www.hidayatullah.
Catatan Akhir Pekan [CAP] adalah hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM
dan www.hidayatullah.
Source :
http://www.hidayatu <http://www.hidayatu
[Non-text portions of this message have been removed]
Back to top <>
Reply <mailto:wawan.wahyu@
Messages <http://groups.
13.
Fujimura dikabarkan punya kekuatan gaib <http://groups.
Posted by: "abuabdurrauf" haamsyak@hotmail.
Tue Apr 21, 2009 11:26 am (PDT)
Demi Berdakwah Kebatilan, Mereka Berbuat Kebohongan
ikuti serial berkala teori evolusi di:
http://www.hidayatu <http://www.hidayatu
Pemalsuan Heboh Bukti Evolusi Jepang (Bagian 4 - Habis) Print
Monday, 20 April 2009 12:22
Ahli Jepang mengakui kepiawaian Fujimura memalsu temuan purbakala. Ia bahkan dikabarkan punya kekuatan gaib.
Hidayatullah.
Reruntuhan Kami-Takamori dulunya terkenal sebagai situs Zaman Batu Awal tertua di Jepang. Terlebih penting lagi, temuan-temuan perkakas batu mengisyaratkan manusia awal Homo erectus di tempat tersebut memiliki tingkat kecerdasan simbolik yang jauh melebihi pendapat mana pun yang didasarkan pada temuan di Afrika dan Eropa. (2)
Namun simbol kebanggaan nasional masyarakat Jepang itu kini tidak hanya runtuh, tapi juga berubah menjadi aib memalukan di mata dunia semenjak terkuaknya pemalsuan Fujimura. Keadaan ini digambarkan sendiri oleh Charles T. Keally, pakar purbakala di Sophia University, Tokyo:
“Kini hal itu – dan mungkin keseluruhan Zaman Batu Mula dan Pertengahan Jepang – telah tenggelam ke dalam lumpur perilaku memalukan, sesuatu yang menghiasi halaman-halaman muka surat kabar setiap hari, ketika para politikus, pejabat pemerintah, pengusaha, doktor, pengacara dan pemimpin di hampir setiap bidang kehidupan tampil di halaman-halaman muka dengan kepala mereka tertunduk malu.” (2)
Pemalsuan akbar tersebut memunculkan pertanyaan besar, bagaimana mungkin Fujimura, yang kini dijuluki “Si Penggali Kotor”
Lihai menipu
Shoh Yamada, pakar purbakala yang pernah menggali situs bersama Fujimura, tercengang oleh keterampilan luar biasa Fujimura dalam mengelabui. Berdasarkan pengalamannya sendiri dan pengakuan pakar arkeologi lain, adalah sulit membedakan mana galian purbakala alami yang asli dan mana yang sengaja dipalsukan oleh Fujimura. Apa yang semula mereka duga asli, belakangan diketahui hasil karya “tangan kotor” Fujimura.
Kelihaian memalsu benda arkeologi itu selain masih menjadi teka-teki, juga cukup membuat pakar arkeologi keheranan. Apalagi jika mengingat Fujimura hanyalah tamatan sekolah atas, pekerja pabrik alat elektronik, dan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang arkeologi. Bagaimana Fujimura yang tidak terdidik profesional di bidang arkeologi bisa menipu sedemikian banyak pakar Jepang dalam rentang waktu lama? “Ini menunjukkan bahwa kita belum tahu semua teknik yang digunakan oleh Fujimura”
Berkekuatan gaib
Sejumlah kalangan tidak menaruh praduga buruk terhadap Fujimura lantaran penampilan dan kepribadiannya yang terlihat meyakinkan. Bahkan ada yang sampai memberi sanjungan berlebihan atas Fujimura. Selain julukan “Sang Tangan Tuhan” lantaran keberuntungannya mendapatkan banyak temuan purbakala (yang di kemudian hari diketahui palsu), Shinichi Fujimura didesas-desuskan memiliki pula kekuatan gaib (4). Bahkan ada ilmuwan Jepang sendiri yang sampai percaya hal gaib itu.
Keiichi Omoto, pakar antropologi biologi terkemuka Jepang, yakin kalau Fujimura punya kekuatan gaib. Sebagaimana dikisahkannya sendiri, ia mengakui bahwa keraguannya sirna saat bertemu langsung dengan Fujimura:
“...beberapa tahun silam saya mulai menjalin hubungan dengan kelompok Serizawa dan benar-benar bertemu dengan Fujimura sendiri. Ketika berbincang seputar beragam hal dengannya, saya berpikir bahwa itu karena pengalaman dan pemikiran [Fujimura] dan, entah bagaimana, percaya bahwa ia mampu memahami ‘arwah&
Melibatkan banyak pihak
Charles T. Keally berpendapat seluruh masyarakat Jepang, terutama akademisi, dan khususnya kalangan arkeologi, pada akhirnya bertanggung jawab atas terjadinya skandal itu. Charles T. Keally telah 30 tahun bekerja di bidang arkeologi Jepang, terutama Zaman Batu Jepang, di dalam negeri Jepang sendiri. Ia secara khusus tertarik dengan masalah Zaman Batu Mula dan Pertengahan di Jepang. Menurutnya, permasalahan ini penuh pertentangan sejak permulaannya di awal 1960-an. Tapi hal itu belum pernah dibahas dengan pendekatan akademis dan ilmiah. (2)
Selain itu, sejumlah arkeolog mengaku pernah curiga atas kemampuan Fujimura yang luar biasa. Tapi rasa hormat terhadap wibawa lembaga akademis Jepang telah mengurungkan niat mereka mengemukakan kecurigaannya. (1)
Peneliti lain mengisahkan bagaimana ia sudah pernah melontarkan keraguan terhadap temuan Fujimura ke khalayak ramai, tapi malah disuruh tutup mulut oleh tokoh senior di lingkungan arkeologi Jepang. Toshiki Takeoka di antara yang memiliki kecurigaan ini. Ia pernah mencoba menerbitkannya di jurnal akademis, tapi editor jurnal itu memaksa agar ia melunakkan kritiknya. (1)
Menurut kepala Dewan Pemerintah untuk Kebijakan Ilmu Pengetahuan, Hideki Shirakawa, permasalahannya terkait dengan budaya Jepang dan penekanan yang lebih mengedepankan kelompok daripada perorangan. “Orang-
Bukan hanya Jepang
Namun ada satu hal yang tidak diungkap oleh berbagai sumber media massa maupun jurnal ilmiah yang mengungkap latar belakang pemalsuan Fujimura itu. Hal ini secara cermat patut dipertanyakan: Jika budaya masyarakat atau lingkungan akademis Jepang secara khusus dianggap telah mendorong pemalsuan puluhan tahun itu, lalu mengapa pemalsuan serupa juga terjadi di Inggris dan Jerman misalnya, yang memiliki budaya masyarakat dan akademis berbeda dari Jepang?
Di Inggris, Charles Dawson terbukti memalsukan fosil tengkorak Manusia Piltdown selama sekitar 40 tahun (6). Tengkorak itu terungkap sebagai pemalsuan yang dilakukan dengan cara melekatkan rahang orang utan pada tengkorak manusia. Di Jerman, prof. Reiner Protsch von Zieten terungkap memalsukan aneka data seputar usia fosil-fosil yang ditemukan di Eropa selama kurang lebih 30 tahun. (7)
Jika ada kemiripan, maka ketiga kasus pemalsuan besar di 3 negara maju itu sama-sama melibatkan bidang ilmu yang sama atau setidaknya sangat terkait erat: asal-usul dan hubungan masyarakat manusia, sejarah dan budaya manusia, dan ilmu fosil. Menariknya, kesemua ilmu tersebut didasarkan pada teori evolusi Darwin!
Dipermalukan dan dibohongi
Kebohongan selama 20 tahun oleh Fujimura kini tercatat sebagai salah satu penipuan ilmiah terbesar di dunia modern. Tindakan Fujimura menambah daftar panjang penipuan memalukan terkait dengan teori evolusi, yang di dalamnya termasuk pemalsuan manusia Piltdown di Inggris oleh Charles Dawson (6) dan pemalsuan beragam data fosil oleh Prof. Reiner Protsch von Zieten dari Jerman (7).
Selain perasaan malu yang mendalam, masyarakat Jepang juga merasa telah dibohongi selama puluhan tahun, khususnya para siswa di sekolah karena buku-buku pelajaran memuat hasil temuan Fujimura. Kurator utama departemen urusan budaya di pemerintahan metropolitan Tokyo, Shizuo Ono, menuturkan:
“Di ruang-ruang kelas sekolah atas dan sekolah menengah atas, para guru telah mengajar tentang situs-situs purbakala ini dengan bangga, sebagai situs tertua bangsa [Jepang]. Saya telah membaca surat-surat kepada editor di mana para guru mengatakan hati mereka terluka, sebab mereka telah dituduh berbohong oleh para siswa mereka.” (8)
(wwn/abc/nytimes/
ikuti serial berkala teori evolusi di:
http://www.hidayatu <http://www.hidayatu