Minggu, 26 April 2009

[daarut-tauhiid] Prof Jeffrey Lang: Hidayah dari Hadiah Alquran

Prof Jeffrey Lang: Hidayah dari Hadiah Alquran
By Republika Newsroom
Minggu, 26 April 2009 pukul 07:14:00

"Adam diturunkan ke bumi bukan karena dosa yang diperbuatnya, melainkan
karena Allah SWT menginginkan seorang khalifah di bumi untuk mengatur dan
menyejahterakan alam.'' (Jeffrey Lang).

Prof Dr Jeffrey Lang,nama lengkapnya.Sehari-hari dia be -kerja sebagai
dosendan peneliti bidangmatematika di Uni -versitas Kansas, salahsatu
universitasterkemuka di Amerika Serikat. Gelar master dan doktor matematika
diraihnya dari Purdue University pada tahun 1981. Ia dilahirkan dalam sebuah
ke luarga penganut paham Katolik Roma di Bridgeport, Connecticut, pada 30
Januari 1954.

Pendidikan dasar hingga menengah ia jalani di sekolah berlatar Katolik Roma
selama hampir 18 tahun. Selama itu pula, menurut Lang—sebagaimana ditulis
dalam catatan hariannya tentang perjalanannya mencari Islam— menyisakan
banyak pertanyaan tak berjawab dalam dirinya tentang Tuhan dan
filosofiajaran Kristen yang dianutnya selama ini.

''Seperti kebanyakan anak-anak lain di kisaran tahun 1960-an hingga awal
1970-an, saya melewati masa kecil yang penuh keceriaan. Bedanya, pada masa
itu, saya sudah mulai banyak bertanya tentang nilai-nilai kehidupan, baik
itu secara politik, sosial, maupun keagamaan. Saya bahkan sering bertengkar
dengan banyak kalangan, termasuk para pemuka gereja Katolik,'' paparnya.

Menginjak usia 18 tahun, Lang remaja memutuskan menjadi seorang atheis.
''Jika Tuhan itu ada dan Dia punya belas kasih dan sayang, lalu mengapa ada
begitu banyak penderitaan di atas bumi ini? Mengapa Dia tidak masukkan saja
kita semua ke dalam surga? Mengapa juga dia menciptakan orang-orang di atas
bumi ini dengan berbagai penderitaan?'' kisah Lang tentang kegelisahan
hatinya kala itu. Selama bertahun-tahun, pertanyaan-pertanyaan seperti itu
terus menggelayuti pikirannya.

Dihadiahi Alquran akhirnya Lang baru mendapat jawaban atas berbagai
pertanyaan tersebut ketika ia bekerja sebagai salah seorang asisten dosen di
Jurusan Matematika, Universitas San Francisco. Di sanalah, ia menemukan
petunjuk bahwa Tuhan itu ada dan nyata dalam kehidupan ini. Petunjuk itu ia
dapatkan dari beberapa mahasiswanya yang beragama Islam.

Saat pertama kali memberi kuliah di Universitas San Francisco, Lang bertemu
dengan seorang mahasiswa Muslim yang mengambil mata kuliah matematika. Ia
pun langsung akrab dengan mahasiswa itu. Mahmoud Qandeel, nama mahasiswa
tersebut. Dia berasal dari Arab Saudi.

Mahmoud, kata Lang, telah memberi banyak masukan kepadanya mengenai Islam.
Menariknya, semua diskusi mereka menyangkut dengan sains dan teknologi.
Salah satu yang pernah didiskusikan Lang dan Qandeel adalah riset
kedokteran. Lang dibuat terpana oleh jawaban Qandeel, yang di negaranya
adalah seorang mayor polisi.

Qandeel menjawab semua pertanyaan dengan sempurna sekali dan dengan
menggunakan bahasa Inggris yang bagus.

Ketika pihak kampus mengadakan acara perpisahan di luar kampus yang dihadiri
oleh semua dosen dan mahasiswa, Qandeel menghadiahi asisten dosen itu sebuah
Alquran dan beberapa buku mengenai Islam.

Atas inisiatifnya sendiri, Lang pun mempelajari isi Alquran itu. Bahkan,
buku-buku Islam tersebut dibacanya hingga tuntas. Dia mengaku kagum dengan
Alquran. Dua juz pertama dari Alquran yang dipelajarinya telah mem buat dia
takjub dan bagai terhipnotis.

''Tiap malam muncul beraneka ma cam pertanyaan dalam diri saya. Tapi, entah
mengapa, jawabannya segera saya temukan esok harinya. Seakan ada yang
membaca pikiran saya dan menuliskannya di setiap baris Alquran. Saya seakan
menemukan diri saya di tiap halaman Alquran,'' ungkap Lang.

Telaah Alquran Sebagai seorang pakar dalam bidang matematika dan dikenal
sebagai seorang peneliti, penjelasan yang didapatkannya tidak langsung ia
percayai begitu saja. Ia meneliti dan menelaah secara lebih mendalam
ayatayat Alquran. Beberapa ayat yang membuatnya kagum dan telah
membandingkannya dengan ajarannya yang lama adalah ayat 30-39 surah
Albaqarah tentang penciptaan Adam.

Dalam bukunya Losing My Religion: A Call for Help, Jeffrey Lang secara
lengkap menjelaskan pergulatannya dalam memahami ayat 30-39 surah Albaqarah
tersebut.

''Saya membaca ayat tersebut beberapa kali, namun tak kunjung sanggup
menangkap apa maksud Alquran,'' ujarnya. ''Bagi saya, Alquran sepertinya
sedang menyampaikan sesuatu yang sangat mendasar atau mungkin keliru. Lalu,
saya membacanya lagi secara perlahan dan saksama, baris demi baris, untuk
memastikan pesan yang di -sampaikan,'' lanjutnya.

Ketika membaca ayat ke-30 surah Albaqarah, ''Dan, ingatlah ketika Tuhanmu
berkata kepada malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi.' Malaikat berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi, mereka adalah orang-orang yang akan membuat kerusakan
dan menumpahkan darah. Padahal, kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan
menyucikan Engkau?' Allah berfirman, 'Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui'.'' Menurut Lang, ayat ini sangat mengganggunya. ''Saya
merasa sangat kesepian. Seakan-akan penulis kitab suci ini telah menarik
diri saya ke dalam ruang hampa dan sunyi untuk berbicara langsung dengan
saya,'' ujarnya.

''Saya berpikir, keterangan ayat tersebut ada sesuatu yang keliru. Saya
protes. Lalu, saya baca lagi. Saya amati dengan saksama. Sebab, menurut
ajaran yang pernah saya dapatkan, diturunkannya Adam ke bumi bukan menjadi
khalifah, tetapi sebagai hukuman lantaran dosa Adam. Namun, dalam Alquran,
tidak ada satu kata pun yang menjelaskan sebab-sebab diturunkan Adam karena
perbuatan dosa,'' jelasnya.

Menurut Lang, pertanyaan yang di utarakannya sama dengan pertanyaan malaikat
yang menyatakan bahwa manusia itu berbuat kerusakan.

''Tapi, saya merasa ada sesuatu yang lain dari keterangan ayat selanjutnya.

Allah hanya menjawab, 'Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.' Jawaban ini terkesan sederhana dan enteng, namun mengandung makna
yang dalam,'' ungkapnya.

Lang menjelaskan, dalam Alkitab, jawaban Tuhan atas pertanyaan malaikat
disampaikan tentang hukuman yang diberikan karena berbuat dosa. ''Penjelasan
ini berbeda dengan Alquran. Alquran menjawab pertanyaan para malaikat dengan
memperlihatkan kemampuan manusia, pilihan moral, dan bimbingan Ilahi.

Allah mengajarkan manusia (Adam) nama-nama benda.'' ''Ayat tersebut
menunjukkan kemu liaan dan kemampuan manusia yang tidak diberikan kepada
malaikat,'' ujarnya.

Bahkan, pada ayat ke-39 dite rangkan, ''Adapun orang-orang yang tidak
beriman dan mendustakan ayatayat Kami, mereka adalah penghuni neraka dan
mereka kekal di dalamnya.'' ''Saya merasa ayat ini makin kuat menyerang
saya. Namun, saya semakin percaya akan kebenaran Alquran dan meyakini agama
Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW,'' jelasnya.

Islam rasional

Sekitar tahun 1980-an, belum banyak pelajar Muslim yangmenuntut ilmu di
UniversitasSan Francisco. Sehingga, kalau bertemu dengan mahasiswa Muslim di
area kampus, menurut Lang, itu merupakan hal yang sangat langka.

Ada cerita menarik tatkala Lang sedang menelusuri kampus. Secara tak
terduga, ia menemukan sebuah ruangan kecil di lantai bawah sebuah gereja.
Ruang tersebut rupanya dipakai oleh beberapa mahasiswa Islam untuk
menunaikan shalat lima waktu.

Kepalanya dipenuhi tanda tanya dan rasa ingin tahu. Dia pun memutuskan masuk
ke tempat shalat tersebut.

Waktu itu, bertepatan dengan waktu shalat Zuhur. Oleh para mahasiswanya, dia
pun diajak untuk ikut shalat. Dia berdiri persis di belakang salah seorang
mahasiswa dan mengikuti setiap gerakannya.

Dengan para mahasiswa Muslim ini, Lang berdiksusi tentang masalah agama,
termasuk semua pertanyaan yang selama ini tersimpan dalam kepalanya.
''Sungguh luar biasa, saya benar-benar terkejut sekali dengan cara mereka
menjelaskan. Masuk akal dan mudah dicerna. Ternyata, jawabannya ada dalam
ajaran Islam,'' tuturnya.

Sejak saat itu, Lang pun memutuskan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimah
syahadat. Dia menjadi seorang mualaf pada awal 1980. Ia mengaku bahwa dengan
menjadi seorang Muslim, banyak sekali kepuasan batin yang didapatkannya.

Itulah kisah perjalanan spiritual sang profesor yang juga meraih karier
bagus di bidang matematika. Dia mengaku sangat terinspirasi dengan
matematika yang menurutnya logis dan berisi faktafakta berupa data riil
untuk menda patkan jawaban konkret.

''Dengan cara seperti itulah, saya bekerja. Adakalanya, saya frustrasi
ketika ingin mencari sesuatu, tapi tidak mendapat jawaban yang konkret.
Namun, dengan Islam, semuanya rasional, masuk akal, dan mudah dicerna,''
tukasnya.

Prof Lang saat ini ditunjuk oleh fakultasnya sebagai pembina organisasi Aso
siasi Mahasiswa Islam guna menjembatani para pelajar Muslim dengan pihak
universitas. Tak hanya itu, dia bah kan ditunjuk untuk memberikan ma ta
kuliah agama Islam oleh pihak rektorat.

Ia menikah dengan seorang perempuan Arab Saudi bernama Raika pada tahun
1994. Mereka dikaruniai tiga anak, yakni Jameelah, Sarah, dan Fattin. Selain
menulis ratusan artikel ilmiah bidang matematika, dia juga telah menulis
beberapa buku Islam yang menjadi rujukan komunitas Muslim Amerika. Even
Angels ask: A Journey to Islam in America adalah salah satu buku best
seller-nya. Dalam buku itu, dia menulis kisah perjalanan spiritualnya hingga
memeluk Islam.

Beberapa tahun belakangan ini, Lang aktif pada banyak kegiatan Islami dan
dia merupakan pembicara inspirasional yang paling terkenal di sebuah organi
sasi pendidikan bernama Mecca Centric. Di sana, dia melayani konsultasi
segala sesuatu tentang Islam ataupun kegiatan kepemudaan.***

sya/dia/berbagai sumber/kem
http://www.republika.co.id/berita/46455/Prof_Jeffrey_Lang_Hidayah_dari_Hadiah_Alquran


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: