Senin, 27 April 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2616

Messages In This Digest (19 Messages)

Messages

1a.

Re: [catcil] Sebuah Catatan tentang Persahabatan

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Sun Apr 26, 2009 5:00 am (PDT)



wahh..wahhhh..kalo urusan makanan ke seksi konsumsi dunk mbak..atau diusulin aja ke pak ketuplak...

mas Hadian, kumahaaaaaaaa

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih" <novi_ningsih@...> wrote:
>
>
> Iyo, donk :D
> Bud...
> apalagi kalau nasi timbelnya yang buanyak... hehehe
> apa itu sekaligus jadi menu acara milad nanti? :D
> hihihi
>
> Sahabat di Bandung mah seru pisan, pasti berkesan deh tiap dari Bandung :)
>
>
> Salam ya buat Eska Bandung
>
>
> Salam
>
> Novi
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "magnifico_99" <magnifico_99@> wrote:
> >
> > Mbak Nopi...aku masih diingat sebagai sabatmu juga kan?
> > jangan2 inget aku karena aku masih punya utang traktir nasi timbel?!!
> > hehehhe..piss..6-6
> >
>

2a.

Re: (Catcil) Apakah Tuhan itu Ada ?

Posted by: "adek_orang" carti_ka@yahoo.co.id   adek_orang

Sun Apr 26, 2009 5:43 am (PDT)



" TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... ?
> orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
> Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."

> Sungguh merugilah orang-orang yang tidak kenal dengan Tuhan.
> Darimana mereka berasal jika tidak ada yang menciptakan mereka???
> Tapi sahabat-sahabat sekalian,... ingatlah, jika semua itu hanya berhenti kepada pencarian Tuhan saja.. itu sangatlah kurang.
> Tuhan telah begitu besar memberi anugrah kepada kita berupa kehidupan.
yang dalam kehidupan ini begitu banyak pelajaran.
> Kehidupan merupakan sekolah yang paling baik bagi kita.
> Tak ada ikatan apapun, hanya ikatan kita terhadap Tuhan dan aturan-aturan-Nya.

> Semoga Kehidupan memberi makna terindah bagi kita semua.

3.

Keajaiban Dari Alloh

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Sun Apr 26, 2009 5:44 am (PDT)




Assalamualaikum Wr Wb

Bissmillaahirrohmaaniirrohiim

Dari Pulogadung Saya menelusuri pinggir kali malang bersama istri dengan honda tua yang selalu menemani kemanapun saya pergi, sejak speda gunung ban nya gundul.

Mendekati Masjid Al-Azhar kalimalang saya teringat dan langsung bertanya pada istri, mama dah bawa dan pakai master nggak, istri saya menjawab lupa.

Saya bicara dalam hati &#39;&#39;gimana sih kan dah tahu mau ke lokasi TPA Bantar gebang kok nggk pake masker, sedangkan minggu lalu tgl 19 April 2009, masih jauh dari lokasi TPA, saja terpaksa kaca mobil ditutup rapat karena bau sampah yang sangat menyengat&#39;&#39;.

Dari simpang 4 jalan kalimalang saya belok kanan mengarah depan pintu tol Bekasi barat dan sampai lampu merah pertigaan belok kiri kearah Bantar Gebang.

Dengan santai kami menelusuri jalan Norogong, karena jalan banyak lubang maka sering saya ngerem mendadak menghindari lubang dan extra hati hati karena disamping jalan banyak lobang dan tidak rata, juga jalan raya Norogong tersebut tidak menggunakan pembatas jalan ditambah lagi angkot No.11 warna merah jurusan terminal bekasi menuju pasar bantar gebang, dan truk serta kendaraan lain, sering mengerem mendadak juga baik menghindari lobang maupun mengankut penumpang yang memberhentikan angkot tersebut, disembarang tempat, karena memang sepanjang jalan Norogong sampai tempat lokasi rencana Baksos Tahajjud Call yang jatuh pada hari minggu tanggal 31 Mei 2009, tidak ditemukan helte bus.

Setelah tiba di pasar Bantar Gebang saya melihat Angkot No 41 warna biru, dan dengan santai serta tidak lepas dari waspada, kami mengikuti dari belakang angkot tersebut, karena takut kehilangan jejak maka, ketika angkot tersebut berhenti baik itu mengangkut maupun menurunkan penumpang, sayapun ikut berhenti menunggu baik menaikan maupun menurunkan penumpang.

Lebih kurang 50 meter dari SPBU Pangkalan 2 Jalan Raya Norogong, saya ikut belok kiri ketika angkot no 41 warna biru tersebut belok kiri, dan terus saya ikuti hingga persis didepan kantor Lurah sumur Batu Bantar Gebang, saya melanjutkan perjalanan lebih kurang 100 metr dari kantor kelurahan dan atau Pos Polisi Kelurahan Sumur Batu, kami belok kanan, persis lebih kurang 2 km dibelakang kantor Kelurahan sumur batu kami sampai dilokasi yang Insya Alloh pada tanggal 31 Mei 2009, http://www.tahajjudcall,org akan melaksanakan baksos di lokasi Sekolah Alam Tunas Mulia.

Dengan pengurus dan koordinator 10 orang guru relawan Bapak Juarto dan Bapak Nadam dan Istri beliau yang akrap dijuluki Ibu Pemulung, yang dengan setia telah mereka bina baik mental jasmani dan rohani anak anak pemulung Bantar Gebang, yang bertempat tinggal dilereng lereng tumpukan sampah tempat mereka mencari rezeki dan ridho Alloh, demi keberlangsungan hidup mereka.

Hampir 6 jam kami di lokasi TPA bantar gebang dan jajaran wilayah Kel. Sumur Batu termasuk bercengkrama dan bersenda garau dengan murid murid Sekolah Alam, bersama sama dengan 3 orang relawan guru SMP, relawan dari mahasiswi UNJ, dan juga 5 orang mahasiswa dari Fak Hukum Jayabaya, yang saya dan istri sejak datang hingga kami pulang jam 16.30 WIB TIDAK mencium aroma sampah, kecuali sangat sedikit dan sangat berbeda dari pengalaman pertama rombongan surve pada tanggal 19 April 2009.

Subhanalloh ke ajaiban dari sang maha kuasa, Dengan menyebut Nama Alloh yang maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, Demi malam apabila menutupi cahaya siang, dan siang apabila terang benderang, Dan penciptaan laki laki dan permpuan, sesungguhnya usaha kamu memang ber beda beda, adapun orang yang memberikan hartanya dijalan Alloh dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala terbaik, Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan termudah, Dan bagi orang orang yang bahil dan merasakan dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, Maka kelak kami menyiapkan baginya jalan yang sukar, Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila iya telah binasa.
Maha benar Alloh dengan segala firman Nya.

Bersama ini izinkan kami mengundang Bapak / Ibu kaum Muslimin berkenan hadir dan menghadiri serta turut mensukseskan program pemberian tanda cinta, kasih dan sayang serta berkesinambungan membiayai dan turut mencetak generasi penerus cinta sekolah bagi putra putri pemulung bantar gebang.

Kami segenap pengurus tahajjud call sangat berterimakasih kepada Bapak/ Ibu/ saudara/ saudari kaum muslimin bila berkenan turut membantu dan mensukseskan program berkesinambungan, medan dakwah dengan membantu meringankan beban para relawan agar program sekolah gratis disekolah alam tunas mulia tersebut juga sebagai investasi akherat, dapat terlaksana dengan baik, silahkan hubungi panitia Baksos dan pengurus tahajjud call tahajjud_call@yahoogroups.com.

Dengan Ketua TC Bpk Deny Fernando no. 08128291196.
Penanggung jawab Deptsos Mbak Umi Jamilatun No. 085697897744
Teh Dedah Amniyati no. 081806153334

No. Rekening BCA 4411258887
No. Rekening MANDIRI 1220005209807
Keduanya ats nama Dedah Amniyati.

Demikian rute dan undangan baksos Tahajjud call terimakasih dan Mohon maaf bila tidak berkenan

Wassalamualaikum Wr Wb

Mujiarto Karuk

4.

Gemar tahajjud terapi jiwa yang paling mujarab

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Sun Apr 26, 2009 5:44 am (PDT)




Assalamualaikum Wr Wb

Bissmillahirrohmaanirrohiim

Tidak sulit bagi yang ingin mencapai dan mendapat tempat yang terpuji (Mahmuudaa. QS Al-Israa 17:79) hanya dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif serta mengcopy atau mencontoh prilaku yang baik dan juga mengarahkan emosi yang positif, dan selalu menjaga kesucian hati, dapat menghindarkan seseorang dari stress.

Itu salah satu intisari dari hasil kajian yang bertema &#39;&#39;Cara shalat tahajjud yang baik dan benar&#39;&#39; yang disampaikan oleh Ustaz Aa Hadi yang didampingi oleh istri beliau Cece Kirani di Masjid Al-Kautsar Polda Metro Jaya pada hari Ahad tanggal 19 April 2009 jam 10.00 s/d jam 12.00, yang diselenggarakan oleh Tahajjud Call http://www.tahajjudcall.org , tahajjud_call@yahoogroups.com yang dihadiri lebih kurang 100 member milis tahajjud call domisili JABODETABEK, dan serta undagan kaum muslimin lainnya.

Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan sungguh sungguh disertai perasaan ikhlas juga tidak terpaksa, orang tersebut akan memiliki respons imun yang baik, dan kemungkinan besar akan terhindar dari segala macam penyakit baik penyakit kanker, penyakit stres dan segala penyakit khususnya penyakit malas.

Merujuk perhitungan tekhnik medis menunjukan, sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, baik dan benar dapat membuat seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang baik dan sangat luar biasa.

Ini salah satu bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak akan pernah mampu mengetahui semua rahasia baik rahmat, nikmat, anugrah yang telah diberikan oleh ALLAH SWT kepada kaum Muslimin yang taat dan gemar shalat tahajjud.

Dalam kelompok yang dibentuk sebagaimana yang dibacakan oleh pembawa acara tadi sangat baik sekali, dengan catatan hilangkan kesal, marah dan menggerutu, ketika HP berdering karena dimiscall oleh anggota kelompoknya masing masing disekitar jam 03.00 pagi, paksakan bangun dan minum air putih yang telah disiapkan ketika akan tidur.

Sebaiknya bangun terus mandi, asal dikerjakan dengan senang hati dan dengan hati yang ikhlas Demi Alloh tidak akan terkena penyakit reumatik, atau penyakit lain.

Laksanakan shalat dengan gerakan yang baik dan tidak malas malasan, pasang niat nengan baik, berdiri tegak, rukuk, sujud, dan duduk diantara dua sujud dengan benar, bacaan shalat dengan tegas dan jelas, Insya Alloh pasti apapun yang diinginkan sesuai tuntunan dan syariat akan terkabul.

Sholat Tahajjud juga sebagai terapi kejiwaan untuk menghadapi kehidupan yang serba sulit , dimana masyarakat sekarang ini mudah dihinggapi oleh penyakit kejiwaan seperti kecemasan, ketakutan yang berlebihan, depresi berat yang berujung keputus asaan dan mengakhiri hidup dengan tidak wajar seperti gantung diri, menum racun serangga serta masih banyak penyakit jiwa lain yang dewasa ini sering kita temukan ditengah tengah masyarakat kita.

Maka dari itu saya ucapkan selamat atas berdirinya tahajjud call, semoga kedepan kita semua kaum muslimin dapat menemukan obat yang paling murah, paling baik dan paling manjur bila dibandingkan dengan pengobatan konvensional lainya seperti obat anti biatik dan lain lain.

Dan semoga kedepan perkelompok kecil ini meningkat menjadi kelompok yang lebih besar dan seluruh kaum muslimin dari yang berprofesi tukang sapu sampai presiden semua gemar shalat tahajjud karena kunci dan jawaban degradasi mental yang kita lihat dewasa ini, hanya dengan mengerjakan shalat lima waktu dan shalat tahajjud secara rutin dan benar serta khusuk dan ikhlas.

Demikian seklumit rangkuman yang dapat saya ceritakan ulang, kajian bulanan tahajjud call, semoga bermanfaat dan menambah keyakinan serta ketebalan iman islam kita kaum muslimin sekalian.

Terimakasih kepada Ustaz Hidayat, Mas Krisna Ardi, Mbak Herny dan seluruh dept Kajian juga pada seluruh KBMTC, kaum muslimin yang telah turut andil dalam mensukseskan program kajian bulanan Tahajjud Call, dan yang telah turut serta baik do&#39;a dan restu juga partisipasi atau dukungannya, baik moriil maupun spirituil, hingga kajian sesuai rencana dapat terselenggara dengan baik dan tepat waktu, dengan harapan dan do&#39;a semoga Alloh SWT membalas dengan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda, Aamiin Yarobbal A&#39;lamiin.

Dan kedepan Insya Alloh kita akan lebih baik dan lebih matang lagi, sesuai pengalaman, cita cita dan harapan kita semua.

Wassalamualaikum Wr Wb

salam sayang dan salam hormat

Mujiarto Karuk

5.

Pengabdian Tanpa Batas

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Sun Apr 26, 2009 7:24 am (PDT)




Assalamualaikum Wr Wb

Bissmillahirrohmaanirrohiim

Bulan Puasa telah jauh meninggalkan kita, akan tetapi nilai pelajaran dan hikmah serta manfaat yang kita dapatkan dari latihan dan melatih diri dalam kita melaksanakan beribadah dengan ikhlas semata-mata kerana Allah, dalam bulan ramadhon tersebut, sudah sepantasnya dan merupakan keharusan tidak hanya kita lakukan dibulan ramadhon saja melainkan harus kita lakukan juga dibulan bulan lainya.

Dengan pelatihan tersebut kita diajarkan agar tetap menjaga ibadah-ibadah lain, agar supaya dikerjakan semata-mata kerana Allah, terutamanya dalam melakukan ibadah-ibadah umum.

Kita dilatih dan dituntut untuk beribadah kepada Allah dalam semua aspek kehidupan dan dalam segala hal harus dengan ikhlas semata mata karena Alloh.

Dan kita harus melakukan perbuatan yang adil dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, tanpa memilah milah, siapapun mereka, baik kita kenal atau tidak baik kita akrab atau tidak baik dari golongan kita atau bukan.

Inilah yang saya lihat salah satu contoh yang dilakukan oleh Bapak Nadam dan istri nya Ibu Widiyanti, dengan gajih sebagai Guru yang sama sama kita tahu, hasil serta penghasilan mereka berdua sebagai pegawai Negri, tidaklah sebanding dan tidak seberapa, bila kita bandingkan dengan gajih para anggota Dewan, tidaklah sebanding dan tidak seberapa bila kita bandingkan dengan gajih para pejabat Negara ini, tapi mereka berdua rela mengabdikan dirinya dengan bekerja sama dengan Bapak Juarto, semata-mata kerana Allah, hidup mereka, penghasilan mereka, mereka sisihkan untuk mengajar, membantu, dan membiayai, serta menutup kebutuhan anak anak pemulung, yang mereka sendiri tidak pernah tahu dari mana asalnya, juga bukan saudara bahkan kenalpun tidak, mereka dengan ikhlas dan dengan peralatan dengan bekal seadanya, mereka berjuang dan bertekad untuk mengentaskan putra putri pemulung yang tidak mampu dan tidak dapat sekolah di sekolah sekitar Kelurahan Sumur batu,
karena terbentur biaya dan birokrasi yang berlaku, agar kelak mereka tidak lagi menjadi pemulung dan hidup serta ibadhah mereka kelak lebih baik lagi.

Itu semua hasil dari latihan ibadhah dibulan ramadhan yang mereka kejakan dengan sungguh sungguh dan dengan niat dan tikad yang bulat, maka hasilnya Subhanalloh, mereka bertiga betul betul guru tauladan, tidak hanya bicara akan tetapi mereka terjun langsung mengajar, dan membantu serta mencetak para anak anak pemulung TPA Bantar Gebang untuk menjadi generasi penerus yang lebih baik, anak anak murid tersebut semua gratis tidak bayar bahkan mereka bergotong royong saling membantu meringankan satu sama lain, untuk memenuhi gizi anak anak murid mereka, karena mereka belum mampu maka mereka saat ini baru memberi makan 2 kali seminggu.

Ini mereka lakukan semata mata karena panggilan jiwa untuk mengabdikan diri tanpa batas, dan membatasi diri, melainkan semata mata hanya karena Alloh, dan mereka berharap mendapatkan balasan dan ridho Alloh.

Dan mereka juga ikhlas, dengan biaya mereka, membawa kedokter manakala sang murid ada yang sakit, atau kecelakaan terkena beling atau benda tajam lainya ketika sang murid sedang mengais ngais sampah mencari barang barang yang masih dapat dijual.

Dan mereka juga harus mencari dan membujuk mana kala sang murid sudah mulai malas malasan sekolah, agar kembali kesekolah, ini juga mereka lakukan semata mata hanya karena cinta kasih sayang mereka terhadap sesama hamba Alloh.

Untuk mensukseskan dan membantu perjuangan mereka para guru guru relawan Mari kita menabung sebagai bekal diakherat kelak, dimanapun kita, siapapun kita dan apapun jabatan kita, semua dan kelak tidak akan ada yang dapat menolong selain diri kita sendiri.

Mari kita bahu membahu dan saling menolong serta mari kita sukseskan dan kita bantu perjuangan Bapak Juarto dan Bapak Nadam serta guru guru relawan lainya, melalui gerakan Tahajjud Call Peduli

No. Rekening BCA 4411258887
No. Rekening MANDIRI 1220005209807
Keduanya ats nama Dedah Amniyati. Bendahara http://www.tahajjudcall.org tahajjud_call@yahoogroups.com

Terimakasih dan mohon maaf bila tidak berkenan

Wassalamualaikum Wr Wb

Mujiarto Karuk

6.

Nyesal tiada arti taubatpun tidak dapat lagi

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Sun Apr 26, 2009 4:58 pm (PDT)




Assalamualaikum Wr Wb

Bissmillahirrohmaanirrohiim

&quot;Hai orang-orang beriman, Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan jangan kamu turut langkah langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu &quot;. QS. Al-Baqoroh (2) ayat 208.

Allah SWT menyeru kepada kaum muslimin agar kaum Muslimin memasuki Islam secara keseluruhannya dan pada waktu yang bersamaan, Alloh SWT mengingatkan kepada kaum muslimin agar tidak mengikuti langkah-langkah setan.

Berarti dalam kehidupan ini hanya ada dua pilihan yakni :

1. Masuk ke dalam Islam secara totalitas, dan atau secara keseluruhan.

2. Bila tidak patuh dan taat atau menolak, berarti ia telah mengikuti langkah-langkah setan.

Yang apa bila dirangkum menjadi :

1. Petunjuk atau sesat.
2. Islam atau jahiliyah.
3. Jalan Allah atau jalan setan.
4. Petunjuk Allah atau tipudaya setan.

Maka seharusnya kita manusia sebagai makhluk sosial yang dilengkapi dengan akal dan pikiran harus bersikap kritis dengan penjelasan dan petunjuk Alloh yang sangat tegas tersebut.

Dan seharusnya kita sebagai manusia dan sebagai kaum Muslimin hendaklah waspada dan menyadari baik sikap, prilaku serta perbuatan yang kita lakukan, yang kita perbuat dan yang kita bangun atau yang kita rintis.

Merupakan keharusan, kita selalu konsisten dengan ucapan, perbuatan juga tidak mencla mencle dan juga tidak ragu ragu serta tidak kebingungan dalam memilih jalan kehidupan yang telah digariskan oleh Alloh SWT yakni hanya TAQWA. atau patuh dan taat akan hukum Tuhan Yang Maha Esa.

Apa sangsi bila kita memilih jalan setan seperti :
1. Pergaulan sex bebas tanpa nikah
2. Pecandu Alkohol, atau Narkoba
3. Berbusana yang tidak sesuai syariat
4. Mengambil hak orang lain tanpa izin
5. Dan masih banyak prilaku prilaku menyimpang yang tidak sesuai kodrat sebagai manusia.

Manusia akan menderita berbagai penyakit, dari penyakit fisik sampai penyakit hati, bahkan depresi dan gantung diri, itu semua merupakan kesengsaraan yang ditimpakan dan ditetapkan oleh Alloh akibat perbuatan nya karena memilih jalan setan.

&#39;&#39;Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Alloh apa yang tidak kamu ketahui&#39;&#39;. QS. Al-Baqarah (2) ayat 169.

Saat ini dan telah berlangsung sejak lama, perang antara yang mengajak kejalan setan, dengan dibantu oleh para relawan yang ingin menyelamatkan dan mengajak ke jalan Alloh, pada keluarga yang berprofesi pemulung beserta keluarganya di Bantar Gebang,

Ini hanya salah satu contoh dan masih banyak contoh contoh lain dialam ini, maka dari itu mari kita taubat, kita kembali ke jalan Taat, serta kita menyesali dan meninggalkan prilaku yang tidak Islami, serta tidak mengulangi akan prilaku kita yang telah lalu, yang lalu biarlah berlalu dan mari kita songsong masa depan yang lebih baik.

Dan mari kita bantu para relawan pejuang Agama Alloh, agar kita terlepas dari Murka Alloh, yang tidak satu apapun yang dapat mencegah kehendak Nya, nyesal tiada arti, taubatpun sudah tidak dapat lagi, bila kita telah binasa nanti.

Mari kita berbuat yang terbaik dan mari kita bantu agar Agama yang diridhoi Alloh, jaya dimuka bumi Alloh, serta kita selamat dunia dan akherat.

Terimakasih dan mohon maaf bila tidak berkenan

Wassalam

Mujiarto Karuk

7a.

[BUKU INCARAN] Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Sun Apr 26, 2009 5:01 pm (PDT)




Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf
--Anwar Holid

SEEKING TRUTH FINDING ISLAM: Kisah Empat Mualaf yang Menjadi Duta Islam di Barat
Penulis: Anwar Holid
Penerbit: Mizania, 2009
Halaman: 184
Harga: Rp.29.000.00
ISBN: 978-602-8236-30-0
Kategori: Biografi


"Setiap tahun, sekitar 25.000 orang menjadi Muslim di Amerika Serikat. Pasca 11 September, jumlah orang yang bersyahadat 4 kali lipat." Demikian dari New York Times.

Jalan hidup manusia sulit ditebak. Dari awal yang amat jauh dari agama, orang bisa menjadi perindu Tuhan dan mencari jalan untuk menghampiri-Nya. Kisah hidup para mualaf--yakni orang yang masuk Islam--memberi kita banyak pelajaran tentang hal ini.

Buku ini menyajikan empat mualaf di Dunia Barat yang mampu menjadi "duta" Islam melalui pengabdian kepada masyarakat dan teladan tentang sikap hidup Muslim sejati. Dengan demikian, mereka juga "berjihad" memerangi prasangka terhadap Muslim dan agama Islam yang marak di Dunia Barat pada masa sekarang.

Keempat mualaf itu adalah:
* Yusuf Islam (Cat Stevens): mantan superstar rock dunia yang mengundurkan diri dari dunia musik untuk mempelajari Islam, dan kini aktif berdakwah melalui kegiatan pendidikan dan sosial.

* Ingrid Mattson: cendekiawati pemimpin ISNA (Islamic Society of North America)--organisasi Muslim terbesar di Amerika--yang sempat menjadi ateis sebelum akhirnya terpesona oleh Al-Quran.

* Keith Ellison: Aktivis HAM dan Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS.

* Hamza Yusuf Hanson: ulama asli kelahiran AS yang mendalami khazanah ilmu-ilmu Islam klasik dan kini giat mengampanyekan Islam damai ke publik Barat.

***

Seeking Truth Finding Islam merupakan buku kedua saya. Sebagaimana Barack Hussein Obama (2008), buku ini lahir atas prakarsa Ahmad Baiquni (aka Ibeq), editor penerbit Mizan. Waktu awal-awal menyusun, kami sempat mendiskusikan banyak nama yang akan dijadikan profil, menimbang bagaimana kiprah mereka, mengira-ngira citra dan pandangan publik terhadap mereka, dengan harapan bisa menyaring sekitar 6-10 orang.

Berbagai pertimbangan, terutama soal akses informasi dan peran mereka, akhirnya memaksa saya hanya bisa menulis empat orang tersebut. Sebenarnya minimal ada dua orang lagi yang sangat ingin saya tulis perjalanan religiositasnya, yaitu Frithjof Schuon dan Charles le Gai Eaton. Tapi saya kehabisan energi dan pikiran, terus menghentikan niat itu. Lagi pula, siapa yang bakal tertarik kepada Schuon dan Gai Eaton, selain sesama orang spooky?

Untuk menaikkan daya tawar isi buku, saya berusaha maksimal memunculkan drama perjalanan hidup keempat orang ini, terutama sekali pertarungan spiritual dan pergolakan batin sebelum memeluk Islam. Sebagai "tambahan" saya menulis esai cukup panjang tentang berbagai aspek convert ke dalam Islam.

Saya juga sempat menghubungi Ingrid Mattson via email tentang niat menulis profil beliau. Yang menjawab ternyata asistennya. Kami sempat email-emailan beberapa kali. Intinya, beliau bersedia bila harus diwawancarai via email. Tapi niat itu pun gagal terlaksana, sebab sang asisten memberi informasi cukup, sementara di Internet kisah perjalanan keyakinan spiritual Ingrid tersedia cukup banyak.

Dari sisi penulisan, sekali lagi saya mendapat pengalaman berharga tentang hubungan antara penulis dan penyunting (editor). Karena melampiaskan keyakinan dan pikiran tentang agama, pada draft awal yang saya berikan, ternyata saya kerap memunculkan sinisme terhadap agama, sampai menurut Ibeq, bahasa saya cenderung kasar dan malah berpotensi bisa menjelek-jelekkan agama. Ini mengkhawatirkan.

"Bagaimana orang bakal tertarik kepada Islam atau agama lain kalau kamu menulisnya seperti ini?" kata dia waktu kami membicarakan draft pertama. Saya tertawa.

Misi buku ini memang berusaha menunjukkan bahwa agama bisa menjadi alternatif jalan kebaikan di tengah kekacauan dunia. Sementara istilah "convert" ternyata tidak selalu identik dengan pindah ke agama lain, tetapi bisa juga berarti menjalani intensitas yang lebih besar terhadap religiositas daripada semula.

Pelajaran dari sana ialah editor yang jeli dan memiliki sense bahasa kuat bisa diandalkan sebagai kawan untuk menghasilkan karya yang cukup bertanggung jawab. Editor bisa jadi "indra pertama" mewakili publik pembaca sekaligus kepentingan penerbit. Sebagai wakil penerbit, dia akan memperhatikan kesantunan, kejernihan isi, cara berargumen, dan menuturkan yang baik dan kena.

Untuk kepentingan promosi buku ini, pada Senin, 30 Maret lalu saya mampir ke Masjid Laotze, Bandung menjajaki kemungkinan mengadakan diskusi atau bedah buku bertopik tentang mualaf. Sambutan mereka ramah. Sementara jauh-jauh hari sebelumnya, saya sudah berharap hal serupa pada bagian promosi Mizan. Mereka malah usul agar acara seperti itu kalau bisa menghadirkan tokoh mualaf terkemuka dan bisa membicarakan dialog antaragama secara adil, proporsional, dan terbuka.

Membicarakan agama memang sensitif. Jangankan antaragama serumpun seperti agama-agama Ibrahimik (Abrahamic religion) yang pelik, satu agama beda aliran saja bisa runyam. Saya berharap Seeking Truth Finding Islam menyumbang sesuatu bagi kedewasaan beragama, sesederhana apa pun bentuknya.[]

Anwar Holid, bekerja sebagai editor, penulis, & publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

KONTAK: wartax@yahoo.com | Tel.: (022) 2037348 | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Situs terkait:
http://www.mizan.com

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

7b.

Re: [BUKU INCARAN] Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf

Posted by: "Jojo_Wahyudi@manulife.com" Jojo_Wahyudi@manulife.com

Sun Apr 26, 2009 6:42 pm (PDT)



Assalaamualaikum Wr Wb

Selamat untuk Kang Anwar Holid
atas terbitnya buku "Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf"

Semoga, apa yang disampaikan dlm buku tsb bisa menjadi muhasabah bagi kita
semua
terutama kita kaum muslim yg menjadi muslim sejak lahir
yang saya rasakan belum pernah berjuang/berdakwah untuk agama yg saya anut
40 tahun lebih ini
Terus terang saya pengagum Yusuf Islam (Cat Stevens-Morning has Broken)

Ngomong2 bukunya sudah ada di toko2 buku belum ya Kang?

Jazalakallah

Wassalamualaikum Wr Wb,

Jojo Wahyudi

7c.

Re: [BUKU INCARAN] Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf

Posted by: "Satriyo" lasykarlima@gmail.com   satriyo_as

Sun Apr 26, 2009 8:33 pm (PDT)



Selamat buat mas Holid ya ... baru kemarin saya sempat melihat cover muka
dan belakangnya terutama tertarik dengan tampilan close para 4 musketeers
... eh ... mualaf itu. sayang tidak ada yang bisa saya lihat isinya saat itu
krn semua sudah terbungkus rapi dalam plastik pelindung.

Eniwei, mas Holid, dengan segala hormat saya ingin memberikan masukan berupa
pertanyaan:
Saya sempat mengagumi sosok Hamzah Yusuf yang masuk islam di usia beliau dan
termasuk salah satu muslim bule/caucasion yang mengetahui khazanah islam
klasik spt mas tuliskan. Namun belakangan saya terusik dengan sejumlah data
dari internet yang dahulu tidak saya dapati karena luput dari sapuan
keingintahuan saya. Bermula dari berita di salah satu koran besar US online
tentang 2 sosok imam/syaikh yang mampu memadukan 'islam yang moderat' dengan
gaya hidup bule Amrik, saya temukan sejumlah artikel lain khususnya tentang
Hamzah Yusuf yang cukup 'disturbing'. Nanti bisa mas cek sendiri. Tapi
intinya, yang saya dapatkan adalah bahwa Hamzah Yusuf tidak termasuk sosok
dai yang meyampaikan Islam secara basic terutama soal basic knowledge of
Islam, melainkan ke hal-hal umum yang malah kadang tidak sesuai dengan
konteks. Misalnya karena dia paham dan piawai berbahasa Arab maka ketika dia
mencoba mengulas kaitan satu kata dengan sebuah topik, yang terjadi
sebenarnya out of context--saya lupa persisnya soal apa. Ini diketahu oleh
mereka mualaf atau muslim yang paham bahasa Arab.

Hal lain adalah fakta bahwa Zaituni Foundation, lembaga yang ia miliki,
tidak sama sekali memberikan gambaran Islam sebagaimana dijumpai dalam
berbagai islamic centres atau madrasa di negeri Barat, tapi malah
memfokuskan pada sebuah tarikat lengkap dengan berbagai ritualnya. Hal ini
akhirnya 'terbongkar' setelah sejumlah orang, baik muslim, mualaf, atau
malah mantan mualaf, yang kaget ketika datang ke sana untuk menuntut ilmu
atau mengetahui islam lebih jauh namun yang disuguhi adalah rangkaian zikir
khas ala tarekat tertentu dan sama sekali tidak ada dialog atau cearamah. Di
balik asrinya bangunan tempat bermarkasnya ZF ini, fakta ini sulit diketahui
oleh khalayak (bahkan di situs Zaituna sendiri) yang belum pernah masuk dan
melihat sendiri apa yang terjadi.

Saya belum membaca buku mas Holid tapi saya harap apa yang saya temui ini
bisa menjadi masukan walau tidak seberapa buat mas Holid terutama untuk
kelengkapan sosok Hamzah Yusuf yang memang kharismatis ini terutama buat
para muslimah.

salam,
Satriyo

2009/4/27 Anwar Holid wartax@yahoo.com

>
>
>
> Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf
> --Anwar Holid
>
> SEEKING TRUTH FINDING ISLAM: Kisah Empat Mualaf yang Menjadi Duta Islam di
> Barat
> Penulis: Anwar Holid
> Penerbit: Mizania, 2009
> Halaman: 184
> Harga: Rp.29.000.00
> ISBN: 978-602-8236-30-0
> Kategori: Biografi
>
>
> "Setiap tahun, sekitar 25.000 orang menjadi Muslim di Amerika Serikat.
> Pasca 11 September, jumlah orang yang bersyahadat 4 kali lipat." Demikian
> dari New York Times.
>
> Jalan hidup manusia sulit ditebak. Dari awal yang amat jauh dari agama,
> orang bisa menjadi perindu Tuhan dan mencari jalan untuk menghampiri-Nya.
> Kisah hidup para mualaf--yakni orang yang masuk Islam--memberi kita banyak
> pelajaran tentang hal ini.
>
> Buku ini menyajikan empat mualaf di Dunia Barat yang mampu menjadi "duta"
> Islam melalui pengabdian kepada masyarakat dan teladan tentang sikap hidup
> Muslim sejati. Dengan demikian, mereka juga "berjihad" memerangi prasangka
> terhadap Muslim dan agama Islam yang marak di Dunia Barat pada masa
> sekarang.
>
> Keempat mualaf itu adalah:
> * Yusuf Islam (Cat Stevens): mantan superstar rock dunia yang mengundurkan
> diri dari dunia musik untuk mempelajari Islam, dan kini aktif berdakwah
> melalui kegiatan pendidikan dan sosial.
>
> * Ingrid Mattson: cendekiawati pemimpin ISNA (Islamic Society of North
> America)--organisasi Muslim terbesar di Amerika--yang sempat menjadi ateis
> sebelum akhirnya terpesona oleh Al-Quran.
>
> * Keith Ellison: Aktivis HAM dan Muslim pertama yang menjadi anggota
> Kongres AS.
>
> * Hamza Yusuf Hanson: ulama asli kelahiran AS yang mendalami khazanah
> ilmu-ilmu Islam klasik dan kini giat mengampanyekan Islam damai ke publik
> Barat.
>
> ***
>
> Seeking Truth Finding Islam merupakan buku kedua saya. Sebagaimana Barack
> Hussein Obama (2008), buku ini lahir atas prakarsa Ahmad Baiquni (aka Ibeq),
> editor penerbit Mizan. Waktu awal-awal menyusun, kami sempat mendiskusikan
> banyak nama yang akan dijadikan profil, menimbang bagaimana kiprah mereka,
> mengira-ngira citra dan pandangan publik terhadap mereka, dengan harapan
> bisa menyaring sekitar 6-10 orang.
>
> Berbagai pertimbangan, terutama soal akses informasi dan peran mereka,
> akhirnya memaksa saya hanya bisa menulis empat orang tersebut. Sebenarnya
> minimal ada dua orang lagi yang sangat ingin saya tulis perjalanan
> religiositasnya, yaitu Frithjof Schuon dan Charles le Gai Eaton. Tapi saya
> kehabisan energi dan pikiran, terus menghentikan niat itu. Lagi pula, siapa
> yang bakal tertarik kepada Schuon dan Gai Eaton, selain sesama orang spooky?
>
>
> Untuk menaikkan daya tawar isi buku, saya berusaha maksimal memunculkan
> drama perjalanan hidup keempat orang ini, terutama sekali pertarungan
> spiritual dan pergolakan batin sebelum memeluk Islam. Sebagai "tambahan"
> saya menulis esai cukup panjang tentang berbagai aspek convert ke dalam
> Islam.
>
> Saya juga sempat menghubungi Ingrid Mattson via email tentang niat menulis
> profil beliau. Yang menjawab ternyata asistennya. Kami sempat email-emailan
> beberapa kali. Intinya, beliau bersedia bila harus diwawancarai via email.
> Tapi niat itu pun gagal terlaksana, sebab sang asisten memberi informasi
> cukup, sementara di Internet kisah perjalanan keyakinan spiritual Ingrid
> tersedia cukup banyak.
>
> Dari sisi penulisan, sekali lagi saya mendapat pengalaman berharga tentang
> hubungan antara penulis dan penyunting (editor). Karena melampiaskan
> keyakinan dan pikiran tentang agama, pada draft awal yang saya berikan,
> ternyata saya kerap memunculkan sinisme terhadap agama, sampai menurut Ibeq,
> bahasa saya cenderung kasar dan malah berpotensi bisa menjelek-jelekkan
> agama. Ini mengkhawatirkan.
>
> "Bagaimana orang bakal tertarik kepada Islam atau agama lain kalau kamu
> menulisnya seperti ini?" kata dia waktu kami membicarakan draft pertama.
> Saya tertawa.
>
> Misi buku ini memang berusaha menunjukkan bahwa agama bisa menjadi
> alternatif jalan kebaikan di tengah kekacauan dunia. Sementara istilah
> "convert" ternyata tidak selalu identik dengan pindah ke agama lain, tetapi
> bisa juga berarti menjalani intensitas yang lebih besar terhadap
> religiositas daripada semula.
>
> Pelajaran dari sana ialah editor yang jeli dan memiliki sense bahasa kuat
> bisa diandalkan sebagai kawan untuk menghasilkan karya yang cukup
> bertanggung jawab. Editor bisa jadi "indra pertama" mewakili publik pembaca
> sekaligus kepentingan penerbit. Sebagai wakil penerbit, dia akan
> memperhatikan kesantunan, kejernihan isi, cara berargumen, dan menuturkan
> yang baik dan kena.
>
> Untuk kepentingan promosi buku ini, pada Senin, 30 Maret lalu saya mampir
> ke Masjid Laotze, Bandung menjajaki kemungkinan mengadakan diskusi atau
> bedah buku bertopik tentang mualaf. Sambutan mereka ramah. Sementara
> jauh-jauh hari sebelumnya, saya sudah berharap hal serupa pada bagian
> promosi Mizan. Mereka malah usul agar acara seperti itu kalau bisa
> menghadirkan tokoh mualaf terkemuka dan bisa membicarakan dialog antaragama
> secara adil, proporsional, dan terbuka.
>
> Membicarakan agama memang sensitif. Jangankan antaragama serumpun seperti
> agama-agama Ibrahimik (Abrahamic religion) yang pelik, satu agama beda
> aliran saja bisa runyam. Saya berharap Seeking Truth Finding Islam
> menyumbang sesuatu bagi kedewasaan beragama, sesederhana apa pun
> bentuknya.[]
>
> Anwar Holid, bekerja sebagai editor, penulis, & publisis; eksponen TEXTOUR,
> Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.
>
> KONTAK: wartax@yahoo.com <wartax%40yahoo.com> | Tel.: (022) 2037348 | HP:
> 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141
>
> Situs terkait:
> http://www.mizan.com
>
> Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid
> .
>
>
>

--
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest
>> al-Ra'd [13]: 28
8.

(Catcil) "Bodoh vs Pintar" ala Om Bob Sadino

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Sun Apr 26, 2009 6:39 pm (PDT)



Assalamu'alaikum

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan
perjalanan hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang
bermakna.

Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa
ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum di ajarkan kepada anak bangsa
ini.

Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.

1. Terlalu Banyak Ide - Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin
telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan
orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi
pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang "bodoh" biasanya lebih berani
dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh" sering tidak
berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya,
orang "pintar" telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar
menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap,
mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh" tidak
pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses - Orang "Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal
dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya,
orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum
mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi
sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan
logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang
tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang "Pintar" menganggap, untuk
berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun
bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang hebat dalam
analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena
informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang
"bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar" berpikir "aku pasti bisa
mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya
banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang "Pintar" menganggap
sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang
"bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus - Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat
dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak
punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen - Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan
kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga
mengabaikan suara konsumen. Orang "bodoh" ?. Dia tahu konsumen seringkali
lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas
karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan
kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas,
karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas - Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke
bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh" mau
tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas - Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan
dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas
terabaikan. Orang "Bodoh" ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan
dijadikan pioritas

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang "Bodoh" yang hanya
mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas,
menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang
"Pintar" malas
untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Menacampuradukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku
bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu
bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan.
Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan
tersebut.

18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih
payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah
sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter
pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin
meguras waktu dan tenaga

20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang
akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi
membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.

Sumber ; Bob Sadino
--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc
9a.

Re: lam kenal

Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Sun Apr 26, 2009 7:54 pm (PDT)



Hai juga Christine,

salam kenal juga dari anak baru setengah lama.
aku ugik dari surabaya

Ugik
murid jahil (juga) yang sukanya sembunyi di bawah meja

On 4/25/09, reds9_chris <reds9_chris@yahoo.com> wrote:
> hai2 smua... salam kenal dulu nie dari anak baru..
>
> regards,
> christine
>
>
>

9b.

Re: lam kenal

Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.com

Sun Apr 26, 2009 8:06 pm (PDT)




Christine,
Salam kenal ya dari Teh Uchan di Batam,
eh bentar lagi mo balik ke Bandung kok. Jadi orang Bandung lagi.
:D

----------------------------------------------------------

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.12.4/2081 - Release Date: 04/26/09 09:44:00
9c.

Re: lam kenal

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sun Apr 26, 2009 10:13 pm (PDT)



Hi juga...

oh iya...nilai-nilainya ada yang remidi kah?
bareng aja aku di samping jendela

~sis~

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "reds9_chris" <reds9_chris@...> wrote:
>
> hai2 smua... salam kenal dulu nie dari anak baru..
>
> regards,
> christine
>

10a.

Re: [catcil]-Senyum Gadis Kecil di Bis Kota

Posted by: "Ain Nisa Oktarinda" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Sun Apr 26, 2009 8:26 pm (PDT)



"gomen ne" apaan mbak?

________________________________
From: inga_fety <inga_fety@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 24, 2009 8:33:03 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil]-Senyum Gadis Kecil di Bis Kota

di jepang, sering iseng seperti ini, kalau ada gadis kecil melihat aneh dengan jilbab. biasanya tersenyum, kalau dia masih melihat ditambah dengan aksi melambai-lambaikan tangan sambil berkata 'hi' pada si gadis kecil. kalau lagi beruntung, si ibu akhirnya juga akan menyapa, tapi kalau lagi tidak beruntung si ibu akan berkata "gomen ne" :) dan selanjutnya diam. he..he..

salam dari jauh,
fety

http://ingafety. wordpress. com

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ain Nisa Oktarinda <jurnalcahaya@ ...> wrote:
>
> Senyum Gadis Kecil di Bis Kota
>
> Salah satu rutinitas pagi saya mencakup menunggu bus jurusan
> Cileungsi-Senen di depan komplek untuk berangkat ke kantor. Biasanya,
> saya cukup menunggu 5-10 menit. Kalau apes, ya bisa setengah jam.
> Bisnya tidak penuh, sehingga saya (alhamdulillah) tidak pernah berdiri.
> Bis Cileungsi-Senen ini biasa datang paling belakangan setelah bis yang
> menuju Tanjung Priok dan Blok M. Jadi ketika tadi pagi ada perempuan
> berwajah buru-buru-karena- telat-ban
> gun, dan dengan panik menanyakan bis itu, saya dengan yakin menenangkannya. Bisnya belum datang kok.
>
> Rutinitas selanjutnya setelah naik ke dalam bis adalah....BLEP. ..ZZZZZZZZZZZZZZ ZZZZZ
> Tertidur dengan nyenyak
>
> Suatu hal yang dipertanyakan oleh Ibu saya dengan masygul,
>
> "Kamu biar udah nikah masih suka tidur di bis ya?"
>
>
>
>
>
> Tentu saja.
>
> ***
>
> Jadwal bangun saya adalah ketika bis keluar tol, masuk ke daerah
> cempaka putih. Lalu saya akan mengucek-ngucek mata, melihat kanan-kiri
> (mengecek formasi penumpang yang berubah, maksudnya), lalu tidur lagi.
>
> Tapi hari ini, setelah celingak-celinguk kanan-kiri, ternyata di
> hadapan saya ada dua bola mata bening yang memandang dengan penasaran.
> Saya hampir bisa melihat tanda tanya melayang-melayang di atas
> kepalanya. Hanya bagian matanya yang tampak, hidung dan mulutnya
> tertutup kepala kursi.
>
> saya menjulurkan lidah.
>
>
> WEEEEEKKKKK
>
>
> Mata itu sontak tertawa, disertai wajahnya yang kini terlihat. Tertawa tanpa suara.
>
> Itu adalah mata anak perempuan berusia 2 tahun.
>
>
> ***
>
> Ada beberapa hal yang begitu saya kagumi pada anak-anak, dan keramahan
> tanpa syarat adalah salah satunya. Mereka bisa menyapa atau membalas
> sapaan orang tanpa mengerenyitkan kening dan berpikir negatif dulu.
> Memang, pelaku-pelaku child traficking dan kejahatan menyangkut anak
> kecil lainnya membuat orang tua mengajarkan, "JANGAN BICARA PADA ORANG
> ASING", dan itu tidak bisa disalahkan.
>
> Hanya, rasanya, anak-anak yang ramah seperti gadis kecil di bis tadi jadi barang langka.
> Sebab ada banyak orang yang tak bisa seperti dia. Ketika ditatap orang
> lain, malah membuang muka ketimbang tersenyum. Ketika disapa atau
> ditanya orang asing, malah berpura-pura tidak tahu dan menghindar. Ada
> 1001 alasan yang melatarbelakanginya , i know. Saya sering menjadi salah
> satu dari orang-orang ini juga.
>
> Maka saya tertegun ketika anak ini, yang tidak kenal saya, berkali-kali
> menatap saya (dan karyawan laki-laki di sebelah saya yang akhirnya juga
> menggoda dia dengan mimik-mimik muka konyol), lalu tersenyum seakan
> ingin bicara. Matanya bersinar penuh minat dan begitu hangat.
>
> Ada beberapa hal yang begitu saya kagumi pada anak-anak, dan bahwa
> mereka sering mengingatkan kita untuk ramah dan tersenyum pada orang
> lain, adalah salah satunya
>

10b.

Re: [catcil]-Senyum Gadis Kecil di Bis Kota

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Mon Apr 27, 2009 12:39 am (PDT)



maaf yah itu artinya mbak ain.

salam,
febty

http://ingafety.wordpress.com

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ain Nisa Oktarinda <jurnalcahaya@...> wrote:
>
> "gomen ne" apaan mbak?
>
>
>
>
>
>
>
> ________________________________
> From: inga_fety <inga_fety@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Friday, April 24, 2009 8:33:03 PM
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil]-Senyum Gadis Kecil di Bis Kota
>
>
>
>
>
> di jepang, sering iseng seperti ini, kalau ada gadis kecil melihat aneh dengan jilbab. biasanya tersenyum, kalau dia masih melihat ditambah dengan aksi melambai-lambaikan tangan sambil berkata 'hi' pada si gadis kecil. kalau lagi beruntung, si ibu akhirnya juga akan menyapa, tapi kalau lagi tidak beruntung si ibu akan berkata "gomen ne" :) dan selanjutnya diam. he..he..
>
> salam dari jauh,
> fety
>
> http://ingafety. wordpress. com
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ain Nisa Oktarinda <jurnalcahaya@ ...> wrote:
> >
> > Senyum Gadis Kecil di Bis Kota
> >
> > Salah satu rutinitas pagi saya mencakup menunggu bus jurusan
> > Cileungsi-Senen di depan komplek untuk berangkat ke kantor. Biasanya,
> > saya cukup menunggu 5-10 menit. Kalau apes, ya bisa setengah jam.
> > Bisnya tidak penuh, sehingga saya (alhamdulillah) tidak pernah berdiri.
> > Bis Cileungsi-Senen ini biasa datang paling belakangan setelah bis yang
> > menuju Tanjung Priok dan Blok M. Jadi ketika tadi pagi ada perempuan
> > berwajah buru-buru-karena- telat-ban
> > gun, dan dengan panik menanyakan bis itu, saya dengan yakin menenangkannya. Bisnya belum datang kok.
> >
> > Rutinitas selanjutnya setelah naik ke dalam bis adalah....BLEP. ..ZZZZZZZZZZZZZZ ZZZZZ
> > Tertidur dengan nyenyak
> >
> > Suatu hal yang dipertanyakan oleh Ibu saya dengan masygul,
> >
> > "Kamu biar udah nikah masih suka tidur di bis ya?"
> >
> >
> >
> >
> >
> > Tentu saja.
> >
> > ***
> >
> > Jadwal bangun saya adalah ketika bis keluar tol, masuk ke daerah
> > cempaka putih. Lalu saya akan mengucek-ngucek mata, melihat kanan-kiri
> > (mengecek formasi penumpang yang berubah, maksudnya), lalu tidur lagi.
> >
> > Tapi hari ini, setelah celingak-celinguk kanan-kiri, ternyata di
> > hadapan saya ada dua bola mata bening yang memandang dengan penasaran.
> > Saya hampir bisa melihat tanda tanya melayang-melayang di atas
> > kepalanya. Hanya bagian matanya yang tampak, hidung dan mulutnya
> > tertutup kepala kursi.
> >
> > saya menjulurkan lidah.
> >
> >
> > WEEEEEKKKKK
> >
> >
> > Mata itu sontak tertawa, disertai wajahnya yang kini terlihat. Tertawa tanpa suara.
> >
> > Itu adalah mata anak perempuan berusia 2 tahun.
> >
> >
> > ***
> >
> > Ada beberapa hal yang begitu saya kagumi pada anak-anak, dan keramahan
> > tanpa syarat adalah salah satunya. Mereka bisa menyapa atau membalas
> > sapaan orang tanpa mengerenyitkan kening dan berpikir negatif dulu.
> > Memang, pelaku-pelaku child traficking dan kejahatan menyangkut anak
> > kecil lainnya membuat orang tua mengajarkan, "JANGAN BICARA PADA ORANG
> > ASING", dan itu tidak bisa disalahkan.
> >
> > Hanya, rasanya, anak-anak yang ramah seperti gadis kecil di bis tadi jadi barang langka.
> > Sebab ada banyak orang yang tak bisa seperti dia. Ketika ditatap orang
> > lain, malah membuang muka ketimbang tersenyum. Ketika disapa atau
> > ditanya orang asing, malah berpura-pura tidak tahu dan menghindar. Ada
> > 1001 alasan yang melatarbelakanginya , i know. Saya sering menjadi salah
> > satu dari orang-orang ini juga.
> >
> > Maka saya tertegun ketika anak ini, yang tidak kenal saya, berkali-kali
> > menatap saya (dan karyawan laki-laki di sebelah saya yang akhirnya juga
> > menggoda dia dengan mimik-mimik muka konyol), lalu tersenyum seakan
> > ingin bicara. Matanya bersinar penuh minat dan begitu hangat.
> >
> > Ada beberapa hal yang begitu saya kagumi pada anak-anak, dan bahwa
> > mereka sering mengingatkan kita untuk ramah dan tersenyum pada orang
> > lain, adalah salah satunya
> >
>

11.

(catcil) Bimbinglah Dengan Cinta

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Sun Apr 26, 2009 10:16 pm (PDT)



(catcil) Bimbinglah Dengan Cinta

By: agussyafii

Ada satu hadis yang menjadi favorit Hana ketika menghapal hadis-hadis pendek, bunyinya seperti ini, 'Man Laa Yarham, Laa Yurham' Barang siapa tidak menyayangi, tidak akan disayangi.' (HR.Muslim). Belakangan saya berpikir tentang makna hadis ini, bahwa sanya Baginda Nabi Muhamad SAW mengajarkan kepada kita agar kita mendidik anak-anak kita dengan cinta.

Anak-anak yang tumbuh besar dengan cinta akan membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya dengan pertimbangan cinta dan itulah harapan setiap orang tua. Lantas bagaimana kita membimbing anak-anak kita dengan cinta?

Buat kami sekeluarga membimbing Hana putri kami, dan membimbing Anak-anak Amalia adalah sama, 'Man la yarham, la yurham' Barang siapa tidak menyayangi, tidak akan disayangi.' Hadis ini menyiratkan bahwa perhatian dan kasih sayang adalah hal yang terpenting. Berapapun usia anak kita, hubungan yang penuh cinta, rasa percaya dan rasa aman bersama orang tua dan orang dewasa merupakan hal yang sangat berpengaruh dan membantu anak-anak tumbuh dengan penuh cinta dan kuncinya adalah mencintai anak-anak dengan setulus hati, tanpa syarat apapun.

Adakalanya kita, para orang tua dan orang dewasa hidup dengan berbagai masalah, tekanan hidup, bekerja lebih keras, dipenuhi masalah yang terkadang kian sulit karena tuntutan hidup dengan berbagai konflik didalamnya. Pertanyaannya, mungkinkah kita sebagai orang tua yang hidup penuh dengan tekanan hidup mampu membesarkan anak-anak kita penuh cinta? Tidakkah akan lebih mudah buat kita untuk melepaskan terlebih dahulu semua tekanan hidup dan segala bebannya?

Alangkah indahnya hidup ini jika Kita bisa kembali tumbuh dengan ketulusan, spontanitas dan kepolosan sebagai orang dewasa. Dalam hati yang tulus dan kebahagiaan, kita dapat membesarkan anak-anak kita menjadi manusia yang penuh cinta. Sudah saatnya bagi kita membangun dunia ini dan membimbing anak-anak kita dengan cinta agar mereka menebarkan cinta bagi sesamanya.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431

12.

CARIIN KERJAAN DONG

Posted by: "susanti" susanti@shallwinbatam.com

Sun Apr 26, 2009 11:39 pm (PDT)



Temans-temansku yang baik dan cinta tanah air...
Jadi bulan depan saya pulang ke Bandung dan memutuskan untuk menetap di Bandung saja.
So, butuh kerjaan nih. :D, nggak mungkin kan di sana nganggur dan hanya membebani orang tua. Sementara saya juga harus membiayai anak. (halah!).
Anyone want to help? Saya nggak minta ikan, saya meminta pancing kok.
Bagi yang memiliki info tentang lowongan pekerjaan di Bandung dan sekitarnya, tolong kasih info ya. Saya kapok ditipu, jadi kalau dapat info dari orang yang kita kenal kan setidaknya bisa dipertanggungjawabkan.

terima kasih banyak,
~Sky~
13.

(Inspirasi) Sehari di Situ Gintung

Posted by: "Jenny Jusuf" j3nnyjusuf@yahoo.com   j3nnyjusuf

Mon Apr 27, 2009 12:09 am (PDT)



"Ada apa, Mas?"
"Nggak apa-apa. Tadi saya liat sesuatu. Saya pikir kaki. Taunya bukan."
"Kaki?"
"Iya. Kalo bener, mau saya ambil."
"Hah? Caranya?"
"Dibuntel."
"Hah?! Pakai apa?"
"Ya pakai apa aja, yang ada di sini."

Jawaban terakhir itu membuat saya mingkem dan
memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Saya mempercepat langkah sambil
terus merunduk, berhati-hati agar tidak menginjak paku atau benda tajam
yang menyembul dari retakan lumpur. Di depan, relawan yang berbaik hati
mengajak saya turun ke lokasi bencana paling parah di Situ Gintung
terus berjalan dengan langkah-langkah mantap. Sesekali ia menoleh untuk
memastikan saya tidak tertinggal, dan sekali-dua kali mengulurkan
tangan untuk membantu saya berjalan di atas lumpur licin.

Sambil
berjalan, ia terus bercerita. Tentang arwah-arwah yang mendatangi para
relawan dan penduduk setempat untuk memberitahu dimana jasad mereka
terkubur. Tentang satu keluarga yang tidak mampu menyelamatkan diri
sehingga mereka semua meninggal di tempat. Tentang seorang laki-laki
yang ditugaskan keluar kota dan kembali hanya untuk mendapatkan
rumahnya telah berubah menjadi timbunan puing. Tentang seorang ayah
yang anak-istrinya tewas mengenaskan. Tentang seorang ibu dan bayinya
yang sampai sekarang belum ditemukan. Tentang seorang anak yang selamat
gara-gara tersangkut di pohon nangka, sementara seluruh keluarganya
tewas. Tentang seorang tukang bakso yang kehilangan istrinya yang
sedang mengandung, lantaran pegangannya tak cukup kuat untuk
menyelamatkan mereka berdua.

Saya mendengarkan sambil membisu.
Mendadak saya tak tahu harus mensyukuri atau menyesali keputusan saya
turun ke lokasi paling parah ini, ditambah lagi, kami hanya berdua.
Relawan-relawan lain memilih untuk tetap tinggal di posko sambil
menunggu beberapa rekan menyelesaikan tugasnya. Saya, yang sejak awal
sudah penasaran ingin menyambangi lokasi, tidak menyia-nyiakan ajakan
seorang relawan yang sudah khatam setiap inci daerah pusat bencana
tersebut.

Media cetak dan elektronik telah membuat musibah Situ
Gintung tampak lebih bombastis -kalau tidak bisa dibilang gigantis-
dari kondisi sebenarnya, dan tidak sedikit pihak yang memanfaatkan
peristiwa yang berdekatan dengan Pemilu ini untuk menangguk keuntungan
pribadi; namun lepas dari apa pun yang saya amati, lepas dari derasnya
informasi yang membombardir otak seperti senapan mesin, saya menyadari
satu hal: luka itu nyata.

Beberapa saat sebelum terapi relaksasi
`Tentram Ikhlas´ untuk para korban bencana dimulai, koordinator regu
kami memberikan pengenalan singkat kepada puluhan warga yang berkumpul
untuk menerima santunan di sebuah posko. Lima menit waktu yang
diberikan. Baru semenit ia berbicara -bahkan belum sempat menuntaskan
kalimatnya- seorang wanita paruh baya yang duduk di pojokan sudah
berkali-kali menyusut mata dengan kain jarit yang dipakainya. Beberapa
warga memandanginya dengan nanar. Ada pula yang membisu dengan sorot
mata hampa. Luka itu ada, dan terlalu nyata untuk diabaikan.

Berjam-jam kemudian, saat terapi berbasis metode Tapas Acupressure Technique (TAT)
diberikan kepada sekitar delapanpuluh warga, saya terpukau sendiri
melihat perubahan rona wajah orang-orang yang silih berganti mendatangi
posko tempat kami berpraktek. Kebanyakan dari mereka masuk dengan
ekspresi sarat beban, mata sayu, langkah setengah diseret, dan
sebagainya. Setelah terapi diberikan, mereka keluar dengan air muka
yang sama sekali berbeda. Penderitaan itu belum hilang sepenuhnya,
namun mata mereka tidak lagi hampa. Mereka mampu berjalan lebih tegak,
dan harapan baru yang bersinar di sana menghangatkan hati saya.

Selama proses, berkali-kali saya merasakan haru yang besar. Terbersit pula keinginan untuk mendalami metode terapi sederhana ini.
Siapa tahu kelak saya bisa menggunakannya untuk menolong orang lain,
atau setidaknya, menolong diri saya sendiri, karena TAT tidak hanya
diperuntukkan bagi korban bencana. Teknik yang masuk ke Indonesia pada
tahun 2006 ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis trauma,
alergi, masalah batin, dan banyak lagi.

Selama proses itu pula,
berkali-kali saya membayangkan, apa saja yang telah dialami orang-orang
tersebut. Apakah mereka kehilangan anggota keluarga? Apakah mereka
kehilangan rumah? Apakah mereka kehilangan seluruh harta benda? Apakah
mereka menyaksikan kejadian mengerikan itu dengan mata kepala sendiri?
Separah apa trauma yang mereka alami?

Salah satu relawan
bercerita, seorang bocah mendadak lari terbirit-birit ketika melihat
air mineral, dan seorang ibu berteriak-teriak ketakutan melihat air
mengucur dari keran. Musibah itu telah memicu rasa takut yang demikian
hebat pada air, dan trauma yang ditimbulkannya dapat menyebabkan
`kerusakan´ yang lebih parah dari sekadar kerugian fisik dan materi.

Melihat
dan mendengar itu semua membuat saya berkali-kali membisikkan terima
kasih; bukan saja karena saya tidak mengalami bencana dan memiliki
kehidupan yang jauh lebih baik, melainkan karena saya bisa menjadi
bagian dari rombongan kecil ini. Sekumpulan orang yang tidak berasal
dari organisasi mana pun, tidak dikomando siapa pun, dan tidak mewakili
kepentingan pihak mana pun. Yang kami punya hanya niat dan tenaga, dan
sepenuh hati saya bersyukur diberi kesempatan untuk berada di sana.

-----

Relawan
yang memandu saya memperlihatkan lebih banyak lagi reruntuhan dan
puing, lantas mengajak saya menyeberangi lahan luas. Di ujung lahan ini
terdapat jalan setapak yang akan kami tempuh untuk kembali ke posko.
Nyaris tidak ada bangunan utuh di atasnya. Lahan yang dulunya pemukiman
padat penduduk telah menjadi tanah rata.

Ralat. Lumpur kering rata. Lahan itu tertutup lumpur kering yang meretak akibat panas matahari.

"Sekarang mah
mendingan Mbak, udah bisa buat jalan. Dulu lumpurnya basah, kalo nggak
pake sepatu bot, nggak boleh masuk ke sini," ujar pemandu saya. Saya
terdiam. Teringat pada ceritanya sebelum kami berdua sampai ke situ.
Hingga hari ini, masih ada beberapa warga yang hilang dan diperkirakan
tewas tertimbun lumpur.

"Ada kemungkinan warga yang belum ketemu itu ketimbun di bawah sini?" Mendadak tenggorokan saya seret.

Pemandu
saya mengangguk. "Bisa jadi. Tapi udah susah dicari, sih..." ia berjalan
mendahului saya. Perlahan, saya menjejakkan kaki di atas lumpur,
berusaha mencerna kemungkinan bahwa tanah yang saya pijak masih
menyimpan jasad-jasad yang belum sempat dievakuasi. Jasad yang dulunya
punya nyawa. Hidup. Manusia. Seperti saya.

Di bawah sini mungkin ada orang.
Di sana pernah ada rumah.
Di situ dulunya kos-kosan tingkat dua...
...dan sebulan yang lalu, mereka semua masih ada.

Kaki saya terus melangkah, namun benak saya tidak henti-hentinya melisankan begitu banyak hal.

Sesampainya
kami di posko, rekan-rekan relawan sudah menunggu untuk meninggalkan
lokasi. Setelah berpamitan kepada warga setempat, kami berjalan
beriringan ke tempat parkir.

"Seneng, udah berhasil lihat
tempatnya?" Sahabat saya -penggagas kunjungan ini sekaligus koordinator
regu kami- bertanya sambil nyengir.

"Puas, iya. Seneng, nggak," sahut saya.

Keinginan
saya memang kesampaian, namun rasa sakit itu terlalu pekat untuk
ditanggung berlama-lama. Luka itu ada dimana-mana. Saya merasa `perih´
hanya dengan menjejakkan kaki di atas lumpur kering yang pernah
mengubur begitu banyak orang. Saya bersyukur bisa menyaksikan semuanya
dengan mata kepala sendiri, namun saya tidak yakin ingin kembali ke
puing-puing itu.

"Thanks
ya, udah bantuin," celetuk sahabat saya. Entah sudah berapa kali ia
mengucapkan itu seharian ini. Saya mengiyakan. Namun suara kecil di
sudut hati saya berbisik, sayalah yang seharusnya berterimakasih.

Waduk
yang jebol, bangunan yang luluh lantak, rumah-rumah yang tinggal puing
dan rangka, lahan berlumpur yang menyimpan begitu banyak duka dan
cerita perih di bawahnya, para korban yang menanggung derita, sorot
wajah redup, sinar mata sayu, dan kaki-kaki yang berjalan setengah
terseret; kepada kalianlah saya berhutang terima kasih. Bukan karena
kalian menyadarkan betapa beruntungnya saya, melainkan karena kalian
telah mendekatkan saya kepada hidup.

Tak lama berselang, saya
dan sahabat berkendara pulang. Hari semakin sore. Mobil melaju
perlahan, bersaing mencapai gerbang tol dengan ratusan kendaraan lain
yang menyemuti jalan. Badan saya mulai berteriak-teriak minta istirahat
karena malam sebelumnya saya hanya tidur selama tiga jam, namun pikiran
saya tidak sudi tenang.

Saya duduk tegak, menatap sahabat saya yang sibuk memindahkan persneling.

"Can you imagine, losing everything in one night?"

Retoris. Saya tahu. Saya hanya harus
mencetuskannya, agar benak saya kembali punya cukup ruang untuk
memproses berbagai pemikiran yang menyerbu silih berganti. Pemikiran
yang mengusik dan menantang saya untuk menilik kembali daftar prioritas
yang selama ini tersusun rapi dalam sel-sel kelabu otak saya.

Situ
Gintung telah meluluhlantakkan daerah sekitarnya dan menelan korban
ratusan jiwa. Menyisakan timbunan lumpur setinggi dua meter,
bocah-bocah yang menangis kehilangan orang tua, suami yang kehilangan
istri, ibu yang kehilangan anak, dan entah berapa keluarga yang
kehilangan tempat berteduh dan harta benda. Pada saat yang sama, ia
mengajarkan saya untuk mengalir.

Bila umur memang tidak dapat
ditebak, bila tidak ada yang bisa menggaransi berapa sisa waktu saya di
dunia, bila saya tidak pernah tahu kapan perjalanan ini akan tiba di
ujungnya, bila setiap detik yang berharga ini tidak akan bisa diulang
kembali, dan bila perpisahan dengan hidup bisa menggedor pintu saya
kapan saja, barangkali daftar prioritas saya memang layak ditata ulang.
Dan kali ini, saya tidak menginginkannya tersusun rapi-matang-terencana.

I want a journey. A real one. A grand one. It doesn´t have to be beautiful, but I want it to be real.

Sore
itu, saya menggeser beberapa hal yang selama ini bertengger di urutan
pertama daftar prioritas saya. Bersamaan dengan itu, runtuh pula sebuah
keyakinan yang selama ini saya genggam erat.

Yang terpenting
bagi saya ternyata bukan mengisi hidup dengan hal berguna
sebanyak-banyaknya. Bukan lagi berpacu dengan waktu untuk memenangkan
apa yang disebut kesuksesan. Bukan pula menumpuk amal dan kebaikan.
Bahkan, bukan mengisinya dengan jam-jam ibadah panjang demi selembar
tiket emas ke Surga.

Yang terpenting bagi saya kini adalah
mengalir bersama hidup. Sebaik-baiknya. Seutuhnya. Menjalani setiap
momen sebagai sesuatu yang baru tanpa terus terlempar ke masa lalu dan
terseret ke masa depan. Menjelang setiap detik sebagai anugerah.

Hidup sepenuh-penuhnya. Itu saja.

Sahabat saya menggeleng, "No."

Perlahan,
saya merebahkan kepala ke sandaran kursi yang dingin terpapar AC.
Membiarkan pertanyaan itu tergusur oleh kemacetan Minggu sore dan
mobil-mobil yang merayap padat. Membiarkannya tergerus tuntas, karena
yang saya perlukan memang hanya melontarkannya agar hati ini kembali
lapang.

I can´t, either.

But one thing I know for sure;
Life is precious. Go with the flow.

ROCK Your Life! - Jenny Jusuf - http://jennyjusuf.blogspot.com

14.

(catcil) Ketika Kebahagiaan Itu Hadir

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Apr 27, 2009 12:38 am (PDT)



(catcil) Ketika Kebahagiaan Itu Hadir

By: agussyafii

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".(QS. ar-Raad ayat 28).

Dalam perjalanan hidup saya selalu saja menemukan orang-orang yang arif dan bijak yang mengajarkan saya tentang kebahagiaan di dalam kehidupan. Ditengah kehidupan yang begitu sangat berat seorang teman yang juga seorang bapak dengan tiga putri dan seorang istri yang dicintainya mampu menjalani hidupnya dengan penuh kebahagiaan.

Malam itu sahabat bertutur, kebahagiaan keluarga kami seolah tidak ada yang menyaingi. Kata teman dan saudara, saya adalah orang yang beruntung sebab mendapatkan istri yang sholehah. Sampai suatu ketika istriku mengeluh, dia ada yang dirasakan sakit untuk buang air karena itulah saya mengajaknya untuk ke dokter, begitu diperiksa dokter meminta untuk diopname karena istriku sakit kanker usus. Dan dikatakan oleh dokter, istriku tercinta hidupnya tidak lama lagi, 'astaghfirullah..'dalam hening saya berdoa, Ya Alloh, cobaan apa yang Engkau berikan kepada kami?'

Dalam kondisi sakit seperti itu istri saya mengatakan bahwa kebahagiaan itu hadir sebab karena sakit inilah malah membuat kami sekeluarga rajin beribadah dan malah dekat kepada Alloh SWT. tuturnya. Sampai akhirnya istri saya yang tercinta menjalani operasi, saya menyaksikan langsung gumpalan darah yang sebesar telur ayam telah dikeluarkan dalam jumlah banyak. Saya berusaha tersenyum ketika wajah istri saya sedang menatap dan mengatakan, 'ayah sabar ya..insya alloh nanti saya sembuh.' wajahnya begitu tenang dan terlihat cantik.

Padahal hatinya terasa diiris-iris oleh pisau, sakit dan tidak karuan. Dalam kondisi seperti itu istri saya mengatakan ingin pergi umrah bersama saya dan ingin pulang kampung. Masya alloh...walaupun hati dibuat tegar namun airmata saya tak mampu ditahan, airmata itu mengalir begitu saja dengan derasnya. Setelah operasi dokter hanya mengatakan, hanya Allohlah yang akan memberikan keajaiban. Saya bersama-sama anak-anak berdoa untuk kesembuhan ibunya.

Itulah sebabnya saya bersama istri dan anak-anak selalu mengajak ke rumah Amalia, berkumpul dan memohon doa anak-anak Amalia untuk kesembuhan istri saya, katanya. selain bagi kami kegiatan ini memulihkan kondisi istri saya namun juga membangun kebersamaan untuk keluarga kami, lanjutnya.

Lima bulan setelah operasi, berat tubuhnya menjadi naik. Dokter menyarankan agar istri saya mempertahankan berat tubuhnya. dokter yang menangani istri saya geleng-geleng kepala, dokter itu mengatakan hal ini sungguh keajaiban. Hati kami sekeluarga bahagia, bersyukur kehadirat Alloh SWT, anak-anak menangis, istri saya menangis dan saya juga menangis karena kami yakin keajaiban hanya akan mungkin terjadi karena kehendak Alloh SWT semata.

'Iman saya makin kuat, saya jadi tambah yakin dengan KemahabesaranNya, hanya mengabdi hidup dan mati saya untuk Alloh SWT. Bagi saya hanya satu, doa dapat mengubah yang buruk bisa menjadi baik dan yang salah menjadi indah dalam hidup ini.' Begitu tuturnya diakhir dalam perbincangan kami dimalam itu. subhanallah..

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Everyday Wellness

on Yahoo! Groups

Find groups that will

help you stay fit.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: