Kamis, 23 April 2009

[daarut-tauhiid] Bersiwak Akan Membuat Mulut Bersih dan Mendapat Ridho Ilahi



Bersiwak Akan Membuat Mulut Bersih dan Mendapat Ridho Ilahi

oleh Muhammad Abduh Tuasikal

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu 'ala Rosulillah wa 'ala alihi wa
shohbihi wa sallam.

Siwak adalah nama untuk sebuah kayu yang digunakan untuk menggosok gigi.
Atau jika ditinjau dari perbuatannya, siwak adalah menggosok/membersihkan
gigi dengan kayu atau sejenisnya untuk menghilangkan kuning dan kotoran
gigi, dan juga untuk membersihkan mulut. (Lihat Taisirul 'Alam, 35)
Sayid Sabiq rahimahullah mengatakan,

"Lebih baik lagi jika yang digunakan untuk menyikat gigi adalah kayu arak
yang berasal dari negeri Hijaz, karena di antara khasiatnya yaitu :
menguatkan gusi, menghindarkan sakit gigi, memudahkan pencernaan, dan
melancarkan buang air kecil. Walaupun demikian, sunnah ini bisa didapatkan
dengan segala sesuatu yang dapat menghilangkan kuning gigi dan
membersihkan mulut, seperti sikat gigi, dan semacamnya." (Fiqh Sunnah,
I/45).

Dan pendapat ini juga dipilih oleh penyusun Shohih Fiqh Sunnah. Wallahu
a'lam.

Hukum Bersiwak
Bersiwak hukumnya sunnah (dianjurkan) pada setiap saat, sebagaimana hadits
dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,

"Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah." (Shohih,
HR. An Nasa'i, Ahmad, dll)

Waktu Utama untuk Bersiwak
1. Ketika berwudhu
Dari Abu Huroiroh radhiyallahu 'anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan
mereka bersiwak setiap kali berwudhu." (HR. Bukhari)

2. Ketika hendak shalat
Dari Abu Huroiroh radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
"Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan
mereka bersiwak setiap hendak menunaikan shalat." (HR. Bukhari)

3. Ketika membaca Al Qur'an
Dari 'Ali radhiyallahu 'anhu berkata: Kami diperintahkan (oleh Rasulullah)
untuk bersiwak dan beliau bersabda,
"Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah
malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya,
mendengarkan bacaan Al-Qu'rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah
dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba
tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut
masuk ke perut malaikat itu." (HR. Baihaqi, shohih lighoirihi)

4. Ketika memasuki rumah
Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata,
Aku bertanya pada Aisyah, "Apa yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?" Aisyah menjawab, "Bersiwak."
(HR. Muslim)

5. Ketika bangun untuk shalat malam
Dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa apabila hendak shalat
malam (tahajjud), beliau membersihkan mulutnya dengan siwak." (Muttafaqun
'alaihi, HR. Bukhari dan Muslim)

Cara Bersiwak
Cara bersiwak adalah dengan menggosokkan siwak di atas gigi dan gusinya.
Dimulai dari sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri. Dan memegang siwak
dengan tangan kanan. (Lihat Al Mulakhos Al Fiqhiyyah)

Bolehnya Bersiwak Ketika Berpuasa Baik Pagi Maupun Sore Hari
Hal ini dikatakan oleh Sayyid Sabiq, tetapi beliau membawakan hadits yang
lemah sebagaimana yang dinilai oleh Syaikh Al Albani dalam Tamamul Minnah.
Namun demikian, orang yang berpuasa boleh bersiwak baik ketika pagi dan
sore hari karena hukum asal seseorang tidak dibebani suatu kewajiban.
Seandainya bersiwak tidak diperbolehkan, tentu Allah dan Rasul-Nya telah
menjelaskannya.

"Dan Tuhanmu tidaklah lupa." (Maryam : 64) (Lihat Tamamul Minnah dan Al
Wajiz fii fiqh Sunnah wal Kitab Al 'Aziz)

Para pakar fiqih telah bersepakat tentang bolehnya bersiwak untuk orang
yang berpuasa kecuali Syafi'iyah dan Hanabilah di mana mereka menganjurkan
untuk meninggalkan bersiwak setelah waktu zawal (waktu matahari
tergelincir ke barat). (Lihat Shohih Fiqih Sunnah, 2/117)
Namun, yang lebih tepat karena tidak ada dalil yang melarang untuk
bersiwak, maka hal ini dibolehkan di setiap waktu ketika berpuasa.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan,

"Yang benar adalah siwak dianjurkan bagi orang yang berpuasa mulai dari
awal hingga akhir siang." (Majmu' Fatwa wa Rosa'il Ibnu 'Utsaimin, 17/259,
Asy Syamilah).

Dalil dari hal ini yaitu hadits dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam mengenai keutamaan bersiwak,

"Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah."
(Diriwayatkan oleh Bukhari [no.27] tanpa sanad. Juga diriwayatkan oleh Asy
Syafi'i, Ahmad, Ad Darimi, An Nasa'i. Syaikh Al Albani dalam Misykatul
Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Catatan : Penjelasan di atas adalah mengenai bersiwak yaitu menggunakan
kayu siwak. Adapun menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang -tentunya
memiliki rasa (menyegarkan) dan beraroma-, maka seharusnya tidak dilakukan
sering-sering karena siwak tentu saja berbeda dengan sikat gigi yang
beraroma.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah Ta'ala ditanya : Apa
hukum menggunakan sikat gigi bagi orang yang berpuasa di siang hari
Ramadhan?
Syaikh rahimahullah menjawab : Menggunakan sikat gigi ketika puasa
tidaklah masalah jika tidak masuk ke dalam perut. Akan tetapi lebih baik
sikat gigi tidak digunakan ketika puasa karena sikat gigi memiliki
pengaruh sangat kuat hingga bisa mempengaruhi bagian dalam tubuh dan
kadang seseorang tidak merasakkannya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq
(memasukkan air dalam hidung) kecuali jika engkau berpuasa". Maka lebih
utama adalah orang yang berpuasa tidak menyikat gigi (dengan pasta). Waktu
untuk menyikat gigi sebenarnya masih lapang. Jika seseorang mengakhirkan
untuk menyikat gigi hingga waktu berbuka, maka dia berarti telah menjaga
diri dari perkara yang dapat merusak puasanya. (Majmu' Fatawa wa Rosail
Ibnu 'Utsaimin, 17/261-262)
Demikian pembahasan mengenai siwak. Semoga kita dapat mengamalkannya.

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: