Kamis, 28 Mei 2009

[FISIKA] Digest Number 2753

Messages In This Digest (6 Messages)

1a.
Re: Quantum leap From: aldo safardan
1b.
Re: Quantum leap From: Suharyo Sumowidagdo
2.1.
Mohon bantuan From: hesmadi_d
3a.
Re: Langkah-langkah dalam menjadi fisikawan. From: Asis Pattisahusiwa
4.
Artikel: Sejarah Fisika Teori di Jepang selama masa Perang Dunia II From: Suharyo Sumowidagdo
5.
Sekedar Informasi From: Asis Pattisahusiwa

Messages

1a.

Re: Quantum leap

Posted by: "aldo safardan" tiger_land_62@yahoo.com   tiger_land_62

Tue May 26, 2009 10:49 pm (PDT)



Oh, maaf ya krn itu penilaian yg masih terlalu dini.Jadi dalam fis partikel itu baik dalam teori maupun eksperimennya bisa dibilang ada bagian umum
dan khusus ya?  Baik untuk teori maupun eksperimen dalam bagian
khusus maupun umumnya itu apakah mutlak harus dimiliki(gelar S1 bidang fisika) sebelum mengambil studi lebih lanjut?atau sesuatu yang nantinya dapat dikembangkan dalam studi?

 
--- On Tue, 5/26/09, Suharyo Sumowidagdo <sumowidagdo@gmail.com> wrote:

From: Suharyo Sumowidagdo <sumowidagdo@gmail.com>
Subject: [FISIKA] Re: Quantum leap
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 26, 2009, 1:08 PM

"Suka/mempelajari sesuatu" dan "Melakukan penelitian tentang sesuatu" itu dua hal yang berbeda. Ingat, ini taraf S2/S3 dan bukan S1 lagi.

Faktanya ada bagian yang 'umum'/'inti' yang harus diketahui semua fisikawan, baik teori maupun eksperimen, di sub-bidang fisika apapun. Untuk kasus fisika partikel, semua fisikawan partikel HARUS tahu definisi teoretik Model Standard dan fakta-fakta eksperimen yang mendukungnya; *tidak peduli* dia orang teori atau eksperimen.

Adalah salah kaprah menganggap 'definisi teoretik Model Standard' tersebut *hanya* untuk orang teori. Demikian pula salah kaprah kalau seseorang menguasai definisi teoretik Model Standard tapi tidak tahu *fakta eksperimen* apa yang mendukung Model Standard tersebut.

Terkait minat anda dengan teori: Anda kalau begitu juga harus mengira-ngira kemampuan matematika dan pemrograman komputer (terutama di Unix/Linux dengan Fortran atau C/C++, lengkap dengan segala macam Makefile/build system). Coba lihat-lihat juga buku-buku matematika murni untuk teori grup dan geometri diferensial, karena dua teknik ini merupakan kunci fisika teori saat ini.

Haryo

--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, aldo safardan <tiger_land_ 62@...> wrote:

>

> Trimakasih ya masukannya,

> Teori atau eksperimen sebenarnya saya suka keduanya (bisa dibilang mereka saling mendukung satu dengan yg lain kan?). Pembuktian teori membutuhkan eksperimen dan teori memprediksi suatu fenomena.Saya pernah membuka situs lab prof fisika partikel (baik yg teori maupun eksperimennya) dan "penilaian dini" saya lebih ke arah teori. Penilaian dini ini maksudnya, saya belum mempunyai pengalaman di bidang eksperimen fis partikel. Jadi mungkin saya hanya menilainya sekilas. Kalau yang teori saya masih bisa mendapatkan informasinya melalui situs, buku2 meski infonya itu mungkin yang tidak "news" tapi itu mengarahkan saya secara dini ke arah teori.Mungkin ada teman yang pernah punya pengalaman di bidang teori ataupun eksperimen fis partikel. Boleh saya meminta masukannya dan pengalamannya? ?














1b.

Re: Quantum leap

Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Wed May 27, 2009 2:00 am (PDT)



--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, aldo safardan <tiger_land_62@...> wrote:
>
> Oh, maaf ya krn itu penilaian yg masih terlalu dini.Jadi dalam fis partikel itu baik dalam teori maupun eksperimennya bisa dibilang ada bagian umum
> dan khusus ya?  Baik untuk teori maupun eksperimen dalam bagian
> khusus maupun umumnya itu apakah mutlak harus dimiliki(gelar S1 bidang fisika) sebelum mengambil studi lebih lanjut?atau sesuatu yang nantinya dapat dikembangkan dalam studi?

Lebih kurang distribusi materialnya seperti ini:

S1 Fisika: IDEALnya, sekitar 70-80 % dari materi perkuliahan ang dipelajari HARUS dikuasai oleh fisikawan, TERLEPAS dari bidang spesialiasi yang dia kerjakan. Entah itu material, condensed matter, biofisika, fisika nuklir, fisika partikel, astrofisika, kosmologi, ...
Di Indonesia memang program S1 Fisika ada spesialisasi. Namun pada prinsipnya spesialisasi pada tingkat S1 bukan komitmen harga mati.

Pada tingkat pascasarjana (S2+S3), sekitar 50% materi perkuliahan akan digunakan untuk memperdalam yang pokok 70-80% di S1, dan 50% lagi sisanya untuk materi umum khusus untuk riset/spesialisasi yang akan dilakukan. Namun ini baru materi perkuliahan. Materi riset akan 90-100% terkait dengan spesialisasi. Dalam riset pula, akan ada banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari secara mandiri diluar perkuliahan. Untuk tiap spesialisasi pada umumnya juga ada bagian/materi yang umum untuk spesialisasi tersebut. Saya menyebutkan misalnya untuk fisika partikel harus tahu Standard Model. Namun ketika melakukan riset, yang melakukan riset fisika partikel untuk topik neutrino dengan yang melakukan riset fisika partikel untuk topik string theory tentu masing-masing harus

Jadi lebih kurang ada tiga hirarki utama.

1. Topik dasar fisika secara keseluruhan, ini harus dikuasai semua fisikawan.

2. Topik dasar di sub-bidang fisika tertentu, ini harus dikuasai fisikawan di sub-bidang fisika tsb.

3. Topik khusus dalam sub-bidang fisika tertentu, ini biasanya sudah sangat erat/dekat dengan penelitian.

Untuk kasus fisika partikel bisa dijabarkan misalnya:

1. Topik-topik dasar di S1 Fisika: fisika matematika, mekanika, elektromagnetik, mekanika kuantum, termodinamika, fisika statistik, elektronika, pemrograman komputer, metode eksperimen, metode statistik dan analisis data.

2. Standard Model, relativitas khusus dan umum, dasar-dasar fisika partikel dari aspek eksperimen/phenomenology/observasi.

3. Topik yang lebih spesifik seperti neutrino, supersymmetry, grand unified theory, extra dimension, string theory, particle astrophysics, ...

Biasanya untuk hirarki ke-tiga seorang mahasiswa pascasarjana akan dituntut menguasai dengan detail 1 atau 2 topik untuk penelitiannya. Untuk topik-topik sisanya diharapkan paling tidak 'aware' atau 'tahu' apa perkembangan terakhir namun tidak tahu secara 'teknis/detail'.

Hirarki lebih dalam lagi jelas dimungkinkan: string theory misalnya banyak tipe/variasi/model. Namun menurut saya tiga hirarki itu sudah mencukupi untuk ilustrasi, bahwa sebenarnya lintasan/path menuju spesialisasi itu bertahap.

Tentang pendalaman: itu proses yang kontinu, dan HARUS berlangsung selama seseorang masih berniat bekerja di fisika. It is part of the job. Jika anda melihat figur-figur fisikawan di Indonesia yang *sukses* dan *aktif penelitian dan publikasinya*, maka anda akan melihat bahwa beliau-beliau tetap tekun mempelajari sesuatu yang baru.

Haryo

2.1.

Mohon bantuan

Posted by: "hesmadi_d" hesmadi_d@yahoo.com   hesmadi_d

Wed May 27, 2009 1:17 am (PDT)



Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi.

Saya siswa kelas XII SMA di Jakarta. Saya sedang melakukan pendaftaran UMB. Saya mendapatkan lokasi di SMA 46 ( Jalan Masjid Darussalam Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ).
Apakah ada angkutan umum yang menuju ke sana ? Saya tinggal di sekitar daerah Kampung Rambutan. Mohon jawabannya. Terima kasih sebelumnya.

Dityo. Hm.

3a.

Re: Langkah-langkah dalam menjadi fisikawan.

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Wed May 27, 2009 2:56 am (PDT)



mungkin saya baru transisi dari tahap 1 ke tahap kedua. akhir-akhir ini saya
selalu membandingkan kadar ilmu fisika yang saya miliki dengan kadar ilmu
fisika yang seharusnya dimiliki oleh orang yang setingkat saya. ternyata
yang saya dapati adalah kadar ilmu saya masih 1% (kalo tidak mau dibilang
0%). namun, saya selalu teringat kata dosen saya bahwa ketika dia lulus S1,
ilmunya juga kurang lebih sama dan ilmu fisikanya mulai menanjak (sama
dengan grafik eksponensial kali ya....) ketika beliau melanjutkan studi S2
dan S3 di SFU Canada.

so,.... tetaplah semangat dalam mempelajari ilmu fisika karena Fisika itu
indah.

--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
4.

Artikel: Sejarah Fisika Teori di Jepang selama masa Perang Dunia II

Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Wed May 27, 2009 3:18 am (PDT)




Artikel ini aslinya diterbitkan tahun 1998, namun Scientific American mempublikasi kembali artikel tsb dalam rangka menghargai tiga fisikawan Jepang Nambu Yoichiro, Kobayashi Makoto, dan Maskawa Toshihide yang meraih Nobel Fisika 2008.

http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=physicists-in-wartime-japan&print=true

Cerita ini sangat inspirational, sangat direkomendasi untuk dibaca.

Kutipan:

"Across the Pacific, the Manhattan Project was employing some 150,000 men and women, not to mention a constellation of geniuses and $2 billion. In contrast, when the Japanese students realized they would need sugar to make uranium hexafluoride (from which they could extract the uranium) they had to bring in their own meager rations."

"In any case, the miserable economy did not allow the luxury of experimental research. Tomonaga was living with his family in a laboratory, half of which had been bombed to bits. Nambu arrived at the University of Tokyo as a research assistant and lived for three years in a laboratory, sleeping on a straw mattress spread over his desk (and always dressed in military uniform for lack of other clothes). Neighboring offices were similarly occupied, one by a professor and his family."

"Getting food was everyone's preoccupation. Nambu would sometimes find sardines at Tokyo's fish market, which rapidly produced a stench because he had no refrigerator. On weekends he would venture to the countryside, asking farmers for whatever they could offer."

Haryo

5.

Sekedar Informasi

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Wed May 27, 2009 3:29 am (PDT)



Para miliser yang saya hormati.

saat ini saya sedang mengerjakan website yang rencananya akan saya jadikan
sebagai tempat kuliah online berbahasa indonesia bagi fisikawan maupun para
pecinta fisika indonesia. namun, saya mendapati kendala masih minimnya
artikel yang akan dimuat disitus tersebut. saya sudah mencoba mengontak
beberapa teman dan dosen yang saya kenal dan sementara masih menunggu
konfirmasi. rencananya website ini akan saya aktifkan jika telah terkumpul
minimal 15 artikel.

bagi miliser yang tertarik ingin menyumbangkan artikelnya, silahkan dikirim
via e-mail ke e-mail saya ini. topik yang dibahas dalam artikel tersebut
bebas namun masih berkaitan dengan disiplin ilmu Fisika. artikel ditulis
dalam format dokumen karena akan dilakukan proses editing untuk disesuaikan
dengan format situs.

alamat websitenya adalah www.visualfisika.net46.net namun untuk sementara
website tersebut masih kosong.

saya tunggu konfirmasi dari miliser sekalian.

terima kasih.

--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Green

Make It Green

Submit ideas to

better our planet

Weight Loss Group

on Yahoo! Groups

Get support and

make friends online.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: