Selasa, 26 Mei 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2648[2 Attachments]

Messages In This Digest (17 Messages)

Messages

1.

Mau studi S1/S2 di Eropa ? Sekarang lebih murah biayanya daripada di

Posted by: "Europe Edu" europeedu@yahoo.com   europeedu

Mon May 25, 2009 5:29 am (PDT)



Untuk Bpk/Ibu Moderator yg terhormat,

Kami dari PT. AKA (Europe-Edu) divisi pendidikan luar negeri
ingin menyampaikan informasi yang sekiranya berguna bagi para pelajar, pekerja atau siapa saja yang ingin melanjutkan studinya, agar bisa memperoleh pendidikan (studi S1/S2)
terbaik diluar negeri dan dengan biaya terjangkau. Mohon sekiranya message kami di approve di mailing list Bpk/Ibu.

Terimakasih,
Staff Europe-Edu
www.europe-edu.com

====================================================================

Kepada kawan semua yang terhormat,

Kami dari PT. AKA (Europe-Edu) divisi pendidikan luar negeri ingin
menyampaikan informasi yang sekiranya berguna bagi para pelajar di
SMP/SMU Bapak/Ibu, para pekerja atau siapa saja yang ingin melanjutkan studinya, untuk bisa memperoleh pendidikan (studi S1/S2)
terbaik diluar negeri dan dengan biaya terjangkau.

Siapa bilang biaya kuliah + hidup di Eropa mahal ?
Biaya
kuliah plus biaya hidup di Eropa ternyata sekarang lebih murah
dibanding biaya kuliah plus biaya hidup di Indonesia. Silahkan lihat
lebih detailnya disini: http://www.europe-edu.com/TabelPerbandingan.pdf

Kami
dari Europe-edu divisi pendidikan PT. AKA memberikan layanan kemudahan
untuk studi S1 maupun S2 di Eropa dengan biaya yang terjangkau, bahkan
total biaya lebih murah dibanding kuliah di Indonesia. Silahkan lihat
ke website kami untuk memperoleh informasi lebih lanjut di http://www.europe-edu.com/

Anda dapat mendownload informasi tentang
- Perbandingan biaya kuliah di Indonesia dan di Eropa
- Kenapa kuliah di Eropa lebih baik
- Dan banyak informasi menarik lainnya

Apabila ada pertanyaan atau komentar, silahkan kontak kami di
http://www.europe-edu.com/index-4.html

Terimakasih,
Staff Europe-Edu :)

www.europe-edu.com

2a.

Pelatihan Menulis Novel

Posted by: "Senda Pratono" senda.irawan@ymail.com   senda_pratono

Mon May 25, 2009 8:26 am (PDT)



Penulis, sebuah profesi yang cukup menjanjikan dewasa ini. Selain
sebagai salah satu akses untuk mengakomodir kebutuhan aktualisasi,
menulis juga menjadi jalan untuk membentuk sebuah brand atau lazim
dikenal sebagai citra. Dengan pembentukan brand yang baik dari
masing-masing pribadi, maka kemudahan untuk mengakomodir kebutuhan dan
keinginan lain bisa terpenuhi dengan mudah.

Fakta Menunjukan
Habiburrahman
berhasil mewujudkan mimpinya membangun pesantren karya, semua berawal
dari menulis. Begitupun dengan Gola Gong yang telah berhasil membangun
Rumah Dunianya.
Di sisi lain Andrea Hirata telah berhasil mewujudkan mimpi novelnya untuk di filmkan. Lantas bagaimana dengan kita?

Nah
bila kita perhatikan fenomena ini penulisan di Indonesia sudah mulai
pesat, terlebih pasca film Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi booming
dengan jumlah penonton lebih dari 2 juta orang. Dan dengan boomingnya
novel mereka maka penulis novelpun seakan mulai naik kelas. Jadi
peluang menjadi penulis novelpun seakan membawa angin segar untuk kita.

Fakta menunjukan
Andrea
Hirata menerima Rp. 3 Milyard hanya dari penjualan buku Laskar Pelangi.
Itu semua belum termasuk penjualan ketiga novelnya, hingga saat ini
jumlah pendapatan dari novelnya saja Rp. 7 Milyard. Nominal ini masih
akan terus bertambah seiring dengan penjualan dan hak terbit di negara
lain. Itu baru dari sisi penjualan novelnya saja, belum termasuk
royalty dari film yang telah dibuat oleh Miles dengan judul yang sama
pada novelnya..

Itulah gambaran dan fakta tentang kemajuan dunia
penulisan novel di Indonesia baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi
edukasi, saat ini trend penulis menjadi sangat digandrungi dan sudah
tidak bisa dipungkiri lagi trend ini akan terus berkembang hingga
kedepan. Seiring dengan perkembangan penulisan yang ada pada saat ini,
jadi mengapa kita tidak menjadi bagian dari fenomena ini.

Visi : Menjadi Sekolah Menulis Terbaik di Indonesia
Misi : Mencetak Penulis Yang Profesional
Membentuk Mental Penulis Yang Handal
Menjadi Mediator Antara Penulis dan Penerbit
Membentuk Budaya Membaca dan Menulis di Indonesia
Nilai Yang Ditanamkan
Peka, Peduli, Mandiri, Kreatif, Profesional, Inspiratif, Inovatif
Target
Jangka Pendek
Semua Alumni Menerbitkan Buku Sendiri
Jangka Panjang
Semua Alumni Menjadi Penulis Profesional

Metode Belajar
Diskusi, Praktik langsung, Coaching dan Mentoring

Sarana Belajar
1. Diskusi Informal di kelas
2. Praktek Lapangan
3. Kunjungan Ke Penerbit
4. Penawaran Penerbit
5. Evaluasi Penulisan

Fasilitas

- Gratis Konsultasi Dengan Mentor Irawan Senda sampai menjadi buku senilai Rp. 500.000
- Gratis Konsultasi Dengan Mentor Syamsa Hawa senilai Rp. 500.000
- Materi
- Karya terbaik akan diterbitkan oleh penerbit-penerbit terkenal
- Lunch
- Gratis ikut kelas novel angkatan selanjutnya
- Gratis keanggotaan komunitas FOCUZ
- Coffee Break
- Gratis Mengikuti Pelatihan Blog senilai Rp. 497.000
- Sertifikat

Mentor dan Moderator

Enno Al Kharity
Penulis Buku Best Seller Cerminan Hati Terbitan Ellex Media Komputindo
Syamsahawa
Novelist Perempuan yang biasa bikin novel remaja and novel-novel chicklit Islami
Koko Nata Kusuma
Kordinator Forum Lingkar Pena, Penulis Novel2 terbitan FLP dan penulis skenario
Irawan Senda
Penulis Buku Living Like a Puzzle – Inspirasi Baru Untuk Kesuksesan Anda
Pemilik Sekolah Menulis FOCUZ
Ketua Komunitas Baca Buku
Inallius Maximus
International SEO

Prestasi, Tempat, Waktu, Investasi Belajar

Prestasi kami :

80% Penulis kami telah berhasil menjadi penulis
50% telah berhasil menjadi Penulis Artikel
34% telah berhasil Penulis Buku
17% telah berhasil menjadi penulis Cerpen

Untuk reguler class kami akan mengadakan pada :

Hari/Tgl : Sabtu&Minggu/30 dan 31 Mei 2009
Tempat :MP Book Point Jl.Puri Mutiara Raya No.72 Jeruk Purut, Cipete Jaksel
Waktu :08.00-16.30 WIB

Tempat Pendaftaran
Tempat Pengambilan Formulir Pendaftaran.
Jakarta Selatan
MP Book Point Jl.Puri Mutiara Raya No.72 Jeruk Purut, Cipete Jaksel Ph. 02175910212.
Bekasi
Jl.Jeruk No 24, Perumahan Bintara Jaya I, Bintara Jaya, Bekasi Barat dengan Senda Ph. 08568873515 / 02144669366.

"Investasi Belajar Rp.600.000"

Pembayaran
dapat melalui Bank Mandiri Syariah Cab. Rawamangun dengan nomor
rekening 0390011030 ats nama Senda Irawan Pratono atau bisa bayar
langsung di tempat pendaftaran.

(Pendaftaran ditutup tanggal 20 Mei 2009).

2b.

Re: Pelatihan Menulis Novel

Posted by: "nazhimah7989" nazhimah7989@yahoo.co.id   nazhimah7989

Mon May 25, 2009 10:08 pm (PDT)



Ini pendaftarannya di tutup tanggal 20 Mei 2009 lah kok Aku baru dapet emailnya hari ini???

3a.

[Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit  [Terimakasih, Sahabat]

Posted by: "alfin nuha" alfinnuha@yahoo.com   alfinnuha

Mon May 25, 2009 10:50 am (PDT)



salam, Nia...

Betapa bahagianya memiliki seorang sahabat seperti Alin....
benar kata pepatah, sahabat tidak saja mengajarkan kita banyak hal yang tidak ada dalam diri kita, tapi ia membuat kita menyadari sesuatu yang kita miliki untuk kita syukuri...
terima kasih pencerahannya...
sahabat seperti Alin akan tetap hidup di hati kita, selamanya...
Nia, sekalipun aku gak pernah mengenalnya, izinkan aku berdoa buatnya, semoga Allah swt. memberi segala kebaikan dan kelapangan untuk Alin di sana, di dunianya...
Amin ya Mujiibas saailiin...

salam kenal,

Hana.

________________________________
From: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; wordsmartcenter@yahoogroups.com
Sent: Saturday, May 23, 2009 12:43:14 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit

Saya tertarik bernostalgia dengan
cerita yang dulu sewaktu kecil pernah saya baca dan kadang guru Agama atau guru
ngaji sering menceritakannya. Kisah yang penuh makna dari sosok Nabi Ayub AS,
simbol kesabaran manusia yang hidup di Dunia.

"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang
yang sabar.. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada
Tuhannya)." (QS. Shad: 44)
Sesuatu yang tidak diinginkan
oleh manusia mana pun di dunia, diuji dengan 3 bentuk yang mungkin saja
karenanya manusia menjadi lupa. Segitiga penderitaan yang dapat menggunjang jiwa manusia, yaitu:
kekayaan, sakit, dan kesendirian.

Nabi Ayub AS yang mulanya memiliki
harta yang melimpah, anak-anak, dan seorang istri yang setia diuji kesabaran
dengan mengambil satu persatu nikmat itu untuk menaikan derajat beliau. Kisah
Nabi Ayub AS mengajarkan sebuah arti kepemilikan yang sebenarnya. Memasrahkan
semua nikmat yang ia dapat dengan mempercantik makna kehilangan tersebut dengan
kesabaran.

"Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru
Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau
adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun
memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan
Kami kembalihan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka,
sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua
yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84)
Adakah kita belajar mengenai keluhan? Saat Nabi
Ayub AS kehilangan harta, anak-anak yang telah mendahuluinya, terkena penyakit
yang begitu dasyatnya, dan istri yang akhirnya meninggalkan beliau sendirian.
Nabi Ayub AS memang sudah lama tiada, tidak hidup di zaman sekarang
yang serba ada, tapi bukan satu alasan untuk tidak belajar dari kisah lainnya
dengan buah kesabaran yang diajarkan mereka.
Seorang teman bercerita tentang sosok seorang
Alin (almarhumah) lewat blognya. saya mencoba belajar untuk mendefiniskan
keluhan, yang mungkin saja menghancurkan puing-puing perjuangan dan keletihan yang
kita bangun sendiri.

------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- ---------

"Aku ingin hidup
lama. Terlalu serakahkah aku jika berharap untuk hidup? Jika memang harus mati
cepat, aku sangat ingin jadi rumput di surga nanti. Bisa tidak ya? Aku tidak
mungkin jadi bidadari. Aku hanya ingin menjadi rumput saja." (Lin, 25 Desember
2006)

***


SAYApertama kali mengenal sosoknya di tahun 2003 silam.
Seorang gadis chinese. Lin
atau Alin, saya lebih suka memanggilnya demikian saat menyapanya. Nama
lengkapnya Yoanita Afrianty Lin Che Ying. Dia mendeskripsikan arti namanya itu
lewat sebuah pesan singkat di bawah ini.

"Dari dulu aku tahu
kalau arti namaku ada hubungannya dengan cinta. Tapi aku baru tahu kalau
artinya ternyata "Tuhan adalah Cinta". Asal namaku dari bahasa Yunani. Papa
ingin aku selalu menebarkan cinta kasih di manapun aku berada."(Lin, 29
Januari 2006)

Lin adalah salah seorang sahabat
terbaik yang pernah saya miliki. Kami hanya beberapa kali sempat berjumpa di
Yogyakarta, tetapi kami lebih sering berkomunikasi via sms dan email.

Sore itu, 6 Nopember 2007, tepat pukul
16:19 WIB. Ponsel saya berdering. Dari seorang sahabat akrab. "Apa benar Lin
telah wafat seminggu yang lalu setelah operasi?" Ia bertanya, atau lebih
tepatnya meminta klarifikasi.

Saya terdiam cukup lama setelah
mendengar pertanyaan itu. Hampir dua minggu sebelumnya, Lin masih mengirim
sebuah sms pada saya. Sebuah sms yang isinya terasa janggal. Saya baru menyadarinya
setelah membaca kembali sms terakhirnya itu.

"U. Setta, aku
pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik. Berjanjilah untuk selalu bahagia.
Maafkan aku. Terima kasih atas semuanya. Hik-hik-hik, aku pergi. Assalamu
'alaikum wr. wb."(Lin, 26 Oktober 2007)

Ucapan salam dalam pesan singkat itu
terletak di akhir. Seperti orang yang sedang berpamitan.

Dan, setelah konfirmasi ke salah
seorang anggota keluarganya, benar Lin telah kembali ke haribaan-Nya beberapa
waktu sebelumnya. Sebelum naik ke meja operasi akibat komplikasi beberapa
penyakit yang sudah lama dideritanya: kanker otak, kanker darah, TBC usus, dan
beberapa penyakit lainnya.

Innaa lillahi wa
innaa ilaihi rooji'uun. Semoga kembali ke sisi-Nya adalah yang
terbaik untukmu, Sahabat.

***


Lin, mengenangmu kembali adalah
belajar tentang keceriaan menikmati hidup dalam belitan penyakit, belajar
tentang semangat hidup, belajar tentang cinta dan empati pada sesama, belajar
tentang indahnya persahabatan, juga belajar tentang pemaknaan atas keagungan-Nya.

"Aku kena TBC usus.
Keren ya namanya? Hehehe, tapi kok gak sengetop aku ya? Perlu dianalisa nih!
Oya, aku turun 7 kg! Pantas kalau jalan seperti melayang-layang. But don't
worry! I'm gonna be OK! Sure! Insya Allah! Coz I know God with me." (Lin, 26
Agustus 2005)

"Alhamdulillah, aku
lagi sakit parah. Mungkin harus dioperasi lagi yang kedua. Amandel. Sudah
beberapa hari tidak bisa ngomong dan makan/minum. Kekebalan tubuhku sangat
jelek. Aku kan
lahir prematur, sudah bagus bisa hidup seperti bayi lain. Tapi aku lelah sakit
terus." (Lin, 30 Nopember 2005)

"Hidup ini memang
penuh perjuangan. Dunia ini bukan untuk seorang pengecut, tetapi untuk mereka
yang tak pernah lelah dan berani berjuang menjalani hidup. Manusia lahir dengan
masalahnya sendiri. Bahkan bayi pun dituntut untuk berjuang menyampaikan rasa
laparnya. Setiap orang diberi ujian yang berbeda. Karenanya, Tuhan, aku
berjanji akan selalu berjuang." (Lin, 31 Desember 2006)

"Bagaimana aku makan? Membayangkan
saudara-saudaraku di pengungsian; banjir, letusan merapi dan warga Palestina
yang kena embargo. Mereka sudah makan belum ya? Aku merasa seperti penjahat, di
sini makan tapi mereka belum makan." (Lin, 7 Mei 2006)

"A tree is known by
its fruit, a man by his deed..A
good deed is never lost, he who saws courtesy, reaps friendship; and he who
plants kindness, gathers love." (Lin, 28 Pebruari 2007)

"I breathed a song
into the air.It fell to earth I knew not
where and the song from the beginning to end. I found again in the heart of a
friend." (Lin, 2 Maret 2007)

"Hiasilah mimpimu
dengan tetesan air sembahyang. Lelapkan matamu dengan alunan dzikrullah.Selimutkan dirimu
dengan kalimat syahadat.Alaskan tidurmu dengan doa."(Lin, 21 Maret 2007)

"Allah lebih canggih dari video
pengintai ya? Subhanallah banget deh. Tapi sebel, lagi ngapa-ngapain aja
perasaan selalu dilihatin Tuhan. Aku kan
jadi malu. Grogi. Gak PD. Aduuuh!!" (Lin, 21 Mei 2006)

Kami, sahabat-sahabatmu, akan
mengenangmu sebagai sosok yang selayaknya kami kenang. Kesungguhanmu membaca
tujuh juz Al-Qur'an dalam semalam di malam i'tikaf Ramadhan terakhirmu akan
kami coba ikuti, Lin.

Selamat datang di haribaan-Nya.
Selamat berjumpa dengan kekasih sejatimu. Kami yakin, itu tempat yang layak
untukmu. Bahkan tidak sekadar menjadi rumput di sisi-Nya. Semoga.

***





16 April
2oo9 o3:56 p.m.
www.setta81. multiply. com
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- ---------
Dari zaman kenabian dengan belajar banyak
kesabaran dari sosok Nabi Ayub AS sampai cerita 'zaman sekarang' tentang seorang
almarhumah Alin, membuat saya kadang merenung. Mungkin saja sebenarnya mereka
tidak pernah sakit, karena dari mulut dan hatinya, kesakitan yang mereka alami
berbuah manis rasa syukur pada Ilahi, dalam bentuk dzikir lisan dan hati.
Dan semoga mereka kembali dengan sayap-sayap
kesabaran yang mempertemukan mereka di syurga kelak.
Kadang, ujian sedikit membuat begitu banyak keluhan
yang terucap. Hati ini bertanya, akankah kita berkumpul dengan mereka di syurga
kelak?
*sebuah renungan, terima kasih juga untuk Setta.



3b.

Re: [Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit [Terimakasih, Sahabat]

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Mon May 25, 2009 4:28 pm (PDT)



salam kenal mba hana :)
amin.. allohumma amin
thanks for reading :)

salam
Nia Robie'

Pada 25 Mei 2009 22:53, alfin nuha <alfinnuha@yahoo.com> menulis:

>
>
> salam, Nia...
>
> Betapa bahagianya memiliki seorang sahabat seperti Alin...
> benar kata pepatah, sahabat tidak saja mengajarkan kita banyak hal yang
> tidak ada dalam diri kita, tapi ia membuat kita menyadari sesuatu yang kita
> miliki untuk kita syukuri...
> terima kasih pencerahannya...
> sahabat seperti Alin akan tetap hidup di hati kita, selamanya....
> Nia, sekalipun aku gak pernah mengenalnya, izinkan aku berdoa buatnya,
> semoga Allah swt. memberi segala kebaikan dan kelapangan untuk Alin di sana,
> di dunianya...
> Amin ya Mujiibas saailiin...
>
> salam kenal,
>
> Hana.
>
> - New Members<http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan/members;_ylc=X3oDMTJnMW5xZnZuBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4MjUzNTg0BGdycHNwSWQDMTcwNzUzMTUwNQRzZWMDdnRsBHNsawN2bWJycwRzdGltZQMxMjQzMjczODUx>
>
> Visit Your Group
> <http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan;_ylc=X3oDMTJmMGJkNG10BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE4MjUzNTg0BGdycHNwSWQDMTcwNzUzMTUwNQRzZWMDdnRsBHNsawN2Z2hwBHN0aW1lAzEyNDMyNzM4NTE->
> Give Back
>
> Yahoo! for Good<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJubW82Njg5BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDMTgyNTM1ODQEZ3Jwc3BJZAMxNzA3NTMxNTA1BHNlYwNuY21vZARzbGsDYnJhbmQEc3RpbWUDMTI0MzI3Mzg1MQ--;_ylg=1/SIG=11314uv3k/**http%3A//brand.yahoo.com/forgood>
>
> Get inspired
>
> by a good cause.
> Y! Toolbar
>
> Get it Free!<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJwdjAyZzBhBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzIEZ3JwSWQDMTgyNTM1ODQEZ3Jwc3BJZAMxNzA3NTMxNTA1BHNlYwNuY21vZARzbGsDdG9vbGJhcgRzdGltZQMxMjQzMjczODUx;_ylg=1/SIG=11c6dvmk9/**http%3A//toolbar.yahoo.com/%3F.cpdl=ygrps>
>
> easy 1-click access
>
> to your groups.
> Yahoo! Groups
>
> Start a group<http://groups.yahoo.com/start;_ylc=X3oDMTJwbG9la2d2BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzMEZ3JwSWQDMTgyNTM1ODQEZ3Jwc3BJZAMxNzA3NTMxNTA1BHNlYwNuY21vZARzbGsDZ3JvdXBzMgRzdGltZQMxMjQzMjczODUx>
>
> in 3 easy steps.
>
> Connect with others.
> .
>
>
>
3c.

Re: [Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit [Terimakasih, Sahabat]

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon May 25, 2009 8:02 pm (PDT)



Mbak Nia, aku ingat artikelnya Mas Setta ini ada di buku Menggenggam
Cahaya-nya ESKA kan ya?
Buat teman-teman yang udah punya bukunya, mungkin bisa baca-baca lagi
artikelnya ^_^

Thanks for sharing Mbak Nia...

Salam
Lia

2009/5/25 alfin nuha <alfinnuha@yahoo.com>

>
>
> salam, Nia...
>
> Betapa bahagianya memiliki seorang sahabat seperti Alin...
> benar kata pepatah, sahabat tidak saja mengajarkan kita banyak hal yang
> tidak ada dalam diri kita, tapi ia membuat kita menyadari sesuatu yang kita
> miliki untuk kita syukuri...
> terima kasih pencerahannya...
> sahabat seperti Alin akan tetap hidup di hati kita, selamanya....
> Nia, sekalipun aku gak pernah mengenalnya, izinkan aku berdoa buatnya,
> semoga Allah swt. memberi segala kebaikan dan kelapangan untuk Alin di sana,
> di dunianya...
> Amin ya Mujiibas saailiin...
>
> salam kenal,
>
> Hana.
>
>
> ------------------------------
> *From:* Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
> *To:* sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>;
> wordsmartcenter@yahoogroups.com
> *Sent:* Saturday, May 23, 2009 12:43:14 AM
> *Subject:* [sekolah-kehidupan] [Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit
>
> Saya tertarik bernostalgia dengan cerita yang dulu sewaktu kecil pernah
> saya baca dan kadang guru Agama atau guru ngaji sering menceritakannya.
> Kisah yang penuh makna dari sosok Nabi Ayub AS, simbol kesabaran manusia
> yang hidup di Dunia.
>
>
>
> "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik
> hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)
>
> Sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia mana pun di dunia, diuji dengan
> 3 bentuk yang mungkin saja karenanya manusia menjadi lupa. Segitiga
> penderitaan yang dapat menggunjang jiwa manusia, yaitu: kekayaan, sakit,
> dan kesendirian.
>
>
>
> Nabi Ayub AS yang mulanya memiliki harta yang melimpah, anak-anak, dan
> seorang istri yang setia diuji kesabaran dengan mengambil satu persatu
> nikmat itu untuk menaikan derajat beliau. Kisah Nabi Ayub AS mengajarkan
> sebuah arti kepemilikan yang sebenarnya. Memasrahkan semua nikmat yang ia
> dapat dengan mempercantik makna kehilangan tersebut dengan kesabaran.
>
>
>
> "Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku),
> sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
> Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya
> itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan
> keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai
> suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang
> menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84)
>
> Adakah kita belajar mengenai keluhan? Saat Nabi Ayub AS kehilangan harta,
> anak-anak yang telah mendahuluinya, terkena penyakit yang begitu dasyatnya,
> dan istri yang akhirnya meninggalkan beliau sendirian..
>
> Nabi Ayub AS memang sudah lama tiada, tidak hidup di zaman sekarang yang
> serba ada, tapi bukan satu alasan untuk tidak belajar dari kisah lainnya
> dengan buah kesabaran yang diajarkan mereka.
>
> Seorang teman bercerita tentang sosok seorang Alin (almarhumah) lewat
> blognya. saya mencoba belajar untuk mendefiniskan keluhan, yang mungkin saja
> menghancurkan puing-puing perjuangan dan keletihan yang kita bangun sendiri.
>
>
>
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- ---------
> --------- --------- --------- ---------
>
>
>
> *�Aku ingin hidup lama. Terlalu serakahkah aku jika berharap untuk hidup?
> Jika memang harus mati cepat, aku sangat ingin jadi rumput di surga nanti.
> Bisa tidak ya? Aku tidak mungkin jadi bidadari. Aku hanya ingin menjadi
> rumput saja.� (Lin, 25 Desember 2006)*
>
> * *
>
> *****
>
> * *
>
> * *
>
> *SAYA* pertama kali mengenal sosoknya di tahun 2003 silam. Seorang gadis *
> chinese*. Lin atau Alin, saya lebih suka memanggilnya demikian saat
> menyapanya. Nama lengkapnya Yoanita Afrianty Lin Che Ying. Dia
> mendeskripsikan arti namanya itu lewat sebuah pesan singkat di bawah ini.
>
>
>
> *�Dari dulu aku tahu kalau arti namaku ada hubungannya dengan cinta. Tapi
> aku baru tahu kalau artinya ternyata �Tuhan adalah Cinta�. Asal namaku dari
> bahasa Yunani. Papa ingin aku selalu menebarkan cinta kasih di manapun aku
> berada.� (Lin, 29 Januari 2006)*
>
> * *
>
> Lin adalah salah seorang sahabat terbaik yang pernah saya miliki. Kami
> hanya beberapa kali sempat berjumpa di Yogyakarta, tetapi kami lebih sering
> berkomunikasi via sms dan email.
>
>
>
> Sore itu, 6 Nopember 2007, tepat pukul 16:19 WIB. Ponsel saya berdering.
> Dari seorang sahabat akrab. �Apa benar Lin telah wafat seminggu yang lalu
> setelah operasi?� Ia bertanya, atau lebih tepatnya meminta klarifikasi.
>
>
>
> Saya terdiam cukup lama setelah mendengar pertanyaan itu. Hampir dua minggu
> sebelumnya, Lin masih mengirim sebuah sms pada saya. Sebuah sms yang isinya
> terasa janggal. Saya baru menyadarinya setelah membaca kembali sms
> terakhirnya itu.
>
>
>
> *�U. Setta, aku pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik. Berjanjilah untuk
> selalu bahagia. Maafkan aku. Terima kasih atas semuanya. Hik-hik-hik, aku
> pergi. Assalamu �alaikum wr. wb.� (Lin, 26 Oktober 2007)*
>
> * *
>
> Ucapan salam dalam pesan singkat itu terletak di akhir.. Seperti orang yang
> sedang berpamitan.
>
>
>
> Dan, setelah konfirmasi ke salah seorang anggota keluarganya, benar Lin
> telah kembali ke haribaan-Nya beberapa waktu sebelumnya. Sebelum naik ke
> meja operasi akibat komplikasi beberapa penyakit yang sudah lama
> dideritanya: kanker otak, kanker darah, TBC usus, dan beberapa penyakit
> lainnya.
>
>
>
> *Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji�uun**. *Semoga kembali ke sisi-Nya
> adalah yang terbaik untukmu, Sahabat.
>
>
>
> ***
>
>
>
>
>
> Lin, mengenangmu kembali adalah belajar tentang keceriaan menikmati hidup
> dalam belitan penyakit, belajar tentang semangat hidup, belajar tentang
> cinta dan empati pada sesama, belajar tentang indahnya persahabatan, juga
> belajar tentang pemaknaan atas keagungan-Nya.
>
>
>
> *�Aku kena TBC usus. Keren ya namanya? Hehehe, tapi kok gak sengetop aku
> ya? Perlu dianalisa nih! Oya, aku turun 7 kg! Pantas kalau jalan seperti
> melayang-layang. But don�t worry! I�m gonna be OK! Sure! Insya Allah! Coz I
> know God with me.� (Lin, 26 Agustus 2005)*
>
> * *
>
> *�Alhamdulillah, aku lagi sakit parah. Mungkin harus dioperasi lagi yang
> kedua. Amandel. Sudah beberapa hari tidak bisa ngomong dan makan/minum.
> Kekebalan tubuhku sangat jelek. Aku kan lahir prematur, sudah bagus bisa
> hidup seperti bayi lain. Tapi aku lelah sakit terus.� (Lin, 30 Nopember
> 2005)*
>
> * *
>
> *�Hidup ini memang penuh perjuangan. Dunia ini bukan untuk seorang
> pengecut, tetapi untuk mereka yang tak pernah lelah dan berani berjuang
> menjalani hidup. Manusia lahir dengan masalahnya sendiri. Bahkan bayi pun
> dituntut untuk berjuang menyampaikan rasa laparnya. Setiap orang diberi
> ujian yang berbeda. Karenanya, Tuhan, aku berjanji akan selalu berjuang.�
> (Lin, 31 Desember 2006)*
>
> * *
>
> �Bagaimana aku makan? Membayangkan saudara-saudaraku di pengungsian;
> banjir, letusan merapi dan warga Palestina yang kena embargo. Mereka sudah
> makan belum ya? Aku merasa seperti penjahat, di sini makan tapi mereka belum
> makan.� (Lin, 7 Mei 2006)
>
>
>
> *�A tree is known by its fruit, a man by his deed.* *A good deed is never
> lost, he who saws courtesy, reaps friendship; and he who plants kindness,
> gathers love.� (Lin, 28 Pebruari 2007)*
>
> * *
>
> *�I breathed a song into the air.* *It fell to earth I knew not where* *and
> the song from the beginning to end. I found again in the heart of a friend.�
> (Lin, 2 Maret 2007) *
>
> * *
>
> *�Hiasilah mimpimu dengan tetesan air sembahyang. Lelapkan matamu dengan
> alunan dzikrullah.** **Selimutkan dirimu dengan kalimat syahadat.** **Alaskan
> tidurmu dengan doa.�* (Lin, 21 Maret 2007)
>
>
>
> �Allah lebih canggih dari video pengintai ya? Subhanallah banget deh. Tapi
> sebel, lagi ngapa-ngapain aja perasaan selalu dilihatin Tuhan. Aku kan jadi
> malu. Grogi. Gak PD. Aduuuh!!� (Lin, 21 Mei 2006)
>
>
>
> Kami, sahabat-sahabatmu, akan mengenangmu sebagai sosok yang selayaknya
> kami kenang. Kesungguhanmu membaca tujuh juz Al-Qur�an dalam semalam di
> malam i�tikaf Ramadhan terakhirmu akan kami coba ikuti, Lin.
>
>
>
> Selamat datang di haribaan-Nya. Selamat berjumpa dengan kekasih sejatimu.
> Kami yakin, itu tempat yang layak untukmu. Bahkan tidak sekadar menjadi
> rumput di sisi-Nya. *Semoga. *
>
> * *
>
> ***
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 16 April 2oo9 o3:56 p.m.
>
> www.setta81. multiply. com <http://www.setta81.multiply.com>
>
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- ---------
> --------- --------- --------- ---------
>
> Dari zaman kenabian dengan belajar banyak kesabaran dari sosok Nabi Ayub AS
> sampai cerita �zaman sekarang� tentang seorang almarhumah Alin, membuat saya
> kadang merenung. Mungkin saja sebenarnya mereka tidak pernah sakit, karena
> dari mulut dan hatinya, kesakitan yang mereka alami berbuah manis rasa
> syukur pada Ilahi, dalam bentuk dzikir lisan dan hati.
>
> Dan semoga mereka kembali dengan sayap-sayap kesabaran yang mempertemukan
> mereka di syurga kelak.
>
> Kadang, ujian sedikit membuat begitu banyak keluhan yang terucap. Hati ini
> bertanya, akankah kita berkumpul dengan mereka di syurga kelak?
>
> *sebuah renungan, terima kasih juga untuk Setta.
>
>
>
>
>
3d.

Re: [Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit [Terimakasih, Sahabat]

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Mon May 25, 2009 8:04 pm (PDT)



iyah :) cuma emng akhir2 ini inget bnayk kematian aja mba:)
insyaAlloh sudah izin penulisnya :)
tfr mba lya :)

Pada 26 Mei 2009 10:01, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com> menulis:

>
>
> Mbak Nia, aku ingat artikelnya Mas Setta ini ada di buku Menggenggam
> Cahaya-nya ESKA kan ya?
> Buat teman-teman yang udah punya bukunya, mungkin bisa baca-baca lagi
> artikelnya ^_^
>
> Thanks for sharing Mbak Nia...
>
> Salam
> Lia
>
> 2009/5/25 alfin nuha <alfinnuha@yahoo.com>
>
>
>>
>> salam, Nia...
>>
>> Betapa bahagianya memiliki seorang sahabat seperti Alin...
>> benar kata pepatah, sahabat tidak saja mengajarkan kita banyak hal yang
>> tidak ada dalam diri kita, tapi ia membuat kita menyadari sesuatu yang kita
>> miliki untuk kita syukuri...
>> terima kasih pencerahannya...
>> sahabat seperti Alin akan tetap hidup di hati kita, selamanya....
>> Nia, sekalipun aku gak pernah mengenalnya, izinkan aku berdoa buatnya,
>> semoga Allah swt. memberi segala kebaikan dan kelapangan untuk Alin di sana,
>> di dunianya...
>> Amin ya Mujiibas saailiin...
>>
>> salam kenal,
>>
>> Hana.
>>
>>
>> ------------------------------
>> *From:* Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
>> *To:* sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>;
>> wordsmartcenter@yahoogroups.com
>> *Sent:* Saturday, May 23, 2009 12:43:14 AM
>> *Subject:* [sekolah-kehidupan] [Catcil] Mungkin Mereka Tidak Sakit
>>
>> Saya tertarik bernostalgia dengan cerita yang dulu sewaktu kecil pernah
>> saya baca dan kadang guru Agama atau guru ngaji sering menceritakannya.
>> Kisah yang penuh makna dari sosok Nabi Ayub AS, simbol kesabaran manusia
>> yang hidup di Dunia.
>>
>>
>>
>> "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah
>> sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad:
>> 44)
>>
>> Sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia mana pun di dunia, diuji dengan
>> 3 bentuk yang mungkin saja karenanya manusia menjadi lupa. Segitiga
>> penderitaan yang dapat menggunjang jiwa manusia, yaitu: kekayaan, sakit,
>> dan kesendirian.
>>
>>
>>
>> Nabi Ayub AS yang mulanya memiliki harta yang melimpah, anak-anak, dan
>> seorang istri yang setia diuji kesabaran dengan mengambil satu persatu
>> nikmat itu untuk menaikan derajat beliau. Kisah Nabi Ayub AS mengajarkan
>> sebuah arti kepemilikan yang sebenarnya. Memasrahkan semua nikmat yang ia
>> dapat dengan mempercantik makna kehilangan tersebut dengan kesabaran.
>>
>>
>>
>> "Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku),
>> sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
>> Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya
>> itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan
>> keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai
>> suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang
>> menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84)
>>
>> Adakah kita belajar mengenai keluhan? Saat Nabi Ayub AS kehilangan harta,
>> anak-anak yang telah mendahuluinya, terkena penyakit yang begitu dasyatnya,
>> dan istri yang akhirnya meninggalkan beliau sendirian..
>>
>> Nabi Ayub AS memang sudah lama tiada, tidak hidup di zaman sekarang yang
>> serba ada, tapi bukan satu alasan untuk tidak belajar dari kisah lainnya
>> dengan buah kesabaran yang diajarkan mereka.
>>
>> Seorang teman bercerita tentang sosok seorang Alin (almarhumah) lewat
>> blognya. saya mencoba belajar untuk mendefiniskan keluhan, yang mungkin saja
>> menghancurkan puing-puing perjuangan dan keletihan yang kita bangun sendiri.
>>
>>
>>
>> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- ---------
>> --------- --------- --------- ---------
>>
>>
>>
>> *�Aku ingin hidup lama. Terlalu serakahkah aku jika berharap untuk hidup?
>> Jika memang harus mati cepat, aku sangat ingin jadi rumput di surga nanti.
>> Bisa tidak ya? Aku tidak mungkin jadi bidadari. Aku hanya ingin menjadi
>> rumput saja.� (Lin, 25 Desember 2006)*
>>
>> * *
>>
>> *****
>>
>> * *
>>
>> * *
>>
>> *SAYA* pertama kali mengenal sosoknya di tahun 2003 silam. Seorang gadis
>> *chinese*. Lin atau Alin, saya lebih suka memanggilnya demikian saat
>> menyapanya. Nama lengkapnya Yoanita Afrianty Lin Che Ying. Dia
>> mendeskripsikan arti namanya itu lewat sebuah pesan singkat di bawah ini.
>>
>>
>>
>> *�Dari dulu aku tahu kalau arti namaku ada hubungannya dengan cinta. Tapi
>> aku baru tahu kalau artinya ternyata �Tuhan adalah Cinta�. Asal namaku dari
>> bahasa Yunani. Papa ingin aku selalu menebarkan cinta kasih di manapun aku
>> berada.� (Lin, 29 Januari 2006)*
>>
>> * *
>>
>> Lin adalah salah seorang sahabat terbaik yang pernah saya miliki. Kami
>> hanya beberapa kali sempat berjumpa di Yogyakarta, tetapi kami lebih sering
>> berkomunikasi via sms dan email.
>>
>>
>>
>> Sore itu, 6 Nopember 2007, tepat pukul 16:19 WIB. Ponsel saya berdering.
>> Dari seorang sahabat akrab. �Apa benar Lin telah wafat seminggu yang lalu
>> setelah operasi?� Ia bertanya, atau lebih tepatnya meminta klarifikasi.
>>
>>
>>
>> Saya terdiam cukup lama setelah mendengar pertanyaan itu. Hampir dua
>> minggu sebelumnya, Lin masih mengirim sebuah sms pada saya. Sebuah sms yang
>> isinya terasa janggal. Saya baru menyadarinya setelah membaca kembali sms
>> terakhirnya itu.
>>
>>
>>
>> *�U. Setta, aku pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik. Berjanjilah untuk
>> selalu bahagia. Maafkan aku. Terima kasih atas semuanya. Hik-hik-hik, aku
>> pergi. Assalamu �alaikum wr. wb.� (Lin, 26 Oktober 2007)*
>>
>> * *
>>
>> Ucapan salam dalam pesan singkat itu terletak di akhir.. Seperti orang
>> yang sedang berpamitan.
>>
>>
>>
>> Dan, setelah konfirmasi ke salah seorang anggota keluarganya, benar Lin
>> telah kembali ke haribaan-Nya beberapa waktu sebelumnya. Sebelum naik ke
>> meja operasi akibat komplikasi beberapa penyakit yang sudah lama
>> dideritanya: kanker otak, kanker darah, TBC usus, dan beberapa penyakit
>> lainnya.
>>
>>
>>
>> *Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji�uun**. *Semoga kembali ke sisi-Nya
>> adalah yang terbaik untukmu, Sahabat.
>>
>>
>>
>> ***
>>
>>
>>
>>
>>
>> Lin, mengenangmu kembali adalah belajar tentang keceriaan menikmati hidup
>> dalam belitan penyakit, belajar tentang semangat hidup, belajar tentang
>> cinta dan empati pada sesama, belajar tentang indahnya persahabatan, juga
>> belajar tentang pemaknaan atas keagungan-Nya.
>>
>>
>>
>> *�Aku kena TBC usus. Keren ya namanya? Hehehe, tapi kok gak sengetop aku
>> ya? Perlu dianalisa nih! Oya, aku turun 7 kg! Pantas kalau jalan seperti
>> melayang-layang. But don�t worry! I�m gonna be OK! Sure! Insya Allah! Coz I
>> know God with me.� (Lin, 26 Agustus 2005)*
>>
>> * *
>>
>> *�Alhamdulillah, aku lagi sakit parah. Mungkin harus dioperasi lagi yang
>> kedua. Amandel. Sudah beberapa hari tidak bisa ngomong dan makan/minum.
>> Kekebalan tubuhku sangat jelek. Aku kan lahir prematur, sudah bagus bisa
>> hidup seperti bayi lain. Tapi aku lelah sakit terus.� (Lin, 30 Nopember
>> 2005)*
>>
>> * *
>>
>> *�Hidup ini memang penuh perjuangan. Dunia ini bukan untuk seorang
>> pengecut, tetapi untuk mereka yang tak pernah lelah dan berani berjuang
>> menjalani hidup. Manusia lahir dengan masalahnya sendiri. Bahkan bayi pun
>> dituntut untuk berjuang menyampaikan rasa laparnya. Setiap orang diberi
>> ujian yang berbeda. Karenanya, Tuhan, aku berjanji akan selalu berjuang.�
>> (Lin, 31 Desember 2006)*
>>
>> * *
>>
>> �Bagaimana aku makan? Membayangkan saudara-saudaraku di pengungsian;
>> banjir, letusan merapi dan warga Palestina yang kena embargo. Mereka sudah
>> makan belum ya? Aku merasa seperti penjahat, di sini makan tapi mereka belum
>> makan.� (Lin, 7 Mei 2006)
>>
>>
>>
>> *�A tree is known by its fruit, a man by his deed.* *A good deed is never
>> lost, he who saws courtesy, reaps friendship; and he who plants kindness,
>> gathers love.� (Lin, 28 Pebruari 2007)*
>>
>> * *
>>
>> *�I breathed a song into the air.* *It fell to earth I knew not where* *and
>> the song from the beginning to end. I found again in the heart of a friend.�
>> (Lin, 2 Maret 2007) *
>>
>> * *
>>
>> *�Hiasilah mimpimu dengan tetesan air sembahyang. Lelapkan matamu dengan
>> alunan dzikrullah.** **Selimutkan dirimu dengan kalimat syahadat.** **Alaskan
>> tidurmu dengan doa.�* (Lin, 21 Maret 2007)
>>
>>
>>
>> �Allah lebih canggih dari video pengintai ya? Subhanallah banget deh. Tapi
>> sebel, lagi ngapa-ngapain aja perasaan selalu dilihatin Tuhan. Aku kan jadi
>> malu. Grogi. Gak PD. Aduuuh!!� (Lin, 21 Mei 2006)
>>
>>
>>
>> Kami, sahabat-sahabatmu, akan mengenangmu sebagai sosok yang selayaknya
>> kami kenang. Kesungguhanmu membaca tujuh juz Al-Qur�an dalam semalam di
>> malam i�tikaf Ramadhan terakhirmu akan kami coba ikuti, Lin.
>>
>>
>>
>> Selamat datang di haribaan-Nya. Selamat berjumpa dengan kekasih sejatimu.
>> Kami yakin, itu tempat yang layak untukmu. Bahkan tidak sekadar menjadi
>> rumput di sisi-Nya. *Semoga. *
>>
>> * *
>>
>> ***
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> 16 April 2oo9 o3:56 p.m.
>>
>> www.setta81. multiply. com <http://www.setta81.multiply.com>
>>
>> ------------ --------- --------- --------- --------- ---------
>> --------- --------- --------- --------- ---------
>>
>> Dari zaman kenabian dengan belajar banyak kesabaran dari sosok Nabi Ayub
>> AS sampai cerita �zaman sekarang� tentang seorang almarhumah Alin, membuat
>> saya kadang merenung. Mungkin saja sebenarnya mereka tidak pernah sakit,
>> karena dari mulut dan hatinya, kesakitan yang mereka alami berbuah manis
>> rasa syukur pada Ilahi, dalam bentuk dzikir lisan dan hati.
>>
>> Dan semoga mereka kembali dengan sayap-sayap kesabaran yang mempertemukan
>> mereka di syurga kelak.
>>
>> Kadang, ujian sedikit membuat begitu banyak keluhan yang terucap. Hati ini
>> bertanya, akankah kita berkumpul dengan mereka di syurga kelak?
>>
>> *sebuah renungan, terima kasih juga untuk Setta.
>>
>>
>>
>>
>
>
4a.

[catcil] Rindu Sekolah ;)

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Mon May 25, 2009 11:51 am (PDT)





Pernahkah kamu merindukan sekolah? Mungkinkah saat
masih menjadi murid atau mahasiswa? Ga yakin :D Kalau bisa dibilang rindu?
Rindu apanya dulu... Rindu kantinnya, jam kosongnya, ketemu gebetan, hihihi,
atau malah rindu tidur di kelas. Aku bangeeeet :D yang terakhir, hehe.

 

Pada saat menjadi murid atau mahasiswa, aku
mungkin tak akan bilang, aku rindu sekolah karena begitu liburan datang, aku
begitu senang. Walau tetap, sih aku akan kangen dengan teman-temanku. Sekolah
terkadang jadi momok, tapi memang merindukan... Apalagi, setelah bertahun-tahun
lulus.

 

Kalau sekarang, percaya tidak aku rindu pada
sekolah? Hehe... karena di sekolah, aku bisa belajar dan terus belajar. Otakku
terus bekerja walau paper-paper
selalu mewarnai mid test dan final test atau tugas-tugas menumpuk dan
harus merelakan hari libur atau minggu tenang.

 

Percaya, ga sih, kalau aku lagi rindu sekolah.
Tepatnya belajar? Merasa harus "mempekerjakan" otak lagi agar bisa terus
terasah :D Apalagi setelah meniatkan diri bikin presentasi untuk bedah buku...
Apalagi mengingat-ingat ketika harus mengisi kajian di sebuah kajian
kecil-kecilan. Merasa akhirnya jadi guru beneran :D walau baru TPA. Merasa
sekali kurang dan kurang otak ini bekerja.

 

Jujur, aku ingin sekolah. Ingin S1, ingin kursus
A-Z. Dengan berbagai pertimbangan semuanya mundur. S1 mundur di tahun 2004
karena ga rela 4 tahun kuliah tanpa konversi nilai di D3. S1 mundur lagi di
tahun 2007 karena nyantri kalong belum juga kelar dan multi tasking dengan freelancer
dan part timer di kantor. Kuliah
kembali mundur di tahun 2008 dengan alasan tidak jelas :D hingga tahun ini.

Rasanya iri melihat teman-teman yang bisa sampai S1, S2, S3... dan terus usaha untuk belajar. Wooow. Ada juga yang kursus ini dan itu, mendalami berbagai ilmu. Asal jangan ilmu hitam saja, hehe.

 

Walau setelah kuliah di pesantren terbuka dan
tidak selesai, aku belum sekolah lagi... aku sudah menemukan sebuah "sekolah"
yang tiap detiknya aku rindukan. Sekolah tanpa tugas, tapi banyak pelajaran di
dalamnya. Sekolah dengan banyak guru 
yang senang berbagi dan baik hati. Sekolah yang punya cita rasa tinggi,
hehe dan tahu selera muridnya, nah lho :D

 

Sekolah Kehidupan...
Sekolah yang tak perlu uang pangkal dan juga tak perlu jadi cadangan :D.
Seumur-umur, dua kali aku merasakan duduk di bangku cadangan. Ketika masuk SD
karena umur yang kurang dan ketika kuliah di Poltek mungkin karena nilainya
kurang :D. Alhamdulillah, akhirnya lolos ;)

 

So, sebenarnya, di mana pun kita bisa belajar. Di
sini, di sana dan di mana-mana karena ilmu Allah terbentang di jagad semesta.
Jutaan hikmah tersebar di mana pun kita berada. ;)

 

Tapi, tetep sih ada planning sekolah, minimal kursus, hehe

Dan ibu pun akan berkata *kayak ada waktunya aje* :D

 

 

Sekalian ya promosi milis Eska dan sekolah-kehidupan.com karena seumur-umur baru kali
ini aku jadi bintang sekolah,
hehe... :D

 

 

 *menyambut milad ESKA yang ke-3 bulan Juli nanti :)

 

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

4b.

Re: [catcil] Rindu Sekolah ;)

Posted by: "Lia Anggraini" ao_zora90@yahoo.co.id   ao_zora90

Tue May 26, 2009 12:02 am (PDT)




rindu sekolah?! tulisan kak novi mengingatkan lia dgn masa SMA yg penuh indah dulu. jd, kangen dgn teman-teman dan para guru. hiks.. hiks..
salam kenal,
lia

novi khansa' wrote:
> Pernahkah kamu merindukan sekolah? Mungkinkah saat
> masih menjadi murid atau mahasiswa? Ga yakin :D Kalau bisa dibilang rindu?
> Rindu apanya dulu... Rindu kantinnya, jam kosongnya, ketemu gebetan, hihihi,
> atau malah rindu tidur di kelas. Aku bangeeeet :D yang terakhir, hehe.
>  
> Pada saat menjadi murid atau mahasiswa, aku
> mungkin tak akan bilang, aku rindu sekolah karena begitu liburan datang, aku
> begitu senang. Walau tetap, sih aku akan kangen dengan teman-temanku. Sekolah
> terkadang jadi momok, tapi memang merindukan.. . Apalagi, setelah bertahun-tahun
> lulus.
>  
> Kalau sekarang, percaya tidak aku rindu pada
> sekolah? Hehe... karena di sekolah, aku bisa belajar dan terus belajar. Otakku
> terus bekerja walau paper-paper
> selalu mewarnai mid test dan final test atau tugas-tugas menumpuk dan
> harus merelakan hari libur atau minggu tenang.
>  
> Percaya, ga sih, kalau aku lagi rindu sekolah.
> Tepatnya belajar? Merasa harus "mempekerjakan" otak lagi agar bisa terus
> terasah :D Apalagi setelah meniatkan diri bikin presentasi untuk bedah buku...
> Apalagi mengingat-ingat ketika harus mengisi kajian di sebuah kajian
> kecil-kecilan. Merasa akhirnya jadi guru beneran :D walau baru TPA. Merasa
> sekali kurang dan kurang otak ini bekerja.
>  
> Jujur, aku ingin sekolah. Ingin S1, ingin kursus
> A-Z. Dengan berbagai pertimbangan semuanya mundur. S1 mundur di tahun 2004
> karena ga rela 4 tahun kuliah tanpa konversi nilai di D3. S1 mundur lagi di
> tahun 2007 karena nyantri kalong belum juga kelar dan multi tasking dengan freelancer
> dan part timer di kantor. Kuliah
> kembali mundur di tahun 2008 dengan alasan tidak jelas :D hingga tahun ini. Rasanya iri melihat teman-teman yang bisa sampai S1, S2, S3... dan terus usaha untuk belajar. Wooow. Ada juga yang kursus ini dan itu, mendalami berbagai ilmu. Asal jangan ilmu hitam saja, hehe.
>  
> Walau setelah kuliah di pesantren terbuka dan
> tidak selesai, aku belum sekolah lagi... aku sudah menemukan sebuah "sekolah"
> yang tiap detiknya aku rindukan. Sekolah tanpa tugas, tapi banyak pelajaran di
> dalamnya. Sekolah dengan banyak guru  
> yang senang berbagi dan baik hati. Sekolah yang punya cita rasa tinggi,
> hehe dan tahu selera muridnya, nah lho :D
>  
> Sekolah Kehidupan...
> Sekolah yang tak perlu uang pangkal dan juga tak perlu jadi cadangan :D.
> Seumur-umur, dua kali aku merasakan duduk di bangku cadangan. Ketika masuk SD
> karena umur yang kurang dan ketika kuliah di Poltek mungkin karena nilainya
> kurang :D. Alhamdulillah, akhirnya lolos ;)
>  
> So, sebenarnya, di mana pun kita bisa belajar. Di
> sini, di sana dan di mana-mana karena ilmu Allah terbentang di jagad semesta.
> Jutaan hikmah tersebar di mana pun kita berada. ;)
>  
> Tapi, tetep sih ada planning sekolah, minimal kursus, hehe
> Dan ibu pun akan berkata *kayak ada waktunya aje* :D
>  
>  
> Sekalian ya promosi milis Eska dan sekolah-kehidupan. com karena seumur-umur baru kali
> ini aku jadi bintang sekolah ,
> hehe... :D
>  
>  
>  *menyambut milad ESKA yang ke-3 bulan Juli nanti :)
>  
> novi_khansa' kreatif ~Graphic Design 4 Publishing~ YM : novi_ningsih http://akunovi. multiply. com http://novikhansa. wordpress. com/
>

Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com

5.

[info] Seminar Internasional Pendidikan Jepang

Posted by: "SeminarInternasional" indonesia@cetak.com   filateli

Mon May 25, 2009 4:57 pm (PDT)



Maaf permisi pak Moderator numpang posting. Terima kasih kerjasamanya.
----------------------------------------------------------

Seminar Internasional Pendidikan Jepang

Sebanyak 16 sekolah dari Jepang akan hadir di Jakarta (29 Agustus) dan
Surabaya (30 Agustus).
Seminar internasional mengenai pendidikan di Jepang akan dilakukan saat itu
di dua tempat.
Para pembicara khusus mengenai pendidikan Jepang akan dihadirkan.
Tempat sangat terbatas.
Pendaftaran silakan akses ke http://gakko.us/
atau kirimkan email dengan Subject: Pendidikan Jepang
Kirimkan email ke: info@gakko.us

Partisipasi/kehadiran saudara di seminar TIDAK dipungut bayaran.

Terima kasih

Panitia Japan Education Fair
.

6a.

Fwd: Eksekutif bergaji Rp 8,8 M bangkrut, kini jadi pengantar pizza

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon May 25, 2009 6:19 pm (PDT)



Roda memang selalu berputar...

---------- Forwarded message ----------
Subject: (Sahabat-Bintang) Eksekutif bergaji Rp 8,8 M bangkrut, kini jadi
pengantar pizza
To:

VIVA news - Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman tampaknya nyaris sempurna.
Lulus dengan gelar sarjana S-1 dan MBA (Master of Business Administration)
dari universitas bergengsi UCLA ( University of California ), Karpman
langsung mendapat kerjaan dengan gaji yang menggiurkan sebagai pialang
saham.

Dia pun bisa menikahi perempuan idamannya, Stephanie dan dikarunai dua anak.
Mereka pun rutin berlibur ke tempat-tempat mahal di penjuru dunia.

Setelah 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan
menjadi eksekutif perusahaan. Gajinya pun naik menjadi US$750.000 (sekitar
lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun.

"Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa cetak banyak uang. Entah mengapa
situasi itu kok tidak berlanjut?" kata Karpman dalam wawancara khusus dengan
stasiun televisi ABC.

Dari segala sisi, Karpman dan keluarga saat itu hidup dalam "Impian Amerika"
(American Dream). Mereka tinggal di sebuah rumah besar di kota Tampa ,
Florida . Rumah mereka pun dilengkapi lapangan golf.

"Saat itu saya sudah tidak tahu berapa harga barang-barang di toko.
Pokoknya, tinggal bawa troli dan ambil saja," kata Karpman.

Dia pun begitu percaya diri dengan kemampuannya mencetak banyak uang. Maka,
tahun 2005 dia meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan membuat usaha
sendiri yang sejenis.

Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, dia
Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya..
Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam
jumlah besar dengan jaminan rumah.

Namun, badai krisis keuangan menerpa Amerika Serikat (AS). Karpman tak mampu
menarik investor, sehingga perusahaannya bubar.

Sejak saat itu, dia menjadi penganggur dan sulit mendapat kerja. Padahal, di
masa lalu, Karpman tak perlu pusing mencari kerja.

"Dulu, saat menjalani tes wawancara kerja, saya bisa jadi bersikap kurang
ajar, karena justru sayalah yang sering menanyai si pewawancara, apakah
perusahaannya cukup layak mempekerjakan saya," kata Karpman dalam wawancara
yang ditayangkan di laman stasiun televisi ABC.

"Sekarang, justru saya yang kini berharap-harap minta kerja sambil memegang
topi di tangan," lanjut Karpman.

Saat dia susah mendapat kerja, tabungannya ludes untuk keperluan hidup
sehari-hari dia dan keluarga. Bahkan, keluarga Karpman kini harus menanggung
utang ratusan ribu dolar dan rumah mewah terancam disita pihak kreditur.

Mereka pun tak mampu menanggung biaya pendidikan anak-anak di sekolah swasta
yang mencapai US$30.000 (Rp 352,3 juta). Namun mereka bersyukur ada seorang
dermawan yang membantu membiayai uang sekolah anak-anak mereka hingga tahun
depan.

Maka, Karpman sudah bertekad, kerja apapun akan dia lakukan, asalkan
mendapat uang. Dia pun bersedia turun derajat. Karpman tak lagi mencari
posisi-posisi yang tinggi, maka dia sempat melamar sebagai bartender (peramu
minuman), namun ditolak. Istrinya, Stephanie, kini juga akan menjual
baju-bajunya yang bertumpuk-tumpuk di lemari pakaian di toko-toko loak.

Akhirnya Karpman mendapat kerjaan baru. Namun, bukan lagi sebagai eksekutif,
melainkan sebagai pengantar pizza (roti isi khas Italia) di restoran Mike's
Pizza & Deli di kota Clearwater.

Pemilik restoran, Mike Dodaro, bingung saat melihat Karpman datang ke
tempatnya untuk wawancara kerja dengan mengendarai mobil mewah Mercedes
Benz. Dodaro pun terkejut saat membaca CV (riwayat pendidikan dan pekerjaan)
Karpman.

Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar
MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain,
Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja
terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar).

Namun, Karpman tetap mengambil lowongan itu. Dia rela kini digaji US$7,29
atau sekitar lebih dari Rp.85.000,- per jam - belum termasuk tips. Karpman
pun tak peduli dengan reaksi istrinya yang kaget dengan profesi suaminya
saat ini.

"Menurut saya, yang paling buruk adalah saat datang ke teman sambil berkata,
'boleh pinjam uangmu?' Menjadi pengantar pizza pun sudah kemajuan," lanjut
Karpman.

--
*********************************************
Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya
http://reportermilist.multiply.com/
**********************************************
Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 20000/
5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh
reportermilist, bayangkan peluang yang murah dangan prospect yang
besar.. Berminat Hubungi Reportermilist@gmail.com
=============================
(Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs
www.Goleti.com<http://www.goleti.com/>
=============================
Search Engine Terpopuler Anak Bangsa
http://djitu.com
=============================
Space Iklan
=============================

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania.multiply.com aja!
6b.

Re: Fwd: Eksekutif bergaji Rp 8,8 M bangkrut, kini jadi pengantar pi

Posted by: "amilistya@yahoo.com" amilistya@yahoo.com   amilistya

Mon May 25, 2009 11:55 pm (PDT)




Mas Nur yth,
 
Sangat menarik pengalaman hidup Ken
Saya kenal seseorang sangat dekat yang mengalami hal mirip tapi dalam skala kecil
Beliau GM sebuah perusahaan menengah dengan gaji aduhai....Ketika Perusahaan bangkrut dalam usianya 57 tahun dia tak mencari pekerjaan lain
Duduk manis di rumah menjual pulsa elektronik yang CUMA untung uang receh
Tatkala saya tanya : Bagaimana rasanya biasa memegang uang jutaan kemudian hanya receh?"
Beliau menjawab: " Itu kan CUMA ANGKA, rasa dan kedalaman maknanya tetap sama yaitu " sukur dan berbahagia" Kalo sukur dan bahagia kita kan sehat jiwa raga. Kebutuhan saya ini apa sih? kan sama seperti dulu, makan juga cuma 3 piring nasi. Pakaian juga nggak harus rangkap sepuluh. Sepanjang kita berguna bagi orang lain. Itulah yang dinamakan hidup yang berarti
 
Saya hanya manggut manggut mendengar falsafahnya.Seperti hanlnya ketika saya membaca artikel dari mas Nur. Heeehhhmmm yaaa... roda memang berputar....itulah hukum alam
 
Salam
 
Ami

--- On Tue, 5/26/09, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:

From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Fwd: Eksekutif bergaji Rp 8,8 M bangkrut, kini jadi pengantar pizza
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, flpdki@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 26, 2009, 1:19 AM

Roda memang selalu berputar...

---------- Forwarded message ----------
Subject: (Sahabat-Bintang) Eksekutif bergaji Rp 8,8 M bangkrut, kini jadi pengantar pizza
To:

VIVA news - Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman tampaknya nyaris sempurna. Lulus dengan gelar sarjana S-1 dan MBA (Master of Business Administration) dari universitas bergengsi UCLA ( University of California ), Karpman langsung mendapat kerjaan dengan gaji yang menggiurkan sebagai pialang saham.

Dia pun bisa menikahi perempuan idamannya, Stephanie dan dikarunai dua anak.. Mereka pun rutin berlibur ke tempat-tempat mahal di penjuru dunia.

Setelah 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan menjadi eksekutif perusahaan. Gajinya pun naik menjadi US$750.000 (sekitar lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun.

"Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa cetak banyak uang. Entah mengapa situasi itu kok tidak berlanjut?" kata Karpman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi ABC.

Dari segala sisi, Karpman dan keluarga saat itu hidup dalam "Impian Amerika" (American Dream). Mereka tinggal di sebuah rumah besar di kota Tampa , Florida . Rumah mereka pun dilengkapi lapangan golf.

"Saat itu saya sudah tidak tahu berapa harga barang-barang di toko. Pokoknya, tinggal bawa troli dan ambil saja," kata Karpman. 

    

Dia pun begitu percaya diri dengan kemampuannya mencetak banyak uang. Maka, tahun 2005 dia meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan membuat usaha sendiri yang sejenis.

Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, dia Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya. . Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam jumlah besar dengan jaminan rumah.

Namun, badai krisis keuangan menerpa Amerika Serikat (AS). Karpman tak mampu menarik investor, sehingga perusahaannya bubar.

Sejak saat itu, dia menjadi penganggur dan sulit mendapat kerja. Padahal, di masa lalu, Karpman tak perlu pusing mencari kerja.
 
"Dulu, saat menjalani tes wawancara kerja, saya bisa jadi bersikap kurang ajar, karena justru sayalah yang sering menanyai si pewawancara, apakah perusahaannya cukup layak mempekerjakan saya," kata Karpman dalam wawancara yang ditayangkan di laman stasiun televisi ABC.

"Sekarang, justru saya yang kini berharap-harap minta kerja sambil memegang topi di tangan," lanjut Karpman. 

Saat dia susah mendapat kerja, tabungannya ludes untuk keperluan hidup sehari-hari dia dan keluarga. Bahkan, keluarga Karpman kini harus menanggung utang ratusan ribu dolar dan rumah mewah terancam disita pihak kreditur.

Mereka pun tak mampu menanggung biaya pendidikan anak-anak di sekolah swasta yang mencapai US$30.000 (Rp 352,3 juta). Namun mereka bersyukur ada seorang dermawan yang membantu membiayai uang sekolah anak-anak mereka hingga tahun depan.

Maka, Karpman sudah bertekad, kerja apapun akan dia lakukan, asalkan mendapat uang. Dia pun bersedia turun derajat. Karpman tak lagi mencari posisi-posisi yang tinggi, maka dia sempat melamar sebagai bartender (peramu minuman), namun ditolak. Istrinya, Stephanie, kini juga akan menjual baju-bajunya yang bertumpuk-tumpuk di lemari pakaian di toko-toko loak.

Akhirnya Karpman mendapat kerjaan baru. Namun, bukan lagi sebagai eksekutif, melainkan sebagai pengantar pizza (roti isi khas Italia) di restoran Mike's Pizza & Deli di kota Clearwater.

Pemilik restoran, Mike Dodaro, bingung saat melihat Karpman datang ke tempatnya untuk wawancara kerja dengan mengendarai mobil mewah Mercedes Benz. Dodaro pun terkejut saat membaca CV (riwayat pendidikan dan pekerjaan) Karpman.

Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain, Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar).
 
Namun, Karpman tetap mengambil lowongan itu. Dia rela kini digaji US$7,29 atau sekitar lebih dari Rp.85.000,- per jam - belum termasuk tips. Karpman pun tak peduli dengan reaksi istrinya yang kaget dengan profesi suaminya saat ini.

"Menurut saya, yang paling buruk adalah saat datang ke teman sambil berkata, 'boleh pinjam uangmu?' Menjadi pengantar pizza pun sudah kemajuan," lanjut Karpman.

--
************ ********* ********* ********* ******
Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist dari sumber terpercaya
http://reportermili st.multiply. com/
************ ********* ********* ********* *******
Reportermilist menerima penerbitan Iklan dengan tarif hanya Rp 20000/
5 hari kerja terbit dalam setiap Email berita yang dikirim oleh
reportermilist, bayangkan peluang yang murah dangan prospect yang
besar.. Berminat Hubungi Reportermilist@ gmail.com
============ ========= ========
(Iklan)Untuk Berita sekitar Banyumas Kunjungi situs www.Goleti.com
============ ========= ========
Search Engine Terpopuler Anak Bangsa
http://djitu. com
============ ========= ========
Space Iklan
============ ========= ========

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam. multiply. com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania. multiply. com aja!

7a.

Re: [catcil] Sendawanya Merdu

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Mon May 25, 2009 10:09 pm (PDT)





Wah senangnya bisa main sama nibras..dan dapat jatah tugas menyuapi makannya :-)
pantesan sekarang nibras jadik gemuk. Kalo disuapin Kang Dani bisa sampe kenyang banget dan bersendawa deh.

Boleh juga kapan-kapan makan bareng Bapaknya Nibras kali aja makannya jadi banyak..he..he..he..

Kang Galih mo ngajak makan bareng tuh :-)

--- On Mon, 5/25/09, Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
Sendawanya Merdu
~DA~

Suara tawa bayi adalah obat manjur untuk stress
dan suara sendawanya memberikan kepuasan tertinggi.

8.

(catcil) Hidup Itu Karunia

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon May 25, 2009 11:27 pm (PDT)



(catcil) Hidup Itu Karunia

By: agussyafii

Di Rumah Amalia, rumah dimana anak-anak belajar dan rumah bagi siapapun untuk saling berbagi kebahagiaan. Pada hari minggu kemaren dari pagi anak-anak Amalia sudah datang untuk bimbel. Jam 7 pagi Adi sudah datang. Setelah itu anak-anak berbondong-bondong berdatangan. Akhirnya kami memulai kegiatan dengan 'Smart Walking' Kak Rani, Kak Nia dan Kak Asep juga datang. Setelah kegiatan 'Smart Walking' anak-anak belajar matematika. Rupanya setelah kegiatan bimbel Rumah Amalia kedatangan tamu dari Canada. Spesial datang ke Rumah Amalia dan terakhir saya kedatangan tamu, seorang Ibu dengan dua putranya.

Malam itu Sang Ibu bertutur, 'Hidup itu adalah Karunia. Harus selalu disyukuri.' begitulah makna hidup baginya. 'belajar istiqomah adalah sebuah keharusan untuk senantiasa selalu bersyukur kepada Alloh SWT' lanjutnya.

Hobinya yang senantiasa menyayangi anak-anak yatim justru semakin bertambah setelah beliau sakit keras karena sembuh dari doa mereka. Tuturnya, 'Harus kita sadari bahwa pengalaman hidup manusia apapun bentuknya datang dari Alloh SWT. Orang lain menyebutnya ini ujian namun saya menyebutnya sebagai Karunia Alloh SWT agar saya meningkatkan ketaqwaan padaNya.' katanya.

kedua putranya berlari ke dalam rumah, sementara istri saya duduk menemani ibu itu. Hana berlarian dengan ketawa kecilnya. Sesekali beliau mengusap airmata yang jatuh dipipinya. Beliau bercerita terkadang dirinya berasa beruntung begitu banyak karunia Alloh untuk dirinya sebagai seorang 'single parent' tentunya tidak mudah baginya untuk menjalani hidup.

Hidup sendiri bersama kedua putranya memang merasakan berada dalam guncangan hidup. Rumah tangga yang dijalinnya selama 15 tahun ternyata harus kandas. Kegagalan dalam kehidupan rumah tangganya merupakan pukulan telak terhadap jiwanya justru setelah dirinya mengalami sakit berat yang dialaminya. Dalam kondisi seperti itulah kemudian saya membimbing sang ibu untuk menyerahkan semua persoalan hidupnya kepada Alloh SWT. Permasalahan hidupnya telah mencapai satu titik nadir yang harus dalam kondisi pasrah dan ikhlas menerima semua yang telah menjadi kehendakNya. alhamdulillah kondisi psikologisnya sudah menjadi baik dan percaya diri.

Beliau bertutur pada saya dengan penuh linangan airmata, 'Suara adzan yang mengalun sering mengalir perasaan sejuk. Suara mengaji membuat saya menangis. Kenangan masa kecil saya belajar mengaji dan belajar solat silih berganti hadir, semua terputus ketika saya hidup ditengah gemerlapnya dunia, berlimpahnya materi, suami yang sempurna, yang semuanya justru tidak bisa menolong apapun ketika saya dalam badai masalah yang terus bertubi-tubi menimpa keluarga kami.'

'Alhamdulillah, semua kejadian dan masalah telah menyadarkan saya hanya berserah diri pada Sang Khaliq-lah saya menemukan kebahagiaan sejati' tutur sang ibu. Malam semakin larut. Kebahagiaan itu hadir ditengah kami, sebagaimana yang dirasakan oleh setiap orang yang senantiasa ikhlas dan mensyukuri nikmat. 'Terima kasih Ya Alloh atas semua KaruniaMu' Ucap sang ibu diakhir perjumpaan kami.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431

9.

Undangan Launching buku Fikih Jurnalistik di Perpus Kota Malang

Posted by: "Faris Milik-Mu" faris_indo@yahoo.com   faris_indo

Mon May 25, 2009 11:51 pm (PDT)





Assalamu'alikum
Wr. Wb.

 

Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Malang akan mengadakan Launching dan Bedah
Buku "Fikih Jurnalistik-Etika dan Kebebasan Pers Menurut Islam" pada:

                        Hari, tanggal     : Sabtu, 30 Mei 2009

                        Pukul                :
10.30 – 12.30 WIB

                        Tempat : Lobby Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang.

  Jalan Ijen No. 30 A Malang Jawa Timur.

                        Pemateri           :

1. Faris Khoirul Anam (Penulis buku, wartawan, Ketua FLP Cabang Malang, dan Divisi Media Massa
dan Jurnalistik FLP Jawa Timur)

2. Chusnun Djuraid (Pemred
Malang Post)

Kami mengundang bapak/ibu/saudara/i untuk berkenan
menghadiri acara tersebut (jumlah perwakilan tidak terbatas dan tidak dipungut
biaya).

 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

 

Contac Person Panitia

081233405454
(Ketua, Retno Ilhami)081808127376
(Sekretaris, Rialita)

 

"Bahasan tentang berbagai
aturan dan etika media ini menarik karena mengambil sudut pandang berbeda, dan
baru pertamakalinya digunakan oleh pengamat dan penulis media massa. Berbagai
contoh yang disajikan, dari isu pornografi hingga ghibah, kabar bohong, dan amplop wartawan, membuat kajian ini
terasa berpijak ke bumi, karena hal-hal itu kita hadapi dan kita alami
sehari-hari."

 

Sirikit Syah

Pendiri dan Aktivis Lembaga Konsumen Media (Media Watch)

 

Banyak hal butuh penataan
dari sudut pandang hukum. Khususnya yang selama ini belum tersentuh secara
sistematis dari sudat pandang hukum Islam. Buku Fikih Jurnalistik merupakan
rintisan awal yang perlu terus menerus dikembangkan.

 

H.M. Said Budairy

Ketua Komisi Informatika dan
Komunikasi MUI Pusat, Ombudsman PANTAU

10.

Cakrawala-Theatrical Traditional Dance Performance to support Intern

Posted by: "seltza egan" tristanova@yahoo.com   tristanova

Tue May 26, 2009 12:01 am (PDT)

[Attachment(s) from seltza egan included below]

Dear all,

You are invited to attend Horizon- Cakrawala event.
See the invitation attached for more info or visit www.waita21.com or simply reach our publicity chair for RSVP:

Ms. Nofa F Lestari
novalestari@waita21.com

Mr. Catur A Riyanto
caturriyanto@waita21.com

Aston Rasuna Residence Tower 4 Floor 14th F
Jl. HR Rasuna Said Jakarta 12960
Ph: 021-36009308 Fax: 02193902616

Regards-Waita21-Encouraging Youth and Children to Actively Love, Protect and Restore Indonesia Marine Life.

Attachment(s) from seltza egan

1 of 1 Photo(s)

1 of 1 File(s)

11.

[Bahasa] Asyiknya Bermain (dengan) Kata

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue May 26, 2009 2:58 am (PDT)



*Asyiknya Bermain (dengan) Kata*

*Oleh Nursalam AR*

* *

*�Kata ibarat tanah lempung. Ia dapat dibentuk sesuka hati.� (Pramoedya
Ananta Toer)*

* *

�Hoi! Jablay!Jablay!�

�Godain kita dong!�

�Ah, sombong lu. Mau gue bayar berapa sih?!�

Aku tersadar. Jelas seruan-seruan iseng itu bukan untukku. Pakaianku cukup
sopan. Kaus *casual* dan *blue jeans*. Plus sandal gunung. Maklum, pekerja
lepas. Bukan orang kantoran.

Tapi pemandangan di depanku memang menggiurkan. Tubuh putih mengkal dengan
kaus ketat sebatas pusar dan nyaris tanpa lengan. Jaket mininya pun tak
kuasa menutupi bagian tubuhnya yang menonjol menantang. Tak heran tiga
remaja laki-laki tanggung menarik-narik lengan gadis belasan tahun berambut
mayang itu. Ia meronta, memaki lantas berlari-lari menjauh. Tiga remaja
kurang ajar itu tertawa-tawa senang. Mata mereka jalang melihat *megal-megol
* pinggul montok dengan sebagian celana dalam yang mencuat keluar seakan
berteriak,�Hey, ini aku lho!�

�Dasar jablay!� seru mereka sambil kembali nongkrong di depan gerbang *mall*.
Di antara deretan gerobak kaki lima penjual penganan. Di antara bisingnya
derit kereta yang melintas dekat sebuah stasiun kereta di bilangan Jakarta
Selatan.

Barangkali gadis manis itu salah satu dari sekian banyak perempuan penjaja
cinta yang sering berkeliaran di sekitar *mall *terutama pada sore dan malam
hari. *Mall* yang satu ini konon salah satu dari dua *mall* yang santer
disebut-sebut sebagai pusat *pekcun *terbesar di wilayah Jakarta Selatan.

Ya, *pekcun*. Itu istilah tahun 90-an. Ada juga yang menyebutnya *ayam*.
Kini lebih populer dengan sebutan �*jablay*� alias �*jarang dibelai�(*padahal
mereka justru sering dibelai bahkan lebih!). Sebuah istilah *slank *yang
populer seiring larisnya film *Mendadak Dangdut* yang dibintangi Titi Kamal.
Tikam�akronim *gaul* dari nama si aktris *sexy* tersebut�berperan sebagai
penyanyi pop masyhur yang menyamar sebagai penyanyi dangdut tarkam (tarikan
kampung) ketika terpaksa buron karena diduga sebagai pengedar narkoba.

�*Lai�lai..Panggil aku si jablay. Abang jarang pulang aku jarang dibelai*,�
demikian senandung Tikam dengan ekspresi datar dan cengkok seadanya.

Tapi barangkali juga si gadis jablay itu hanya sekadar senang berbaju *sexy
*yang memamerkan keindahannya�sebagaimana *trend* mode saat ini--yang konon
merupakan �naluri alamiah perempuan�. Yang jelas apapun motifnya, bagi
laki-laki, pemandangan yang tersuguh sama saja. Entahlah jika ada stiker
atau label pada punggung si gadis bertuliskan,�AKU BUKAN JABLAY�. Mungkin
dengan demikian baru jelas. Setidaknya jelas-jelas menggelikan.

Dalam sejarah negeri ini berkeliaran istilah-istilah untuk profesi perempuan
penjaja cinta ini dari zaman ke zaman: *jablay*, *gongli* (*bagong lieur*),
*bispak* (bisa dipake), *ayam*, *pekcun*, *lonte, cabo* (konon dari *ca bau
kan*), *Salome* (satu lobang rame-rame), *pelacur, kupu-kupu malam* sampai *
WTS* (*Wanita Tuna Susila*). Eufemisme yang terakhir ini pun karena dianggap
�kasar� diperhalus lagi menjadi PSK alias Pekerja Seks Komersial. Aku pernah
kena tegur salah satu dosen dalam mata kuliah Sosiologi Kesehatan ketika
menyebut-nyebut istilah WTS dalam presentasiku. Katanya istilah tersebut
�tidak *up to date *dan tidak berempati pada nasib mereka�.

Ah, eufemisme. Ia menjajah benak sebagian besar kita.

�Rumah tidak dikunci?� tanya salah seorang teman kakak perempuanku. Minggu
siang itu, sewaktu aku belum menikah, kakak perempuanku dan beberapa
rekannya berangkat kondangan. Aku asyik mengejar-ngejar makna dalam sebuah
teks. Mataku berpindah-pindah dari teks, kamus dan layar komputer. Ditemani
lantunan serak syahdu Opick dari *speaker* komputer.

�Ada Salam yang *nungguin*,� jawab kakakku.

�O, ada penunggunya! Serem dong!� celetuk salah seorang di antara mereka.
Para perempuan itu tertawa cekikikan. Aku tersenyum seraya mengunci pintu
depan.

Ya, kata �penunggu� kadung diasosiasikan dengan si Mbah Jambrong atau
sederet dedemit makhluk halus yang menghuni sebuah tempat yang dianggap
keramat.

Pernah seorang klien terbahak-bahak ketika memeriksa hasil terjemahanku.
Entah mengapa aku tak mengerti. Baru kemudian, setelah durasi tawanya usai,
ia menyoal sebuah istilah.

�Mas, ini tidak usah diterjemahkan. Biarkan saja,� ujarnya seraya menunjuk
kata *software*. Kebetulan naskah terjemahan yang aku kerjakan mengenai
manual produk komputer terbaru.

�Kenapa, Pak? �Kan sudah ada bahasa Indonesia bakunya?�

�Tidak kenapa-kenapa sih,� balasnya sambil garuk-garuk kepala. �Tapi saya
jadi ingat punyanya istri saya!� Ia melirik penuh arti. Lalu tenggelam dalam
gelak tawanya.

*Masya Allah*, sedemikian asosiatifnyakah kata itu?

Dalam naskah tersebut, *software* aku terjemahkan menjadi *perangkat lunak*.

Akhirnya didapat suatu istilah hasil kompromi--karena aku sedapat mungkin
menjunjung prinsip indigenasi (pribumisasi) bahasa�yakni *piranti lunak*.
Demi menghindarkan asosiasi negatif, dalihnya. Entahlah apakah sedemikian *
ngeres*nya benak para konsumen produk komputer tersebut.

Ah, kata. Suatu kata kadang lekat dengan pemaknaan tertentu. Ketika santer
disebut-sebut istilah *teroris* barangkali dalam benak sebagian kita
langsung tertayang citra seorang berjenggot tebal, sorot mata tajam dan
menyandang nama berbau Arab atau Islam seperti yang banyak diberitakan di
media massa. Padahal di sisi lain seseorang berpenampilan klimis dan tanpa
jenggot semacam George Bush Jr dan Obama atau para koruptor juga dapat
didapuk sebagai teroris dalam perspektif korban akibat dampak kebijakan dan
ulahnya.

Kata dan makna sejatinya adalah saudara kembar, bisa berdamai atau bahkan
bertengkar. Tak ayal Soetardji Calzoem Bachri�yang sempat dijuluki Presiden
Penyair Indonesia pada era 70an�dalam kredo sastranya mengajak �membebaskan
kata dari makna�. Membebaskan kata hingga sebatas kata saja, tanpa
interpretasi lain. Murni, semurni-murninya.

Tapi, *let�s think out of the box*, lantas apa asyiknya jika hanya
sedemikian fungsi kata? Lihat saja, dalam musim kampanye, betapa asyiknya
kita bermain dengan kata dan makna. Untuk mengatakan seseorang itu
�penghisap darah rakyat� cukup kita labeli ia �kapitalis�. Atau, kasih
stempel �neoliberalisme� � cukup gagah kan? � untuk memaksudkan bahwa sang
tokoh punya �pemikiran berbahaya yang menyengsarakan bangsa�. Bergeser
sedikit, kita bisa juga mengangkat diri sendiri dengan istilah �pro rakyat�.
Nah, asyik bukan bermain (dengan) kata?

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania.multiply.com aja!
Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

Find helpful tips

for Moderators

on the Yahoo!

Groups team blog.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: