Minggu, 24 Mei 2009

[daarut-tauhiid] Allah Menganjurkan "Mendengarkan Tidur" (?)



Misteri Mengorok Diungkap Ilmuwan
http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9352-misteri-mengorok\
-diungkap-ilmuwan

<http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9352-misteri-mengoro\
k-diungkap-ilmuwan
>

Mendengkur termasuk salah satu bidang penelitian pakar modern. Bahkan di
Jerman ada museum khusus tentang mendengkur.

Hidayatullah.com--Allah menjadikan tidur sebagai nikmat besar bagi
hamba-Nya. Tidur juga merupakan tanda-tanda dari Allah yang dibentangkan
di hadapan manusia, agar ia berupaya menguak rahasianya. Dengan
tersingkapnya rahasia ini, manusia diharapkan merasakan nikmat karunia
Allah itu, dan pada akhirnya menghaturkan syukur, serta mengakui kuasa
Allah, Sang Pencipta tanpa tara.

Mendengarkan tidur

Seruan agar manusia memahami kehebatan Allah pada fenomena tidur
nampaknya sangat penting. Bahkan sampai ada ayat khusus yang Allah
wahyukan berkenaan dengan hal itu: "Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu
mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS.
Ar Ruum, 30:23)

Di ujung ayat Al Qur'an tersebut ada penegasan "Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan." Sejenak barangkali kita bertanya, apa hikmah di balik
pemakaian kata "mendengarkan"? Mengapa bukan "melihat"
atau anjuran mengindera dengan cara lain? Pastilah ada hal besar di
sini, sehingga Allah sengaja menyuruh manusia untuk
"mendengarkan" fenomena tidurnya di malam dan siang hari serta
upayanya mencari sebagian karunia-Nya. Apakah hikmah itu?

Sudah pasti Allah-lah yang paling tahu keseluruhan kandungan makna
perintah "mendengar" tersebut. Namun, marilah kita selami
sedikit hikmah perintah "mendengarkan" itu dalam kehidupan
sehari-hari, dan kita batasi bahasan kali ini mengenai tidur saja.

Jika ada anjuran untuk "mendengarkan" fenomena tidur, maka sudah
tentu yang didengarkan adalah suara atau bunyi. Dan salah satu di antara
bunyi yang dihasilkan aktifitas tidur adalah mengorok atau mendengkur.
Benarkah mendengkur itu bukan peristiwa remeh sehingga tidak patut
diacuhkan, apalagi dijadikan bahan tertawaan?

Penelitian mengorok

Bagi orang yang menganggap "mengorok" sebagai hal biasa, maka
tidak ada hal istimewa yang bisa diungkap. Namun bagi mereka yang serius
mengkaji hal yang sekilas tampak sepele ini, maka mengorok adalah hal
yang sungguh penting. Apalagi jika mengingat bahwa Allah, Pencipta
Mahasempurna, adalah yang menciptakan peristiwa mengorok itu. Tidak
mungkin ada kesia-siaan dalam penciptaan mendengkur.

Kita bisa membuktikan hal ini melalui situs pencari terbitan ilmiah
PubMed <http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/entrez> , dan memasukkan kata
"snoring" (yang berarti "mengorok") pada kolom
"title" (judul). Akan kita dapati bahwa hingga sekarang sudah
1000 lebih karya ilmiah tentang mendengkur yang diterbitkan ilmuwan
mancanegara. Jika pengetahuan tentang mengorok bukan hal penting, para
peneliti tidak akan bersusah payah menulis karya ilmiah seberlimpah itu.

Satu dari sekian banyak karya ilmiah terbaru tersebut adalah hasil
penelitian Ozgur Yoruk dkk. dari fakultas kedokteran Universitas
Atatürk, Turki. Tulisan itu terbit di jurnal European Archives of
Oto-rhino-laryngology baru-baru ini. Mereka mengulas hasil penelitian
tentang teknik pengobatan yang dilakukan melalui operasi pada bagian
dalam mulut yang seringkali bergetar dan memunculkan suara di saat
mengorok, yakni jaringan pada anak tekak dan langit-langit mulut pasien.
Teknik yang mereka kembangkan ini dinamakan Modified
Radiofrequency-Assisted Uvulopalatoplasty (MRAUP).

Ilmuwan gencar meneliti fenomena mengorok karena pada sebagian orang
mengorok menimbulkan masalah besar. Masalah ini dapat berupa gangguan
kesehatan atau tidak harmonisnya hubungan antar manusia.

Mendengkur juga bisa merupakan gejala berbagai macam kelainan pernapasan
yang berkaitan dengan tidur. Kelainan ini muncul akibat penyumbatan
saluran udara yang terjadi di saat tidur. Penyumbatan pada tingkat kecil
menyebabkan peristiwa mengorok biasa yang tidak berakibat fatal.

Meskipun demikian, suara dengkuran yang terlalu berisik berakibat
mengganggu pendamping tidur, keluarga, bahkan tetangga. Dengkuran
superkeras merupakan sebuah pencemaran suara dan berdampak buruk pada
kerukunan hidup sesama manusia. Contohnya adalah Alan Myatt asal
Inggris, yang tercatat sebagai pendengkur terkeras dengan kekuatan 112,8
desibel. BBC menggambarkan angka ini setara dengan kebisingan suara
mesin jet. Ia menuturkan bahwa dengkurannya tidak saja mengganggu sang
istri, tapi juga para tetangganya.

Jika penyumbatan saluran udara ketika tidur itu sangat parah, bahkan
tersumbat sama sekali, ini mengakibatkan gangguan yang disebut sebagai
sindrom terhentinya napas saat tidur (Obstructive Sleep Apnea, OSA)
– apnea secara harfiah berarti "berhenti bernapas".
Pendengkur yang menderita kelainan ini seringkali berhenti bernapas
selama 1 menit atau lebih di saat lelap tidur. Kelainan ini di antaranya
berdampak buruk pada penyakit jantung, tekanan darah, dan daya ingat.

Untuk membantu orang-orang seperti inilah para pakar melakukan
penelitian ilmiah tentang upaya pengobatan pasien pendengkur, baik
melalui operasi atau bukan operasi. Selain dalam bentuk tulisan ilmiah,
upaya mereka ini juga terwujud dalam aneka macam teknologi atau alat
bantu bagi para pengorok.

Museum mendengkur

Schnarch-Museum Alfeld atau Museum Mengorok Alfeld di Jerman menjadi
saksi bahwa mengorok merupakan sesuatu yang luar biasa. Mengorok telah
memunculkan kreatifitas manusia dalam rangka membantu sesama mereka yang
memiliki masalah tersebut. Bermarkas maya di www.schnarchmuseum.de
<http://www.schnarchmuseum.de/> , museum ini didirikan oleh The
Alfelder Schlafapnoe- Gesellschaft (ASG), yakni perkumpulan masyarakat
di Alfeld yang memiliki perhatian terhadap apnea.

Museum ini menampilkan berbagai macam perangkat penanggulangan mengorok
dari berbagai belahan dunia, yang kuno dan modern. Selain perangkat
elektronik dan non-elektronik berbentuk unik, museum yang buka Sabtu
Ahad ini memamerkan pula berbagai macam obat-obatan yang diramu untuk
membantu meringankan penderitaan para pendengkur.

Demikianlah, tak sekejap apa pun peristiwa di depan mata, tak seberisik
apa pun suara yang tertangkap telinga, melainkan ada hikmah maha-agung
di balik itu semua. Ini karena Allah menciptakan setiap rincian terkecil
hingga terbesar di setiap penjuru alam semesta dengan tujuan dan makna
yang haq yang mampu diungkap oleh mereka yang bersungguh-sungguh
menggunakan indera, akal dan hati mereka:

"Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan." (QS. Al Ahqaf, 46:3)

http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9352-misteri-mengorok\
-diungkap-ilmuwan

<http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9352-misteri-mengoro\
k-diungkap-ilmuwan
>

Referensi:

1). NM Al Lawati et al. (2009). "Epidemiology, Risk Factors, and
Consequences of Obstructive Sleep Apnea and Short Sleep Duration".
Obstructive Sleep Apnea Symposium. January-February 2009. Progress in
Cardiovascular Diseases Vol 51 (4): 285-293.

2). C Main et al. (2009). "Surgical procedures and non-surgical
devices for the management of non-apnoeic snoring: a systematic review
of clinical effects and associated treatment costs." January 2009.
Health Technology Assessment 2009; Vol. 13 (3): iii, xi-xiv, 1-208.

3). O Yoruk et al. (2009). "Treatment of primary snoring using
modified radiofrequency-assisted uvulopalatoplasty." February 2009.
European Archives of Oto-rhino-laryngology. [Epub ahead of print]

4). American Sleep Apnea Association Information (2008). "Sleep
Apnea Association Information".
(http://www.sleepapnea.org/info/index.html
<http://www.sleepapnea.org/info/index.html> , dikunjungi pada 14 Mei
2009).
5). Medical College of Wisconsin (2007). "Uvulopalatoplasty
(UP)".
(http://www.mcw.edu/sleepmed/ObstructiveSleepApneaOSA/SurgeriesforOSA/Uv\
ulopalatoplastyUP.htm

<http://www.mcw.edu/sleepmed/ObstructiveSleepApneaOSA/SurgeriesforOSA/Uv\
ulopalatoplastyUP.htm
> , dikunjungi pada 14 Mei 2009)
6). BBC News (2001). "Quiet night's sleep for 'world's loudest
man'". 19 June 2001. (http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/1396836.stm
<http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/1396836.stm> , dikunjungi pada 14
Mei 2009)

7). Museum of Snoring Alfeld.
(http://www.schnarchmuseum.de/html/englisch.html
<http://www.schnarchmuseum.de/html/englisch.html> , dikunjungi pada 14
Mei 2009)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: