Rabu, 20 Mei 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2642

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (11 Messages)

1.
Hanya Rp 1500 Saja From: cahaya.khairani
2.
[cerita]  Toko Bunga milik Salmon From: ifan yudianto
3.
(catcil) Tegar From: agussyafii
4.
[catcil] renungan From: ifan yudianto
5.
[Puisi] Satu Malam Lagi From: deesiey
6.
[Puisi] Ibarat Mimpi From: deesiey
7a.
Re: RIHLAH yukkkk ...to all eskaters From: asma_h_1999
8.
[Puisi] Satu Malam Biasa From: deesiey
9.
[Puisi] Rupa From: deesiey
10.
[Puisi] Terima Kasih From: deesiey
11a.
Re: Mohon masukan dan saran untuk tulisan From: Ain Nisa Oktarinda

Messages

1.

Hanya Rp 1500 Saja

Posted by: "cahaya.khairani" cahaya.khairani@yahoo.com   cahaya.khairani

Tue May 19, 2009 4:18 am (PDT)





Di sebuah pasar tradisional. Seorang bapak menyodorkan buku sumbangan kepadaku yang tengah memilih-milih pisang yang rencananya akan aku olah menjadi pisang goreng. Aku mengeluarkan Rp 2000 dari dompet, sedikit terburu-buru menuliskan nama, jumlah sumbangan, dan tanda tangan.

"Untuk apa ya mbak, kok harus pake ditulis segala?", tanya ibu penjual pisang kepadaku, ia pun ikut menyumbang.

"Biasanya untuk laporan, Bu…", jawabku.

Sementara itu, seorang pedagang susu kedelai menawarkan aku dagangannya. Aku membeli dua saja.

Bapak pencari sumbangan untuk sebuah Panti Asuhan itu terlihat meneguk ludah melihat ke dalam termos yang berisi susu kedelai. Rasa haus mencekik tenggorokannya, terbayang betapa nikmatnya jika ia meneguk susu kedelai yang masih hangat itu.

"Harganya berapa, mbak ?", tanya si bapak pada mbak penjual susu kedelai.

"Seribu lima ratus rupiah, Pak…"

"Yang harga seribu, ada ?", tanya si bapak lagi. Mbak penjual susu kedelai menggeleng.

Si bapak hanya memiliki uang seribu rupiah saja, masih kurang lima ratus rupiah untuk mendapatkan sekantong susu kedelai. Menggunakan uang sumbangan untuk Panti Asuhan, ia tidak berani. Uang ini amanah dari para donatur untuk Panti Asuhan.

Sebelum berlalu, aku mencoba mencegah bapak tersebut.

"Bapak, mau susu kedelai ini…?"

"Ooh… nggak mbak, nggak…" , tolak bapak tersebut. Serta merta aku meminta penjual susu kedelai untuk memberikan susu kedelainya pada si bapak. Si bapak sangat berterima kasih, berkali-kali ia mengucapkan terima kasih. Pun, ketika aku bertemu kembali dengannya saat aku hendak keluar dari pasar, si bapak kembali mengucapkan terima kasih.

Hanya seharga Rp 1500 saja… namun sangat besar artinya bagi si bapak. Padahal, boleh jadi uang segitu tak ada artinya bagi sebagian orang. Hanya dengan Rp 1500 saja, bapak tersebut terlihat sangat bahagia. Hanya dengan Rp 1500 saja, bapak tersebut sangat bersyukur…

Pemberian kita, seberapapun kecilnya, walaupun mungkin tidak cukup berarti dalam pandangan kita… namun boleh jadi sangat berarti bagi orang yang kita beri… maka dari itu, tidak perlu menunggu kaya raya untuk dapat berbagi.

http://www.palunghatiku.wordpress.com

2.

[cerita]  Toko Bunga milik Salmon

Posted by: "ifan yudianto" ifanxlv@yahoo.com   ifanxlv

Tue May 19, 2009 9:32 am (PDT)




Bunga2 harum wanginya, itulah taman bunga impian wanita. Toko bunga yg sepi, ditunggui pemuda ktrunan tionghua, bernama Salmon, berkacmata,lebih ganteng dripada afgan, penyanyi terkenal itu.
Tampang ganteng tak mampu membuat toko bunga itu ramai, tiap hari hanya beberapa orang saja yg datang,namun kbykan hanya melihat2 tampa membeli. Kalo begini terus,toko ini bisa gulung tikar <Padahal di toko tdk ada tikar,ha3>.
Toko bunga milik Salmon tetap berdiri walaupun kurang laku,hanya ada beberapa alasan, salah satunya karena yg datang adalah cewek2 bermata sipit nan sexy, tiap hari mampir walaupun cuma lihat2 doang <lihat salmon yg ganteng maksudnya>.

Nah! ada alasan satu lagi kenapa toko bunga itu tetap berdri yaitu adanya pengunjung yg kadang curhat masalah cinta ato keluarga ke salmon, sbgai bonus tambahan dari membeli bunga yaitu nasehat <salmon suka bantu masalah cinta walaupun salmon sndri masih jomblo>.

Beberapa bln tetap berjalan, dan syukur terucap di hati Salmon karna tokonya kini makin rame, tetapi anehnya ramai bukan untuk beli bunga, tetapi ramai untuk lihat tampang salmon yg lbh ganteng drpda penyanyi terkenal itu.dan kbykan mereka curhat tanpa membli bunga,jd drimana pemasukan uang toko? Salmon jd frustasi,kebaikan dan tampangnya malah jd bumerang bgi kbradaan toko.

Akhirnya, salmon dpt ide,untuk menghentikan jualan bunga, diganti dgn wisma curhat. Dengan tarif 50rb untuk konsultasi selama stngah jam, bunga yg tdinya dijual menjadi gratis bgi yg konsultasi. Dmikianlah ide gemilang Salmon, dan alhasil toko bunga tdk jg gulung tikar,namun jd wisma curhat dgn tetap berfenomena bunga2 nan harum wanginya. Satu bulan berjalan, untungnya bs buat biaya kuliah dua semester. Yup, sukses buat Salmon!

Oleh assabiq arruya bil haq
<25 menit dibuat!>

Toko bunga minim pemasukan

3.

(catcil) Tegar

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Tue May 19, 2009 9:32 am (PDT)



(catcil) Tegar

By: agussyafii

Ketika seseorang hidup bersimbah dosa dan berkeinginan bertaubat maka disaat itu juga ujian hadir begitu berat. ketegaran semakin dibutuhkan dalam menghadapi badai dan tantangan sejauh mana keinginan taubat. itulah yang dituturkan seorang ibu kepada saya. Sore itu kehadirannya ingin bersilaturahmi karena sering membaca tulisan-tulisan saya lewat milis. 'banyak tulisan-tulisan Mas Agus Syafii yang saya kumpulkan di folder khusus.'katanya. 'Namun yang sangat berarti buat saya cerita mas agus, banyak ibroh yang saya ambil dan saya ingin berbagi cerita, silahkan aja kalo Mas Agus mau menulis kisah saya.' lanjutnya.

Ibu itu bercerita bahwa disaat dirinya bertaubat untuk memulai hidup baru malah terjadi kemelut di dalam keluarganya. Rumah kami akan disita oleh bank. Tinggal beberapa hari lagi petugas bank akan melakukan penyitaan. Jalan menuju rumah kami blokir untuk mencegah penyitaan, kami hanya bisa menangis penuh kesedihan. 'saya harus tegar, menukar kesedihan dengan harapan' katanya.

'Harapan satu-satunya hanya berdoa kepada Alloh SWT, memohon pertolongan kepadaNya. selain sholat fardhu, saya sholat tahajud setiap malam sampai airmata rasanya sudah mengering.' isak tangis sang Ibu.

Pagi itu semua keluarga diliputi oleh tangis sendu di teras rumah, sambil menunggu detik-detik penyitaan rumah kami. Kami ingin menyaksikan rumah kami untuk terakhir kalinya. Rumah dimana anak-anak lahir dan dibesarkan penuh cinta serta kasih sayang. Para tetangga tak kuasa menahan haru melihat kami. Solidaritas para tetangga hadir menunggu petugas bank hadir. Tiba-tiba kami dikejutkan oleh kedatangan surat pembatalan sita. Subhanallah, Maha Suci Alloh. Saya menjerit kegirangan. Doa saya didengar oleh Alloh.

Kata suami saya, pada tahap kita untuk mencoba berjalan dijalan yang lurus maka kita akan menerima ujian dan cobaan. Entah benar atau tidak kata suami, peristiwa ini semakin mengokohkan saya dan keluarga untuk mantap dijalan yang diridhoi oleh Alloh SWT. setelah peristiwa penyitaan rumah yang gagal. Ujian selanjutnya datang, disaat usaha kami sedang jatuh bangkrut budhe saya mengajak pergi ke orang pintar, perang batin antara ikut dan tidak terjadi bergejolak dibatin saya. namun sungguh keajaiban itu datang. Akhirnya pergi ke dukun dibatalkan. Hati saya bersyukur terhindar dari perbuatan dosa besar.' tutur Sang Ibu.

Ujian berikutnya menyusul, putra saya mengalami pembengkakan dikelopak matanya. Menurut pemeriksaan dokter dia harus dioperasi. Waktunyapun sudah ditentukan, beberapa hari lagi. Secara medis saya percaya bahwa operasi adalah satu-satunya jalan untuk menyembuhkan sakit putra saya. Namun tak lupa saya memanjatkan doa kepada Alloh SWT. Setiap malam saya menjalankan sholat tahajud.

'Anehnya Mas Agus Syafii, sebelum jatuh tempo operasi. Penyakit yang berada dikelopak mata putra saya menghilang dan sembuh. Awalnya saya ragu, bagaimana mungkin bisa sembuh? kami kemudian pergi ke dokter ahli dan putra saya dinyatakan sembuh sampai si dokternya juga bingung dan menanyakan apakah saya telah pergi ke dokter lainnya?' tutur Sang Ibu dengan mengusap airmatanya yang terus menetes.

Alloh memang sedang menguji kami sekeluarga dan melindungi kami berkat doa-doa kami. Sebagai pemilik rumah makan yang cukup ramai, kini hidup kami sekeluarga sekarang menjadi lebih tentram dan bahagia. Segala sepak terjang kami seolah diawasi oleh Alloh SWT. Meski kerja keras merupakan kebiasaan kami namun kewajiban sholat lima waktu harus disiplin untuk dilaksanakan.

'Dan kami sudah sepakat bersama suami dan anak-anak untuk menyisihkan penghasilan rumah makan kami untuk anak-anak Amalia. Rasanya rizki yang kami peroleh makin melimpah.' Ucap Sang Ibu, tak lama terdengar kumandang adzan maghrib. Kami bergegas sholat menuju Masjid Al-Hikmah didekat rumah.

---
Obatilah orang-orang yang sakit dengan shodaqoh dan bentengilah harta-harta kalian dengan zakat dan siapkan untuk menolak bala' dengan doa (Hadist Riwayat Baihaqi)

Wassalam,
agussyafii

--
Terima kasih atas dukungan teman semua atas terselenggaranya program kegiatan 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari lanjutkan, kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431

4.

[catcil] renungan

Posted by: "ifan yudianto" ifanxlv@yahoo.com   ifanxlv

Tue May 19, 2009 9:32 am (PDT)



Selain kepada Tuhan, Kepada siapa lagi aku harus berbagi.
Seperti biasa, di sela kesibukanku sebagai pekerja. Aku sebenarnya memiliki lebih dari cukup waktu luang dalam pikiranku, di kerjaan pikiranku malah menerawang terbang sembari kehausan akan perhatian dan kasih sayang. Inilah aku sekarang, tampa arah juga tampa rasa sungkan lagi. Bersedia untuk diperbudak oleh nafsu, demi mendapatkan sepercik cinta.

Bagai si bungkuk merindukan bulan.
Bagai perahu di tengah lautan, terombang ambing tidak beraturan.

Tiap tetes air mata sudah tidak ada lagi. Kering oleh keadaan. Pikiranku seperti hampa, hampa dan hampa.
Orang yang aku anggap dekat, menjadi pergi karena kegilaanku ini. Sungguh aku sedang menanti, siapapun dia yang akan menuntun hatiku ke jalan ILLAHI... Aku berharap itu kamu, namun perasaan tidak boleh dipaksakan. Hanya ketulusan yang aku harap, bersedia memberikan corak ukiran tanganku. Inilah aku dengan kegilaan..
Semoga tulisan ini ada yg bs memahaminya.

Raih yang paling penting tinggalkan yang patut ditinggalkan.
Kau aku nanti...

Okeh A A bil Haq

5.

[Puisi] Satu Malam Lagi

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Tue May 19, 2009 5:08 pm (PDT)



setiap malam aku mencari
berusaha membuka
dan merasakan

kugerakkan kursor
dan jemariku

lantunan lagu mulai mengalir
membuka kepekaanku dengan paksa
memaksa syaraf perasaku untuk merasakan

semenit berlalu
setengah jam berlalu
satu jam berlalu

hanya layar kosong yang tercipta
hanya kehampaan yang terasa
tiada satu hurufpun tergores

bahkan saat mata mulai letih
dan hati mulai mati rasa
tak satupun cerita terurai
tak satupun puisi terbuat

setiap malam aku mencari
namun banyak malam telah aku lewati
hanya dengan bersisakan kekosongan
disaat hati ini mati rasa
dan jiwa ini terlalu letih untuk mencipta

ah...
biarlah aku beristirahat
dan bermimpi
setidaknya untuk satu malam lagi saja

May 20th, 2009
-mengantuk-

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
6.

[Puisi] Ibarat Mimpi

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Tue May 19, 2009 5:08 pm (PDT)



ibarat malam
sosoknya bagaikan mimpi

rambut kriwil
wajah polos
dan semangat 45

selalu tertawa
dan menggoda

kalau aku bersedih
ia rajin menggoda

kalau aku tertawa
ia semakin rajin menggoda

ibarat mimpi
ia juga punya mimpi

bertemu sang idola dian sastro
dan memiliki eneng si kekasih hati

rajin menggambar
dan ikut lomba
dengan harapan jadi juara

aaaa...seperti iklan milo saja kataku

ia hanya satu
sama seperti mimpi

dan dialah si hitam
tam hitam yang aku panggil timtam

May 20th, 2009
special buat temanku yang kocak tamtam^^

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
7a.

Re: RIHLAH yukkkk ...to all eskaters

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Tue May 19, 2009 8:38 pm (PDT)



Bunda, puntenn

Dari yang nomor 1 daftar, jadi gak ikutan. Punten yaach, ada keperluan di Jakarta. Salam buat teman2 dan pesertanya.

Wassalam
as

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ammy ramdhania <ammy_ram@...> wrote:
>
> Asalamu alaikum wr wb.
>  
> Dear eskater...
> Kami ESKA BaNDUNG mengundang semua teman-tema untuk ikutan rihlah
> Hari Sabtu tgl 23 Mei 2009
> di Natural Hill Cisarua Cimahi
> Jam 08.00 - bada Dzuhur
> Acara : Hiking ke curug, family games, Short (bgt..) seminar : Hynoparenting
> Acara ini bersamaan dengan Family Gatheringnya Sekolah Interaktif Gemilang Mutafanin
> dengan team pemandu SekolahKehidupan.com
> Biaya : Rp 10.000 biaya masuk Nathill.
> Makan siang bawa sendiri atau boleh pesan ke panitia Rp 15.000
> Ayo daftar cepetan...acaranya insya Allah asyik banget...
>  
> Salam ESKA
> AMMY
>
> --- Pada Sab, 16/5/09, MIFTAH ROHMAN <miftah_madiun@...> menulis:
>
>
> Dari: MIFTAH ROHMAN <miftah_madiun@...>
> Topik: [sekolah-kehidupan] Gaji 233 M Sebulan Menganggap Dirinya Bermewah-Mewahan Jika Makan Lebih Dari Dua Lauk Dalam Satu Hidangan
> Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Tanggal: Sabtu, 16 Mei, 2009, 10:20 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Gaji 233 M Sebulan Menganggap Dirinya Bermewah-Mewahan Jika Makan Lebih Dari Dua Lauk Dalam Satu Hidangan
>  
>  
>  
> Sejak lama saya mengenal [lebih tepatnya beragama] Islam dan berusaha mengenal perjalanan hidup Rasulullah dan para sahabat. Tapi saat saya membuka website http://spiritualpre neurship. com/?id=sirohpro perti  saya mendapatkan fakta Umar sang sahabat utama Rasul adalah seorang milyarder dengan penghasilan 233 M sebulan. Meskipun penghasilan beliau sebesar itu, Umar ra menganggap dirinya bermewahmewahan jika makan lebih dari dua lauk dalam satu hidangan.
>  
> Dalam sebuah pengajian, saya pernah mendapati seorang ustadz menyampaikan:
>  
> ”Kita selalu mempelajari Sirah Nabawiyah dan Sirah para Sahabat, akan tetapi kita selalu membicarakan masalah akhlaq, keimanan, Tawakkat, ibadah dan pengorbanan mereka.”
>  
> ”Kenapa kita tidak pernah menanyakan bagaimana kehidupan mereka ketika dikatakan dalam Sirah tersebut bahwa Umar menginfaq-kan separoh harta kekayaannya untuk perjuangan Rasulullah dan Abu Bakar seluruh kekayaannya diinfaq-kan?”
>  
> ”Seakan kita hendak meneladani semua perilaku semua ibadah dan ketundukan para sahabat dalam mengejar Syurga dan tak pernah kita mencontoh bagaimana para sahabat memenuhi kebutuhan keluarga dan mengapa mereka bisa berinfaq demikian luar biasa?”
>  
> ”Seakan-akan kita tak membutuhkan bekal untuk hidup di dunia dengan mengabaikan pelajaran pola hidup mereka dalam menghadapi kehidupan. Betul sekali keyakinan kita akan halnya para sahabat yang sangat zuhud dengan dunia, akan tetapi mereka juga mengejar dunia dengan semangat luar biasa.”
>  
> ”Apakah kalian tidak ingat akan sebuah hadits â€" beramallah kalian untuk kehidupan akhirat  seakan-akan kalian akan mati esok hari dan beramallah kalian untuk kehidupan dunia seakan-akan kalian hendak hidup selamanya?”
>  
> ”Kalian yang ada di majelis ini, jangan hanya akherat saja yang kalian kejar. Kalian menjadi Zuhud yang kebablasan. Kalian tidak pernah bekerja untuk mengajar dunia kalian. Isyarat hadits ini adalah bagaimana kita menjadi Muslim yang seimbang.”
>  
> ”sementara di luar sana, kebanyakan manusia mengejar dunia mati-matian, tapi lupa mempersiapkan kehidupan Akherat mereka, meski tak semua diantara mereka menjadi kaya raya, tapi perlu kalian catat bahwa banyak diantara mereka betul-betul melalaikan akheratnya.”
>  
> Saudara, itulah nasihat sang Ustadz. Sayangnya kita sering lupa. Bahwa kita harus Kaya kalau mau naik haji. Diantara kita jarang yang mempersiapkan kekayaan untuk naik haji. Diantara kita ketika sudah memiliki kekayaan, banyak yang lupa untuk mempersiapkan diri menunaikan ibadah haji.
>  
> Masih dari website tadi. Saya juga baru menemukan daftar kekayaan para sahabat. Dan satu tauladan yang patut kita tiru, meski Umar Ra memiliki penghasilan 233 Miliar sebulan, beliau menganggap dirinya bermewahan jika makan lebih dari dua lauk dalam satu hidangan...
>  
> Satu nasihat yang sangat baik untu kita kapanpun dan dimanapun adalah agar kita tidak menghabiskan gaji yang kita teima untuk konsumsi. Melainkan disisihkan untuk berinvestasi. Agar uang kita tidak habis hanya untuk dimakan.
>  
> Kalau menginginkan artikel lengkap silakan klik di http://spiritualpre neurship. com/?id=sirohpro perti
>  
>
>
> Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan bedanya!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini!
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
>

8.

[Puisi] Satu Malam Biasa

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Tue May 19, 2009 9:48 pm (PDT)



Suara itu mendayu temani langkahnya.
Suara itu melantun iringi pandangannya.

Tak ada kata, hanya nada.
Tak ada pengertian, hanya pemahaman.

Malam itu ia terduduk diam.
Saat biasanya ia berlari lincah.

Penuh sesak.
Parfum bercampur.

Entah apa isi benaknya.
Hanya putaran waktu terus mengisi.

Nada itu terus melantun.
Pemahaman itu terus mendayu.
Dan menutup malamnya dengan begitu sederhana.

14 Mei 2009
BBJ - lantunan jazz

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
9.

[Puisi] Rupa

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Tue May 19, 2009 10:05 pm (PDT)



secercah cahaya itu seakan memanggilku
dalam sendiriku
dalam sepiku

setitik suara itu seperti menarikku
dalam sendiriku
dalam sepiku

segenggam pena kuletakkan
dan ku rebahkan langkahku pada dinding dingin itu
sebelum sesaat ku teruskan penitianku

mencari cahaya
dan suara itu
dalam rupa yang kau katakan cinta

--
http://sampiran.blogspot.com/

Hidup sekali pakai - Nugroho N

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
10.

[Puisi] Terima Kasih

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Tue May 19, 2009 10:05 pm (PDT)



Terima Kasih

Kau bukanlah kesempurnaan
Kau bukanlah keindahan
Tapi bersamamu ada warna warni dalam hidupku
Tapi besertamu aku belajar tuk sempurna

Kau bukanlah matahari
Bukan pula rembulan
Namun tanpamu matahari terlalu terik
Dan rembulan sangat membosankan

Kau bukanlah maharaja
Bukan pula emas perak
Tapi jiwamu bersahaja layak maharaja
Dan sinarmu seterang emas perak

Tak terlalu tinggilah dikau
Tak rendah pula dirimu
Karna kau ada di hatiku
Dari awal sampai akhir

Terima kasih terima kasih
Sahabatku, temanku, radioku..
Atas semua cerita dan kisah
Atas semua tawa dan air mata
Yang sudah kau bagi bersama ku
Dari awal hingga akhir….

(Prambors b'day 2o05)

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
11a.

Re: Mohon masukan dan saran untuk tulisan

Posted by: "Ain Nisa Oktarinda" jurnalcahaya@yahoo.com   jurnalcahaya

Wed May 20, 2009 12:32 am (PDT)



Dear mira,
pengalaman yang menyenangkan yaa..
ditulis dengan manis juga.

keep on writing yaa

________________________________
From: amira paripurna <amiraparipurna@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 18, 2009 8:11:03 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Mohon masukan dan saran untuk tulisan

Assalamualaikum
Salam kenal teman-teman semuanya. Nama saya Mira, sebenarnya udah agak lama masuk jadi member di milis ini, tapi baru sekarang berani memunculkan dan memperkenalkan diri. Saya mau minta bantuan teman-teman untuk memberikan masukan atas tulisan saya ini ya, kebetulan saat ini saya sedang mencoba untuk membuat kumpulan kisah-kisah pengalaman persahabatan dan pertemanan saya dengan kawan dan sahabat yang berbeda negara selama saya tinggal untuk studi 2 tahun di Belanda, dan dibawah ini adalah salah satu kisah yang saya angkat menjadi tulisan. Mohon komentar, saran dan masukannya ya...terima kasih sebelumnya :-)

Wassalam
Amira P

'SCHOONMAKER'
Bekerja paruh waktu di wilayah-wilayah kerja informal seringkali
dilakukan oleh pelajar-pelajar Indonesia diluar negeri. Kesempatan part time job memang cukup banyak dan hasilnya pun juga lumayan untuk menambah uang saku dan tambahan biaya hidup sehari-hari. Biasanya jenis pekerjaan yang dilakukan adalah menjadi cleaning service, bekerja di restoran atau café sebagai waitress, tukang antar surat atau koran, baby sitter, ada juga yang bekerja di pabrik-pabrik biskuit (cookies) dibagian pengemasan (packing). Informasi kerja tersebut biasanya bisa didapatkan melalui agen penyalur kerja maupun informasi mulut ke mulut dari student Indonesia yang sudah pernah bekerja sebelumnya.

Beberapa teman dari Indonesia yang kukenal sudah mulai bekerja part time beberapa bulan setelah berada di Belanda. Sebenarnya aku juga ingin seperti mereka, tetapi aku menyadari bahwa fisikku tidak begitu kuat dan tidak begitu pandai membagi waktu, kalau aku sampai jatuh sakit aku kawatir kuliahku justru amburadul. Namun aku tetap merencanakan untuk kerja part time dengan menunggu waktu yang tepat yaitu pada saat masa-masa kuliahku sudah benar-benar longgar.

Akhirnya datang juga kesempatan bagiku untuk kerja part time, saat itu masa perkuliahanku telah memasuki periode akhir, yang berarti sudah tak ada lagi mata kuliah yang kutempuh, tinggal mengerjakan dan menyelesaikan thesis saja. Info kerja itu kudapatkan dari Lyna-sesama kawan dari Indonesia. Karena akan segera kembali ketanah air untuk beberapa waktu, maka Lyna membutuhkan orang yang bisa menggantikannya ditempat bekerjanya. Rencananya aku hanya akan menggantikan Lyna selama 4 bulan saja, sesudahnya Lyna yang akan kembali melanjutkan bekerja di tempat tersebut.

Dengan senang kuterima saja tawaran Lyna, karena aku punya banyak waktu longgar. Lagipula seminggu hanya 3 jam saja dan menurut deskripsi kerja yang dijelaskan oleh Lyna kupikir tidak akan terlalu banyak menguras tenaga dan melelahkan fisikku. Pekerjaan itu tepatnya adalah sebagai schoonmaker. Dalam bahasa Belanda schoonmaker berarti iemand die voor zijn beroep gebouwen schoonmaakt kurang lebih berarti seorang cleaning service.

Tepat di minggu terakhir bulan April aku mulai bekerja menggantikan Lyna di rumah sebuah keluarga pasangan suami isteri berkewarganegaraan Inggris-Andrew dan Brigid. Ditempat itu aku diberi tanggungjawab untuk membersihkan seluruh bagian rumah, mulai dari menyedot debu, mengepel lantai, menata dan merapikan kamar beserta tempat tidur, melap semua perabot dan kaca, hingga membersihkan kamar mandi dan toilet.

Andrew dan Brigid adalah pasangan muda yang belum memiliki anak, keduanya sama-sama memiliki aktivitas dan kesibukan di luar rumah. Brigid bekerjasebagai seorang pengajar Bahasa Inggris di salah satu institute di Den Haag, sedang Andrew-suaminya bekerja sebagai seorang peneliti keberadaannya di Utrecht dalam rangka melanjutkan studi doktoralnya.

Seminggu sekali setiap Jum'at pagi, menjadi jadwal rutinku bekerja. Hari itu aku datang untuk pertama kalinya ke rumah Andy dan Brigid. Kedatangan pertamaku saat itu disambutnya dengan baik dan penuh keramahan, disuguhkannya teh hangat untukku karena saat datang aku kelihatan kedinginan. Tak seberapa lama kami saling berbincang memperkenalkan diri, sebelum dia mulai memberitahu apa-apa saja yang menjadi tugasku dan berapa hak salary yang mesti kuterima setiap satu jam aku bekerja. Setelah berbincang-bincang, Brigid mempersilahkanku untuk mulai bekerja, sedang mereka akan bersiap-siap untuk segera meninggalkan rumah.

Bangunan rumah mereka tidaklah terlalu besar, luasnya kurang lebih sama dengan perumahan di Indonesia yang bertype 36 hanya saja terdiri dari 2 lantai.
Saat pertama kali masuk kedalam rumah pasangan ini kesan sederhana begitu nampak, dari tatanan rumah dan pilihan perabotnya semuanya jauh dari kemewahan. Pemandangan rak-rak buku yang terdiri dari susunan buku-buku yang berjajar rapi yang terletak disudut-sudut ruang tamu dan ruang keluarga mencerminkan kegemaran dan kecintaan pemilik rumah terhadap buku bacaan.

Saat itu juga setelah Brigid mempersilahkanku untuk mulai bekerja, aku bergegas menuju gudang untuk mengambil peralatan pembersih rumah. Kumulai dengan membersihkan dapur terlebih dahulu dengan mencuci dishes yang ada ditempat cuci piring. Setelah bagian dapur beres dan kinclong , aku berpindah ke ruangan tamu, ruang keluarga dan ruang makan kubersihkan semua lantai yang berbahan kayu itu dengan vacuum cleaner, mengelap seluruh perabot, mebel beserta kaca-kaca pintu dan jendela, setelah itu baru mengepel lantai. Praktis 1,5 jam kuhabiskan waktuku untuk membersihkan lantai bawah. Pindah ke lantai atas, giliran membersihkan 2 kamar tidur dan kamar mandi. Kutata serapi mungkin kamar mereka, kugosok dengan teliti semua bagian-bagian kamar mandi. Penuh semangat aku mengerjakan itu semua.

Selesai sudah pekerjaan hari pertamaku, tanpa terasa aku sudah bekerja 3 jam lamanya. Kubersiap-siap untuk pulang, tak lupa sambil kuambil salary dan sepotong coklat yang telah disediakan oleh Brigid diatas meja yang terletak di ruang tamu. Kutimang-timang gaji pertama dari hasil kerja fisik ku, begini ternyata rasanya bekerja dengan "otot" batinku. Belum apa-apa aku sudah mulai merasakan pegal-pegal di lengan. Tapi aku tetap merasa senang dan nyaman.

Saat akan memasukkan "hasil jerih payahku" ke dalam dompet, tiba-tiba saja terlintas dalam benakku nasib-nasib buruk yang sering menimpa para TKW yang bekerja sebagai PRT di negeri Arab dan Malaysia. Tak hanya gaji yang ditahan oleh majikan sampai berbulan-bulan bahkan sampai habis kontrak kerjanya para TKW tetap juga tak kunjung mendapatkan haknya, mereka juga mendapatkan penyiksaan dan penganiayaan dari majikannya. Kondisi itu bukan hanya dirasakan oleh TKW di luar negeri. PRT didalam negeri juga sering mengalami hal yang serupa dibayar dengan gaji minim dan terkadang gajinya pun ditahan, jam kerja yang tak terbatas, dan mengalami sejumlah penganiayaan- penganiayaan. Miris hati ini, mengingat derita mereka. Jauh berbeda dengan apa yang kualami sekarang, gaji yang dibayarkan didepan dengan job description dan jam kerja yang jelas. Aku sudah tahu dan menerima hakkku jauh sebelum keringat ku mengering.

Minggu berikutnya aku tetap datang dengan jadwal yang sama, dan melakukan pekerjaan seperti minggu lalu, aku berusaha untuk seteliti serta sebersih mungkin membersihkan tiap-tiap sudut rumah dan menjauhi kecerobohan kerja.

Hari itu tepat di minggu ketiga aku bekerja, aku mendapatkan kejutan kecil dari Andrew dan Brigid. Mereka menaikkan gajiku perjam dari 10 Euro menjadi 15 Euro, gaji yang cukup besar untuk standart umumnya seorang schoonmaker. Pemberitahuan kenaikan gaji itu di tulisnya diatas memo yang diletakkan seperti biasanya disudut meja ruang tamu, beserta uang gaji dan sebatang coklat yang selalu disediakan untukku.

Begitulah, minggu-minggu berikutnya tetap kujalani "profesi" dengan penuh kegembiraan, meski terkadang setiap kali selesai bekerja, kurasakan pegal-pegal di punggung dan lengan, namun kuaanggap sebagai refreshing disela-sela kejenuhanku mengerjakan thesis.

Meskipun bekerja diluar pengawasan mereka, aku tetap saja bekerja dengan baik, jujur dan seprofesional mungkin. Aku tidak ingin mengecewakan mereka, jujur saja aku begitu respek dengan sikap dan cara mereka.

Setiap kali aku datang untuk membersihkan rumah, jarang aku berkesempatan untuk bertemu dengan Andrew maupun Brigid, kuhitung-hitung mungkin 3 atau 4 kali saja aku sempat bertemu dengan mereka. Sikap mereka selalu sopan, ramah dan penuh penghargaan terhadapku tak ada sedikitpun ekspresi dan sikap meremehkan padaku yang saat itu bekerja sebagai cleaning service.

Ada hal lain yang juga membuatku salut dengan pasangan ini yaitu gaya hidup mereka. Jika dilihat status sosial ekonominya, pasangan ini berasal dari strata menengah. Namun saat aku merapikan ruang kamar mereka, bukannya aku menyelidik tetapi kebetulan koleksi tas, sepatu mereka diletakkan diluar lemari, jadi aku bisa leluasa melihat dan "memeriksa", begitu juga dengan koleksi pakaian-pakaiannya pada saat digantungnya dijemuran tak ada satupun koleksi-koleksi pakaian, tas, sepatu dan benda-benda bermerk lainnya berseliweran di rumah mereka.

Sungguh mendadak saja aku merasa malu melihat kebiasaan dan gaya hidup anak muda dan pasangan-pasangan muda bangsaku sendiri yang menyukai gaya hidup hedonis dan kapitalis. Kebanyakan dari mereka justru berlomba-lomba berburu benda-benda bermerk untuk menunjukkan status dan gengsi mereka. Ah aku merasa muak jika mengingat gaya hidup mereka.

Tiba juga hari terakhir aku bekerja ditempat Andrew dan Brigid, sepert biasa begitu aku memasuki ruang tamu, mau tidak mau pandangan mata pasti langsung tertuju pada meja segi empat karena terletak tepat ditengah ruangan. Dimeja itu Brigid dan Andrew selalu meletakkan kertas memo untuk menuliskan pesan yang ditujukan untukku, sepotong coklat dan salaryku. Namun di hari terakhir itu kulihat ada yang beda, di meja aku tidak hanya mendapati sepotong coklat dan uang 45 Euro sebagai gajiku, disampingnya kulihat ada bingkisan mungil dan sebuah kartu merah hati bergambar elephant. Bingkisan mungil itu berisi seperangkat perlengkapan perawatan kuku dan kaki dari Body Shop sedangkan dalam kartu itu Brigid dan Andy menuliskan pesan
" Dear Amira, Thank's so much for the wonderful work you have done, and good luck with the rest of your studies."

Lots of love,
Brigid and Andrew
PS: If you want to visit England then we'd love to show you around! (brigidjohnson@ hotmail.com)

Ada sedikit rasa haru setelah membaca isi pesan itu. Aku telah mendapat pelajaran yang berarti selama bekerja dirumah pasangan ini. Nilai-nilai kesederhanaan dan kebersahajaan yang mengagumkan, hubungan "buruh-majikan" yang secara umum dianggap sebagai relasi yang subordinatif- bawahan dan atasan,tetapi dimata mereka tak ada kamus relasi buruh-majikan yang ada adalah hubungan yang sejajar dan mutualis.

Aku justru mendapat pelajaran berharga dari pasangan "blonde" yang telah bersikap lebih "eastern" daripada orang-orang timur sendiri. Orang-orang dari bangsa Timur yang mengaku mempunyai nilai-nilai ketimuran lebih luhur dan agung daripada bangsa barat, bahkan kadang begitu antipatinya terhadap segala sesuatu yang berbau dunia "barat", justru sering berperilaku tak sesuai dengan nilai ketimuran yang diagungkan dan dibanggakan.

Hingga aku kembali ke Indonesia, aku masih menjalin komunikasi melalui e-mail dengan Brigid, untuk sekedar saling sapa dan menanyakan kabar masing-masing. Pasangan itu kini sudah tak lagi tinggal di Belanda, mereka telah kembali kekampung halamannya di Liverpool, Inggris.

Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: