Kelak Ku Menemukan Penggantinya
Penulis : Nia
===========\
Betapa
bahagianya hatiku, karena sebentar lagi aku akan segera menemukan
labuhan hati. Setelah sekian lama ia berlayar, satu persatu cita-cita
indah akan masa depan kuukir bersamanya. Senyumku selalu terkembang
menghiasi hari-hariku, meski beberapa mencoba menawarkan sebagai
labuhan hati yang baru. Namun satu persatu, aku menolaknya karena tak
ingin membuatnya kecewa.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tanpa terasa berlalu cepat
meninggalkan. Entah berapa banyak air mata ini kutumpahkan, entah
berapa banyak pula pikiran yang telah kucurahkan. Penantian demi
penantian kulewati dengan kesabaran tanpa suatu kepastian, meski
sungguh sangat menyakitkan. Hanya karena keyakinan hati yang membuatku
mampu untuk bertahan, bahwa sebentar lagi, dia nun jauh di sana akan
datang untuk merajut cita-cita indah bersamaku, tapi entah sampai kapan.
Kini, hari-hari keceriaanku telah berganti kedukaan, hatiku dihiasi
dengan kegelisahan, aktivitas ibadah yang kujalani berlalu tanpa ruh,
ayat-ayat cintaNya yang kulantunkan belum juga membawa kedamaian.
Hatiku semakin gelisah dan gundah. Hatiku menangis, karena bintang
dalam hatiku mulai redup cahayanya. Hati kecilku merintih, "Aku ingin
kembali, kembali merasakan kenikmatan ketika berdua denganMu, aku ingin
kembali. Oh, betapa rapuhnya jiwaku karena berharap pada selainMu,
betapa hinanya diriku di hadapanMu karena mengemis cinta pada selainMu."
Kucoba membuka mata hatiku yang telah tertutup oleh kabut cinta yang
semu. Aku tak bisa terus menerus begini. Sekuat apa pun usahaku
terhadap sesuatu yang kusukai, jika bukan takdirnya, pasti tidak akan
pernah terjadi. Kenapa aku harus merana karenanya, terhadap takdir yang
belum aku ketahui. Aku harus belajar ikhlas untuk melepaskannya. Aku
yakin dan percaya pada waktu. Waktu yang akan membantuku untuk
melepaskannya dan kembali pasrahkan semuanya pada Allah, karena Dia
yang paling tahu kebahagiaan seperti apa yang aku butuhkan.
Kini, aku tak ingin ada tangis lagi untuknya. Kalaupun ada tangis di
mata ini, itu hanya karena tangisan penyesalan atas dosa-dosaku.
Kalaupun harus ada air mata ini, itu hanya karena takut tidak
mendapatkan ampunanNya. Karena aku yakin dan percaya, kelak ku
menemukan penggantinya.
========sumber :kotasantri.
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar