Torehan Warna Merah Jambu
Penulis : Rifatul Farida
============
Untuk
yang kesekian kalinya, tawaran itu datang lagi. Kali ini, dari seorang
teman baik yang ingin sekali melihat dia menggenapkan separuh agamanya.
Memulai mengarungi lautan biru di kedalaman samudera keluarga sakinah.
Dan sekeping nurani yang selalu terabaikan itu, kini hadir kembali,
menyentuh rasa sensitivitas.
Ada kegundahan mengguyur deras di pekarangan jiwa, jawaban apa yang
kiranya harus dilontarkan? Karena ini bukan sekedar menjawab 'ya' atau
'tidak'. Ada hal rumit yang sulit untuk dijabarkan dari pendaman rasa.
Cinta... Berawal dari titik ini yang menoreh warna merah jambu pada
hati. Ketika cinta tak berbalas dan sang pujaan lebih memilih cinta
lain dari pemilik hati yang lebih mempesona, getar cinta melukai hati,
mengoyak jiwa yang masih rapuh. Saat itu juga, ada sekeping nurani
memisah, membawa cinta pergi dari palung hati yang terusir paksa.
Dan ketika tiba masanya harus mencinta untuk hidup berbagi, sanggupkah
torehkan merah jambu itu kembali di hati? Tanya tak berjawab,
mengembara di kedalaman hati, karena barangkali hanya keikhlasan yang
mampu ia hadirkan, bukan cinta. Sebab ia hanya memiliki satu cinta, dan
itu sudah pernah ditunjukkan untuk orang lain.
Itulah sebabnya kenapa selalu 'tidak' jawaban yang keluar dari hati
yang pilu. Karena ia tak yakin mampu hadirkan cinta untuk sang calon
pendamping. Namun kali ini, sepertinya harus dipikir dalam, sampai
kapan kata 'tidak' keluar dari bibir kelu? Harus ada kedewasaan sikap
yang kan memutuskan. Hadirkan keikhlasan bahwa ini adalah ibadah untuk
Allah SWT.
Tapi, bagaimana kalau sang calon meminta cinta yang mungkin tak pernah
dia simpan untuknya? Ah, nurani berbisik, "Bukankah masih ada satu
cinta agung yang selalu bersemayam di hati? Cinta hakiki yang kan
mengajarkan apa itu mencintai?" Ia tersentak, kenapa tak pernah ia
pikirkan ini. Ya, ia masih punya cinta hakiki yang bernama
mahabbatullah. Cinta di atas segala cinta.
Dan kini, bismillah, satu jawaban telah siap dilontarkan dari hati yang
mulai berbenah untuk menerima torehan warna merah jambu, sekeping
nurani telah diterima kembali, membawa cinta yang pernah terusir dari
palung hati, namun dalam bentuk berbeda. Cinta yang kukuh berdiri di
atas cinta.
-----------sumber: kotasantri.com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar