Bismillahirrahmanirrahim
ÙØ§Ù ÙÙÙÙÙÙ'ÙÙÙÙ`Ù
Ø£ÙØÙØ¯ÙÙÙÙ
Ù' اÙÙÙÙ`ÙÙÙ
Ù`Ù
اغÙ'ÙÙØ±Ù'ÙÙ٠إÙÙÙ' Ø´ÙØ¦Ù'تÙ
اÙÙÙÙ`ÙÙÙ
Ù`٠ارÙ'ØÙÙ
Ù'ÙÙÙ
Ø¥ÙÙÙ' Ø´ÙØ¦Ù'ت٠ÙÙÙÙØ¹Ù'زÙÙ
Ù
اÙ'ÙÙ
ÙØ³Ù'Ø£ÙÙÙØ©Ù ÙÙØ¥ÙÙÙ`ÙÙÙ
ÙØ§Ù Ù
ÙÙÙ'رÙÙÙ ÙÙÙ
"Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku
jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau
menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut
tidak dibenci" (Shahih al-Bukhari dan Muslim)
Walaupun dalam hadis yang disebutkan adalah kata "insyi'ta" (bila Engkau
menghendaki), bukan "insya Allah" (bila Allah menghendaki), saya rasa
tidak ada di antara kita yang akan mengatakan bahwa makna kedua
ungkapan tersebut berbeda.
Jadi, sepertinya cukup jelas, setidaknya bagi saya, bahwa mengatakan
"amin, insya Allah" dalam berdoa adalah sesuatu yang menyalahi adab
berdoa. Ya mungkin orang yg kelepasan mengatakan "amin, insya Allah" tdk
bermaksud tdk teguh dalam doanya spt disebutkan hadi di atas, tp lebih
pada kekurangpahaman akan bahasa arab yg diucapkan. 'Ala kulli haal,
mengikuti petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam berdoa adalah
pilihan yang paling selamat :)
Wallahu a'lam
Syaikhul_Muqorrobin@KL
http://muqorrobin.multiply.com
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar