Sabtu, 01 Mei 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3054

Messages In This Digest (1 Message)

Message

1.

Cerita Kecil: Laptop yang Tak Ngetop

Posted by: "dhank Ari" dhank_ari@yahoo.com   dhank_ari

Fri Apr 30, 2010 5:37 am (PDT)




25 April 2010

Selesai tugas 9 hari di Garut, saya menyempatkan diri mampir di rumah
Ledeng, rumah masa kecil yang akan terus menjadi istana.

Saya punya waktu beberapa jam, sebelum harus kembali ke Jakarta dan
menekuni mimpi.

Seperti biasa, saya tak pernah mengabari dulu jika saya mau datang.
Mamah seringnya repot sendiri jika tahu saya mau ke Rumah Ledeng.
Termasuk menyiapkan makan dan segala tetek bengeknya. Saya tak perlu
disambut seperti itu, Mah, biarkan saja anak nakal ini datang dengan
biasa, tanpa perlu seremoni penyambutan. Apalagi, saya sudah bukan
pelarian lagi, bukan lagi lone rider.

Mamah tersenyum lebar saat saya datang. Papap masih menggali memori dulu sebelum memutuskan jika anak yang satu ini adalah benar anaknya.
Sindroma Parkinson perlahan telah melemahkan daya ingatnya. Sesekali
Papap bahkan lupa sama sekali tentang segalanya.

Saya ajak kemudian Papap berbincang. Tentang kondisi kesehatan, tentang
Dewi, tentang Mang Eded yang sempat berbincang dengan saya lewat message di facebook dan tentang pekerjaan saya. Saya bilang, saya baru pulang
dari sebuah desa di kaki gunung, bikin dokumenter tentang kesadaran
warga untuk membuat biogas dari kotoran sapi.

Saat saya demikian antusias bercerita itulah, saya ingat jika saya punya beberapa jepretan selama di sana, yang sudah saya simpan di dalam
laptop.

Saya lantas ambil laptop dan kemudian menunjukkan foto-foto itu.

Tapi, Papap justru bingung. Dengan muka berkerut, ia terus mencoba
menggapai layar laptop itu dengan tangannya. Sesekali, kuku jari
telunjuknya disentuhkan berkali-kali pada layar laptop.

Awalnya, saya tak sadar dan terus mengoceh tentang ini itu, termasuk
memperlihatkan foto narsis saya dengan kamera Z7 andalan. Saya pikir
Papap sedang antusias menunjuk pada foto saya dan pekerjaan yang terekam di jepretan-jepretan itu.

Belakangan, saya mencoba memahami, karena kerutan di muka Papap membuat
saya harus berhenti mengoceh dulu dan berpikir.

Apa mungkin karena laptop bukanlah barang yang ngetop di memori Papap?

Papap memang tak pernah punya komputer. Setahu saya, Papap hanya
mengakrabi mesin tik yang lantas ia wariskan pada anak yang sialnya
justru menghilangkan mesin tik itu saat kuliah di Depok. Saya juga tak
pernah tanya apa Papap pernah menggunakan komputer di kantornya, di
kampus IKIP Bandung. Tahun 1996, Papap benar-benar berhenti mengajar
karena jatuh di kamar mandi itu telah menurunkan drastis kemampuan
fisiknya yang memang sudah digerogoti Parkinson. Ia pun banyak
menghabiskan waktunya di rumah setelah itu.

Pertama kali komputer menjadi anggota Rumah Ledeng mungkin baru sekitar
tahun 2000. Neng Lia yang beli. Ia bilang, untuk hiburan dan menulis.
Papap sudah sangat sakit waktu itu. Setelah kejatuhan keduanya dari
tangga di tahun 1999, Papap nyaris total terbaring terus di ranjang,
sulit berdiri dan sering kelelahan jika terduduk di kursi. Jadi saya tak ingat pernah menemukan momen Papap dan komputer.

Apalagi kemudian laptop.

Laptop benar-benar tak ngetop di memori Papap.

Laptop mungkin seperti barang luar angkasa yang baru saja dijatuhkan
alien ke bumi.

dhank Ari
Cimanggis, Depok

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Dog Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about dogs.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: