Kamis, 06 Mei 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3059

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1a.

[Catatan Lelaki] Dosenku Yang Cantik Senyum, Dong!

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Wed May 5, 2010 4:39 pm (PDT)





________________________________

Dosenku
Yang Cantik Senyum, Dong!

Fiyan Arjun

Usianya masih muda. Tiga tahun di bawah usiaku (jika aku tak
salah—dan tak sok tahu!). Berkudung. Smart dan keibuan. (Ini menurutku tentang
kriteria seorang perempuan cantik). Selain itu perhatiannya kepada anak
didiknya (mahasiswa) cukup tinggi.

Tidak percaya? Ini terlihat ketika aku melihat di situs
jejaringan sosial yang banyak pemakainya itu. Atau, FB, istilah anak mudanya,
bilang! Ia tak segan-segan memberi ucapan selamat ultah (milad) kepada mahasiswanya yang sedang hari itu
merayakan hari ultahnya. Begitu attention-nya ia kepada mahasiswanya.
Itulah yang membuat di mata minus aku ini menganggap dirinya cocok jika disebut
sebagai sosok dosen ideal dan baik.

***

Enam bulan (semester pertama) aku pernah diajarkan olehnya. Cara
menyampaikannya saat mengajar aku suka. Teliti. Lugas. Dan tajam. Dan bila aku
tak paham dan tak mengerti mungkin itu salah aku. Timbul dari diri aku sendiri.
Mungkin aku yang lemot (lemah otak). Loading-nya lambat seperti PC
pentium 1. Proses untuk terkoneksi bisa sambil menyeduh kopi mix—yang menjadi
favorit aku saat mengerjakan sebuah naskah
tulisan. Baik cerita pendek(cerpen), puisi, artikel
maupun makalah kuliah. Tak ada kopi mix bagiku ada sesuatu yang hilang! Rasanya
mengatuk jika aku tak menyetuh minuman itu. Begitulah…

Hingga akhirnya timbulah di hatiku sebuah rasa kekaguman itu
kepada dosenku. Ya, hanya rasa kagum! Tidak lebih! Walau pun lebih aku tahu
diri kok, aku hanya seorang anak didiknya. Selain hanya rasa kagum. Aku pula juga
sangat menghormatinya. Kalau pun ada kawan-kawanku sekelas banyak yang
berkelakar bahwa aku menyukai dosenku itu. Aku rasa itu terlalu berlebihan.
Lebayyy….Begitu bahasa gaul anak ABG sekarang mengatakan! Lagi-lagi aku hanya
punya rasa kekaguman saja. That's it!

"Sudah, bro buat cerita aja. Lo kan jago menulis ditambah lo
puitis banget. Siapa tahu nanti dibaca."

Begitu kata seorang kawan suatu hari. Agar aku menuliskan
cerita ini. Walau sebenarnya aku sungkan dan enggan. Tapi apa boleh
buat—akhirnya aku tulis juga—dan diantara kawan-kawanku yang memang akulah yang
jago menulis. Ini bukan takabur atau ujub lho? Tapi memang ada buktinya, bukan?
Contohnya cerita ini jadi aku tuliskan…

Ya, aku memang jago menulis bahkan menggombal lewat puisi.
(Tapi tidak untuk orang yang aku sangat cintai. Tapi bukan pulan dosenku melainkan dia adalah seorang
perempuan berkudung yang akan menanti kehadiranku saat nanti. Walau aslinya aku
ini pendiam dan malu. Hmm…apakah begini dinamika di dunia perkuliahan? Dunia
yang bagiku sangat asing dan sudah lama aku tinggali…dan kini aku tapaki
kembali. Entahlah!

***

Enam bulan itu juga aku perhatikan dirinya terus-menerus. Bukan
wajahnya apalagi menilai kepribadiannya. Aku hanya memperhatikan cara ia
mengajarkan kepada anak didiknya. Termasuk aku yang sudah bukan dikategorikan
anak ABG. Walau dari postur tubuhku dan face-ku tak terlalu tua untuk
disamaratakan kepada kawan-kawanku di kelas. Bukan itu saja perhatiannya kepada
anak-anak didiknya juga aku perhatikan pula. Itu saja! Tak ada yang lain.

Pernah aku punya rasa itu. Tapi aku tepis dalam-dalam. Karena
dalam diriku aku sudah berjanji bahwa aku kuliah bukan untuk itu. Mencari
cinta. Atau, berpetualang cinta. Aku bukan Don
Juan apalagi Cassanova yang banyak menggaet setiap hati para wanita…Karena aku
seorang mahasiswa yang berkacamata yang pandai berkata-kata.

Aku kuliah kembali karena aku ingin
menuntut ilmu.Walau sebenarnya aku ini bukanlah mahasiswa yang dikategorikan pandai. Atau, bisa dicap bodoh. Tapi soal
dunia kata-kata. Menyusun satu kata menjadi jutaan kata akulah jagonya. Kalau
tak percaya? Boleh di adu!

Memang aku tak setuju jika ada orang lain mengecap diri orang lain
dengan perkataan bodoh. Karena apa? Manusia sudah digariskan dan ciptakan
dengan masing-masing kelebihan-kekuranga n serta keunikan masing-masing. Bakat
dan minat itulah yang ada dalam diri setiap anak manusia. Jika ada orang bodoh.
Mungkin ia bodoh dalam satu bidang yang ia tak kuasai. Tetapi ketika dalam
bidang yang lain ia bisa melakukannya.
Dan apakah itu disebut bodoh? Entah. Disini aku tak mau berdebat soal kata-kata
bodoh, dibodohi apalagi diperbodohkan. Aku hanya memberikan gambaran saja. Karena
aku merasa miris jika ada orang yang satu mengatakan bodoh kepada orang yang lainnya.
Itu yang sangat aku jauhi. Kuharap hal seperti ini tak akan aku dengar lagi.

Untuk itulah jika aku mengungkap rasa lain pada dosenku itu.
Ingin mendapatkan perhatian lebih darinya aku rasa….TERLALU! Terlalu berlebihan!

Hingga kotak dalam benakku kembali terbuka ketika aku membaca
novelet karya seorang penulis ngetop Habibburahman El-Shirazy a.k.a Kang Abik di dalam karyanya
"Dalam Mikhraj Cinta". Dimana dalam satu judul novelet itu mengisahkan
lika-liku pencarian cinta sejati seorang dosen muslimah—yang selalu patah hati
karena cintabahkan dicap perawan tua.Dan diending novelet itu akhirnya .....

Untuk membaca tulisan ini klik link dibawah ini.

http://www.facebook .com/note. php?saved&&suggest&note_id=39179188290 7

Terima kasih,

Piss, Luv and Laugh

Fiyan Arjun
[Penulis Buku Bela Diri For Muslimah dan Antologi Puisi Gempa, G. 30 S, Padang]

FB:bujangkumbang@ yahoo.co. id dan fiyanarjun@gmail. com
MP:http://sebuahrisala h.multiply. com

1b.

[Catatan Lelaki] Dosenku Yang Cantik Senyum, Dong!

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Wed May 5, 2010 4:42 pm (PDT)



Dosenku
Yang Cantik Senyum, Dong!

Fiyan Arjun

Usianya masih muda. Tiga tahun di bawah usiaku (jika aku tak
salah—dan tak sok tahu!). Berkudung. Smart dan keibuan. (Ini menurutku tentang
kriteria seorang perempuan cantik). Selain itu perhatiannya kepada anak
didiknya (mahasiswa) cukup tinggi.

Tidak percaya? Ini terlihat ketika aku melihat di situs
jejaringan sosial yang banyak pemakainya itu. Atau, FB, istilah anak mudanya,
bilang! Ia tak segan-segan memberi ucapan selamat ultah (milad) kepada mahasiswanya yang sedang hari itu
merayakan hari ultahnya. Begitu attention-nya ia kepada mahasiswanya.
Itulah yang membuat di mata minus aku ini menganggap dirinya cocok jika disebut
sebagai sosok dosen ideal dan baik.

***

Enam bulan (semester pertama) aku pernah diajarkan olehnya. Cara
menyampaikannya saat mengajar aku suka. Teliti. Lugas. Dan tajam. Dan bila aku
tak paham dan tak mengerti mungkin itu salah aku. Timbul dari diri aku sendiri.
Mungkin aku yang lemot (lemah otak). Loading-nya lambat seperti PC
pentium 1. Proses untuk terkoneksi bisa sambil menyeduh kopi mix—yang menjadi
favorit aku saat mengerjakan sebuah naskah
tulisan. Baik cerita pendek(cerpen), puisi, artikel
maupun makalah kuliah. Tak ada kopi mix bagiku ada sesuatu yang hilang! Rasanya
mengatuk jika aku tak menyetuh minuman itu. Begitulah…

Hingga akhirnya timbulah di hatiku sebuah rasa kekaguman itu
kepada dosenku. Ya, hanya rasa kagum! Tidak lebih! Walau pun lebih aku tahu
diri kok, aku hanya seorang anak didiknya. Selain hanya rasa kagum. Aku pula juga
sangat menghormatinya. Kalau pun ada kawan-kawanku sekelas banyak yang
berkelakar bahwa aku menyukai dosenku itu. Aku rasa itu terlalu berlebihan.
Lebayyy….Begitu bahasa gaul anak ABG sekarang mengatakan! Lagi-lagi aku hanya
punya rasa kekaguman saja. That's it!

"Sudah, bro buat cerita aja. Lo kan jago menulis ditambah lo
puitis banget. Siapa tahu nanti dibaca."

Begitu kata seorang kawan suatu hari. Agar aku menuliskan
cerita ini. Walau sebenarnya aku sungkan dan enggan. Tapi apa boleh
buat—akhirnya aku tulis juga—dan diantara kawan-kawanku yang memang akulah yang
jago menulis. Ini bukan takabur atau ujub lho? Tapi memang ada buktinya, bukan?
Contohnya cerita ini jadi aku tuliskan…

Ya, aku memang jago menulis bahkan menggombal lewat puisi.
(Tapi tidak untuk orang yang aku sangat cintai. Tapi bukan pulan dosenku melainkan dia adalah seorang
perempuan berkudung yang akan menanti kehadiranku saat nanti. Walau aslinya aku
ini pendiam dan malu. Hmm…apakah begini dinamika di dunia perkuliahan? Dunia
yang bagiku sangat asing dan sudah lama aku tinggali…dan kini aku tapaki
kembali. Entahlah!

***

Enam bulan itu juga aku perhatikan dirinya terus-menerus. Bukan
wajahnya apalagi menilai kepribadiannya. Aku hanya memperhatikan cara ia
mengajarkan kepada anak didiknya. Termasuk aku yang sudah bukan dikategorikan
anak ABG. Walau dari postur tubuhku dan face-ku tak terlalu tua untuk
disamaratakan kepada kawan-kawanku di kelas. Bukan itu saja perhatiannya kepada
anak-anak didiknya juga aku perhatikan pula. Itu saja! Tak ada yang lain.

Pernah aku punya rasa itu. Tapi aku tepis dalam-dalam. Karena
dalam diriku aku sudah berjanji bahwa aku kuliah bukan untuk itu. Mencari
cinta. Atau, berpetualang cinta. Aku bukan Don
Juan apalagi Cassanova yang banyak menggaet setiap hati para wanita…Karena aku
seorang mahasiswa yang berkacamata yang pandai berkata-kata.

Aku kuliah kembali karena aku ingin
menuntut ilmu.Walau sebenarnya aku ini bukanlah mahasiswa yang dikategorikan pandai. Atau, bisa dicap bodoh. Tapi soal
dunia kata-kata. Menyusun satu kata menjadi jutaan kata akulah jagonya. Kalau
tak percaya? Boleh di adu!

Memang aku tak setuju jika ada orang lain mengecap diri orang lain
dengan perkataan bodoh. Karena apa? Manusia sudah digariskan dan ciptakan
dengan masing-masing kelebihan-kekurangan serta keunikan masing-masing. Bakat
dan minat itulah yang ada dalam diri setiap anak manusia. Jika ada orang bodoh.
Mungkin ia bodoh dalam satu bidang yang ia tak kuasai. Tetapi ketika dalam
bidang yang lain ia bisa melakukannya.
Dan apakah itu disebut bodoh? Entah. Disini aku tak mau berdebat soal kata-kata
bodoh, dibodohi apalagi diperbodohkan. Aku hanya memberikan gambaran saja. Karena
aku merasa miris jika ada orang yang satu mengatakan bodoh kepada orang yang lainnya.
Itu yang sangat aku jauhi. Kuharap hal seperti ini tak akan aku dengar lagi.

Untuk itulah jika aku mengungkap rasa lain pada dosenku itu.
Ingin mendapatkan perhatian lebih darinya aku rasa….TERLALU! Terlalu berlebihan!

Hingga kotak dalam benakku kembali terbuka ketika aku membaca
novelet karya seorang penulis ngetop Habibburahman El-Shirazy a.k.a Kang Abik di dalam karyanya
"Dalam Mikhraj Cinta". Dimana dalam satu judul novelet itu mengisahkan
lika-liku pencarian cinta sejati seorang dosen muslimah—yang selalu patah hati
karena cintabahkan dicap perawan tua.Dan diending novelet itu akhirnya .....

Untuk membaca tulisan ini klik link dibawah ini.

http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=391791882907

Terima kasih,

Piss, Luv and Laugh

Fiyan Arjun
[Penulis Buku Bela Diri For Muslimah dan Antologi Puisi Gempa, G. 30 S, Padang]

FB:bujangkumbang@yahoo.co.id dan fiyanarjun@gmail.com
MP:http://sebuahrisalah.multiply.com

2.

(Cuap-cuap) Amin, akhirnya Aye menang!! Pengumuman Naskah Antologi "

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Wed May 5, 2010 9:22 pm (PDT)



Pengumuman Naskah Antologi "Islam Mengajarkan
Tradisi Menulis" yang Lolos Seleksi
Atas kepentingan penerbitan, redaksi memutuskan meloloskan 25
naskah dari rencana awal 20 naskah. Beberapa judul juga kami sesuaikan
agar match dengan tulisan yang lain tanpa mengubah substansi dari isi.
Bagi yang belum lolos, bukan karena tulisan yang kurang baik. Masih kita diskusikan agar bisa dimuat dalam Buku IMTM jilid 2. Berikut naskah dan penulis yang akan kami terbitkan dalam buku "Islam Mengajarkan Tradisi
Menulis" :

1. Menulis adalah Tradisi Islam ~Edo Segara~
2. Menulis Sebagai Sebuah Pergulatan Hidup ~Muhammad Sholihin~
3. Lahan Jihad yang Telah Berpindah ~Radinal Mukhtar~
4. Indahnya Menulis ~M. Furqonul Aziz~
5. Mari Hidupkan Tradisi Ilmiah! ~Yanuardi Syukur~
6. Menulislah Untuk Dakwah! ~Ahmad Rizky Mardhatillah Umar~
7. Menulis ala al-Qur'an ~Dwi Suwiknyo~
8. Tetes-tetes Tinta Dakwah ~Nafiah Al-Ma'rab~
9. Menulis dalam Metode Islam dan Psikologi ~Bintang Gathimurni~
10. Menulis = Shadaqoh Jariyah ~Triani Retno A.~
11. Misi Profetik Menulis ~Hendra Sugiantoro~
12. Membaca Sebelum Menulis ~Diah Pratiwi~
13. Sebatang Lilin yang Mencoba Bersinar ~Dirman Al-Amin~
14. Mengikuti Pengalaman Menulis Para Penulis Hebat ~Marjohan~
15. Menulis, Tradisi Intelektual ~Tinta Zaitun~
16. Menulis Sebuah Tradisi Historis ~Feryanto Hadi~
17. Write, Write, and Write ~Lela Sopiah~
18. Melawan Konspirasi Barat dengan Menulis ~Naqiyyah Syam~
19. Malu Bila Tak Menulis ~Rahman Hanivan~
20. It's My Choice ~Fiyan Arjun~
21. Menulis, Siapa Takut! ~Syamsudin Kadir~
22. Segudang Manfaat Menulis ~Prima Citra Devi~
23. Kekuatan Sebuah Tulisan ~Dewi Rosiani~
24. Menulis, Upaya Membangun Peradaban ~M. Sahrul Murrajab~
25. Keistimewaan Sebagai Pelindung Rasulullah ~RH. Fithriadi~

Selamat bagi yang naskahnya lolos, diharap segera mengumpulkan CV
seperti yang kami contohkan dinote sebelumnya http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=389955241620#!/note.php?note_id=389092781620 berikut no.rek
masing-masing penulis. Untuk MOU, akan diurus dan dihubungi oleh
penerbit Muda Cendekia. Sebelumnya kami minta maaf, karena semula akan
diterbitkan oleh Youth Publisher namun untuk persiapan yang lebih baik
akhirnya kami memutuskan bekerjasama dengan Penerbit Muda Cendekia
Jakarta. Terima kasih atas perhatiannya. Jazzakumullah khoiron katsir

Salam,
Edo Segara
Dwi Suwiknyo

3.

Melawan Kekhawatiran / Ketakutan

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Wed May 5, 2010 9:23 pm (PDT)



Berikut tulisan yang dulu saya janjikan. Dan waktu itu masih draft, setelah
posting malah lupa ngirim :D

===================================
Akhir-akhir ini saya menemui banyak orang yang merasa takut, khawatir ini
khawatir itu. Jadi tangan ini gatal untuk posting tulisan yang sudah lama
menjadi draft.

# 1 #

Ari melihat seorang Ibu menggendong anaknya berjalan sempoyongan. Seperti
sedang kelaparan karena tangannya gemetaran. Ternyata Ibu itu seorang
pemulung sampah yang sudah berjalan puluhan kilometer tanpa sesuap nasi.
Saat itu Ari sedang keluar kantor, istirahat makan siang. Disakunya ada uang
dua puluh ribu rupiah. Ari merasa iba, tapi tak merasakan kondisi pengemis
tadi. Ia khawatir uangnya berkurag, sehingga uang itu tetap dikantongi.
Karena dua puluh ribu itu untuk beli makan siangnya. Dan ia biarkan orang
lain yang menyimpan uang untuk bekal di akhirat.

Hei�Tuhanlah yang ngasih makan kita, bukan Ibu warteg atau boss kita. Mereka
hanyalah perantara saja. Anggap sebagai tabungan akhirat. Lepaskan rasa
khawatir yang ada. InsyaAllah diganti olehNYA.

# 2 #

Pak Teguh memiliki sebuah mobil keluaran 1992. Ia selalu khawatir BPMnya
(Bukti Pemilikan Mobil) hilang lalu disalahgunakan orang lain untuk agunan
pinjaman uang. Setiap pergi, tak lupa ia membawa BPM mobil itu. Suatu saat
apa yang ditakutkan ternyata terjadi. BPM yang selama ini dibawa kemanapun
ia pergi telah raib entah kemana. Seluruh isi lemari telah dibongkar, BPM
yang dicari belum menampakkan diri. Dimobil juga tidak ada. Beberapa yang
dikunjungi mengaku tidak ada. Beberapa tempat yang telah dikunjungi mengaku
tidak ada BPM yang tertinggal.

Kekhawatiran yang berlebihan itulah penyebab terjadinya apa yang kita
khawatirkan. Jadi buang jauh-jauh rasa khawatir. Enyahkan kata khawatir dari
kamus kehidupan anda. Sehingga tak ada yang musti dikhawatirkan lagi di
dunia ini.

# 3 #

Andi bekerja di perusahaan swasta dengan gaji 1.5jt per bulan. Suatu saat
saudaranya butuh uang 1.5 juta. Sementara uang itu untuk memenuhi
kebutuhannya selama sebulan. Mulai dari makan satu bulan, bayar sewa rumah,
komunikasi dan kebutuhan lainnya. Dalam pikiran Andi muncul berbagai
pertanyaan. Bagaimana hidupku satu bulan kedepan? Jika diberikan semua
bagaimana nasib saya selanjutnya? Jika diberi sebagian, apakah bisa
meringankan beban saudaranya? Disisi lain Andi tahu bahwa menolong wajib
hukumnya bagi mereka yang meminta pertolongan. Apa yang Andi lakukan
kemudian? Bingung bukan?

Andi coba melepaskan semua beban ketakutan & kekhawatiran. Lalu menjawab
pertanyaannya satu persatu. Mengurai benang kusut hingga bisa menemukan
benang merahnya. Satu kalimat penguat tindakannya bahwa �kita hanya boleh
takut sama Allah�, setelah bibit kalimat itu ia tanam kuat-kuat. Tumbuhlah
tanaman dan buah yang bisa dipetik. Dan Andi berani mengirimkan seluruh
gajinya tanpa memikirkan bagaimana hidupnya sebulan. Dengan pertolongan
Tuhan, Andi tetap bisa makan sampai waktunya gajian.

Ibu Farida Hanum (penceramah Hikmah Pagi TVRI) pernah menyampaikan
perumpamaan yang cukup menggelitik: ada sepasang manusia yang pergi malam
mingguan hingga larut malam. Saat pulang melewati Tanah Kusir, mereka
melihat bayangan daun pisang bergerak-gerak. Mereka ketakutan, karena
berfikir itu hantu. Semakin merasa takut, mereka lari terbirit-birit. Bahkan
terkencing-kencing di jalan karena begitu takutnya. Itu disebabkan oleh
kesalahan otak dalam membaca suatu keadaan.

Misalnya kita punya iman 10, lalu kita merasa takut maka iman berkurang 1,
merasa lebih takut lagi akan berkurang 1 lagi iman kita. Jika ketakutan itu
semakin bertambah, habislah iman kita.

Agar kita bisa melawan kekhawatiran / ketakutan adalah menanamkan rasa takut
hanya pada-NYA, melawan dengan tindakan (keberanian yang harus dipaksakan).

http://minehaway.com/2010/01/melawan-kekhawatiran-ketakutan/
--
http://minehaway.com
http://minesweet.blogspot.com
4a.

Re: Seminar Motivasi Breaking The Limits oleh Eko Ramaditya Adikara

Posted by: "batikmania" batikmania@yahoo.com   batikmania

Wed May 5, 2010 9:26 pm (PDT)



Mohon maaf, banyak alamat yang saya hapus ya, supaya pesannya bisa cepat
terbaca.
Sukses ya, mas Rama, dengan training motivasinya. btw, sudah pada baca
ini apa belum...?
http://www.facebook.com/notes.php?id=98499235621&style=1&start=200&hash=\
b22242c833f47d4e71a1fb8fcd2c7738#
!/note.php?note_id=380494932637
<http://www.facebook.com/notes.php?id=98499235621&style=1&start=200&hash\
=b22242c833f47d4e71a1fb8fcd2c7738#%21/note.php?note_id=380494932637
>
Boleh dong kasih komentar juga.
Wassalaam

Diah Utami

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ramaditya Skywalker
<ramavgm@...> wrote:

> JANGAN LEWATKAN!!
> SEMINAR MOTIVASI TUNGGAL PERDANA TUNANETRA
> "BREAKING THE LIMITS"
> EKO RAMADITYA ADIKARA
> (www.ramaditya.com)

> Penulis Buku "Blind Power" Berdamai dengan Kegelapan
> Motivator, Game Music Composer, Blogger, IT, Journalist
> FREE OF CHARGE !!
> Kecuali By. Konsumsi Rp. 50.000,-
> (Coffee BReak + Lunch + Certificate)
>
----------------------------------------------------------\
-----------------
> Ary Ginanjar – Master Trainer ESQ
> "Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..
> Rama adalah sebuah fenomena yang istimewa. Beliau mampu menembus
kendala –
> kendala, meskipun beliau tidak melihat. Akan tetapi, beliau mampu
melakukan
> hal – hal yang mungkin orang yang melihat tidak lakukan. Ini
menjadi
> inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa Bangkit dan maju seperti
yang
> dicontohkan oleh Rama."

> Andy Flores Noya – Host "K!ck Andy" Metrotv
> "Saya termasuk salah seorang yang mengagumi Rama. Karena dengan
segala
> keterbatasannya, Rama ternyata mampu memberikan inspirasi, motivasi,
> terutama kepada kaum muda Indonesia. Saya yakin seminar hari ini pasti
> bermanfaat dan sangat inspiratif."
>
----------------------------------------------------------\
---------------
> Di dukung oleh :
> ESQ Leadership Center
> Menara 165 Convention Center & Office Tower
> Radio Dakta 107 FM

> Contact Person & RSVP to this event:
> Retno
> 02199222561
> Gita
> 08561512884
>
>
----------------------------------------------------------\
---------------
>
> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>
> Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT. ijinkanlah saya untuk
> menyampaikan maklumat ini.
>
> Terlahir sebagai seorang tunanetra tentu saja bukanlah sebuah
kenyataan yang
> mudah diterima, bagi saya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sekitar.
> Selain itu, kondisi sosial masyarakat yang cenderung masih menganggap
> tunanetra -- atau penyandang cacat pada umumnya -- sebagai individu
kelas 2
> menjadikan saya dan tunanetra lainnya tidak -- atau belum, lebih
tepatnya --
> memperoleh perlakuan yang semestinya. Hal tersebut tentu saja
membatasi
> ruang gerak kehidupan tunanetra, baik dalam keluarga, pendidikan,
pekerjaan,
> bahkan cinta.
>
> Alhamdulillah. Berkat karunia dari Allah SWT. serta dukungan dari
orangtua
> dan lingkungan sekitar, saya dapat melampaui batasan-batasan yang
disebabkan
> oleh hal-hal di atas, sehingga saya mampu hidup seperti layaknya
manusia
> yang memiliki fisik sempurna.
>
> Hal tersebut sangat menginspirasi saya, sehingga lahirlah ide untuk
> menggelar sebuah seminar akbar guna memotivasi masyarakat tentang
eksistensi
> tunanetra di Indonesia.
>
> Lewat seminar sehari ini, saya akan memaparkan kisah hidup serta
perjuangan
> keras yang telah saya tempuh bersama keluarga hingga akhirnya
menghantarkan
> saya ke pencapaian sekarang. Sebuah pencapaian, yang saya yakini,
dapat juga
> diraih oleh semua orang.
>
> Dalam seminar tersebut, Insya Allah, akan hadir kedua orangtua saya.
Beliau
> akan mengungkap "resep" di balik keberhasilan yang telah saya raih.
> Keberhasilan yang dimaksud bukanlah pencapaian secara materi atau
fisik,
> melainkan keberhasilan menembus keterbatasan (tunanetra) yang akhirnya
> membawa saya pada kehidupan yang optimal.
>
> Lebih jauh lagi, saya akan membahas tentang bagaimana membangun visi
dan
> misi hidup, yang merupakan "senjata ampuh" guna menembus keterbatasan
dan
> mencapai kesempurnaan, baik secara material maupun spiritual.
>
> Breaking the Limits - The Fantasy Seminar juga akan membawa kita semua
dalam
> rekreasi dunia fantasi, lewat sajian audio visual yang memukau, tata
ruang
> berhias starlight dan pemandangan indah, serta bidadari-bidadari yang
akan
> mendampingi kita dalam sesi seminar. Selain itu, seminar ini juga akan
> dimeriahkan oleh penampilan band tunanetra, didukung latar belakang
live
> orchestra.

> *MANFAAT dan TUJUAN*
>
> *Untuk Institusi/organisasi*
>
> 1. Membuka pikiran setiap individu karyawan untuk menembus
berbagai
> keterbatasan sehingga dapat menjawab tantangan dan perubahan dinamis,
baik
> dalam lingkungan kerja maupun lingkungan sosial.
>
> 2. Meningkatkan etos dan produktivitas kerja karyawan guna
memperoleh
> hasil yang terbaik, bahkan dalam situasi tersulit apapun.
>
> 3. Menumbuhkan integritas setiap karyawan sehingga memiliki
loyalitas
> dan dedikasi yang penuh terhadap tugas-tugasnya.
>
> 4. Membangun sikap kepemimpinan setiap karyawan agar menjadi
motor
> penggerak utama perubahan positif di lingkungan kerja dan sosial.
>
> 5. Mendorong karyawan untuk memiliki keinginan berprestasi yang
tinggi,
> baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka.
>
> 6. Membangun kekuatan sinergis dan saling mendukung sehingga
memberikan
> kontribusi yang maksimal bagi kemajuan perusahaan.
>
>
>
> *Untuk Pribadi (Orangtua dan Anggota Keluarga)*
>
> 1. Mengembangkan sikap dan kebiasaan berpikir positif
>
> 2. Memiliki kemampuan manajemen stress
>
> 3. Melepaskan diri dari sikap dan kebiasaan buruk yang menghambat
> kinerja
>
> 4. Meningkatkan motivasi dan kekuatan jiwa untuk mencapai
prestasi
>
> 5. Memahami peta kelemahan dan keunggulan diri
>
> 6. Mengembangkan kekuatan-kekuatan yang terpendam dalam diri
sendiri
>
> 7. Menggali potensi diri untuk memberi nilai tambah
>
> 8. Membangun individu yang kreatif, bertanggung jawab dan unggul
> Sampai jumpa di Seminar Motivasi "Breaking the Limits!"

> Wassalamualaikum wr. wb.
>
> Eko Ramaditya Adikara

> --
> Warmest Regards

> Lychee Ndho,
> Personal Manager of Eko Ramaditya Adikara
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>

5.

Apakah Anda pernah memilih?

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Wed May 5, 2010 10:57 pm (PDT)



*Perbedaan diciptakan sebagai pembatas antara kemauan dan keraguan,
keraguan ada karena belum adanya emosi yang tertambat..

Emosi tertambat karena adanya persetujuan secara langsung atau tidak
langsung,
tergantung kejelasan, dan pertimbangan masa depan..

Masa depan tidak pernah jelas bahkan tidak ada, maka itu banyak orang yang
takut dengannya..
setiap ketidakjelasan itu menakutkan serta membingungkan..

Tetapi tidak untuk semua orang,
hanya pada mereka yang sudah melakat pada objek itu dan dirinya sendiri..

Karena mengannggap proses fikiran yang timbul tenggelam adalah kenyataan..
padahal semu..
pada semuanya dengan nafs yang selalu berganti setiap detik.. *

Oleh : *Noeryanto A Dhipuro*
(*Pengasuh Podok Pesantren NLP Pasar Minggu*)
--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Mind-Therapist
www.facebook.com/rahmadsyahI YM ; rahmad_aceh
6a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [Artikel] Ada yang Keliru di "Indonesia Men

Posted by: "veby" vbi_djenggotten@yahoo.com   vbi_djenggotten

Wed May 5, 2010 11:41 pm (PDT)



Ulasan yang menarik, Mas Jonru...say jadi sedikit "ngeh" dengan pengertian bakat, setelah baca ulasan Mas...
Istri saya juga seiring bercerita pada saya, setelah nonton acara Neno Warisman di TVRI...
pada dasarnya setiap manusia memiliki minimal benih 8 bakat yang...sesuatu yang dari dulu tidak saya sadari...
Berarti, Allah memberi kita bekal yang bebas untuk kita pilih..., syukur2 semua bisa diasah dan ditumbuhkembangkan...

Maturnuwun buat ulasannya...

"mencoba meramaikan komik dan buku anak Indonesia...:)"

http://www.bikumiku.com

--- Pada Sel, 4/5/10, Jonru <jonrusaja@gmail.com> menulis:

Dari: Jonru <jonrusaja@gmail.com>
Judul: [sekolah-kehidupan] [Artikel] Ada yang Keliru di "Indonesia Mencari Bakat"
Kepada: rumahdunia@yahoogroups.com, sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, penulisbestseller@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 4 Mei, 2010, 7:23 PM

Ada yang Keliru di "Indonesia Mencari Bakat"

Oleh: Jonru

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/05/ada-yang-keliru-di-indonesia-mencari-bakat/

Dalam dua bulan terakhir ini, Trans TV dan Indosiar menyiarkan dua
acara yang mirip, kalau tidak boleh disebut sama. "Indonesia Mencari
Bakat" (Trans TV) dan "Indonesia's Got Talent" (Indosiar). Tapi bukan
kemiripan ini yang hendak kita ulas kali ini :)

Terus terang, saya cukup terusik oleh istilah "bakat" yang mereka
gunakan. Apalagi sebelum seorang/sekelompok kontestan beraksi di
panggung, para juri selalu berkata, "Silahkan tunjukkan bakatmu."

Apa sih, bakat itu?

Saya mencoba searching di Google, dan menemukan artikel yang berjudul
"Cara Menemukan Bakat" di
http://www.jakartalantern.com/content/self-development/71-cara-menemukan-bakat.html

Pada artikel ini disebutkan:

"Bakat adalah sebuah talenta dari Tuhan yang diberikan kepada kita
untuk mengembangkan diri. Bakat itu sendiri berupa pola pikir,
kepandaian atau kemampuan yang kita miliki sejak lahir."

Dengan kata lain, bakat adalah sebuah POTENSI TERPENDAM yang dimiliki
oleh seseorang.

Sebagai sebuah POTENSI, dia tak akan ada artinya bila kita tidak
MENGOLAHNYA. Dalam artikel yang saya link di atas, juga disebutkan:

"Walaupun kita memiliki talenta, jika kita tidak berusaha untuk
membukanya maka talenta yang diberikan Tuhan akan menjadi sia-sia."

* * *

Nah, kita kembali kepada nama acara "Indonesia Mencari Bakat" dan
"Indonesia's Got Talent" tadi.

Katakanlah ada seorang peserta yang beraksi di panggung dengan sebuah
tarian yang sangat memukai, lincah, indah, atraktif, dan membuat semua
orang terpesona. Lalu semua juri pun memberikan lampu hijau padanya,
alias dia lolos ke babak berikutnya.

Apakah kesuksesan si penari ini HANYA karena dia punya bakat menari
yang luar biasa? Apakah ketika dia punya bakat yang besar tersebut,
dan tidak melakukan apapun untuk mengasahnya, serta merta dia bisa
tampil sempurna di atas panggung?

Saya yakin jawaban Anda sama: TIDAK MUNGKIN!

Ketika seorang peserta bisa tampil sempurna di atas panggung, maka
yang kita saksikan bukan sekadar bakat. Yang kita saksikan adalah
bakat yang telah diolah melalui latihan demi latihan. Dalam proses
latihan tersebut, si pemilik bakat telah melalui kerja keras yang
berat, pengorbanan, ujian, kendala, dan seterusnya.

Singkat cerita, atraksi yang kita saksikan di atas panggung, yang
mungkin hanya berdurasi sekitar dua menit, merupakan hasil dari sebuah
perjalanan dan perjuangan panjang di masa lalu. Meminjam istilah Tukul
Arwana, penampilan yang sempurna di atas panggung tersebut merupakan
hasil dari "kristalisasi keringat" di masa lalu.

* * *

Masalahnya, selama ini kita hanya bisa terpukau melihat atraksi luar
biasa di atas panggung. Kita lebih sering silau melihat hasil. Kita
silau melihat orang sukses. Kita merasa kagum bahkan ngefans berat
terhadap mereka.

Tapi kita lupa bahwa di balik kesuksesan setiap orang, di balik
atraksi panggung seorang peserta "Indonesia Mencari Bakat" yang sangat
sempurna, pasti terdapat perjuangan yang sangat panjang, berat,
berdarah-darah, penuh pengorbanan, di masa lalu.

Dan pemberian nama acara "Indonesia Mencari Bakat" / "Indonesia's Got
Talent" membuat kondisi ini semakin parah. Nama acara ini, juga konsep
acaranya yang hanya menampilkan HASIL AKHIR dari perjuangan seorang
kontestan, bisa makin membuat kita makin percaya bahwa BAKAT SAJA
SUDAH CUKUP untuk mengantarkan kita menuju sukses.

Maka bagi yang punya bakat, dia merasa puas dengan hal itu, tapi
kemudian hanya berdiam diri dan menunggu keajaiban.

Sementara bagi yang merasa tak berbakat, dia menyesali diri bahkan
mungkin menyalahkan Tuhan sambil berkata, "Mengapa Engkau tidak
memberikan bakat itu kepadaku?"

* * *

"Jadi, kalau nama 'Indonesia Mencari Bakat' tidak cocok, harus diganti
apa dong?"

Mungkin yang paling pas adalah "Indonesia Mencari Keahlian". Tapi
rasanya kok kurang indah, hehehe…

Mungkin nama "Indonesia Mencari Bakat" dan "Indonesia's Got Talent"
terasa lebih indah dan "menjual". Tapi akibatnya, potensi bias seperti
yang saya jelaskan di atas, bisa menjadi sangat besar.

Oke deh, semoga kita tidak terpengaruh oleh nama apapun yang digunakan
oleh para pengelola acara TV. Yang penting kita tetap percaya bahwa
bakat itu tidak penting. Yang penting adalah kemauan dan kerja keras.

Salam Sukses!

Jonru

NB: Mengenai penting tidaknya bakat dalam meraih sukses, pernah saya bahas di:

http://www.jonru.net/benarkah-anda-tak-punya-bakat-menulis

dan

http://www.jonru.net/menulis-antara-bakat-dan-pilihan-hidup

Silahkan dibaca ya :)

--
Terima Kasih dan Salam Sukses!

Jonru
(*) Founder & Moderator Milis Penulis Lepas
(*) Founder & Mentor Sekolah-Menulis Online
http://www.SekolahMenulisOnline.com

(*) Penulis Buku "Menerbitkan Buku Itu Gampang!" dan "Cara Dahsyat
Menjadi Penulis Hebat"

(*) Telp: 0852-1701-4194 / 021-9705-6247

(*) Personal blog:
http://www.jonru.net
http://jonru.multiply.com
.

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Group Charity

Give a laptop

Get a laptop: One

laptop per child

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

Tidak ada komentar: