Messages In This Digest (10 Messages)
- 1.
- Bincang Kreatif "Kiat Sukses Menjadi Penulis Buku Best Seller Me From: gerai buku
- 2.
- forward -- [udin punya cerita] meng-install-Cinta From: Novi Khansa
- 3.
- Artikel: Menulis Diatas Kertas Kehidupan Kita From: Dadang Kadarusman
- 4a.
- Re: Siswi Piatu di Bangku SD... From: Tieta Jung jung
- 5.
- (Artikel) Kiat Tunanetra Menggarap Skripsi From: Ramaditya Adikara
- 6a.
- (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap From: Yons
- 6b.
- Re: (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap From: musimbunga@gmail.com
- 6c.
- Re: (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap From: Yons
- 7a.
- Re: Launching Buku Para Guru Kehidupan di Surabaya Sabtu ini From: wahyu dwinoto
- 8.
- Berbagi Yuk..!! Buka Puasa Bersama Anak-anak Yatim/Piatu From: Gerai Buku
Messages
- 1.
-
Bincang Kreatif "Kiat Sukses Menjadi Penulis Buku Best Seller Me
Posted by: "gerai buku" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Mon Aug 1, 2011 7:55 am (PDT)
Bincang Kreatif "Kiat Sukses Menjadi Penulis Buku Best Seller Melalui Self
Publishing"
<http://geraibuku.multiply. >com/photos/ hi-res/1M/ 354
Buku-buku self publishing atau indi publishing kian menjadi pilihan bagi
para penulis dewasa ini, banyak penulis-penulis yang juga sukses dengan
memilih jalur ini dan tentu saja jauh lebih menjanjikan keuntungan yang
didapat baik dari sisi kepuasan hasil akhir tampilan buku, editing dan tentu
saja sisi financial.
...
Kalau melalui penerbit, penulis cuma dapat sekitar (+/-) 10% royalti, maka
bila buku yang diterbitkan sendiri berhasil di pasaran, penulis bisa untung
berkali-kali lipat. Persoalannya bagaimana caranya agar para penulis
mengerti bagaimana cara menyiasati jurus-jurus jitu agar proses pracetak
(design, lay out dan editing), maupun pasca cetak dimana peran distribusi
buku sampai ke target pembaca yang diinginkan dan juga strategi marketing
dan promosinya, semua akan dibahas tuntas pada Pelatihan /Bincang-bincang
buku yang digagas oleh Komunitas Spirit Kreatif bekerjasama dengan Komunitas
Penulis Lepas dan MATA Communication pada :
Hari/tanggal : 7 Agustus 2011
Waktu : Pukul 13.00 16.30 WIB
Narasumber : Jonru (Penulis buku indie best seller Cara Dahsyat Menjadi
Penulis Hebat ; Founder Writers Academy)
Epri Tsaqib (Penulis Buku-buku indi Best Seller "Ruang
Lengang dan Para Guru Kehidupan ; Owner Self Publisher www.geraibuku.com)
Tempat : Tupperware Home ; Jl. Tirtayasa Raya No. 24 (depan SMP 13) Jakarta
Selatan (tidak jauh dari Blok M)
Investasi & konsumsi Buka Puasa Bersama : Rp 150.000 *
Terbatas hanya 40 Peserta dan akan segera ditutup begitu kuota terpenuhi
*Peserta ke 41 dst akan kami list dalam daftar tunggu bila ada peserta lain
yang membatalkan diri atau
kami prioritaskan untuk event serupa berikutnya.*
* Pendaftar s/d tanggal 27 Juli 2011 Rp 75.000 (diskon 50%)
Fasilitas:
- Goodie bag dari Tabloid Nova dan Tupperware
- Snack
- Voucher diskon 25% kepada setiap peserta untuk mengikuti Writers Academy
Kelas Online.
- Kegiatan ini akan diliput dan dimuat di tabloid Nova
- Door Price
Informasi lebih lanjut hubungi : (021) 3099 8655 (Zaki)
No. Rekening transfer BCA 47502 567 46 a/n Ismi Z.A KCP Ciputat 2 Jakarta
Selatan.
segera konfirmasi ke No. telp di atas setelah melakukan transfer.
Anda akan dibimbing dan dicoaching langsung mengenai Self Publishing,
penerbitan buku indi yang sukses di acara ini, jangan sampai terlewat event
yang sangat menarik ini untuk mewujudkan impian anda dengan gagasan kreatif
anda di dunia literasi, siapa tahu anda juga akan menemukan peluang usaha
yang menarik di bidang ini.
Komunitas *Spirit Kreatif*
*www.geraibuku.com*
*MATA *Communication
Penulis Lepas
*Sponsor acara:*
- Tupperware
- Tabloid Nova
- Writers Academy
PS : Terbuka peluang menjadi Sponsor dalam acara ini
Jangan sampai telah yah, mumpung diskon 50% masih berlaku.
dan jangan sampai lupa sms kalau sdh transfer, klik NAMA dan Jumlah
transfer. salam
- 2.
-
forward -- [udin punya cerita] meng-install-Cinta
Posted by: "Novi Khansa" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Mon Aug 1, 2011 7:57 am (PDT)
Udin : Assalamualaikum ty, lagi ngapain
Tity : Wa'alaikumsalam, lagi baca buku nih biar kesannya intelek
Udin : buku ape mpok? Gaya bener dah emang ente bisa baca, paling juga TTS
Tity : heuheu..ini buku edisi ramadhan nih jadi beda, tau nih buku judulnye mengInstall cinta din...
Udin : ty mo curhat nih huhuhuhuhu
Tity : tar ye ambil cemilan dolo soalnye ente kalo curhat bisa 2 season langsung
Udin : emangnye CINTA FITRI season 2, Plakkk serius nih gw, tadi gw sms midah ty, Trus ane utarain deh tuh ye sgala bentuk isi hati dan gundah gulana *lebayy*
Tity : wah kayanya abis lebaran bakal denger petasan renceng di ujung gang neh, mo kado ape dari ane Din?
Udin : gigi lo gendut, tuh petasan sekarang ada di hati ane ty, nih sms balesan dia " akhi, maafkan saya saya tidak bisa menerima cinta akhi cukuplah sampai disini. Kiranya Allah mengampuni saya jika saya salah, saya tahu niat akhi baik, tapi saya bukanlah orang yang tepat." Coba ty bayangin hancurnya hati ane.
Tity : mmm pasti kaya di pilem pilem yah, ada gledek menyambar di iringi kilatan petir dan gemuruh angin yang berhembus gitu ya
Udin : huhuhu sedih banget ty , dunia serasa hancur berkeping keeping, lidah getir, bibir gemetar, hidung kembang kempis, mata berair
Tity : hayyah istigfar donk lebay banget sih, baru di TOLAK belom Di TALAK, ambil ibrahnya aja Din, kali aja midah bener dia bukan orang yang tepat tepat untuk dirimu *sok bijak*
Udin : tapi rasanya sakit bukan main ty
Tity : ane tau din pasti sakitnya minta ampun *dewi-dewi mode on* Din, mane ada sih orang yg suka penolakan? Itu kan resiko mencintai din, ente kudu siap sakit hati, percaya ma qadha jangan ma asep dia mah ngadu ayam aje bisanye hehe
Udin : ah tity co cuiiit jadi pengen meluk nih :P
Tity : errrrr...jgn ngelunjak ye.. ente ga mau kan mata kanan disamperin bakiak
Udin : canda ty, trus trus gw harus gimana nih
Tity : menurut buku yang ane baca, ente kudu install tuh program IKHLAS, ntar secara otomatis tuh program bakal ngapus virus yang namanya DENDAM.EXE, SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, dan
BENCI.COM, tapi jangan lupa aktipin juga ntuh yang namanya program MEMAAFKAN, dijamin din kalo rajin di aktipin bakal bersih jiwa ente.
Udin : wettss sotoy juga lo ty, eh lo kan akuntansi ngapain juga baca2 buku program gituan? Itu kaya nginstall di komputer biasa kan?
Tity : errrrrrr....auuuuuuah gelap *permanent offline dari udin*
- 3.
-
Artikel: Menulis Diatas Kertas Kehidupan Kita
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Mon Aug 1, 2011 7:58 am (PDT)
Artikel:
Menulis Diatas Kertas Kehidupan Kita
Â
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Â
Saya meyakini bahwa setiap
bayi dilahirkan dalam keadaan suci. âJiwanya bersih laksana selembar kertas
putih,â demikian guru kehidupan saya mengajarkan. Setiap tindakan yang
dilakukannya menjadi tanggungjawab orang tuanya hingga dia mencapai usia akil
baligh. Jelas sekali jika orang tua hanya berperan dalam proses âpersiapanâ
saja. Sedangkan setelah seorang anak akil baligh, maka semua tindak tanduk dan
perilakukanya menjadi tanggungjawab dirinya sendiri. Setiap orang memiliki buku
catatan amalnya masing-masing yang akan menjadi laporan akhir ketika hari
berbangkit tiba kelak. Lembaran-lembarannya merupakan dokumentasi semua
perbuatan. Oleh sebab itu, menjalani hidup tidak ubahnya dengan menulis diatas
kertas kehidupan itu sendiri.
Â
Suatu ketika saya membuka
kotak penyimpanan dokumen-dokumen lama yang sudah disimpan selama
bertahun-tahun. Didalam kotak itu saya menemukan berbagai macam catatan,
termasuk surat cinta, kartu lucu-lucu, puisi-puisi yang saya tulis, dan
berbagai pernak-pernik lainnya. Ketika membacanya kembali, saya berkali-kali
bergumam; apa iya saya pernah menulis kalimat ini? Tetapi saya tidak bisa
mengelak karena kertas itu berisi tulisan tangan sendiri. Di hari kebangkitan
kelak, nasib kita kira-kira sama; kita dihadapkan kepada buku besar berisi
catatan perjalanan kehidupan. Jika catatan itu baik, maka kita akan senang.
Namun, jika catatan itu buruk, kita bertanya; âbenarkah saya sudah melakukan
hal itu?â Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menulis dalam kertas
kehidupan; saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural
Intelligence berikut ini:
Â
1.     Nilai selembar kertas ditentukan oleh catatan yang tertulis didalamnya.  Bayangkan Anda memiliki 4 lembar
kertas berukuran A4 yang masing-masing Anda beli seharga 100 rupiah. Satu
lembar digunakan oleh Barrack Obama untuk menuliskan memo tentang skema
pembayaran utang Amerika. Satu lembar diambil Bill Gates untuk menuliskan memo
hadiah 1 milyar dollar bagi siapa saja yang membawa kertas itu ke akuntannya.
Satu lembar lagi digunakan bajak laut karibia untuk menggambarkan peta
penyimpanan harta karunnya. Lembar terakhir Anda simpan utuh dalam sebuah kotak
kayu didalam gudang. Sekarang, apakah ke 4 lembar kertas itu nilainya tetap sama?
Tidak. Karena diatas masing-masing kertas itu sekarang sudah tertera catatan
penting yang menentukan ânilai sebenarnya dari kertas itu. Berapa nilai kertas
yang Anda biarkan kosong? Hidup kita juga sama. Tuhan menciptakan semua orang
dengan nilai yang sama. Namun saat kita kembali menghadap kepadaNya, nilai itu
sudah tidak sama lagi. Karena nilai akhir hidup kita, ditentukan oleh catatan
yang tertulis dalam buku kehidupan masing-masing.
Â
2.     Menyadari setiap goresan tinta dalam kertas kehidupan. Jika
Anda  berkunjung ke ruang bayi di rumah
bersalin, cobalah perhatikan wajah bayi itu satu demi satu. Bukankah semua bayi
itu lucu dan menggemaskan? Anda tidak perlu mengenal siapa orang tua mereka
untuk menyukai sosoknya. Karena bayi adalah mahluk suci putih bersih laksana
selembar kertas utuh ke-4 yang masih Anda simpan itu. Saya dan Anda, dulu
persis seperti bayi-bayi itu. Jiwa kita bersih. Namun kita sering tergoda untuk
melakukan tindakan dan perilaku yang dikendalikan oleh hawa nafsu, sehingga kita
sering tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan yang kita lakukan. Padahal setiap tindakan kita
pada hakekatnya merupakan goresan-goresan pena dalam lembaran-lembaran kertas
kehidupan kita. Sungguh rugi jika kita terlalu banyak menggoreskan tinta
keburukan. Dan kita diliputi oleh keberuntungan yang dijanjikan oleh para Nabi,
jika kita mengisi kertas itu dengan pena yang menuliskan jejak-jejak kebaikan
dalam perjalanan hidup kita. Setidak-tidaknya, kita bisa mengusahakan agar
lebih banyak catatan baik daripada yang buruk.
Â
3.     Kita tidak bisa menyangkal tulisan yang pernah dibuat. Dalam
kotak dokumen lama itu saya menemukan sebuah puisi yang sungguh indah. Siapakah
gerangan yang menuliskan puisi ini? Sulit untuk mempercayai jika puisi itu saya
sendiri yang menulisnya. Puisi yang saya buat ketika jatuh cinta. Dalam kotak
itu juga saya menemukan sebuah kertas berisi catatan tentang pengakuan atas
dosa-dosa yang telah saya lakukan. Seburuk itukah saya? Kapan? Saya tidak
pernah melakukan itu. Tetapi, jelas sekali jika catatan itu menorehkan
pengakuan tulus saya atas perilaku buruk yang sudah saya perbuat. Sungguh, kita
tidak mungkin bisa mengingat semua hal yang pernah kita lakukan semasa hidup.
Namun kertas kehidupan kita mencatatkan semuanya itu dengan sedetail-detailnya
tentang makanan yang kita santap, hak orang lain yang kita jarah, harta yang
kita rebut dengan cara licik, kebohongan yang kita tutupi didepan publik, bisikan
hati yang kita sembunyikan, senyum yang kita tebarkan, nasihat yang kita
sampaikan, kebaikan yang kita berikan. Semuanya tercatat dengan rapi. Kelak jika
catatan itu dibahas disidang akhirat, kita akan terkejut; oh, benarkah saya telah
melakukan kebaikan itu? Sebuah kejutan yang indah. Namun sungguh rugi jika kita
terkejut oleh catatan buruk amal-amal kita. Lidah kita boleh menyangkal.
Tetapi, catatan itu menceritakan segalanya. Penyangkalan kita menjadi sia-sia
belaka.
Â
4.     Catatan masa lalu tidak bisa dihapus, namun bisa ditebus. Istri
saya pernah bekerja di sebuah perusahaan pembuat kertas daur ulang. Bahan
bakunya adalah kertas-kertas bekas apa saja yang berisi beragam macam catatan. Ditangan
mereka, kertas bekas itu diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan
pernak-pernik benda-benda seni yang indah. Tidak tampak lagi jejak
catatan-catatan isi kertas sebelumnya. Sejak kita memasuki masa akil baligh,
tentunya banyak keburukan yang sudah kita lakukan. Mungkin kita bisa meminta
maaf. Namun kata maaf tidak serta merta menghapuskan catatan perbuatan buruk
kita. Tidak mungkin semua itu bisa dihapus. Tetapi, kita bisa menebus semua
keburukan dimasa lalu dengan komitmen untuk mengubahnya menjadi keindahan. Kertas
kehidupan yang terlanjur coreng moreng itu harus diblender dengan komitmen
tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. Lalu diperas, dicetak,
disetrika, dan dibentuk serta dihias dengan perangai indah. Itu bukan perkara
mudah. Namun kita bisa melakukannya jika kita benar-benar menginginkannya. Tetapi,
siapa yang tidak ingin catatan kertas kehidupannya disajikan dalam bentuk yang
indah saat menghadap Sang Khalik kelak? Perilaku baik dan perangai indah yang
kita lakukan mulai saat ini, semoga menjadi penebus bagi catatan keburukan masa
lalu yang tidak bisa dihapus.
Â
5.     Putihkan kembali kertas kehidupan yang mulai buram. Dalam
kotak dokumen itu, semua kertas yang saya temukan berwarna buram kecoklatan.
Padahal dulu kertas-kertas itu berwarna putih bersih. Sama seperti kertas
kehidupan kita yang dulu putih bersih, namun kini sudah berubah menjadi kotor
karena tindakan-tindakan buruk yang kita lakukan. Di pabrik kertas, bubur kayu mengalami
proses âbleachingâ dengan klorin untuk menghilangkan pengaruh lignin yang
membuat warna kertas menjadi buram. Kertas kehidupan kita diputihkan dengan
apa? Sejak zaman dahulu, para para Nabi mengajarkan cara membleaching kertas
kehidupan kita. Sesuai dengan tantangan pada zamannya masing-masing, para utusan
suci itu tidak henti-hentinya mengajak umatnya untuk terus berusaha memutihkan
kertas kehidupannya. Guru kehidupan saya menjelaskan bahwa meskipun berbeda
masa, namun inti ajaran para Nabi itu sama yaitu; âBerserah diri hanya kepada
Tuhan Yang Maha Esa.â Penyerahan diri secara utuh itulah yang menjadi âbleacherâ
kertas kehidupan kita. Sedangkan perangai dan tindakan baik kita menjadi tulisan
dan untaian kalimat-kalimat indah yang tertera dalam buku catatan kehidupan
kita. Â
Â
Setiap hari, kita menulis
dalam lembara kertas baru kehidupan kita. Kemudian lembaran-lembaran itu akan
disusun menjadi sebuah buku yang berisi seluruh catatan lengkap perjalanan
hidup kita. Diantara amal baik, mungkin terselip perbuatan buruk. Dibalik niat
baik, mungkin tersembunyi cara eksekusi yang buruk. Oleh sebab itu, pantaslah
kiranya jika kita saling menyadari ketidaksempurnaan diri. Dan saling memaafkan
satu sama lain. Persis seperti tuntunan para Nabi suci, untuk mengisi hari-hari
baru kita dengan lembaran-lembaran baru kehidupan yang menorehkan catatan indah
dalam buku kehidupan kita. Bagi seorang Muslim, Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk meluruskan
tauhid dan memutihkan kembali kertas kehidupannya, serta menghiasinya dengan
amal baik. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan.
Â
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman  - 1 Agustus 2011
Master
Trainer & Natural Intelligence Inventor
Website: http://www.dadangkadarusman. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Âcom
Â
Catatan Kaki:
Setiap hari baru adalah lembaran kertas
kehidupan yang baru bagi kita. Terserah kepada keputusan masing-masing, hendak
menuliskan apa didalam lembaran kertas kehidupan itu.
Â
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 4a.
-
Re: Siswi Piatu di Bangku SD...
Posted by: "Tieta Jung jung" tietajungjung@ymail.com tietajungjung@ymail.com
Mon Aug 1, 2011 7:59 am (PDT)
bagus banget teks nya..semoga ini bisa membuat kita untuk jadi orang yang lebih bersyukur dalam menerima segala sesuatu
_____________________ _________ __
From: Miftah Lmi madiun <miftahlmimadiun@yahoo.co. >id
To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups. " <sekolah-kehidupan@com yahoogroups. >com
Sent: Saturday, July 30, 2011 8:14 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Siswi Piatu di Bangku SD...
Â
Siswi
Piatu di Bangku SD...
Suara
riuh rendah menggema di setiap sudut gedung sekolah ketika bell berbunyi.
Pelajaran telah usai dan murid-murid bersiap pulang ke rumah masing-masing. SD
Negeri 1 Nambangan Lor. Di sekolah inilah aku belajar selama enam tahun,
menjadi siswi aktif sampai saat ini. Kini aku akan segera memasuki jenjang SMP.
Aku
mengayuh sepedaku perlahan menyusuri jalan kecil yang ramai. Hari yang terik,
tapi ini bukan hal baru untukku. Kubelokkan sepedaku ke sebuah gang sempit,
lalu belok lagi masuk ke gang yang lebih sempit, dan satu belokan lagi ke dalam
gang yang sangat sempit di antara jepitan dinding rumah tetanggaku. Aku harus
hati-hati. Sesampainya di depan rumah, kutuntun sepedaku turun dari jalan ke
halaman rumah yang sempit. Permukaan halaman dan rumahku memang lebih rendah
dari jalan yang kulewati tadi. Mungkin sekitar tiga per empat meter.
Aku
anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakakku tinggal di kota lain. Ibuku
sudah lama meninggal. Aku hanya tinggal bersama ayahku di rumah kontrakan ini.
Walaupun demikian, aku lebih sering tinggal sendirian di rumah. Ayahku seorang
kuli penambangan pasir. Pekerjaan itu membuat ayah sering pulang larut malam.
Aku yang harus menjaga dan mengurus rumah. Biasanya ayah pulang sekitar pukul
satu dini hari.
Ayah
membanting tulang seolah tanpa lelah. Semua itu ia lakukan demi mencukupi
kebutuhan kami. Ayah rela bekerja apa saja dan sering berganti-ganti pekerjaan
di luar aktivitasnya menambang pasir. Sepulang bekerjapun, ayah juga sering
menggantikanku mengerjakan pekerjaan rumah tangga supaya aku bisa belajar. Ayah
pasti ingin supaya aku jadi orang sukses.
Â
Kuparkirkan
kendaraan satu-satunya milik keluargaku ini di halaman dan segera masuk ke
rumah. Sebuah rumah kontrakan semi permanen yang tampak tua dan kumuh, yang
hanya memiliki satu buah pintu dan tanpa satupun jendela. Sebagian dindingnya
mulai berlumut karena lembab. Atapnya sering bocor di sana-sini ketika hujan.
Ayah tak punya uang untuk memperbaikinya. Jadi aku harus bisa mengatasi keadaan
ini sendirian jika ayah belum pulang. Terkadang aku ingin bisa berkumpul dengan
ibu lagi. Tapi bagaimana mungkin, ibuku menghadap Alloh SWT. Aku hanya bisa
berdoâa semoga Alloh SWT mengampuni dosa-dosa ibu dan menerima semua amal yang
pernah beliau usahakan.
Tas
sekolah kuletakkan di tikar plastik yang terhampar di ruang tamu. Kami memang
tak punya meja dan kursi. Semua aktivitas kami lakukan di tikar ini. Di sinilah
pusat semua kegiatan di rumah. Ruang tamu sekaligus kamar tidur, dapur, ruang
makan, ruang belajar, dan banyak lagi. Sebagian barang sengaja kami letakkan di
teras atau di halaman karena di dalam rumah sudah sangat sesak. Tak ada yang
menyangka kalau yang ada di depan tempat tinggalku adalah teras depan sebuah
rumah. Semua orang yang baru melihatnya akan mengira bahwa itu adalah bagian
belakang rumah. Orang-orang yang mengunjungiku biasanya sangat kesulitan
menemukan jalan menuju rumah ini, dan setelah sampai mereka selalu terkejut.
Aku maklum saja, memang beginilah rumah yang kutempati bersama ayah.
Dari
ayah aku belajar banyak hal. Salah satu sikap yang selalu kuperhatikan pada
diri ayahku adalah keikhlasannya dalam menerima segala sesuatu tanpa mengeluh,
dan terus berjuang untuk menjadi lebih baik. Maka akupun akan terus berusaha
untuk memperbaiki keadaan kami. Cara yang harus kutempuh saat ini adalah dengan
giat belajar dan meningkatkan prestasiku. Aku yakin Alloh akan membantuku jika
aku sungguh-sungguh berusaha. Kulakukan tugasku semaksimal mungkin, dan
kuserahkan hasilnya pada Yang Maha Kuasa. Kuharap suatu saat aku bisa membuat
ayahku bangga. Ayah, orangtuaku satu-satunya yang telah banyak berkorban demi
aku dan masa depanku.
Sumber : http://lmimadiun.blogspot. com/2011/ 07/siswi- piatu-di- bangku-sd. html
Â
BCA: 1771064766 a.n. Miftahurrohman
BNI: 9545951-0 a.n. Miftahurrohman
BRI: 0045-01-025609-50-2 a.n. Miftahurrohman
MANDIRI : 144-00-1189170-9 a.n. Lembaga
Manajemen Infaq Ukhuwah
BMI : 742.00037.22 a.n. LMI Cabang Madiun
BSM : 0640006667 a.n. LMI Cabang Madiun
BII : 1051231127 a.n. Oki SurendroBANK JATIM:0052765897
a.n. Miftahurrohman
Â
- 5.
-
(Artikel) Kiat Tunanetra Menggarap Skripsi
Posted by: "Ramaditya Adikara" ramavgm@gmail.com
Mon Aug 1, 2011 3:44 pm (PDT)
Teman-teman SK,
Ini artikel saya yang dimuat di www.detikinet.com. Semoga dapat
bermanfaat dan memberi semangat. :)
Senin, 01/08/2011 17:25 WIB
Kolom Telematika
Kiat Tunanetra Menggarap Skripsi
Penulis: Eko Ramaditya Adikara - detikinet
http://www.detikinet.com/read/ 2011/08/01/ 172041/1694104/ 398/kiat- tunanetra- menggarap- skripsi?i9911011 05
Jakarta - Pembaca, mengerjakan karya ilmiyah seperti skripsi,
disertasi, atau resume bukanlah hal yang mudah bagi penyandang
tunanetra. Selain minimnya bahan bacaan Braille serta sarana dan
prasarana pendukung di Indonesia, pengerjaan karya ilmiyah sendiri
menuntut ketekunan, konsentrasi, waktu, serta biaya yang tidak
sedikit.
Nah, dalam artikel ini penulis ingin berbagi tips menggarap karya
ilmiyah untuk rekan-rekan tunanetra dengan memanfaatkan keberadaan
teknologi. Tips ini dibuat berdasar pada pengalaman pribadi penulis
yang baru saja menyelesaikan skripsi dan meraih gelar sarjana.
Dengan tidak berfungsinya indera penglihatan pada penyandang
tunanetra, maka proses membaca dan menulis -- yang merupakan inti
utama pengerjaan karya ilmiyah -- akan sangat terhambat. Oleh
karenanya, dibutuhkan sedikit siasat untuk meminimalisir hambatan
tersebut.
Oleh karenanya, perlu bagi tunanetra untuk menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan. Namun sebelumnya, perlu diperhatikan bahwa tunanetra yang
bersangkutan hendaknya sudah memahami materi yang hendak disajikan
dalam karya ilmiyahnya, dan setidaknya sudah menguasai komputer,
minimal mengetik 10 jari. Hal ini akan sangat membantu dalam
memanfaatkan bahan-bahan yang penulis sajikan.
Selain itu, tips yang penulis berikan hanyalah garis besarnya saja,
berdasar pada pengalaman pribadi yang penulis alami dalam pengerjaan
skripsi.
Nah, inilah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pengerjaan karya ilmiyah
yang telah penulis kelompokkan menjadi dua, yaitu perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Untuk perangkat pemakai
alias brainware mohon menyiapkan diri sendiri. :)
Perangkat Keras
1. Komputer
Ini adalah perangkat utama yang wajib dimiliki tunanetra, karena
segala aktivitas yang berkenaan dengan pengerjaan karya ilmiyah sangat
tergantung pada keberadaan komputer. Perangkat ini juga yang akan
menjalankan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan penulis
sebutkan.
Apa pun bentuknya, PC atau laptop, setidaknya komputer tersebut cukup
stabil untuk dipakai mengoperasikan aplikasi Office dan pembaca layar.
Dengan prosesor berkecepatan di atas 2GHz dan RAM di atas 2GB,
komputer sudah cukup mampu memenuhi kebutuhan di atas.
2. Flash Disk
Perangkat ini digunakan sebagai media penyimpanan sekaligus distribusi
materi. Dengan adanya flash disk, tunanetra dapat lebih leluasa
membawa data-data yang diperlukan, lalu mendistribusikannya pada dosen
pembimbing atau pihak-pihak yang membantu dalam penggarapan karya
ilmiyah.
Usahakan untuk memilih flash disk dengan kualitas yang baik, karena
bila terjadi kerusakan data yang diakibatkan media penyimpanan yang
kurang baik, maka tunanetra akan mengalami kerugian tenaga dan waktu.
Flash disk yang cukup besar juga dapat dipakai untuk menyimpan pembaca
layar portabel seperti NVDA, atau browser portabel seperti Mozilla
Firefox. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan,
sehingga tunanetra tetap dapat melakukan pekerjaannya di komputer
lain.
3. Modem 3G
Bila hendak browsing guna mengurusi data-data karya ilmiah, tentu akan
sedikit merepotkan bila tunanetra harus pergi ke warung internet atau
mengandalkan koneksi hotspot via wi-fi yang tak selalu tersedia. Oleh
karenanya, dibutuhkan sebuah modem 3G yang dapat membantu tunanetra
online kapan pun dan di mana pun.
Usahakan memakai modem 3G untuk menjamin kecepatan koneksi, dan
memakai provider yang menyediakan jasa internet unlimited agar koneksi
ke internet tidak terputus karena kehabisan jatah bandwidth.
4. Scanner
Scanner berguna untuk memindai bahan materi berbentuk cetak ke format
teks yang selanjutnya dapat diakses tunanetra melalui komputer. Ada
pun proses pemindaian tersebut memanfaatkan fasilitas OCR (Optical
Character Recognition) yang sudah umum tersedia pada scanner.
Untuk menghemat biaya, pilihlah scanner yang paling ekonomis, namun
mampu melakukan proses OCR dengan baik. Jika punya uang berlebih,
silahkan membeli portable scanner yang mudah dibawa ke mana-mana, atau
membeli scanner khusus untuk tunanetra, salah satunya adalah PEARL
yang dapat diperoleh di www.freedomscientific.com.
5. Voice Recorder
Di era 90-an, salah satu perangkat yang cukup membantu tunanetra dalam
proses belajar mengajar adalah tape recorder. Perangkat analog
tersebut dapat dipakai merekam materi, baik yang disajikan di kelas
atau yang dibacakan teman sang tunanetra.
Kini, alat perekam suara sudah tersedia dalam bentuk digital, sehingga
hasil rekaman dapat disimpan dalam komputer, dan formatnya pun cukup
beraneka ragam (WAV, MP3, atau WMA).
Dengan voice recorder, tunanetra dapat merekam penjelasan yang
disampaikan dosen pembimbing, atau materi yang dibacakan oleh
teman-temannya. Selanjutnya, hasil rekaman dapat didengarkan kembali
dalam proses pengerjaan karya ilmiyah.
Perangkat Lunak
1. Pembaca layar
Pembaca layar (screen reader) berfungsi mengubah teks yang muncul di
layar monitor menjadi suara, sehingga tunanetra dapat mengakses
dokumen Office, browsing internet, dan presentasi hasil karya
ilmiyahnya.
Umumnya, tunanetra Indonesia menggunakan pembaca layar JAWS for
Windows dari www.freedomscientific.com. Namun, bila harganya dirasa
terlalu mahal, bisa juga memanfaatkan pembaca layar gratisan seperti
NVDA (Non Visual Desktop Access) yang dapat diunduh di
www.nvda-project.org.
2. Aplikasi kerja
Pada komputer pengguna tunanetra, usahakan untuk memasang aplikasi
kerja yang nantinya dapat digunakan dalam proses pengerjaan karya
ilmiyah.
Beberapa aplikasi yang wajib ada adalah Microsoft Office (untuk
mengolah data dan melakukan presentasi), dan Adobe Reader (untuk
membaca jurnal atau mengakses hasil scan).
Oh ya, berdasar pengalaman penulis, hindari memakai MS-Office 2007,
karena file berekstensi *.docx dan semacamnya agak sulit
didistribusikan dan diolah di komputer lain yang tidak memiliki
MS-Office 2007. Sebaiknya gunakan saja MS-Office 2003 yang sudah
dilengkapi file converter (mampu mengenali ekstensi *.***x), atau
MS-Office 2010.
Kalau ada, manfaatkan juga jasa Notepad untuk menyimpan bahan-bahan
atau catatan-catatan kecil, sehingga tidak mengganggu dokumen utama.
3. Program OCR
Aplikasi OCR digunakan untuk memindai materi yang tercetak pada
kertas. Proses pemindaian ini memanfaatkan scanner sebagai perangkat
kerasnya, di mana materi cetak diletakkan di atas scanner lalu proses
scan diaktifkan dengan modus OCR. Nah, selanjutnya aplikasi OCR yang
akan memproses pemindaian tersebut, dan hasilnya dapat disimpan dalam
format TXT, DOC, atau PDF, yang selanjutnya dapat diakses di komputer
menggunakan pembaca layar.
Sebenarnya hampir semua scanner sudah menyertakan software OCR pada CD
instalasi. Salah satu software OCR yang paling umum dijumpai adalah
OmniPage.
Sebuah aplikasi bernama OpenBook yang dirancang khusus untuk melakukan
OCR bagi pengguna tunanetra juga dapat dibeli di
www.freedomscientific.com. Bedanya dengan aplikasi yang lain, OpenBook
dapat melakukan proses OCR dengan akurasi yang jauh lebih baik,
sehingga meminimalisir kesalahan pada hasil scan.
Pengalaman Penulis
Berikut ini adalah pengalaman penulis saat mengerjakan skripsi. Dengan
memanfaatkan perlengkapan di atas, penulis berhasil menyelesaikan
skripsi dalam waktu dua bulan dan tebal skripsi mencapai 93 halaman.
Pencapaian tersebut mengacu pada asumsi bahwa pengerjaan skripsi
dilakukan dengan terus-menerus tanpa menyia-nyiakan waktu, tapi tetap
dalam batas-batas kewajaran dan tidak memaksakan diri.
a. Mengolah data dari internet
Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan mendapat persetujuan
atas materi yang hendak penulis ambil, langkah pertama yang penulis
lakukan adalah mendedikasikan satu hari penuh untuk mencari jurnal
atau materi dari dunia maya.
Karena penulis mengambil judul "Pengaruh Motivasi Dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Penyandang
Tunanetra," maka penulis coba mencari jurnal atau materi berdasar pada
tiga variabel utama yang penulis ambil, dengan memakai kata kunci
"motivasi," "teknologi informasi," dan "tunanetra."
Dalam tahap ini, penulis tidak mempedulikan isi jurnal atau materi
yang penulis ambil. Penulis mengutamakan kuantitas dalam pengunduhan
jurnal dan materi, dan baru mengolahnya di hari-hari berikutnya.
Selain mencari sumber-sumber lokal, penulis juga mencari sumber-sumber
internasional. Mengingat penulis pernah berkuliah di jurusan Sastra
Inggris maka penulis tak mengalami kesulitan berarti dalam mencarinya.
Namun bagi rekan-rekan tunanetra yang kesulitan dalam mencari
sumber-sumber berbahasa Inggris dapat memanfaatkan fitur "Google
Terjemahan."
Dengan memanfaatkan "Google Terjemahan," rekan-rekan tunanetra akan
sangat terbantu karena sumber-sumber internasional dapat diterjemahkan
dengan akurasi yang cukup baik. Usahakan untuk menterjemahkan per
kalimat, lalu membaca ulang hasil terjemahan tersebut (untuk landasan
teori atau definisi biasanya dapat diterjemahkan dengan baik).
Pastikan aplikasi Adobe Reader telah terpasang, sebab kebanyakan
sumber-sumber materi berformat PDF. Adobe Reader akan banyak digunakan
untuk membaca bahan-bahan yang telah diunduh, dan mengkopi isi yang
diperlukan.
b. Mengolah data dari media cetak
Bagi penulis, inilah tahap yang paling merepotkan dan paling makan
banyak waktu. Boleh dibilang, ini adalah fase yang paling sulit saat
penulis menggarap skripsi.
Untuk mendapatkan bahan-bahan dari media cetak, penulis datang ke
beberapa perpustakaan. Di sini, mau tidak mau penulis perlu minta
bantuan pendamping (kekasih penulis-red) untuk mencari buku-buku yang
penulis butuhkan.
Masalah yang penulis hadapi adalah mendapatkan buku dan landasan teori
yang tepat. Berhubung pendamping penulis tidak berkuliah di jurusan
yang sama, maka penulis perlu menjelaskan terlebih dahulu bahan-bahan
yang penulis cari, sehingga pendamping dapat mencarikan materi yang
kira-kira mendekati apa yang penulis butuhkan.
Terkadang materi yang sudah berhasil didapatkan tidak dapat dipinjam
atau dibawa pulang. Untuk menyiasati hal itu, penulis memanfaatkan
flash disk yang telah penulis isi dengan pembaca layar portabel NVDA,
sehingga penulis dapat mengakses data-data skripsi di komputer
perpustakaan, dan melakukan scan dengan memanfaatkan scanner yang
tersedia.
Setelah mendapatkan bahan yang penulis butuhkan, penulis lalu
melakukan scan pada bahan media cetak tersebut. Biasanya penulis scan
seluruh isi buku, karena tunanetra tak mungkin membolak-balik halaman
buku dan langsung mengambil materi yang sesuai.
Dengan scanner sederhana yang penulis miliki, proses scan biasanya
menghabiskan 4 sampai 6 halaman per satu menit. Sementara itu, waktu
yang penulis butuhkan untuk membaca dan memilah-milah bahan hasil scan
memakan waktu kira-kira satu setengah bulan.
c. Mengolah data audio
Tak semua bahan media cetak dapat di-scan, apalagi hasil fotokopi yang
cetakannya tidak terlalu jelas. Untuk itu, penulis perlu meminta
bantuan orang lain untuk membacakannya, lalu penulis merekamnya dengan
voice recorder.
Penulis juga menggunakan voice recorder untuk merekam arahan dari
dosen pembimbing berdasar pada kemajuan pengerjaan skripsi penulis,
sehingga penulis dapat mengulang kembali arahan tersebut dengan cara
mendengarkan hasil rekamannya di rumah.
d. Sortir data
Dalam mengolah data-data yang telah penulis ambil, penulis
memanfaatkan jasa Notepad untuk menyimpan materi-materi yang telah
penulis sortir. Penulis sengaja memisahkan dokumen bahan-bahan dan
dokumen skripsi untuk memudahkan penulis mengorganisir pekerjaan
penulis.
Ada tiga file Notepad yang penulis buat, masing-masing berisi landasan
teori dan informasi sesuai variabelnya. Di sini variabel penulis
adalah "motivasi," "teknologi informasi," dan "tunanetra," jadi
penulis menamai masing-masing file Notepad dengan "v1-motivasi.txt,"
"v2-TI.txt," dan "v3-tunanetra.txt." Penamaan yang unik dan teratur
dapat membantu penulis mencari file tersebut jika diperlukan.
Lho, kenapa tidak memakai MS-Word? Bukankah MS-Word menyediakan fitur
untuk membuka beberapa file dalam satu jendela? Jawabnya, terkadang
sumber-sumber yang dikopi dari PDF menyertakan gambar atau link. Tak
jarang gambar atau link tersebut terbawa ke dalam dokumen dan MS-Word
akan secara otomatis melakukan formatting dokumen. Hal ini dapat
mengganggu kenyamanan dalam bekerja karena terkadang hal tersebut
membuat kerja pembaca layar jadi lambat. Selain itu, kalau materi
dikopi ke Notepad, maka elemen-elemen visual yang tidak diperlukan
akan secara otomatis terbuang, sehingga hasil yang didapat hanya teks
saja.
e. Presentasi
Setelah proses penyuntingan pada dokumen selesai dan skripsi siap
tempur, tibalah saatnya penulis mempresentasikan skripsi tersebut di
hadapan sidang. Untuk presentasi, penulis membuat pointers dengan
menggunakan MS-PowerPoint, berisi poin-poin utama dalam skripsi
penulis.
Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dosen penguji, penulis membuka
dokumen MS-Word hasil skripsi berdampingan dengan pointers
MS-PowerPoint, dan memanfaatkan fitur "Jump to page" untuk langsung
berpindah ke halaman berisi jawaban yang penulis butuhkan.
Presentasi ini, secara tidak langsung, menjadi salah satu jawaban dari
rumusan materi pada skripsi penulis. Dengan adanya motivasi dan
pemanfaatan teknologi informasi, maka kualitas hidup penulis pun
meningkat. Contoh sederhana adalah pengerjaan skripsi ini, yang
mungkin membutuhkan waktu jauh lebih lama dan akurasi yang jauh di
bawah rata-rata apabila tidak memanfaatkan variabel yang penulis
sebutkan sebelumnya.
Sebagai hasilnya, penulis dapat meraih gelar sarjana, dan siap
melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 di kampus yang sama dan di tahun
yang sama.
Penutup
Pada dasarnya artikel ini penulis susun sebagai motivator agar lebih
banyak lagi tunanetra di Indonesia yang dapat merasakan manfaat
teknologi informasi, khususnya di bidang pendidikan.
Penulis pun berharap artikel ini dapat menjadi pengetahuan yang
berguna bagi masyarakat luas, khususnya guru, dosen, atau pengajar,
sehingga dapat menemukan alternatif dalam mengakomodasi murid-muridnya
yang tunanetra, atau membantu mereka (tunanetra-red) yang belum
tersentuh oleh teknologi informasi.
Panduan ini juga dibuat dengan mempertimbangkan faktor biaya, di mana
penulis berusaha memberikan alternatif penanganan skripsi dengan
menekan biaya semurah mungkin, yang barangkali akan jauh lebih mahal
bila memanfaatkan teknologi yang memang dibuat spesifik untuk membantu
tunanetra dalam penggarapan skripsi, yang memang telah tersedia di
luar negeri.
Bila ada yang membutuhkan skripsi penulis, silahkan langsung
menghubungi via e-mail ke ramavgm@gmail.com atau via Twitter di
@ramadityaknight.
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 6a.
-
(Resensi) Bolehkah Ayah Berharap
Posted by: "Yons" senjalova@gmail.com freelance_corp
Mon Aug 1, 2011 5:30 pm (PDT)
Bolehkah Ayah Berharap
Oleh
Yons Achmad*
Judul Buku : Bolehkah Ayah Berharap
Penulis : dr Chairil Anwar Sholeh Sp. An
Editor: Muthia Esfand
Penerbit : Kanet Publishing, Jakarta
Tebal : 375 Halaman
Cetakan : 1 Juni 2011
Seorang ayah, punya cara tersendiri dalam mencintai anak-anaknnya. Terkadang, punyai perangai yang galak dan suka marah. Sehingga, dipandang kasar oleh anak-anaknya. Adapula, terlalu mengekang kebebasan, yang membuat anak-anaknya kurang nyaman. Di sisi lain, ada juga ayah yang hanya diam melihat tingkah polah anaknnya padahal menurutnya kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Namun, dalam diamnya itu tak henti-henti berdoa agar anaknnya bisa menjadi anak sholeh, yang kelak bisa mendoakan orang tuanya ketika telah tiada. Atau banyak pula yang melulu memberikan nasehat sehingga membuat anaknnya bosan. Begitu juga, ada yang lemah lembut, pelan-pelan memberikan arahan-arahan kepada anak-anakknya menuju kehidupan yang lebih baik.
Yang pasti, ragam pandangan dan sikap seorang ayah, dia pasti tidak rela anak-anaknya terjerumus ke dalam jurang kehancuran. Dia pasti menginginkan anak-anaknya bisa menuai keberhasilan dan kehidupan yang bahagia. Buku ini, setidaknya lahir dari sebentuk usaha agar anak-anakknya bisa sesuai dengan harapan ayahnya, orang tuanya. Bahagia di dunia, bahagia di akhirat.
Dokter Aang, begitu panggilan akrabnya, aktivitas pekerjaannya boleh dibilang cukup sibuk. Selain sebagai seorang dokter spesialis bius, juga menjalankan berbagai usaha bisnis. Dengan kesibukan yang demikian, lelaki kalem yang murah senyum ini merasa ada yang kurang, yaitu berinteraksi dengan anak-anaknya. Berkomunikasi secara intens dengan anak-anaknya.
Maka, gagasan berkomunikasi lewat buku pun lahir. Buku ini berisi 50-an cerita. Berisi tentang kisah dan hikmah seorang ayah untuk anaknya. Dimulai dengan kisah orang tua penulis, ayahnya yang mengajarkan pentingnya memegang akidah, lalu ibunya yang mengajarkan kesabaran tiada batas. Disusul cerita tentang hakikat kebahagiaan, ajaran tentang bagaimana mesti berbaik sangka kepada Alloh, bagaimana memilih teman, memaknai sakit dan juga memaknai kematian.
Lalu, tentang refleksinya pada kehidupan sekitar, kisah bagaimana mesti menuntut ilmu tanpa jemu, bagaimana bisa hidup berhasil dengan berdagang (berbisnis), sampai tentang pandangan-pandangannya mengenai nabi palsu, poligami, korupsi, persamaan gender (emansipasi) , mensikapi bencana, perbedaan pendapat di kalangan umat sampai kisah bagaimana menggapai cinta yang sesungguhnya.
Buku ini cukup lengkap dalam usaha memberikan panduan hidup pada anak-anak, generasi selanjutnya. Sebuah buku sarat hikmah, ditulis oleh seorang ayah dimana memiliki putra-putri yang selalu dicintai tanpa batasan. Sebuah keinginan untuk berbagi kisah hidup dan pandangan-pandangannya atas berbagai hal di sekitarnya.
Sebuah buku yang patut dibaca oleh setiap orang tua, agar mengerti betapa tak mudah menyandang status sebagai seorang ayah. Sebuah buku yang patut dibaca oleh setiap anak, agar memahami betapa setiap orang tua memiliki segudang mimpi dan harapan bagi anaknya. Setiap buku yang patut dibaca oleh siapa saja. Agar bisa mengerti betapa hidup mesti dijalani dengan benar, bukan melulu berdasar akal, tapi dibawah naungan agama yang diyakininya. (*)
*Penulislepas, tinggal di Jakarta. CEO Kanetweb.com
NB: Buku ini baru dicetak terbatas 300 eksemplar. Bagi penerbit yang berminat menerbitkannya dalam jumlah besar, bisa menghubungi kami di kanetgroup(at) gmail.com. Salam hangat dan penuh cinta. Makasih :-)
- 6b.
-
Re: (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap
Posted by: "musimbunga@gmail.com" musimbunga@gmail.com
Mon Aug 1, 2011 8:41 pm (PDT)
Wuih ini beredar di toko buku gak? Pengen beliii. Tq infonya.
Btw lagi mempersiapkan ya? Ahiiiy
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "Yons" <senjalova@gmail.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Tue, 02 Aug 2011 00:30:32
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: [sekolah-kehidupan] (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap
Bolehkah Ayah Berharap
Oleh
Yons Achmad*
Judul Buku : Bolehkah Ayah Berharap
Penulis : dr Chairil Anwar Sholeh Sp. An
Editor: Muthia Esfand
Penerbit : Kanet Publishing, Jakarta
Tebal : 375 Halaman
Cetakan : 1 Juni 2011
Seorang ayah, punya cara tersendiri dalam mencintai anak-anaknnya. Terkadang, punyai perangai yang galak dan suka marah. Sehingga, dipandang kasar oleh anak-anaknya. Adapula, terlalu mengekang kebebasan, yang membuat anak-anaknya kurang nyaman. Di sisi lain, ada juga ayah yang hanya diam melihat tingkah polah anaknnya padahal menurutnya kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Namun, dalam diamnya itu tak henti-henti berdoa agar anaknnya bisa menjadi anak sholeh, yang kelak bisa mendoakan orang tuanya ketika telah tiada. Atau banyak pula yang melulu memberikan nasehat sehingga membuat anaknnya bosan. Begitu juga, ada yang lemah lembut, pelan-pelan memberikan arahan-arahan kepada anak-anakknya menuju kehidupan yang lebih baik.
Yang pasti, ragam pandangan dan sikap seorang ayah, dia pasti tidak rela anak-anaknya terjerumus ke dalam jurang kehancuran. Dia pasti menginginkan anak-anaknya bisa menuai keberhasilan dan kehidupan yang bahagia. Buku ini, setidaknya lahir dari sebentuk usaha agar anak-anakknya bisa sesuai dengan harapan ayahnya, orang tuanya. Bahagia di dunia, bahagia di akhirat.
Dokter Aang, begitu panggilan akrabnya, aktivitas pekerjaannya boleh dibilang cukup sibuk. Selain sebagai seorang dokter spesialis bius, juga menjalankan berbagai usaha bisnis. Dengan kesibukan yang demikian, lelaki kalem yang murah senyum ini merasa ada yang kurang, yaitu berinteraksi dengan anak-anaknya. Berkomunikasi secara intens dengan anak-anaknya.
Maka, gagasan berkomunikasi lewat buku pun lahir. Buku ini berisi 50-an cerita. Berisi tentang kisah dan hikmah seorang ayah untuk anaknya. Dimulai dengan kisah orang tua penulis, ayahnya yang mengajarkan pentingnya memegang akidah, lalu ibunya yang mengajarkan kesabaran tiada batas. Disusul cerita tentang hakikat kebahagiaan, ajaran tentang bagaimana mesti berbaik sangka kepada Alloh, bagaimana memilih teman, memaknai sakit dan juga memaknai kematian.
Lalu, tentang refleksinya pada kehidupan sekitar, kisah bagaimana mesti menuntut ilmu tanpa jemu, bagaimana bisa hidup berhasil dengan berdagang (berbisnis), sampai tentang pandangan-pandangannya mengenai nabi palsu, poligami, korupsi, persamaan gender (emansipasi) , mensikapi bencana, perbedaan pendapat di kalangan umat sampai kisah bagaimana menggapai cinta yang sesungguhnya.
Buku ini cukup lengkap dalam usaha memberikan panduan hidup pada anak-anak, generasi selanjutnya. Sebuah buku sarat hikmah, ditulis oleh seorang ayah dimana memiliki putra-putri yang selalu dicintai tanpa batasan. Sebuah keinginan untuk berbagi kisah hidup dan pandangan-pandangannya atas berbagai hal di sekitarnya.
Sebuah buku yang patut dibaca oleh setiap orang tua, agar mengerti betapa tak mudah menyandang status sebagai seorang ayah. Sebuah buku yang patut dibaca oleh setiap anak, agar memahami betapa setiap orang tua memiliki segudang mimpi dan harapan bagi anaknya. Setiap buku yang patut dibaca oleh siapa saja. Agar bisa mengerti betapa hidup mesti dijalani dengan benar, bukan melulu berdasar akal, tapi dibawah naungan agama yang diyakininya. (*)
*Penulislepas, tinggal di Jakarta. CEO Kanetweb.com
NB: Buku ini baru dicetak terbatas 300 eksemplar. Bagi penerbit yang berminat menerbitkannya dalam jumlah besar, bisa menghubungi kami di kanetgroup(at) gmail.com. Salam hangat dan penuh cinta. Makasih :-)
- 6c.
-
Re: (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap
Posted by: "Yons" senjalova@gmail.com freelance_corp
Mon Aug 1, 2011 10:46 pm (PDT)
Woiii nikah diem-diem aje lu :p
Belum di jual di toko buku sih.
Kemarin nyetaknya terbatas. Coba ntar kutanyakeun
ke pak dokter stoknya masih ada atau tak,
cuman megang beberapa biji aje gw
buat portofolio :)
salom
yons
http://penakayu.blogspot. com
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , musimbunga@.com .. wrote:
>
> Wuih ini beredar di toko buku gak? Pengen beliii. Tq infonya.
>
> Btw lagi mempersiapkan ya? Ahiiiy
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Yons" <senjalova@...>
> Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Date: Tue, 02 Aug 2011 00:30:32
> To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
> Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Resensi) Bolehkah Ayah Berharap
>
> Bolehkah Ayah Berharap
> Oleh
> Yons Achmad*
>
> Judul Buku : Bolehkah Ayah Berharap
> Penulis : dr Chairil Anwar Sholeh Sp. An
> Editor: Muthia Esfand
> Penerbit : Kanet Publishing, Jakarta
> Tebal : 375 Halaman
> Cetakan : 1 Juni 2011
>
>
- 7a.
-
Re: Launching Buku Para Guru Kehidupan di Surabaya Sabtu ini
Posted by: "wahyu dwinoto" wahyuaktual@yahoo.com wahyuaktual
Mon Aug 1, 2011 9:00 pm (PDT)
yaa jauuuhh...
di jakarta kpn ni pak?? atau di tangerang...
--- On Thu, 7/28/11, Gerai Buku <geraibuku@yahoo.com > wrote:
From: Gerai Buku <geraibuku@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Launching Buku Para Guru Kehidupan di Surabaya Sabtu ini
To: forum_lingkarpena@yahoogroups. com
Date: Thursday, July 28, 2011, 11:11 PM
Â
Rekan-rekan sekalian,
Dengan rendah hati kami mengundang untuk menghadiri acara Launching Buku "Para Guru Kehidupan - Antologi Kisah Inspiratif" yang alhamdulillah menjadi salah satu buku Best Seller tahun ini. Acara akan diadakan pada :
Hari /tgl    : Sabtu, 30 Juli 2011
Waktu      : Pukul 16.00 - Selesai
Tempat     : Toko buku cafe Magnet Zone
Jl. BKR Pelajar No. 30 (di depan SMU 9) Surabaya Jawa Timur
Ikut hadir para penulisnya yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta dari Jakarta.
Acara ini Gratis dan terbuka untuk umum. Buku bisa diperoleh di tempat acara atau bisa pesan di www.geraibuku.com
Email : geraibuku@gmail.com
Telp/sms : (021) 3099 8655
CP acara di Surabaya : 085731787550 (Nurkholis)
PS : untuk yang mengikuti acara BINCANG KREATIF bisa datang pada pukul 10.00 WIB di tempat yang sama.
Sampai ketemu
www.geraibuku.com
- 8.
-
Berbagi Yuk..!! Buka Puasa Bersama Anak-anak Yatim/Piatu
Posted by: "Gerai Buku" geraibuku@yahoo.com geraibuku
Mon Aug 1, 2011 10:47 pm (PDT)
BUKA PUASA Para Penulis & Pembaca Indonesia Bersama YATIM/PIATU 13 Agustus 2011
Sahabat sekalian,
Sebagai tindak lanjut dari obrolan di status FB saya beberapa waktu, maka
InsyaAlloh buka puasa bersama anak-anak yatim/piatu jadi.
Hasil Diskusi dengan kawan, kayaknya akan lebih enak kalau mengajak para
anak yatim tersebut ke sebuah Rumah Makan, mengingat mereka jarang banget
jalan-jalan dan makan enak di Restoran, tentu saja ini jauh lebih baik
dari pilihan pertama yakni kita yang datang ke tempat mereka dan makanannya
cuma nasi kotak (Box).
Tentu saja ini sedikit lebih repot, karena kita harus menyiapkan bis
transportasi anak-anak tersebut, tapi alhamdulillah namanya niat baik Alloh
selalu memberi kemudahan. Untuk bis insyaAlloh nanti ada donatur yang mau
bantu. Kita tinggal menyiapkan 2 orang panitia yang siap untuk jadi PJ
untuk seski transportasi ini (yg siap silahkan ngacung ya! :))
Nah untuk patungannya, kami bersepakat minimal adalah Rp 100.000 ;
Rinciannya adalah untuk bayar buka puasa anak-anak yatim perorang, bingkisan
(kemungkinan baju koko, sarung dan mukena atau uang cash serta buku),
transportasi, buat spanduk dan lain-lain.
Tentu saja sebenarnya itu tidak cukup, akan tetapi kami berkhusnuzon (berpikir
positif) untuk acara semacam ini biasanya banyak orang baik dan perusahaan yang
akan bantu, jadi kita anggap itu adalah patungan minimal, yang mau kasih lebih
tentu saja sangat dianjurkan. Sumbangan juga boleh tidak dalam bentuk uang,
misalnya sarung, alat-alat sekolah, baju koko, dll.
Acara ini dari kita untuk kita, jadi untuk acara kami juga masih menampung
masukan dari kawan-kawan sekalian. Untuk sementara acara utamanya adalah
ceramah motivasi sedekah dan ramadhan sebagai Lompatan perubahan pribadi,
perkenalan komunitas dan sponsor serta tentu buka puasa bersama.
Silahkan bila ada gagasan-gagasan acara tambahan disharingkan di sini.
Tempat acara atau restoran yang dulu biasa dipakai untuk acara ini adalah
di Resto Dapur SUnda di Semanggi tapi saya dengar resto itu di situ sdh tidak
ada lagi (benar gak ya?) pertimbangannya tempat itu cukup di tengah dan dekat.
Nah bila ada yg punya usulan tempat juga boleh kasih tahu ya.
No. Rekening untuk donasi bisa dikirim ke :
1. BCA No. 47502 567 46 a/n Ismi Z.A
2. BCA No. 291-300-5244 a/n Yayasan Portalinfaq
Setelah transfer WAJIB SMS ke (021) 3099 8655 untuk jumlah transfer dan nama
pengirim (meski mungkin ada jg yg pakai nama Hamba Alloh), intinya KONFIRMASI
biar dananya tidak tercampur dengan dana yang lain. Mulai sekarang sahabat-sahabat
sudah bisa mulai berpartisipasi dan mengajak rekan-rekan yang lain, kantor
tempat kerja atau mungkin kenalan corporate yang mau ikut berbagi pada acara ini.
Sementara ini anak yatimnya rencana 30 anak, namun kalau donasinya lebih, nanti
bisa kita pikirkan untuk ditambah.
Yuk kita lengkapi ramadhan kita dengan kebahagiaan bersama anak-anak yatim/piatu
Bukankah berbagi itu indah?
Salam Hangat,
Epri Tsaqib
Komunitas dan institusi yang sudah ikut mendukung acara ini :
# Komunitas Spirit Kreatif
# Komunitas Penulis Para Guru Kehidupan
# www.geraibuku.com
# MATA Communication
Logo-logo komunitas dan institusi yang mendukung nantinya akan dimasukkan
dalam spanduk acara ya.
kalau mau email boleh ke epri_ts@yahoo.com
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar