Messages In This Digest (3 Messages)
- 1.
- Artikel: Manjadi Pribadi Yang Membumi From: Dadang Kadarusman
- 2.
- PAHALA ANDA MENGALIR TIADA AKHIR From: Miftah Lmi madiun
- 3.
- Art-Living Sos 2011 (A-8 Si Hitam Manggis From: Ietje Guntur
Messages
- 1.
-
Artikel: Manjadi Pribadi Yang Membumi
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Mon Aug 15, 2011 12:05 am (PDT)
Artikel:
Manjadi Pribadi Yang Membumi
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Membumi. Apa artinya ya?
Apakah hal itu hanya berlaku untuk gagasan-gagasan kita? Saya kira tidak.
Mengapa? Karena kemajuan peradaban manusia justru lahir dari gagasan-gagasan yang
semula dianggap tidak membumi. Soal gagasan, sebaiknya kita bikin yang tidak
membumi. Agar seluruh daya diri kita bisa dieksplorasi. Lantas, untuk apa kita
mempunyai kosa kata 'membumi'? Bukankah sudah tidak berguna lagi. Berguna atau
tidaknya sesuatu bukan terletak kepada keberadaannya, melainkan kepada bagaimana
cara dan untuk apa kita menggunakannya. Sekarang, saya ingin mengajak Anda
untuk menggunkan kata itu dalam kalimat 'menjadi pribadi yang membumi'. Yo opo
iki, Rek? Se, toh Pak Manteb. Kita ulik-ulik dulu.
Tadi malam, kami
berjalan-jalan di luar rumah. Sambil menatap langit anak perempuan mungil kami
berkata; "Ayah, langit sekarang ada diatas kita," katanya. Saya mengangguk. "Orang
dibelahan bumi yang lain bagaimana dong?" lanjutnya. Saya terhentak. Hingga berjam-jam
kemudian, saya masih terus memikirkan pertanyaan itu. Pertanyaan anak saya
sudah sedari tadi terjawab. Sekarang, saya tenggelam dalam lautan pertanyaan
yang membajiri benak saya sendiri. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya
belajar menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, saya ajak untuk
memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intellligence berikut ini:
1. Berpijaklah pada satu titik yang sama. Seberapa sering Anda
berselisih dengan teman di kantor? Misalnya saja, orang finance yang sering
tidak akur dengan orang sales & marketing. Orang marketing bilang 'bayar,
dong!", orang finance bilang 'sabar, dong!'. Masing-masing punya argumennya
sendiri-sendiri. Saya mengajak anak-anak berhenti sejenak, lalu memperhatikan
bagaimana kedua kakinya berpijak.
"Kalau kaki kita bisa menembus kedalam bumi. Lurus terus sampai keluar lagi
diujung bumi yang lain, maka telapak kaki kita akan bertemu dengan telapak kaki
seseorang yang sekarang sedang berdiri di suatu tempat di Kota New York." Kita
tahu bahwa Jakarta berada kira-kira 'diseberang' garis diameter bumi New York.
Telapak kaki orang NY tepat berada di telapak kaki orang Jakarta. Maka arah
yang disebut sebagai 'atas' oleh orang NY adalah arah yang sama yang
ditunjukkan oleh telapak kaki kita, dan sebaliknya. Kita hanya benar-benar
memiliki arah yang sama ketika kita pergi ke NY, atau orang NY datang ke
Jakarta. Hidup juga sama. Kita sering berpijak di dua tempat yang berbeda untuk
memperdebatkan suatu urusan. Maka lain kali jika sedang berselisih, berdirilah
pada satu titik yang sama. Ketika kita berpijak pada satu titik yang sama, maka
kita akan mempunyai standar penilaian yang sama. Jika Anda benar-benar ingin
mendapatkan solusi, berpijaklah pada satu titik yang sama.
2. Milikilah tekad yang bulat. Pertanyaan; adakah benda langit
yang bentuknya tidak bulat? Coba perhatikan sekali lagi, semua komponen
pembentuk tata surya mempunyai bentuk dasar bulat. Tidak ada yang segi empat
atau segi tiga. Bahkan bentuk bintang pun tidak seperti yang biasanya kita
gambarkan. Mengapa begitu? Karena bulat adalah bentuk paling efisien untuk bisa
bertahan dalam proses jangka panjang. Makanya benda langit selama berjuta
bahkan bermilyar tahun tetap kokoh dalam formasinya yang berbentuk bulat. Sama
seperti ketika kita sedang bertekad untuk melakukan sesuatu. Hanya jika kita
memiliki tekad yang bulat, kita bisa bertahan sampai berhasil meraih apa yang
kita impikan. Tanpa tekad yang bulat? Kita hanya akan segera terhenti begitu
rintangan menghadang dan menghalang. Adakah benda langit yang tidak bulat? Ada.
Itulah benda yang disebut sebagai 'sampah antariksa'. Jika tekad kita tidak
bulat, bisa jadi kita hanya akan menjadi sampah dunia. Maka milikilah tekad
yang bulat. Karena kebulatan tekad menjadikan kita pribadi yang mempunyai
endurance alias daya tahan yang tinggi.
3. Berdirilah diatas pijakan yang kuat. Dulu manusia pernah
mengira jika bumi ini bentuknya seperti permukaan meja. Makanya kita dilarang
untuk 'berlayar terlalu jauh', nanti terjatuh. Sekarang kita tahu jika bumi ini
bulat, maka pergi sejauh apapun tidak akan sampai ke 'ujung meja' seperti yang
kita takutkan. Dalam menjalani hidup, kita sering takut kalau-kalau kita
terjatuh. Makanya kita memilih diam ditempat atau berkutat di teritori sendiri.
Padahal kalaupun kita terjatuh, gaya gravitasi menjamin kita tetap memiliki
tempat untuk berpijak. Jika kita terjatuh lagi, mungkin kita belum berdiri
diatas pijakan yang kuat. Selama kita perpijak ditanah yang lembek, maka posisi
kita akan tetap labil. Berdirilah diatas pijakan yang kuat. Pengetahuan yang
kuat. Keterampilan yang kuat. Semangat yang kuat. Jiwa yang kuat. Kemauan yang
kuat. Keyakinan yang kuat. Keimanan yang kuat. Maka kita akan bisa berdiri
lebih lama. Bahkan mungkin, tidak pernah terjatuh lagi.
4. Bergeraklah dalam kecepatan yang tinggi.Anak saya
bilang;"Katanya bumi berputar. Tapi kita kok tidak merasakannya sih, Yah?" Secara
sains, jawabannya mudah saja;bumi berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi
sehingga gerakannya tidak bisa dirasakan lagi. Kecepatan yang tinggi
adalah wujud komitmen bumi pada pergerakannya. Isyarat kesungguhannya. Kita
sering merasa bosan dalam hidup. Waktu seolah berjalan sedemikian lambatnya
ketika kita menjalani sesuatu yang tidak menyenangkan. Tetapi, coba ingat-ingat
kembali ketika Anda sedang asyik-asyik mengerjakan sesuatu dengan komitmen yang
tinggi. Anda sering sampai lupa waktu bukan? Lho, kok sudah malam? Barulah Anda
sadar jika teman-teman di kantor sudah pada pulang. Bayangkan seandainya bumi
berputar dalam gerak lambat seperti komedi putar di dunia fantasi atau taman
hiburan. Kita hanya akan menikmatinya sebentar, setelah itu menjadi bosan. Sungguh,
kita butuh perputaran yang cepat. Karena kecepatan menunjukkan komitmen dan
kesungguhan. Bekerjalah dengan penuh komitmen dan kesungguhan. Maka Anda akan
terdorong untuk bergerak lebih cepat. Dan kita tidak lagi merasakan beratnya.
5. Tetaplah berada di jalur yang lurus. Saya punya sebuah
pertanyaan untuk Anda;seandainya
Anda berjalan lurus tidak berbelok sedikitpun, dimana tempat terjauh yang bisa
Anda tempuh? Jawaban yang benar adalah; tempat ketika pertama kali Anda
melangkah. Jika Anda bergerak lurus di bumi, maka pencapaian tertinggi Anda
ditandai dengan kembalinya Anda di titik yang sama. Jika Anda memutari bumi,
maka Anda akan kembali ketempat semula. Ini adalah isyarat spiritual penuh
makna. Jika kita menjaga kehidupan kita tetap berada dijalan yang lurus, yaitu
jalan yang ditunjukkan Tuhan melalui para Nabi; maka kita akan sampai di titik
awal penciptaan diri kita. Apakah gerangan titik awal penciptaan kita? Itu
adalah tempat tinggal manusia pertama yang Tuhan ciptakan. Dimanakah manusia
pertama itu tinggal? Di surga. Itulah titik awal hidup kita. Dan ketempat itu
pulalah inginnya kita bisa kembali kelak. PerintahNya sederhana; tetaplah berada
dijalan yang lurus. Maka dibimbingNya kita dengan surah Al-Fatihah; 'Ihdina shirootol
mustaqiem', tunjukilah kami jalan yang lurus.
Menjadi
pribadi yang membumi bukanlah untuk melahirkan gagasan yang dangkal. Menjadi
pribadi yang membumi adalah memiliki kesadaran akan tibanya saat dimana kita 'masuk' kedalam bumi. Adalah kesadaran bahwa
ada langit yang melingkupi bumi. Ketika jasa melebih dengan bumi, jiwa kita
terbang tinggi. Di langit, kita akan tinggal dimana? Silakan tentukan sendiri pilihannya.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - 12 Agustus 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman. com
"SEIKHLASNYA ®"; Since 17 August 2011
Catatan Kaki:
Semasa
hidup kita tinggal diatas permukaan bumi. Setelah mati, kita akan masuk
kedalamnya, lalu menjadi bagian tak terpisahkan dengannya. Karenanya, bumi
adalah diri kita.
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 2.
-
PAHALA ANDA MENGALIR TIADA AKHIR
Posted by: "Miftah Lmi madiun" miftahlmimadiun@yahoo.co.id miftahlmimadiun
Mon Aug 15, 2011 12:05 am (PDT)
PAHALA ANDA MENGALIR TIADA AKHIR
Amazing
atau menakjubkan, adalah kata yang pas bagi syanat yang dibuat oleh Allah SWT,
salah satunya adalah wakaf. Wakaf begitu menakjubkan seperti dalam sebuah hadis
Rasulullah saw, dikatakan sebagai sedekah janyah yang pahalanya mengalir tiada
akhir Pahala amalan wakaf melampaui usia hidup yang mengamalkannya.
Wakaf adalah ibadah
sosial, dengan wakaf berbagai fasilitas umum untuk kesejahteraanmasyarakat bisa
dibangun, seperti wakaf sumur dan sumber mata air. Ini masih bisa dijumpai
sampai sekarang di tepi-tepi jalan yang biasa dijadikan lalu lintas jamaah haji
yang datang dari Irak, Syam, Mesir, dan Yaman, serta kafilah yang berpergian
menuju India dan Afrika.
Di antara sumur-sumur
itu, terdapat wakaf sumur Zubaidah, isteri Harun al-Rasyid, khalifah
pemerintahan Abbasiyah yang dibangun di abad ke-2 H. "Amazing" 1200
tahun lebih, pahalanya terus mengalir. Termasuk dalam bentuk ini adalah wakaf
jalan, jembatan, sarana pembangkit listrik, dan sebagainya.
Semua amal manusia akan
terputus kecuali tiga perkara, yaitu : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya""
Dalam ajaran Islam,
wakaf merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim
sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah SWT. Wakaf
secara harfiah bermakna "pembatasan" atau "larangan".
Sementara berdasarkan terjemahan bebas Ensiklopedi Tematis Dunia Islam terbitan
Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH), wakaf adalah menahan suatu benda yang kekal
zatnya, dapat diambil manfaatnya, dan dipergunakan pada jalan kebaikan.
Karena itu, ibadah dalam bentuk mewakafkan harta tertentu tidak sama seperti
derma atau sedekah biasa. Wakaf lebih besar pahala dan manfaatnya bagi diri
orang yang memberikan wakaf, karena pahala wakaf itu terus-menerus mengalir
kepada orang yang berwakaf selama harta yang diwakafkan itu masih bermanfaat
dan dimanfaatkan orang.
Berbeda dengan zakat, ibadah wakaf hukumnya sunah, berpahala bagi yang
melakukannya dan tidak berdosa bagi yang tidak melakukannya. Di antara
ayat-ayat Alquran
yang mendasari ibadah wakaf adalah surat Ali Imran ayat 92 yang artinya: "Kalian sekali-kali tidak sampai pada
kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.
Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."
Lalu sejak kapan ibadah
wakaf ini sudah dilaksanakan? John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford: Dunia
Islam Modern menyebutkan bahwa ide wakaf sama tuanya dengan usia manusia. Para
ahli hukum Islam, menurut Esposito, menyatakan bahwa wakaf yang pertama kali
adalah bangunan suci Ka'bah di Makkah, yang disebut dalam Alquran surat Ali
Imran ayat 96 sebagai rumah ibadah pertama yang dibangun oleh umat manusia.
Dalam praktiknya, ide
wakaf ini telah dikenal di masa sebelum datangnya Islam. Selama beberapa abad,
kuil, gereja dan bentuk bangunan lainnya didirikan dan diperuntukkan bagi
tempat ibadah. Lebih dari itu, para penguasa Mesir Kuno menetapkan tanah untuk
dimanfaatkan oleh para rahib. Sedangkan orang-orang Yunani dan Romawi Kuno
menyumbangkan harta benda mereka untuk perpustakaan dan pendidikan.
Pahalanya tak akan
pernah berhenti mengalir....
tak akan
pernah berhenti mengalir....
tak akan
pernah berhenti mengalir....
tak akan
pernah berhenti mengalir....
Berapapun wakaf
Anda.... KLIK
SEKARANGInternet Banking Anda dan transfer ke rekening:
1. BCA: 1771064766 an. Miftahurrohman
2. BNI: 9545951-0 an. Miftahurrohman
3. BRI: 0045-01-025609-50-2 an. Miftahurrohman
4. Mandiri: 144-00-1189170-9 an. Lembaga Manajemen
Infaq Ukkhuwah
5. BMI: 742.00037.22 an. LMI cabang madiun
6. BSM: 0640006667 an. LMI cabang Madiun
7. BII: 1051231127 an. Oki surendro
8. Bank Jatim: 0052765897 an. Miftahurrohman
Setelah mentransfer, silakan melakukan
konfirmasi ke Nomor:
085 645 200 200
083 872 200 200
081 234 200 200
Sumber : http://lmimadiun.blogspot. com/2011/ 08/pahala- anda-mengalir- tiada-akhir. html
- 3.
-
Art-Living Sos 2011 (A-8 Si Hitam Manggis
Posted by: "Ietje Guntur" ietje_gun76@yahoo.com ietje_gun76
Mon Aug 15, 2011 12:09 am (PDT)
Dear Allz…
Apakabar
teman dan sahabatku semua ? Ini adalah
minggu pertama bulan Ramadhan tahun 1432 H…ahaaa…tentunya ada perubahan di
dalam aktivitas kita sehari-hari, ya ? Bagi yang menjalankan ibadah puasa, saya
sampaikan selamat menjalankan ibadah puasa…semoga keikhalasan kita mendapat
imbalan dari Allah SWT…dan bagi yang tidak berpuasa…saya sampaikan terima kasih
telah bertoleransi terhadap sahabat-sahabat yang menjalankan ibadahnya…
Hmmh…alangkah
indahnya toleransi. Alangkah indahnya perbedaan . Justru karena berbeda itulah
kita menjadi kaya. Kita menjadi semakin matang dan luas pengalaman. Coba saja,
kalau dunia ini hanya satu warna…apakah tidak membosankan ? Pasti bosaaaan bangeeet
!! Sungguh Allah telah menciptakan dunia yang berwarna-warni…dari hitam, merah,
hijau, biru, kuning, orange, abu-abu, coklat, nila, ungu…hingga putih…sehingga
kita dapat memilih, dapat belajar…tentang warna dan maknanya…
Naaaah…mumpung
di hari baik dan bulan baik ini kita sedang berbincang tentang warna, saya pun
jadi ingin ikut berbicara tentang warna…Hitam ungu bluwek dan putih…yang ada di
dalam sebuah manggis. Hmmmh…pernah mengenal manggis ? Pernah menyantapnya ?
Kalau
sudah pernah, mari siniiiiii….kita berbagi cerita…Dan bagi yang belum pernah
melihat atau menyantapnya…siniiiii…saya kirimi sebuah manggis yang lezat dan
eksotis rasanya….
Selamat
menikmati…semoga berkenan….
Jakarta,
6 Agustus 2011
Salam
hangat,
Ietje S. Guntur
- Di siang hari yang sejuk lembut…
♥♥♥
Art-Living Sos 2011 (A-8
Rabu, 03 Agustus 2011
Start : 03/08/2011 9:42:43
Finish : 06/08/2011
13:11:25
Si HITAM MANGGIS
Saya sedang
berlibur, di Padang. Kota di pantai barat Sumatra ini sudah seperti kampung
halaman kedua buat saya, setelah Medan...hehe...Begini nih kalau anak Puja
Kesuma...Putera Jawa Kelahiran Sumatra...Kampung halamannya ada di mana-mana...
Kepulangan
saya sekali ini, sekalian melihat rumah dan ziarah ke makam ayah saya yang
wafat beberapa tahun lalu. Berziarah bagi saya seperti setetes air sejuk di
tengah kegersangan. Ada nuansa rindu, dan biasanya setelah kunjungan itu saya
akan bersemangat lagi. Seakan semangat ayah saya terbawa ke dalam
sanubari....hmmmh...kenapa jadi mellow ya...??
Naaah,
biasanya...kalau sudah mudik seperti ini, saya dan adik saya akan melakukan
aktivitas dan ritual yang nyaris sama dengan saatkedua orangtua kami masih ada. Salah
satunya adalah belanja ke Pasar Tanah Kongsi, di daerah Pondok. Ini merupakan
daerah lama, yang dulu dibangun oleh Belanda. Salah satu bangunan yang masih
utuh di sana bertahun 1909. Padahal belum lama ini Padang diguncang gempa yang
cukup dahsyat, dan nyaris meluluhlantakkan sebagian besar bangunan di kota ini.
Tapi untunglah...masih banyak bangunan lama, atau bangunan yang dibangun dengan
konstruksi kuat dapat bertahan.
Saya dan adik
saya, menyusuri pasar, dan mencari-cari pedagang lama yang menjadi langganan
ibu saya. Ada penjaja kue basah, penjaja bihun dan kwetiaw goreng, pedagang
sayuran, pedagang bumbu dapur, toko pecah belah, dan toko P & D yang sudah
lama sekali menjadi langganan kami.
Tiba-tiba saya
melihat pedagang buah tradisional yang menjajakan dagangannya di atas lapak
kayu dengan tenda plastik seadanya. Saya katakan buah tradisional, karena dia memang hanya menjual buah-buahan lokal, yang barangkali
dipetik dari kebun sendiri. Ada jambu air, duku, bengkuang, sirsak, pepaya, dan
setumpuk buah manggis. Saya tertarik melihat jambu air yang segar dan manggis,
yang sayangnya tidak terlalu segar lagi.
" Pak, kenapa
manggisnya kecil-kecil dan warnanya kusam begini ?" tanya saya. Sambil memegang sebuah manggis yang agak layu.
" Iya,
Bu...sekarang sulit mendapat manggis yang bagus. Sudah diborong sama tengkulak
buah, katanya diekspor ke negeri sebelah. Saya hanya dapat segini, harganya pun
mahal."
"Ohh...padahal
saya kepingin juga nih. Sudah lama tidak
makan si Hitam Manis ini..," sahut saya sambil memilih beberapa buah manggis.
Apa boleh buat, tidak ada yang bagus mulus. Sebagian besar agak layu dan kusam. Akhirnya setelah pilih-pilih, manggis yang warna kulitnya hitam bluwek dan
jambu air pun ditimbang, dibungkus, dan dibawa pulang. Demi memuaskan rasa rindu
dan penasaran.
♥
Buah manggis,
atau punya nama bagus mangosteen adalah buah tropis, yang banyak tumbuh liar di hutandandi kebun-kebun. Ia merupakan
tanaman yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara.Pohonnya tinggi, dapat mencapai
antara 10-20 meter dan buahnya berkulit ungu
kehitaman, sebesar bola tennis. Berbeda
dengan kulitnya yang hitam dan kadang agak bluwek, di bagian dalam manggis,
buahnya berwarna putih seperti kapas, dalam potongan pasi atau tampuk. Pada
umumnya satu buah manggis terdiri dari 5atau 6pasi, dan katanya bisa ditebak dari
tampuk manggis di kulitnya...hehe...
Saya jadi
ingat, jaman masih kecil dulu, buah manggis termasuk buah yang sangat mudah
diperoleh di pasar. Harganya pun murah meriah. Anak-anak sangat suka memakan
buah yang manis agak berair ini. Dan
seperti tadi, sebelum menyantap buahnya, kami sering main tebak-tebakan dulu.
Yang tebakannya benar, boleh memakan manggisnya. Yang tebakannya salah, harus
menyerahkan manggis itu kepada temannya. Mula-mula tebakan itu hanya iseng,
tapi lama kelamaan kami belajar, bagaimana menebak yang benar. Bila putik
tampuknya masih lengkap, agak mudah menebak isinya. Tapi kalau sudah digunduli
hingga mirip dengan bola tennis polos, maka kami akan mengalami kesulitan. Hal itu menyebabkan tebakannya
ngawur...asal-asalan... .hehehe.. .Tidak penting benar atau salah. Yang paling
mengasyikkan adalah menyantap manggis
bersama-sama...dan setelah itu dilanjutkan
dengan main perang-perangan...lempar- lemparan
kulit manggis...hahaha...Iseng amaaatt...!!
♥
Selain di
pasar, manggis juga mudah tumbuh di halaman rumah. Tetapi karena pohonnya
tinggi menjulang, hanya rumah dengan halaman besar dapat memelihara manggis.
Saya ingat, di halaman rumah kami di Padang Sidempuan, di daerah Tapanuli Selatan ( masuk propinsi Sumatra
Utara)ada sebatang pohon manggis di halaman belakang, yang
tumbuh berhimpitan dengan pohon mangga kwini, pohon buah kecapi (ada yang
bilang buah sentul ) , pohon langsat, dan entah pohon apa lagi.Pohon ini
sudah ada ketika kami pindah ke rumah itu. Berdiri tegak di pinggir pagar,
berbatasan dengan tanah kosong yang tak jelas siapa pemiliknya.
Kami sering mengalami kesulitan
untuk memetik buah manggis ini, karena di bawahnya penuh dengan semak belukar.
Sebentar dibersihkan, tidak lama belukar itu tumbuh lagi. Jadi kami hanya bisa menjolok dan
menyinggat buahnya dengan tongkat panjang yang memiliki pengait di ujungnya.
Ada juga beberapa teman yang nekad memanjat, dengan resiko dirubung dan digigit
oleh semut-semut yang banyak mencari penghidupan di pohon manggis itu.
Belakangan,
karena lahan kebun semakin sempit, dan juga masa tanam pohon manggis ini sangat
lama – hampir sepuluh tahun baru menghasilkan buah, maka pohon manggis juga
semakin langka. Sementara itu, dari banyak penelitian yang telah dilakukan ,
buah manggis, terutama kulit buahnya sangat bermanfaat untuk obat.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa ada zat tertentu di
dalam kulit manggis memiliki khasiat untuk meningkatkan kesehatan. Dan lebih
hebat lagi, dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit kanker dan HIV
AIDS...woooww....
Pantas saja
negeri jiran di sebelah begitu bernafsu untuk berburu manggis. Mengingat
kegunaan buah manggis yang luar biasa, sementara lahan kebun mereka terbatas,
maka jalan paling cepat adalah mengimpornya dari negeri kita. Tidak heran juga,
kalau sekarang buah manggis juga semakin langka di pasar buah tradisional kita.
Kalau mau mendapat buah manggis yang kualitasnya bagus, maka kita harus
mencarinya di toko buah khusus, berdampingan dengan buah impor yang berkelas
dunia...hmmh...
♥
Ngomong-ngomong
tentang manggis. Si hitam
bluwek ini juga memiliki nama lain, yaitu The Queen of Fruit. Konon menurut
sejarahnya, dahulu Ratu Victoria dari Kerajaan Inggris Raya sangat menyukai
buah ini. Di sekitar tahun 1800-an beliau pernah menyelenggarakan semacam
sayembara yang berhadiah sejumlah uang, bila ada orang yang dapat membawakan
buah manggis kepadanya. Untuk
membuktikan bahwa buah yang lezat ini benar-benar ada, dan bukan sekedar legenda.
Di Indonesia sendiri, dan di beberapa Negara Asia Tenggara, buah manggis
telah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Bahkan kulitnya telah dibuat menjadi
obat sakit perut, dan sebagai bahan pewarna kain. Ada beberapa jenis manggis
yang semuanya masuk dalam keluarga besar Garnicia
Mangostana, dan masing-masing memiliki rasa yang lezat dan agak eksotis…hmmh…Buah
rasa eksotis…pasti wooow banget , ya ?
Sambil menimang-nimang si Buah Manggis ini saya merenung. Sungguh
berbeda antara kulit luarnya yang berwarna ungu kehitaman dan agak bluwek
dengan bagian dalamnya yang putih dan manis. Orang tidak mudah jatuh hati pada
tampilan luarnya yang tidak menarik. Tetapi sekali mencoba mencicipi manggis,
bahkan seorang ratu Victoria yang telah memiliki segalanya pun langsung jatuh
hati dan tergila-gila…ahaa…
Saya jadi bercermin dengan kehidupan kita sendiri. Kita, dengan
keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang kita miliki, seringkali menilai orang
dan lingkungan hanya dari tampilan luarnya. Kita hanya melihat sisi luar yang hitam bluwek, dan tidak
terkesan untuk mengetahui lebih dalam tentang isinya. Kita cenderung
berprasangka , bila melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Padahal kalau kita mau belajar dari sebuah manggis…justru di dalam kulit
hitam ungu bluweknya itu terkandung khasiat dan manfaat bagi orang banyak.
Seandainya sajaaaaa….kita mau belajar sedikit dari guru kehidupan yang
sederhana ini…
Jakarta, 6 Agustus 2011
Salam hangat,
Ietje S. Guntur
Special note :
Terima
kasih atas persahabatan sahabat-sahabat manggisku…sepintas kalian memang agak
aneh, unik, bahkan mungkin dianggap gila…Tapi perjalanan dan waktu telah
membuktikan, bahwa kalian adalah sahabat-sahabat terbaik yang pernah aku miliki…terima
kasih Kuri, Kenyot, Tektek, Kilil, Nonce, Irma, Rius, mb Tari-Jogya,
Adith-Kun-Tyo-mas Dwi-mas Hamid Ho, Nia, Indra and the SDM Global family…sahabat-sahabat
SMANSAku…Vera-Ninin-Ully-Tiur-Ellina- Erina-Linda- Douglas-Kunek- Manal-Todo- Iwan-Jonner- Zul…sahabat
TK dan SD… Erna-Dahlia-Tuti-Lolly…sahabat Arisan yang tak pernah ditarik…Neno-Koko-Eyang
Nuki-Mb Nuke-Ndaru-Mas Bugo-Apin-RI 1…Juga…sahabat-sahabat kecilku di Padang
Sidempuan… Hamdan, Anwar, Tuti..dan geng belakang rumah yang mengajari aku cara
menyinggat buah manggis…Pokoknya semua-mua dech…yang mewarnai hidupku seperti
kulit manggis yang bluwek..hehehe…I love U Allz…
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar