Selasa, 25 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Semakin Dilarang, Buku Sayyid Quthb Semakin Dicari

NB:

ini negara muslim...

atau negara komunis...

atau negara kafir sih? Kok serasa tinggal di Europ saja, buku Islam kok
dilarang....

Semakin Dilarang, Buku Sayyid Quthb Semakin Dicari

Ma'alim Fiththariqh, buku terlarang versi intelijen

Keputusan Kejaksaan Agung yang memutuskan pelarangan buku Sayyid Quthb tentu
mengagetkan banyak pihak. Sayyid Quthb sendiri adalah ulama kesohor hampir
di seluruh kelompok gerakan Islam. Ia juga ideolog ikhwan yang terkenal
masyhur tidak saja di bidang pemikiran namun juga di lapangan jihad.

Bahkan menurut Herry Nurdi, jurnalis muslim, dari tiap mujahid yang turun ke
medan jihad, ketika ditanya apa alasannya, salah satunya menyebut karena
telah membaca buku Sayyid Quthb. Subhanallah

Beda lagi dengan Nuim Hidayat, penulis buku Sayyid Quthb: Biografi dan
Kejernihan Pemikirannya, yang diangkat dari tesis Masternya di Universitas
Indonesia, memberikan beberapa alasan mengapa dirinya tertarik untuk menulis
perjalanan hidup Sayyid Quthb dan karya-karyanya.

Pertama, seiring dengan meluasnya kampanye terorisme yang disponsori
Amerika, ternyata nama Sayyid Quthb selalui dirujuk oleh ilmuwan politik
Barat ketika membahas Syaikh Usamah bin Ladin, misalnya disebut-sebuh oleh
John L. Esposito (ilmuwan politik Islam asal AS), sebagai "guru" atau tokoh
idola dari Dr. Syaikh Abdullah Azzam. Sedangkan Azzam adalah guru daru
Usamah bin Ladin.

"Memang bila dibaca buku-buku Syaikh Abdullah Azzam, terutama dalam buku
monumentalnya Tarbiyah Jihadiyah akan didapati bagaiman Dr. Azzam sering
mengambil teladan-teladan dakwah dan pergerakan Sayyid Quthb dalam
perjuangan Islam," kata Nuim yang menulis tesis Program Studi Kajian Timur
tengah & Islam, Universitas Indonesia dengan judul 'Pemikiran Jihad Menurut
Sayyid Quthb dalam Fi Zhilalil Qur'an'.

Kedua, Sayyid Quthb adalah tokoh ikhwan yang paling awal dan banyak karyanya
serta dianggap sebagai pelanjut Syaikh Hassan Al Banna. Ketika itu Al-Banna
yang berumu pendek 43 tahun (1906-1949), tampaknya tidak sempat menuliskan
secara terperinci ide-ide ikhwan, karena keburu syahid diberondong peluru
dimobilnya oleh tentara Dinasi Faruk, Mesir. Setelah kembali dari Amerika
tahun 1951, Sayyid Quthb langsung memutuskan untuk masuk Ikhwanul Muslimin.
Quthb kemudian mempunyai pengaruh yang besar di kalangan ikhwan.

Suatu ketika Gemal Abdul Nasser – yang kemudian mengkhianati Quthb –
mengajak Sayyid Quthb dan ikhwan untuk bersama-sama menggulingkan Raja
Faruk. Naser dan Quthb berpisah, karena Quthb menginginkan Negara Islam,
sedangkan Nasser menginginkan Negara sosialis.

Stigma Ilmuwan Barat

Nuim Hidayat mengaku curiga, banyak ilmuwan politik atau penulis Barat
membicarakan Sayyid Quthb dengan sudut pandang negatif. Esposito saja, yang
sering dianggap moderat terhadap Islam, menyatakan Quthb adalah tokoh Islam
militan dan radikal. Hal yang sama dikatakan oleh beberapa pakar politik
Barat atau pro Barat lain, diantaranya: Leonard Binder, Ahmad S. Mousalli,
dan Bassam Tibi. Beberapa dari mereka menyebut Quthb sebagai perintis
gerakan Islam radikal atau Islam fundamentalis.

"Saya melihat, ilmuwan-ilmuwan Barat itu sudah membenci seorang tokoh,
sehingga berupaya untuk mencari-cari kelemahannya. Karena itu, pada
buku-buku ilmuwan Barat, banyak didapati hal-hal sinis ketika membicarakan
Sayyid Quthb. Hampir-hampir tidak didapatkan butir-butir pemikiran yang
cemerlang dari Quthb. Buku yang sering dikritik ilmuwan Barat itu adalah
yang berkisar konsep hakimiyah (kedaulatan), jihad dan revolusi, yang
ditulis didalam Ma'alim fith-Thariq dan Fi Zhilalil Qur'an. Sayangnya, ada
ulama seperti Rabi' bin Hadi al-Madkhali, yang juga ikut-ikutan mengecam
keras Sayyd Quthb," jelas Nuim.

Karena banyak penulis Barat yang benci pada Quthb itulah, mendorong Nuim
untuk membaca karya-karyanya. Dosen STID M. Natsir itu berkeyakinan, bila
mereka terus menerus membuat stigma dan menjauhkan masyarakat muslim dari
karya-karya Quthb, tentu ada magnet yang besar pada karya beliau.

"Dan benar saja, setelah membaca banyak karya Quthb, saya melihat ide-idenya
yang menggugah, cemerlang dan autentik dalam pemikiran Islam. Meski ada
kata-kata emosional di dalam karya-karya Quthb, tetapi 'emosi kata' pada
buku Quthb itu tetap rasional dan dalam bingkai Al-Qur'an dan Sunah. Bagi
kalangan muda Islam, membaca karya Quthb dapat menumbuhkan pemikiran yang
tajam dan semangat menyala dalam memperjuangkan Islam," tandas Nuim.

Dan benar saja. Pasca media mulai menurunkan berita pelarangan buku Sayyid
Quthb oleh Kejaksaan Agung, hampir di seluruh jejaring sosial dan beberapa
milis, umat muslim justru penasaran dan memburu karya-karya monumental
tersebut. (pz/voa/kazi)

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/semakin-dilarang-buku-sayyid-quthb-semakin-dicari.htm

Astaghfirullah.. Buku Sayyid Quthb dan Abdullah Azzam Dilarang Beredar

Pengelola dan pengunjung sejumlah toko-toko buku di Tanjungbalai Karimun,
Rabu (19/10/2011) sekitar pukul 14:30 WIB dibuat kaget dengan kedatangan
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Tanjungbalai Karimun, Hanjaya Candra
SH beserta beberapa orang anggotanya. Hanjaya dan orang-orangnya melakukan
inspeksi mendadak (sidak) terkait peredaran 9 judul buku terlarang di
toko-toko buku tersebut.

Sidak tersebut diantaranya dilakukan di Toko Buku Salemba depan kantor
Imigrasi, Kolong, TB Bintaro samping Swalayan Indo A Yani, Jack Agency depan
BNI, TB Al Kautsar Pasar Sri Karimun.

Hanjaya Candra SH, Kasi Intel Kejari Tanjungbalai Karimun kepada wartawan
mengatakan ada 9 judul buku yang dicekal peredarannya di Indonesia termasuk
di Kabupaten Karimun oleh Jaksa Muda Intelijen (Jamintel) Kejagung RI. Hal
itu dikarenakan isi buku tersebut dinilai beraliran kerasa dan menyimpang
dari ajaran agama tertentu.

Selain itu, buku tersebut dikhawatirkan akan cendrung menciptakan
bentuk-bentuk pemikiran terorisme bagi pembacanya.

"Ke sembilan judul buku tersebut dikhawatirkan membuat pembacanya
terprovokasi mengikuti teori-teori yang dipaparkan," kata Hanjaya Candra
usai sidak.

Daftar Buku Dalam Pengawasan Kejari:

1. Tafsir Fi Zhilalil Quran Jilid 2 karangan Sayyid Quthb, Diterjemahkan
oleh As'ad Yasin-Muahotob Hamzah, Terbitan Gema Insani Depok-Jakarta 2001.

2. Loyalitas dan Anti Loyalitas dalam Islam karangan Muhammad bin Sa'id Al
Qathani diterjemahkan oleh Salahudin bin Abu Sayid terbitan PT Era Adi Citra
Intermedia-Solo 2009.

3. Ikrar Perjuangan Islam karangan DR Najih Ibrahim diterjemahkan oleh Abu
Ayub Ansyori terbitan Pustaka Al Alaq dan Al Qowam-Solo 2009

4. Khilafah Islamiyah-Suatu Realita bukan Khayalan karangan Prof DR Syeikh
Yusuf Al Qaradawi diterjemahkan oleh Ahmad Nuryadi, terbitan PT Fikahati
Aneka-Jakarta 2000.

5. Kado Istimewa untuk Sang Mujahid karangan Syakh Dr Abdullah Azzam,
diterjemahkan oleh Abdul Fattan Al Bourie, terbitan PT Pustaka Al Alaq-Solo
2008.

6. Catatan dari Penjara - Untuk Mengamalkan dan Menegakan Dinul Islam
karangan Abu Bakar Ba'asyir, terbitan Mushaf, Depok Jawa Barat, 2008.

7. Bagaimana Membangun Kembali Negara Khilafah karangan Syabab Hizbut Tahrir
Inggris, diterjemahkan oleh M Ramdhan Adi, terbitan Pustaka Thariqul Izzah,
Bogor 2008.

8. Syariat Islam-Solusi Universal karangan Prof Wahbah Az Zuhali,
diterjemahkan oleh Ridwan Yahya LC, terbitan Pustaka Nawaitu, Jakarta Timur
2004.

9. Visi Politik Gerakan Jihad karangan Hazim Al Madanidan Abu Mus'ab As
Suri, diterjemahkan oleh Luqman Hakim Lc dan Umarul Faruq Lc, terbitan
Jazera, Solo 2010. (Pz/trib)

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/astaghfirullah-buku-sayyid-quthb-dan-abdullah-azzam-dilarang-beredar.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: