Senin, 31 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] paham dengan agama

 



Ana pernah bertanya dengan seorang ustad,
 
ana tanyakan adalah bagaimana apabila kita berusaha menghajikan orang tua yang belum mampu berhaji dan kita sendiri belum berhaji, bukankah itu termasuk birr (berbakti) dengan mereka?
Dengan asumsi bahwa kesempatan anak-anak berhaji lebih besar dari kesempatan orang tua (di lihat dari faktor usia), dan juga ingin berbakti terhadap mereka..meski dengan harus berberat-berat diri mengumpulkan ongkosnya..
 
Beliau mengatakan singkat bahwa pergi haji itu untuk yang mampu dan paham terhadap dien (termasuk pengamalannya) itu lebih penting..
 
Jawaban yang singkat namun mendalam..
 
Kemudian ana ingat ada orang pergi haji dari hasil perdukunan,korupsi,psk dsb..juga ada yg pergi haji hanya untuk dipanggil pak haji dan gila untuk dihormati,
Dan lebih gila lagi sedang tawaf,namun memikirkan strategi-strategi korupsi lainnya (sungguh ekstrim), dsb
 
Kemudian teringat dengan kebanyakan penduduk syurga adalah kaum lemah (dhuafa), yang mereka mungkin tidak (akan) pergi haji..
 
Agama itu mudah dan tidak berat, tidaklah mungkin orang yang tidak mampu diwajibkan berhaji,dsb
Dan bukan lah ini suatu yang menjadi aib, justru bila berhaji jadi ujub, maka sia –sialah semuanya..
 
Namun bila sudah mampu tidak berhaji, maka tunggulah peringatan dari Nya..
 
===
Dan kita memang selau ingin yang terbaik keduanya di dunia dan juga akherat..serta dijauhkan dari api..dan berdoalah serta berusahalah..
 
semoga kita dimampukan segeraserta utamanya telah berilmu insya Allah, serta menunaikan ibadah yang Agung ini dengan sebaik-baiknya..juga bareng bersama orang2 yang kita sayangi..Aamin Ya Rabbal A'lamin
 
Ana mengajak diri ini dan juga ikhwah fillah fiddien..mari pahami dien ini dengan lebih baik, ambillah dari sumber yang jelas,di dalam hal dunia pun kita berhati-hati, apalagi di dalam hal Akherat ini ..ini sangat penting ya Ikhwah..
 
 
============
 
Berbicara tentang paham dengan agama,
 
Ini satu yang ana dapat dari kajian hadits ustad Luthfi dari TVRI ahad kemarin 30 Oct 2011,
 
Abdullah bin Umar yang saat itu masih kecil (kurang dari 14 tahun) diam saja padahal tahu jawabannya akan pertanyaan nabi tentang perumpamaan pohon bagi orang muslim,
Kemudian Abdullah bin Umar pun cerita ke ayahnya umar Bin Khatab bahwa tadi sebenarnya dia tahu jawabannya (yaitu pohon kurma), namun karena ia adalah yang paling kecil pada majelis tsb maka ia diam saja,
 
Lalu Umar Ra pun berkata, kalau kamu menjawabnya maka hal itu akan lebih membanggakan saya (sebagai ayahmu) (dibandingkan dengan kamu menjawabnya sekarang).
 
Bunyi hadits;
 
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya ada diantara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?" Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi. Berkata Abdullah: "Lalu terbesit dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya". Kemudian mereka berkata: "Wahai Rasululloh beritahulah kami pohon apa itu?" Lalu beliau menjawab: "Ia adalah pohon kurma"."….
 
Ustad Lufti mengatakan dari kedua peristiwa itu yang bisa kita lakukan adalah; jawablah (bagi yang kecil) namun apabila yang besar telah melakukannya (atau sudah diberi kesempatan namun diam atau salah jawabnya)
Faedah yang diambil dari Hadits.
Di antara faedah yang diambil dari hadits ini adalah:
1. Orang yang diberi teka-teki hendaknya memperhatikan indicator yang menunjukkan jawabannya.
2. Ujian seorang alim terhadap santrinya tentang sesuatu yang belum jelas dan menjelakannya jika mereka belum faham.
3. Motivasi untuk memamahami ilmu. Imam Bukhori membuat bab untuk hadits ini bab Fahm fil Ilmu (memahami ilmu)
4. Dhorbul Amtsal(membuat permisalan) dan asybah (contoh) untuk menambah faham
5. Tanya jawab.
6. Penggambaran makna untuk mengokohkan pemahaman
7. Tasybih(menyamakan) sesuatu dengan sesuatu tidak mesti harus sama dalam setiap sisi
8. Imam memberikan permasalahan kepada anak buahnya untuk menguji ilmu yang dimiliki mereka. (Bukhori)
9. Ulama besar terkadang tidak tahu sesuatu yang diketahui orang yang dibawahnya, karena ilmu itu pemberian Allah.
10. Malu dianggap baik selama tidak melepas maslahat yang ada.
11. Tauqiir(menghormati) orang yang lebih tua
 
Wallahu A'lam bishawab   

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: