Rabu, 19 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Polisi Harus Cokok Misonaris Baptis Massal SD Bekasi, Dari Plat Nomor Mobil Ini

Polisi Harus Cokok Misonaris Baptis Massal SD Bekasi, Dari Plat Nomor Mobil
Ini *BEKASI (voa-islam.com) – *Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi mendesak
aparat kepolisian agar menangkap pelaku 'baptis' massal berkedok Mobil
Pintar. Polisi harus bisa menangkap misionaris itu, karena nomor polisi tiga
Mobil Pintar itu tercatat oleh pihak sekolah.

Pernyataan itu ditegaskan Drs Sukarmawan M Biomed, Kepala Dinas Pendidikan
Bidang PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) Kabupaten Bekasi.

Maraknya aksi kristenisasi di lingkungan sekolah dasar Bekasi yang dilakukan
oleh oknum misionaris yang mengaku dari program Mobil Pintar, sangat
disayangkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Terlebih, pihak sekolah
sama sekali tidak mengetahui asal-usul dan identitas para misionaris itu.
Seharusnya, pihak sekolah berhati-hati menerima pihak luar yang menawarkan
kerjasama. Kerjasama dengan pihak luar tanpa ada surat-surat, rekomendasi
maupun dokumen resmi, jelas kecerobohan kepala sekolah.

*"*Masa iya pihak sekolah sama sekali tidak tahu mereka siapa dan dari mana?
Waktu mereka datang kan mestinya ada pertanyaan-pertanyaan, ini program dari
mana, kantornya di mana, *basecamp*nya di mana? Kalau tidak tahu kan
kecolongan namanya?" jelas Sukarman kepada voa-islam.com, Senin
(17/10/2011). "Kita penasaran, siapa orang-orang yang mengatasnamakan
program Mobil Pintar Bu Ani Yudhoyono. Kita harus minta pertanggungjawaban
kepada lembaga itu karena sudah melakukan pelanggaran," imbuhnya.

Ketiadaan surat-surat dan identitas lembaga dan oknum itu, jelas melahirkan
jalan buntu bagi pengusutan kasus bernuansa SARA tersebut. Namun, menurut
Sukarman, masih ada titik terang untuk mengungkap siapa pelaku dan dalang di
balik aksi tak terpuji di dunia pendidikan itu, karena pihak sekolah sempat
mencatat nomor polisi dari tiga Mobil Pintar itu.

Berdasarkan laporan wartawan voa-islam.com, Bu Rahma, guru kelas 3 SD Negeri
Mangunjaya 05, sempat mencatat nomor polisi tiga Mobil Pintar yang dipakai
para misionaris ketika melakukan aksinya. Tiga mobil itu antara lain:
minibus B 7004 KJA, mobil Elf B 7001 KDA dan sedan B 2947 VP.

Karenanya, Dinas Pendidikan mendesak aparat kepolisian untuk mengusut pelaku
insiden bernuansa SARA di berbagai SD Negeri dan SD Islam Bekasi. Pengusutan
itu, jelas Sukarman, bisa dimulai dari nomor polisi yang tertera di plat
mobil tersebut. "Kalau sudah tercatat nomor plat mobilnya, kan polisi bisa
melacaknya. Seharusnya mudah bagi polisi untuk melacaknya," ujarnya.

Selanjutnya, dengan menangkap pelakunya, polisi harus mengungkap institusi
di balik misi yang meresahkan tersebut. "Dengan data nomor mobil itu, polisi
harus mengungkap siapa oknum pelaku Mobil Pintar itu. Polisi harus
mengungkap, mobil itu mobil pribadi atau mobil lembaga. Jika lembaga, harus
diungkap lembaga apa itu?" desak Sukarman.

Bila kasus ini tidak diusut tuntas, Dinas Pendidikan khawatir insiden serupa
menular ke berbagai daerah dengan modus yang lebih licin. "Jangan-jangan
sudah masuk ke wilayah-wilayah lain," tegasnya.

Sebagai langkah preventif, sambil menunggu kerja kepolisian, Dinas
Pendidikan Bidang PNFI akan berkoordinasi dengan Pendidikan Dasar agar
mewaspadai program Mobil Pintar ilegal yang meresahkan tersebut. "Kami akan
koordinasi ke Dikdas supaya membuat imbauan agar mewaspadai Mobil Pintar
ilegal ini," janji Sukarmawan. "Saya sangat prihatin dan terpukul. Ini
adalah insiden dan kecolongan. Saya tidak tinggal diam," tutupnya.

Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, insiden bernuansa SARA
dilakukan sekelompok misionaris di beberapa SD Negeri dan SD Islam di
Kabupaten Bekasi, hari kamis (6/10/2011), antara lain: SDN Mangunjaya 01,
SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN
Mekarsari 08, SD Islam Al-Hikmah, dan masih banyak lagi. Modusnya, belasan
misionaris ini masuk ke sekolah-sekolah menawarkan program edukasi dan
motivasi yang mendompleng program Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani
Yudhoyono.

*Tas Kristen bertuliskan ayat-ayat Bibel ini dibagikan kepada siswa-siswi
Muslim.*

Dalam aksinya, belasan misionaris ini menyebarkan kekristenan melalui
cerita-cerita, renungan dan lagu-lagu Kristen. Yang membuat resah pihak
sekolah, para misionaris ini membagi-bagikan tas dan alat tulis bercorak
Kristen yang memuat ayat-ayat Bibel. Prosesi puncaknya, para misionaris itu
melakukan doa pemberkatan dan menciprati siswa-siswi SD dengan air yang
mereka yakini sebagai air suci. Pihak guru dan beberapa ustadz pakar
kristologi, menyebut prosesi itu sebagai pembaptisan.

Menurut Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang sekarang hijrah menjadi
Muslim taat, di beberapa denominasi gereja terdapat prosesi baptis dengan
pencipratan air. "Di Kristen ada berbagai prosesi baptis, di antaranya
baptis selam dan baptis percik," jelas Bernard yang juga Ketua Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi itu. [taz]


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: