Kamis, 27 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Meninggal di Kamar Kecil Pertanda Su'ul Khatimah?

Meninggal di Kamar Kecil Pertanda Su'ul Khatimah?

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah *Shallallahu 'Alaihi Wasallam*, keluarga
dan para sahabatnya.

Tak seorangpun yang tahu tentang ajal, kapan dan di mana ia mendatangi
seseorang. Karena Allah sengaja merahasiakannya dalam ilmu ghaib di
sisi-Nya. Tapi satu hal yang pasti, tak seorangpun yang bisa mengundurkan
atau memajukannya barang sesaat. Oleh sebab itu, seorang muslim yang
meyakini rahasia kematian ini akan senantisa mempersiapkan diri. Ia tak mau
tunda taubatnya dan tak mau mengundur beramal shalih saat keempatan itu
menghampirinya.

Dalam beberapa kasus ditemukan, kematian menghampiri seseorang saat ia
berada di tempat yang dinilai kotor, yaitu di kamat kecil. Tak hanya satu
dua cerita tentang kematian seseorang di sana, baik karena terpeleset atau
sebab lainnya. Dari kabar tersebut timbul penilaian dari sebagian orang,
bahwa itu pertanda su'ul khatimah (akhir hayat yang buruk). Apakah benar
demikian, meninggal di kamar kecil sebagai pertanda su'ul khatimah?

Sesungguhnya kematian termasuk dari tanda-tanda kekuasaan Allah *'Azza wa
Jalla.* Allah Ta'ala berfirman,

ßõáøõ äóÝúÓò ÐóÇÆöÞóÉõ ÇáúãóæúÊö Ëõãøó ÅöáóíúäóÇ ÊõÑúÌóÚõæäó

"*Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan.*" (QS. Al-Ankabut: 57)

Dan Allah sengaja menutup pengetahuan hamba dari mengetahui kapan datangnya
kematian dirinya. Begitu juga dirahasiakan tentang tempat di mana ia akan
menemui ajalnya dan dengan cara apa dicabut ruhnya. Allah Ta'ala berfirman,

æóãóÇ ÊóÏúÑöí äóÝúÓñ ãóÇÐóÇ ÊóßúÓöÈõ ÛóÏðÇ æóãóÇ ÊóÏúÑöí äóÝúÓñ ÈöÃóíøö
ÃóÑúÖò ÊóãõæÊõ Åöäøó Çááøóåó Úóáöíãñ ÎóÈöíÑñ

"*Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.*"
(QS. Luqman: 34)

Pada dasarnya kematian adalah rahmat bagi orang-orang beriman dan azab bagi
orang kafir. Kenapa bisa begitu? Karena dengan datangnya kematian maka
terbukalah jalan bagi orang beriman menuju surga Allah, rahmat dan
keridhaan-Nya.

Diriwayatkan dari 'Aisyah *Radliyallah 'Anha*, berkata, "Aku pernah bertanya
kepada Rasulullah *Shallallahu 'Alaihi Wasallam* mengenai kematian yang
datang tiba-tiba. Lalu beliau menjawab,

ÑóÇÍóÉñ áöáúãõÄúãöäö æóÃóÎúÐóÉõ ÃóÓóÝò áöÝóÇÌöÑò

"*Itu merupakan kenikmatan bagi seorang mukmin dan merupakan bencana bagi
orang-orang jahat.*" (HR. Ahmad dalam al-Musnad no. 25042, al-Baihaqi dalam
Syu'ab al-Iman no. 10218. Syaikh al Albani mendhaifkannya dalam Dha'if al
Jami' no. 5896)

Dari Abu Qatadah, Rasulullah *Shallallahu 'Alaihi Wasallam *pernah dilalui
iring-iringan jenazah. Beliau lalu bersabda, "Yang istirahat dan yang
diistirahatkan darinya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa
maksud yang istirahat dan yang diistirahatkan darinya?" Beliau menjawab,

ÇáúÚóÈúÏõ ÇáúãõÄúãöäõ íóÓúÊóÑöíÍõ ãöäú äóÕóÈö ÇáÏøõäúíóÇ æóÃóÐóÇåóÇ Åöáóì
ÑóÍúãóÉö Çááøóåö ¡ æóÇáúÚóÈúÏõ ÇáúÝóÇÌöÑõ íóÓúÊóÑöíÍõ ãöäúåõ ÇáúÚöÈóÇÏõ
æóÇáúÈöáÇóÏõ æóÇáÔøóÌóÑõ æóÇáÏøóæóÇÈøõ

"*Seorang hamba yang mukmin beristirahat dari keletihan dunia dan
kesusahannya, kembali kepada rahmat Allah. Sedangkan hamba yang jahat, para
hamba, negeri, pohon dan binatang beristirahat (merasa aman dan tenang)
darinya.*" (HR. Muslim no. 950, Ahmad no. 21531)

Sedangkan cara datangnya kematian seperti di kamar kecil, melotot, jatuh
dari kendaraan dan semisalnya, dalam Islam, bukan menjadi satu bukti atau
tanda su'ul khatimah. Kecuali jika saat dicabut ruhnya ia berada di atas
kemaksiatan.

Oleh sebab itu, jika ada seorang muslim yang meninggal dunia, khususnya jika
terlihat keshalihannya selama hidup, hendaknya kita berhusnudzan kepada
Allah, Dia mewafatkannya di atas iman. Sedangkan kematiannya di kamar kecil
bukanlah satu bukti atau tanda akan status kematiannya yang su'ul khatimah.
Karena tidak ada satu dalil pun yang menunjukkan akan hal itu. Terlebih,
kematian merupakan bagian dari takdir Allah. Maka di mana seseorang
meninggal dunia, kapan dan dengan cara apa merupakan bagian dari ketentuan
Allah yang dia tidak punya kuasa memilih dan mengusahakannya. Semua itu
termasuk dari perbuatan Allah Ta'ala yang, "*Maha Kuasa berbuat apa yang
dikehendaki-Nya.*" (QS. Al-Buruj: 16)

Adapun kematian seorang muslim di atas ketaatan atau di kala sedang
menjalankan ketaatan, maka kita berhusnudzan bahwa dia memperoleh khusnul
khatimah yang diharapkan dia mendapat kebaikan dan masuk surga. Hal ini
berdasarkan sabda Nabi *Shallallahu 'Alaihi Wasallam*,

Åöäøó ÕóÇÍöÈó ÇáúÌóäøóÉö íõÎúÊóãõ áóåõ ÈöÚóãóáö Ãóåúáö ÇáúÌóäøóÉö

"*Sesungguhnya penghuni surga akan menutup akhir hayatnya dengan amalan ahli
surga*." (HR. Al-Tirmidzi dan Ahmad, dihassankan dan disepakati oleh Syaikh
Al-Albani)

Åöäøó Çááøóåó ÅöÐóÇ ÎóáóÞó ÇáúÚóÈúÏó áöáúÌóäøóÉö ÇÓúÊóÚúãóáóåõ ÈöÚóãóáö
Ãóåúáö ÇáúÌóäøóÉö ÍóÊøóì íóãõæÊó Úóáóì Úóãóáò ãöäú ÃóÚúãóÇáö Ãóåúáö
ÇáúÌóäøóÉö ÝóíõÏúÎöáóåõ Çááøóåõ ÇáúÌóäøóÉó

"*Sesungguhnya apabila Allah menciptakan seorang hamba untuk menghuni surga
maka Allah memperkerjakannya dengan amalan ahli surga sehingga ia meninggal
di atas amalan ahli surga sehingga Allah memasukkannya ke dalam surga*."
(HR. Abu Dawud dan al-Tirmidzi dari Umar bin al-Khathab *Radhiyallahu 'Anhu*
)

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya (5126), dari Jabir, ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah *Shallallahu 'Alaihi Wasallam* bersabda,

íõÈúÚóËõ ßõáøõ ÚóÈúÏò Úóáóì ãóÇ ãóÇÊó Úóáóíúåö

"*Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat ia meninggal.*"
Lalu imam Nawawi dalam Syarah Muslim menerangkan maknanya sebagaimana
keterangan para ulama, "ia akan dibangkitkan di atas kondisi yang dia
meninggal di atasnya."

. . cara datangnya kematian seperti di kamar kecil, melotot, jatuh dari
kendaraan dan semisalnya, dalam Islam, bukan menjadi satu bukti atau tanda
su'ul khatimah.

*Kecuali jika saat dicabut ruhnya ia berada di atas kemaksiatan. . .
*

Khususnya jika dia meninggal di atas amal-amal khusus yang disebutkan oleh
beberapa hadits. Di antaranya menutup hayatnya dengan mengucapkan Laa Ilaaha
Illallaah, dengan berpuasa, atau bershadaqah. Disebutkan dalam Shahih
al-Targhib wa al-Tarhib, yang bersumber dari hadits Khuzaifah *Radhiyallahu
'Anhu*, bahwa Nabi *Shallallahu 'Alaihi Wasallam* bersabda, "*Siapa yang
mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah dan dengan kalimat itu ditutup hayatnya,
pasti ia masuk surga. Siapa yang berpuasa satu hari karena mencari wajah
Allah dan dengan amal itu ditutup hayatnya, pasti ia masuk surga. Dan siapa
yang bershadaqah karena mencari wajah Allah, dengannya ditutup hayatnya,
pasti ia masuk surga.*" (HR. Imam Ahmad)

Semoga Allah menganugerahkan husnul khatimah kepada kita semua dengan
menjadikan penutup dari amal kita berupa ketaatan kepada-Nya. Amiin. [PurWD/
voa-islam.com]

http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2011/10/17/16404/meninggal-di-kamar-kecil-pertanda-suul-khatimah/


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: