Senin, 24 Oktober 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3503

Messages In This Digest (15 Messages)

Messages

1a.

Re: Jendelakumenatapdunia di majalah Chic. Yeay!!!

Posted by: "ugikmadyo@gmail.com" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Sun Oct 23, 2011 5:31 am (PDT)



Selamat Sinta...
Kereeeen.
Jadi pengen berburu majalah Chic nih :)
Powered by Telkomsel BlackBerry€  ®

-----Original Message-----
From: musimbunga@gmail.com
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sat, 22 Oct 2011 22:00:18
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Jendelakumenatapdunia di majalah Chic. Yeay!!!

Wow selamat yaaah hihi
Powered by Telkomsel BlackBerry€  ®

-----Original Message-----
From: sin thionk <sinthionk@gmail.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sat, 22 Oct 2011 23:50:38
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Jendelakumenatapdunia di majalah Chic. Yeay!!!

Hah? bener nih mbk?Aku malahan baru tahu nih... huaaa...pengen liaaat :'(

makasih banget ya mbk, buat inponya

2011/10/21 batikmania <batikmania@yahoo.com>

> **
>
>
> Salaam teman-teman semua.
> Beberapa hari yang lalu saya buka-buka majalah Chic terbaru, dan senang
> sekali membaca rubrik blog review. Jendelakumenatapdunia.blogspot.comdiulas di sana. Yeay!!! Congrats ya mbak Sinta sang pemilik jendela ;) Terus
> menulis, dan menginspirasi ya.
> Salam kangen buat semua....!!!!
> Wassalaam
>
> Diah Utami
>
>
>

1b.

Re: Jendelakumenatapdunia di majalah Chic. Yeay!!!

Posted by: "t.wfarida" t.wfarida@yahoo.com   t.wfarida

Sun Oct 23, 2011 11:23 pm (PDT)



iya, aku juga barusan ngunjungi, mbak Sinta, mbok ya tulisanya di
posting ke sini, biar kita (kitaaa? hmmm terutama ku) juga bisa ikut
menikmatinya, biar bisa saling bagi-bagi pengalaman, sekalian belajar
nulis epik nya cerita. Syukur-syukur bisa bagi ilmu dan tipsnya. tks

Salam

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "batikmania" <batikmania@...>
wrote:
>
> Salaam teman-teman semua.
> Beberapa hari yang lalu saya buka-buka majalah Chic terbaru, dan
senang sekali membaca rubrik blog review.
Jendelakumenatapdunia.blogspot.com diulas di sana. Yeay!!! Congrats ya
mbak Sinta sang pemilik jendela ;) Terus menulis, dan menginspirasi ya.
> Salam kangen buat semua....!!!!
> Wassalaam
>
> Diah Utami
>

2.

"Ibarat Semut, Laba-Laba dan Lebah"

Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com   pdewo

Sun Oct 23, 2011 8:52 pm (PDT)



"Ibarat Semut, Laba-Laba dan Lebah"

Tiga binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an.
An Naml [semut], Al 'Ankabuut [laba-laba], dan An Nahl [lebah].

Semut, menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti.
Konon, binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun.
Padahal usianya tidak lebih dari setahun. Ketamakannya sedemikian besar
sehingga ia berusaha - dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih
besar dari tubuhnya.

Lain lagi uraian Al-Qur'an tentang laba-laba. Sarangnya adalah tempat yang
paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yang aman, apapun yang
berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabisi
oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat
saling
memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis
binatang.

Akan halnya lebah, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas
perintah
Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [ An
Nahl;16:68].
Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisen
dalam
penggunaan ruang. Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga.
Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan lilin dan madu yg sangat
manfaat
bagi kita. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, segala yang
tidak berguna
disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu.
Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini.
Ada yang berbudaya 'semut'. Sering menghimpun dan menumpuk harta, menumpuk
ilmu
yang tidak dimanfaatkan. Budaya 'semut' adalah budaya 'aji mumpung'.
Pemborosan, foya-foya adalah implementasinya.
Entah berapa banyak juga tipe 'laba-laba' yang ada di sekeliling kita. Yang
hanya berpikir:
"Siapa yang dapat dijadikan mangsa"
Nabi Shalalahu 'Alaihi Wasallam mengibaratkan seorang mukmin sebagai
'lebah'.
Sesuatu yang tidak merusak dan tidak menyakitkan :
"Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat
dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya"

Semoga kita menjadi ibarat lebah. Insya Allah!

Dari Lentera Hati - M. Quraish Shihab

Pramono Dewo
3.

[Karyaku] Ada Apa dengan Mpok Nori eh salah Rok Mini maksudnya? Pena

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun Oct 23, 2011 10:51 pm (PDT)



Assalamualaikum Wr Wb.

Rok Mini? Siapa yang nggak tahu! Pakaian bawahan yang dipakai oleh para
wanita karier maupun wanita berkelas. Tapi apakah selamanya rok mini itu indah dan nyaman untuk dipakai? Tapi bagaimana jika hanya dijadikan tontonan gratis
para lelaki iseng. Tidak maukan? Mau lebih jelas?

BACA DAN BELI SABILI
TERBARU Edisi No.2 Th.XIX 27 Oktober 2011/Dzulqaidah 1432H YAA...Ada
tulisan FIYAN ARJUN di rubrik DUNIA PEREMPUAN . Judulnya: "Rok Mini Tak Selamanya Indah".

Alhamdulillah sesuatu banget
berturut-turut dua edisi tulisan penulis pemula ini dimuat dan dipublish di majalah tersebut.€ ¦  DAN INI NASKAH YANG 3 KALI. Selamat membaca dan
beli yaa. Amin.

Wassalam

Follow me =>>@fiyanarjun1
4.

Tak Selamanya Diam Itu Emas

Posted by: "rumah.maryam" rumah.maryam@yahoo.com   rumah.maryam

Sun Oct 23, 2011 10:52 pm (PDT)



Apakah "Diam" itu selalu seperti emas yang berharga, berkilau
dan mahal harganya ?
Berikut ini adalah 7 hal yang memang perlu kita ketahui seputar sikap
"Diam" yang tepat dan ekologis (tidak merugikan secara fisik
dan psikis terhadap orang orang di sekitar kita). Ketujuh poin itu
dantaranya adalah sebagi berikut.

1. "Diam" yang berarti emas adalah menahan lisan dari
perkataan yang jelek atau bahkan menyakiti orang lain. Ibnul Mubarok
ditanya mengenai nasehat Luqman pada anaknya, lantas beliau
berkata,"Jika berkata (dalam kebaikan) adalah perak, maka diam
(dari berkata yang mengandung maksiat) adalah emas." (Dinukil dari
Jami'ul `Ulum wal Hikam).
2. "Diam" bukan emas bila suatu kebenaran/ nasihat kepada
teman yang memerlukan tidak disampaikan melalui lisan yang lemah
lembut. "Setan Bisu" adalah sebutan seorang ulama kepada mereka
yang tidak mengatakan kebenaran / nasihat kepada teman yang memerlukan
melalui lisan yang lemah lembut.
3. "Diam" dari perkataan yang menyakitkan orang lain adalah
benar2 emas. Percobaan sederhana, pada dua tempat yang berisi sisa
nasi, tempat pertama nasinya dibisikan kata kata baik, tempat kedua
nasinya dimaki maki dengan kalimat kotor. Setelah kedua temtempat
dengan nasi tersebut dibiarkan selama beberapa minggu, hasilnya nasi di
tempat pertama memang berjamur, namun wanginya enak seperti tape. Nasi
kedua juga berjamur namun baunya busuk dan sangat mengganggu hidung.
4. Jika seorang gadis dilamar dan dia hanya "Diam" artinya
dia menerima lamaran tersebut. "dan tidak dinikahi seorang gadis
sampai dia mengijinkan (sesuai kemauannya), Mereka bertanya "Ya
Rasulullah, bagaimana ijinnya ? Beliau menjawab `Jika dia
diam`." (HR. Bukhari-Muslim).
5. Seseorang yang "Diam" saat ditanya padahal kita
didekatnya, kemungkinannya ada 4, dia sedang sariawan parah, telinganya
kurang mendengar, sedang tidak fokus, atau berusaha menutup mulut
karena merasa ada sisa cabe di giginya..hehe
6. Berbaik sangka pada seseorang yang tidak menjawab sms, telpon,
email, YM adalah mulia, karena sudah berusaha berbaik sangka. Namun
jauh lebih mulia jika segera menjawab sms, telpon, email, status FB,
dan YM, tanpa mencari2 alasan sebagai pembenaran, karena sudah mencegah
orang untuk berburuk sangka pada kita.
7. Ketika orang menerima pesan jarak jauh atau bahkan tidak menerima
balasan/ tanggapan dari Sms, telpon, email dan YM, maka pikiran orang
tersebut akan dipaksa untuk menyimpulkan (bisa baik atau buruk)
berdasarkan apapun yang dia terima. Itulah resiko komunikasi jarak
jauh. Sebaiknya usahakan menggunakan komunikasi langsung atau bertatap
muka langsung, karena apa yang terkesan dari komunikasi jarak jauh
kadang berbeda ketika sudah bertemu orangnya langsung.

"Right" silent is Gold and€ ¦'¥ Communication is NOT what you
say, but what they hear€ ¦'¥

Salah satu artikel sederhana yang ingin menginspirasi sahabat sahabat
semua dari: rumahmaryam.com <http://www.rumahmaryam.com/>

(Silahkan menyebarkan artikel ini dengan tetap menyebutkan sumber
aslinya)
5.

Artikel’: Benarkah Karir Orang Jujur Sering Terhambat?

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Oct 23, 2011 10:59 pm (PDT)



Artikel€ ¢â' '¹: Benarkah Karir Orang Jujur Sering Terhambat?
€ ¢Â 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
€ ¢Â 
Judul ini sengaja dibuat tendensius. Soalnya, kita sering mendengar orang-orang mengatakan jika mereka yang tidak jujur malah mendapatkan kesempatan dan karir yang lebih baik. Sebaliknya, orang-orang jujur dan baik malah tersingkir. Faktanya tidak semua orang yang karirnya bagus adalah orang-orang yang tidak jujur. Mungkin memang ada orang tidak jujur yang karirnya cemerlang. Tetapi, keliru jika mengira bahwa ketidakcemerlangan karir kita terjadi karena kita memilih menjadi orang yang jujur. Bukan. Bukan karena kita jujur karir kita tidak berkembang. Justru dengan kejujuran itu kita bisa mendapatkan karir yang bukan sekedar membumbung tinggi, tetapi juga bernilai martabat tinggi. Jujur itu baik. Dan kita bisa membangun karir yang baik dengan landasan kejujuran.
€ ¢Â 
Bayangkan Anda sedang berada dalam sebuah balapan lari marathon. Anda berpacu dengan para pesaing tangguh. Jika sambil berlari Anda memanggul sekarung pasir di pundak; bukankah peluang Anda untuk menang menjadi semakin kecil? Pikiran negatif, dan perasaan kesal Anda kepada orang lain itu tidak ubahnya seperti sekarung beban berat. Persaingannya sendiri sudah sangat sengit. Memelihara perasaan kesal karena memikirkan ketidakjujuran orang lain dalam bersaing sama artinya dengan melemahkan daya saing kita. Sebaliknya, kita akan semakin efektif dalam bersaing jika hati dan perasaan kita tidak dibebani oleh hal-hal seperti itu. Sayangnya, banyak orang yang tersiksa oleh ketidakjujuran orang lain. Lalu menjadikannya sebagai kambing hitam atas kegagalan yang dideritanya. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menyikapi ketidakjujuran lingkungan, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:
€ ¢Â 
1.€ ¢Â Â Â Â Â  Tetaplah menjadi orang baik. Seperti ikan di laut. Meski lingkungan sekelilingnya terasa asin, tetapi daging ikan tidak ikut-ikutan menjadi asin. Meski di sekitar kita ada orang-orang yang tidak jujur, tapi itu tidak berarti kita harus ikut-ikutan menjadi orang yang juga tidak jujur. Mungkin tubuh kita tidak ikut menjadi € ¢â' '¸asin€ ¢â' '¹. Tetapi otak kita sibuk memikirkannya. Hati kita juga sibuk menghujat; € ¢â' '¸mengapa orang macam itu yang mendapatkan kesempatan?€ ¢â' '¹. Hal itu menandakan jika kita terpengaruh oleh ketidakjujuran orang lain. Mendingan Anda fokus saja untuk tetap menjaga nilai-nilai kejujuran Anda. Tidak perlu ikut campur. Kecuali jika Anda mampu € ¢â' '¸mengambil tindakan€ ¢â' '¹ untuk menghentikan ketidakjujuran orang itu. Jika tidak memiliki kemampuan itu, sebaiknya Anda tidak membuang waktu dan energy dengan pikiran dan perasaan negatif yang ditimbulkan oleh ketidakjujuran orang lain. Cukuplah dengan tidak mengikuti perilaku buruk mereka.
Sehingga kita bisa tetap menjadi orang baik.
€ ¢Â 
2.€ ¢Â Â Â Â Â  Adopsi keunggulan orang lain. Kita yang sering tergoda untuk menuduh orang lain € ¢â' '¸tidak jujur€ ¢â' '¹ ini belum tentu benar-benar jujur, lho. Ayolah, akui saja jika kita ini bukan mahluk suci. So, mari berhenti mempermasalahkan ketidakjujuran seseorang. Lebih baik kita temukan keunggulan orang itu agar bisa kita adopsi. Apa sih keburukan orang itu? Baiklah, saya tahu dan saya tidak akan mencontoh itu. Apa sih keunggulan orang itu? Baiklah, saya tahu itu dan saya bersedia untuk melatih diri agar bisa memiliki keunggulan seperti itu. Sikap seperti ini, tentu lebih produktif dan positif. Renungkanlah kembali; apakah benar ketidakujuran yang menjadi faktor penting kesuksesan karir mereka? Ataukah keunggulan mereka yang tidak kita miliki? Kemampuan kita untuk mengadopsi keunggulan pesaing adalah salah satu teknik pertahanan diri yang tinggi. Maka jika kita ingin menjadi pesaing tangguh, kita perlu secara objektif memahami keunggulan orang lain. Lalu
mengadopsinya. Maka kita akan memiliki keunggulan yang sama.
€ ¢Â 
3.€ ¢Â Â Â Â Â  Imbangi dengan keunggulan aspek lain. Ada kalanya keunggulan orang lain itu bukan sesuatu yang bisa diduplikasi. Misalnya, sesuatu yang berhubungan dengan kepribadian dan fungsi utama kerja otak kita. Soal skill, kita bisa pelajari. Tetapi soal kepribaidian dan cara kerja otak, tidak semudah itu. Jika kita orang yang dominan dengan otak kiri misalnya, bukan soal gampang untuk bergeser ke otak kanan. Memaksakan diri hanya akan membuat kita semakin ketinggalan. Akui saja jika itu memang bukan area keahlian kita. Sekalipun begitu, kita bisa tetap berbesar hati. Karena dibalik kelemahan kita, tersebunyi kelebihan yang tidak mereka miliki. Tugas kita adalah menemukan keunggulan pribadi itu. Lalu menjadikannya sebagai aset yang dapat mengimbangi keunggulan orang lain.
€ ¢Â 
4.€ ¢Â Â Â Â Â  Hindari generalisasi keadaan. Jika Anda mendapati seseorang yang tidak jujur namun karirnya semakin menanjak naik, Anda tidak perlu mengeneralisir keadaan. Seolah-olah untuk bisa suskses di perusahaan Anda, seseorang harus tidak jujur. Apalagi sampai memvonis bahwa mereka yang jujur tersingkir dan orang tidak jujur semakin mujur. Kita sendiri yang rugi jika demikian. Kenapa? Karena sepanjang waktu kita akan dihantui oleh perasaan kesal yang entah kepada siapa harus disalurkan. Kita juga bisa menyesal menjadi orang jujur. Dan kita membuang banyak waktu untuk menelan energy negatif itu memasuki setiap sel didalam tubuh kita. Kalau pun ada yang begitu, anggap saja itu sebagai sebuah kekeliruan. Cukup sampai disitu. Lalu kita terus berfokus untuk melakukannya dengan cara lebih baik dan lebih terhormat daripada orang itu.
€ ¢Â 
5.€ ¢Â Â Â Â Â  Jika memang lingkungannya buruk, cari tempat lain. Ada orang yang berpendapat bahwa lingkungan kerjanya sudah dikuasai oleh sekelompok orang tidak jujur yang menguasai system. Mustahil, katanya, orang jujur seperti saya bisa mendapatkan karir bagus jika tidak ikut-ikutan seperti mereka. Jika Anda berada pada situasi seperti itu, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan ikut menjadi pribadi yang tidak jujur? Atau bertahan dengan prinsip hidup positif Anda? € ¢Â Saya pribadi meragukan jika ada lingkungan kerja seperti itu. Jika kita bekerja di perusahaan-perusahaan yang memproduksi atau menjual produk atau jasa yang legal, saya yakin lingkungan kerja kita tidak seburuk itu. Tapi, marilah kita anggap saja memang ada tempat yang sudah sedemikian buruknya sehingga orang-orang baik pasti tersisih. Jika benar demikian, mengapa kita tidak cari tempat lain saja? Toh kita tahu itu bukan tempat yang tepat untuk kita. Tapi sebelum Anda benar-benar
hengkang, ada baiknya merenungkan kembali; apa iya lingkungan kerja Anda sudah sedemikian buruknya? € ¢Â Atau€ ¢â' ¦.
€ ¢Â 
Sangat mudah untuk melihat keburukan orang lain. Lebih mudah lagi untuk menjadikannya sebagai kambing hitam atas kegagalan-kegagalan yang kita alami. € ¢Â Mungkin memang benar ada orang-orang tidak jujur yang mendapatkan kesempatan karir yang lebih baik. Tetapi, kenyataannya tidak selalu demikian kok. Makanya, mencari-cari alasan dari luar sama sekali tidak bisa mendorong diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Daripada berfokus kepada keburukan orang lain, jauh lebih produktif jika kita menyibukkan diri untuk membangun sifat-sifat positif diri sendiri. Jika kita berhasil menjadi pribadi unggul dengan dilandasi oleh sifat-sifat positif, tentu selalu ada tempat baik yang bersedia menerima kehadiran kita. Dan orang-orang baik, selalu memiliki kesempatan untuk mendapatkan karir yang lebih baik.
€ ¢Â 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman € ¢â' '³ 17 Oktober 2011

6.

Art-Living Sos 2011 (A-10  Papan Tulis

Posted by: "Ietje Guntur" ietje_gun76@yahoo.com   ietje_gun76

Sun Oct 23, 2011 11:00 pm (PDT)



Dear Allz€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Selamat
pagiiiiii€ ¢â' ¦semangaaatt pagiiii€ ¢â' ¦.Selamat menyambut awal minggu€ ¢â' ¦Uhuuyy€ ¢â' ¦semangat
dong, ya€ ¢â' ¦.Kan kita barusan liburan€ ¢â' ¦mestinya sekarang semangat sedang
mekar-mekarnya€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Ibarat kertas , libur minggu
kemaren adalah saatnya kita membersihkan kertas kita yang sudah tertulis di
minggu lalu. Coretan-coretan yang tidak penting, sudah kita rapikan. Coretan-coretan
yang bermanfaat bisa kita gunakan untuk hari ini dan hari esok. Begitulah,
hidup kita bergulir, dari satu coretan ke coretan lainnya€ ¢â' ¦Tergantung kepada
kita, mau mencoret apa di dalam kehidupan kita ini. Iya, kan€ ¢â' ¦mau menulis lagu,
silakan. Mau menggambar, juga boleh. Bahkan kalau kita hanya ingin sekedar
menarik satu garis tak terputus, itu pun merupakan ekpresi dari diri kita€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Eeeh, saya jadi teringat.
Punya€ ¢Â  corat-coretan buat teman dan
sahabatku semua. Mumpuuuung€ ¢â' ¦mumpuuung€ ¢â' ¦Mumpung kita ketemu. Mumpung kita lagi
sehat. Mumpung kita diberi kesempatan untuk mencorat-coret. Naaah€ ¢â' ¦sekarang saya
perlu sarana buat mencoret niiih€ ¢â' ¦.
€ ¢Â 
Bagaimana kalau kita pakai
papan tulis saja ? Boleh, khan ? Kalau boleh, ya saya cerita saja tentang papan
tulis. Nanti kita lihat, kita boleh mencoret pengalaman apa di situ.
€ ¢Â 
Okeee ?? Dokeee€ ¢â' ¦??? Selamat
menikmati papan tulis kita€ ¢â' ¦Selamat mencoret juga.
Semoga berkenan.
€ ¢Â 
Jakarta, 17 Oktober 2011
€ ¢Â 
Salam hangat,
€ ¢Â 
€ ¢Â 
Ietje S. Guntur
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢â'¹¥â'¹¥â'¹¥
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢Â 
Art-Living Sos 2011 (A-10
Friday, October 14, 2011
Start : 10/14/2011 7:09:08 AM
Finish : 10/14/2011 2:02:24 PM
€ ¢Â 
€ ¢Â 
PAPAN€ ¢Â  TULIS
€ ¢Â 
Saya sedang berada di kelas. Menghadapi sejumlah
peserta pelatihan Iya€ ¢â' ¦walaupun sehari-hari pekerjaan saya bukanlah sebagai
seorang guru atau dosen, akan tetapi ada hari-hari khusus, saat saya dengan
kegembiraan dan semangat empat lima manggung di kelas-kelas
pelatihan€ ¢â' ¦hehe€ ¢â' ¦Istilah kerennya sih training atau pelatihan, tetapi yang saya
rasakan adalah berbagi pengalaman. Dan biasanya€ ¢â' ¦justru saya yang mendapatkan
pengalaman lebih banyak dari peserta di kelas€ ¢â' ¦Itu adalah salah satu alasan,
kenapa saya suka sekali mengisi kelas-kelas pelatihan.
€ ¢Â 
Alasan kedua adalah, ini kata ibu saya dulu, bahwa
saya perlu menyalurkan energi yang berlebih dari diri saya. Ngomong ! Iya, saya
harus membuka mulut, dan mengeluarkan kata-kata. Berbicara€ ¢â' ¦kepada siapa saja.
Duluuuu€ ¢â' ¦saya bisa tahan ngomong berjam-jam, kepada orang di rumah, kepada
kucing, kepada anjing, kepada pohon€ ¢â' ¦bahkan kepada angin yang lewat€ ¢â' ¦hehe€ ¢â' ¦Kalau
tidak ngomong, ya nyanyi€ ¢â' ¦Mending kalau suara saya bagus. Rasanya siiih€ ¢â' ¦kualitas
suara saya hanya lumayan buat membuat nyamuk berhenti berdenging€ ¢â' ¦ kuatir dapat
saingan€ ¢â' ¦hahaha€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Berbagi pengalaman di kelas, dan ngomong€ ¢â' ¦itu
adalah passion saya. Gairah saya.
Rasanya gimana gitu€ ¢â' ¦kalau sudah ngoceh-ngoceh€ ¢â' ¦Di tambah satu lagi€ ¢â' ¦hobby
mencorat-coret ! Pas banget buat jadi modal di depan kelas€ ¢â' ¦eheemmm€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Nah, dengan semua alasan itu, terutama alasan
corat-coret€ ¢â' ¦* yang juga untuk menyalurkan energi yang berlebih *, saya butuh
sarana buat mencorat-coret yang halal. Untuk itulah saya butuh papan tulis.
€ ¢Â 
Jadi deeeh€ ¢â' ¦kelas saya, di mana pun, baru lengkap
kalau ada papan tulis, papan buat corat-coret. Di situlah nanti saya akan
melampiaskan dan mengeluarkan isi hati, isi kepala, dan pengalaman apa saja
yang tersimpan€ ¢â' ¦yang tentunya relevan dengan tujuan pelatihan, dalam bentuk
gambar, tulisan, bahkan hanya sekedar coretan tak berarti€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
€ ¢â'¹¥
€ ¢Â 
Ngomong-ngomong soal papan tulis. Rasanya sih,
bukan hanya saya yang membutuhkan media tersebut. Semua guru di kelas, bahkan
sekarang di kelas alam di luar ruang, membutuhkan papan tulis. Papan tulis ini,
sesuai dengan namanya, memang diutamakan untuk menulis, plus menggambar. Yang
ditulis tentu saja materi yang sedang diajarkan, atau terkadang hanya sekedar
menulis : Tugas rumah ! alias : PR. Kerjakan halaman sekian sampai dengan
halaman sekian€ ¢â' ¦hihi€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Perkembangan bentuk dan bahan papan tulis ini juga
mengikuti jaman. Duluuu€ ¢â' ¦papan tulis ini terbuat dari papan yang dicat warna
hitam, sehingga disebut juga blackboard. Untuk menuliskannya dipergunakan kapur tulis berbentuk batang. Urusan papan
hitam dan kapur tulis ini punya banyak cerita di jaman sekolah dulu. Tapi itu
nanti ya, kita bahas di belakang.
€ ¢Â 
Belakangan, papan tulis dibuat dari bahan papan
dengan lapisan formika putih, dan mempergunakan semacam spidol warna warni
untuk menulis. Bahkan di beberapa perusahaan, papan tulis tidak lagi berbentuk
papan, tapi dari lempengan kaca yang agak tebal, yang ditempelkan di dinding
mirip hiasan. Jadi secara estetika memang lebih indah. Tidak kumuh dan sekedar
seperti tempelan belaka.
€ ¢Â 
Namun apa pun bahannya, yang paling utama dari
kehadiran papan tulis ini adalah fungsinya. Bagi murid-murid, papan tulis bisa
menjadi sumber informasi atau sumber pengetahuan yang diperlukan. Tetapi bisa
juga menjadi area yang paling ditakuti.
€ ¢Â 
Saya ingat, jaman SD sampai SMA, istilah € ¢â' '¸ maju ke
papan tulis€ ¢â' '¹, mirip dengan instruksi untuk menjalani hukum gantung atau hukum
tembak. Bila ada tugas rumah atau PR, maka kecemasan yang pertama dibawa ke
sekolah adalah pertanyaan, € ¢â' '¼ Bagaimana nanti kalau disuruh maju ke papan tulis
!€ ¢â' '½
€ ¢Â 
Hampir semua anak, yang ranking satu maupun yang
tidak ada rankingnya, selalu cemas bila disuruh ke depan kelas, dan menuliskan
sesuatu di papan tulis. Kita pasti akan ingat, guru-guru yang paling galak
seantero sekolah, yang selalu memberi giliran tanpa pandang bulu kepada setiap
murid di kelas. Wajah-wajah yang ketakutan, wajah-wajah yang sok cuek,
wajah-wajah yang memelas biasanya akan menjadi sasaran utama untuk menjalani
prosesi maju ke papan tulis€ ¢â' ¦Saya sendiri, tidak urung, kalau disuruh ke papan
tulis akan berkeringat dingin. Telapak tangan menjadi basah, dan jantung
berdebar seratus kali lebih cepat dari biasa. Tidak jarang, mata menjadi
berkunang-kunang. Sehingga tidak tahu lagi, mau menulis apa di papan
tulis€ ¢â' ¦hiiikss€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Bukan hanya itu. Kadang-kadang papan tulis juga
menjadi area tempat hukuman.
€ ¢Â 
Selain tempat untuk menulis tugas rumah, papan
tulis dan sekitarnya juga menjadi wilayah untuk menghukum anak-anak yang tidak
membuat tugas, anak-anak yang tidak disiplin, atau beberapa pelanggaran
peraturan lainnya. Jaman saya SD, ketika sering dilakukan pemeriksaan rutin
untuk kebersihan kuku, maka papan tulis adalah area paling ditakuti, karena
bisa menjadi semacam etalase.
€ ¢Â 
Saya sendiri pun tidak jarang termasuk € ¢â' '¸golongan
orang-orang yang malang€ ¢â' '¹â' ¦yang tertangkap tangan karena belum sempat menggunting
kuku tangan dan kuku kaki€ ¢â' ¦hiiikss€ ¢â' ¦Namun, karena biasanya golongan ini termasuk
golongan mayoritas di kelas, jadi deeeeh€ ¢â' ¦kami merasa senasib sepenanggungan,
dan menderita berjamaah. Memang malu juga sih dipajang karena kuku kaki dan
tangan yang mirip tangan kucing€ ¢â' ¦tapi kan malunya ditanggung bersama€ ¢â' ¦hihihi...
€ ¢Â 
€ ¢â'¹¥
€ ¢Â 
Masih ada lagi. Sisi lain dari papan tulis.
€ ¢Â 
Selain tempat menjalani prosesi hukum gantung ,
papan tulis adalah area kekuasan€ ¢â' ¦hmmh€ ¢â' ¦Bagaimana ceritanya ?
€ ¢Â 
Coba saja perhatikan. Biasanya papan tulis yang
sudah penuh coretan akan dihapus bila kita akan menggunakan ruang itu untuk menulis
lagi. Nah, yang boleh menghapus papan tulis biasanya adalah anak-anak yang
memiliki keistimewaan. Keistimewaan pertama adalah bagi ketua kelas ! Yang
notabene dipilih karena mau disuruh-suruh, dan pandai pula menyuruh-nyuruh
teman sekelasnya€ ¢â' ¦hehe€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
Dengan kewenangan yang dimilikinya, seorang ketua
kelas akan membersihkan dan menghapus papan tulis. Lalu dengan gagah, kadang
sambil cengar-cengir,€ ¢Â  akan keluar kelas untuk
membersihkan penghapus papan tulis yang biasanya penuh dengan bubuk kapur
tulis. Kebolehan keluar kelas pada saat teman-teman sekelas dicekam ketakutan
menghadapi guru, merupakan hak istimewa untuk ketua kelas, atau anak yang
diistimewakan tadi.
€ ¢Â 
Itu sebabnya juga, jabatan ketua kelas jaman SD
sampai SMA dulu identik dengan hak istimewa untuk menghapus papan
tulis€ ¢â' ¦hahahaha€ ¢â' ¦.
€ ¢Â 
€ ¢â'¹¥
€ ¢Â 
Saya pikir, urusan papan tulis telah selesai
ketika saya menerima ijazah SMA dan melanjutkan kuliah.
€ ¢Â 
Yeaaah€ ¢â' ¦ternyata tidak !
€ ¢Â 
Ketika saya sudah bekerja, sebagian besar waktu
saya juga dihabiskan di dekat-dekat papan tulis. Memang sekarang fungsinya
tidak lagi sebagai area hukum
gantung. Tetapi tetap saja€ ¢â' ¦di dalam rapat atau pertemuan dengan unit kerja atau
pun dengan pihak luar, kami menggunakan sarana papan tulis untuk menampilkan
informasi yang akan disampaikan.
€ ¢Â 
Papan tulis,
terutama papan putih dan kadang papan beralas kertas, memang merupakan sarana
penampilan informasi. Walaupun sekarang, sudah ada yang menggunakan tampilan
elektronik, seperti infokus * maaf, ini bukan iklan*, atau
slide projector * produk yang agak lama *, tapi tetap saja....urusan coret-mencoret itu diperlukan
di depan kelas. Bagi orang yang agak kelebihan energi seperti saya, bergerak di
depan papan tulis seperti sebuah hiburan tersendiri. Melampiaskan energi
sekaligus berpikir sambil bergerak. Yaah, kalau penari sih menguasai panggung
dengan tarian. Penyanyi menguasai panggung dengan lagu. Seorang trainer atau
penyaji presentasi menguasi audiens dengan papan tulis...hehe...
€ ¢Â 
Dan€ ¢â' ¦lagi-lagi€ ¢â' ¦di dunia kerja pun papan tulis bisa
menjadi banyak fungsi. Selain berfungsi sebagai media presentasi untuk unjuk
diri, di sisi lain juga seperti media tiang gantungan. Terutama bila kita akan
presentasi di depan klien yang galak, atau di depan boss yang setengah
dewa€ ¢â' ¦hiiks€ ¢â' ¦Berdiri di depan papan tulis, ditatap oleh sekian pasang mata tajam
yang mirip dengan pedang terhunus, tidak jarang membuat keder para penyaji
materi. Papan tulis pun dapat menjadi obyek pelampiasan€ ¢â' ¦dicoret-coret€ ¢â' ¦sana
sini, agar tampilan presentasi kelihatan keren€ ¢â' ¦Padahal tujuannya, untuk membuat
audiens terkesan, dan bagi penyaji materi presentasi untuk meredakan
ketegangan.
€ ¢Â 
€ ¢â'¹¥
€ ¢Â 
Menatap papan tulis di depan kelas, saya
tersenyum. Lalu merenung.
€ ¢Â 
Beruntung, kali ini saya mendapat dua papan tulis.
Yang satu papan tulis elektronik berlatar putih yang bisa dicetak hasilnya. Dan
satu lagi papan dengan alas kertas, yang siap untuk dicorat-coret.
€ ¢Â 
Sungguh, papan tulis hanyalah sarana atau media.
Tapi bayangkan kalau tidak ada papan tulis, yang hitam atau yang putih,
bagaimana dulu kita dapat belajar ? Bagaimana dulu kita dapat berkonsentrasi
mendengarkan penjelasan guru-guru kita ? Bagaimana dulu kita dapat memperoleh
informasi yang begitu berharga dan menjadi modal awal pengetahuan kita tentang
huruf € ¢â' '¼A, B, C, D hingga Z€ ¢â' '½?
€ ¢Â 
Papan tulis di ruangan saya masih tegak dan diam
membisu. Dia masih belum terisi oleh tulisan maupun coretan apa pun. Namun,
dengan kehendak kita, maka ia dapat berisi informasi apa pun yang kita
inginkan.
€ ¢Â 
Seandainya kita dapat belajar dari papan tulis.
Yang menerima hidup ini dari berbagai pihak. Yang menerima dan menyampaikan
informasi kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang dengan rendah hati, siap
dicoret dan dihapus. Yang dengan rendah hati telah menjadi bagian dari kemajuan
dan perkembangan dunia ini.
€ ¢Â 
Semoga saja€ ¢â' ¦.
€ ¢Â 
€ ¢Â 
Jakarta, 14 Oktober 2011
€ ¢Â 
Salam hangat,
€ ¢Â 
€ ¢Â 
Ietje S. Guntur
€ ¢Â 
Special note :
€ ¢Â 
Terima kasih kepada
guru-guruku di SD, SMP dan SMA€ ¢â' ¦yang membuat aku percaya diri menghadapi papan
tulis yang kosong€ ¢â' ¦dan juga kepada sebuah resto unik yang menuliskan
menu-menunya di papan tulis, dengan tulisan yang lucu€ ¢â' ¦Terima kasih telah
menjadi inspirasi tulisan ini€ ¢â' ¦
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢Â 
€ ¢â'¹¥â'¹¥â'¹¥
7.

(oot) Balada 13 Pembantu Rumah Tangga (yang pernah bekerja di rumah

Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com

Sun Oct 23, 2011 11:00 pm (PDT)



Guys,

Novel unik dari kisah nyata : Balada 13 Pembantu Rumah Tangga yang sarat
dengan kisah sedih, lucu, aneh dan haru sebentar lagi terbit.

Bagi yang ingin memesannya langsung dapat menghubungi penulis di
made.t.artiana@gmail.com
atau teddyartiana_photography@yahoo.com

kunjungi blognya di http://balada13pembantu.blogspot.com

warm regards,
MTA
8a.

Re: (Catcil) Belajar dari Mereka ^_^ -  Brilliant Ways

Posted by: "t.wfarida" t.wfarida@yahoo.com   t.wfarida

Sun Oct 23, 2011 11:04 pm (PDT)




Nabi Muhammad SAW, Albert Einstein, Benito Mussolini dan Friedrich
Wilhelm Nietsche adalah contoh-contoh manusia yang dikategorikan
cemerlang. Anak cemerlang memiliki IQ lebih dari 140, demikian kata
Terman, Psikolog yang bersibuk diri dengan penelitian tentang anak-anak
jenius. Walau dalam banyak hal mereka lebih menonjol dari teman
seusianya, namun anak-anak yang cemerlang bukannya tidak punya
kesulitan.

Seorang Sosiolog berkebangsaan Inggris, Michael Young menulis sebuah
artikel, konon pada tahun 1990 nanti posisi seseorang hanya ditentukan
oleh "IQ"nya. Kiranya apa yang digambarkan Michael tidak mengandung
teka-teki yang terlalu sulit ditebak. Lecemerlangan memang sebuah
isyarat jaman. Orang-orang cemerlang senantiasa hadir menjadi
inspirator dunia. Masa depan yang ditandai kemajuan ilmu pengetahuan
bersumber dari pikiran-pikiran yang jenius yang lahir dari
manusia-manusia yang memiliki kecemerlangan.

Dinamika pembaharuan berkembang setiap saat, kreatifitas berpikir
senantiasa mewarnai dinamika itu. Kehadiran seseorang dalam perannya
sangat besar ditentukan oleh kemampuan yang dimilikinya, dan kemampuan
ini berpangkal pada kecemerlangan akan pikirannya.

Lalu bagaimana akan halnya kecemeralangan itu. Apakah itu karena
keturunan, pendidikan, perawatan atau pemupukan baik jasmani dan
rokhani atau harus keduanya? Usaha untuk menghadirkan orang-orang
jenius telah diusahakan manusia dari waktu ke waktu. Orang Jepang telah
merintisnya sejak berakhirnya perang dunia kedua dengan meningkatkan
gizi makannya. Orang-orang modern sekarang merencanakan melakukan
usaha-usaha untuk melahirkan manusia jenius dengan melakukan pembuahan
cangkokan yang dikenal inseminasi buatan. Konon "benih" orang jenius
disuntikkan kepada wanita yang memiliki persyaratan sempurna untuk
mengandung bayi yang cemerlang, atau dengan cara pembuahan di dalam
tabung laboratorium. Dihadakan dari usaha ini melahirkan manusia jenius
luar biasa.

Orang-orang cemerlang yang pernah hadir dalam sejarah memiliki latar
belakang yang bervariasi. Anak-anak cemerlang tidak dimonopoli oleh
golongan anak-anak tertentu, mereka meliputi semua tingkat jenis
golongan, bisa dari golongan sosial yang memiliki ekonomi tinggi
ataupun dari mereka yang ekonominya rendah. Sebagai contoh :

Muhammad SAW bayi kecil bercahaya, lahir dari seorang janda muda
yangditinggal mati suami tercinta dalam usia enam bulan di kadnungan.
Dalam keadaan piatu, Muhammad menjalani masa kanak-kanaknya di bawah
asuhan kakeknya meninggal. Kakeknya Abdul Muthalib, sorang bangsawan
arab, pemimpin kabilah (suku) dan orang yang terpercaya untuk menjaga
'Baitul Haram' (Ka'bah). Alur keturunan Nabi Muhammad SAW berpangkal
pada Nabi Ismail AS putra Ibrahim AS yang mendirikan Ka'bah Al
Mukaromah. Dalam kecemerlangannya, Muhammad diberi amanah oleh Allah
menjadi seorang Nabi. Dalam waktu 23 tahun Muhammad telah berhasil
meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan yang sempurna. Dan tatanan itu
yang akan menjadi tatanan masyarakat yang sesungguhnya dari tatanan
masyarakat katagori Michael Hart dalam bukunya "The 100, A ranking of
The Most Influental - Persone in History, Muhammad SAW menempati urutan
pertama ukuran yang digunakan Hart adalah orang yang menjadi pemeran
sejarah atau memerankannya.

Albert einstein, yang dalam buku tersebut memenpati urutan kesepuluh
adalah manusia ajaib, penemu teori Relativitas. Ia juga pemain
sepakbola brilian serta selalu mendapat nilai tinggi dalam bahasa Latin
dan Yunani. Keluarga Einstein cukup terpandang, anak bangsawan Yahudi.

Benito Amalkare Andrea Mussolini, diktator dunia dari Italia, pendiri
Fasisme dan bersekutu dengan Nazi pada perang dunia pertama. Ia seorang
anak tukang pandai besi. Masa kecilnya hidup dalam kemiskinan dan
menggelandang. Nietsche pada kecilnya yang selalu sakit-sakitan dan
terkena penyakit ayaan. Pada usia 21 tahun menemukan gagasan
filsafatnya, melancarkan kritikan tajam terhadap Teisme. ia menjadi
fisuf besar.

Untuk membantu mencari kecemerlangan anak-anak, kerangka teori seperti
disebut diatas dapat berguna apabila tidak terjerat dalam satu pandangan
yang kaku. Menurut Terman katagori anak-anak yang memilih kecemerlangan
adalah anak-anak yang memiliki IQ 140 ke atas. Anak-anak yang diberi
karunia kecemerlangan memiliki ciri-ciri yang menonjol

Ciri-Ciri Anak Cemerlang

Dalam penelitiannya, Terman menemukan bahwa anak yang memilii
keistimewaan luar biasa dari segi jasmani keadaannya lebih unggul
dibanding dengan anak-anak menengah atau biasa. Dia lebih kekar
tubuhnya dan lebih sehat dari orang biasa. Dia juga lebih mampu
mengandalikan dan menguasai otot-ototnya, karena itu dia lebih mampu
menggunakan waktunya dengan pekerjaan-pekerjaan, ia lebih mampu
bertahan secara lebih tekun.

TErman berpendapat, kaki bengkok, cacat penglihatan, dada sempit, kurang
banyak terdapat pada kelompok anak-anak cemerlang. Disamping itu Terman
juga menemukan bahwa anak-anak cemerlang, pada umumnya lebih gagah,
lebih bagus rupanya dari teman-teman yang menengah dan biasa.

Dalam usia yang sangat dini, anak-anak cemerlang dalam semua bidang
studi pada umunya telah membuktikan keistimewaan mereka, bukan pada
salah satu saja, keistimewaan yang memuncak adalah dalam membaca dan
matematika, pengguna bahasa, pengetahuan dan kesenian. Mereka pada
umumnya kurang mempunyai kecenderungan dalam sejarah, civic dan abjad.
Dan tulisan mereka tidak unggul sama sekali.

Kecenderungan membaca sangat kuat pada anak-anak cemerlang, terbentuk
pada masa yang sangat dini dari umur mereka. Kira-kira separoh dari
kelompok yang diteliti Terman mampu membaca sebelum mereka masuk bangku
sekolah, awalaupun mereka belum diajari.

Dari segi watak juga kurang manyombongkan dan berbangga-bangga,
dibanting dengan anak-anak biasa, dibanding dengan anak-anak biasa,
kendatipun hasil yang dicapainya hampir pada semua segi istimewa.
Disamping itu kemungkinan menyontek dalam ujian sangat kecil. Sikap
sosial mereka lebih sehat dan stabil, dan mereka lebih mantap dan sehat
dari segi emosi daripada teman-temannya yang biasa.

Kesulitan-kesulitan

Meskipun begitu tidak berarti bahwa anak cemerlang dapat memecahkan
persoalannya sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain. Ia juga
memerlukan pertolongan, bimbingan, kasih sayang, penghargaan dan
pengertian; sehingga ia mampu mengarahkan kehidupannya. Anak-anak
cemerlang lebih banyak menghadapi kesulitan bila dibandingkan dengan
anak-anak biasa, ia menemui bermacam-macam kesulitan khusus, yang
tidak dihadapi anak-anak biasa. Kesulitan khusus pada umumnya tidak
disebabkan oleh keistimewaannya, tetapi lebih banyak disebabkan oleh
keadaan dan sikap orang lain terhadap keistimewaannya. Orang tua atau
orang lain yang lebih dewasa memperlakukan atas ulahnya, kreatifitasnya
dan berbagai keinginan-keinginan yang bergolak yang muncul dari
kecemerlangannya diperlakukan sangat tidak tepat yang dapat menghambat
perkembangannya. Ulah yang mermacam-macam ditanggapinya secara dingin,
bahkan orang tua atau dewasa lebih suka matematika kreatifitas itu
karena menyulitkan bagi orang yang lebih dewasa mengimbanginya.

Disamping itu, biasannya karena tidak adanya perhatian dari keluarganya,
khususnya orang tua. Seperti kasus yang memilukan dari seorang anak
wanita yang mempunyai keistimewaan di bidang seni, ia dipaksa harus
mengikuti kemauan orang tuanya. Kisahnya berakhir dengankisah dari
macam gadis malang itu. Hidupnya merana, menderita dan merasa bosan di
rumah dan didalam pekerjaannya. Sebagai orang tua semestinya bersikap
wajar terhadap ulah putra putrinya. Untuk itu diperlukan seperangkat
pengetahuan yang berhubungan dengan perkembangan watak anak-anak.

Saat di seberang Marga; bersama teman-teman SMPN2, Kampus 2 Temanggung

Temanggung, 18 Oktober 2011

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novikhansa@... wrote:
>
> Aku menyusuri jalan yang sama dan menaiki kendaraan umum yang sama.
Perjalananku ke kampus memakan waktu sekitar satu setengah jam. Itu pun
sudah berusaha kuatur agar tidak berputar-putar. Mengatur strategi
dengan menyambung angkot.
>
> Aku turun di tempat yang sama dan kemudian menaiki angkutan seperti
biasa sebanyak tiga kali hingga tiba di kampus. Tempat yang mempunyai
magnet tersendiri bagi kami untuk kembali ke sini.
>
> Sudah pasti aku terlambat, hehe. Tapi, alhamdulillah masih boleh masuk
kelas. Ada pemandangan yang berbeda kala itu. Seorang bayi mungil yang
tertidur pulas di pojok kelas. Rupanya, temanku yang beberapa bulan cuti
melahirkan telah kembali. Aku pikir, dia tak lagi meneruskan kuliah dan
tinggal di Bintan.
>
> Rupanya, setelah cuti melahirkan, sang bunda kembali meneruskan kuliah
yang tinggal satu tingkat lagi. Fathi nama bayi itu. Lucu melihatnya
tertidur pulas, walau kadang juga menangis. Kalau sudah begitu, sang
bunda akan duduk di lantai memangkunya.
>
> Sambil Fathi berada di pangkuan, sang bunda tetap mencatat apa yang
disampaikan sang dosen. Aku menatap pemandangan mengharukan itu.
Subhanallah, semangat belajarnya :)
>
> Di depanku, ada bunda lain. Ia memang senang dipanggil bunda. Usianya
tak jauh dengan usia ibuku. Bunda sering menasihati kami yang muda-muda.
Tadi, ia bercerita. Anaknya yang tengah tugas di Medan mengirimkannya
pesan. Kurang lebih isinya begini, "Bunda, aku sudah di hotel, tapi aku
kangen sama Bunda." Aku lihat ia menitikkan airmata.
>
> Tepat di sebelahku, ada bunda yang lain. Kali ini, dia membawa anaknya
ke kampus. Katanya, anak-anaknya meminta ikut saat ia mau berangkat
kuliah. Saat sang bunda belajar, tiga anak itu diminta duduk-duduk di
masjid atau di kantin.
>
> Beberapa waktu lalu, ada seorang anak yang hampir selalu ikut bundanya
berbocengan sepeda menuju kampus. Anak itu juga duduk di kelas sambil
belajar atau menggambar. Sesekali, aku perhatikan atau mengajaknya
ngobrol.
>
> Hmm, aku jadi ingat kisah Rasulullah ketika masih kecil. Rasulullah
pernah diajak kakeknya, Abdul muthalib, ke pertemuan-pertemuan di Darun
Nadwah. Sang kakek merupakan salah satu petinggi di kalangan kaum
Quraisy. Di kesempatan lain, di usia 12 tahun, Rasulullah sudah mulai
ikut pamannya, Abu Thalib berdagang ke Syiria.
>
> Anak-anak diajak mengikuti orangtua yang melakukan aktivitas kebaikan
untuk sekaligus memberi contoh.
>
> Sewaktu kecil, aku diajak bapak I'tikaf. Aku belum memahami apa itu
I'tikaf. Aku masih bermain-main dengan temanku yang juga diajak bapaknya
I'tikaf. Bapak juga menyuruh kami mengikuti pengajian pekanan ataupun
TPA di masjid. Beliau juga menyuruh kami mengikuti pesantren kilat yang
hampir tiap tahun diadakan di bulan Ramadhan. Secara langsung, bapak
mengajak dan mengenalkan pada aktivitasnya di masjid.
>
> Selain itu, saat bapak menyusun buku sekolah, ia juga melibatkan kami
untuk membantu, entah itu ilustrasi yang mungkin terlihat biasa saja.
Bapak juga melibatkan kami di toko buku. Yah, bertahun-tahun silam, kami
punya toko buku sekolah di rumah ini. Ternyata hal itu bukan semata-mata
menyuruh, tapi juga memberi teladan. Kami yang belum memahami mungkin
berpikir terpaksa dan malas-malasan, padahal ini adalah salah satu cara
mengajarkan dan memberi teladan kepada sang anak.
>
> Aku perhatikan bayi mungil itu. Ibunya tengah shalat Ashar di bawah.
Aku sendiri menemaninya. Dia sesekali tersenyum dan tertawa dalam
tidurnya.
>
> Moga walau kamu masih bayi, apa yang ada di sini membekas di hatimu,
ya :)
>
> Moga suatu hari nanti, ketika aku punya anak, aku juga bisa
mengajaknya mengenalkan kecintaan pada Islam, ilmu, dan sesuatu yang
bermanfaat dengan teladan. Aamiin
>
>
>
>
> ~home sweet office~
> Pinggiran Jakarta,
> 14 Oktober 2011
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry€ ¦®
>

9.

Artikel’: Jabatan Kita, Tidaklah Abadi

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Oct 23, 2011 11:09 pm (PDT)



Artikel€ ¢â' '¹: Jabatan Kita, Tidaklah Abadi
€ ¢Â 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
€ ¢Â 
Setiap karyawan sewajarnya memiliki ambisi untuk meraih posisi-posisi yang bisa meningkatkan tarap hidupnya. € ¢Â Namun hati-hati, jangan sampai menodai perjuangan itu dengan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Nanti bisa menyesal. Kapan penyesalan itu datang? Nanti ketika sudah tidak menjabat lagi. Saat dunia terasa sunyi, rasa sesal itu bisa datang menghantui. Dan saat itu, semua sudah serba terlambat. Jadilah orang yang memiliki jabatan tinggi namun tetap rendah hati. Hal itu dimulai dari cara mendapatkannya dengan langkah-langkah terpuji. Saat nanti kita tidak menjabat lagi, kita akan merasa lega didalam hati. Lagi pula, tidak ada jabatan yang abadi. Yang ada adalah giliran untuk saling berganti. Maka penting untuk memastikan bahwa cara kita mendapatkannya baik. Dan cara mengembannya juga baik. Begitu pula cara mengakhirinya.
€ ¢Â 
Tanggal 18 Oktober 2011 SBY mengumumkan perombakan kabinet. Hal ini € ¢Â menegaskan bahwa setinggi apapun jabatan kita, bisa hilang begitu saja. Apakah ada orang yang ingin kehilangan jabatan tinggi secara tiba-tiba? Saya kira tidak. Apalagi jika jabatan itu sangat bergengsi. Memberikan penghasilan tinggi. Dan fasilitas yang serba mewah. Makanya kita sering terlalu terikat dengan jabatan. Mengejar-ngejarnya. Lalu mendekapnya seolah tidak ingin terpisahkan lagi. Padahal itu berbahaya sekali. Jika tiba saatnya harus mengembalikan mandat, kita bisa terkena sindrom kehilangan kekuasaan alias post power syndrom. Terkena serangan jantung. Atau sekedar merasa bingung dan linglung. Kita harus memiliki keinginan untuk meraih pencapaian yang tinggi. Namun, kita juga perlu memerdekakan diri dari belenggu ketergantungan pada jabatan tinggi. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar membangun pencapaian tinggi namun tetap menjadi pribadi yang merdeka, saya ajak
memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:
€ ¢Â 
1.€ ¢Â Â Â Â Â  Bersiap-siaplah untuk kehilangan jabatan. Menteri, Direktur, CEO, bahkan Presiden pun cepat atau lambat akan berhenti juga. Tidak masalah apakah diberhentikan karena masa jabatannya habis, dinilai tidak bagus, atau pensiun. Meskipun masih ingin sekali untuk menjabat, tetap saja tidak bisa mengalahkan kodrat. Jabatan Anda apa? Pasti akan berakhir. Setiap jabatan empuk, memiliki sifat adiktif yang membuat kita lengket kepadanya. Terbuai dalam kenikmatannya sering membuat kita terlena, dan kurang siap menerima kenyataan ketika tiba saatnya untuk lengser. Kita justru perlu terus sadar jika jabatan itu hanya sementara. Dengan kesadaran itu, bukan hanya bisa menerima kenyataan saat kehilangannya. Lebih dari itu, kita bisa tetap rendah hati meski punya jabatan tinggi. Mereka yang tinggi hati dan € ¢â' '¸sok bossy€ ¢â' '¹ menunjukkan rendahnya nilai kesadaran akan betapa tidak langgengnya jabatannya. € ¢Â Jika saat itu tiba, mereka terkejut, dan sulit untuk
menerima kenyataan. Sedangkan orang-orang yang sadar dengan ketidakabadian itu bisa bersiap lebih baik menyongsong saat akhir. Maka secara fisik dan mental pun dia sudah memiliki kesiagaan yang tinggi. Jika saat itu tiba? Mereka menyambutnya dengan senyum kepuasan dan kesiapan.
€ ¢Â 
2.€ ¢Â Â Â Â Â  Bersiap-siaplah untuk menerima tugas besar. Seperti dua sisi keeping mata uang; ada yang kehilangan jabatan, dan ada pula yang mendapatkannya. Kesempatan itu sering datang tidak terduga. Tiba-tiba saja boss kita mengundurkan diri. Tiba-tiba saja manager kita dihire oleh competitor. Tiba-tiba saja, ada posisi kosong yang menggiurkan. Bayangkan jika saat itu tiba; Anda tidak memiliki kesiapan untuk menunjukkan bahwa Anda layak mendapatkannya. Kesempatan itu akan kembali melayang ke tangan orang lain yang lebih siap dari Anda, bukan? Banyak orang yang merasa rugi kalau berperilaku, bertindak dan berprestasi tinggi jika posisinya belum tinggi. € ¢â' '¼Nanti saja kalau saya sudah mendapatkan jabatan tinggi,€ ¢â' '½ begitu kilahnya. Padahal, orang tidak dipromosi sekedar dengan prestasi € ¢â' '¸nanti€ ¢â' '¹, melainkan kinerja dan kualitas pribadinya selama ini. Jika Anda memiliki ambisi tinggi, maka Anda harus menunjukkan kesiapan untuk mendapatkan posisi tinggi itu
sejak saat ini. Sungguh, Anda tidak pernah tahu kapan kesempatan itu akan datang. Namun selama Anda telah siap untuk mendapatkannya, Anda akan benar-benar berhasil meraihnya.
€ ¢Â 
3.€ ¢Â Â Â Â Â  Ingatlah bahwa jabatan itu adalah amanah. Masalah terbesar kita adalah sering mengira bahwa jabatan itu adalah keadaan dimana kita bisa mereguk semua kenikmatan. Makanya tidak heran jika setelah menjabat kita tergoda untuk sekedar menikmati fasilitasnya, memamerkan kementerengannya, dan ngotot untuk mempertahankannya. Lha, hasil kerja kita apa? Tenang saja, pejabat lain juga tidak hebat-hebat amat tapi aman-aman saja tuch. Keliru, jika kita merujuk kepada orang lain yang kinerjanya biasa-biasa saja. Ini tentang diri kita. Dan ini tentang jabatan kita. Maka ini, adalah tentang bagaimana kita menjalankan amanah sebaik-baiknya. Orang-orang yang tidak menjalankan amanah dengan baik justru beresiko besar kehilangan jabatannya. Sebaliknya mereka yang mampu menjaga dan menunaikan amanah, lebih berpeluang untuk mendapatkan amanah yang lebih besar. Ingatlah bahwa jabatan Anda adalah amanah yang harus ditunaikan. Sebagai imbalannya, Anda mungkin akan
terus diberi kepercayaan. Atau, saat pensiun nanti; Anda mempunyai kisah yang pantas untuk diceritakan kepada anak cucu.
€ ¢Â 
4.€ ¢Â Â Â Â Â  Sadarlah jika pemegang amanah pasti diawasi. Soal pekerjaan, mungkin urusannya hanya antara Anda dengan perusahaan. Namun soal amanah, bukan hanya dengan manusia kita berurusan. Ada Tuhan. Kita yang mengaku percaya kepada adanya Tuhan tidak patut mengabaikan amanah. Terutama karena jabatan tinggi itu memiliki efek samping bernama € ¢â' '¸lupa diri€ ¢â' '¹. Kita bisa lupa bahwa derajat kita sama dengan mereka yang lebih rendah posisinya, misalnya. Kita juga bisa lupa bahwa benda-benda dan uang itu bukan milik kita, sehingga disadari atau tidak; kita mengklaimnya sebagai property pribadi. Kita juga sering lupa bahwa keberadaan amanah itu satu paket dengan kejujuran, sehingga € ¢â' '¸asal semua bisa dibungkam segalanya aman€ ¢â' '¹. Saya kan bekerja di swasta, mana ada peluang itu? Hmmh, setahu saya, sifat amanah itu diperlukan di semua lokasi lho. Ah, kejujuran itu siapa yang tahu? Beranikah Anda menganggap Tuhan tidak tahu? Rasanya terlalu beresiko ya? Orang
yang sadar amanah tidak akan berani menyalahgunakan jabatannya untuk hal-hal yang tidak disukai Tuhannya. Dan dia, pasti akan menjaganya sebaik-baiknya. Apakah dia bekerja di instansi pemerintah. Atau di perusahaan swasta. Karena amanah, adalah bahasa universal untuk apa yang kita sebut sebagai integritas diri.
€ ¢Â 
5.€ ¢Â Â Â Â Â  Siapkanlah pertanggungjawaban didewan tertinggi. Setiap jabataan menuntut adanya pertanggungjawaban. Performance appraisal yang kita jalani setahun sekali itu adalah salah satu contoh forum yang memfasilitasinya. Presiden berpidato didepan anggota dewan. Dan CEO berpidato dihadapan para pemegang saham. Dengan atasan, Anda bisa berdebat untuk mendapatkan penilaian yang baik. Dengan anggota dewan Presiden bisa melakukan lobby politik agar sidang menerima pidatonya. Kepada para pemilik saham, CEO bisa bernegosiasi. Semuanya bisa diatur. Makanya, dihadapan sesama manusia, kebenaran dan kejujuran bisa bersifat nisbi. Pertanyaannya adalah; bisakah Anda berargumen dihadapan dewan tertinggi yang dipimpin langsung oleh Tuhan? Setiap pribadi adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Maka penting bagi kita untuk mempersiapkan laporan pertanggungjawaban atas semua amanah yang kita emban. Baik sebapai
pemimpin pribadi. Maupun sebagai pengemban tugas sebuah jabatan. Sebab sekecil apapun jabatan itu, akan dimintai pertanggungjawaban.
€ ¢Â 
Mengejar jabatan itu baik adanya. Keinginan untuk meraihnya memberi kita energy untuk berprestasi tinggi. Namun, hendaknya kita tetap berpegang teguh kepada prinsip-prinsip kehormatan. Karena tanpa kehormatan, kita bisa menghalalkan segala cara. Selain penting untuk menjaga kesucian proses meraihnya, juga sangat penting untuk tetap mengembannya dengan nilai-nilai kemuliaan. Sebab setelah semua jabatan itu kita tanggalkan, tidak ada lagi yang kita miliki selain catatan tentang bagaimana dahulu kita menunaikannya. Jika kita baik, maka baiklah akhir kehidupan kita. Jika buruk? Maka bersiaplah untuk menghadapi konsekuensinya. Tetapi, bukankah kehidupan didunia ini hanya sementara saja? Sedangkan kehidupan akhirat adalah abadi. Terlalu beresiko jika demi kebanggaan dan kenikmatan fana ini kita mengorbankan peluang mendapatkan € ¢Â pahala dan kesempatan untuk hidup bahagia selama-lamanya. Ingatlah selalu bahwa jabatan kita, tidaklah abadi. Namun semua tindakan
dan perilaku kita selama menjabat itu akan tetap tercatat dalam kitab langit. Yuk, kita kejar jabatan tinggi dengan cara yang baik. Dan kita tunaikan amanah itu dengan sebaik-baiknya.
€ ¢Â 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman € ¢â' '³ 19 Oktober 2011

10.

Apa Yang Tidak Mungkin Dicapai?

Posted by: "suhardi" csd_suhardi@yahoo.com   csd_suhardi

Sun Oct 23, 2011 11:09 pm (PDT)



Meskipun Anda mungkin sudah ribuan kali mendengar kata ini, "Nothing is Impossible", tetapi banyak diantara kita yang masih tidak menerapkan kata-kata tersebut dalam hidup. Kita sering kali membuat batasan yang menghentikan kita dalam mencapai impian-impian kita. Bahkan kita sering sekali meyakinkan diri kita bahwa kita tidak sanggup dan tidak pantas untuk sukses, seakan-akan sukses itu adalah sesuatu yang sangat menakutkan dan ingin dijauhi. Atau mungkin kita mempercayai perkataan orang-orang yang mengatakan bahwa sesuatu itu tidak mungkin dilakukan. Dan lebih parah kita menelan perkataan itu mentah-mentah tanpa pernah membuktikan kebenarannya.

Anda pasti sering mendengar orang berkata, "itu tidak mungkin, sekarang kan lagi krisis", "saya saja sudah mati-matian dan gagal, apalagi Anda", "belum pernah ada yang berhasil", "tidak mudah melakukan ini, sulit sekali" dan banyak perkataan negatif lainnya yang berusaha menjatuhkan Anda. Sayangnya, banyak orang-orang yang menerima itu sebagai kenyataan tanpa pernah membuktikannya. Mereka membenarkan itu semua. Itu semua dijadikan alasan untuk tidak berjuang untuk meraih kesuksesan. Mereka percaya dengan itu semua dan tetap berpegang teguh dengan keyakinan yang sangat membatasi tersebut. Mereka akan berjuang keras untuk mempertahankan keyakinan itu tidak peduli apakah keyakinan mereka mendorong atau bahkan menjauhkan mereka dari kesuksesan.

Tidak percaya, mari saya berikan Anda fakta dan bukti kuat yang akan menghancurkan semua mitos tersebut.

Anda pastinya sudah kenal dengan orang terkaya di dunia bernama Bill Gates, pemilik Microsoft. Pada 1980-an, ia pernah mengatakan dan yakin bahwa sebuah komputer tidak perlu dan tidak akan memiliki memory RAM lebih dari 250 Kilobyte. Tapi lihat sekarang, rata-rata memori untuk komputer berkisar antara DDR 1 € ¦'¶ 4 Gigabyte, bahkan ada yang melebihi itu.

Harry Andrews, seorang pelatih olimpiade Inggris pada tahun 1903 mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk berlari 1 mil tidak akan pernah lebih cepat dari 4 menit 12 detik. Lihat sekarang, rekor lama terus bertumbangan.
Dr. Lee De Forest, yang dijuluki Bapak radio menjelaskan bahwa manusia tidak akan pernah menginjak bulan tidak peduli secanggih apapun teknologi masa depan. Lihatlah sekarang, jangankan bulan, planet Mars pun sudah pernah dieksplorasi. Bahkan sekarang, manusia sudah ada yang berwisata keluar angkasa.

Lord Kelvin, Presiden Royal Society pada tahun 1895, mengatakan bahwa tidak mungkin ada mesin yang lebih berat dari udara yang dapat terbang menjelajah langit. Tetapi, berkat Wright bersaudara, apa yang dikatakannya menjadi kenangan belaka. Bahkan sekarang, muncul AirBus Super Jumbo A380 bertingkat dua dimana orang dapat menikmati fasilitas super mewah di pesawat sambil nonton TV, minum, dan tiduran di First Class Suite layaknya apartemen mewah.

Seorang ahli astronomi Mesir, Ptolemy, mengatakan bahwa Bumi adalah pusat dari tata surya. Banyak orang pada saat itu sangat percaya. Sampai mitos itu dihancurkan dan terbukti bahwa yang menjadi pusat tata surya adalah matahari.

Kenal dengan 20th Century Fox, perusahaan perfilman terkenal. Bagi Anda penggemar film hollywood, kadang-kadang Anda akan melihat logo perusahaan itu disetiap awal film yang dibuatnya. Pada tahun 1946, Darryl F. Zanuck, kepala perusahaan ini meyakini bahwa televisi tidak akan bisa mempertahankan perhatian penonton setelah 6 bulan. Artinya setelah 6 bulan, pemirsa akan menjadi bosan dan meninggalkan televisi. Tapi di zaman sekarang, televisi sudah seperti teman akrab dan telah menjadi kebutuhan penting. Tidak ada televisi rasanya dunia ini membosankan, tak ada hiburan. Di setiap rumah bahkan ada yang memiliki lebih dari 1 televisi.

Kalau disebutkan lagi satu per satu, tidak akan selesai. Dari contoh di atas dapat dijadikan pelajaran berharga bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan apa yang diyakini oleh orang-orang hebat pada masa lalu ternyata dapat keliru. Apa yang diyakini sebagai hal yang tidak mungkin pada masa lalu menjadi mungkin pada masa sekarang dan apa yang tidak mungkin di masa sekarang akan menjadi mungkin di masa depan. Tinggal masalah waktu saja untuk menghancurkan mitos dan membuktikan bahwa segala sesuatu sangat mungkin.

Sekarang, pernahkah Anda meyakini sesuatu, tapi akhirnya Anda sadar bahwa Anda keliru. Saya yakin Anda pasti sering mengalami ini. Apakah hanya karena orang mengatakan kepada Anda hal itu atau hal ini tidak mungkin, lantas Anda percaya dan yakin begitu saja. Ingatlah contoh di atas, orang-orang hebat saja bisa keliru dan salah besar. Tidak ada batasan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki kemampuan luar biasa dan tak terbatas untuk mewujudkan apa yang kelihatannya tidak mungkin. Begitu juga dengan Anda, Anda juga memiliki sumber daya yang mengagumkan untuk meraih dan mewujudkan apapun. Tidak ada yang berhak memberitahu Anda bahwa Anda tidak bisa. Tidak ada yang tidak bisa Anda wujudkan. Anda memiliki kemampuan untuk membuktikan bahwa apa yang mereka katakan adalah salah dan keliru. Keyakinan seperti inilah yang akan melambungkan hidup Anda menuju pencapaian sukses yang luar biasa.

Sebagai penutup, ingatlah kutipan inspiratif dari Napoleon Hill, pengarang buku Think and Grow Rich.

"Who said it could not be done? And tell me what great victories does he have to his credit which qualifies him to judge what can and can't be accomplished."
(Siapa yang mengatakan bahwa itu tak bisa dilakukan? Dan beritahu saya kemenangan besar apa yang telah dia raih yang membuatnya memenuhi syarat untuk menilai apa yang bisa dan tidak bisa dicapai)

From: SUHARDI (Penulis buku motivasi "PATTERNS OF SUUCESS")
http://www.facebook.com/suhardi.inspirator.motivator

11.

Dukung Menuju Komunitas ASEAN 2015

Posted by: "Anita" loecia393@gmail.com   angelmakara393

Sun Oct 23, 2011 11:20 pm (PDT)



Empat puluh empat tahun sudah ASEAN berdiri sejak lahirnya pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Program demi program, kerja sama demi kerja sama, telah dilakukan dengan apik demi terciptanya kestabilan kondisi politik, pertahanan, ekonomi, dan sosial budaya regional Asia Tenggara. Dan, kini dirasa perlu untuk terbentuknya Komunitas ASEAN 2015. Penggagasan terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 ini bukan semata-mata instan dan mengikuti trending topic maraknya pembentukan berbagai komunitas dari berbagai organisasi atau kelompok. Akan tetapi, menurut pengertian Komunitas ASEAN pada ASEAN Community di website resmi organisasi ASEAN, terbentuknya Komunitas ASEAN 2015, sudah terencana dengan matang sejak ASEAN Leaders on The 30th Anniversary of ASEAN dimana Komunitas ASEAN merupakan Visi ASEAN 2020 yaitu kesepakatan tentang visi bersama ASEAN untuk saling bekerja sama antar Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, berwawasan luas, hidup dalam perdamaian, stabilitas dan kemakmuran, terikat bersama-sama dalam kemitraan dalam pembangunan yang dinamis dan dalam komunitas masyarakat yang saling peduli. Kemudian, pada ASEAN Summit ke-9 tahun 2003, ditegaskan bahwa Komunitas ASEAN harus direalisasikan. Mengingat pentingnya Komunitas ASEAN, maka pada ASEAN Summit ke-12 pada bulan Januari 2007, terdapat kesepakatan bersama bahwa Komunitas ASEAN sebaiknya dipercepat pada tahun 2015. Komunitas ASEAN 2015 resmi disepakati pada Deklarasi Cebu tanggal 13 Januari 2007 di Cebu, Filipina.
Dalam Deklarasi Cebu dinyatakan bahwa:
1. Kesepakatan bersama untuk percepatan Komunitas ASEAN 2015 (yang sebelumnya 2020) dengan Tiga Pilar yang diusung yaitu Komunitas Politik Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
2. Mempercepat implementasi penuh dari bidang program Komunitas ASEAN , langkah-langkah dan prinsip € ¦'¶prinsip, dengan flesibilitas yang sesuai.
3. Tekad untuk menjadi lebih kuat, lebih menyatu dan terikat satu sama lain antar anggota ASEAN agar dapat mengelola tantangan yang ditimbulkan oleh arsitektur regional yang berkembang dan iklim ekonomi, serta
4. Berkomitmen untuk lebih memperluas keterlibatan dengan Mitra Dialog dan pihak lainnya, dan percaya bahwa interaksi ini akan membantu ASEAN dalam upaya integrasi untuk mencapai Komunitas ASEAN pada 2015.
Selebihnya, Deklarasi Cebu dapat disimak pada Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015 serta Roadmap for and ASEAN Community 2009-2015 untuk mengetahui blueprint dari Tiga Pilar Komunitas ASEAN 2015.

Read more: http://makara393.blogspot.com/2011/09/komunitas-asean-2015-yang-bebas-aktif.html#ixzz1bKucbULd

12.

Daging dari gluten dan kedelai

Posted by: "Anita" loecia393@gmail.com   angelmakara393

Sun Oct 23, 2011 11:21 pm (PDT)



Meat analogue
Kalau para vegetarian sulit untuk menemukan TVP (biasanya di jual di supermarket atau rumah makan khusus vegetarian), tidak perlu bermuram durja. Solusi untuk memakan daging masih ada, dan tentu tidak haram bagi vegan. Yup! Meat analogue atau biasa dikenal juga dengan mock meat, meat substitute, faux meat atau daging tiruan. Tidak perlu khawatir, kualitasnya tidak banyak berbeda. Daging tiruan ini juga memiliki tekstur, rasa, dan penampilan yang tak kalah dengan TVP. Biasanya dibuat dari gluten, beras, jamur, polong-polongan serta kacang kedelai. Cara membuatnya cukup mudah, yaitu:
Bahan:
€ ¦'µ 1kg Tepung Terigu (Cakra) &#61664; tinggi protein
€ ¦'µ 700 ml Air
€ ¦'µ 1 btg Seledri
€ ¦'µ 1 sdt Garam
Cara Membuat :
1. Campur tepung dengan air, aduk-aduk
2. Uleni adonan sambil dibanting-banting hingga menjadi adonan yang padat dan elastis.
3. Cuci adonan berkali-kali hingga air pencuci jernih & gluten terpisah.
4. Didihkan air bubuhkan seledri & garam. Masukkan gluten rebus hingga matang.
5. Angkat & gunakan sesuai selera.
Mudah bukan? Kandungan gizinya pun cukup menjanjikan walaupun tidak setinggi TVP. 118 kilokalori, 18 gram protein, 9 gram karbohidrat, dan 1g lemak tidak jenuh.

Info lebih lanjut : http://medicalera.com/info_answer.php?thread=15756

13.

(My Diary) Tak Terlalu Buta

Posted by: "t.wfarida" t.wfarida@yahoo.com   t.wfarida

Sun Oct 23, 2011 11:22 pm (PDT)




Pagi masih begitu buta, selimut masih terlalu lengket menyelimuti
sekujur tubuh. eggghh adzan, subuh seberang rumah jadi terasa
menyebalkan kalau sudah begini, apalagi hujan begitu deras semalaman -
yang menghapus panas semusim; tembakau.

Di kotaku, kota kelahiranku. yang tak terlalu ramai siih, cuman hilir
mudik engkel; semacam bis dengan pintu cuma satu. jadi musik harian.
walau praktis tak beremisi, tapi rutinintas semacam selama semusim
lumayan bikin gerah. Gerah...gerah, jadi hilang begitu saja cuma dengan
guyuran air antah berantah yang juga cuma semalam.

Hei hei pagi yang indah. Dedek kecil masih senyum-senyum, nyengir tapii
belum juga melek, besar nanti pasti jadi bakal temen keponakanku 'si
cantik' yang nggemesin sekaligus tomboy. Ariska Nurul Humairoh, hmmm.
Semarang-semarang.........

Semarang kaline banjir. Jo Sumelang Jo kuatir

Ngenthirrrrr...., itu roda bis ngenthirrr ngglinding gemblidig, kali ini
lumayan merdu, soalnya udara dah segar kembali. Mayan lah dah mirip
bogor. [:)]

temanggung tercinta, moga kau bersenyum kembali

temanggung, pagi hari ke 21 bulan oktober 2011

mmmhuah..khaida ku sayang

14.

Artikel€ ¢â' '¹: Berselisih Dengan Kolega € ¢â' '³ Siapa Yang Rugi?

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Oct 23, 2011 11:23 pm (PDT)



Artikel€ ¢â' '¹: Berselisih Dengan Kolega € ¢â' '³ Siapa Yang Rugi?
€ ¢Â 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
€ ¢Â 
Berbeda dengan anak-anak, kalau orang dewasa seperti kita berselisih biasanya bisa berkepanjangan. Apalagi kalau perselisihan itu terjadi dengan kolega di kantor. Urusannya bisa menjadi sangat rumit sekali. Penyebabnya bisa jadi cuma hal sepele semisal, soal € ¢â' '¹gaya berbicara kolega yang tidak cocok dengan kita€ ¢â' '¹. Sampai pada hal serius seperti persaingan mengejar jabatan, rebutan simpati atasan, atau karena...entah kenapa; pokoknya kita merasa tidak cocok saja dengan dia. Aneh kan? € ¢Â Sewaktu kita kecil dulu, sangat mudah untuk menyelesaikan perselisihan dengan teman. Setelah dewasa, manusia sering tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan titik temu untuk menghasilkan perdamaian. Kita merasa nothing to loose jika tidak akur dengan seseorang dikantor. € ¢Â Jadi, mengapa harus berdamai?
€ ¢Â 
Ketika menjadi ketua RT, saya mempunyai 4 petugas kebersihan yang dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing melayani Blok A dan Blok B. Pasangan petugas di Blok A kompak dan berkomunikasi dengan lancar satu sama lain. Pasangan di Blok B sebaliknya. Kerjaannya berselisih melulu. Di Blok A, mereka saling bergantian antara menarik gerobak, memungut sampah, dan menyapu jalan. Mereka bekerja bahu membahu. Di blok B, masing-masing jalan sendiri dan tidak saling sapa. Yang satu menarik gerobak terus karena merasa dirinya lebih senior. Koleganya memasukkan sampah seenaknya karena merasa disepelekan. Walhasil, lingkungan di Blok A jauh lebih rapi dan tertata dibandingkan dengan Blok B. Kenyataan yang saya temui di lingkungan RT ini tidak jauh beda dengan situasi di kantor-kantor. Betapa banyak karyawan yang berselisih dengan koleganya. Mereka merasa baik-baik saja, padahal faktanya; kinerja mereka terpengaruh juga. Saya yakin, mereka tidak untung jika berselisih
dengan kolega. Bahkan bisa jadi hidup mereka hanya dibebani oleh kekesalan dalam hati. Dan kita tahu bahwa tanpa kedamaian, seseorang bisa kehilangan kebahagiaan di tempat kerja. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar berdamai ditempat kerja, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:
€ ¢Â 
1.€ ¢Â Â Â Â Â  Ingatlah tujuan utama kita bekerja. Sesekali, kita perlu menyegarkan kembali ingatan terhadap tujuan utama kita bekerja. Mencari nafkah? Boleh. Mencari kebahagiaan? Mungkin. Apapun itu. Yang pasti, saya yakin Anda memiliki tujuan yang positif saat mengambil keputusan untuk bekerja. Rasanya, tidak ada orang yang bekerja untuk mencari musuh. Atau pergi ke kantor untuk menemukan lawan yang sebanding saat bertengkar. Kita semua bekerja dengan tujuan mulia, bukan? Bahkan jika diniatkan untuk ibadah, bekerja bukan hanya sekedar akan menghasilkan uang, melainkan juga pahala yang melimpah. Makanya, aneh jika kemuliaan kepergian kita ke tempat kerja harus dinodai dengan perselisihan dengan kolega kerja kita. Apakah itu baru berupa rasa iri. Rasa € ¢â' '¸tidak cocok€ ¢â' '¹. Parasaan € ¢â' '¸tidak nyambung€ ¢â' '¹. Atau sinyal-sinyal negatif lainnya yang kita rasakan didalam hati berkaitan dengan hubungan kita dengan kolega. Sayang jika kesucian niat bekerja kita harus
ternoda oleh hal-hal yang buruk seperti itu.
€ ¢Â 
2.€ ¢Â Â Â Â Â  Perusahaan juga rugi loh. Ada orang yang merasa tidak merugikan perusahaan saat mereka berselisih dengan temannya.Persis seperti kedua petugas kebersihan itu. € ¢â' '¸Pokoknya kerjaan bereslah, Pak.€ ¢â' '¼ Begitulah prinsip mereka. Faktanya, mereka sering saling tuding kalau ada sampah yang tercecer di jalanan. Stake holder saya, yaitu warga yang mengamanahkan tugas kepemimpinan RT merasa tidak dilayani dengan baik. Sama seperti orang kantoran yang mengira semua pekerjaan selesai meski saling berselisih. Faktanya, pelanggan mereka sering menjadi korban. Apakah pelanggan ekstenal, atau pun pelanggan internal. Misalnya, sering kejadian orang finance berselisih dengan orang sales sampai-sampai setiap invoice dari sales ditunda-tunda. Ada juga yang enggan menyokong temannya dengan data yang diperlukan karena merasa ada ganjalan dihatinya. Stake holder kita yaitu atasan, bawahan, pelanggan dan semua elemen terkait kinerja perusahaan tidak mendapatkan
pelayanan yang optimal. Kedua petugas kebersihan itu mendapatkan ultimatum; perbaiki sikap, atau ada konsekuensi lain. Wajar jika kepada karyawan yang berselisih itupun perusahaan memberi ultimatum. Karena perselisihan karyawan sangat merugikan citra dan kinerja perusahaan. Dan tidak ada pilihan lain bagi setiap karyawan yang ingin dinilai baik oleh perusahaan selain rukun atau mengupayakan kerukunan dengan kolega-koleganya € ¢Â 
€ ¢Â 
3.€ ¢Â Â Â Â Â  Diri sendiri lebih rugi lagi. Dalam terminology kita ada istilah € ¢â' '¸trouble maker€ ¢â' '¹. Siapapun kita, tentu tidak ingin berurusan dengan sang trouble maker itu. Bahkan, mereka boleh disingkirkan kok, meskipun tidak dalam pengertian fisik. Promosi? Seseorang yang diketahui sebagai trouble maker, sangat sulit dipromosi. Kalau pun € ¢â' '¸entah bagaimana caranya€ ¢â' '¹ dia dipromosi, maka dia akan sulit untuk diterima oleh teamnya. Bagaimana jika Anda yang yang dicap sebagai sang trouble maker itu? Kan Anda sendiri yang rugi. Untuk menjadi trouble maker, Anda tidak usah membuat keributan. Cukup dengan menjadi pribadi yang menyebalkan bagi kolega Anda, deh. Apalagi jika berbuat jauh lebih buruk dari itu. Jauh lebih baik untuk menjadi pribadi yang menyenangkan di tempat kerja. Yaitu pribadi yang bersedia untuk memberikan rasa nyaman bagi € ¢â' '¸siapapun€ ¢â' '¹ yang berurusan dengan Anda. Makna kata € ¢â' '¸siapapun€ ¢â' '¹ itu mengandung arti tidak membeda-bedakan jabatan
orang yang Anda layani. Atasan, bawahan, kolega. Semuanya Anda perlakukan dengan penuh hormat dan kebaikan yang sama menyenangkannya. Dengan sikap seperti itu, Anda bukan sekedar mendapatkan simpati dari mereka. Anda juga bisa menunjukkan bahwa pribadi Anda memang layak untuk mendapatkan perlakuan yang terhormat pula. Dan Anda, adalah orang yang paling beruntung karenanya.
€ ¢Â 
4.€ ¢Â Â Â Â Â  Mengalah jauh lebih baik. Perdamaian itu tidak bisa dibangun oleh satu pihak. Harus oleh kedua-duanya. Jika kita sungguh-sungguh menginginkan perdamaian, maka kita harus menjadi pihak pertama yang mengusahakannya. Tidak mungkin bisa berdamai jika kita tidak ingin berdamai, bukan? So first, kita yang harus memulainya. Tapi, bagaimana seandainya kolega kita tidak menyambut ajakan damai kita? Sama seperti perdamaian, perselisihan juga tidak bisa dilakukan sendirian. Jika mereka ingin berselisih tapi kita terus konsisten untuk berdamai, maka tidak akan terjadi perselisihan. Lho, bagaimana bisa berdamai dengan orang yang ngotot ingin berselisih? Bisa. Caranya, mengalah saja. Seseorang yang memang gemar berselisih tidak bisa menyembunyikan sifat buruknya sehingga orang lain pun tahu jika memang dia begitu. Jika Anda ikut terlarut dengan gaya permainannya, maka Anda akan mirip seperti dirinya. Tetapi jika Anda bisa menjaga diri untuk terhindar dari
permainan buruknya, maka orang lain juga tahu jika Anda tidak seperti dia. Itu artinya Anda € ¢â' '¸waras€ ¢â' '¹. Sudahlah sing waras ngalah, kan begitu nasihat yang kita terima. Kita memang patut menjadi duta perdamaian di tempat kerja kita. Tetapi jika orang lain tidak bisa diajak berdamai, ya sudah mengalah saja. Agar kita bisa tetap menjaga kebaikan nilai pribadi kita.
€ ¢Â 
5.€ ¢Â Â Â Â Â  Memaafkan seperti kita ingin dimaafkan. Mungkin memang Anda kesal kepada seseorang. Apapun alasannya. Itu valid bagi Anda. Saya tidak akan menghakimi Anda dengan menimpakan semua itu sebagai salah Anda sendiri. Anda berhak menilai kualitas hubungan dengan orang lain di tempat kerja. Dan wajar, jika Anda kurang nyaman dengan sikap dan perlakukan beberapa orang diantara mereka. Tetapi, percayalah; kekesalan Anda hanya akan menambah € ¢â' '¸beban€ ¢â' '¹ di hati Anda saja. Jika orang itu sengaja melakukannya, maka itu bisa menjadi poin kemenangan baginya. Tapi jika dia tidak sengaja? Malah Anda yang menumpuk dosa. Maka maafkanlah kolega Anda jika dia melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hati Anda. Apakah dia sengaja melakukannya, atau tidak. Dengan memaafkan itu, hati Anda akan semakin damai. Dan ingat pula, boleh jadi bukan hanya mereka yang menyakiti hati Anda. Mungkin kata-kata dan perilaku Anda yang justru menyakiti mereka. Apakah Anda tidak
bermaksud demikian? Maka Anda butuh dimaafkan oleh mereka. € ¢Â Banyak loh, kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja. Baik yang dilakukan oleh orang lain pada kita, maupun sebaliknya. Apa lagi yang bisa menyembuhkan luka-luka yang ditimbulkannya selain saling memaafkan? Makanya, maafkanlah teman Anda seperti halnya Anda ingin dimaafkan oleh mereka. Bukankah Tuhan pun Maha Memaafkan? € ¢Â 
€ ¢Â 
Kantor adalah tempat dimana kita menghabiskan waktu harian paling banyak. Dan kantor adalah tempat dimana kita menggantungkan beribu harapan. Maka pantaslah jika kita semua berusaha untuk menjadikan kantor sebagai tempat yang menyenangkan. Khususnya dalam hal hubungan dengan kolega kita. Hubungan antar manusia itu tidak luput dari selisih dan beda pendapat. Meskipun sudah berusaha untuk sama, kita ini tetap saja memiliki perbedaan. Itu bukan pertanda buruk, melainkan anugerah melalui keunikan. Kita bisa menjadikan anugerah itu sebagai berkah jika sama-sama memposisikan diri di tempat yang positif sambil menggunakan sudut pandang yang juga positif. Apa lagi dengan kolega di kantor kita. Karena mereka, adalah orang-orang yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan kita. Kita baikan yuk€ ¢â' ¦.
€ ¢Â 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman € ¢â' '³ 24 Oktober 2011
New Manager€ ¢â' '¹s Leadership Program € ¢â' '³ Practical Guide for New Managers
Penulis buku € ¢â' '½Natural Intelligence Leadership€ ¢â' '½(Tahap editing di penerbit)
€ ¢Â 
Catatan Kaki:
Menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan dikantor itu menjadikan kita lebih bahagia selama menjalani kegiatan kerja. € ¢Â 
€ ¢Â 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman
Recent Activity
Visit Your Group
Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

Tidak ada komentar: