Senin, 24 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Astagfirullah! Perjalanan dinas pegawai pemerintah daerah Puncak Jaya dibekali kondom

Astagfirullah! Perjalanan dinas pegawai pemerintah daerah Puncak Jaya
dibekali kondom

Rasul Arasy

JAYAPURA (Arrahmah.com) – Beginilah kalo moral dan ahklak para pejabat
bukan lagi menjadi sesuatu yang patut dibanggakan oleh rakyatnya. Saking
bejatnya moral, sampai-sampai kebiasaan zina dikalangan pegawai
pemerintahanpun menjadi salah satu hal yang patut diperhitungkan.

Pasalnya Pemerintah daerah Kabupaten Puncak Jaya berencana membuat kebijakan
resmi menyertakan kondom saat memberikan Surat Perintah Perjalanan Dinas
(SPPD) kepada pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas.

"Ini salah satu langkah mencegah dan memberantas penyakit HIV/AIDS," kata
Bupati kabupaten Puncak Jaya, Lukas Enembe seperti yang dikutip ANTARA di
Mulia, ibukota kabupaten Puncak Jaya, Ahad (23/10/2011).

Ironisnya, Lukas Enembe yang juga ketua Komisi Penanggulangan AIDS setempat
bahkan beralasan kebijakan tersebut wajar karena setiap pegawai yang
melakukan perjalanan dinas dan mendapat dana sesuai SPPD, mempunyai
kelebihan uang dan dia khawatir anak buahnya menggunakan dana itu untuk
'hal-hal yang bisa mendatangkan HIV/AIDS' jika tak menggunakan kondom,
'hal-hal' tersebut yang dimaksud apalagi kalau bukan zina.

"Kita berikan saja SPPD plus kondom, terserah mau dipergunakan atau tidak
kondomnya. Minimal ada peringatan dari kita bahwa betapa berbahayanya
penyakit AIDS. Sudah banyak warga kita mati," katanya tanpa tidak menyebut
jumlah.

Sementara salah satu aktivis AIDS KPA provinsi Papua, dr Gunawan
Ingkokusumo mengatakan langkah yang dilakukan oleh bupati kabupaten Puncak
Jaya adalah gebrakan baru dalam dunia penanganan HIV/Aids di Indonesia
bahkan dunia.

"Pantas dicontoh oleh semua daerah. Apalagi, dia mungkin satu-satunya
pemimpin di dunia yang memberi contoh dengan sudah melakukan tes HIV/AIDS
suka rela atau VCT (Voluntari Counceling Test)" ucapnya.

Astagfirullah! Wajar saja jika Allah menurunkan azab dengan penyakit HIV
yang bahkan hingga kini belum ditemukan obatnya, bagaimana manusia tak lagi
malu-malu melakukan maksiat, bahkan maksiat tersebut dinilai sebagai sesuatu
yang biasa.

Pemimpin tak amanah, maksiat meraja lela, agama diperjual belikan, ajaran
Islam dimutilasi, kesyirikan menjadi tradisi budaya yang dinilai perlu
dilestarikan. Sungguh begitu banyak 'alasan' bagi Allah untuk menurunkan
azab dan kehancuran kepada bangsa ini. Wallohua'lam. (ans/arrahmah.com)


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: