Selasa, 18 Oktober 2011

[daarut-tauhiid] Yazid bin Harun, Ulama yang Ditakuti Penguasa

 

Yazid bin Harun,
Ulama yang Ditakuti Penguasa
 
Pada tahun 118
Hijriyah, lahir seorang ulama yang bernama Yazid bin Harun bin Zadzi. Panggilan
akrab ulama yang beretnis Bukhara, sebuah kawasan yang sekarang berada di
Afghanistan, adalah Abu Khalid. Beliau lahir dan besar di daerah sekitar
Baghdad, Irak.
 
Guru dari Imam
Ahmad bin Hambal ini mempunyai kharisma yang luar biasa. Kharisma itu muncul
karena kesaksian dari para guru dan murid-murid beliau yang mengenal beliau
sebagai ulama yang tsiqah. Hampir tak seorang pun dari guru dan murid beliau
yang mendapati kekurangan beliau. Hadits yang beliau riwayatkan adalah hadits
yang shahih.
 
Kuatnya hafalan
Abu Khalid Yazid bin Harun sudah dikenal di seluruh penjuru negeri muslim saat
itu. Bahkan, dari sisi itu, beliau mengalahkan salah seorang guru Imam Syafi'i,
Waqi' bin Al-Jarrah. Imam Ahmad bin Hambal menyatakan bahwa kuatnya periwayatan
hadits dari Yazid bin Harun sampai pada peringkat mutqin yang melebihi dari
sekadar hafizh.
 
Imam Asy-Syafi'i
pernah menyaksikan bahwa Yazid bin Harun hafal sekitar 24 ribu hadits, berikut
sanadnya.
 
Selain kelebihan
hafalan dan akhlak, Yazid bin Harun dikenal sebagai sosok ulama yang mempunyai
kekuatan ibadah luar biasa. Beliau biasa shalat dari mulai Isya hingga sampai
waktu Shubuh, nyaris tanpa istirahat. Dan terbiasa shalat dari mulai Zhuhur
hingga datang waktu Ashar, juga tanpa istirahat. Hal itu biasa dilakukan sang
ulama selama 47 tahun.
 
Sepanjang shalat
dan munajat itu, Yazid bin Harun kerap menangis karena ketundukannya kepada
Allah swt. Sedemikian seringnya menangis, ulama yang tegas dalam soal amar
ma'ruf dan nahyu munkar ini mengalami kebutaan secara bertahap. Mulai dari mata
kiri, kemudian yang kanan.
 
Kalau beliau
sedang memberikan ta'lim di Baghdad, sekitar 70 ribu orang hadir untuk menyimak
kajian yang beliau sampaikan. Termasuk di antara mereka Imam Ahmad bin Hambal.
 
Walau sebagai
guru, Yazid bin Harun sangat menghormati Imam Ahmad bin Hambal. Pernah suatu
kali, ketika beliau sedikit bercanda di saat mengisi sebuah pengajian, salah
seorang peserta terdengar berdehem. Yazid pun mengatakan, "Siapa yang baru saja
berdehem?"
 
Hal itu ia
tanyakan karena kondisi fisik beliau yang buta dan rasa sensitif beliau
kalau-kalau ada yang tidak beres dari tingkah beliau. Seseorang pun menjawab,
"Itu suara Ahmad bin Hambal!"
 
Yazid bin Harun
pun langsung menyatakan, "Kenapa kalian tidak sampaikan kepadaku kalau Ahmad
bin Hambal hadir di sini, agar aku tidak bercanda di hadapan kalian!"
 
Kharisma yang
luar biasa itulah yang membuat penguasa Al-Makmun tidak berani macam-macam
selama sang ulama itu masih hidup.
 
Pernah Al-Makmun
menyatakan, kalau saja Yazid bin Harun tidak ada, aku sudah menyatakan bahwa
Alquran itu makhluk.
 
Seorang staf
istana bertanya, "Kenapa Anda begitu segan dengan Yazid bin Harun?"
 
Al-Makmun
menjelaskan, Aku sangat mengakui kharisma beliau yang begitu dihormati dan
dijadikan rujukan oleh hampir semua rakyatku. Kalau aku mengatakan itu, dan
pasti Yazid bin Harun akan membantahku, maka rakyat akan bergejolak. Dan itu
merupakan bencana untukku!
 
Yazid bin Harun
meninggal dalam usia 89 tahun di masa pemerintahan Al-Makmun, pada tahun 206
Hijriyah.
 
Eramuslim.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: