Sabtu, 07 Januari 2012

[daarut-tauhiid] Dua Kali “Dipaksa” Sedekah

 



 
Jum'at kemarin, saya memutuskan untuk segera mencari
masjid terdekat di daerah Depok karena waktu sudah mendekati saat sholat Jum'at.
Masjid di dalam sebuah komplek perumahan yang menjadi tujuan. Alhamdulillah
masih dapat di barisan kedua dan saya langsung shalat sunnah. Usai shalat, saya
menyalami orang-orang di sebelah kanan dan kiri, depan dan juga belakang. Namun
ada yang sedikit aneh dengan laki-laki yang duduk di sebelah kanan saya.
Rupanya, usai saya menyalaminya tadi wajahnya tak berpaling dari saya dan terus
menatap saya dengan sebaris senyumnya yang tak berubah. Saya menengok sesaat ke
arahnya, ia tetap dengan senyumnya. Namun saya merasa risih karena terus
menerus "disenyumi" laki-laki yang tak saya kenal ini.
 
Akhirnya saya menengok lagi ke arahnya, kali ini lebih
lama. Ia masih dengan senyumnya yang garisnya tak sedikitpun berkurang dari
beberapa menit yang lalu ia memulainya. Sementara saya malah dibuat bingung dan
tak tahu harus berbuat apa. Oh, beberapa detik kemudian baru saya sadar. Kenapa
tak saya balas saja senyumnya? Senyum pun tercipta dari saya. Ia masih terus
menatap saya dengan senyum indahnya, dan belum  selesai. Saya ulangi lagi senyum saya, lebih tulus, lebih indah dari
sebelumnya. Ia pun tersenyum lebih lebar dan menyudahi aksi senyumnya kepada
saya.
 
Ia, ternyata lelaki istimewa. Penyandang autis adalah
manusia istimewa karena memiliki banyak kelebihan pada dirinya. Baru saja saya
diajari olehnya tentang senyum dan bagaimana memberikan senyum yang tulus dan
indah kepada siapapun. Setelah saya perhatikan, ia melakukan itu juga kepada
jamaah yang lain. Senyum dan berwajah berseri adalah sedekah bagi saudara kita,
dan lelaki istimewa ini seolah baru saja memaksa saya untuk bisa tulus
tersenyum, agar menjadi nilai sedekah kepada siapapun.
 
Selesai urusan senyum, saya beralih kepada Khatib yang
baru saja naik mimbar. Sambil khatib menyampaikan nasihat-nasihatnya, kotak
infak pun melintas di depan saya. Saya sengaja membiarkan kotak infak itu
melintas tanpa henti dari depan saya karena kotak infak di depan masjid sesaat
sebelum saya masuk tadi sudah lebih dulu saya sentuh. Ketika kotak infak
beralih ke depan lelaki istimewa itu, ia menyodorkan balik kotak itu ke arah
saya. Dengan sangat sopan saya menggeser kembali kotak itu ke arahnya sambil
memberi isarat bahwa saya sudah berinfak di depan masjid. Tapi lagi-lagi ia
menggeser kotak itu ke arah saya, sambil tangannya memberi isarat agar saya
memasukkan sejumlah uang ke dalamnya. Saya pun mengalah, saya memasukkan
selembar uang ke dalamnya kemudian menggeser ke arahnya.
 
Kali kemudian saya kembali dibuatnya tersenyum lantaran
ia kembali menggeser kotak itu ke saya, seolah mengatakan, "tambah lagi".  Saya pun menambahnya lagi, dan gentian ia
yang tersenyum. Kini gilirannya, kotak berada di depannya. Saya jadi penasaran
gerangan apa yang akan dilakukannya. Ia mengeluarkan selembar uang kertas,
meskipun agak sedikit disembunyikan namun saya tahu berapa nilainya. Ah, saya
jadi malu. Yang ia sedekahkan hari itu lebih besar nilainya dari yang saya
sedekahkan. Pantas saja ia seolah "memaksa" saya untuk menambah lagi, dan lagi
sedekah di hari itu. Bagi saya, hari itu ia seperti malaikat yang tengah mengajari
saya untuk bersedekah lebih banyak. Ia benar-benar lelaki istimewa, yang Allah
sengaja pertemukan saya dengannya di baris kedua masjid itu.
 
Bersamaan dengan itu, suara Khatib terdengar memberi
kesimpulan dari ceramahnya siang itu, "Sedekah yang kita berikan, tak hanya
menyelamatkan saudara kita dari rasa lapar, tetapi juga menyelamatkan
saudara-saudara kita dari sifat kufur kepada Allah".
 
Hari Jum'at itu, menjadi salah satu hari Jum'at yang
istimewa buat saya. Allah, melalui lelaki istimewa itu, mengajarkan saya untuk
sedekah lebih baik lagi dari yang sudah biasa saya lakukan. Pertama, sedekah
senyum, kedua sedekah dengan harta. Wallaahu'a'lam (Gaw) 
Bayu Gawtama

LifeSharer
SOL - School of Life

085219068581 - 087878771961

twitter:
@bayugawtama

@schoolof_life

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: