Selasa, 17 Januari 2012

[daarut-tauhiid] Ini Adalah Tentang Kita

 

Ini Adalah Tentang Kita

Terkadang, begitu mudah seseorang menuntut hak mereka, namun sangat sedikit
sekali, yang tahu tentang detail kewajiban yang harus dilakukan. Terkadang
juga, begitu gampang bagi kita menyalahkan orang lain atas sebuah alfa yang
mereka lakukan, atau justru malah yang telah kita lakukan. Pun begitu pula
jika kesalahan hidup terpampang jelas dalam deretan kata- kata yang di
utarakan untuk kita atas nama kritik. Seribu satu pemikiran kita kemukakan,
berharap dengan itu kita tak jadi lagi seorang pesakitan yang begitu
dipojokkan atas sebuah dosa yang bernama salah.

Kita pikir siapa kita ini? kita hanyalah manusia yang sepintar- pintarnya
kita, kelemahan itu akan tetap ada. Kita hanyalah manusia yang sejeli-
jelinya kita dalam mengatur sesuatu, celah keteledoran pastilah tetap ada.
Dan begitulah memang dunia, tiada yang akan pernah sempurna. Dan jika bukan
karena karunia Allah, manusia tidak akan menjadi tahu, walaupun banyak dari
mereka yang mengaku dan merasa paling tahu. Manusia adalah serba tidak
mampu, walaupun banyak dari mereka yang mengaku dan merasa paling mampu.

Dan seorang perwira adalah memang bukan orang yang lemah, dan atau
melemahkan diri. Tapi seorang perwira, adalah yang bisa dengan jantan
mengakui kelemahan dan kesalahan saat ternyata dia salah. Seorang perwira
adalah yang dengan mudah meminta maaf, namun tak menyepelekan kemudahan
sebuah permintaan maaf itu.

Dan bahkan sebuah maaf bukanlah perendahan atas diri kita, melainkan
pemuliaan yang tiada batas. Pemuliaan adalah berarti kedamaian. Didalam
kehidupan keluarga, jika sepasang suami istripun dengan mudah legowo atas
kekurangan dan kelebihan masing- masing, serta mengetahui dan menyadari
tentang kewajiban mereka dan bukan semata- mata tentang hak mereka saja,
maka insyaallah mereka akan banyak belajar tentang kemuliaan maaf,
bersyukur dan berterima kasih.

Namun sebaliknya jika keduanya hanya sibuk menunjuk hidung tentang siapa
yang salah, dan menghitung serta menuntut hak yang mungkin memang menjadi
hak mereka, bisa saja hal ini malah akan memicu keributan dan perselisihan.

Maka, jika anda memang ingin menjadi pribadi yang baik,ikhlaskanlah diri
untuk hidup dalam kebaikan, berbicara dengan kata yang baik, berlaku dengan
sikap yang baik, berdoa dengan permohonan yang baik, untuk diri dan sesama
kita. Karena tidak akan ada kebaikan yang dilakukan, kecuali kebaikan itu
akan kembali melayani si pelakonnya sendiri. Dan tidak akan ada kejahatan,
kecuali keburukan akan memburukkan hidup pelakunya kembali.

Tidak masalah jika semua orang disekeliling kita itu jahat. Yang menjadi
masalah adalah ketika diri kita memutuskan untuk melebur seperti mereka dan
bersama kejahatan mereka. Ketika kita terpaksa tampil dalam lingkungan yang
sebenarnya tidak membaikkan kita, atau ketika harus bersama dengan pasangan
hidup yang tidak mendamaikan kita, maka sungguh, pemecahannya adalah bukan
pada diri mereka. Namun yang harus pertama dilakukan adalah tentang diri
kita sendiri. Bagaimana nantinya kita tetap bertahan dan kuat, serta
istiqomah dalam kebaikan, atau malah justru bertambah membaikkan mereka
yang telah terbiasa tidak membaikkan diri.

Dan akhirnya, bagai sebuah aliran air, kebaikanpun memiliki muaranya. Dan
muara itu adalah kedamaian pada hati orang - orang yang memilihnya. Dan
itulah bukti bahwa Allah akan senantiasa menjadi pelindung bagi jiwa- jiwa
yang baik.

(Syahidah/voa-islam.com)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: