Sabtu, 07 April 2012

[daarut-tauhiid] Indonesia Tanpa Sepilis: Membongkar Makar Ideologi AS dan Kaki Tangannya (5)

Indonesia Tanpa Sepilis: Membongkar Makar Ideologi AS dan Kaki Tangannya
(5)

Senin, 02/04/2012 08:15
WIB<http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/cetak/indonesia-tanpa-sepilis-membongkar-makar-ideologi-as-dan-kaki-tangannya-5>

*
*

*Intelijen AS diduga kuat menyusup dalam LSM-LSM internasional yang
beroperasi di Indonesia dan menjadi funding kelompok pengasong virus
Sepilis. Inilah ideologi trans-nasional sesungguhnya yang mesti diwaspadai
oleh bangsa ini!*

*Oleh: Artawijaya
Editor Pustaka Al-Kautsar*

Imprealisme asing terhadap negeri ini menggunakan beragam cara dan bermacam
kedok. Diantara kedok yang mereka pakai adalah beroperasinya
lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang mengusung tema-tema Hak Asasi
Manusia, kesetaraan gender, civil society, toleransi agama, anti kekerasan,
dan lain sebagainya. Semua itu adalah kedok dari operasi mereka
sesungguhnya untuk membangun hegemoni ideologi dan kekuasaan serta
penyebaran paham-paham sesat seperti Sekularisme, Pluralisme, dan
Liberalisme.

Diantara lembaga asing yang beroperas i di Indonesia, dan menjadi partner
kelompok liberal adalah The Asia Foundation (TAF) yang berkantor pusat di
San Fransisco, Amerika Serikat. Sedangkan kantor perwakilan TAF di
Indonesia ini terletak di Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. TAF bisa disebut sebagai "funding" dan "mentor" para aktivis dan
LSM liberal di Indonesia. TAF jugalah yang terlibat membantu penyusunan
Counter Legal Draft- Kompilasi Hukum Islam pada tahun 2004, yang diketuai
oleh Siti Musdah Mulia. Mereka membentuk sebuah tim yang disebut sebagai
Tim Pengarusutamaan Gender, yang kemudian menyusun sebuah rancangan
kompilasi hukum Islam yang sempat menghebohkan kaum muslimin pada waktu
itu. Diantara isi rancangan itu adalah, nikah dianggap bukan sebagai
ibadah, namun sekadar hubungan muamalah (kontrak sosial) antara manusia.
Poligami dilarang dan suami-istri mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Dalam hal waris, rancangan tersebut menyatakan antara laki-laki dan
perempuan mendapat hak waris yang sama. Anak yang murtad dari Islam,
menurut rancangan tersebut juga mendapat waris dari orangtuanya yang Muslim.

Sedikit gambaran mengenai Siti Musdah Mulia, mantan Ketua Tim
Pengarusutamaan Gender Depag yang juga menjabat sebagai Guru Besar UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam berbagai kesempatan, Musdah yang mengaku
berasal dari lingkungan pesantren seringkali mengampanyekan bolehnya nikah
beda agama. Musdah juga yang member kata pengantar dari sebuah buku yang
mengampanyekan nikah beda agama. Dari hasil penelitian buku ini, tercatat
sejak 2004 sampai 2012, ada 1.109 pasangan yang menikah dengan
latarbelakang keyakinan yang berbeda. Pasangan terbanyak adalah pernikahan
antara yang menganut Islam dan Kristen, kemudian pasangan Islam dan
Katolik. Inilah hasil kerja keras dari kelompok liberal! (Lihat
disini)<http://www.hidayatullah.com/read/21986/31/03/2012/musdah-mulia-ajak-masyarakat-sosialisasikan-nikah-beda-agama.html%29.>

Karena kerja kerasnya dalam mengampanyekan kesetaraan gender dan pluralism
agama, Siti Musdah Mulia mendapat penghargaan *t**he International Women
Courage Award* pada 7 Maret 2007. Award ini diserahkan langsung oleh
Menteri Luar Negeri AS ketika itu, Condoleeza Rice dalam sebuah upacara
seremonial di Departeman Luar Negeri AS.

Dengan kata lain, Award ini murni berasal dari pemerintah AS atas inisiatif
kementerian luar negerinya. Award ini juga sekaligus menguatkan dugaan
adanya keterlibatan AS dalam proyek liberalisasi di negeri-negeri Muslim,
termasuk di Indonesia. Musdah yang pernah mengatakan bahwa Islam mengakui
kaum lesbian dan homoseksual, menolak poligami dan mengatakan nikah bukan
urusan ibadah mendapat ganjaran sebagai "Wanita Pemberani" dari pemerintah
AS.

Kembali ke soal The Asia Foundation. Roland G Simbulan dalam sebuah acara
di Filipina pada 18 Agustus 2000, memaparkan makalah berjudul C*IA'S Hidden
History in the Philippines*, yang menjelaskan soal adanya keterlibatan
lembaga telik sandi AS, Central Inteligencen Agency (CIA), dalam
mengendalikan LSM-LSM besar. Mereka menjadikan LSM-LSM tersebut sebagai
kedok untuk menjalankan operasinya di setiap negara. Menurut Roland, di
Manila, Filipina, CIA memainkan peranan penting dalam mengendalikan lembaga
The Asia Foundation.

Roland G Simbulan sempat mewawancarai agen CIA yang beroperasi di Filipina
pada tahun 1996, yang menyatakan bahwa selama agen tersebut menjalankan
misi intelijennya mereka menggunakan TAF sebagai kedok penyamaran.
Sebelumnya, dalam TAF Annual Report 1985 (Laporan Tahunan TAF 1985), salah
seorang Deputy CIA bernama Victor Marchetti mengatakan bahwa TAF didirikan
oleh CIA dan sampai tahun 1967 mendapat bantuan subsidi dana dari badan
intelijen AS ini. TAF juga mendapat bantuan dari *American Jewish World
Service* (AJWS) yang merupakan partnership mereka dalam menjalankan
berbagai program di seluruh dunia. Meskipun TAF selalu membantah soal ini.

Di Indonesia, selain memberikan dana bagi Jaringan Islam Liberal (JIL), TAF
juga pernah bekerjasama dalam penerbitan sebuah majalah bernama "Syir'ah"
yang mengusung pluralisme agama. Majalah ini tak mampu meraih minat pembeli
dan pembaca karena isinya yang cenderung konfrontatif dengan keyakinan
mainstream umat Islam. Bahkan, meski sebagian awak redaksinya berasal dari
anak-anak muda NU, majalah ini juga tak mampu menjaring pembaca dari
kalangan nahdhiyyin. Saat itu, Syir'ah seolah ingin menjadi majalah yang
mampu mengimbangi keberadaan Majalah Islam Sabili yang mampu meraih oplah
besar dan menjangkau khalayak di seluruh Nusantara.

elain The Asia Foundation, LSM internasional lainnya yang menjadi "funding"
bagi kelompok pengasong paham Sepilis lainnya adalah Ford Foundation. LSM
ini berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, dan mempunyai cabang di
Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika. Ford Foundation pernah terlibat
dalam mendanai penerbitan buku berjudul *"Fiqih Perempuan: Refleksi Kiayi
atas Wacana Agama dan Gender*" yang isinya sangat bertolak belakang dengan
syariat Islam. LSM ini juga bekerjasama dengan LBH APIK, sebuah lembaga
yang memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia.

Hari-hari ke depan, umat Islam akan dihadapkan pada persoalan RUU
Kesetaraan Gender yang digodok di DPR dan diback-up oleh kelompok-kelompok
pengusung virus Sepilis.Bukan tak mungkin, RUU ini adalah pesanan asing
dengan tujuan merusak keyakinan umat Islam dan memecah belah bangsa ini.
Karena itu, setelah mewaspadai keberadaan LSM-LSM yang membawa misi merusak
keyakinan Islam, umat harus waspada terhadap upaya-upaya intervensi asing
kepada lembaga-lembaga negara, seperti DPR, Mahkamah Konstitusi, dan
Mahkamah Agung. Lembaga-lembaga negara inilah yang terus berupaya mereka
tekan, desak, dan kuasai. Jika lembaga-lembaga tersebut berhasil mereka
tekan dan kuasai, kemudian lahirlah produk hukum dan perundang-undangan
yang liberal, maka negeri ini tinggal menunggu azab Ilahi. Wallahu a'lam.
(Bersambung)


http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/indonesia-tanpa-sepilis-membongkar-makar-ideologi-as-dan-kaki-tangannya-5.htm#


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: