Jumat, 03 April 2009

[daarut-tauhiid] OOT: TIGA DOSA PENELITI TAK TERMAAFKAN

TIGA KUTUKAN TAK TERMAAFKAN

Dalam Epos Harry Potter, dikenal tiga kutukan tak
termaafkan.
Siapapun menggunakan kutukan itu, dia akan langsung
dikirim ke penjara sihir

"Azkaban" di Laut Utara, yang dijaga oleh para Dementor.
Kutukan itu adalah:

1. Kutukan Imperio - yaitu kutukan pengendalian, sehingga
orang yang terkena melakukan semua yang diinginkan
penyihir, termasuk perbuatan kriminal.

2. Kutukan Cruxiatus - yaitu kutukan penyiksaan. Sihir
dalam epos Harry Potter hanya boleh digunakan untuk
membantu pekerjaan yang positif, tidak boleh untuk
menyakiti orang lain.

3. Kutukan Avada Kedavra - yaitu kutukan pembunuh. Dalam
dunia sihir, tidak ada yang mampu melawan kutukan
pembunuh. Hanya sebuah keajaiban bahwa Harry Potter tidak
terbunuh oleh Avada Kedavra yang dilontarkan Lord
Voldemort, konon karena perlindungan cinta yang sempurna
dari ibunya.

Tentu saja dalam dunia sihir, ada para pelahap maut
pengikut Lord Voldemort yang gemar menggunakan tiga
kutukan tadi. Harusnya mereka diseret ke Azkaban, namun
para polisi penegak hukum sihir kewalahan, karena yang
harus ditangkap juga menguasai sihir ...

Nah dalam dunia ilmiah ada juga TIGA DOSA PENELITI TAK
TERMAAFKAN.

Seorang peneliti yang melakukan salah satu (apalagi
ketiga-tiganya) dari dosa tersebut, bisa langsung dikirim
ke "penjara ilmiah", yaitu pengucilan dari komunitas
ilmiah.
Dosa tersebut adalah:

1. Dosa Plagiarism - yaitu mengklaim pekerjaan orang lain
seolah-olah pekerjaannya. Ini adalah dosa yang sangat
berat. LIPI berhak menurunkan pangkat peneliti hingga dua
tingkat, bahkan sampai memecat dari jabatan peneliti, bila
seorang peneliti terbukti melakukan plagiarism.

2. Dosa Tidak-Menyebut-Riwayat - yaitu mengutip statement,
data, tabel, gambar atau rumus yang bukan buatannya
sendiri, dan juga belum jadi pengetahuan umum, lalu "lupa"
atau "pura-pura lupa" tidak menuliskan sumbernya, atau
menuliskan sumber tetapi tidak bisa dilacak orang lain,
misalnya bilang "sumber dari internet". Kalau untuk
tulisan populer boleh-boleh saja, tetapi tulisan ilmiah
fardhu ain menyebut riwayat dari semua data yang tidak
dibuat sendiri.

3. Dosa Copy-Paste-doank - meski menyebut sumber dan
riwayat, tetapi kalau dalam satu paper, sumbernya hanya
satu dua (meskipun karyanya sendiri yang sudah
dipublikasikan di tempat lain) dan itu merupakan 80-90
persen isi paper, dengan pembahasan yang asal jadi, ini
juga tidak layak. Sebenarnya hampir mirip dengan
plagiarism, meski agak halus (karena menulis sumbernya),
tetapi berapa dong Angka Kredit yang bisa diberikan untuk
karya seperti ini?

Tiga "dosa" tadi semua yang bersifat epistemologist
(=Bagaimana meneliti). Kalau yang bersifat ontologist
(=Motivasi meneliti) ataupun axiologist (=Memanfaatkan
hasil penelitian) sih ada sendiri.

Yang ontologist misalnya:
- dosa "Melakukan Penelitian untuk Melawan Hukum" -- nah
ini sudah nggak benar paradigmanya; atau
- dosa "Melakukan Penelitian agar terkenal", juga
- dosa "Melakukan Penelitian sekedar agar angka kum
bertambah dan tidak segera dipensiun" --> akibatnya
penelitiannya tidak bermanfaat untuk siapapun.

Yang axiologist misalnya:
- dosa "Memonopoli Hasil Penelitian" (termasuk yang
penelitiannya "onani" - maksudnya dikerjakan sendiri,
diterbitkan sendiri, dibaca sendiri dan memuaskan dirinya
sendiri),
- dosa "Menggunakan Hasil Penelitian untuk Njailin Orang",
atau
- dosa "Menggunakan Hasil Penelitian untuk Mengabdi kepada
Penjajah".

Nach ... mau yang mana?

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: