Sabtu, 02 Mei 2009

[FISIKA] Digest Number 2730

Messages In This Digest (6 Messages)

Messages

1a.

Re: Bls: [FISIKA] Re: fisika pakai bahasa inggris..

Posted by: "Irawati Suprianto" ira120561@yahoo.com   ira120561

Thu Apr 30, 2009 3:38 pm (PDT)



Tahu ngga, sekarang ini...mayoritas guru fisika RSBI kemampuannya ya..sebegitu. Kecuali kalau pemerintah melatih mereka terus menerus minimal 3 th tanpa henti...ngga beda jauh dengan guru biologinya,kimianya, matematikanya....Sebaiknya dana RSBI difokuskan kesini,bukan tuk studi banding ke singapore,malaysia,thailand,...yg hanya menghasilkan KENIHILAN.

--- On Tue, 4/28/09, david losong <ddlosong@yahoo.com> wrote:
From: david losong <ddlosong@yahoo.com>
Subject: Bls: [FISIKA] Re: fisika pakai bahasa inggris..
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, April 28, 2009, 2:25 PM

>
> Tentang keperluan teminologi bisa saja ditaruh dibelakangnya, diantara tanda kurung seperti ini (as this). Textbook dalam bahasa Inggris juga bisa saja dipakai, tetapi penyampaian pelajaran tetap masih harus menggunakan bahasa dimana komunikasi antar guru-murid paling "comfortable. " Aku bayangkan betapa kacaunya seandainya guru fisika yang kemampuan bahasa Inggrisnya masih minim (not uncommon in Ina) harus mengajar pakai bahasa Inggris yang pating pecothot kepada murid-murid yang juga dalam situasi yang sama. Hasilnya bisa ditebak, ilmu fisikanya jadi kacau balau (banyak salah pengertian, ambiguity) sedangkan bahasa Inggrisnya juga masih tetep pating pecothot.

Terminologi dalam bahasa Inggris merupakan langkah awal. Dalam sangat banyak bidang sains dan teknik, istilah-istilah baru ditemukan sering sekali (mungkin tiap bulan ? minggu ? hari ?). Akan memakan waktu cukup lama sebelum pihak yang berwenang di Indonesia bisa berkumpul dan memutuskan bagaimana suatu istilah ilmiah diterjemahkan.

Kalau misalnya hanya istilah/terminologi yang di-Inggris-kan, saya kira pengajaran masih bisa menggunakan Bahasa Indonesia.

Haryo

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!

2a.

1st Circular : International Conference on Theoretical Physics 2009

Posted by: "L.T. Handoko" handoko@teori.fisika.lipi.go.id   lt.handoko

Fri May 1, 2009 1:56 am (PDT)



This conference is the first international conference and the sixth one of the annual meeting on theoretical physics in Indonesia organized by the Indonesian Consortium of Theoretical Physics (<a style=text-decoration:none href="http://www.opi.lipi.go.id/situs/gfti/" target="baru" target="baru" nomouseover="window.status='';return true">GFTI</A>), Indonesia Center for Theoretical and Mathematical Physics (ICTMP), and Theoretical Physics Laboratory, THEPI, FMIPA, Institut Teknologi Bandung. We invite both local and international participants to attend and present their current research in all theoretical and mathematical physics areas such as algebraic and geometric aspects in the parallel session.

Topics

All topics related on the studies of theoretical and mathematical physics are welcome. The conference consist of invited lectures, invited plenary talks, and parallel session on the following fields:
- Astrophysics
- Biophysics
- Cosmology
- Condensed Matter
- High Energy Physics
- Lattice
- Mathematical Physics
- Algebraic and Geometrical Aspects in Physics
- Non-linear Physics
- Nuclear Physics

Detail : http://www.opi.lipi.go.id/situs/ictp2009/

2b.

Re: 1st Circular : International Conference on Theoretical Physics 2

Posted by: "Husin Alatas" s.h.alatas@gmail.com   husinalatas

Fri May 1, 2009 2:53 am (PDT)



pak handoko,

ada mahasiswa saya yang mau magang dan kemungkinan mau tugas akhir di
tempat pak handoko. bagaimana prosedurnya?

btw, yang di bawah ini cuma untuk wtp, wnp dan wcs bagaiman?

terimakasih dan salam,
ha.

On Fri, May 1, 2009 at 3:45 PM, L.T. Handoko
<handoko@teori.fisika.lipi.go.id> wrote:
>
>
> This conference is the first international conference and the sixth one of
> the annual meeting on theoretical physics in Indonesia organized by the
> Indonesian Consortium of Theoretical Physics (<a style=text-decoration:none
> href="http://www.opi.lipi.go.id/situs/gfti/" target="baru" target="baru"
> nomouseover="window.status='';return true">GFTI</A>), Indonesia Center for
> Theoretical and Mathematical Physics (ICTMP), and Theoretical Physics
> Laboratory, THEPI, FMIPA, Institut Teknologi Bandung. We invite both local
> and international participants to attend and present their current research
> in all theoretical and mathematical physics areas such as algebraic and
> geometric aspects in the parallel session.
>
> Topics
>
> All topics related on the studies of theoretical and mathematical physics
> are welcome. The conference consist of invited lectures, invited plenary
> talks, and parallel session on the following fields:
> - Astrophysics
> - Biophysics
> - Cosmology
> - Condensed Matter
> - High Energy Physics
> - Lattice
> - Mathematical Physics
> - Algebraic and Geometrical Aspects in Physics
> - Non-linear Physics
> - Nuclear Physics
>
> Detail : http://www.opi.lipi.go.id/situs/ictp2009/
>
>

--
life is just a game in a waiting room...
Master Oogway said that yesterday is a history, tomorrow is a mystery,
but today......is a gift!...

3.

5th International Conference on Mathematics Statistics And Applicati

Posted by: "petrus indrianto surjadi" iyang24tea@yahoo.com   iyang24tea

Fri May 1, 2009 2:47 am (PDT)





----- Forwarded Message ----
From: petrus indrianto surjadi <iyang24tea@yahoo.com>
To: PPIBelgia@yahoogroups.com; ppi_gent@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 1, 2009 11:17:24 AM
Subject: [ppi_gent] 5th International Conference on Mathematics Statistics And Applications

INTERNATIONAL CONFERENCE ON MATHEMATICS, STATISTICS AND THEIR APPLICATIONS
The IMT GT's 5th ICMSA 2009 - A Joint Scientific Program organized  by Universities over Indonesia, Malaysia and Thailand Growth Triangle Region

Conference | Poster Exhibition | Extra activities in West Sumatera
________________________________

ATTENTION:
Full paper writing template is now available. Please visit CALL FOR PAPER menu
                 
 
________________________________

VENUE : The Hills Hotel Bukittinggi, West Sumatera Province,  Indonesia, 9 - 11 June 2009
COMITTEE CONTACT :
Department of Mathematics, FMIPA, Andalas University
Kampus UNAND Limau Manis
Padang, West Sumatera – Indonesia 25163
Email :
math@fmipa.unand. ac.id
icmsa2009_unand@ yahoo.co. id
Website : http://www.math- unand.org/ icmsa
Phone : +62 751 73224 (office)
Mobile : +6281363414135 (Yudiantri Asdi - Secretary)

4.

Pertanyaan seputar perhitungan gaya kayuh sepeda

Posted by: "zulkarnain afriandi" zulkarnain_ti05@yahoo.co.id   zulkarnain_ti05

Fri May 1, 2009 8:54 am (PDT)



Salam Kenal...
Saya Zulkarnain yang saat ini sedang melakukan penelitian dengan objek sepeda...Saya ingin menghitung berapa beban gaya yang harus dikeluarkan oleh pengendara dengan mempertimbangkan faktor jari2 gear sepeda, serta kemiringan lintasan jalan yang dilalui (lintasan menanjak)....Sebelumnya saya telah membaca postingan forum ini yang cukup menjawab pertanyaan saya...Namu ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan...Postingan tersebut saya lampirkan di bawah ini:

====================================================================

Saya coba bantu se-sederhana mungkin.

Misalnya massa total sepeda + pengendaranya = M kg.
Berat total = W kN

Untuk membuat sepeda bergerak, kita butuh percepatan a, dan gaya yang
dibutuhkan untuk
mencapai percepatan tersebut adalah
F_sepeda = M*a

F_sepeda ini 100% dihasilkan dari roda belakang, karena roda belakang
adalah roda penggerak.
Tapi perlu diingat bahwa besar gaya penggerak roda (F_rb) selalu lebih
besar daripada yang dibutuhkan (F_sepeda). Ini disebabkan karena adanya
gaya gesek statik antara roda dan jalan.
Kenapa gaya gesek statik? Karena antara roda dan jalan tidak terjadi
slip. Seandainya terjadi slip, maka yang digunakan adalah gaya gesek
kinetik.
Anggaplah gaya gesek ini disimbolkan dengan f_s, yang besarnya adalah
f_s = N_rb * mu_s
mu_s adalah koef gesek statik antara roda dan jalan.
N_rb adalah gaya normal. Jika kira asumsikan kedua roda memikul
beban yang sama, maka N_rb = 0.5W.

Jadi, gaya penggerak roda belakang sepeda F_rb besarnya adalah
F_rb = F_sepeda + f_s
Gaya ini bekerja pada lingkaran luar roda belakang.

Dengan membuat model sederhana sistem gaya-gaya dari roda, gir belakang,
teralis, gir depan, tuas pedal, dan ke pedal itu sendiri, maka kita akan
mendapatkan hasil sbb:

Fp = (F_rb * R_rb * R_gd) / (R_gb * L_tp)

dimana,
Fp = Gaya yang dikerjakan pada pedal, arahnya tangensial terhadap
gir depan.
R_rb = Jari-jari roda belakang
R_gd = Jari-jari gir depan
R_gb = Jari-jari gir belakang
L_tp = Panjang tuas pedal (dari titik pusat jari-jari gir depan
ke pijakan pedal)

Dari sini kita lihat bahwa pada sepeda gunung, yang bisa berubah adalah
R_gd dan R_gb.
Fp berbanding lurus terhadap R_gd dan 1/R_gb.
Mudah-mudahan pertanyaan pertama telah terjawab.

(untuk pemodelan dan penurunan persamaan, sebaiknya kita coba
sendiri2,.. yaa.. sekalian mengasah otak juga.. :D)

Untuk pertanyaan kedua, persamaan digunakan tetap sama. Yang kita
perhatikan adalah kasusnya.
Pada kecepatan tinggi, untuk mempertahankan kecepatan, kita butuh gaya
yang lebih kecil. Kenapa? Karena mempertahankan kecepatan artinya
membuat percepatan a = 0.
Jika a = 0, kembali ke hitung2an di atas, maka Fp = fs.
Kalo dibahasakan, kita hanya membutuhkan gaya untuk menyeimbangkan
tahanan gesek yang ada.

Kalo kita kembangkan lagi, bagaimana kalau pada kecepatan tertentu, kita
tidak mengayuh sepeda (melepas putaran gir)?
Itu artinya Fp = 0.
Kalo kita pakai lagi hitung2an di atas, kita hitung mundur, akhirnya
kita dapatkan nilai percepatan a < 0 (negatif).. dengan asumsi gaya
gesek selalu ada.
Artinya, sepeda akan mengalami perlambatan, dan jika ini terus dilakukan
niscaya sepeda akan berhenti dengan aman.

Kalau kita coba kasus lain, mengapa pada kecepatan tinggi, lebih enak
melakukan percepatan dengan menggunakan kombinasi gir depan besar - gir
belakang kecil daripada gir depan kecil - gir belakang besar.
Rumusnya gini,
Vp = (Vs * R_gb * L_tp) / (R_rb * R_gd)
Vp = Kecepatan kayuh (kecepatan linear), m/s
Vs = Kecepatan sepeda, m/s
(pemodelan dan penurunan persamaan serupa dengan cara sebelumnya)

Dari persamaan ini terlihat bahwa untuk kecepatan yang sama, gir
belakang besar dan gir depan kecil, Vp yang dibutuhkan lebih besar.
Kecepatan kayuhnya lebih besar. Contohnya kasus:

Jari-jari roda belakang = 30 cm
Panjang tuas pedal = 16 cm
Kecepatan sepeda = 3 m/s (300 cm/s)
Jari-jari gir depan = 7 cm
Jari-jari gir belakang = 5 cm.

Maka, kecepatan kayuh adalah = (300*5*16)/(30*7) = 114.29 cm/s
Jika satu putaran pedal = 2*pi*16 = 100.53 cm, maka kecepatan kayuh di
atas kurang lebih sama dengan satu putaran per detik.

Kalau gir depan dan gir belakang diubah, masing-masing menjadi 6 cm
untuk gir depan, dan 10 cm untuk gir belakang, maka
kecepatan kayuhnya = (300*10*16)/(30*6) = 266.7 cm/s,
atau sekitar dua putaran pedal per detik. (capek kan?)

Kalau mau dikaji lebih dalam lagi, gaya yang bekerja pada pedal itu
tidak selalu tangensial. Biasanya kita menggunakan tambahan gaya dari
berat tubuh (yang arahnya gravitasional), sehingga gaya kayuh itu tidak
konstan, akibatnya percepatan pun tidak konstan. Cara melakukannya
gampang, pada saat bersepeda, berat tubuh akan di salurkan ke 5 titik,
dua di pedal, dua di setang (setir) dan satu titik paling besar ada di
sadel (tempat duduk). Mengapa kita sering tidak bertumpu di sadel ketika
menempuh jalan yang berat? Ketika kita menempuh jalan yang berat (agak
mendaki biasanya), yang kita lakukan adalah tidak duduk di sadel dan
mencondongkan badan ke depan. Tujuannya apa? Ya.. supaya ada tambahan
gaya pada pedal..

Banyak lagi kasus2 lain, misalnya bagaimana ketika membonceng seseorang,
kenapa terasa lebih berat? Bagaimana kalau jalanannya licin dan terjadi
slip? Bagaimana kalau gesekan angin diperhitungkan? Bagaimana kalau di
jalan yang menurun, kenapa sepeda tetap melaju walaupun tidak dikayuh?
dllsb.. semua bisa dibuktikan dengan persamaan matematika.

Wassalam

===================================================================

Pertanyaan saya adalah:
1. Pada perhitungan gaya kayuh di atas (Fp), sepertinya belum mempertimbangkan faktor kemiringan lintasan...jika faktor kemiringan lintasan dipertimbangkan, maka bagaimana perubahan formula perhitungan gaya kayuh tersebut?

2. Untuk perhitungan F rb, bagaimana cara mendapatkan Fspeda?? dimana untuk mendapatkan Fsepeda dibutuhkan nilai percepatan sepeda...lalu bagaimana cara menghitung percepatan sepeda??

3. Bagaimana pula menghitung nilai mu s  (koef. gesek lintasan) untuk memperoleh nilai f s (gaya gesek)??

Sekian pertanyaan dari saya,,,,besar harapan saya menanti bantuan dari kawan-kawan...atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan banyak terima kasih....

Wassalam

Zulkarnain

Yahoo! Upcoming: Singapore Arts Festival 2009 15 Mei - 14 Juni 2009. Lihat! http://upcoming.yahoo.com/event/2166746/
5.

Pertanyaan tentang gaya kayuh pedal sepeda

Posted by: "zulkarnain_ti05" zulkarnain_ti05@yahoo.co.id   zulkarnain_ti05

Fri May 1, 2009 8:54 am (PDT)



Salam Kenal...
Saya Zulkarnain yang saat ini sedang melakukan penelitian dengan objek
sepeda...Saya ingin menghitung berapa beban gaya yang harus dikeluarkan
oleh pengendara dengan mempertimbangkan faktor jari2 gear sepeda, serta
kemiringan lintasan jalan yang dilalui (lintasan menanjak)....Sebelumnya
saya telah membaca postingan forum ini yang cukup menjawab pertanyaan
saya...Namu ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan...Postingan
tersebut saya lampirkan di bawah ini:

====================================================================

Saya coba bantu se-sederhana mungkin.

Misalnya massa total sepeda + pengendaranya = M kg.
Berat total = W kN

Untuk membuat sepeda bergerak, kita butuh percepatan a, dan gaya yang
dibutuhkan untuk
mencapai percepatan tersebut adalah
F_sepeda = M*a

F_sepeda ini 100% dihasilkan dari roda belakang, karena roda belakang
adalah roda penggerak.
Tapi perlu diingat bahwa besar gaya penggerak roda (F_rb) selalu lebih
besar daripada yang dibutuhkan (F_sepeda). Ini disebabkan karena adanya
gaya gesek statik antara roda dan jalan.
Kenapa gaya gesek statik? Karena antara roda dan jalan tidak terjadi
slip. Seandainya terjadi slip, maka yang digunakan adalah gaya gesek
kinetik.
Anggaplah gaya gesek ini disimbolkan dengan f_s, yang besarnya adalah
f_s = N_rb * mu_s
mu_s adalah koef gesek statik antara roda dan jalan.
N_rb adalah gaya normal. Jika kira asumsikan kedua roda memikul
beban yang sama, maka N_rb = 0.5W.

Jadi, gaya penggerak roda belakang sepeda F_rb besarnya adalah
F_rb = F_sepeda + f_s
Gaya ini bekerja pada lingkaran luar roda belakang.

Dengan membuat model sederhana sistem gaya-gaya dari roda, gir belakang,
teralis, gir depan, tuas pedal, dan ke pedal itu sendiri, maka kita akan
mendapatkan hasil sbb:

Fp = (F_rb * R_rb * R_gd) / (R_gb * L_tp)

dimana,
Fp = Gaya yang dikerjakan pada pedal, arahnya tangensial terhadap
gir depan.
R_rb = Jari-jari roda belakang
R_gd = Jari-jari gir depan
R_gb = Jari-jari gir belakang
L_tp = Panjang tuas pedal (dari titik pusat jari-jari gir depan
ke pijakan pedal)

Dari sini kita lihat bahwa pada sepeda gunung, yang bisa berubah adalah
R_gd dan R_gb.
Fp berbanding lurus terhadap R_gd dan 1/R_gb.
Mudah-mudahan pertanyaan pertama telah terjawab.

(untuk pemodelan dan penurunan persamaan, sebaiknya kita coba
sendiri2,.. yaa.. sekalian mengasah otak juga.. :D)

Untuk pertanyaan kedua, persamaan digunakan tetap sama. Yang kita
perhatikan adalah kasusnya.
Pada kecepatan tinggi, untuk mempertahankan kecepatan, kita butuh gaya
yang lebih kecil. Kenapa? Karena mempertahankan kecepatan artinya
membuat percepatan a = 0.
Jika a = 0, kembali ke hitung2an di atas, maka Fp = fs.
Kalo dibahasakan, kita hanya membutuhkan gaya untuk menyeimbangkan
tahanan gesek yang ada.

Kalo kita kembangkan lagi, bagaimana kalau pada kecepatan tertentu, kita
tidak mengayuh sepeda (melepas putaran gir)?
Itu artinya Fp = 0.
Kalo kita pakai lagi hitung2an di atas, kita hitung mundur, akhirnya
kita dapatkan nilai percepatan a < 0 (negatif).. dengan asumsi gaya
gesek selalu ada.
Artinya, sepeda akan mengalami perlambatan, dan jika ini terus dilakukan
niscaya sepeda akan berhenti dengan aman.

Kalau kita coba kasus lain, mengapa pada kecepatan tinggi, lebih enak
melakukan percepatan dengan menggunakan kombinasi gir depan besar - gir
belakang kecil daripada gir depan kecil - gir belakang besar.
Rumusnya gini,
Vp = (Vs * R_gb * L_tp) / (R_rb * R_gd)
Vp = Kecepatan kayuh (kecepatan linear), m/s
Vs = Kecepatan sepeda, m/s
(pemodelan dan penurunan persamaan serupa dengan cara sebelumnya)

Dari persamaan ini terlihat bahwa untuk kecepatan yang sama, gir
belakang besar dan gir depan kecil, Vp yang dibutuhkan lebih besar.
Kecepatan kayuhnya lebih besar. Contohnya kasus:

Jari-jari roda belakang = 30 cm
Panjang tuas pedal = 16 cm
Kecepatan sepeda = 3 m/s (300 cm/s)
Jari-jari gir depan = 7 cm
Jari-jari gir belakang = 5 cm.

Maka, kecepatan kayuh adalah = (300*5*16)/(30*7) = 114.29 cm/s
Jika satu putaran pedal = 2*pi*16 = 100.53 cm, maka kecepatan kayuh di
atas kurang lebih sama dengan satu putaran per detik.

Kalau gir depan dan gir belakang diubah, masing-masing menjadi 6 cm
untuk gir depan, dan 10 cm untuk gir belakang, maka
kecepatan kayuhnya = (300*10*16)/(30*6) = 266.7 cm/s,
atau sekitar dua putaran pedal per detik. (capek kan?)

Kalau mau dikaji lebih dalam lagi, gaya yang bekerja pada pedal itu
tidak selalu tangensial. Biasanya kita menggunakan tambahan gaya dari
berat tubuh (yang arahnya gravitasional), sehingga gaya kayuh itu tidak
konstan, akibatnya percepatan pun tidak konstan. Cara melakukannya
gampang, pada saat bersepeda, berat tubuh akan di salurkan ke 5 titik,
dua di pedal, dua di setang (setir) dan satu titik paling besar ada di
sadel (tempat duduk). Mengapa kita sering tidak bertumpu di sadel ketika
menempuh jalan yang berat? Ketika kita menempuh jalan yang berat (agak
mendaki biasanya), yang kita lakukan adalah tidak duduk di sadel dan
mencondongkan badan ke depan. Tujuannya apa? Ya.. supaya ada tambahan
gaya pada pedal..

Banyak lagi kasus2 lain, misalnya bagaimana ketika membonceng seseorang,
kenapa terasa lebih berat? Bagaimana kalau jalanannya licin dan terjadi
slip? Bagaimana kalau gesekan angin diperhitungkan? Bagaimana kalau di
jalan yang menurun, kenapa sepeda tetap melaju walaupun tidak dikayuh?
dllsb.. semua bisa dibuktikan dengan persamaan matematika.

Wassalam

===================================================================

Pertanyaan saya adalah:
1. Pada perhitungan gaya kayuh di atas (Fp), sepertinya belum
mempertimbangkan faktor kemiringan lintasan...jika faktor kemiringan
lintasan dipertimbangkan, maka bagaimana perubahan formula perhitungan
gaya kayuh tersebut?

2. Untuk perhitungan F rb, bagaimana cara mendapatkan Fspeda?? dimana
untuk mendapatkan Fsepeda dibutuhkan nilai percepatan sepeda...lalu
bagaimana cara menghitung percepatan sepeda??

3. Bagaimana pula menghitung nilai mu s (koef. gesek lintasan) untuk
memperoleh nilai f s (gaya gesek)??

Sekian pertanyaan dari saya,,,,besar harapan saya menanti bantuan dari
kawan-kawan...atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan banyak terima
kasih....

Wassalam

Zulkarnain

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Cats Group

Join a group for

cat owners like you

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: