Messages In This Digest (5 Messages)
- 1.1.
- Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika From: rudy irianto
- 1.2.
- Re: Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika From: Iwan Sugihartono
- 1.3.
- Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika From: Suharyo Sumowidagdo
- 2.
- Fwd: Prospek kerja fisika murni From: [AMRUL HP]
- 3.
- SIAGA Slamet From: Ma'rufin Sudibyo
Messages
- 1.1.
-
Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika
Posted by: "rudy irianto" rud_ir@yahoo.com rud_ir
Tue May 5, 2009 6:05 pm (PDT)
Ada satu masalah yang lain lagi dalam perekrutan pegawai di perusahaan-perusahaan, kebanyakan mereka, orang bagian HRD nya tidak mengerti apa-apa tentang fisika, dan apa yang dikerjakan orang fisika, sehingga kadang-kadang mereka minta ada ngga pengalaman pekerjaan yang lain, ya sekitar 5 tahunan gitu.
Kalo masalahnya cari kerja, peluang mendapatkan perkerjaan pada bidang fisika, kalo ngga dapet di Indonesia ya keluar negeri aja. Why not gitu? Banyak lho bidang pekerjaan yang tersedia di luar negeri sana. Coba liat di www.physicsworld.com, terus klik di tab Physics Job. Kebanyakan sih emang pekerjaanya adalah bidang penelitian. Kalo pingin kerja di luar negeri, persiapkan bahasanya, terutama bahasa Inggris ,dan kalo bisa bahasa negera setempat kita bekerja juga dikuasai.
Ambil S1 di sini,belajar yang bener, giat,dan terus semangat, kemudian lanjut cari beasiswa master/S2 di luar negeri(misal: Erasmus Mundus, Chevening, dll), lalu gelar masternya bisa dipakai untuk cari kerja diluar negeri atau lanjut ke PhD/S3. Gelar master/PhD udah pasti bisa dijual.
_____________________ _________ __
Dari: Haryo Sumowidagdo <haryo@fnal.gov>
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Terkirim: Rabu, 6 Mei, 2009 05:04:58
Topik: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika
--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, Gandri Narandu <gundrie_11@ ...> wrote:
>
> hmm..kak haryo..boleh nanya ga??
> brati seebenernya bnyk ga sih alumni fisika khususnya yg dari ui kerja di suatu perusahaan2 gitu??dibandingkan teknik2 (if,industri, mesin) lebih besar mana peluangnya?? saya rasa lbih besar teknik..benar tdk kak??
Saya ambil statistik dari angkatan saya sendiri: sekitar 60 orang, 4 orang akhirnya memilih jalur akademia (3 orang sudah PhD, 1 orang mendekati). Sisanya setahu saya menyebar: industri elektronik, industri komputer and telekomunikasi, wiraswasta/home industry, human resources. Dari angkatan2 di atas dan di bawah saya: bank, industri eksplorasi sumber daya alam (migas), industri instrumen/peralatan medis, pasar modal/bank, industri material/logam, industri semikonduktor, industri televisi/media. Saya kira profil pekerjaan alumni di Departemen-departem en Fisika lain juga akan serupa.
Saya lebih melihat prospek kelam fisika seperti ramalan yang diciptakan, tidak berdasar, namun akhirnya benar-benar terjadi (self-fulfilling prophecy). Karena fisika kurang populer, akhirnya sebagian mahasiswa yang masuk juga kelas dua, mahasiswa yang tidak memiliki visi yang luas dan berani mencari kesempatan. Jadi seperti lingkaran setan.
Soal peluang, itu sulit dikuantifikasi. Karena persentase/fraksi lulusan bekerja dimana tidak bisa disamakan dengan peluang. Peluang itu subjektif, tergantung kepada asumsi awal (prinsip teori peluang Bayesian). Bagi saya, peluang itu sebagian diberikan (oleh Departemen, oleh Perguruan Tinggi, negara, lingkungan), namun sebagian harus diciptakan sendiri. Jujur saja, ketika saya memilih fisika 15 tahun lalu, tidak sedikit pun terbayang saya akan diberi peluang sejauh ini.
Kelebihan di Teknik yang sering saya lihat adalah kuatnya jaringan alumni dan recruitment mereka, dan semangat enterpreneurship. Ini yang saya lihat masih kurang di Fisika. Tambah lagi, cukup banyak alumni Fisika yang sukses namun tidak (atau malu) mau mengakui dulunya menyelesaikan pendidikan di Fisika.
Haryo
Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com - 1.2.
-
Re: Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika
Posted by: "Iwan Sugihartono" ione06@yahoo.com ione06
Tue May 5, 2009 7:57 pm (PDT)
Ayo pilih Fisika jangan ragu......jika tekun pasti bisa...prospek?? BAGUS....yakinlah! !!!
Setuju dengan penjelasan Mas Haryo dan Mas Rudy....Anyway,dulu saya juga merasa takut, tapi setelah masuk Fisika UI, ternyata asisten2 kooperatif (salah satunya Mas Haryo)membantu kita. Ga perlu takutlah, asal rajin dan ulet belajar kita pasti bisa. Sebaliknya kalo kita kurang kerja keras dibidang yang dikatakan "mudah"-pun ya akan susah berhasil.
salam
Iwan Sugihartono
--- On Wed, 5/6/09, rudy irianto <rud_ir@yahoo.com > wrote:
From: rudy irianto <rud_ir@yahoo.com >
Subject: Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika
To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Date: Wednesday, May 6, 2009, 8:05 AM
Ada satu masalah yang lain lagi dalam perekrutan pegawai di perusahaan-perusahaan, kebanyakan mereka, orang bagian HRD nya tidak mengerti apa-apa tentang fisika, dan apa yang dikerjakan orang fisika, sehingga kadang-kadang mereka minta ada ngga pengalaman pekerjaan yang lain, ya sekitar 5 tahunan gitu.
Kalo masalahnya cari kerja, peluang mendapatkan perkerjaan pada bidang fisika, kalo ngga dapet di Indonesia ya keluar negeri aja. Why not gitu? Banyak lho bidang pekerjaan yang tersedia di luar negeri sana. Coba liat di www.physicsworld.com, terus klik di tab Physics Job. Kebanyakan sih emang pekerjaanya adalah bidang penelitian. Kalo pingin kerja di luar negeri, persiapkan bahasanya, terutama bahasa Inggris ,dan kalo bisa bahasa negera setempat kita bekerja juga dikuasai.
Ambil S1 di sini,belajar yang bener, giat,dan terus semangat, kemudian lanjut cari beasiswa master/S2 di luar negeri(misal: Erasmus Mundus, Chevening, dll), lalu gelar masternya bisa dipakai untuk cari kerja diluar negeri atau lanjut ke PhD/S3. Gelar master/PhD udah pasti bisa dijual.
Dari: Haryo Sumowidagdo <haryo@fnal.gov>
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Terkirim: Rabu, 6 Mei, 2009 05:04:58
Topik: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika
--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, Gandri Narandu <gundrie_11@ ...> wrote:
>
> hmm..kak haryo..boleh nanya ga??
> brati seebenernya bnyk ga sih alumni fisika khususnya yg dari ui kerja di suatu perusahaan2 gitu??dibandingkan teknik2 (if,industri, mesin) lebih besar mana peluangnya?? saya rasa lbih besar teknik..benar tdk kak??
Saya ambil statistik dari angkatan saya sendiri: sekitar 60 orang, 4 orang akhirnya memilih jalur akademia (3 orang sudah PhD, 1 orang mendekati). Sisanya setahu saya menyebar: industri elektronik, industri komputer and telekomunikasi, wiraswasta/home industry, human resources. Dari angkatan2 di atas dan di bawah saya: bank, industri eksplorasi sumber daya alam (migas), industri instrumen/peralatan medis, pasar modal/bank, industri material/logam, industri semikonduktor, industri televisi/media. Saya kira profil pekerjaan alumni di Departemen-departem en Fisika lain juga akan serupa.
Saya lebih melihat prospek kelam fisika seperti ramalan yang diciptakan, tidak berdasar, namun akhirnya benar-benar terjadi (self-fulfilling prophecy). Karena fisika kurang populer, akhirnya sebagian mahasiswa yang masuk juga kelas dua, mahasiswa yang tidak memiliki visi yang luas dan berani mencari kesempatan. Jadi seperti lingkaran setan.
Soal peluang, itu sulit dikuantifikasi. Karena persentase/fraksi lulusan bekerja dimana tidak bisa disamakan dengan peluang. Peluang itu subjektif, tergantung kepada asumsi awal (prinsip teori peluang Bayesian). Bagi saya, peluang itu sebagian diberikan (oleh Departemen, oleh Perguruan Tinggi, negara, lingkungan), namun sebagian harus diciptakan sendiri. Jujur saja, ketika saya memilih fisika 15 tahun lalu, tidak sedikit pun terbayang saya akan diberi peluang sejauh ini.
Kelebihan di Teknik yang sering saya lihat adalah kuatnya jaringan alumni dan recruitment mereka, dan semangat enterpreneurship. Ini yang saya lihat masih kurang di Fisika. Tambah lagi, cukup banyak alumni Fisika yang sukses namun tidak (atau malu) mau mengakui dulunya menyelesaikan pendidikan di Fisika.
Haryo
Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
- 1.3.
-
Bls: [FISIKA] Re: Takut akan prospek MIPA fisika
Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com haryo_hep
Wed May 6, 2009 2:33 am (PDT)
--- In fisika_indonesia@yahoogroups. , rudy irianto <rud_ir@...> wrote:com
>
> Ada satu masalah yang lain lagi dalam perekrutan pegawai di perusahaan-perusahaan, kebanyakan mereka, orang bagian HRD nya tidak mengerti apa-apa tentang fisika, dan apa yang dikerjakan orang fisika, sehingga kadang-kadang mereka minta ada ngga pengalaman pekerjaan yang lain, ya sekitar 5 tahunan gitu.
Ini point yang bagus sekali. Memang fakta ini, sekali lagi, merefleksikan ketidaktahuan masyarakat kita kepada karakteristik dan kualitas dari lulusan Departemen Fisika. Satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah membuat database perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki pengalaman dalam menrekrut dan mempekerjakan lulusan fisika sebelumnya. Mengingat pendidikan sarjana fisika di Indonesia sudah ada selama 50 tahun lebih, seharusnya daftarnya sudah panjang, hanya tidak pernah dibuat saja.
> Kalo masalahnya cari kerja, peluang mendapatkan perkerjaan pada bidang fisika, kalo ngga dapet di Indonesia ya keluar negeri aja. Why not gitu? Banyak lho bidang pekerjaan yang tersedia di luar negeri sana. Coba liat di www.physicsworld.com, terus klik di tab Physics Job. Kebanyakan sih emang pekerjaanya adalah bidang penelitian. Kalo pingin kerja di luar negeri, persiapkan bahasanya, terutama bahasa Inggris ,dan kalo bisa bahasa negera setempat kita bekerja juga dikuasai.
PhysicsJob (dan situs serupa di AS) sebenarnya pun masih kurang sesuai dengan diskusi ini. Alasannya banyak pekerjaan yang ditawarkan memerlukan gelar lanjutan.
Untuk banyak kasus, memang benar bahwa kelihatannya lebih prospektif untuk mencari kerja di LN. Situasi dengan HRD nya berbeda. Namun saya kira agak sulit jika harus melalui tahap studi lanjutan (S2/S3) terlebih dahulu (kecuali jika memang targetnya akademia). Disini juga terlihat jelas pentingnya kemampuan berbahasa asing. Jangan dilupakan bahwa go international berarti juga berkompetisi dengan orang dari tempat-tempat lain.
Setahu saya ada sebenarnya cabang perusahaan asing di Indonesia yang merekrut pegawai di Indonesia, perusahaan2 migas setahu saya hampir semuanya masuk kategori ini. Milis-ers lain ada yang punya pengalaman soal ini ?
Salah satu sektor di LN yang sangat banyak menyerap lulusan fisika adalah sektor akademia, namun pekerjaanya sendiri bukan sebagai penelitian. Fasilitas riset besar di LN, baik di industri swasta maupun lembaga pemerintah, membutuhkan banyak sekali teknisi dan staf lapangan yang menguasai fisika tapi juga memiliki keahlian luas yang umumnya dikuasai lulusan teknik (matematika, elektronika, instrumentasi, komputer, metode laboratorium). Namun job description- nya sendiri bukan penelitian. Job description- nya adalah membantu dan bekerja sama dengan peneliti-nya, dalam kapasitas sebagai teknisi. Saya cukup banyak berinteraksi dengan orang-orang semacam itu, baik dulu di Fermilab maupun sekarang di CERN. Pekerjaan semacam itu, percaya atau tidak, standard gajinya justru lebih besar dibandingkan gaji peneliti (postdoc), sekitar 25-50% lebih tinggi !
Beberapa job description untuk posisi seperti ini:
- staf analisis data/data handling di observatorium/station pengamatan.
- staf pendukung 24/7 untuk jaringan komputer dan cluster komputer.
- staf teknisi elektronik/mekanik untuk memperbaiki komponen-komponen alat-alat penelitian
- staf teknisi untuk pengoperasian fasilitas riset, seperti penyediaan gas helium/nitrogen, sistem HVAC.
- staf instrumentasi untuk sistem kendali fasilitas penelitian.
Pekerjaan hampir semua bertema teknik/informatika. Bedanya adalah client-nya scientist dan bukan industri.
- 2.
-
Fwd: Prospek kerja fisika murni
Posted by: "[AMRUL HP]" amrul.hp@gmail.com amrul_hp
Wed May 6, 2009 7:12 am (PDT)
// Moderator's Note: Halo Amrul
// Topik ini baru saja dibicarakan panjang lebar dalam thread
// "Takut akan prospek MIPA fisika"
// Mohon dilihat thread tersebut untuk informasi lebih lanjut
//
dear para fisikawan
saya newbie di milis ini
saya adalah siswa sma kelas tiga bermaksud melanjutkan kuliah di
perguruan tinggi
yang saya tanyakan adalah,pekerjaan apa yang bisa saya tekuni apabila
saya memilih jurusan fisika murni
terima kasih sebelumnya
--
AMRUL HP
- 3.
-
SIAGA Slamet
Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com marufins
Wed May 6, 2009 10:20 am (PDT)
Gunung Slamet pada hakikatnya
sedang meletus. Sejak 23 April 2009, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung ini dari Waspada (Level II) menjadi
Siaga (level III), menyusul terjadinya peningkatan jumlah letusan menjadi 360 kali/hari
(rata-rata) dengan trend cenderung
naik secara linier dari hari ke hari, sebagaimana direkam dalam grafik gempa
letusan yang diproduksi Pos Pengamatan Gunung Api Gambuhan, Pulosari, Pemalang.
Letusan didominasi semburan debu tipis setinggi 600 m dari puncak (rata-rata), disertai
lontaran piroklastika pijar setinggi 25-100 m yang kemudian jatuh lagi ke
kawah. Juga terjadi peningkatan lepasan gas SO2 dari 30-70 ton/hari di
saat normal menjadi 60-140 ton/hari. Migrasi magma ke tubuh Gunung Slamet pun
telah memanaskan mata air Pandansari dan Pasepuhan sehingga masing-masing
mengalami kenaikan suhu 14° C dan 3° C dari normalnya. Secara umum letusan
Gunung Slamet memiliki skala VEI (Volcanic Explosivity Index) 1, dimana
semburan debunya takkan melebihi 1 km dari puncak, dengan volume materi letusan
berkisar 10 ribu meter kubik.
Persoalannya sekarang, bagaimana "prospek"
letusan Gunung Slamet ini dan apa yang harus kita perbuat untuk menghindari
bahaya letusannya ?
Gunung Slamet merupakan gunung
api muda tipe strato yang cukup unik di kawasan Jawa bagian Tengah, karena tidak
memiliki sejarah letusan dahsyat seperti halnya gunung-gunung api muda yang
berdekatan seperti Gunung Papandayan, Galunggung maupun Dieng. Ini bisa dilihat
dari rupabumi Gunung Slamet yang relatif masih berbentuk kerucut utuh dan
ketinggiannya yang besar (> 3.000 m), tanpa ada tanda - tanda sisa letusan
dahsyat seperti halnya kaldera, kaldera tapal kuda ataupun runtuhnya
(longsornya) salah satu sayap gunung api tersebut. Sebagai pembanding, letusan
dahsyat telah dialami Gunung Papandayan pada 1772 silam (yang membentuk kaldera
tapal kuda dan meruntuhkan salah satu sayap gunung), Galunggung 5.000 tahun
silam (yang materi runtuhan sayapnya terserak demikian jauh hingga membentuk
Perbukitan Sepuluh Ribu), Dieng 16.000 tahun silam (yang membentuk kaldera) dan
juga Merapi 1.000 tahun silam (yang mengubur peradaban Mataram Hindu dan memaksa
evakuasinya ke Jawa Timur).
Letusan Gunung Slamet, yang telah
tercatat dengan baik sejak tahun 1772, senantiasa terjadi di kawah barat yang
punya diameter 450 m dan kedalaman 150 m itu. Letusan umumnya berbentuk
semburan debu tipis disertai lontaran piroklastika pijar dan kadang-kadang
muncul aliran lava pijar, dengan durasi letusan rata-rata hanya beberapa hari
meski dalam keadaan yang luar biasa bisa berlangsung berminggu-minggu. Periode
istirahat antara dua buah letusan bervariasi, mulai dari 1 tahun hingga maksimum
53 tahun. Catatan letusan terbesar dari Gunung Slamet hanya memiliki skala VEI
2, dengan semburan asap maksimum < 5 km, volume material letusan ~1 juta m3 dan dampak letusan cuma dirasakan ke kaki gunung. Gunung Slamet belum pernah
mengalami letusan sedahsyat Gunung Galunggung 1982 (skala VEI 4) maupun Gunung
Agung 1963 (skala VEI 5), apalagi Krakatau 1883 (skala VEI 6) sehingga sebenarnya
tidak perlu dikhawatirkan.
Sejauh ini tak ada tanda - tanda bahwa
Gunung Slamet akan meletus lebih dahsyat lagi. Lava Gunung Slamet memiliki kadar
SiO2 52 %, jauh di bawah kondisi lava sangat asam yang SiO2 - nya bisa mencapai 64 % dan selalu muncul dalam setiap letusan - letusan dahsyat.
Tubuh gunung ini juga tidak mengalami alterasi hidrotermal, yakni interaksi
kompleks antara magma, air tanah dan batuan sedimen tubuh gunung yang membuat daya
ikat batuan sedimen melemah dan terbentuklah retakan/patahan di sekujur tubuh
gunung. Gunung Slamet juga tidak suka menimbun magma di puncaknya, baik sebagai
kubah lava maupun cryptodome yang
berat dan takstabil. Sehingga potensi keruntuhan sayap Gunung Slamet sangat
kecil.
Gunung Slamet memang sudah
waktunya untuk meletus. Dan dengan periode ulang letusannya yang kecil, ini
patut disyukuri mengingat dengan demikian gunung ini tak sempat menimbun energi
berlebihan yang suatu saat akan dilepaskannya secara mendadak sebagai letusan
dahsyat. Sehingga tepat apa yang diungkapkan Mbah Samsuri itu. Ini sebuah
kearifan lokal yang patut untuk dijaga, sekaligus mengubah cara pandang kita
bahwa Slamet itu "hidup", dia punya siklus yang harus ditaatinya agar tidak
berulah lebih parah dan merusak. Karena itulah selama 200 tahun terakhir ini,
letusan Gunung Slamet selalu kecil - kecil. Bandingkan misalnya dengan Gunung
Pinatubo (Philipina), yang disangka sudah mati setelah letusan terakhir pada
600 tahun silam. Namun siapa sangka, setelah tidur panjang, dan dengan energi
demikian besar, akhirnya dimuntahkanlah semua kandungan energinya secara
serentak pada puncaknya di 16 Juni 1991, dalam letusan berskala VEI 6 yang
setara kedahsyatannya dengan Krakatau 1883.
Cerita lokal di kalangan
masyarakat Banyumasan memang menyebutkan, jikalau Gunung Slamet meletus
dahsyat, maka Pulau Jawa akan terbelah. Saya ndak tahu apakah cerita ini
merupakan kearifan lokal yang lain, yang menyiratkan bahwa kita juga harus
memperhatikan potensi bencana gempa bumi tektonik seiring meningkatnya
aktivitas Slamet. Di arah tenggara dari gunung ini terdapat patahan
Kroya/Bumiayu, yang ditengarai masih aktif dan terakhir kalinya menimbulkan
gempa tektonik merusak pada 1923. Patut untuk dikaji lebih lanjut, bagaimana
coupling antara aktivitas Slamet dengan kemungkinan reaktivasi patahan Kroya
ini, mengingat cerita yang mirip pernah terjadi tepat 3 tahun silam ketika
aktivitas Merapi meningkat dan tak lama kemudian disusul dengan reaktivasi
patahan Opak yang meletupkan Gempa Yogya (6,3 Mw) pada 27 Mei 2006.
Namun pada prinsipnya, dengan
letusan berskala VEI 1 dan kemungkinan hanya akan berkembang ke skala VEI 2
maka lontaran piroklastika dan (jika ada) aliran lava serta awan panas dari
Gunung Slamet hanya akan berpengaruh dalam wilayah berjarak 5 km dari puncak.
Hujan debunya sendiri diperkirakan akan menjangkau wilayah sejauh 8 km dari
puncak, meski hal ini sangat tergantung kepada tiupan angin. Dengan dampak
semacam ini maka aktivitas di di luar zona kaki gunung dapat tetap berlangsung
seperti biasa. Hanya, kewaspadaan memang perlu ditingkatkan sebagai bagian dari early warning systems, mengingat
perilaku alam belum sepenuhnya kita pahami.
Salam,
Ma'rufin
_____________________ _________ __
From: AnDri <garitama@telkom.net >
To: banyumas@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 27, 2009 9:43:18 AM
Subject: Re: [banyumasan] WASPADA .....waspadalah....
Menurut Mbah Samsuri (85) sing dikenal Mbah Marinaje
Gunung Slamet waktu ditakoni neng wong sing pada teka
jawabane : "Lha wong gunung urip ya kaya kuwe. Nek ora
metu geni karo kukuse jenenge gunung mati. Kowe arep pada
munggah ya ora papa"
Gunung Slamet urung arep mbledug jere mbah Samsuri "Urung
arep mbledug, ora bakal gugur. Ora usah rewel, mergane nek
ora metu genine malah sida mbledug."
"Ibarat manusia, badan Mbah Slamet lagi mriyang dadi butuh
kerokan, terus ngentut. Itu wajar saja"
Meskipun demikian mbah Samsuri mengingatkan situasi bisa
berubah sewaktu-waktu, namun dia percaya jika
sahabat-sahabat spiritualnya di Gunung Slamet pasti akan
memberi tahu terlebih dahulu. "Saya bukan dukun, bukan
ahli ramal. Saya hanya menyampaikan apa yang disampaikan
para penjaga spiritual Gunung Slamet. Sekarang ini belum
akan meletus" katanya.
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar