Selasa, 04 Mei 2010

[daarut-tauhiid] Hamparan hakikat cinta

 

Hamparan Hakikat Cinta




Oleh Zahrul Bawady M.
Daud


==========
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi
Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. 3:14)

Para pujangga sepakat, cinta ada di hati. Kedahsyatan cinta
melahirkan jutaan inspirasi. Ia tak nampak kasat mata, namun indikasinya
sangat mempengaruhi pikiran, plus mengendalikan tindakan.

Dulu, saat masa SMA, saya punya teman yang sedang dilanda kasmaran.
Hari-harinya
cerah-ceria, kehidupannya penuh tawa. Apa yang dia lakukan
terasa ringan, apalagi jika berkaitan dengan si "dia." Pernah, ketika
orang yang dicintainya sedang ulang tahun, ia harus meminjam uang kepada
temannya. Padahal hal tersebut hampir tidak pernah dilakukannya sama
sekali, pun dia hidup dalam keluarga berada.

Darimana datangnya keberanian meminjam uang itu? Cinta. Benar,
padahal untuk sekelas dia, meminjam uang adalah hal yang dapat kita
katakan tabu. tapi semuanya sirna ketika berhadapan dengan lima huruf
saja. Cinta. Meminjam kata sang sufi "CINTA", Jalaluddin
Rumi namanya,
"Cinta mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi
bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi
nikmat dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan
besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan kematian menjadi
kehidupan, cinta pula yang membuat budak menjadi seorang pemimpin.
Inilah kekuatan cinta."

Gagal atau sukses dalam cinta, telah melahirkan banyak sebab dan
akibat. Simak saja HAMKA yang menulis Di Bawah Lindungan Ka'bah, karya
monumental yang Menceritakan perasaan cinta mendalam dari batin orang
sekaliber HAMKA. Simak pula bagaimana kisah Laila Majnun yang bermula
dari cinta. Bukan mustahil, Kang Abik yang sedang kesohor itu pun pernah
dilanda "penyakit cinta." Tapi jangan lupa, cinta juga pernah membuat
malapetaka. Bahkan pembunuhan pertama di bumi ini pun berawal karena
ulah cinta.
Kisah Napoleon si singa Eropa pun tak luput dari konflik
cinta. Ah, nyatanya, sejarah banyak mencatat ragam kisah cinta. Itu
berarti, cinta menjadi bagian penting kehidupan manusia.

Saya tertarik dengan fenomena beberapa sahabat. Mereka rajin menjaga
'iffah, sering ikut pengajian, gemar berbuat kebaikan. Tak ketinggalan,
prestasi akademisnya pun terbilang menonjol. Tapi, jangan pikir dia
tidak pernah diterpa cinta. Katanya suatu kali, "cintaku itu karena
Allah. Toh, selama ini aku tidak pernah jalan bareng, apalagi
berboncengan mesra, layaknya muda-mudi zaman edan sekarang ini.

Tapi apa yang dialami ketika orang yang dicinta ditimpa suatu
musibah, ia akan ikut resah, tak sekedar resah atas nama sifat
kemanusian. Ketika ada noktah hitam di tengah hubungan langgeng, maka
mereka akan saling bersitegang, tidak bertegur sapa atau mencurahkan
tangisan nestapa di bawah bendera cinta. Cinta yang mereka justifikasi
(akui) atas nama Allah.Allah memberi manusia satu hati, tempat ia
menautkan cintanya. Jika hati telah terpenuhi oleh satu cinta, maka tak
ada kekosongan untuk diisi oleh cinta yang lain. Demikian juga manusia
yang mengaku cinta kepada Allah, tidak mungkin bisa menempatkan cintanya
kepada manusia dalam satu hati, terkecuali di bawah ikatan suci sebuah
pernikahan, ketika cinta sudah dipandang sebagai sebuah ibadah.

Orang mengaku cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, tetapi
bagaimana mungkin di saat bersamaan, mereka melakukan hal yang Allah
larang. Apalah artinya cinta tanpa sebuah pengorbanan, walaupun harus
meninggalkan hasrat cinta terhadap lawan jenis.
Pun kemudian, tak jarang orang yang telah dianugerahi sebuah ikatan
suci sebuah cinta, kemudian lalai memanfaatkan cintanya di jalan Allah.
Hatinya terpaut dari jalan kebenaran.
Cinta kepada Allah menjadi perkara
remeh, bukan tujuan daripada cintanya kepada manusia. Padahal mereka
rela mendaki gunung yang tinggi di puncak musim dingin untuk menggapai
cinta pada manusia, tetapi untuk membuktikan cinta kepada Allah,
hitungan menit saja terasa berat.

Di saat Allah menguji sebuah cinta, memisahkan manusia dari orang
yang dicintainya, sering manusia berteriak sombong, hendak melawan
sebuah takdir. Tak jarang mereka jatuh sakit, kalut dan tak memiliki
gairah hidup. Gugurlah cinta kepada Allah, yang ada keheningan atas
hilangnya cinta kepada manusia. Itu semua ada dalam defenisi cinta
palsu, cinta semu dari seorang makhluk terhadap Pencipta. Amat merugi
manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk,
memburu harta dengan segala cara dan enggan menolong orang yang papa.
Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oledunia yang fana
ini.

Cintailah "CINTA". Cinta dalam defenisi seorang Jalaluddin Rumi.
Layaknya cinta Rabi'ah al-Adawiyah sang konseptor mahabbah. Cinta yang
tak mengharap imbalan, cinta yang hanya butuh balasan keridhaan. Cinta
yang tak mencari syurga, tetapi hanya butuh kasih sayang, walaupun harus
di neraka. Tetap puas asal itu kehendak Allah, satu-satunya yang
dicinta.

Hakikat cinta yang membuat budak bisa menjadi pemimpin. Bagaimana
nasib seorang budak hitam yang memperoleh kedudukan mulia, hanya
bermodal cintanya kepada Allah. Tak peduli tubuhnya harus dihimpit di
atas batu, di tengah teriknya matahari yang menyengat, di atas sahara
yang memamerkan keangkuhannya. Tetapi nilai cinta membuat siksaan itu
menjadi ringan. Rintangan berubah menjadi jalan menuju sebuah cinta yang
hakiki.

Cinta pada manusia yang melebihi cinta kepada Allah, merupakan salah
satu penyebab doa tak terjawab dan awal sebuah malapetaka. Bagaimana
mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih
menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika mentari muncul, ia
melakukan maksiat. Bagaimana mungkin doa seorang hamba yang mendambakan
rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan
sebagai pemimpin rumah tangga. Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan
anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar
rumah, pendidikan anak terabaikan dan kasih sayang tak tercurahkan.

Mustahil keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud,
sedangkan pribadi belum bisa menjadi contoh teladan. Banyak orang
mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya. Namun sering
orang gagal membuktikan cintanya, karena disebabkan secuil musibah yang
ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku, kesenangan dan kesusahan
adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman.
Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah kepada ruhiyah kita,
agar kita sadar bahwa kita lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa
kecuali atas izin-Nya. Tetapi malah kita murka, murka yang membuat Allah
menampik usaha dan cinta kita.

Cinta pada Allah tak akan membuat hati menjadi buta. Tetapi ia tak
bisa disandingkan dengan cinta pada makhluk. Justeru keseluruhan cinta
bermuara dari cinta pada Allah. Jika kecintaan pada Allah sudah
mendominasi seluruh hati dan elemennya, maka pikiran dan anggota
badanlah yang akan melakukan pengorbanan untuk membuktikan rasa cinta
itu. Cinta yang berkobar untuk mewujudkan sebuah mimpi, dapat melihat
Wajah-Nya kelak di akhirat. Sebuah ganjaran tiada tara, ganjaran yang
membuat para salaf tak pernah berhenti menangis di malam hari. Akankah
kita menikmatinya? Semoga…
Jika di sana, ada Dzat yang lebih pantas untuk dicinta. Buat apa kita
membakarnya dalam nafsu angkara murka. Jika di sana ada pemilik cinta,
buat apa kita menjajakannya kepada yang binasa. Renungilah.

============sumber:eramuslim.com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: