Selasa, 21 Juni 2011

[daarut-tauhiid] Harapan Untuk Negeri Yang Aneh

 

Harapan Untuk Negeri Yang Aneh

"Bu, itu bangunan apa, kok seperti kubah ?" tanya sang anak kepada ibunya. Di jalan gatot subroto jakarta. " Itu tempat wakil rakyat nak, tempat orang-orang hebat yang mengaku membela kepentingan kita ini" jawab sang ibu. Kedua pengemis itu terus menelusuri trotoar jalanan, mencari pengharapan di ibu kota.
" Bu, wakil bupati di kampung rumanya lebih kecil dari rumah bupati ..." tanya sianak bingung. " Iya terus kenapa ?" Si ibu melihat anaknya seperti berfikir. "Kemaren kita juga melewati istana presiden jauh lebih besar dari rumah wakilnya, kan memang seperti itu kan bu , bahwa rumah wakil lebih kecil dari rumah presiden, gubernur atau bupati ?" tanya sianak semakin penasaran ." Iya terus kenapa ?" jawab sang ibu setengah bertanya. " Lalu kenapa rumah wakil kita, jauh lebih besar dari rumah kita bu, kita malah gak punya rumah ??" jawab si anak sambil terus bertanya.

" anakku , kita ini memang berada di negeri aneh, jadi kalau kamu melihat ada yang gak aneh berarti kamunya yang aneh " Jawab ibunya dengan nada kecewa karena memang rakyat selalu jadi bahan bualan di gedung itu, bagaimanapun hancurnya rakyat yang diwakili tidak berarti apa-apa dengan kehidupan mereka sehari-hari, tetap bisa tidur nyenyak dan makan enak, itulah sebabnya mengapa mereka dikatakan orang-orang hebat.
" Anakku yang disebut rakyat itu bukan cuma kita, para koruptor, para perampok, para penipu, para penindas juga rakyat seperti kita ini, mereka itulah yang sering mereka wakili, kepentingan merekalah yang lebih layak untuk mereka kemukakan di sidang yang terhormat itu" jawab ibunya memelas. Hidup adalah sandiwara, sebuah panggung yang Allah sediakan untuk seluruh mahluknya untuk bisa berekspresi bebas, sebebas-bebasnya, akting mahluknya di berikan koridor syara, dan kelak akan diminta pertanggung jawabannya.

Gemerlap dunia dan perhiasannya sering kali menyilaukan mata kita untuk memandangnya. Tidak sedikit yang beribadah untuk mendapatkan kemilau cahayanya sambil juga berharap negeri akhirat bisa diraih. Bagaimana bisa menyatukan yang di tumur dan dibarat, atau yang diutara dengan selatan, keduanya seperti bertolak belakang. Jika kita menghadap ke barat berarti kita membelakangi yang timur. Rasulullah SAW adalah seorang khalifah, atau raja atau presiden tetapi beliau hidup dalam keprihatinan, tidur beralas pelepah kurma, terkadang bisa makan terkadang harus berpuasa, Rasulullah SAW pernah mendapatkan tawaran dari malaikat Jibril AS " Ya Rasulullah apakah engkau tidak ingin kaya seperti nabi Sulaiman atau engkau ingin miskin seperti nabi Ayyub " kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wassallam menjawab " Aku hanya ingin sehari kenyang dan sehari lapar, ketika kenyang aku bersyukur dan ketika lapar aku bersabar" , kita mestinya bertanya mengapa Rasulullah SAW memilih kehidupan seperti itu ? dan dalam hal ini mengapa sangat jarang sekali orang yang mencontoh beliau ?

Sekali lagi...Gemerlap dunia dan perhiasannya sering kali menyilaukan mata kita untuk memandangnya. Tidak sedikit yang beribadah untuk mendapatkan kemilau cahayanya sambil juga berharap negeri akhirat bisa diraih, anehnya mimpi seperti itu tidak pernah dicontohkan RasulNya.

"Bu, apa yang harus aku lakukan, agar kehidupan kita bisa berubah ?" tanya pengemis kecil itu kepada ibunya. " Ibupun tidak tahu nak, tapi tegarlah, dan berusahalah sekuat tenaga agar kamu bisa bekerja, sehingga kita tidak lagi membebani orang lain, ibu takut banyaknya tumpahan air mata kita akan menyusahkan diri kita sendiri karena ketika Allah melaknat bangsa ini dan bencana terjadi, maka kitapun akan terkena imbasnya" ibu itu menarik nafas dalam-dalam " Bersabarlah nak untuk tidak mengeluh dan gantilah dengan berdoa agar bangsa ini diberikan pemimpin yang amanah, tidak usah amanah kepada kita, karena kita tidak mengerti apa-apa, kita hanyalah orang bodoh, cukuplah mereka amanah kepada Tuhannya , Yang Maha Menyaksikan dan Maha Memperhitungkan" nasehat sang ibu kepada anaknya.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: