Kamis, 23 Juni 2011

[daarut-tauhiid] Palestina di Hati Pemuda Indonesia

 

http://www.islamedia.web.id/2011/06/palestina-di-hati-pemuda-indonesia.html

Palestina di Hati Pemuda Indonesia

6/23/2011 08:48:00 AM |



Posted by islamedia

Islamedia - Aula Masjid Al Ikhlas, Jati Padang  Jakarta Selatan menjadi saksi berkobarnya semangat pemuda Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.  Para pemuda  yang mayoritas merupakan utusan dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Jawa ini berhimpum menyatu dalam acara seminar Pemuda dengan tema "Satu Cinta Satu Jiwa Untuk Palestina". Seminar Pemuda ini diselenggarakan oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang berlangsung pada hari Minggu 19 Juni 2011 dari pagi pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara ASPAC (Asia Pacific Community Conference for Palestine) yang puncaknya akan berlangsung pada tangal 29 Juni 2011 di Jakarta Convention Centre.

LDK Jama'ah Shalahuddin UGM sebagai salah satu lembaga yang aktif menggerakkan isu Palestina di tataran LDK Nasional juga turut serta berpasipasi dalam seminar tersebut. Dua kader JS  (Jama'ah Shalahuddin) yaitu Arif Nurhayanto (Koor. Tim FSLDK) dan Candra Nunus A. (Tim FSLDK) menjadi delegasi JS dalam kegiatan tersebut. JS juga diundang untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan dan profil wajihah Palestina di UGM.

Acara
yang dihadiri kurang lebih dua ratus peserta ini dimulai dengan sebuah
pemaparan tentang peran pemuda untuk Palestina.  Sesi pertama ini
langsung disampaikan oleh perwakilan dari Kemenlu Palestina, yaitu Syeh
Ziad Abu Zaid yang juga merupakan warga asli kelahiran Gaza. Kobaran
semangat terlihat begitu nyata dirasakan semua yang hadir saat beliau
menyampaikan orasinya yang khas seperti
pejuang Palestina. Hal ini membuat seluruh ruangan secara bergelombang
menggemakan takbir secara serentak. Di awal  penyampaian beliau memantik
peserta dengan menghadirkan sejarah masa silam islam yang penuh
kejayaan. Yang mana hampir semua aktor utama dari kejayaan islam kala
itu adalah para pemuda. Nabi Ibrahim menyampaikan islam pada saat masih
sangat muda. Begitu pula Muhammad Al Fatih yang memimpin pasukan
menaklukan Konstatinopel saat masih berusia 17 tahun. Syeh Ziad Abu Zaid
juga meminta agar para peserta yang hadir nantinya mau berjuang untuk
menyebarkan berita yang sesungguhnya terjadi di Palestina sehingga masyarakat  mau berempati dengan apa yang mereka alami.

Selanjutnya
sesi seminar yang kedua dimulai pukul 11.00 WIB. Materi yang dibahas
yaitu data dan fakta Zionis di Indonesia. Pembicara kali ini berasal
dari dalam negeri yaitu H. Ridwan
Saidi. Beliau merupakan penulis buku "Fakta dan Data Yahudi di
Indonesia Dulu dan Kini". H. Saidi banyak menyoroti pemerintahan sejak
Orde Baru hingga saat ini yang memberikan peluang tumbuh suburnya lembaga atau jaringan Yahudi di Indonesia. Seperti Rotary Club dan Lions Club. Berbeda dengan masa pemerintahan
bung Karno yang amat tegas menolak kehadiran Yahudi di Indonesia.
Dahulu presiden Soekarno membubarkan seluruh jaringan Yahudi di
Indonesia.  Namun setelah Orde Baru jaringan-jaringan ini kembali
muncul. Beliau juga berpendapat bahwa JIL (jaringan islam liberal) yang ada di Indonesia merupakan  organisasi yang disusupi ideologi zionis yahudi. Sedangkan di dunia internasional sekarang,
zionis menyusup lewat pemerintahan komunis Cina. Penyampaian dari
beliau ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Peserta sangat
antusias merespon pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh Bapak
Saidi.

Setelah
sholat dhuhur acara dimeriahkan dengan penampilan tim nasyid Izzatul
Islam (Izzis). Izzis membuka dengan lagu berjudul Gaza. Dalam aksinya
Izzis membawakan empat buah lagu untuk menggugah semangat para peserta
sekaligus menciptakan nuansa baru di ruang seminar setelah sebelumnya peserta fokus dengan materi  yang disampaikan narasumber.  

Seusai
Izzis melantunkan nasyid, sesi seminar dilanjutkan dengan materi
"Palestina Pasca Revolusi Arab" dengan pembicara langsung dari Gaza.
Beliau adalah Syeikh Abu Mukmin yang merupakan salah satu juru kunci
pemerintahan HAMAS. Beliau merupakan perwakilan dari Kementerian
Informasi Palestina. Syeikh Abu menyatakan bahwa pasca terjadinya
revolusi di dunia Arab khususnya di Mesir, eksistensi zionis Yahudi yang
menduduki Palestina akan segera berakhir. Pasca revolusi Mesir,
merembak tuntutan-tuntutan untuk membebaskan Palestina di kawasan
jazirah Arab. Kemudian dari internal pemerintahan Palestina sendiri dua
faksi yaitu Hamas dan Fatah saat ini sudah bersatu untuk membahas masa
depan Palestina.

Selain
itu, lelaki asli kelahiran Gaza ini juga memaparkan tanda-tanda
kebangkitan Palestina. Salah satunya adalah tingginya tingkat kelahiran
di Palestina utamanya di Gaza. Angka kelahiran bayi di Palestina
merupakan tingkat kelahiran bayi tertinggi di dunia. Dengan 300 ratus
lebih kelahiran bayi setiap harinya. Beliau juga memaparkan bahwa 23
anggota keluarganya sudah syahid karena ulah zionis laknatullah. Saat
ditanya bagaimana kondisi saat ini di Gaza, beliau mengatakan bahwa
hingga detik ini Gaza sangat membutuhkan obat-obatan. Persediaan
obat-obatan di sana sangat minim.

Ba'da sholat ashar acara dilanjutkan dengan presentasi profil wajihah ke-Palestinaan
di kampus-kampus yang diwakili oleh JS UGM, Salam UI, STAN, UPI dan
SEBI kemudian dilanjutkan dengan diskusi pemuda. Dari JS UGM diwakili
oleh Arif Nurhayanto yang mempresentasikan profil Forsip Gama (Forum
Solidaritas Palestina Universitas Gadjah Mada). Dalam presentasinya dia
menjelaskan tentang visi, struktur, kegiatan yang telah dilakukan dan
program kerja ke depan. Forsip Gama sendiri berada di bawah naungan LDK
Jama'ah Shaluddin yang di ditempatkan di dalam struktur Tim FSLDK yang
kini mengampu fungsi BK Isu Dunia Islam FSLDK Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan antara lain workshop aksi kemanusiaan, kajian, pameran foto, pemutaran
film Palestina, Tabligh Akbar serta penggalangan dana secara berkala di
UGM dan di Jogja. Dia juga menjelaskan bahwa beberapa bulan ke depan JS UGM akan menggelar kegiatan akbar bertaraf nasional untuk Palestina.  

Acara selanjutnya adalah sesi diskusi dan sharing dengan seluruh peserta yang hadir. Diharapkan nantinya kampus-kampus yang belum ada wajihah Palestina, ke depan mampu untuk mendirikan komnitas-komunitas serupa seperti Space (Salam Palestine Centre) di UI, SSP (SEBI Solidarity for Palestine) di SEBI dan Forsip Gama di UGM sebagai wadah untuk menggalang persatuan demi memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.[arif.n]

Vito Ahmadi
vito.ahmadi@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: